Anda di halaman 1dari 45

Kompetensi Dasar Pengetahuan:

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan


listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-
hari

Kompetensi Dasar Keterampilan:

4.1 Mempresentasikan hasil percobaan tentang


prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC)
Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.1.1: Mendefinisikan pengertian Arus listrik


3.1.2. Mengelompokkan alat ukur listrik
berdasarkan fungsinya .
3.1.3: Menentukan hubungan antara kuat arus,
tegangan dan hambatan
3.1.4. menyelesaikan soal soal dengan
menggunakan hukum Ohm
3.1.5: Mengukur Kuat Arus listrik dalam rangkaian
tertutup
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.6: Mengukur Hambatan sepotong kawat
penghantar
3.1.7: Mengaitkan Rangkaian hambatan
dengan hukum ohm
3.1.8: Menganalisis Gabungan sumber
tegangan listrik
3.1.9: Menganalisis Hukum II Kirchoff
3.1.8: Mengukur Energi dan daya listrik
Arus Listrik
• Perhatikan Ilustrasi di bawah ini:

Aliran Air Arus Listrik

Motor
Turbin Baterai listrik
Pompa (b)
(a)

Arus listrik analog (mirip) dg aliran air. Pompa air


menghasilkan suatu tekanan yang memaksa air
mengalir melalui rangkaian pipa (gb. a).
Pada arus listrik, baterai menghasilkan tekanan listrik
(disebut gaya gerak listrik (ggl) yang memaksa muatan
listrik bergerak (arus listrik) mengitari suatu rangkaian
listrik (gb. b).
Perhatikan Rangkaian di bawah ini
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel
bermuatan listrik. Sebelum elektron
ditemukan, arus listrik ditetapkan
Arus Arus sebagai partikel bermuatan positif yang
konvensional elektron bergerak dari kutup positif ke kutub
negatif baterai. Arah arus ini disebut
arus listrik konvensional.
+ - Sesungguhnya muatan listrik yang
▐  bergerak melalui konduktor adalah
Pengertian: elektron, dimana alirannya berlawanan
1. Arus listrik adalah aliran partikel- arah dengan aliran partikel bermuatan
partikel bermuatan positif positif..
2. Arah arus listrik berlawanan arah Oleh karena muatan negatif yang
dengan arah arus elektron
mengalir dlm satu arah ekuivalen
3. Arus listrik mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik dengan muatan positif yang mengalir
berpotensial rendah dalam arah berlawanan, maka arus
listrik tetap di definisikan berdasarkan
aliran muatan positif (arus konvnsional)
 Besaran yang menyatakan kuantitas arus listrik disebut Kuat
Arus Listrik
 Pengertian Kuat Arus Listrik:

+ + +
+ + +
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan positif. Makin Banyak muatan
positif yang mengalir melalui suatu penampang kawat dalam selang
waktu ∆ t, makin besar arus listriknya.
Jika muatan Q mengalir pada suatu penampang konduktor dalam
selang waktu t maka besar kuat arus listrik yang mengalir dalam
konduktor tersebut adalah:

Q I = Kuat arus listrik (Ampere)


I Q = Jumlah muatan yang mengalir (Coulomb)
t t = waktu yang diperlukan (detik)
Contoh:
2. Dalam seutas kawat
1) Pada suatu penghantar mengalir arus 32 A.
mengalir muatan listrik Berapa banyak elektron
sebesar 180 coulomb. Jika yang mengalir melalui
kuat arus adalah 2 ampere, kawat tersebut selama
berarti muatan tersebut 2,0 sekon?
mengalir selama....

Jawab: Diket : I = 32 A
Diket : Q = 180 C t = 2,0 s
I =2A Ditanya: n…..?
Ditanya = t…?

Jawab :
Penyelesaian:
I=Q/t Q = I x t = 32 x 2,0 = 64 C
t =Q/I
Sebuah elektron memiliki muatan Qe = 1,6 x 10 -19 C,
= 180 / 2
shg banyak elektron yang mengalir (n) adalah:
= 90 sekon n = Q / Qe = (64 / 1,6 x 10 -19)
= 4,0 x1020 buah elektron
RANGKAIAN TERTUTUP
Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak
R
memiliki ujung pangkal.

1,5 V
I

- +
Contoh Rangkaian Tertutup |
• Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup dari
potensial tinggi ke potensial rendah atau dari kutub (+) ke kutup (-).

• Menurut perjanjian, arus listrik pada penghantar searah dengan gerak


muatan (+) dan berlawanan dengan gerak muatan (-).
ALAT UKUR LISTRIK
Mengukur Kuat Arus Listrik
Bagaimana cara Mengukur
Tegangan Listrik?
(LKPD HAL 6)
Hukum Ohm
Bunyi Hk. Ohm:
IV Tegangan V pada komponen yang memenuhi
hukum ohm adalah sebanding dengan kuat
arus listrik I yang melalui komponen tersebut,
asalkan suhu dijaga tetap
V = ( tg α ) I

V
I
R
I = Kuat Arus ( Ampere atau A )
V = Tegangan Listrik ( Volt atau V)
α R = Hambatan Listrik ( Ohm atau Ω )
Contoh: Pembahasan:
1. Suatu percobaan V = (tg α) I
menghasilkan grafik
hubungan tegangan (V) Dari grafik diperoleh:
terhadap kuat arus (I) seperti Tg α = 6 volt / 0,4 A
pada gambar. Bila tegangan
7,5 volt, Berapa kuat
= 15 ohm
arusnya?
Untuk V = 7,5 volt, maka :
V (volt)
6· I = V / tg α
5· = 7,5 volt / 15

3· ohm

1· I (A)
I = 0,5 A
α
0· ‫י י‬ ‫י‬ ‫י‬
0,1 0,2 0,3 0,4
Soal Uji Kompetensi (LKPD HAL 7)

1. Perhatikan lampu pijar Anda di rumah. Kadang-kadang nyala


lampu pijar tersebut lebih terang atau lebih redup daripada
biasanya, mengapa?
2. Jelaskan dengan bahasa Anda, hubungan antara kuat arus
dengan beda potensial!
3. Jika hambatan listrik sebuah rangkaian dijadikan 3 kali dari
semula dan beda potensial di antara ujung-ujungnya dijaga
tetap, maka apa yang terjadi pada kuat arusnya?
4. Sebuah pemanas listrik memiliki beda potensial 20 V dan
kuat arus listrik 4 A. Berapakah hambatan pemanas tersebut?
5. Suatu kawat penghantar dengan hambatan total sebesar
10 . Kawat tersebut membawa arus sebesar 50 mA.
Hitunglah perbedaan potensial antara kedua ujung kawat
tersebut.
6. Sebuah setrika listrikyang dipakai pada catu daya 220 V
memiliki hambatan 55 ohm. Berapa kuat arus yang ditarik
setrika tersebut
7. Bila tegangan 240 Volt diberikan pada
kumparan pemanas air, maka arus 25
ampere mengalir pada kumparan terebut:
a.Berapa hambatan kumparan pemanas?
b.Berapa kuat arus yang melalui kumparan
bila tegangan 120 volt diberikan pada
kumparan.
Hambatan Listrik
Jenis-jenis hambatan
Pada kehidupan sehari-hari dikenal beberapa
jenis hambatan (resistor) yang sering digunakan
sesuai kebutuhannya. Jenis-jenis hambatan
(resistor) tersebut, antara lain, resistor tetap dan
resistor variabel.
a. Resistor tetap
Resistor atau hambatan adalah salah satu
komponen elektronika yang memiliki nilai
hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan
menghambat arus listrik yang mengalir
melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat
dari bahan campuran Carbon. Namun tidak
sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat
Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama,
pita ke-2 menunjukkan angka ke-2, pita ke-3
menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4
menunjukkan tingkat akurasi. Resistor tetap yang
dipasang pada rangkaian listrik seperti radio,
televisi, dan komputer berfungsi untuk mengatur
kuat arus listrik dan beda potensial pada nilai-nilai
tertentu sehingga komponen-komponen listrik pada
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Contoh Soal:
Resistor pada gambar di samping memiliki warna
merah, hijau, kuning, dan emas. Tentukan nilai
hambatan resistor tersebut!

