Anda di halaman 1dari 49

Listrik Arus

Searah
FISIKA KELAS XII
SMA/MA
Listrik Arus Searah

01 Listrik Arus
Searah (DC) 02 Alat Ukur Listrik

03 Hambatan
Listrik 04 Hukum Kirchoff
Listrik Arus Searah

Rangkaian Arus dan


05 Komponen 06 Tegangan pada
Elektronika Rangkaian

07 Energi dan Daya


Listrik 08 Potensial Listrik
01. Listrik Arus
Searah
A. LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

Listrik Arus Searah (Direct Current atau


DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik
yang lebih rendah.
1. ARUS LISTRIK
Terjadinya aliran arus
B. Besaran listrik karena perbedaan
potensial listrik yang
besaran mendorong muatan positif
listrik arus mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah.
searah (DC) Aliran muatan listrik
positif ini disebut arus
listrik.
2. Kuat Arus Listrik
Besaran Kuat arus listrik adalah
besaran banyaknya muatan
listrik yang mengalir
listrik arus pada suatu penghantar
tiap satuan waktu.
searah (DC) I=
02. Alat Ukur Listrik
Alat Ukur listrik adalah peralatan yang
memungkinkan untuk mengamati
besaran-besaran listrik, seperti hambatan
listrik (R), kuat arus listrik (I), beda
potensial listrik (V), daya listrik (P), dan
lainnya
1. VOLTMETER

Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar


tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik
2. AMPEREMETER

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC
maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup.
3. OHMMETER

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik,


yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam
suatu konduktor
4. Wattmeter

Wattmeter adalah instrumen untuk mengukur power listrik


(atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk
rangkaian sirkuit apapun.
03. Hambatan
Listrik
1. Hukum Ohm

Bunyi hukum ohm “Besar arus listrik (I) yang


mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor
akan berbanding lurus dengan beda
potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya
dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
V=I.R Keterangan : V = beda potensial ( volt )
I= I = kuat arus ( ampere )
R= R = hambatan kawat penghantar ( Ω )
2. Hambatan Kawat Penghantar
Besar hambatan suatu kawat penghantar :
a. Sebanding dengan panjang kawat penghantar
b. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding
dengan hambatan jenis kawat)
c. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat
04. Hukum
Kirchoff
1. Hukum Kirchoff I
Hukum kirchoff I berbunyi “Jumlah kuat arus yang
masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari titik percabangan”.
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang
maka akan diperoleh sebagai berikut:
2. Hukum Kirchoff II
Hukum kirchoff II berbunyi "Dalam rangkaian
tertutup, Jumlah GGL sumber arus (E) dan jumlah
penurunan potensial sama dengan nol".
ΣE +ΣIR = 0
Keterangan :
ΣE = jumlah ggl sumber arus (V)
ΣIR = jumlah penurunan tegangan. (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (W)
Aplikasi Hukum Kirchoff

Hukum I Kirchoff yang membahas kuat arus yang


mengalir pada rangkaian listrik dapat diterapkan
pada rangkaian listrik tak bercabang (seri) maupun
rangkaian listrik bercabang (paralel). Misalnya pada
rangkaian resistor yang dirangkai secara seri
maupun dirangkai secara pararel atau pada
rangkaian resistor campuran (gabungan antara seri
dan pararel).
05. Rangkaian
Komponen
Elektronika
1.RANGKAIAN SUMBER TEGANGAN
RANGKAIAN SERI
Nilai tegangan total dari sumber
tegangan
Es ==E1+E2+…..En

Nilai hambatan dalam total dari


sumber tegangan:
rs=r1+r2+…..rn
1.RANGKAIAN SUMBER TEGANGAN
RANGKAIAN
PA R A L E L
Nilai tegangan total dari sumber
tegangan
Ep=E1=E2=E

Nilai hambatan dalam total dari


sumber tegangan:
+
2.Rangkaian Resistor (hambatan)
RANGKAIAN SERI
Tegangan:
E = Vae
E = Vab + Vbc + Vcd + Vde
E = Iab • R1 + Ibc • R2 + Icd • R3 + Ide • R4

Dalam rangkaian seri kuat arus yang melalui setiap resistor besarnya sama,
persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.
E = I • R1 + I • R2 + I • R3 + I • R4
E = I • (R1 + R2 + R3 + R4)
E = I • Rs

Rs adalah hambatan pengganti dari rangkaian resistor yang dirangkai seri.


Rs = R1 + R2 + R3 + R4
R A N G K A I A N PA R A L E L

Berdasarkan Hukum Kirchoff I diperoleh:


I = I1 + I2 + I3 + I4 

Tegangan setiap resistor pada rangkaian paralel


adalah sama.
Vab = Vcd = Vef = Vgh = V
Sehingga diperoleh:

Dengan demikian hambatan pengganti paralel


dirumuskan:
R A N G K A I A N D E LTA
R A N G K A I A N W H E AT S T O N E
BRIDGE
06. Arus dan
Tegangan pada
Rangkaian
1.Rangkaian Seri
S I FAT - S I FAT
• Arus yang mengalir pada tiap-tiap bagian atau komponen pada rangkaian
kelistrikan tersebut adalah sama besar (Itot = I1= I2 = I3 dst).
• Tegangan sumber adalah sama besar dengan penjumlahan tegangan yang ada
pada tiap-tiap bagian atau komponen pada rangkaian kelistrikan tersebut
(Vs = V1 + V2 + V3 dst).
• Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari penjumlahan semua
tahanan pada tiap-tiap bagian atau komponen yang ada pada rangkaian
kelistrikan tersebut (Rtot = R1 + R2 + R3 dst).
• Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus,
aliran arus terhenti.
1. Rangkaian Seri
PRINSIP

• Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap


hambatan serinya.
• Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar
kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus totalnya.
• Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-
beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap
hambatannya sama dengan tegangan totalnya.
2. Rangkaian Paralel
S I FAT - S I FAT

• Kuat arus listrik yang melewati masing-masing


hambatan nilainya tidak sama besar
• Tegangan yang mengalir pada masing-masing
hambatan nilainya sama besar
• Hambatan totalnya ditulis dengan 1/R total = 1/R1
+ 1/R2 + 1/R3 + ...
2. Rangkaian Paralel
PRINSIP

• Seperhambatan paralel merupakan hasil penjumlahan sepertiap-


tiap hambatan paralelnya.
• Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan
kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan
perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil
penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan
kuat arus totalnya.
• Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.
07. Energi dan
Daya Listrik
A. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper
(A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) yang disebabkan oleh
aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi
listrik dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

W = V . I . t     atau   W= I2 . R .t    atau V2/R . t

Keterangan : W : energi listrik (joule) V : tegangan (volt)


I : arus listrik (ampere) R : hambatan rangkaian (ohm)
t : waktu (detik)
B. Daya Listrik
Daya adalah banyaknya energi yang dibutuhkan tiap
satuan waktu

Keterangan : 1 kWh = 3.600.000 J = 3,6 . 106 J


08. Potensial
Listrik
Potensial Listrik
Beda Potensial adalah besarnya energi yang diperlukan untuk
memindahkan muatan dari suatu titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah. Beda potensial listrik ( tegangan ) timbul karena
dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihuungkan oleh
suatu penghantar.
V=
 
Keterangan : V= beda potensial ( volt )
w = usaha ( joule )
q= muatan listrik ( coulomb )
LATIHAN
SOAL
SOAL 1
Suatu Penghantar listrik mengalirkan arus listrik 250 mA
dengan selang waktu 6 detik, besar muatan listrik yang
mengalir pada penghantar tersebut adalah…
Jawaban :
 
I=
Q=Ixt
Q = 0,25 A x 6 S
Q = 1,5 coulomb
SOAL 2

Sebuah kawat memiliki arus listrik 5 Ampere dan pada


ujung ujung kawat tersebut berselisih potensial 20 volt.
Besar muatan listrik pada waktu 25 s adalah…
 
Jawaban :  
Q=Ixt
Q = 5 x 25
Q = 125 coulomb
SOAL 3
Perhatikan gambar percobaan hubungan tegangan (V)
dan kuat arus (I) pada resistor dibawah ini
 

Diketahui V = 15 Volt, maka kuat arus yang mengalir


adalah…
JAWABAN
Hitung nilai R menggunakan hukum ohm
V=IxR  R=
R=
R = 125 ohm
Kemudian hitung I menggunakan hukum ohm
I=
I=
I = 0,12 A
SOAL 4
Tiga buah hambatan disusun secara seri dengan hambatan I 2
ohm, hambatan II 3 ohm, hambatan III 4 ohm dihubungkan
dengan sumber tegangan DC yang mengalir arus sebesar 2 A.
Jika hambatan pada sumber tegangan besarnya 1 ohm, maka
besar tegangan jepit (GGL)adalah…

Jawaban :
Rtotal = 2 ohm + 3 ohm + 4 ohm + 1 ohm = 10 ohm
V = I x Rtotal
V = 2 x 10 = 20 Volt
SOAL 5
Sebuah resistor memiliki beda potensial 75 Volt dan kuat arus yang
mengalir pada resistor adalah 100 mA. Agar kuat arus yang
mengalir menjadi 0,5 A, maka beda potensial sumbernya adalah…
Jawaban :
=
V2 =
V2 =
V2 = 375 Volt
THANKS
!

Anda mungkin juga menyukai