Anda di halaman 1dari 10

Kreano 8 (2) (2017): 133-142

Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano

Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan


Masalah Matematika Berdasarkan Kemampuan
Matematika

Aria Joko Pramono1

Universitas Negeri Surabaya


1

Email: ariajp067@gmail.com1

DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v8i2.6703
Received : August 2016; Accepted: June 2017; Published: December 2017

Abstrak
Aktivitas metakognitif adalah berkaitan dengan kesadaran dan pengaturan terhadap pengetahuan tentang proses
dan hasil pikir dalam kegiatan merencanakan (planning) proses berpikir, memantau (monitoring) proses berpikir,
dan mengevaluasi (evaluation) proses dan hasil berpikir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas
metakognitif siswa SMP berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Analisis data dilakukan
dalam penelitian ini meliputi; reduksi, pemaparan, dan menarik kesimpulan aktivitas metakognitif subjek dalam
pemecahan masalah matematika. Berdasarkan analisis data, subjek berkemampuan matematika tinggi dan sedang
dalam pemecahan masalah, melakukan kegiatan perencanaan proses berpikirnya, memantau proses berpikirnya,
dan mengevaluasi proses dan hasil berpikirnya dalam setiap tahap pemecahan masalah (memahami masalah, me-
nyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali). Sedangkan subjek
berkemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah, melakukan kegiatan perencanaan proses ber-
pikirnya, memantau proses berpikirnya, dan mengevaluasi proses dan hasil berpikirnya dalam tahap memahami
masalah, dan tahap melaksanakan rencana penyelesaian. Sedangkan pada tahap menyusun rencana penyelesaian
subjek berkemampuan matematika rendah melakukan kegiatan perencanaan proses berpikirnya, dan memantau
proses berpikirnya. Dan dalam tahap memeriksa kembali subjek berkemampuan matematika rendah hanya mel-
akukan kegiatan mengevaluasi.

Abstract
Activity of metacognitive has relation with awareness and control on knowledge about process and result of thinking
in activity of planning thinking process, monitoring process of thinking, and evaluating process and result of thinking.
This research aims to describe metacognitive activity of the junior high school students based on high, medium, and low
mathematics skills. Data analysis used in this research consists of reduction, discussion, and conclusion in term of me-
tacognitive activities of the subject in mathematics problem solving. Based on data analysis, subject with high and me-
dium mathematics skills in problem solving, conduct activity of thinking process planning, monitoring thinking process,
and evaluating process and result of thinking in each problem solving stages (comprehending the problem, structuring
problem solving plan, conducting problem solving plan, and rechecking). Subject with low mathematics skills in problem
solving, conducting activity of thinking process plan, monitoring thinking process, and evaluating process and result of
thinking in each problem solving stages, and stage of conducting problem solving plan. On stage of structuring problem
solving plan subject with low mathematics skills conducts activity of thinking process plan, and monitors thinking pro-
cess. On stage of rechecking subject with low mathematics skills only conducts activity of evaluation.

Keywords: activity of metacognitive; mathematics problem solving; mathematics skills

© 2017 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS


p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
134 Aria Joko Pramono, Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika...

PENDAHULUAN Mathematics (NCTM), bahwa fokus pembela-


Di era globalisasi, perkembangan ilmu jaran matematika sekolah adalah pemecahan
pengetahuan dan teknologi dari waktu ke masalah. Pendekatan pemecahan masalah
waktu semakin pesat. Hal ini mengakibatkan dilaksanakan untuk memberikan bekal yang
adanya persaingan dalam berbagai bidang ke- cukup kepada siswa agar memiliki kemam-
hidupan karena dibutuhkannya sumber daya puan untuk memecahkan masalah. Selain itu
manusia (SDM) yang berkualitas, bernalar juga akan berguna untuk memperoleh pen-
tinggi, dan memiliki kemampuan mempro- getahuan dan membentuk cara berpikir serta
ses informasi. Peningkatan kualitas SDM da- dapat bersikap dalam memecahkan masalah
pat diwujudkan melalui peningkatan kualitas yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu (NCTM, 1980).
sektor yang cukup strategis dalam memben- Untuk memperoleh hasil dan manfaat
tuk dan mengelola sumber daya manusia yang yang optimal dalam pemecahan masalah
berkualitas dalam arti manusia yang memiliki matematika, harus dilakukan melalui lang-
wawasan yang luas dalam bidang ilmu penge- kah-langkah pemecahan yang terorganisasi
tahuan dan teknologi. Pendidikan mempuny- dengan baik. Salah satu bentuk pengorga-
ai fungsi yang esensial dalam mempersiapkan nisasian pemecahan masalah matematika
sumber daya manusia yang nantinya akan adalah seperti yang dikemukakan oleh Po-
menjadi penggerak pembangunan di segala lya (1973) yang meliputi 4 langkah, yakni: (1)
segi kehidupan. memahami masalah; (2) menyusun rencana
Pendidikan matematika sebagai salah penyelesaian; (3) melaksanakan rencana pe-
satu aspek pendidikan memiliki peran penting nyelesaian; (4) memeriksa kembali jawaban.
dalam peningkatan mutu pendidikan khusus- Melalui langkah-langkah yang dikemukan
nya di dalam menghasilkan sumber daya ma- oleh Polya tersebut memungkinkan terlaksa-
nusia yang berkualitas. Matematika adalah nanya pemecahan masalah yang benar, sis-
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah mu- tematis, serta terbentuknya pola pikir yang
lai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah tersruktur dengan baik pada diri seseorang
Menengah Atas, yang selanjutnya dikatakan pada saat menghadapi masalah yang harus
sebagai matematika sekolah. Matematika se- dipecahkan.
kolah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian Johnson & Rising (1972) menyatakan
dari matematika yang dipilih berdasarkan bahwa pemecahan masalah matematika me-
atau berorientasi kepada kepentingan pendi- rupakan proses mental yang kompleks yang
dikan dan kepentingan untuk menguasai dan memerlukan visualisasi, imajinasi, manipula-
memanfaatkan teknologi di masa depan (So- si, analisis, abstraksi dan penyatuan ide. Un-
edjadi, 2000). tuk melakukan hal tersebut siswa perlu men-
Pembelajaran matematika di sekolah gelola pemikirannya dengan baik, dengan
memiliki empat tujuan utama yaitu : (1) me- memanfaatkan pengetahuan yang sudah di-
latih cara berpikir dan bernalar dalam menarik miliki, mengontrol dan merefleksi proses dan
kesimpulan, (2) mengembangkan aktivitas hasil pemikirannya sendiri, apa yang dipikir-
kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan kannya yang dapat membantu dalam menye-
penemuan dengan mengembangkan pemiki- lesaikan masalah. Hal tersebut sejalan dengan
ran divergen, originil, rasa ingin tahu, prediksi pendapat Gartmann & Freiberg (1995) bahwa
dan dugaan serta mencoba-coba, (3) men- memberikan kesempatan kepada siswa untuk
gembangkan kemampuan pemecahan ma- memecahkan masalah akan membantu mere-
salah dan (4) mengembangkan kemampuan ka menjadi sadar akan proses berpikir mereka
menyampaikan informasi dan mengkomuni- dalam memecahkan masalah.
kasikan gagasan (Depdiknas, 2006). Berdas- Menurut Mennun & Hart (2012) ketika
arkan tujuan pembelajaran matematika di se- individu menyadari tentang pengetahuannya
kolah, pemecahan masalah merupakan salah dan memiliki kemampuan untuk mengenda-
satu fokus tujuan. Hal ini sejalan dengan yang likan kemampuan tersebut dalam proses pe-
direkomendasi National Council of Teachers of mecahan masalah serta mampu mengatur pi-
UNNES JOURNALS
Kreano 8 (2) (2017): 133-142 | 135

kirnya dalam pengambilan keputusan dikenal matika rendah; (2) Mendeskripsikan aktivitas
sebagai aktivitas metakognitif. metakognitif siswa SMP dalam pemecahan
Menurut Flavell (1979), metakognisi di- masalah matematika berdasarkan kemampu-
artikan sebagai “kognisi tentang kognisi” atau an matematika sedang; (3) Mendeskripsikan
“berpikir tentang berpikir.” Untuk hal yang aktivitas metakognitif siswa SMP dalam pe-
sama, Lee dan Baylor (2006) menyebutkan mecahan masalah matematika berdasarkan
bahwa metakognisi adalah kesadaran terha- kemampuan matematika tinggi.
dap aktivitas kognisi; dalam hal ini, metakog-
nisi berkaitan dengan bagaimana seseorang METODE
menyadari proses berpikirnya. Sedangkan Penelitian ini bermaksud untuk meng-
menurut O’Neil dan Brown (1997) metakogni- gali dan mendeskripsikan aktivitas metakog-
si sebagai proses seseorang berpikir tentang nitif siswa dalam pemecahan masalah mate-
sesuatu yang dipikirkannya dalam rangka matika, oleh karena itu penelitian ini didesain
membangun strategi untuk memecahkan ma- dengan jenis penelitian eksploratif dengan
salah. Secara umum berdasarkan pendapat di pendekatan deskriptif kualitatif. Dikatakan
atas maka metakognisi merupakan kesadaran sebagai penelitian eksploratif karena peneliti
seseorang terhadap proses berpikirnya sendiri ingin menggali secara mendalam tentang me-
untuk membangun strategi yang tepat dalam takognisi subjek yang merujuk pada hal-hal
memecahkan masalah. yang berkaitan dengan aktivitas metakognitif
Menurut Bruning, Schraw & Ronning subjek, sedangkan pendekatan kualitatif me-
(1995) metakognisi secara umum berkaitan rupakan prosedur penelitian yang menghasil-
dengan dua dimensi berpikir, yaitu: (1) self- kan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
awareness of cognition, yaitu kesadaran yang atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dimiliki seseorang tentang berpikirnya; (2) dapat diamati.
self-regilation of cognition, yaitu kemampuan Pengumpulan data dalam penelitian
seseorang menggunakan kesadaranya un- ini dilakukan dengan 2 teknik yaitu tes dan
tuk mengatur proses berpikirnya. Sedangkan wawancara. Proses pengumpulan data tes
Woolfolk (2009) menjelaskan bahwa me- diperoleh dari TKM dan TPM. TKM digunakan
takognisi merujuk kepada cara untuk me- untuk pemilihan subjek penelitian sedangkan
ningkatkan kesadaran mengenai proses ber- TPM digunakan untuk mendeskripsikan atau
pikir dan belajar yang dilakukan. Kesadaran mengetahui aktivitas metakognitif siswa da-
ini akan terwujud apabila seseorang dapat lam pemecahan masalah matematika. Se-
mengawali berpikirnya dengan merencana- dangkan wawancara digunakan untuk meng-
kan (planning), memantau (monitoring) dan gali informasi yang mendalam mengenai
mengevaluasi (evaluating) hasil dan aktivitas aktivitas metakognitif siswa dalam pemeca-
kognitifnya. han masalah matematika. Wawancara dilaku-
Berkaitan dengan maksud di atas, maka kan setelah subjek penelitian menyelesaikan
penulis memandang perlu untuk mengetahui TPM.
aktivitas metakognitif yang dilakukan siswa Secara garis besar prosedur penelitian
SMP dalam pemecahkan masalah matema- yang digunakan oleh penelitian terdiri dari
tika yang ditinjau dari kemampuan matema- empat, yaitu:
tika. Mengingat siswa SMP berada pada usia
11 tahun ke atas (11-15 tahun). Berdasarkan Tahap Persiapan
usia perkembangan dari Teori Piaget (dalam Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
Wadsworth, 1984), pada usia ini kemampu- adalah: (a) Menyampaikan surat izin permo-
an berpikir siswa sudah termasuk pada tahap honan untuk melakukan penelitian; (b) Me-
operasional formal. rancang instrumen penelitian yang meliputi
Adapun tujuan penelitian ini adalah un- soal TKM, TPM dan pedoman wawancara;
tuk: (1) Mendeskripsikan aktivitas metakog- (c) Mengkonsultasikan instrumen penelitian
nitif siswa SMP dalam pemecahan masalah dengan pembimbing I dan pembimbing II; (d)
matematika berdasarkan kemampuan mate- Melaksanakan validasi instrumen penelitian
UNNES JOURNALS
136 Aria Joko Pramono, Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika...

