Anda di halaman 1dari 11

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN


OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V SD

I Kt. Putra Astawa1, I Md. Suarjana 2, I Ny. Murda3


1,2,3 Jurusan
PGSD, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: astradanastri@gmail.com1, pgsd_undiksha@yahoo.com2,


nyoman murda@Yahoo.co.id3

Abstrak
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan operasi bilangan bulat pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Penarukan
Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas V SD Negeri 2 Penarukan yang berjumlah 20 orang. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitan ini mengunakan analisis deskriptif
kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperoleh rata-rata hasil tes
secara klasikal sebesar 56 dengan kategori rendah. Dari 20 jumlah siswa 5 orang siswa
atau 25% memperoleh nilai di bawah rata-rata, 7 orang siswa atau 35% memperoleh
nilai sama dengan rata-rata, dan 8 orang siswa atau 40% memperoleh nilai di atas rata-
rata. Pada pembelajaran operasi bilangan bulat, menggunakan metode diskusi saat
pembelajaran operasi perkalian dan operasi pembagian bilangan bulat. Kendala yang
dihadapi siswa saat menyelesaikan operasi bilangan bulat yaitu siswa sering lupa
dengan konsep operasi perkalian, pembagian dan cara penyelesaian operasi bilangan
bulat. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah (1) memahami konsep
perkalian, pembagian dan cara penyelesaian operasi bilangan bulat (2) memperbanyak
latihan soal, (3) saat proses pembelajaran perlunya pengunaan media konkret untuk
mengajarkan materi operasi bilangan bulat.

Kata kunci: kemampuan siswa, operasi bilangan bulat.

Abstract
This descriptive research aimed to describe the student ability to complete the integer
operations on grade V SD 2 Penarukan Buleleng District, Buleleng regency. Subjects in
this study were all fifth grade student of SD 2 Penarukan of 20 people. Data collection
methods used in this study is observation, test, interview, and documentation. Data
analysis techniques in this research using descriptive analysis of quantitative and
qualitative descriptive analysis. The results of the study earned an average of classical
test results for 56 with low category. Of the 20 student enrolled 5 students or 25%
received grades below average, 7 student or 35% gain value is equal to the average, and
8 people or 40% of student scoring above average. On learning integer operations, using
the method of discussion during the learning multiplication and integer division operation.
The obstacles faced by student while completing integer operations that students often
forget the concept of multiplication, division and settlement integer operations. The
solution to overcome these problems are (1) understanding the concept of multiplication,
division and settlement integer operations (2) reproduce exercises, (3) when the process
study the need to use the media to teach the material concrete integer operations.

Keywords: the ability of students, integer operations.

1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

PENDAHULUAN Akan tetapi pendidikan matematika


Matematika merupakan ilmu universal merupakan studi objek yang bersifat
yang mendasari perkembangan teknologi abstrak sehingga sulit dicerna anak SD.
modern, mempunyai peran penting Anak usia SD belum diklarifikasikan dalam
diberbagai disiplin ilmu dalam memajukan tahap berfikir formal karena orientasinya
daya pikir manusia. Kemajuan pesat masih terkait dengan benda-benda
dibidang teknologi informasi dan konkret. Piaget (dalam Japa dan
komunikasi, memperoleh perkembangan Suarjana, 2012:5) menyatakan, “Anak
dibidang teori aljabar, analisis, peluang mengembangkan konsep dengan
dan matematika diskrit. Dalam mengunakan benda-benda konkret untuk
penguasaan teknologi dan informasi menyelidiki hubungan dan model-model
modern kemampuan dasar yang harus ide abstrak”. Seperti kesulitan siswa
dimiliki adalah matematika dalam pembelajaran matematika materi
(Permendiknas, 2006:93). operasi bilangan bulat.
Sehubungan dengan itu, pendidikan Materi operasi bilangan bulat
matematika merupakan sektor penentu merupakan salah satu kompetensi yang
keberhasilan pembangunan diberbagai harus dikuasai oleh siswa kelas V
aspek dalam upaya meningkatkan sumber sebagaimana dicantumkan dalam standar
daya manusia (SDM), mempercepat alih isi di SD “melakukan operasi hitung
teknologi dan mencipta informasi demi bilangan bulat termasuk pengunaan sifat-
kemajuan bangsa indonesia kedepanya. sifatnya pembulatan dan penafsiran dalam
Pernyataan ini sejalan dengan pendapat pemahaman pembelajaran matematika”
Bruner (dalam Japa dan Suarjana, (Permendiknas, 2006:104). Untuk itu
2012:10) menyatakan bahwa, “Manusia materi bilangan bulat harus dikuasi
sesunguhnya adalah sebagai pemeroses, dengan baik oleh siswa, karena materi ini
pemikir, dan pencipta informasi”. Oleh akan menunjang semua materi-materi
karena itu perlu penguasaan matematika selanjutnya.
sejak SD untuk memberikan bekal siswa Kesulitan siswa dalam mata pelajaran
menghadapi tantangan dunia global matematika, terutama pada materi operasi
kedepannya. perkalian dan pembagian bilangan bulat,
Mata pelajaran matematika perlu tidak terlepas dari berbagai faktor,
diberikan kepada semua peserta didik diantaranya siswa kurang memahami
terutama di SD untuk membekali siswa konsep atau simbol-simbol bilangan,
dengan “kemampuan untuk memperoleh, kemampuan berhitung siswa yang masih
memilih dan mengelola informasi rendah, merasa matematika itu sulit, tidak
membutuhkan pemikiran yang logis, menyenangkan bahkan membosankan
analitis, sistematis, kritis dan kreatif” (Japa sehingga mereka tidak termotivasi untuk
dan Suarjana, 2012:3). Kompetensi belajar matematika.
tersebut diperlukan agar peserta didik Soal-soal yang berkaitan dengan
dapat memiliki kemampuan memperoleh, bilangan tidak begitu sulit, namu soal-soal
mengelola, dan memanfaatkan informasi yang mengunakan tanda atau simbol
untuk bertahan hidup pada keadaan yang sangat menyulitkan bagi siswa. Agustin
selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. (2011:47), menyatakan, “Anak sering
Untuk itu perlu disadari bahwa arah mengalami kesulitan dalam mengenal dan
pembelajaran matematika dewasa ini mengunakan simbol-simbol matematika
adalah “memberikan pengalaman kepada seperti simbol +, -, =, >, <,”. kesulitan ini
siswa untuk mengembangkan kompetensi akan berdampak pada anak dalam
berfikir kritis, kreatif, dan produktif sesuai memecahkan berbagai persoalan hitung
dangan tuntutan kurikulum” (Japa dan terutama pada operasi bilangan bulat.
Suarjana, 2013:1). Perlunya mengetahui Kekeliruan siswa yang umumnya
tingkat perkembangn dan kemampuan terjadi di dalam proses pengerjaan
siswa SD dalam memecahkan berbagai operasi bilangan bulat, siswa lebih banyak
persoalan mengenai pemahaman menghafal bukan memahami konsep
pembelajaran matematika. penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian, sehingga apabila anak lupa

2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

dengan hafalan maka akan terjadi salah Populasi dalam penelitian ini dapat
dalam perhitungan (Agustin, 2011:49). berupa jumlah siswa yang ditetapkan dan
Salah satu tujuan diajarkannya ada secara pasti pada suatu wilayah yang
matematika di SD adalah memahami ada (Sukardi, 2003:54). Pada penelitian
konsep matematika bukan menghafal. ini yang menjadi populasi adalah siswa
Berdasarkan uraian di atas, maka kelas V di SD Negeri 2 Penarukan
perlu dilakukan analisis kemampuan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.
siswa dalam menyelesaikan soal Penelitian ini memerlukan data
matematika pada materi operasi bilangan mengenai (1) kemampuan siswa dalam
bulat. Oleh karena itu dilakukan penelitian menyelesaikan operasi perkalian dan
dengan judul, analisis kemampuan siswa pembagian bilangan bulat siswa kelas V
dalam menyelesaikan operasi bilangan SD, (2) pembelajaran matematika untuk
bulat pada siswa kelas V di SD Negeri 2 meningkatkan kemampuan siswa dalam
Penarukan Kecamatan Buleleng menyelesaikan operasi perkalian dan
Kabupaten Buleleng. pembagian bilangan bulat siswa kelas V
SD (3) kendala-kendala yang dihadapi
METODE siswa dalam menyelesaikan operasi
Jenis penelitian yang dilaksanakan perkalian dan pembagian bilangan bulat
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. siswa kelas V SD. Untuk mengumpulkan
“Penelitian deskriptif merupakan metode data tersebut diperluka instrumen
penelitian yang berusaha mengambarkan pengumpulan data. Kegiatan penelitian
dan menginterprestasikan objek sesuai dalam memperoleh data yang berasal dari
dengan apa adanya” Best (dalam Sukardi, lapangan, mengunakan instrumen untuk
2003:157). Penelitian ini juga disebut non mengambil informasi dari subjek dan
eksperimen, karena pada penelitian ini objek yang diteliti. Instrumen yang
tidak melakukan adanya kontrol dan digunakan adalah (a) pedoman observasi
memanipulasi variabel di dalam penelitian. dirancang untuk mandapatkan gambaran
Penelitian jenis ini tidak memerlukan sesuai dengan rumusan masalah dan
adanya suatu hipotesis karena fenomena tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui
disajikan secara apa adanya dan tidak bagaimana pembelajaran matematika
mencoba menganalisis bagaimana dan untuk meningkatkan kemampuan siswa
mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. dalam menyelesaikan operasi bilangan
Data dalam penelitian ini adalah data bulat pada siswa kelas V di SD Negeri 2
kualitatif, Sugiyono (2008:23) menyatakan Penarukan. Pedoman observasi tujuannya
bahwa, “data kualitatif adalah data yang dirancang untuk mengobservasi guru saat
berbentuk kalimat, kata, atau gambar” melaksanakan proses pembelajaran pada
data tersebut kemudian dianalisis secara materi operasi bilangan bulat. (b)
deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini Pedoman wawancara dirancang untuk
mendeskripsikan mengenai kemampuan memproleh deskripsi dan faktor-faktor
siswa dalam menyelesaikan operasi yang mempengaruhi kemampuan siswa
bilangan bulat pada siswa kelas V di SD dalam menyelesaikan operasi bilangan
Negeri 2 Penarukan Kecamatan Buleleng bulat di kelas V. (c) Tes yang digunakan
Kabupaten Buleleng. pada penelitian ini adalah tes essai
Penelitian ini dilaksanakan di SD (uraian), selanjutnya hasil tes tersebut
Negeri 2 Penarukan Kecamatan Buleleng dianalisis untuk mengetahui kemampuan
Kabupaten Buleleng. Alasan dilaksanakan siswa dalam menyelesaikan operasi
penelitian di sekolah tersebut karena bilangan bulat. (d) Dokumentasi dilakukan
banyak permasalah yang dialami siswa tujuanya untuk mencatat dan
terutama mengenai mata pelajaran mengabadikan kegiatan berupa foto
matematika. Penelitian ini mengenai maupun video pada saat peneliti
kemampuan siswa dalam menyelesaikan melakukan observasi kegiatan
operasi bilangan bulat pada siswa kelas V pembelajaran di kelas, dirancang untuk
di SD Negeri 2 Penarukan Kecamatan mengumpulkan data-data mengenai
buleleng Kabupaten Buleleng. kemampuan siswa dalam menyelesaikan
operasi bilangan bulat.

3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Dalam penelitian ini, jenis data yang selanjutnya skor tersebut dijumlahkan dan
diteliti adalah data kualitatif berupa diolah menjadi nilai, (b) Setelah diperoleh
deskripsi kemampuan siswa dalam nilai hasil observasi, maka nilai yang telah
menyelesaikan operasi bilangan bulat. diperoleh tersebut dikonversikan kedalam
Analisis data deskriptif kualitatif diarahkan PAP skala lima. (3) Hasil wawancara
pada identifikasi dan klasifikasi untuk mengenai kendala-kendala yang dihadapi
mendapatkan deskripsi yang jelas, rinci, siswa dalam menyelesaikan soal operasi
dan memadai berkenaan dengan analisis bilangan bulat (a) setelah melakukan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan wawancara dengan subjek penelitian,
operasi bilangan bulat pada siswa kelas V hasil wawancara tersebut disederhanakan
di SD Negeri 2 Penarukan. menjadi susunan bahasa yang baik dan
Metode Pengolahan data (1) hasil tes rapi, (b) dari hasil penyajian data yang
kemampuan siswa menyelesaikan operasi berupa hasil wawancara dilakukan
bilangan bulat, (a) setelah didapat skor analisis, kemudian disimpulkan sehingga
hasil belajar dengan pedoman skor, (b) mampu menjawab permasalahan dalam
setlah didapat hasil tes secara individu, penelitian.
selanjutnya dicari hasil tes secara klasikal. Teknik analisis data yang digunakan
Untuk memperoleh persentase hasil tes dalam penelitian ini adalah deskriptif
siswa dalam menyelesaikan operasi kualitatif. “Metode analisis deskriptif
bilangan bulat secara klasikal, dihitung kualitatif yaitu suatu cara
dengan cara mencari rata-rata hasil tes analisi/pengolahan data dengan jalan
dari seluruh siswa. Rata-rata hasil tes menyusun secara sistematis dalam
seluruh siswa dapat dicari dengan bentuk kalimat atau/kata-kata, kategori-
menggunakan rumus nilai rata-rata hitung kategori mengenai suatu objek (benda,
(mean). Menurut Sudijono (2006:79), gejala, variabel tertentu) sehingga
“Mean dari sekelompok (sederetan) angka akhirnya diperoleh kesimpulan umum”
(bilangan) adalah jumlah dari keseluruhan (Agung, 2014:110). Analisis data dalam
angka (bilangan) yang ada dibagi dengan penelitian deskriptif kualitatif dilakukan
banyaknya angka (bilangan tersebut)”, sejak sebelum memasuki lapangan,
“untuk mencari nilai rata-rata hasil selama di lapangan dan setelah selesai di
observasi dan hasil tes operasi bilangan lapangan. Selanjutnya data yang
bulat di kelas V secara klasikal digunakan diperoleh melalui pedoman wawancara
rumus mean untuk data kelompok. dikumpulkan kemudian dianalisis secara
Sebelum mencari mean, maka nilai hasil deskriptif untuk menentukan suatu
observasi dan hasil tes siswa kesimpulan yang jelas. Proses analisis
dikelompokkan terlebih dahulu dalam data wawancara dilakukan sejak data
bentuk interval lalu dicari nilai tengah diperoleh melalui beberapa tahap yaitu.
masing-masing interval dan jumlah dari (1) Tahap reduksi data (data reduktion),
hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari adalah salah satu bentuk yang
masing-masing interval, dengan menajamkan, mengolongkan,
frekuensinya, (c) setelah diperoleh jumlah mengarahkan, dan membuang data yang
dari hasil perkalian minpoint (nilai tengah) tidak perlu mengorganisasi data dengan
dari masing-masing interval frekuensinya, cara sedemikian rupa sehingga
selanjutnya dicari mean (nilai rata-rata kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan
hitung) hasil observasi dan tes operasi diverivikasi, tahap reduksi data dalam
bilangan bulat, (d) setelah dilakukan penelitian ini meliputi, (a) mengoreksi
analisis hasil belajar kemampuan jawaban siswa dalam tes operasi
menyelesaikan operasi bilangan bulat bilangan bulat dengan cara pensekoran,
secara individu dan secara klasikal, maka (b) mengoreksi jawaban siswa dalam hasil
nilai yang telah diperoleh tersebut observasi bilagan bulat, (c) melakukan
dikonversikan kedalam PAP skala lima. wawancara dengan subjek penelitian dan
(2) Hasil observasi pembelajaran bilangan hasil wawancara tersebut disederhanakan
bulat, (a) Setelah didapatkan skor hasil menjadi susunan bahasa yang baik dan
observasi pembelajaran operasi bilangan rapi. (2) Penyajian data (data display),
bulat sesuai dengan pedoman penskoran adalah sekumpulan informasi tersusun

4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

yang memberi kemungkinan dalam beberapa komponen yang belum


menarik kesimpulan dan pengambilan dilaksanankan guru saat melaksanakan
tindakan. Kegiatan ini memunculkan dan pembelajaran operasi bilangan bulat.
menunjukan kumpulan data atau informasi Pada kegiatan pendahuluan guru
yang terorganisasi dan terkategori yang mengalokasikan waktunya kurang lebih 10
memungkinkan penarikan sesuatu menit. Langkah-langkah pembelajarannya
kesimpulan atau tindakan meliputi (a) guru mengucapkan salam, mengajak
menyajikan hasil wawancara yang telah siswa untuk berdoa bersama, mengecek
direkam melalui hand phone, (b) kehadiran siswa, melakukan apersepsi,
menyajikan hasil tes yang telah diisi oleh menyempaiakan materi yang akan
siswa. (3) Penarikan kesimpulan dipelajari, dan menyampaikan tujuan
(conclusion drowing) ini berdasarkan hasil pembelajaran yang hendak dicapai karena
analisis data yang telah dilakukan untuk pada “karakteristik tujuan yang akan
menjawab rumusan masalah yang telah dicapai sangat mempengaruhi penentuan
dirumuskan, data yang diperoleh dari metode, sebab metode tunduk pada
wawancara ini akan digunakan sebagai tujuan, bukan sebaliknya” (Fathurrohmam,
pendukung data yang telah diperoleh 2007:60). Pada saat guru mengajarkan
melalui tes. operasi bilangan bulat mengunakan meda
sebagai pendukung proses pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan inti, guru mengunakan
HASIL metode diskusi menurut Fathurrohman
Penelitian ini mendeskripsikan hasil (2007:62), “salah satu cara mendidik yang
tes operasi bilangan bulat yang telah berupaya memecahkan masalah yang
diberikan kepada siswa, hasil observasi dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
yang dilakukan sebanyak satu kali pada masing-masing agar bisa mengajukan
kelas V di SD Negeri 2 Penarukan, hasil argumentasinya yaitu untuk memperkuat
wawancara dengan guru kelas dan siswa argumentasinya”, tujuanya agar siwa lebih
serta hasil dokumentasi. Tes dilakukan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk
untuk menjawab rumusan masalah yang menyelesaikan soal siswa dibagai menjadi
pertama yaitu mengenai kemampuan 4 kelompok yang masing-masing terdiri
siswa menyelesaikan oprasi bilangan dari 5 orang diskusi dilakukan selama 25
bulat khusunya operasi perkalian dan menit dengan menjawab 3 soal yang
operasi pembagian bilangan bulat. diberikan guru. Guru membimbing siswa
Observasi dan dokumentasi dilakukan dengan penemuan terbimbing menurut
untuk menjawab rumusan masalah yang Muhsetyo (2011) “penemuan terbimbing
kedua yaitu bagaimana pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
matematika untuk meningkatkan mana guru membimbing siswa-siswanya
kemampuan siswa dalam menyelesaikan dengan mengunakan langkah-langkah
operasi bilangan bulat. Wawancara yang sistematis sehingga mereka merasa
dilakukan untuk mengetahu keseluruhan menemukan sesuatu” disaat melakukan
kendala-kendala yang dihadapi siswa diskusi dengan kelompok. Setelah selesai
kelas V dalam menyelesaikan soal mengerjakan soal yang telah diberikan,
matematika khusunya pada materi operasi guru menyuruh salah satu perwakilan
bilangan bulat dan solusi untuk mengatasi kelompok untuk menuliskan hasil di papan
kendala-kendala tersebut. tulis, kemudian kelompok lain menuliskan
Berdasarkan hasil yang didapat dari hasilnya pada nomber yang sama, guru
observasi pembelajaran bilangan bulat membandingkan jawaban dari kelompok
yang telah dilakukan pada guru saat satu dengan kelompok lainnya selanjutnya
peroses pembelajaran memperoleh nilai guru memberikan penguata positif kepada
sebesar 80,5 termasuk dalam kategori siswa, guru menulis kembali dipapan tulis
baik dalam pelaksanaanya sudah sesuai dan menyuruh siswa memperhatikan
dengan pedoman observasi yang telah dengan seksama agar siswa tidak
disusun seperti menyiapkan ruang, alat bingung dalam menjawab soal berikutnya.
dan media pembelajaran yang berkaitan Setelah selesai melakukan diskusi, siswa
dengan operasi bilangan bulat. Tetapi ada kembali duduk dibangku masing-masing

5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

dan guru menanyakan soal mana yang siswa menyelesaikan operasi bilangan
diangap sulit oleh siswa. bulat pada kelas V di SD Negeri 2
Diakhir pembelajaran guru Penarukan yang secara keseluruhan
melakukan refleksi dan menanyakan berjumlah 20 siswa, secara individu
kembali hal yang belum dipahami oleh diperoleh nilai tertinggi 88 dan nilai
siswa dan memberi 5 soal yang dikerjakan terendah 16. Untuk rata-rata hasil tes
diruamah. Secara keseluruhan guru siswa menyelesaikan operasi bilangan
melaksanakan pembelajaran sesuai bulat pada siswa kelas V di SD Negeri 2
dengan alokasi waktu yang telah Penarukan secara klasikal diperoleh nilai
ditetapkan sehingga siswa dapat 56 yang termasuk dalam kategori rendah.
beristirahat tepat dapa waktunya. Berikut ini disajikan hasil tes kemampuan
Kemampuan siswa menyelesaikan siswa menyelesaikan operasi bilangan
operasi bilangan bulat pada siswa kelas V bulat pada kelas V di SD Negeri 2
di SD Negeri 2 Penarukan, diukur Penarukan dalam bentuk tabel distibusi
berdasarkan empat indikator hasil tes frekuensi.

Tabel 1. Perhitungan mean data hasil tes menyelesaikan operasi bilangan bulat
Interval f X fX
Nilai (frekuensi) (Nilai tengah
masing-masing
interval)
76-88 5 82 410
63-75 3 69 207
50-62 5 56 280
37-49 3 43 129
24-36 2 30 60
11-23 2 17 34
Total : 20 = N - 1120 = ∑fX

Mx 
 fX
N
1120
M  56
20

Berdasarkan data yang ditunjukan yang memiliki rentang nilai 37-49


pada tabel 1. Perhitungan mean data hasil berjumlah 3 orang siswa dengan nilai
tes menyelesaikan operasi bilangan bulat, tengah masing-masing interval 43 dan
dapat dilihat bahwa banyak siswa yang frekuensi hasil perkalian nilai tengah dari
mendapat nilai diantara rentang skor 76- masing-masing interval 129. Jumlah
88 berjumlah 5 orang siswa dengan nilai siswa yang memiliki rentang nilai 24-36
tengah masing-masing interval 82 dan berjumlah 2 orang siswa dengan nilai
frekuensi hasil perkalian nilai tengah dari tengah masing-masing interval 30 dan
masing-masing interval berjumlah 410. frekuensi hasil perkalian nilai tengah dari
Jumlah siswa yang memiliki rentang nilai masing-masing interval 60. Jumlah siswa
63-75 berjumlah 3 orang siswa dengan yang memiliki rentang nilai 11-23
nilai tengah masing-masing interval 69 berjumlah 2 orang siswa dengan nilai
dan frekuensi hasil perkalian nilai tengah tengah masing-masing interval 17 dan
dari masing-masing interval 207. Jumlah frekuensi hasil perkalian nilai tengah dari
siswa yang memiliki rentang nilai 50-62 masing-masing interval 34. Total jumlah
berjumlah 5 orang siswa dengan nilai siswa sebanyak 20 orang dengan jumlah
tengah masing-masing interval 56 dan dari hasil perkalian minpoint (nilai tengah)
frekuensi hasil perkalian nilai tengah dari dari masing-masing interval, dengan
masing-masing interval 280. Jumlah siswa frekuensinya sebesar 1120.

6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Kemampuan siswa kelas V SD Negeri bilangan bulat dan memecahkan masalah


2 Penarukan dalam menyelesaikan dalam kehidupan sehari-hari yang
operasi bilangan bulat dapat dijelaskan berkaitan dengan operasi hitung
dari empat indikator yaitu melakukan campuran bilangan bulat. Berikut ini
operasi perkalian bilangan bulat, disajikan tabel data hasil tes yang
melakukan operasi pembagian bilangan ditunjukan siswa dalam menyelesaikan
bulat, melakukan opersi hitung campuran operasi bilangan bulat.

Tabel 2. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat berdasarkan


indikator
No Soal Indikator Persentase Kategori
Melakukan operasi perkalian bilangan
1 77% sedang
bulat
Melakukan operasi pembagian bilangan
2 85% Tinggi
bulat
Melakukan operasi hitung campuran Sangat
3 40%
bilangan bulat rendah
Memecahkan masalah sehari-hari yang
Sangat
4, 5 melibatkan operasi hitung campuran 41,5%
rendah
bilangan bilangan bulat

Berdasarkan data yang ditunjukan termasuk kategori sangat rendah, dan


pada tabel 2. Kemampuan siswa dalam rata-rata persentase indikator
menyelesaikan operasi bilangan bulat memecahkan masalah sehari-hari yang
berdasarkan empat indikator, hasil yang melibatkan operasi hitung campuran
diperoleh dalam rentangan penilaian hasil bilangan bulat adalah 41,5% termasuk
patokan (PAP) sekala lima tentang kedalam kategori sangat rendah.
kemampuan siswa menyelesaikan operasi Kemampuan siswa menyelesaikan
bilangan bulat rata-rata persentase operasi bilangan bulangan bulat pada
indikator melakukan operasi perkalian siswa kelasV di SD Negeri 2 Penarukan
bilangan bulat adalah 77% termasuk diukur berdasarkan dua operasi bilangan
kategori sedang, rata-rata persentase bulat diantaranya yaitu, operasi perkalian
indikator melakukan operasi pembagian bilangan bulat dan operasi pembagian
bilangan bulat adalah 85% termasuk bilangan bulat. dalam menyelesaikan
kategori tinggi, rata-rata persentase operasi bilangan bulat.
indikator melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat adalah 40%

Tabel 3. Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat


Jumlah Siawa Jumlah Siswa (%)
Operasi Rata-
Bilangan Bulat rata Di Bawah Di Atas Di Bawah Di Atas
Rata-rata Rata-rata Rata-Rata Rata-rata
Operasi
77 5 Orang 15 Orang 75%
Perkalian 25%
Operasi
85 3 Orang 17 Orang 15% 85%
Pembagian
Operasi Hitung
40,75 14 Orang 6 Orang 70% 30%
Campuran

Berdasarkan data yang ditunjukan operasi bilangan bulat. Hasil rata-rata


pada tabel 3. Mengenai kemampuan pada operasi perkalian bilangan bulat
siswa dalam menyelesaikan operasi adalah 77 sedangkan jumlah siswa yang
bilangan bulat diukur berdasarkan tiga nilai operasi perkalianya di bawah rata-

7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

rata yaitu 5 orang siswa atau 25% dan siswa yang nilainya di atas rata-rata 6
jumlah siswa yang nilainya di atas rata- orang atau 30%.
rata yaitu 15 orang siswa atau 75%. Hasil Kemampuan siswa menyelesaikan
rata-rata operasi pembagian bilangan operasi bilangan bulat pada siswa kelas V
bulat adalah 85 sedangkan jumlah siswa di SD Negeri 2 Penarukan yang diukur
yang nilai operasi pembagianya di bawah berdasarkan tiga ranah diantaranya,
rata-rata yaitu 3 orang atau 15% dan ranah C2 (pemahaman), C3 (aplikasi) dan
jumlah siswa yang nilai di atas rata-rata C4 (Analisis) berikut ini disajikan tabel 4.4
yaitu 17 orang atau 85%. Hasil rata-rata data hasil tes yang ditunjukan siswa
operasi hitung campuran bilangan bulat dalam menyelesaikan operasi bilangan
adalah 40,75 sedangkan jumlah siswa bulat jika diukur berdasarkan ranah
yang nilai operasi hitung campuranya di tersebut.
bawah rata-rata 14 atau 70% dan jumlah

Tabel 4. Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat Diukur


Berdasarkan Ranah Kongnitif

Jumlah Siswa Jumlah Siswa (%)


Ranah No Rata-
Di Bawah Di Atas Di Bawah Di Atas
Kongnitif soal rata
Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata
C2 1, 2 81 5 Orang 15 Orang 25% 75%
C3 3 40 0 Orang 20 Orang 0% 100%
C4 4,5 40,5 13 Orang 7 Orang 65% 35%

Berdasarkan data yang ditunjukan operasi perkalian, siswa lupa jika bilangan
pada tabel 4 kemampuan siswa dalam negatif dikalikan dengan bilangan dengatif
menyelesaikan operasi bilangan bulat maka hasilnya akan positif, siswa belum
diukur berdasarkan tiga ranah kongnitif. hafal dengan konsep perkalian. terlebih
Berdasarkan rata-rata nilai pada ranah C2 lagi jika soal tersebut berbentuk soal
(Pemahaman) adalah 81 jumlah siswa cerita.
yang di bawah rata-rata yaitu 5 orang atau
25% dan jumlah siswa yang nilainya di PEMBAHASAN
atas rata-rata yaitu 15 orang atau 75%. Pembahasan dari hasil penelitian ini
Rata-rata nilai pada ranah C3 (aplikasi) yaitu mendeskripsikan pembelajaran
adalah 40 jumlah siswa yang di bawah matematika untuk meningkatkan
rata-rata yaitu 0 orang atau 0% dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
jumlah siswa yang di atas rata-rata 20 operasi bilangan bulat pada siswa kelas V
orang atau 100%. Rata-rata nilai pada di SD Negeri 2 Penarukan berdasarkan
ranah C4 (analisis) adalah 40,5 siswa hasil observasi yang telah dilakukan
yang di bawah rata-rata yaitu 13 orang sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 26
atau 65%, dan jumlah siswa di atas April 2016.
adalah 7 orang atau 35%. Pada awal pembelajaran guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan mengucapkan salam dan mengecek
guru kelas V dan siswa, serta keseluruhan kehadiran. Selanjutnya menyampaikan
kendala-kendala yang dihadapi siswa saat pembelajaran yang akan diajarkan
menyelesaikan soal operasi perkalian, menjelaskan materi operasi perkalian dan
pembagian dan hitung campuran bilangan pembagian bilangan bulat dan
bulat yang telah diberikan kepda siswa. memperaktekan alat peraga yang telah
Kesalahan sering terjadi pada pengunaan disediakan sebelumnya. Siswa diberi
tanda operasi seperti salah mengunakan kesempatan untuk mempraktekan dengan
tanda positif atau negatif. Hal yang sama kertas hitam putih yang sudah disediakan
juga diungkap oleh guru kelas V. diakhir pembelajaran, guru menanyakan
Berdasarkan kesalah lain lain juga bagian yang belum dipahami siswa dan
disebabkan pada saat siswa mengalikan

8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

memberikan lima butir soal latihan untuk hitung campuran bilangan bulat dan
dikerjakan dirumah secara mandiri. mendapat pesentase sangat rendah.
Pembelajaran dengan materi operasi Indikator keempat yaitu memecahkan
perkalian mengunakan alat peraga dan maslah sehari-hari yang melibatkan
guru mengunakan metode diskusi untuk operasi hitung campuran bilangan bulat
menjawab beberapa soal, guru yang terdiri dari 2 soal. Hasil tes yang
menjelaskan terlebih dahulu dengan diperoleh untuk indikator keempat adalah
mengunakan alat peraga dan kemudian 41,5%, ini menunjukan 41,5% siswa
siswa mepraktekannya. Siswa membagi sudah menjawab soal mengenai
menjadi 4 kelompok masing-masing memecahkan maslah sehari-hari yang
kelompok terdiri dari 5 orang diberikan 2 melibatkan operasi hitung campuran
soal yang didiskusikan dalam waktu 20 bilangan bulat dan mendapat persentase
menit dan guru membimbing siswa untuk sangat rendah.
menyelesaikan operasi perkalian bilangan Jika dirata-ratakan hasil tes yang telah
bulat. diberikan, rata-rata persentase hasil tes
Pembahasan pada penelitian ini pada indikator melakukan operasi
mendeskripsikan kemampuan siswa perkalian bilangan bulat adalah 77%, rata-
menyelesaiakan operasi bilangan bulat rata indikator melakukan operasi
pada siswa kelas V di SD Negeri 2 pembagian bilangan bulat adalah 85%,
Penarukan. Siswa kelas V diberikan tes rata-rata persentase melakukan operasi
mengenai operasi bilangan bulat untuk hitung campuran bilangan bulat adalah
mengukur kemampuan siswa dalam 40%, dan rata-rata indikator memecahkan
meyelesaikan operasi bilangan bulat tes masalah sehari-hari melibatkan operasi
dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada hitung campuran bilangan bulat 41,5%.
tanggal 3 April 2016 terdapat 5 essay soal Persentase menunjukan bahwa indikator
yang diberikan kepada siswa dalam waktu melakukan operasi pembagian bilangan
45 menit. Soal yang diberikan tersebut bulat lebih besar.
mencakup dua indikator operasi bilangan Berdasarkan data di atas dapat
bilangan bulat. diketahui bahwa sebagian besar kesalah
Indikator pertama yaitu melakukan siswa menjawab pada indikator ketiga
operasi perkalian bilangan bulat yang yaitu pada operasi hitung campuran
terdiri dari 1 soal. Hasil tes yang diperoleh bilangan bulat. Menyelesaikan soal adalah
untuk indikator pertama adalah 77%, ini suatu proses pencarian jawaban (solusi)
menunjukan 77% siswa sudah menjawab atas soal yang diberikan, setiap langkah
soal mengenai operasi perkalian bilangan yang dilakukan oleh siswa dapat
bulat dan mendapat kategori sedang. dikatakan sebagai salah satu kesalahan,
Indikator kedua yaitu melakukan jika menyimpang dari prosedur
operasi pembagian bilangan bulat yang penyelesaian soal tersebut”.
terdiri dari 1 soal. Hasil tes yang diperoleh
untuk indikator kedua adalah 85%, ini SIMPULAN DAN SARAN
menunjukan 85% siswa sudah menjawab SIMPULAN
soal mengenai operasi perkalian bilangan Berdasarkan hasil analisis data dan
bulat dan mendapat kategori sangat pembahasan, maka dapat disimpulkan
tinggi, berkenaan dengan indikator bahwa. (1) Observasi pembelajaran
pertama yang merupakan ranah C2 bilangan bulat yang telah dilakukan pada
(pemahaman) siswa tidak begitu sulit guru saat peroses pembelajaran
dalam pengerjaan soal yang berkaitan memperoleh nilai sebesar 80,5 termasuk
dengan operasi perkalian dalam kategori tinggi. Namun ada
Indikator ketiga yaitu melakukan beberapa komponen yang masih kurang,
operasi hitung campuran bilangan bulat guru kurang mengunakan alat peraga
yang terdiri dari 1 soal. Hasil tes yang atau media pembelajaran yang konkret.
diperoleh pada untuk indikator ketiga Guru membimbing siswa saat
adalah 40%, ini menunjukan 40% siswa mengerjakan latihan soal baik secara
sudah menjawab soal mengenai operasi individu maupun kelompok. Guru selalu

9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

melaksanakan pembelajaran sesuai karena bilangan bulat lebih digunakan


dengan alokasi waktu sehingga tidak dalam kehidupan sehari-hari. (2)
mengurangi waktu istirahat siswa. Diakhir Disarankan kepada guru dalam
pembelajaran guru selalu memberikan mengemas pembelajaran agar lebih
tugas untuk dikerjakan dirumah secara kreatif, inovatif dan aktif dalam
individu. (2) Kemampuan siswa menyiapkan pembelajaran, memilih serta
menyelesaikan operasi bilangan bulat mengunakan metode sangat berperan
pada siswa kelas V di SD Negeri 2 dalam memancing antusias siswa belajar
penarukan, secara keseluruhan masih terutama dalam pembelajaran operasi
perlu ditingkatkan lagi karena tergolong bilangan bulat sehingga siswa semakin
kedalam kategori rendah. Nilai tertinggi paham dan menginggat lebih lama
yang diperoleh adalah 88 dan nilai mengenai materi yang telah dipelajari. (3)
terendah diperoleh adalah 16. Hasil penelitian ini dapat digunakan
Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, maka sebagai bahan pertimbangan dalam
diperoleh hasil tes secara klasikal sebesar mengambil suatu kebijakan dalam
56 dengan kategori rendah. Dari 20 siswa, pembelajaran matematika terutama dalam
5 orang siswa atau 25% memperoleh nilai materi operasi bilangan bulat. (4) Hasil
di bawah rata-rata, 7 orang siswa atau penelitian ini dapat digunakan sebagai
35% memperoleh nilai sama dengan rata- bahan acuan untuk melanjutkan penelitian
rata dan 8 siswa atau 40% memperoleh mengenai pembelajaran matematika di
nilai di atas rata-rata. Kemampuan siswa sekolah dasar pada materi operasi
menyelesaiakan operasi bilangan bulat bilangan bulat dengan mengunakan
diukur berdasarkan indikator, untuk metode dan saran yang berbeda.
indikator melakukan operasi perkalian
bilangan bulat dengan persentase 77% DAFTAR RUJUKAN
termasuk kategori cukup, indikator Agung, A. A. Gede. 2014. Metodologi
melakukan operasi pembagian bilangan Penelitian Pendidikan.
bulat dengan persentase 85% termasuk Yogyakarta: Aditya Media
dalam kategori tinggi, indikator melakukan Publising.
operasi hitung campuran bilangan bulat
dengan persentase 40% termasuk Agustin, Mumbar. 2011. Permasalahan
kedalam kategori sangat rendah, dan Belajar dan Inovasi
indikator memecahkan masalah sehari- Pembelajaran. Bandung: Refika
hari yang melibatkan operasi hitung Aditama.
campuran bilangan bulat mendapat
persentase 41,5% termasuk kedalam Bugin, Burham. 2011. Metodologi
kategori sangat rendah. (3) Kendala- Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
kendala yang dihadapi siswa Kencana.
menyelesaikan operasi bilangan bulat
pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno.
Penarukan berdasarkan hasil wawancara 2007. Strategi Belajar Mengajar.
yang telah dilakukan dengan guru dan Bandung Refika Aditama.
dari beberapa siswa, kesalahan yang
banyak terjadi yaitu pada saat siswa
mengerjakan operasi perkalian bilangan Japa, I. G. N. dan I Made Suarjana.
bulat yaitu banyak siswa tidak memahami 2012. Pembelajaran
konsep perkalian bilangan. Matematika SD. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, Permendiknas No. 22. 2006. Standar Isi
pembahasan dan kesimpulan maka dapat untuk Satuan Pendidikan Dasar
ditinjau dari beberapa saran sebagai dan Menengah. Jakarta:
berikut. (1) Disarankan kepada siswa agar Departemen Pendidikan
menyenangi pembelajaran matematika Nasional.
teruama dalam operasi bilangan bulat

10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Sudaryono. Dkk. 2013. Pengebangan


Instruman Penelitian
Pendidikan.Yogyakarta: Grahang
Ilmu.

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik


Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Statistik untuk


Penelitian. Bandung: CV
Alfabeta.

-------. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif


dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian


Pendidikan. Yogyakarta: Bumi
Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai