Anda di halaman 1dari 8

Buku Siswa

Setelah HUKUM OHM

mempelajari kegiatan ini, Anda diharapkan dapat memahami tentang hukum


Ohm sesuai dengan indikator dibawah ini:
Produk
1. Menjelaskan hubungan secara kualitatif tegangan dan arus listrik
2. Menjelaskan hubungan secara kualitatif hambatan dan arus listrik
3. Menerapkan Hukum Ohm dalam perhitungan rangkaian sederhana
Proses
4. Menyelidiki hubungan antara tegangan dan arus listrik dalam suatu
rangkaian (Hukum Ohm)
Psikomotor
5. Merakit rangkaian seri komponen listrik dengan berbagai variasi
6. Mengukur tegangan dan arus DC
Keterampilan sosial
7. Melakukan komunikasi meliputi presentasi, bertanya, dan berpendapat

URAIAN MATERI
Pengertian Hambatan, Arus, Tegangan dan Bunyi Hukum Ohm

1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik
lainnya.
I = Q/T

Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan


positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran

1
elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus
listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah
Ohm (Ω).

3. Tegangan
Tegangan listrik (disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan
potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

4. Hukum Ohm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri elektron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus
ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama
halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam
sebuah rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah nilai dari potensial
energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada
sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial
yang ada untuk menggerakkan elektron pada titik satu dengan titik yang

2
lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada
artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan
beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini
yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian
adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah
dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama
halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relativ antara dua titik. Dalam hal
ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan
antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian
ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi,
panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada
persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan.
Simbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada
persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik,
dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan
nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari
seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance
(hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standar
simbol yang lain dari tegangan adalah E atau electromotive force. Simbol V dan E
dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan
menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada
sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas
mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara
dengan elektron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan
6.250.000.000.000.000.000. elektron. Simbolnya ditandai dengan Q dengan satuan
couloumb. Ini yang menyebabkan elektron mengalir, satu ampere sama dengan 1
couloumb dari elektron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini,
besarnya energi listrik yang bergerak melewati konduktor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui
bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial.

3
Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work
(usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk
bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, sama halnya
dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot.
Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang
digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau
menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾
pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1
couloum. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam
setiap couloum dari elektron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan simbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting
diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah
rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan ini disebut hukum ohm. Ditemukan oleh George
Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. Dan lebih
dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi:

Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan
beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar
tetap.

Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I ) dinamakan hambatan
listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm (Ω).
Hambatan dalam rangkaian listrik diberi simbol:
atau gambar sebenarnya adalah
Maka persamaannya dapat ditulis:

4
Gambar 1: Diagram Hukum Ohm

Keterangan: R : hambatan listrik (ohm = Ω)


V : beda potensial atau tegangan (volt = V)
I : kuat arus listrik (ampere = A)
P : Daya (Watt)
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :

P = V . I atau P = I2. R atau P = V2/ R


Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere

Contoh Soal Latihan:


Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada
instalansi lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir
pada lampu tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu
tersebut, hitunglah?

Diketahui : V = 220 Volt


I = 10 Ampere
Ditanya : R…………….?
Jawab : R = V/R
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm

5
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220
Volt, setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah
daya yang di serap lampu tersebut ?

Diketahui : V = 220 Volt


I = 2 Amper
Ditanya : P…………….?
Jawab : P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt

Percobaan-1: Hubungan Antara Tegangan (V) dan Kuat Arus (I)

Alat dan bahan:


- 3 buah baterai masing-masing 1,5 V
- 3 buah lampu pijar kecil
- kawat nikrom secukupnya
- ampere meter

Cara melakukan kegiatan:


1. Susunlah tiga macam rangkaian seperti pada gambar di bawah ini!

2. Catatlah hasil yang ditunjukkan ampere meter pada setiap percobaan (a), (b)
dan (c).

6
3. Buat Grafik V – I

4. Buat kesimpulan, dan faktor yang mempengaruhi hasil percobaan.

Selamat mencoba!

Penerapan Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari.


Coba Anda perhatikan bola lampu di rumah! Bila bola lampu diberi
tegangan (V), apa yang terjadi? Yang terjadi adalah arus mengalir melalui
filamen, sehingga bola lampu menyala.
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik seperti bola lampu harus
disesuaikan dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat tersebut.
Jika lampu 220 V diberi tegangan 110 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus
yang lebih kecil dari yang seharusnya sehingga lampu 220 V tersebut, menyala
redup. Sebaliknya jika lampu 110 V diberi tegangan 220 V, filamen lampu akan
dialiri oleh arus yang terlalu besar dari yang seharusnya sehingga lampu 110 V
filamennya terbakar.
Jadi Anda harus memahami, bila Anda mempunyai sesuatu alat listrik
harus dengan tegangan yang ada di rumah dan tegangan yang tercantum di alat
listrik tersebut. Jelas!

Soal Latihan

7
1. Suatu bola lampu pijar tertulis “40 watt, 220 volt”. Maka tahanan dari lampu
pijar tersebut adalah………
2. Ketika dihubungkan ke sumber tegangan 100 V, elemen pemanas listrik
menarik arus 5 A. Ketika dihubungkan ke sumber tegangan 120 V, elemen
pemanas listrik akan menarik arus sebesar?
3. Empat buah lampu yang sama E
dirangkai seperti pada gambar di
samping. Karena terdapat sumber
A
tegangan E, semua lampu menyala. Jika
lampu A dilepaskan dari rangkaian B D

tersebut, maka yang terjadi? C

Anda mungkin juga menyukai