(soal TKM dan TPM), sehingga didapatkan membaca masalah tanpa suara (dalam hati)
instrumen yang valid. Instrumen penelitian sambil membuat garis di masalah; (b) Aktivi-
yang divalidasi dan disetujui oleh validator tas memantau saat mengecek pemahaman
digunakan dalam penelitian. Lembar validasi terhadap masalah, yaitu dengan cara men-
digunakan untuk mengumpulkan data ten- gungkapkan apa yang dipahami pada masa-
tang pendapat, saran dan komentar para ahli lah; dan saat adanya hal lain yang dipahami
mengenai instrumen penelitian yang dibuat. pada masalah, yaitu dengan cara memperha-
Instrumen dikatakan valid apabila kesimpulan tikan kembali masalah; (c) Aktivitas evaluasi
pada lembar validasi adalah layak digunakan saat memeriksa pemahaman terhadap masa-
atau layak digunakan dengan perbaikan. lah yaitu dengan cara memperhatikan kem-
bali masalah; dan saat memeriksa kesesuaian
Tahap Pelaksanaan yang diungkapkan dari yang dipahami pada
Pada tahap ini kegiatan yang dilaku- masalah yaitu, dengan cara memperhatikan
kan adalah: (a) Melakukan tes pengelompo- kembali masalah.
kan tingkat kemampuan matematika siswa Pada tahap menyusun rencana penyele-
untuk menentukan subjek penelitian; (b) saian siswa berkemampuan matematika ting-
Memberikan TPM kepada subjek penelitian. gi melakukan: (a) Aktivitas perencanaan saat
Selanjutnya subjek mengerjakan soal sambil mamikirkan alur rencana pemecahan masa-
diwawancarai agar peneliti mengetahui pro- lah, yaitu memikirkan mencari panjang sisi-
ses pemecahan masalah yang dilakukan oleh sisi persegi, kemudian memikirkan rumus dan
subjek. teorema yang akan digunakan untuk peme-
cahan masalah; dan saat mamikirkan waktu
yang akan digunakan untuk pemecahan ma-
Tahap Penyelesaian
salah; (b) Aktivitas memantau saat mengecek
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
adanya rumus dan teorema yang akan digu-
adalah: (a) Mengelola dan menganalisis data
nakan untuk penyelesain masalah, yaitu den-
hasil penelitian untuk mendapatkan aktivitas
gan cara mengungkapkan rumus dan teorema
metakognitif dalam pemecahan masalah ma-
yang akan digunakan; dan saat adanya rumus
tematika; (b) Menyusun kerangka dan isi la-
dan teorema yang akan gunakan selain yang
poran, penulisan laporan dan penelahan hasil
diungkapkan, yaitu dengan cara memperha-
penelitian.
tikan kembali masalah; (c) Aktivitas evaluasi
saat memeriksa kesesuaian alur rencana pe-
HASIL DAN PEMBAHASAN nyelesaian masalah, yaitu dengan cara mem-
Aktivitas Metakognitif Siswa Berke- perhatikan kembali masalah; saat memeriksa
mampuan Matematika Tinggi dalam kecocokan rumus dan teorema yang akan
Pemecahan Masalah Matematika digunakan untuk penyelesain masalah, yaitu
Berdasarkan analisis data penelitian dilakukan cara memperhatikan kembali ma-
menunjukkan bahwa siswa berkemampu- salah; dan saat memeriksa kesesuaian wak-
an matematika tinggi melakukan aktivitas tu yang akan digunakan untuk penyelesain
metakognitif (perencanaan, mamantau dan masalah, yaitu dengan cara memperhatikan
evaluasi) dalam tiap tahap pemecahan masa- kembali masalah.
lah (memahami masalah, menyusun rencana Pada tahap melaksanakan rencana pe-
penyelesaian, melaksanakan rencana penye- nyelesaian siswa berkemampuan matematika
lesaian, dan memeriksa kembali). Berikut ini tinggi melakukan: (a) Aktivitas perencanaan
simpulan aktivitas metakognitif siswa berke- saat memikirkan penggunaan konsep-konsep
mampuan matematika tinggi dalam pemeca- perkalian, pembagian, penjumlah, penguran-
han masalah: gan, pengakaran, dan teorema Pythagoras
Pada tahap memahami masalah siswa sebagai pengetahuan prasyarat untuk me-
berkemampuan matematika tinggi melakukan: nentukan panjang sisi persegi , panjang sisi
(a) Aktivitas perencanaan saat memikirkan persegi dan panjang sisi persegi ; saat ma-
cara memahami masalah, yaitu dengan cara mikirkan dan menuliskan apa yang diketa-
UNNES JOURNALS
Kreano 8 (2) (2017): 133-142 | 137

hui dan yang ditanyakan pada masalah; saat benar, yaitu dilakukan dengan cara memper-
memikirkan membuat gambar; dan saat me- hatikan kembali penyelesaian masalah yang
mikirkan pelaksanaan rencana penyelesaian sudah dikerjakan; saat mengevaluasi pen-
masalah, yaitu dengan menentukan panjang capaian tujuan, yaitu dilakukan dengan cara
sisi persegi , menentukan panjang sisi perse- memperhatikan masalah dan hasil pekerjaan
gi , menetukan panjang sisi persegi , menen- yang sudah dikerjakan; dan saat memperhati-
tukan panjang sisi persegi , dan menentukan kan kekuatan atau kelemahan diri sendiri da-
luas daerah yang diarsir; (b) Aktivitas meman- lam penyelesaian masalah.
tau saat mengecek kecermatan perhitungan
pelaksanaan rencana penyelesaian masalah, Aktivitas Metakognitif Siswa Berke-
yaitu dengan memperhatikan kembali per- mampuan Matematika Sedang
hitungan pada saat menentukan panjang sisi
dalam Pemecahan Masalah Matema-
persegi , memperhatikan kembali perhitun-
gan pada saat menentukan panjang sisi per-
tika
Berdasarkan analisis data penelitian
segi , memperhatikan kembali perhitungan
menunjukkan bahwa siswa berkemampu-
pada saat menentukan panjang sisi persegi ,
memperhatikan kembali perhitungan pada an matematika sedang melakukan aktivitas
saat menentukan panjang sisi persegi , dan metakognitif (perencanaan, mamantau dan
memperhatikan kembali perhitungan pada evaluasi) dalam tiap tahap pemecahan masa-
saat menentukan luas daerah yang diarsir; (c) lah (memahami masalah, menyusun rencana
Aktivitas evaluasi saat memeriksa kesesuaian penyelesaian, melaksanakan rencana penye-
apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada lesaian, dan memeriksa kembali). Berikut ini
masalah, yaitu dengan cara memperhatikan simpulan aktivitas metakognitif siswa berke-
kembali masalah; saat memeriksa kesesu- mampuan matematika sedang dalam peme-
aian gambar, yaitu dilakukan dengan cara cahan masalah:
memperhatikan kembali masalah; dan saat Pada tahap memahami masalah siswa
memeriksa kesesuaian pelaksanaan rencana berkemampuan matematika sedang melaku-
penyelesaian masalah, yaitu memperhatikan kan: (a) Aktivitas perencanaan saat memikir-
kembali apa yang dilakukan saat menentukan kan cara mamahami masalah yaitu dengan
panjang sisi persegi , memperhatikan kembali cara membaca masalah beberapa kali sam-
apa yang dilakukan saat menentukan panjang pai masalah dapat dipahami; (b) Aktivitas
sisi persegi , memperhatikan kembali apa memantau saat mengecek pemahaman ter-
yang dilakukan saat menentukan panjang sisi hadap masalah yaitu dengan cara mengung-
persegi , memperhatikan kembali apa yang kapkan apa yang dipahami pada masalah;
dilakukan saat menentukan panjang sisi per- dan saat adanya hal lain yang dipahami pada
segi , dan memperhatikan kembali apa yang masalah yaitu dengan cara memperhatikan
dilakukan saat menentukan luas daerah yang kembali masalah; (c) Aktivitas evaluasi saat
diarsir. memeriksa pemahaman terhadap masalah
Pada tahap memeriksa kembali siswa yaitu dengan cara memperhatikan kemba-
berkemampuan matematika tinggi melakukan: li masalah; dan saat memeriksa kesesuaian
(a) Aktivitas perencanaan saat memikirkan yang diungkapkan dari yang dipahami pada
apa saja yang perlu diperiksa, yaitu meme- masalah yaitu dengan cara memperhatikan
riksa penggunaan teorema Pythagoras dan kembali masalah.
penjumlahan, perkalian, pembagian, serta Pada tahap menyusun rencana penye-
pengakaran dari hasil perhitungan; (b) Akti- lesaian siswa berkemampuan matematika se-
vitas memantau saat mengecek kebenaran dang melakukan: (a) Aktivitas perencanaan
pemeriksa kembali masalah, yaitu dilakukan saat memikirkan alur rencana pemecahan
dengan cara mengecek kembali penggunaan masalah, yaitu dengan memikirkan untuk
teorema Pythagoras dan perhitungan; (c) mencari panjang sisi persegi , panjang sisi
Aktivitas evaluasi saat yakin bahwa langkah- persegi , , dan serta luas daerah yang diarsir;
langkah yang digunakan sudah tepat dan dan saat memperkirakan waktu yang akan di-
UNNES JOURNALS
138 Aria Joko Pramono, Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika...

gunakan untuk pemecahan; (b) Aktivitas me- sir; (c) Aktivitas evaluasi saat memeriksa ke-
mantau saat mengecek adanya rumus yang sesuaian kesesuaian apa yang diketahui dan
akan digunakan untuk penyelesain masalah, yang ditanyakan pada masalah, yaitu dengan
yaitu dengan mengungkapkan adanya rumus cara memperhatikan kembali masalah; dan
luas persegi yang akan digunakan untuk men- saat memeriksa kesesuaian pelaksanaan ren-
cari panjang sisi persegi , seperti mencari sisi cana penyelesaian masalah, yaitu memperha-
miring pada segitiga yang akan digunakan tikan kembali apa yang dilakukan saat menen-
untuk mencari panjang sisi persegi , , dan ser- tukan panjang sisi persegi , memperhatikan
ta rumus luas persegi dan persegi yang akan kembali apa yang dilakukan saat menentukan
digunakan untuk mencari luas daerah yang di- panjang sisi persegi , memperhatikan kembali
arsir; (c) Aktivitas evaluasi saat memeriksa ke- apa yang dilakukan saat menentukan pan-
benaran rencana yang akan digunakan dalam jang sisi persegi , memperhatikan kembali
pemecahan masalah, yaitu dengan memerik- apa yang dilakukan saat menentukan panjang
sa kesesuaian rencana untuk mencari panjang sisi persegi , dan memperhatikan kembali apa
sisi persegi , panjang sisi persegi , , dan serta yang dilakukan saat menentukan luas daerah
mencari luas daerah yang diarsir; saat me- yang diarsir.
meriksa kesesuaian alur pemacahan masalah Pada tahap memeriksa kembali siswa
yang digunakan untuk pemecahan masalah, berkemampuan matematika sedang melaku-
yaitu dilakukan cara memperhatikan kemba- kan: (a) Aktivitas perencanaan saat memikir-
li masalah; dan saat memeriksa kesesuaian kan apa saja yang perlu diperiksa, yaitu dila-
waktu yang akan digunakan untuk penyele- kukan dengan memeriksa dari awal sampai
sain masalah, yaitu dengan cara memperhati- akhir pemecahan masalah; (b) Aktivitas me-
kan kembali masalah. mantau saat mengecek kebenaran pemeriksa
Pada tahap melaksanakan rencana pe- kembali masalah, yaitu dilakukan dengan cara
nyelesaian siswa berkemampuan matematika mengecek kembali pemeriksaan yang telah
sedang melakukan: (a) Aktivitas perencanaan dilakukan; (c) Aktivitas evaluasi saat meyakin-
saat menggunakan konsep-konsep prasyarat kan pada diri sendiri bahwa langkah-langkah
perkalian, pembagian, penjumlah, penguran- yang digunakan sudah tepat, yaitu dilakukan
gan, pengakaran, dan pengetahuan prasyarat dengan cara memperhatikan kembali penye-
untuk menentukan panjang sisi persegi , pan- lesaian masalah yang sudah dikerjakan; saat
jang sisi persegi dan panjang sisi persegi ; saat mengevaluasi pencapaian tujuan, yaitu dila-
mamikirkan dan menuliskan apa yang diketa- kukan dengan cara memperhatikan masalah
hui dan yang ditanyakan pada masalah; dan dan hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan;
saat memikirkan pelaksanaan rencana peny- dan saat memperhatikan kekuatan atau kele-
elesaian masalah, yaitu dengan menentukan mahan diri sendiri dalam penyelesaian masa-
panjang sisi persegi , menentukan panjang lah.
sisi persegi , menetukan panjang sisi persegi
, menentukan panjang sisi persegi , dan me-
nentukan luas daerah yang diarsir; (b) Aktivi-
Aktivitas Metakognitif Siswa Berke-
tas memantau saat mengecek kecermatan mampuan Matematika Rendah
perhitungan pelaksanaan rencana penyele- dalam Pemecahan Masalah Matema-
saian masalah, yaitu dengan memperhatikan tika
kembali perhitungan pada saat menentukan Berdasarkan analisis data penelitian
panjang sisi persegi , memperhatikan kembali menunjukkan bahwa siswa berkemampuan
perhitungan pada saat menentukan panjang matematika rendah tidak lengkap melakukan
sisi persegi , memperhatikan kembali perhi- aktivitas metakognitif (perencanaan, maman-
tungan pada saat menentukan panjang sisi tau dan evaluasi) dalam tiap tahap pemeca-
persegi , memperhatikan kembali perhitun- han masalah (memahami masalah, menyusun
gan pada saat menentukan panjang sisi perse- rencana penyelesaian, melaksanakan rencana
gi , dan memperhatikan kembali perhitungan penyelesaian, dan memeriksa kembali). Beri-
pada saat menentukan luas daerah yang diar- kut ini simpulan aktivitas metakognitif siswa
UNNES JOURNALS
Kreano 8 (2) (2017): 133-142 | 139

berkemampuan matematika rendah dalam na penyelesaian masalah, yaitu dengan me-


pemecahan masalah: nentukan panjang sisi persegi , menentukan
Pada tahap memahami masalah siswa panjang sisi persegi , menetukan panjang sisi
berkemampuan matematika rendah melaku- persegi , menentukan panjang sisi persegi ,
kan: (a) Aktivitas perencanaan saat memikir- dan menentukan luas daerah yang diarsir;
kan cara mamahami masalah yaitu dengan (b) Aktivitas memantau saat mengecek ke-
cara membaca masalah sambil memahami cermatan perhitungan pelaksanaan rencana
sampai beberapa kali, sampai masalah dapat penyelesaian masalah, yaitu dengan mem-
dipahami; (b) Aktivitas memantau saat men- perhatikan kembali perhitungan pada saat
gecek pemahaman terhadap masalah yaitu menentukan panjang sisi persegi ; saat me-
dengan cara mengungkapkan apa yang dipa- nemukan adanya kesalahan dan melakukan
hami pada masalah; (c) Aktivitas evaluasi saat perbaikan pada saat menentukan panjang sisi
memeriksa pemahaman terhadap masalah persegi ; dan saat mengecek kesalahan ketika
yaitu dengan cara memperhatikan kemba- menghitung pelaksanaan rencana pemeca-
li masalah; dan saat memeriksa kesesuaian han masalah, yaitu saat menghitung panjang
yang diungkapkan dari yang dipahami pada sisi persegi , menghitung panjang sisi persegi
masalah yaitu dengan cara memperhatikan , dan menghitung luas daerah yang diarsir; (c)
kembali masalah. Aktivitas evaluasi saat memeriksa kesesuaian
Pada tahap menyusun rencana peny- pelaksanaan rencana penyelesaian masalah,
elesaian siswa berkemampuan matematika yaitu memperhatikan kembali apa yang dila-
rendah melakukan: (a) Aktivitas perencanaan kukan saat menentukan panjang sisi persegi
saat mamikirkan alur rencana pemecahan , memperhatikan kembali apa yang dilaku-
masalah, yaitu dengan memikirkan untuk kan saat menentukan panjang sisi persegi ,
mencari panjang sisi persegi , , , dan , kurang memperhatikan kembali apa yang dilakukan
yakin akan rencana untuk mencari panjang saat menentukan panjang sisi persegi , mem-
sisi persegi, , dan seperti mencari sisi miring perhatikan kembali apa yang dilakukan saat
pada segitiga serta memikirkan alur rencana menentukan panjang sisi persegi , dan mem-
pemecahan untuk mencari luas daerah yang perhatikan kembali apa yang dilakukan saat
diarsir; dan saat memikirkan bermanfaat dari menentukan luas daerah yang diarsir.
data yang diketahui; (b) Aktivitas memantau Pada tahap memeriksa kembali siswa
saat mengecek adanya rumus yang akan di- berkemampuan matematika rendah melaku-
gunakan untuk penyelesain masalah, yaitu kan aktivitas evaluasi saat yakin bahwa lang-
dengan mengungkapkan adanya rumus luas kah-langkah yang digunakan sudah benar.
persegi yang akan digunakan untuk menca- Pada pembahasan di atas aktivitas me-
ri panjang sisi persegi , penggunaan mencari takognitif siswa berkemampuan matematika
sisi miring pada segitiga yang akan digunakan tinggi, sedang, dan rendah terlihat bahwa
untuk mencari panjang sisi persegi , , dan , siswa berkemampuan matematika tinggi
serta adanya rumus luas persegi dan persegi membuat representasi dari masalah yang di-
yang akan digunakan untuk mencari luas da- berikan untuk mempermudah memahami
erah yang diarsir; dan menyadari kemampuan masalah, setelah memahami masalah den-
dirinya dengan merasa kesulitan karena lupa gan baik siswa berkemampuan matematika
akan pengetahuan prasyarat. tinggi memikirkan suatu strategi dan rencana
Pada tahap melaksanakan rencana pe- untuk menyelesaikan masalah, selanjutnya
nyelesaian siswa berkemampuan matematika melakukan perhitungan-perhitungan yang
rendah melakukan: (a) Aktivitas perencanaan diperlukan, kemudian siswa berkemampuan
saat menggunakan konsep-konsep prasyarat matematika tinggi menginterprestasikan ha-
perkalian, pembagian, penjumlah, penguran- sil dan menyimpulkan suatu jawaban, untuk
gan, pengakaran, dan pengetahuan prasya- meyakinkan bahwa jawaban yang diperoleh
rat untuk menentukan panjang sisi persegi , sudah tepat dan benar siswa berkemampu-
panjang sisi persegi dan panjang sisi persegi an matematika tinggi mengevaluasi peker-
; dan saat memikirkan pelaksanaan renca- jaannya. Hal yang sama dilakukan juga oleh
UNNES JOURNALS
140 Aria Joko Pramono, Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika...

siswa berkemampuan matematika sedang teorema yang akan digunakan untuk penye-
dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan lesain masalah; memeriksa kesesuaian waktu
siswa berkemampuan matematika rendah yang akan digunakan untuk penyelesain ma-
dalam menyelesaikan masalah sering tidak salah; memikirkan penggunaan konsep-kon-
yakin dengan yang dia kerjakan serta tidak sep perkalian, pembagian, penjumlah, pengu-
mengevaluasi pekerjaannya. Dengan demiki- rangan, pengakaran, dan teorema Pythagoras
an dapat dikatakan bahwa siswa kemampuan sebagai pengetahuan prasyarat; mamikir-
matematika tinggi dan sedang menggunakan kan dan menuliskan apa yang diketahui dan
strategi metakognisi dalam menyelesaikan yang ditanyakan pada masalah; memikirkan
masalah yang diberikan. Hal ini sejalan den- membuat gambar; memikirkan pelaksanaan
gan pendapat yang dikemukakan oleh De rencana penyelesaian masalah; mengecek ke-
Corte (2003) bahwa strategi metakognisi yang cermatan perhitungan pelaksanaan rencana
dapat diterapkan untuk memecahkan masa- penyelesaian masalah; memeriksa kesesuaian
lah matematika terdiri atas 5 tahap yaitu: (1) apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada
membangun representasi mental dari suatu masalah; memeriksa kesesuaian pelaksanaan
masalah, (2) menentukan bagaimana peme- rencana penyelesaian masalah; memikirkan
cahan masalah tersebut, (3) melakukan per- apa saja yang perlu diperiksa; mengecek ke-
hitungan yang diperlukan, (4) menginterpre- benaran pemeriksa kembali masalah; yakin
tasikan hasil dan memformulasikan jawaban, bahwa langkah-langkah yang digunakan su-
dan (5) mengevaluasi hasil yang dikerjakan. dah tepat dan benar; mengevaluasi pencapai-
Sedangkan siswa berkemampuan matemati- an tujuan; dan memperhatikan kekuatan atau
ka rendah tidak lengkap dalam menggunakan kelemahan diri sendiri dalam penyelesaian
strategi metakognisi dalam pemecahan ma- masalah.
salah matematika.
Aktivitas Metakognitif Siswa Berkemampuan
Sedang dalam Pemecahan Masalah Matema-
PENUTUP tika

Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukkan bah-


wa aktivitas metakognitif siswa berkemam-
puan matematika sedang dalam pemecahan
Aktivitas Metakognitif Siswa Berkemampuan
Matematika Tinggi dalam Pemecahan Ma- masalah matematika adalah memikirkan cara
salah Matematika mamahami masalah; mengecek pemahaman
terhadap masalah; mengecek adanya hal lain
Dari hasil penelitian menunjukkan bah- yang dipahami pada masalah; memeriksa
wa aktivitas metakognitif siswa berkemam- pemahaman terhadap masalah; memeriksa
puan matematika tinggi dalam pemecahan kesesuaian yang diungkapkan dari yang dipa-
masalah matematika adalah memikirkan cara hami pada masalah; memikirkan alur rencana
mamahami masalah; mengecek pemahaman pemecahan masalah; memperkirakan wak-
terhadap masalah; mengecek adanya hal lain tu yang akan digunakan untuk pemecahan;
yang dipahami pada masalah; memeriksa mengecek adanya rumus yang akan digu-
pemahaman terhadap masalah; memeriksa nakan untuk penyelesain masalah; memerik-
kesesuaian yang diungkapkan dari yang dipa- sa kebenaran rencana yang akan digunakan
hami pada masalah; memikirkan alur rencana dalam pemecahan masalah; memeriksa ke-
pemecahan masalah; mamikirkan waktu yang sesuaian alur pemacahan masalah yang digu-
akan digunakan untuk pemecahan masalah; nakan untuk pemecahan masalah; memeriksa
mengecek adanya rumus dan teorema yang kesesuaian waktu yang akan digunakan untuk
akan digunakan untuk penyelesain masalah; penyelesain masalah; menggunakan kon-
mengecek adanya rumus dan teorema yang sep-konsep prasyarat perkalian, pembagian,
akan gunakan selain yang diungkapkan; me- penjumlah, pengurangan, pengakaran, dan
meriksa kesesuaian alur rencana penyelesaian pengetahuan prasyarat; mamikirkan dan me-
masalah; memeriksa kecocokan rumus dan nuliskan apa yang diketahui dan yang ditany-
UNNES JOURNALS
Kreano 8 (2) (2017): 133-142 | 141

akan pada masalah; memikirkan pelaksanaan melibatkan aktivitas metakognitifnya. Stra-


rencana penyelesaian masalah; mengecek ke- tegi metakognisi tidak perlu diajarkan sendi-
cermatan perhitungan pelaksanaan rencana ri, tetapi dapat diajarkan bersamaan dengan
penyelesaian masalah; memeriksa kesesuaian pemecahan masalah. Dalam mengajarkan
kesesuaian apa yang diketahui dan yang dita- pemecahan masalah, pemahaman kosep san-
nyakan pada masalah; memeriksa kesesuaian gat diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan rencana penyelesaian masalah; latihan-latihan pemecahan masalah.
memikirkan apa saja yang perlu diperiksa; Siswa perlu dibiasakan memecahkan
mengecek kebenaran pemeriksa kembali masalah dengan mengikuti 4 langkah Polya,
masalah; meyakinkan pada diri sendiri bah- karena dapat mengembangkan kemampuan
wa langkah-langkah yang digunakan sudah aktivitas metakognitif siswa, sehingga dapat
tepat; mengevaluasi pencapaian tujuan; dan memupuk sifat teliti, kritis, dan terampil da-
memperhatikan kekuatan atau kelemahan lam mengambil keputusan.
diri sendiri dalam penyelesaian masalah. Dalam penelitian aktivitas metakog-
nitif ini peneliti tidak melakukan intervensi
Aktivitas Metakognitif Siswa Berkemampuan berbentuk bantuan (scaffolding) pada saat
Rendah dalam Pemecahan Masalah Matema- subjek mengalami kesulitan atau kesalahan,
tika sampai subjek sadar dengan sendirinya bah-
Dari hasil penelitian menunjukkan bah- wa ia mengalami kesalahan. Hal ini menarik
wa aktivitas metakognitif siswa berkemam- perhatian peneliti, sehingga dalam penelitian
puan matematika rendah dalam pemecahan ini diperlukan waktu yang cukup lama sam-
masalah matematika adalah memikirkan cara pai subjek dengan menemukan kesalahan
mamahami masalah; mengecek pemahaman dan memperbaikinya. Disarankan kepada
terhadap masalah; memeriksa pemahaman guru yang menemukan kasus serupa untuk
terhadap masalah; memeriksa kesesuaian mengintervensi/memberikan sedikit bantuan
yang diungkapkan dari yang dipahami pada (scaffolding) pada bagian dimana siswa men-
masalah; mamikirkan alur rencana pemeca- galami kesulitan, dengan cara memberikan
han masalah; memikirkan bermanfaat dari pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan
data yang diketahui; mengecek adanya ru- dan membimbingkan siswa untuk memper-
mus yang akan digunakan untuk penyelesain baiki kesalahannya. Dengan kata lain, dibe-
masalah; menyadari kemampuan dirinya rikan stimulus pertanyaan untuk memeriksa
dengan merasa kesulitan karena lupa akan kembali bagian yang menyulitkan siswa saja.
pengetahuan prasyarat; menggunakan kon-
sep-konsep prasyarat perkalian, pembagian, DAFTAR PUSTAKA
Bruning, R.H., Schraw, G.J., & Ronning, R.R. (1995). Cog-
penjumlah, pengurangan, pengakaran, dan nitive Psychology and Instruction, Second Edition.
pengetahuan prasyarat; memikirkan pelak- New Yersey. Prentice Hall.
sanaan rencana penyelesaian masalah; men- De Corte, E. (2003). Intervention Research: a Tool for
gecek kecermatan perhitungan pelaksanaan Bridging the Theory-Practice Gap in Mathemat-
rencana penyelesaian masalah; menemukan ics Education. Proceedings of The International
Conference, The Mathematics Education into
adanya kesalahan dan melakukan perbai- the 21st Century Project, Bernoceh Republic.
kan; mengecek kesalahan ketika menghitung Depdiknas. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).
pelaksanaan rencana pemecahan masalah; Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
memeriksa kesesuaian pelaksanaan rencana Flavell, J.H. (1979). “Metacognition and Cognition Moni-
toring. A New area of Cognitive Developmental
penyelesaian masalah; dan yakin bahwa lang- Inquiry”. In Nelson, Thomas O.1992. Metacogni-
kah-langkah yang digunakan sudah benar. tion core Reading, 3-8: Allyn and Bacon, Boston.
Gartmann, S., & Freiberg, M. (1995). Metacognition and
Saran mathematical problem solving: Helping stu-
Dalam pembelajaran matematika, pada dents to ask the right questions. The Mathemat-
ics Educator, 6(1), 9-13.
setiap pemecahan masalah, sebaiknya sis- Johnson, D.A. & Rising, G.R. (1972). Guidelines for Teach-
wa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang ing Mathematics. Boston, Wadsworth Publishing
merangsang siswa untuk berpikir dengan Company.

UNNES JOURNALS
142 Aria Joko Pramono, Aktivitas Metakognitif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika...

Lee, M. & Baylor, A.L. (2006). “Designing Metacognitive Polya, G. (1973). How to Solve It. A New Aspect of Math-
Map For Web Based Learning”. Educational Tech- ematical Method. Princenton and Oxford:
nology & Society. (1), 344-348. Princenton University Press.
Mennum, D.S. & Hart, L.C. (2012). “Elementary School Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indo-
Mathematics Teacher Traines’ Metacognitiv nesia, Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju
Awareness Levels”. Journal of International Edu- Harapan Masa Depan. Direktorat Jendral Pendi-
cation Research. Second quarter 2012. Volume 8
dikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional:
Number 2.
Jakarta.
NCTM (The National Council of Teachers of Mathematics).
(1980). Problem Solving in School Mathematics. Wadsworth, J.B. (1984). Piaget’s Theory and Affective
INC 1906 Associantion Drive, Reston, Virginia Development. Third Edition. New York & London:
2209. Longman.
O’Neil, Jr. H.F. & Brown, R.S. (1997). Differential Effects Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology Active
of Question Format in Math Assessment on Meta- Learning Edition. Tenth Edition. Yogyakarta:
cognition and Affect. Los Angeles. Pustaka Pelajar.

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai