Anda di halaman 1dari 7

Kreano 10 (2) (2019): 112-118

Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa


dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe
Higher Order Thinking Skill (HOTS)
 
Muhammad Ilman Nafi'an1 dan Shimawaty Lutvy Pradani
Shimawati Lutvy Pradani , Muhammad Ilman Nafi’an2
1

1Institut Agama Islam Negeri Kediri


1,2
STKIP PGRIPGRI
2STKIP Tulungagung, Indonesia
Tulungagung
Corresponding
Corresponding Author: shimapradani30@mail.com1 1;,shimapradani01@gmail.com
Author: ilman.indonesia@gmail.com ilman.indonesia@mail.com2 2

DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v10i2.15050
Received : July 18 2018; Accepted: November 30 2019; Published: December 4 2019

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah siswa dalam mengerjakan soal tipe
Higher Order Thinkimg Skills (HOTS). Kemampuan memecahkan masalah merupakan salah satu kemampuan yang
penting untuk dikembangkan dan harus dimiliki oleh siswa. Dengan mengerjakan soal-soal Higher Order Thinking
Skills, maka siswa akan mencapai level-level pada kemampuan matematika dari level yang terendah sampai level
tertinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pemecahan masalah siswa kelas XII IPA dalam me-
nyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills berdasarkan langkah-langkah Polya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan beberapa
metode untuk mengumpulkan data antara lain: tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diperoleh kes-
impulan bahwa siswa dalam memecahkan masalah menggunakan langkah Polya, dapat menuhi indikator menga-
nalisis, menciptakan, dan mengevaluasi.

Abstract
The purpose of this study to determine the ability to solve student problems in working on the problem type
Higher Order Thinkimg Skills (HOTS). Ability to solve problems is one of the important skills to be developed
and must be owned by students. By working on the Higher Order Thinking Skills questions, students will
reach the levels of mathematical ability from the lowest level to the highest level. The purpose of this re-
search is to describe the problem solving of students of class XII IPA in solving the problem of Higher Order
Thinking Skills type based on Polya steps. This research uses qualitative approach with descriptive research
type. In this study the researchers also used several methods to collect data, among others: tests, interviews
and documentation. The results of this study obtained the conclusion that students in solving problems using
Polya step, can meet the indicators analyze, create, and evaluate.

Keywords: HOTS, mathematical problem solving, polya

PENDAHULUAN psikomotor. Salah satu sumber daya penge-


Matematika merupakan mata pelaja- tahuan dan keterampilan yaitu keterampilan
ran wajib pada setiap jenjang pendidikan di berpikir tingkat tinggi (HigherOrder Thingking
Indonesia, mulai dari sekolah dasar hingga ke Skills), sehingga harus ditingkatkan dan di-
perguruan tinggi. Peran pendidikan di seko- kembangkan (Magdalena, 2016; Tanujaya,
lah yang terdapat dalam kurikulum berfokus 2016). Oleh karena itu, salah satu indikasi ke-
untuk mengembangkan sumber daya manu- berhasilan peningkatan SDM dalam bidang
sia (SDM) yang meliputi kognitif, afektif dan pendidikan adalah siswa memiliki keteram-

© 2019 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS


p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
113 S.L. Pradani & M.I. Nafi’an , Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan.. 

pilan tingkat tinggi yang baik, karena tujuan diberikan dengan baik (Safrida et al, 2015).
utama pembelajaran pada abad ke 21 adalah Berdasarkan latar belakang masalah
untuk mengembangkan dan meningkatkan diatas, masalah penelitian ini difokuskan pada
HOTS siswa (Arifin dan Retnawati, 2015). kemampuan pemecahan masalah matemati-
Khususnya dalam pembelajaran mate- ka siswa dalam menyelesaikan soal matema-
matika, HOTS merupakan salah satu prioritas tika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS)
keterampilan yang dikembangkan. Magda- pada Kurikulum 2013. Tujuan penelitian ada-
lena (2016) menyatakan bahwa matematika lah untuk mendeskripsikan kemampuan pe-
perlu diberikan kepada semua peserta didik mecahan masalah matematika siswa dalam
mulai dari sekolah dasar untuk membekali menyelesaikan soal matematika tipe Higher
peserta didik dengan kemampuan perpikir Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum
logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta 2013.
kemampuan pemecahan masalah dan kerja
sama. Salah satu tujuan pembelajaran mate- METODE
matika di sekolah adalah memecahkan ma- Penelitian ini ditinjau dari jenisnya ter-
salah yang meliputi kemampuan memahami masuk penelitian kualitatif yang bersifat ala-
masalah, merancang model matematika, me- mi dan ditampilkan sebagaimana adanya tan-
nyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
pa unsur manipulasi atau perlakuan khusus
yang diperoleh (Delyana, 2015).
terhadap objek penelitian. Dikatakan peneli-
Pemecahan masalah (Problem Solving)
tian kualitatif karena penelitian ini berusaha
dan matematika merupakan dua komponen
mengungkap gejala secara menyeluruh se-
yang tidak terpisahkan. Hal tersebut terjadi
suai dengan konteks melalui pengumpulan
karena pemecahan masalah (Problem Solving)
data berlatar alami (natural setting) dengan
merupakan aktivitas yang penting dalam
penelitian sebagai instrumen utama serta le-
pembelajaran matematika (Muliawati, 2016).
bih mewujudkan proses dan makna dari sudut
Sejalan dengan National Council of Teach-
pandang subjek penelitian. Penelitian ini ber-
ing Mathematiscs (2000) dan kurikulum 2013
yang menetapkan pemecahan masalah men- sifat deskriptif dan cenderung menggunakan
jadi salah satu standar proses dan kompeten- analisis dengan pendekatan induktif yang le-
si yang harus dimiliki siswa. Berdasarkan hal bih menekankan proses dan makna. Peneliti-
tersebut, berarti kemampuan memecahkan an tersebut bertujuan untuk mendiskripsikan
masalah merupakan salah satu kemampuan kejadian atau peristiwa saat ini. Prosesnya
yang penting untuk dikembangkan dan harus dapat upaya mendiskripsikan, mencatat, dan
dimiliki oleh siswa. menginterprestasikan kejadian-kejadian yang
Salah satu langkah yang digunakan da- sekarang ini terjadi.
lam pemecahan masalah adalah tahapan yang Penelitian ini akan dipilih subjek pen-
disusun oleh Polya (1997) yaitu (1) memahami elitian siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Kali-
masalah, (2) membuat rencana pemecahan dawir. Penentuan subjek penelitian menggu-
masalah, (3) menyelesaikan rencana masalah, nakan tes yang akan di berikan pada 1 kelas
dan (4) memeriksa kembali hasil yang dipe- yang berjumlah 27 siswa. Sedangkan cara
roleh. Langkah-langkah dalam proses peme- pengambilan subjek penelitian dilakukan
cahan masalah yang dikemukan Polya cukup dengan menggunakan teknik Nonprobability
sederhana, aktivitas-aktivitas pada setiap Sampling. Prosedur penelitian yang dilakukan
langkah cukup jelas dan langkah-langkah ter- dalam penelitian ini meliputi, studi pendahu-
sebut telah lazim digunakan dalam memecah- luan, pengembangan rancangan, pelaksa-
kan masalah matematika. Dengan mengikuti naan penelitian, penulisan laporan. Instrumen
keempat langkah tersebut, harapannya siswa penelitian yang digunakan penelitian ini ada-
akan terbantu dalam memetakan proses ber- lah peneliti sendiri sebagai instrumen utama
pikirnya, memandang masalah berdasarkan dalam mengumpulkan data, dan dibantu den-
pengetahuan yang dimilikinya, sehingga ia gan instrumen pendukung. Selain itu juga di
akan mampu menyelesaikan masalah yang lengkapi dengan soal matematika tipe Higher
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 112-118 114

Order Thinking Skill (HOTS). Instrumen pen- getahui konsep matematika yang berhubun-
dukung yang dimaksud meliputi: (1) Soal Tes gan. Maka siswa WMP memenuhi indikator
Kemampuan Matematika (TKM). Tes Kemam- memahami masalah pada poin menganalisis.
puan Matematika merupakan tes yang bertu-
juan untuk mengetahui tingkat kemampuan Menciptakan
matematika siswa dengan kriterianya beri-
kut ini pada tabel 1; (2) Soal Tes Pemecahan Siswa SSA mampu menuliskan dan
Masalah Matematika (TPMM). Tes penyele- memberikan alasan informasi yang tersem-
saian masalah matematika bertujuan untuk bunyi pada permasalahan. Maka siswa SSA
mengetahui pemecahan masalah pada siswa memenuhi indikator memahami masalah
sesuai dengan langkah-langkah Polya; dan pada poin menciptakan. Siswa YNO mampu
(3) Pedoman wawancara. Berupa pertanyaan menuliskan informasi yang tersebunyi den-
untuk menggali informasi dari siswa dan guru gan bahasanya sendiri dan dapat menjelas-
mata pelajaran matematika terkait dengan kan informasi tersembunyi yang ia dapat.
kemampuan pemecahan masalah siswa. Maka siswa YNO memenuhi indikator mema-
hami masalah pada poin menciptakan. Siswa
Tabel 1. Kategori TKM berdasarkan skala Penilaian. WES mampu menjelaskan informasi yang
Tingkat kemampuan tidak tertulis pada soal dengan bahasanya
Rentang Nilai sendiri. Maka siswa WES memenuhi indikator
Matematika
Tinggi 100 N ≤ 80 memahami masalah pada poin menciptakan.
Sedang 80 N ≤ 65 Siswa WMP mampu menemukan informasi
Rendah N ≤ 65 yang tersembunyi dalam permasalahan ter-
sebut. Maka siswa WMP memenuhi indikator
HASIL DAN PEMBAHASAN memahami masalah pada poin menciptakan.
Langkah memahami masalah
Menganalisis Mengevaluasi

Siswa SSA mampu menjelaskan soal Siswa SSA mampu meyakini kebenaran
dengan bahasanya sendiri dan mampu men- dari informasi yang telah ditulisnya. Maka
jelaskan hubungan antara informasi yang ada siswa SSA memenuhi indikator memahami
dengan barisan dan deret yang tertulis, ia juga masalah pada poin mengevaluasi. Siswa YNO
mampu mengelolanya dalam kalimat mate- mampu menjelaskan tentang apa yang ia
matis. Maka siswa SSA memenuhi indikator temukan dan meyakini kebenaran dari infor-
memahami masalah pada poin menganalisis. masi yang telah ditulisnya. Maka siswa YNO
Siswa YNO mampu menjelaskan soal dengan memenuhi indikator memahami masalah
bahasanya sendiri, ia juga mampu mengelo- pada poin mengevaluasi. Siswa WES mampu
lanya dalam kalimat matematis, dan mam- menjelaskan hubungan antar informasi dan
pu mengetahui konsep matematika yang memastikan bahwa semua penjelasannya te-
berhubungan dengan permasalahan. Maka lah diyakini kebenarannya. Maka siswa WES
siswa YNO memenuhi indikator memahami memenuhi indikator memahami masalah
masalah pada poin menganalisis. Siswa WES pada poin mengevaluasi. Siswa WMP mampu
mampu menjelaskan soal dengan bahasanya meyakini kebenaran dari informasi yang ditu-
sendiri dan mampu menjelaskan hubungan lisnya sudah benar. Maka siswa WMP meme-
antara informasi yang ada dengan barisan dan nuhi indikator memahami masalah pada poin
deret yang tertulis. Siswa WES juga mampu mengevaluasi.
mengolah permasalahan kedalam kalimat
matematis. Maka siswa WES memenuhi indi- Membuat rencana
kator memahami masalah pada poin menga- Menganalisis
nalisis. Siswa WMP mampu menjelaskan soal Siswa SSA mampu menghubungkan
dengan baik, ia juga mampu mengelolanya apa yang diketahui dan apa yang ditanya-
dalam kalimat matematis dan mampu men- kan dalam permasalahan. Maka siswa SSA

UNNES JOURNALS
115 S.L. Pradani & M.I. Nafi’an , Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan.. 

memenuhi indikator membuat rencana pada dengan bahasanya sendiri. Maka siswa YNO
poin menganalisis. memenuhi indikator membuat rencana pada
Siswa YNO mampu menemukan hubun- poin mengevaluasi.
gan antar apa yang diketahui dengan yang di- Siswa WES mampu menjelaskan kon-
tanyakan dalam soal dan dapat menjelaskan sep-konsep strategi yang digunakan untuk
strategi yang akan digunakan dalam menye- menyelesaikan solusi. Maka siswa WES me-
lesaikan solusi. Maka siswa YNO memenuhi menuhi indikator membuat rencana pada
indikator membuat rencana pada poin men- poin mengevaluasi.
ganalisis. Siswa WMP mampu meyakini dan men-
Siswa WES mampu menjelaskan stra- jelaskan strategi yang dipilihnya untuk meny-
tegi yang akan digunakan dalam mengerja- elesikan solusinya. Maka siswa WMP meme-
kan permasalahan untuk mendapatkan solusi nuhi indikator membuat rencana pada poin
yang dicari. Maka siswa WES memenuhi indi- mengevaluasi.
kator membuat rencana pada poin mengana-
lisis. Menjalankan rencana
Siswa WMP mampu menjelaskan hu- Menganalisis
bungan apa yang diketahui dengan strategi
Siswa SSA mampu menyelesaikan ma-
untuk mendapatkan solusi yang akan dicari.
salah sesuai dengan rencana yang dipilih.
Maka siswa WMP memenuhi indikator me-
Maka siswa SSA memenuhi indikator men-
nyusun rencana pada poin menganalisis.
jalakan rencana pada poin menganalisis. Sis-
Menciptakan wa YNO mampu menjalankan solusi sesuai
dengan strategi yang telah ditentukan dalam
Siswa SSA mampu menentukan strate- rencananya. Maka siswa YNO memenuhi in-
gi yang tepat untuk mencari solusi yang akan dikator menjalakan rencana pada poin men-
diselesaikan. Maka siswa SSA memenuhi indi- ganalisis. Siswa WES mampu mengerjakan
kator membuat rencana pada poin mencipta- solusi berdasarkan strategi yang dipilihnya
kan. meskipun sedikit mengalami kesulitan. Maka
Siswa YNO mampu memilih strategi siswa WES memenuhi indikator menjalakan
dengan tepat untuk mencari solusi yang akan rencana pada poin menganalisis. Siswa WMP
diselesaikan secara benar dan efisien. Maka mampu menyelesaikan masalah dengan stra-
siswa YNO memenuhi indikator membuat tegi yang dipilihnya dalam langkah membuat
rencana pada poin menciptakan. rencana. Maka siswa WMP memenuhi indika-
Siswa WES mampu membuat renca- tor menjalakan rencana pada poin mengana-
na strategi yang digunakan agar solusi dapat lisis.
ditemukan dengan benar. Maka siswa WES
memenuhi indikator membuat rencana pada
Menciptakan
poin menciptakan.
Siswa WMP mampu menentukan stra- Siswa SSA mampu memastikan bahwa
tegi yang tepat untuk mencari solusi yang dalam proses menjalankan strateginya itu
sesuai dengan harapannya. Maka siswa WMP tepat dan benar. Maka siswa SSA memenuhi
memenuhi indikator membuat rencana pada indikator menjalakan rencana pada poin men-
poin menciptakan. ciptakan. Siswa YNO mampu meyakini bahwa
Mengevaluasi ia berada dijalan yang benar dalam menja-
lankan stategi yang dipilihnya. Maka siswa
Siswa SSA mampu menjelaskan konsep YNO memenuhi indikator membuat rencana
yang ada pada strategi yang dipilihnya un- pada poin menciptakan. Siswa WES mampu
tuk menyelessaikan solusi. Maka siswa SSA meyakini bahwa ia dijalan yang sesuai dengan
memenuhi indikator membuat rencana pada strategi yang dipilihnya. Maka siswa WES me-
poin mengevaluasi. menuhi indikator menjalakan rencana pada
Siswa YNO mampu memberikan pen- poin menciptakan.Siswa W MP belum mam-
jelasan tentang strategi yang dipilihnnya pu meyakini bahwa ia dijalan yang tepat, ia
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 112-118 116

mengalami kesulitan dalam menjalankan ren- menganalisis. Siswa WMP mengerjakan kem-
cananya. Maka siswa WMP tidak memenuhi bali dengan strategi yang sama untuk menguji
indikator menjalakan rencana pada poin men- solusinya. Maka siswa WMP memenuhi indi-
ciptakan. kator memeriksa kembali pada poin menga-
nalisis.
Mengevaluasi
Menciptakan
Siswa SSA meyakini bahwa strategi
Siswa SSA tidak melakukan uji solusi
yang dijalankan sesuai dengan apa yang diha-
dalam pengerjaannya. Maka siswa SSA tidak
rapkan. Maka siswa SSA memenuhi indikator memenuhi indikator memeriksa kembali pada
menjalakan rencana pada poin mengevaluasi. poin menciptakan. Siswa YNO melakukan uji
Siswa YNO memberikan klarifikasi atas jawa- solusi dengan pola beda yang berbeda den-
ban yang ia tulis bahwa sesuai harapan dan gan sebelumnya. Maka siswa YNO meme-
menemukan nilai akhir. Maka siswa YNO me- nuhi indikator memeriksa kembali pada poin
menuhi indikator menjalakan rencana pada menciptakan. Siswa WES hanya terfokus pada
poin mengevaluasi. Siswa WES meyakini ja- hasil akhir tanpa melakukan uji solusi. Maka
waban yang ia tulis sesuai strategi dan mene- siswa WES tidak memenuhi indikator me-
mukan hasil akhir. Maka siswa WES meme- meriksa kembali pada poin menciptakan. Sis-
nuhi indikator menjalakan rencana pada poin wa WMP melakukan uji solusi dengan benar.
mengevaluasi. Siswa WMP menyelesaikan Maka siswa WMP memenuhi indikator meme-
strategi yang direncanakan meskipun men- riksa kembali pada poin menciptakan.
galami kendala dalam proses pengerjaannya.
Maka siswa WMP memenuhi indikator menja- Mengevaluasi
lakan rencana pada poin mengevaluasi.
Siswa SSA meyakini bahwa solusi pe-
Memeriksa kembali mecahan yang didapatkan sudah benar dan
Menganalisis memberikan kesimpulan dari akhir pekerjaan-
nya. Maka siswa SSA memenuhi indikator
Siswa SSA belum mampu menentukan memeriksa kembali pada poin mengevalua-
langkah yang digunakan untuk melakukan si. Siswa YNO memberikan penyelesaian lain
uji solusi. Maka siswa SSA tidak memenuhi dengan pola beda yang berbeda dan mem-
indikator memeriksa kembali pada poin men- berikan kesimpulan pada akhir penyelesaian.
ganalisis. Siswa YNO menuliskan uji solusi se- Maka siswa YNO memenuhi indikator meme-
suai dengan rencana strategi yang dipilihnya. riksa kembali pada poin mengevaluasi. Siswa
Maka siswa YNO memenuhi indikator meme- WES menuliskan kesimpulan pada akhir pe-
riksa kembali pada poin menganalisis. Siswa nyelesaian dan meyakini bahwa nilai akhirnya
WES hanya menuliskan strategi yang telah sudah benar. Maka siswa WES memenuhi in-
diselesaikan sebelumnya tanpa melakukan uji dikator memeriksa kembali pada poin menge-
solusi kembali. Maka siswa WES tidak meme- valuasi. Siswa WMP memberikan kesimpulan
nuhi indikator memeriksa kembali pada poin terhadap solusi yang ia kerjakan dan meyakini
Tabel 2. Pemecahan masalah dalam HOTS
Tahapan Polya
Memahami Membuat Menjalankan Memeriksa
Inisial Siswa
Masalah Rencana Rencana Kembali
A B C A B C A B C A B C
SSA √ √ √ √ √ √ √ √ √
YNO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
WES √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
WMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan: A = Menganalisis, B = Menciptakan, C = Mengevaluasi, √ = adanya indikator HOTS dalam
tahapan Polya

UNNES JOURNALS
117 S.L. Pradani & M.I. Nafi’an , Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan.. 

bahwa nilai akhirnya benar meskipun ada ke- bali, indikator HOTS tidak muncul secara ke-
sulitan dalam menghitung. Maka siswa WMP seluruhan, hanya indikator mengevaluasi saja
memenuhi indikator memeriksa kembali pada yang dimiliki semua siswa berkemampuan
poin mengevaluasi. tinggi, sedangkan menganalisis dan mencip-
Berdasarkan uraian di atas simpulan pe- takan hanya sebagian saja yang munculpada
mecahan masalah dalam menyelesaikan soal siswa. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan
matematika tipe HOTS dapat disajikan dalam Ayuningtyas (2013) dalam indikator mencip-
Tabel 2. takan dan mengevaluasi, siswa memiliki kesa-
Kemampuan pemecahan masalah sis- daran bahwa sebuah masalah akan terseles-
wa dalam menyelesaikan soal tipe HOTS yang aikan jika ia mampu untuk membentuk suatu
diberikan menunjukkan respon siswa untuk keseluruhan yang membuat hasil yang asli,
menghadapi serta bagaimana siswa mam- seperti menyusun, merencanakan dan meng-
pu menggunakan seluruh pengetahuan yang hasilkan, namun kebanyakan siswa dalam
dimilikinya untuk menyelesaikan masalah tahap ini hanya menggunakan pengetahuan
yang diberikan. Menurut Ayuningtyas (2013) prosedural saja yaitu langkah penyelesaian
kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) yang diketahui atau pernah digunakan sebe-
terdiri dari tiga elemen dasar, yakni mengana- lumnya. Hal tersebut juga ditemukan dalam
lisis, menciptakan, dan mengevaluasi. Ketika penelitian-penelitian lain, yang menyatakan
ketiga elemen dasar telah ada pada diri sis- bahwa cukup sulit untuk menemukan fakta
wa, maka siswa telah berpikir secara tingkat pembelajaran terkait aktifitas siswa dalam
tinggi. Dari kemampuan berfikir tingkat tinggi memeriksa kembali jawaban dari permasala-
yang dimiliki siswa, dapat diketahui kemam- han matematika (Widyastuti, 2015; Tisngati,
puan pemecahan masalah dalam mengerja- 2015; Yohanes, 2016).
kan soal matematika tipe HOTS yang berupa
sebuah soal cerita dengan materi pokok pola SIMPULAN
barisan dan deret. Berdasarkan hasil analisis data dan hasil
Berdasarkan pembahasan diatas, nam- penelitian yang telah diuraikan, maka dipelo-
pak hubungan antara pemecahan masalah leh simpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan
dengan indikator HOTS. Hal ini telah dijelas- matematika yang dimiliki siswa dalam tahap
kan oleh Ayuningtyas (2013) dengan men- memahami masalah dapat menuhi indikator
gerjakan soal-soal HOTS maka siswa akan menganalisis, menciptakan, dan mengeva-
mencapai level-level pada kemampuan ma- luasi kerena siswa telah mampu memahami
tematika siswa, dari level yang terendah sam- apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan,
pai level yang lebih tinggi yaitu menganalisis, serta apa syarat-syarat yang diketahui; (2)
menciptakan, dan mengevaluasi untuk mene- Kemampuan matematika yang dimiliki siswa
rapkan suatu prosedur atau cara untuk meny- dalam tahap membuat rencana dapat menu-
elesaikan masalah. Selama ini penyelesaian hi indikator menganalisis, menciptakan, dan
soal matematika tipe HOTS selalu dijadikan mengevaluasi kerena siswa telah mampu me-
bahan untuk melatih kemampuan pemeca- nemukan hubungan antara data dengan yang
han masalah siswa untuk mehadapi soal yang ditanyakan/dibuktikan, dapat memilih teore-
lebih kompleks (Ayuningtyas, 2013; Utami, ma atau konsep yang telah dipelajari untuk di-
2016; Ratnaningtyas, 2016). kombinasikan, sehingga dapat digunakan un-
Berdasarkan kajian dalam penelitian ini, tuk menyelesaikan masalah; (3) Kemampuan
ditemukan hubungan antara kedua hal terse- matematika yang dimiliki siswa dalam tahap
but. Siswa tergolong dalam siswa berkeram- menjalankan rencana, dapat menuhi indikator
pilan tingkat tinggi karena ketiga indikator menganalisis, dan mengevaluasi kerena siswa
HOTS telah ada dalam dirinya pada tahap pe- telah mampu menyelesaikan rencana sesu-
mecahan masalah model Polya yang petama ai dengan yang direncanakan. Ada beberapa
dan kedua. Pada tahap ketiga yaitu menjalan- siswa tidak memenuhi indikator mencipta-
kan rencana, indikator HOTS telah ada dalam kan pada tahap menjalankan rencana karena
diri siswa. Sedangkan tahap memeriksa kem- mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
UNNES JOURNALS
Kreano 10(2) (2019): 112-118 118

rencananya; (4) Kemampuan matematika Dalam Memecahkan Masalah, 2(1), 55–68.


yang dimiliki siswa dalam tahap memeriksa Ratnaningtyas, Y. (2016). Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMP Kelas VIII dalam menyelesaikan Soal
kembali, 50% siswa dapat menuhi indikator Higher Order Thinking ditinjau dari kemampuan
menganalisis, menciptakan, dan mengevalu- matematika. MATHEdunesa, 5(1).
asi kerena siswa telah mampu mencocokkan Safrida, L. N., Susanto, S., & Kurniati, D. (2015). Anali-
jawaban yang diperoleh dengan permasa- sis Proses Berpikir Siswa Dalam Pemecahan
lahan dan menuliskan kesimpulan terhadap Masalah Terbuka Berbasis Polya Sub Pokok Ba-
hasan Tabung Kelas IX SMP Negeri 7 Jember.
apa yang ditanyakan. Sedangkan 50% siswa KadikmA, 6(1).
hanya mampu memenuhi indikator menge- Suryapuspitarini, B. K. (2018). Analisis Soal-Soal
valuasi karena tidak dapat mencocokkan ja- Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill (
waban yang diperoleh dengan permasalahan, HOTS ) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung
Kemampuan Literasi Siswa, 1, 876–884.
dan hanya bisa memberikan kesimpulan dari
Tanujaya, B. (2016). Development of an Instrument to
solusinya. Measure Higher Order Thinking Skills in Senior
High School Mathematics Instruction. Journal of
DAFTAR PUSTAKA Education and Practice, 7(21), 144-148.
Arifin, Z., & Retnawati, H. (2015). Analisis Instrumen Tisngati, U. (2015). Proses berpikir reflektif mahasiswa
Pengukur Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam pemecahan masalah pada Materi him-
Matematika Siswa SMA. In Makalah disampai- punan ditinjau dari gaya kognitif Berdasarkan
kan pada Seminar Nasional Matematika dan Pen- langkah polya. Beta: Jurnal Tadris Matematika,
didikan Matematika UNY. 8(2), 115-124.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Utami, A. D. (2016). Tipe kesalahan mahasiswa dalam
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta menyelesaikan soal-soal geometri berdasar
Ayuningtyas, N. (2013). Proses Penyelesaian soal Higher newman’s error analysis (NEA). JIPM (Jurnal Il-
Order Thinking Skills Materi Aljabar Siswa SMP miah Pendidikan Matematika), 4(2), 85-92.
Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Widyastuti, R. (2015). Proses berpikir siswa dalam me-
siswa. Jurnal Pendidikan Matematika,1(1), 48-58. nyelesaikan masalah matematika berdasarkan
Delyana, H. (2015). Peningkatan Kemampuan Pemeca- teori Polya ditinjau dari adversity quotient tipe
han Masalah Matematika Siswa Kelas VII Melalui climber. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika,
Penerapan Pendekatan Open Ended. Lemma, 6(2), 183-194.
Vol 2(1), 26–34. Yohanes, R. S. (2016). Upaya Meningkatkan Kemam-
Magdalena, W. (2016). Higher Order Thinking Skills puan Pemecahan Masalah Matematika Tim
(HOTS) Mathematics Untuk Mendukung Pem- Olimpiade Matematika SMP Negeri 01 Madiun
bentukan Karakter siswa. Jurnal Ilmiah Pendidi- dengan Menggunakan Model Pemecahan Ma-
kan. 1(1), 451-456. salah Polya. In Seminar Nasional Matematika dan
Muliawati, N. E. (2016). Proses Berpikir Lateral Siswa Pendidikan Matematika UNY (pp. 143-150).

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai