Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2599-1914 Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020

e-ISSN: 2599-1132 DOI : 10.31604/ptk.v3i2.107-114

PENTINGNYA BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA
Dewi Kurniawati, Arta Ekayanti

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Ponorogo


dewi161096@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tentang pentingnya keterampilan berpikir kritis
terhadap pembelajaran matematika.Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan
pengetahuan atau fakta-fakta tentang pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran
matematika.Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data isi yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi dari jurnnal yang berhubungan dengan keterampilan berpikir kritis terhadap pembelajaran
matematika.pembelajaran matematika adalah ilmu dasar jadi penting didalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika memerlukan keterampilan berpikir kritis.Berpikir kritis dapat dilatih
dan dikembangkan melaluiproses pembelajaran matematika sedangkan materi matematika dipahami
melalui berpikir kritis. keterampilan berpikir kritis saling berhubungan dan berkesinambungan. Jadi
keterampilan berpikir kritis penting dalam pembelajaran matematika.

Kata kunci: Berpikir Kritis, Pembelajaran, Matematika.

Abstract

This study has aims to describe the importance of critical thinking skills in mathematics learning. This
study uses descriptive qualitative methods using knowledge or facts about the importance of necessary
thinking skills in learning mathematics. This study using content analysis techniques that are an in-depth
discussion of the contents of the journal associated with critical thinking skills on mathematics learning.
Learning mathematics is basic science, so it is crucial in the learning process. In education, mathematics
requires necessary thinking skills. Critical thinking can be trained and developed through the process of
learning mathematics, while mathematics material is understood through critical thinking. Critical
thinking skills are interconnected and continuous. So necessary thinking skills are essential in learning
mathematics.

Keywords: Critical Thinking, Learning, Mathematics.

PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)│107


PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 3 No 2 Tahun 2020 Hal 107-114
PENDAHULUAN kritis menurut (Lambertus, 2019).
Berpikir kritis menurut Marivcica dan
Proses yang terpenting didalam Spijunovicb dalam (Putri et al., 2018)
dunia pendidikan adalah pembelajaran. merupakan kegiatan intelektual
Salah satu pembelajaran yang terdapat kompleks yang lebih cenderung pada
pada semua jenjang pendidikan adalah beberapa keterampilan yaitu: 1).
pembelajaran matematika. Menurut Keterampilan merumuskan permasalah-
matematikawan Carl Friedrich Gauss an, 2). Mengevaluasi, 3). Sensitivitas
dalam (Suyitno et al., 2018) terhadap permasalah. Berpikir kritis
menyatakan “Mathematics is the queen sangat penting bagi peserta didik
and servant of the sciences”. Kalimat sebagaimana Peter dalam (Putri et al.,
tersebut dapat diartikan bahwa 2018) menyatakan “Critical thinking is
matematika adalah ratu dan juga important, students who are able to
pelayan dari ilmu pengetahuan. think critically are able to solve
Matematika adalah ratu yang dimaksud problems”, Peter menyatakan bahwa
adalah dalam mempelajari matematika berpikir kritis sangat penting karena
hanya memerlukan dirinya sendiri dan peserta didik yang memiliki
yang dimaksud pelayan adalah keterampilan berpikir kritis dapat
matematika selalu ada dan melayani menyelesaikan permasalah yang
dalam ilmu pengetahuan lain. dihadapi.
Menurut Masykur, M, (2008) Peserta didik di Indonesia
“belajar matematika sama halnya ternyata masih kurang dalam
belajar logika, karena kedudukan keterampilan berpikir kritis. Hal ini
matematika dalam pengetahuan adalah ditunjukkan dengan hasil TIMSS .Hasil
sebagai ilmu dasar atau ilmu alat”. Trends in International Mathematics
Sehingga untuk dapat mempelajari and Science Study (TIMSS) tahun 2015
sains, teknologi, atau ilmu lainya menyatakan skor matematika peserta
haruslah dapat menguasai ilmu dasar didik di Indonesia menempati peringkat
yaitu matematika. Menyadari akan 44 dari 49 negara dengan skor 397
pentingnya matematika dalam menurut Nizam dalam (Hadi, 2019).
kehidupan khususnya dalam dunia Dengan kriteria TIMSS membagi
kerja, maka dalam mempelajari dan perolehan skor peserta survei ke dalam
menyelesaikan suatu permasalahan empat tingkat: rendah dengan skor 400
matematika harus mempunyai (low), sedang dengan skor 475
keterampilan yang khusus. Kowiyah (intermediate), tinggi dengan skor 550
(2012) menyatakan untuk mempelajari (high) dan lanjut dengan skor 625
matematika yang dipelajari adalah (advanced) dari data di atas Indonesia
menyatakan masalah, merencanakan menempati pada kriteria rendah.
proses penyelesaian, mengkaji langkah- (Martyanti, 2018) menyatakan bahwa
langkah penyelesaian, membuat soal-soal yang dipakai dalam studi
pernyataan jika informasi yang didapat TIMSS adalah soal yang membutuhkan
kurang, sehingga memerlukan sebuah keterampilan berpikir tingkat tinggi,
kegiatan yang disebut berpikir kritis. termasuk berpikir kritis, dalam
Pengertian berpikir kritis adalah menyelesaikan permasalahan.Sehingga
kemampuan yang dimiliki oleh semua rendahnya tingkat prestasi peserta didik
individu,yang dapat diukur, dilatih, Indonesia pada hasil studi TIMSS
serta dikembangkan, selain itu memiliki menunjukkan bahwa rendahnya
hubungan matematika dengan berpikir keterampilan berpikir kritis yang

108
Dewi Kurniawati, dkk. Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran …

dimiliki peserta didik di Indonesia. yang berjudul Berpikir Kritis Dan


Dengan adanya kondisi tersebut maka Berpikir Kreatif Sebagai Fokus
Indonesia perlu menginformasikan Pembelajaran Matematika, Berpikir
kepada pendidik dan peserta didik Kritis Matematis, Developing Critical
bahwa keterampilan berpikir kritis Thinking Skills from Dispositions to
penting bagi pembelajaran agar tercapai Abilities: Mathematics Education from
tujuan pembelajaran dan dapat Early Childhood to High School, dan
meningkatkan prestasi pada tingkat Enam Tahapan Aktivitas Dalam
internasional. Pembelajaran Matematika Untuk
Mendayagunakan Berpikir Tingkat
METODE Tinggi Peserta didik. Sumber data
sekunder atau sumber-sumber yang
Jenis penelitianyang digunakan diambil dari sumber yang lain yang
adalah penelitian deskriptif dengan tidak diperoleh dari sumber primer yaitu
pendekatan kualitatif. Penelitian diambil dari jurnal-jurnal yang berjudul
kualitatif adalah suatu penelitian Etnomatematika: Menumbuhkan
yang ditujukan untuk mendefinisikan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui
dan menganalisis\ mengkaji suatu Budaya Dan Matematika, TIMSS
fakta, peristiwa, kegiatan sosial, sikap, INDONESIA (Trends In International
kepercayaan, tanggapan, pemikiran Mathematics And Science Study),dan
seseorang secara individual maupun lain sebagainya.
secara kelompok , Sukmadinata dalam Metode analisis data pada
(Fithriyah et al., 2016). penelitian ini menggunakan teknik
Penelitian kualitatif adalah analisis data isi. Analisis isi ( Content
penelitian yang dimaksudkan untuk Analysis) adalah penelitian yang
memahami fenomena tentang apa bersifat pembahasan mendalam
yang dialami oleh subjek penelitian, terhadap isi suatu informasi tertulis atau
secara holistik, dan dengan cara media cetak. Analisis ini bersifat
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan pembahasan untuk memudahkan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang pemahaman dengan cara menganalisa
alamiah dengan memanfaatkan kebenarannya melalui pendapat para
berbagai metode ilmiah. Dalam ahli, jurnal, dan hasil penelitian dari
penelitian ini menggunakan pengetahu- peneliti lain.
an atau fakta-fakta tentang pentingnya
keterampilan berpikir kritis dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran matematika. Penelitian ini
akan menjelaskan indikator, ciri-ciri, A. Berpikir Kritis
dan tahapan berpikir kritis untuk Berpikir merupakan suatu hal
menunjang proses pembelajaran yang dilakukan setiap manusia
matematika. khususnya dalam proses pembelajaran.
Metode pengumpulan data pada Pengertian dari berpikir kritis menurut
penelitian ini menggunakan sumber (Lambertus, 2019), berpikir kritis adalah
data.Sumber data yang digunakan ada potensi yang dimiliki oleh setiap orang,
dua jenis yaitu sumber data primer dan dapat diukur, dilatih, serta
sumber data sekunder. Sumber data dikembangkan, selain itu ada hubungan
primer atau sumber data yang asli atau matematika dengan berpikir kritis.
pertama dalam penelitian ini Berpikir kritis menurut Marivcica dan
menggunakan sumber jurnal-jurnal Spijunovicb dalam (Putri et al., 2018)

109
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 3 No 2 Tahun 2020 Hal 107-114
merupakan aktifitas intelektual berpikir kritis adalah jangka panjang
kompleks yang menekankan pada memungkinkan untuk mendukung
beberapa keterampilan yaitu: 1). peserta didik dalam keterampilan belajar
Keterampilan merumuskan permasalah- selain itu memungkinkan individu untuk
an, 2). Evaluasi, 3). Sensitivitas terhadap menjadi kreatif, sehingga berpikir kritis
masalah. Pikket & Foster dalam dapat membantu peserta didik untuk
(Rosnawati, 2012) mengutarakan mengembangkan kemampuan belajar
bahwa berpikir kritis adalah jenis dan memacu peserta didik untuk
berpikir yang lebih tinggi yang bukan berkontribusi secara kreati. Sehingga
hanya menghafal materi tetapi dalam pembelajaran peserta didik bisa
menggunakan dan manipulasi bahan- menerapkan keterampilan berpikir kritis
bahan yang dipelajari dalam situasi baru. dan pendidik dapat mengetahui peserta
Berdasarkan definisi dan pengertian para didik yang memiliki keterampilan
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis.
berpikir kritis adalah berpikir Peserta didik yang mempunyai
menggunakan penalaran secara rasional, keterampilan berpikir kritis memiliki
sitematis, mengumpulkan informasi atau ciri-ciri yang sudah dikemukakan oleh
data yang ingin diketahui dan para ahli. Menurut (Sulistiani, 2016)
menyelesaikan masalah atau memilih Seseorang yang berpikir kritis
tindakan yang semestinya dilakukan memiliki ciri-ciri: (1) mampu berpikir
untuk dapat menyelesaikan dan secara rasional dalam menyikapi suatu
memahami suatu masalah yang permasalahan; (2) mampu membuat
dihadapi. keputusan yang tepat dalam
Peraturan Menteri Pendidikan menyelesaikan masalah; (3) dapat
Nasional Nomor 22 tahun 2006 (BNSP, melakukan analisis, mengorganisasi,
2006) menegaskan bahwa keterampilan dan menggali informasi berdasarkan
berpikir kritis diperlukan agar peserta fakta yang ada; (4) mampu menarik
didik dapat mengelola dan memanfaat- kesimpulan dalam menyelesaikan
kan informasi untuk bertahan hidup masalah dan dapat menyusun
pada keadaan yang selalu berubah, argumen dengan benar dan sistematik.
tidak pasti, dan kompetitif. Hal ini Selain ciri-ciri, keterampilan berpikir
menjukkan bahwa keterampilan kritis juga memiliki tahapan. Tahapan
berpikir kritis merupakan salah satu berpikir kritis menurut (Perkins et al.,
keterampilan yang penting untuk 2006) berpikir kritis dibagi dalam 4
dikembangkan mulai dari jenjang tahap yaitu klarifikasi (clarification),
pendidikan yang paling dasar. asesmen (assessment), penyimpulan
Mengetahui akan pentingnya (inference), strategi/ taktik
keterampilan berpikir kritis maka perlu (strategy/tactic). Tahap klarifikasi
adanya informasi kepada peserta didik merupakan tahap menyatakan,
maupun pendidik tentang ciri-ciri, mengklarifikasi, menggambarkan atau
tahapan, dan indikator berpikir kritis. mendefinisikan masalah. Selanjutnya
(Aizikovitsh-udi & Cheng, 2015) tahap asesmen, mengemukakan fakta-
menyatakan “The benefit of critical fakta argumen atau menghubungkan
thinking are lifelong, supporting masalah dengan masalah lain.
students in the regulation of their study Berikutnya tahap penyimpulan, peserta
skills and subsequently empowering didik dapat menggambarkan kesimpulan
individual to contribute creatively”, yang tepat dengan deduksi dan induksi,
menurut Aizikovitsh-Udi manfaat dari menggeneralisasi, menjelaskan dan

110
Dewi Kurniawati, dkk. Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran …

membuat hipotesis. Terakhir, tahap keistimewaan tersendiri. Matematika


strategi/taktik merupakan tahap sebagai ratu dan juga sebagai pelayan
mengajukan, mengevaluasi sejumlah ilmu pengetahuan. Selain itu matematika
tindakan yang mungkin digunakan dalam pengetahuan adalah sebagai ilmu
untuk menyelesaikan masalah. dasar atau ilmu alat.
Keterampilan berpikir kritis juga Mengetahui akan penting dan
memiliki indikator yang dikemukakan keistimewaan yang dimiliki matematika.
oleh (Facione, 2020), antara lain Sehingga untuk dapat mempelajari
Interpretation, analysis, evaluation, sains, teknologi, atau ilmu lainya
inference, explanation, serta self haruslah dapat menguasai ilmu dasar
regulation. Interpretation adalah yaitu matematika. Pentingnya
keterampilan dapat memahami dan matematika dalam kehidupan sehari-
mengekspresikan makna/arti dari hari menjadikan matematika sebagai
permasalahan. Analysis adalah salah satu mata pelajaran yang harus
keterampilan dapat mengidentifikasi dan dikuasai oleh setiap peserta didik.
menyimpulkan hubungan antar Menurut (Lambertus, 2019) matematika
pernyataan, pertanyaan, konsep, mempelajari tentang pola, struktur,
deskripsi, atau bentuk lainnya. keteraturan yang terorganisasi, yang
Evaluation adalah keterampilan dapat dimulai dari unsur-unsur yang tidak
mengakses kredibilitas pernyataan/ terdefinisi kemudian ke unsur-unsur
representasi serta mampu mengakses yang terdefinisi, hingga ke aksioma
secara logika hubungan antar atau postulat dan dalil-dalil atau
pernyataan, deskripsi, pertanyaan, teorema. Komponen matematika
maupun konsep. Inference adalah tersebut membentuk suatu sistem yang
keterampilan dapat mengidentifikasi dan saling berhubungan dan terorganisir
mendapatkan unsur-unsur yang dengan baik.
dibutuhkan dalam menarik kesimpulan. Kompleksitas dan keunikan
Explanation adalah keterampilan dapat unsur pada matematika mengharuskan
menetapkan dan memberikan alasan para peserta didik yang mempelajari
secara secara logis berdasarkan hasil matematika mampu berpikir kritis.
yang diperoleh.Sedangkan indikator Glaser (Sumarmo et al., 2011)
yang terakhir self regulation adalah menyatakan bahwa berpikir kritis
keterampilan untuk memonitoring dalam matematika merupakan
aktivitas kognitif seseorang, unsur-unsur keterampilan dan disposisi yang
yang digunakan dalam aktivitas dikombinasikan dengan pengetahuan,
menyelesaikan permasalahan, keterampilan penalaran matematika,
khususnya dalam menerapkan dan strategi kognitif, untuk
keterampilan dalam menganalisi dan menggeneralisasikan, membuktikan,
mengevaluasi. mengevaluasi situasi matematika
secara reflektif. Keterampilan berpikir
B. Pentingnya Keterampilan Berpikir kritis peserta didik dalam
Kritis Terhadap Pembelajaran pembelajaran matematika sangat
Matematika diperlukan untuk memahami dan
Seperti yang diketahui memecahkan suatu permasalahan atau
matematika adalah salah satu soal matematika yang membutuhkan
pembelajaran yang ada di semua jenjang penalaran, analisis, evaluasi dan
pendidikan. Pembelajaran matematika intrepetasi pikiran. Glaser juga
memiliki ciri khas, keunikan dan mengungkapkan berpikir kritis sebagai

111
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 3 No 2 Tahun 2020 Hal 107-114
suatu keterampilan untuk menerapkan mengetahui dan mengerti bahwa antara
metode-metode pemeriksaan dan keterampilan berpikir kritis dan
penalaran yang logis. Keterampilan pembelajaran matematika saling
berpikir kritis sangat penting dikuasai berhubungan dan berkesinambungan.
oleh peserta didik agar peserta didik Agar dalam melakukan proses
lebih terlatih dalam menyusun sebuah pembelajaran matematika baik peserta
pendapat, memeriksa kredibilitas didik maupun pendidik mengetahui
sumber, atau membuat keputusan. Salah keterampilan berpikir kritis juga
satu alat untuk mengembangkan diperlukan untuk menunjang proses
keterampilan berpikir kritis peserta didik pembelajaran tersebut.
adalah matematika. Menurut (Sulistiani, (Sulistiani, 2016) menyatakan
2016) Berpikir kritis dalam bahwa terdapat dampak positif yang
pembelajaran matematika dapat dialami peserta didik dari keterampilan
meminimalisir terjadinya kesalahan saat berpikir kritis dalam pembelajaran
menyelesaikan permasalahan, sehingga matematika, antara lain: (1) Melatih
pada hasil akhir akan diperoleh suatu keterampilan memecahkan masalah.
penyelesaian dengan kesimpulan yang Pembelajaran matematika yang
tepat. Kedua penjelasan dari ahli dirangkai sesuai tahap berpikir kritis
tersebut memperkuat prespektif bahwa akan melatih siswa untuk terbiasa
dalam mempelajari maupun memecah- melakukan langkah-langkah kecil
kan masalah dalam pembelajaran terlebih dahulu sebelum akhirnya
matematika memerlukan keterampilan terlatih dalam berpikir ketingkat yang
berpikir kritis. lebih tinggi dalam menyelesaikan
Berpikir kritis sangat penting solusi permasalahan. (2) Munculnya
bagi peserta didik sebagaimana Peter pertanyaan inovatif, dan merancang
dalam (Putri et al., 2018) solusi yang tepat. Mengembangkan
menyatakan“Critical thinking is berpikir kritis dalam pembelajaran
important, students who are able to think matematika akan merangsang rasa
critically are able to solve problems”. ingin tahu peserta didik terhadap
Peter menyatakan bahwa berpikir kritis materi yang dipelajari. Akibatnya
itu penting karena peserta didik yang peserta didik bersemangat untuk
memiliki keterampilan berpikir kritis bertanya, dan mencari informasi
dapat menyelesaikan masalah yang sebanyak-banyaknya untuk menemukan
dihadapi. (Sulistiani, 2016) menyatakan solusi dari permasalahan yang dihadapi.
berpikir kritis dan matematika (3) Aktif membangun argumen dengan
merupakan satu kesatuan yang tidak menunjukkan bukti-bukti yang akurat
dapat dipisahkan. Materi matematika dan logis. Langkah-langkah berpikir
dipahami melalui berpikir kritis dan kritis saling berkaitan dan membentuk
berpikir kritis dilatih melalui satu kesatuan yang utuh. Pengaplikasian
serangkaian proses dalam langkah tersebut dalam pembelajaran
pembelajaran matematika. Baik matematika memungkinkan siswa
keterampilan maupun keterampilan untuk mengevaluasi pemikiran mereka
berpikir kritis perlu dikembangkan sendiri maupun pemikiran orang lain
dalam pembelajaran matematika. untuk kemudian merangkum hasil
Mengetahui akan pentingnya evaluasi tersebut sampai pada
pembelajaran matematika dan kesimpulan, yang selanjutnya
keterampilan berpikir kritis maka diungkapkan dalam bentuk argumen
pendidik dan peserta didik haruslah yang logis dan kritis.

112
Dewi Kurniawati, dkk. Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran …

SIMPULAN penelitian ini dapat dikembangkan


dengan menggunakan indikator
Dengan adanya kodisi kurangnya keterampilan berpikir kritis dari ahli
keterampilan berpikir kritis pada peserta lainnya. Dan dapat merancang
di Indonesia. Perlu adanya informasi pembelajaran yang dapat
yang menyatakan bahwa pentingnya meningkatkan keterampilan berpikir
keterampilan berpikir kritis pada peserta kritis peserta didik mengingat
didik di Indonesia khususnya pada pentingnya keterampilan berpikir kritis
pembelajaran matematika. Pembelajaran dibidang pembelajaran matematika.
matematika memiliki keunikan dan
kekompleksitasan tersendiri dari ilmu DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan lain. Pembelajaran
matematika juga membutuhkan Aizikovitsh-udi, E., & Cheng, D.
keterampilan khusus untuk memahami, (2015). Developing Critical
mempelajari, maupun menyelesaikan Thinking Skills from
permasalahan. Salah satu keterampilan Dispositions to Abilities :
yang dibutuhkan pada pemebelajaran Mathematics Education from
matematika adalah keterampilan Early Childhood to High.
berpikir kritis. March, 455–462.
Keterampilan berpikir kritis BNSP. (2006). Peraturan Menteri
sangat penting bagi peserta didik karena Pendidikan Nasional Republik
peserta didik yang memiliki Indonesia. 1–48.
keterampilan berpikir kritis dapat Facione, P. A. (2020). Critical
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Thinking: What It Is and Why It
Berpikir kritis dalam pembelajaran Counts. Measured Reasons LLC.
matematika dapat meminimalisir Fithriyah, I., Malang, U., Malang, U.,
terjadinya kesalahan saat menyelesaikan Malang, U., & Surakarta, U. M.
permasalahan, sehingga pada hasil (2016). Analisis Kemampuan
akhir akan diperoleh suatu Berpikir Kritis. Knpmp I, 580–
penyelesaian dengan kesimpulan yang 590.
tepat. Berpikir kritis dan matematika Hadi, S. (2019). TIMSS Indonesia
merupakan satu kesatuan yang tidak (Trends In International
dapat dipisahkan. Materi matematika Mathematic And Science
dipahami melalui berpikir kritis dan Study). 562–569.
berpikir kritis dilatih melalui Kowiyah. (2012). Kemampuan Berpikir
serangkaian proses dalam Kritis. 3(5), 175–179.
pembelajaran matematika. Hal ini Lambertus. (2019). Pentingnya melatih
menunjukkan bahwa pentingnya keterampilan berpikir kritis
keterampilan berpikir kritis dalam dalam pembelajaran matematika
pembelajaran matematika karena di sd. 136–142.
keterampilan berpikir kritis dan Martyanti, A. (2018). Etnomatematika :
pembelajaran matematika saling Menumbuhkan Kemampuan
membutuhkan dan saling Berpikir Kritis Melalui Budaya.
berkesinambungan. 1(1), 35–41.
Dari penelitian yang berjudul Masykur,M, M. A. H. F. (2008). Cara
Pentingnya Keterampilan Berpikir Cerdas Melatih Otak dan
Kritis Terhadap Pembelajaran Menanggulangi Kesulitan
Matematika.Peneliti menyarankan agar Belajar. Ar-Ruzz Media.

113
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 3 No 2 Tahun 2020 Hal 107-114
Perkins, C., Murphy, E., Journal, S., Pembelajaran Matematika Untuk
Perkins, C., & Murphy, E. Mendukung Pembentukan
(2006). International Forum of Karakter Siswa. 1–9.
Educational Technology & Sulistiani, E. (2016). Pentingnya
Society Identifying and Berpikir Kritis dalam
measuring individual Pembelajaran Matematika untuk
engagement in critical thinking Menghadapi Tantangan MEA.
in online discussions : An 605–612.
exploratory case study Published Sumarmo, U., Hidayat, W., &
by : International Forum of Zukarnaen, R. (2011).
Educational Technology & Kemampuan dan Disposisi
Society Linked re. 9(1). Berpikir Logis,Kritis, dan
Putri, F. M., Susanti, E., Kritis, K. B., & Kreatif Matematik. 17–33.
Matematika, P. (2018). Suyitno, H., Waluya, S. B., & Artikel,
Kemampuan berpikir kritis S. (2018). Dampak Perubahan
matematis siswa dalam Paradigma Baru Matematika
pembelajaran matematika Terhadap Kurikulum dan
menggunakan teori apos. 1–11. Pembelajaran Matematika di
Rosnawati, R. (2012). Berpikir Kritis Indonesia. 1(1), 38–47.
Melalui Pembelajaran

114

Anda mungkin juga menyukai