Diketahui :
pita ke-1, merah = 2
pita ke-2, hijau = 5
pita ke-3, kuning = 0.000
pita ke-4, emas = ± 5 %
Ditanyakan:
nilai hambatan = ... ?
Nilai hambatan resistor dengan warna merah, hijau, kuning, dan
emas adalah 250.000 dengan tingkat akurasi 5%. Hal ini berarti
bahwa nilai hambatan yang sebenarnya adalah berkisar antara:

 5 
batas bawah  250.000   x 250.000 
 100 

batas bawah  250.000  12.500

batas bawah  237.500


 5 
batas atas  250.000   x 250.000 
 100 

batas atas  250.000  12.500

batas atas  262.500


Jadi nilai hambatan resistor tersebut adalah
250.000  12.500
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 10)
b. Resistor tidak tetap
Hambatan Penghantar
a. Hubungan Hambatan Kawat dg Panjang dan Luas Penampang
L

Hambatan sebuah penghantar, Hambatan jenis suatu


nilainya tergantung dari : bahan adalah hambatan
•jenis penghantar seutas kawat yang
•panjang penghantar
panjangnya 1 m dan luas
•luas penampang penghantar
penampangnya 1 m2

R = hambatan satuan ohm ()


 = hambatan jenis satuan ohm/meter (.m)  .l
l = panjang penghantar meter (m) R 
A= luas penampang penghantar (m2 ) A
Contoh:
1) Suatu Konduktor panjangnya Soal
15m, luas penampangnya 3 mm2
dan hambatan jenisnya 0,0018 Ω
m. Tentukan hambatan konduktor
tersebut 2). Kawatkawat
1. Sebuah X dan Y
memiliki
panjang 80 diameter
m,
Diket: diameter 3 mm dan
sama, tetapi
l = 15 m hambat jenis
panjang
6,28 x 10X-4 dua kali
Ω m.
A = 3 mm2
ρ = 0,0018 Ω m panjang
TentukanY. : Jika
a. hambatan kawat
Ditanya: R….? hambatan jenis X
b. Hambatan kawat
seperempat
ke 2 dari bahan dan
Penyelesaian:
hambatan jenis Y,
berat yang sama,
 .l tetapi memiliki
R tentukan hasil bagi
A diameter 3x kawat 1.
hambatan X dan Y?
R = 0,0018 Ω m.15 m/3 x 10-6 m2
= 90 X 102 Ω
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 11 - 12)
HUKUM I KIRCHHOFF Jika diketahui:
Pengertian: I1 = 4 A, I3 = 1,5 A dan
• Pada setiap titik cabang, jumlah semua
arus yang memasuki cabang harus I4 = 7,5 A, Hitung I2….?
sama dengan semua arus yang
meninggalkan cabang tersebut
Jawab: I1 + I2 = I3 + I4
∑ I masuk = ∑ Ikeluar

Contoh: I4 I2 = ( I 3 + I 4 ) - I 1
I1 = (1,5 +7,5) – 4
=5A
I2
I3 Soal:
Tentukan besar I 2A 1A
dan kemana arahnya
I
2A 2A
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 13)
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
a. Rangkaian Seri Resistor
Jika beberapa resistor dihubungkan dengan baterai dari terminal positif ke
terminal negatif, maka rangkaian resistor tersebut dikatakan dihubungkan
secara seri
R1 R2 R3

Arus yang melewati R1 Juga akan melewati Jumlah beda potensial yang
R2 dan R3. Jadi arus yang melewati ketiga melewati resistor adalah:
V = V 1 + V2 + V3
resistor adalah sama yaitu I.
Jika Rs adalah hambatan total
Beda Potensial yang melewati masing- seri, maka tegangan totalnya:
masing resistor besarnya:
V1 = I R1 V2 = I R2 V3 = I R 3 V = I RS , sehingga
I Didapatkan
Rs = I R1 + I RPersamaan
2 + I R3

JADI HAMBATAN TOTAL MERUPAKAN JUMLAH RS = R1 + R2 + R3


HAMBATAN SETIAP KOMPONEN
PENTING !
Tiga Prinsip Susunan Hambatan Seri:
1. Kuat Arus yang melalui tiap-tiap komponen sama, dan sama
dengan kuat arus yang melalui hambatan seri (Rs).

I1 = I2 = I3 = ... = I
2. Tegangan pada hambatan pengganti seri (V) sama dengan
jumlah tegangan pada tiap-tiap komponen.

V = V1 + V2 + V3

3. Susunan seri sebagai pembagi tegangan, yaitu tegangan pada


tiap-tiap komponen sebanding dengan hambatannya.

V1 : V2 : V3 :… = R1 : R2 : R3 :…
Contoh:
Empat buah resistor masing-masing 10 Ω, 4 Ω , 6 Ω , dan 5 Ω disusun
seri dan ujung-ujungnya ditutup oleh baterai 75 V. Tentukan:
a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap resistor
b. Tegangan pada tiap-tiap resistor

10Soal:
Ω 4Ω 6Ω 5Ω RS

Pada Rangkaian dibawah ini, tentukan


I V V2 V3 V4
tegangan
1 pada tiap-tiap resistor!
I I
V = 75 V (a) (b)
▐ 2Ω 3Ω 7Ω
Strategi: Tegangan pd tiap-tiap resistor dapat kita hitung jika kuat arus I yang
melalui tiap-tiap resistor diketahui. Kuat
V1Arus I dpt dihitung
V2 jika hambatanV3
pengganti seri Rs diketahui (lihat gb. b)
Penyelesaian: b) Tegangan tiap-tiap resistor:
a) Rs = (10+4+6+5)Ω
24 V
V1 = I R 1 = 3 A X ▐
10 
Ω = 30 V
= 25 Ω V2 = I R2 = 3 A X 4 Ω = 12 V
V = I.Rs
V3 = I R3 = 3 A X 6 Ω = 18 V
I = V / Rs
=3A V4 = I R4 = 3 A X 5 Ω = 15 V
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 14)
b. Hambatan Paralel Resistor

Jika beberapa resistor disusun secara paralel maka arus dari sumber
tegangan akan mengalir bercabang-cabang melewati masing-masing
resistor.
R1
Besarnya arus pada masing-masing
resistor adalah:
I1 I 1 = V / R 1 I 2 = V / R 2 I 3 = V / R3
I R2

Jika Rp adalah hambatan total


I2 yang dirangkai paralel, maka :
R3
I = V / RP
I3
Arus yang melewati tiap resistor Dari, I = I1 + I2 + I3 dan
adalah I1, I2 dan I3, sehingga V / R p = V / R 1 + V / R2 + V / R 3
sesuai Hk. I Kirchhoff:
I = I1 + I2 + I3 Sehingga didapatkan:
1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2 + 1 / R 3
Tetapi besarnya tegangan yang
melewati tiap resistor adalah
sama, yaitu V
PENTING !
Tiga Prinsip Susunan Hambatan Paralel:
1. Kuat Arus yang melalui hambatan pengganti paralel (I) sama
dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen.

I = I1 + I2 + I3 + ...
2. Tegangan pada tiap-tiap komponen sama, dan sama dengan
tegangan pada hambatan pengganti paralel (Rp).

V1 = V2 = V3 = … = V

3. Susunan paralel sebagai pembagi arus, yaitu kuat arus yang


melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan
hambatannya.

I1 : I 2 : I 3 : … = 1 / R 1 : 1 / R 2 : 1 / R 3 : …
CONTOH :
• Tiga buah resistor masing-masing 10Ω, 4Ω, dan 6Ω disusun paralel, dan
ujung-ujungnya ditutup oleh baterai 60 V. Hitung:
Rp
a. kuat arus yang keluar dari baterai a b
b. tegangan pada tiap-tiap resistor I
c. kuat arus yang melalui tiap-tiap resistor
R1 = 10 Ω I
▐
I1 V = 60 V
a I R2 = 4 Ω b
Jawab:
I2 a. Rp = 120 / 62 Ω
R3 = 6 Ω I = 31 A

b. V1 = V2 = V3 = V = 60 V
I3
▐ c. I1 = 6 A, I2 = 15 A, I3 = 10 A
I V = 60 V
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 15)
Soal Hambatan Seri & Paralel
Tentukan:
1). Perhatikan rangkaian pd gb, a. Kuat arus yang terbaca
pada amperemeter
▐ b. Tegangan yang terbaca
pada voltmeter V1, V2,
A V1 V2 V3 dan V3?
R1 R2 R3

2). Perhatikan gb. di bawah ini


R1 = 3 Ω Tentukan:
a. Kuat arus induk
b. Tegangan pada tiap resistor
R2 = 4 Ω c. Kuat arus yang melalui tiap
resistor

R3 = 6 Ω

▐
V = 12 V
c. Hambatan Gabungan Seri Paralel Resistor
Komponen-komponen dalam suatu rangkaian sering disusun secara gabungan
seri dan paralel. Untuk memahami susunan yang seperti itu, dapat menyimak
contoh dibawah ini.
Enam buah lampu dipasang pada rangkaian
Contoh 1: P listrik seperti di samping. Semua lampu
▐ ▐ X memiliki kesamaan (daya dan tegangan
yang tertulis). Tentukan lampu mana yang:
a. Menyala paling terang
T b. Menyala sama terang
X c. Menyala paling redup
S
X Q X R X
X U P
▐
▐
I r I
A D
Strategi:
Lampu identik dpt diganti dg hambatn r. Dg IQ IR r T
prinsip seri-paralel, dpt ditentukan I pd tiap S r IT
lampu. Lampu paling terang jika I yg melewati r Q r R r U
paling besar, dan paling redup jika I terkecil. IS
Dua/lebih lampu menyala sama terang jk kuat IU
B
arus pd tiap lampu sama besar. I C I
P
▐
▐
Kuat arus melaui lampu P yaitu I. Pd A, kuat arus r I
I
I bercabang, IQ dan IR. Sesuai dengan prinsip A D
paralel pembagi arus:
IQ IR r T
IQ : IR = 1/r : 1/r = 1 : 1 (Juml. perbandingan = 2 )
Jadi, IQ= IR = ½ S r IT
r Q r R r U
Di C, I menjadi IS dan IU. Hambatan IS adalah r IS
dan hambatan IU adalah r + r = 2r. Sesuai dg IU
B
prinsip paralel pembagi arus: I C I
IS : IU = 1/r + 1/2r = 2:1 (Juml. perbandingan = 3)
Jadi IS = 2/3 I dan IU = 1/3 l.
Hasil urutan kuat arus tiap lampu yg diperoleh:
Lampu P: IP = I
Lampu U dan T : IU = IT = 1/3 I
Lampu Q dan R : IQ = IR = ½ I
Lampu S: ISJadi
= 2/3 I
a). Lampu menyala paling terang adalah P
b). Lampu menyala sama terang pasangan U dan T,
demikian juga Q dan R
c). Lampu menyala paling redup adalah lampu U dan T.
Contoh 2 :
Pada gambar rangkaian di bawah ini, tentukanlah hambatan listrik antara A dan B:
6Ω Jawab 4Ω Rp1
4Ω
5Ω
5Ω 3Ω A B
A B

(b)
(a) 12Ω
12Ω
5Ω Rp2 Rs2 ( Rt)
Rs1 A B A
5Ω
A B
(d) (e)

(c) 12Ω
A 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω C
Dari urutan gambar diatas
Coba dicari nilai hambatan
Contoh 3 6Ω 4Ω
pengganti dari A ke B !!!
B D
Cari hambatan A ke B 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω
SOAL UJI KOMPETENSI
(LKPD HAL 15-16)

Anda mungkin juga menyukai