Anda di halaman 1dari 129

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DI KELAS X SMA NEGERI 1


SEI BALAI TAHUN AJARAN 2022/2023

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
Nofa Novianda
NIM : 17051010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Menurut (Dewi et al., 2020) Pendidikan merupakan hal yang penting dalam
kehidupan, dan berperan sebagai wadah bagi manusia untuk mengembangkan
kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan harus mulai
diterapkan dari sejak dini. Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik
dan peserta didik yang terdapat pada pendidikan formal, nonformal, maupun
informal. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu
bersaing dalam dunia sains.
Menurut (Giawa, 2022) Pendidikan dapat diperoleh diberbagai lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Lembaga
pendidikan mempunyai tanggung jawab dalam menyukseskan tujuan dari
pendidikan nasional di Indonesia seperti yang tercantum didalam UU-RI No. 2
Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 telah ditetapkan antara
lain bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan pesertadidik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa
yang akan datang.Salah satu pendidikan yang dilaksanakan disekolah diantaranya
pendidikan matematika.
Menurut (Sugandi, 2018) matematika merupakan ilmu dasar yang memegang
peranan penting dalam percepatan penguasaan ilmu teknologi dan juga suatu
sarana berpikir yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan proses
berpikir logis, sistematis dan kritis. Umumnya, matematika dipandang mata
pelajaran yang rumit dan tidak disenangi oleh sebagian besar siswa. Persepsi
tersebut juga terbentuk bahwa matematika merupakan ilmu yang abstrak, teoritis,
penuh dengan lambang-lambang , dan rumus yang sulit dan membingungkan,
akibatnya matematika tidak dipandang secara objektif lagi. Proses pembelajaran
yang monoton juga membuat belajar matematika terasa lebih berat dan
membosankan.

1
2

Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di


sekolah sekolah pada semua jenjang mulai dari SD, SMP, sampai SMA dengan
persentase jam pelajaran paling banyak dibandingkan dengan mata pelajaran yang
lain. Matematika di sekolah berfungsi untuk meningkatkan ketajaman penalaran
siswa dalam menyelesaikan persoalan. Matematika di sekolah juga dimaksudkan
untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis, kreatif, logis, sistematis, dan dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Rozi & Afriansyah, 2022) Kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang baru dan berguna yang merupakan
kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya untuk dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya. Pendidikan di Indonesia sudah memperhatikan bahwa
kemampuan berpikir kreatif adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki
siswa. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kreativitas merupakan bagian
dari kajian pendidikan karakter sehingga kreativitas merupakan salah satu aspek
penting dalam pendidikan.
(Abidin et al., 2018) Fokus terhadap kemampuan kreatif, Kreatif menurut
kamus besar bahasa indonesia ialah memiliki daya cipta atau memiliki
kemampuan untuk menciptakan, sedangkan matematis ialah sangat pasti dan
tepat. Sehingga dapat diartikan kemampuan berpikir kreatif matematis adalah
kemampuan berpikir yang bertujuan untuk menciptakan atau menemukan ide baru
yang berbeda, tidak umum, orisinil yang membawa hasil yang pasti dan tepat.
Kehidupan yang semakin modern seperti saat ini kemampuan berpikir setiap
manusia harus pula semakin modern, terlebih dalam kemampuan berpikir
3

matematis. Karna matematika adalah suatu ilmu yang dapat mencakup segala
aspek dalam kehidupan dan pendidikan.
Adapun menurut (Meika & Sujana, 2017) berpikir kreatif tidak bisa muncul
dengan sendirinya melainkan butuh suatu latihan. Dalam hal ini guru harus bisa
melatih dan mengasah kemampuan berpikir kratif siswa dengan pembelajaran
yang memunculkan permasalahan permasalahan sehari-hari yang bersifat tidak
rutin. Masalah rutin adalah masalah yang prosedur penyelesaiannya sekedar
mengulang, misalnya secara algoritmik. Sedangkan masalah tidak rutin adalah
masalah yang prosedur penyelesaiannya memerlukan perencanaan penyelesaian,
tidak sekedar menggunakan rumus, teori atau dalil.
Dalam pembelajarannya kemampuan berpikir kreatif siswa tidak dapat
berkembang dengan baik apabila dalam proses pembelajaran guru tidak
melibatkan siswa secara aktif dalam pembentukan konsep, adapun pembelajaran
yang dilakukan masih berpusat pada guru. Pembelajaran tersebut dapat
menghambat perkembangan kreatifitas dan aktifitas siswa seperti dalam hal
mengkomunikasikan ide dan gagasan. Akibat dari pembelajaran tersebut, siswa
bersikap pasif, hanya mencontoh apa yang guru kerjakan, tanpa memahami
maknanya. Sehingga keadaan ini tidak lagi sesuai dengan target dan tujuan
pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila
perencanaan dan metode yang digunakan dapat mempengaruhi potensi dan
kemampuan yang dimiliki peserta didik dan keberhasilan tersebut akan tercapai
apabila peserta didik dilibatkan dalam proses berpikirnya. Dengan berpikir kreatif
peserta didik mampu melakukan berbagai hal untuk menyelesaikan konsep
matematika dengan sudut pandang yang berbeda beda.
Setelah melakukan observasi awal pada pembelajaran matematika terbukti
bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa masih rendah. Ini terlihat pada
pengamatan yang peneliti lakukan di sekolah SMA Negeri 1 Sei Balai. Tampak
dari hasil jawaban siswa saat menyelesaikan soal matematika materi sistem
persamaan linear tiga variabel yang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
4

Gambar 1.1 Soal kemampuan berpikir kreatif siswa

Tidak membuat
pemisalan
terlebih dahulu

Menyelesaikan
permasalahan
namun hasil nya
tidak tepat

Gambar 1.2 Lembar jawaban tes kemampuan berpikir kreatif siswa


5

Berdasarkan hasil yang telah dikerjakan siswa maka dapat dilihat kendala
yang ditemukan oleh siswa dilapangan dalam menyelesaikan soal sistem
persamaan linear tiga variabel yaitu, ditemukan bahwa pada indikator (flexibility)
siswa kurang memahami soal yang diberikan, terlihat dari jawaban yang
diberikan, siswa masih sedikit kurang tepat. Dalam menjawab pertanyaan siswa
hanya mengira – ngira dalam menentukan umur masing – masing. Lalu perkiraan
umur masing – masing yang siswa tentukan di jumlah maka siswa dapatkan
jumlahnya yaitu 49.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang memenuhi aspek fleksibilitas,
walaupun siswa dapat menggunakan cara lain dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan tetapi untuk jawabannya kurang tepat. Siswa juga kurang memahami
pertanyaan yang diberikan. Hal ini juga menunjukan bahwa siswa memiliki
potensi yang berbeda-beda dalam hal pola pikir, daya imajinasi, fantasi, dan hasil
karya. Siswa mempunyai tingkat (kemampuan) yang berbeda dalam proses
kognitif.
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak cara atau
alternatif jawaban untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Oleh karena itu
kemampuan berpikir kreatif matematis sangat penting dimiliki oleh setiap siswa.
Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ita Triyani,dkk (2021)
menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah
karena terlihat dari hasil jawaban siswa ada 12 orang yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah. Berdasarkan hal tersebut maka tenaga pendidik harus lebih
mengembangkan model pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa, serta guru harus lebih memotivasi siswa agar siswa bisa
mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya lebih baik lagi. Untuk peneliti
selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat
kemampuan berpikir kreatif.

Pada penjelasan yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Di Kelas X SMA Negeri 1 Sei
Balai Tahun Ajaran 2022/2023”. Salah satu penelitian yang relevan dengan
penelitian ini adalah penelitian oleh Ita Triyani, Ervin Azhar dalam penelitiaan
6

yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam


Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel”.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Kemampuan berpikir kreatif siswa cenderung rendah, salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu
siswa bersifat pasif, hanya mencontoh apa yang guru kerjakan.
2. Tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan
linear tiga variabel masih rendah dimana siswa belum mampu memecahkan
masalah dengan cara beragam.
3. Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit.

1.3 Batasan Masalah


Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini dibatasi
dengan Melihat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel Dengan Metode Substitusi Di Kelas X SMA
Negeri 1 Sei Balai Tahun Ajaran 2022/2023.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan Pembatasan Masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah Bagaimana Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel Di Kelas X SMA Negeri 1 Sei Balai Tahun
Ajaran 2022/2023?.

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel Di Kelas X SMA 1 Negeri Sei Balai Tahun Ajaran 2022/2023.

1.6 Manfaat Penelitian


Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya bagi guru dan siswa antara lain:
7

1. Bagi siswa yaitu:


a. Siswa mengetahui dimana letak kesalahan mereka dalam menyelesaikan
soal bangun ruang.
b. Siswa lebih termotivasi dalam belajar.
c. Meningkatkan minat dan potensi belajar siswa sehingga meningkatkan
hasil belajar matematika siswa.
2. Bagi guru yaitu:
a. Kreativitas guru yang tinggi dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan untuk mata pelajaran matematika yang dianggap susah.
3. Bagi sekolah yaitu:
a. Sebagai masukan dalam pembaharuan proses pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar.
b. Sebagai masukan pendidikan yang mendukung kegiatan belajar mengajar
siswa terutama dalam pembelajaran matematika.
4. Bagi peneliti yaitu:
a. Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada. Peneliti
memperoleh pengalaman yang menjadikan peneliti lebih siap untuk
menjadi guru yang profesional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan


2.1.1 Pengertian Analisis
Kata analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu
“analusis” yang artinya melepaskan. Analusis terbentuk dari dua kata suku, yaitu
ana yang berarti kembali, dan luein yang berarti melepas, apabila digabung berarti
melepas kembali atau menguraikan. Kata analusis ini kemudian diserap ke dalam
bahasa inggris menjadi analysis, yang kemudian diserap juga ke dalam bahasa
indonesia menjadi analisis.
Pengertian analisis secara umum adalah sebuah kemampuan memecahkan
atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang
lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Analisis dapat diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara
mendetail dengan cara menguraikan komponen pembentuknya atau menyusun
sebuah komponen untuk kemudian dikaji lebih mendalam.
Pengertian analisis lainnya adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan
suatu pokok menjadi bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau
tanda di setiap tiap bagian atau komponen, hunungannya satu sama lain hingga
fungsi masing-masingnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata dari analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dan sebagainya). Adapun arti lainnya yaitu penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.
Menurut (Septiani et al., 2020) analisis adalah kegiatan berpikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal
tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing
dalam satu keseluruhan yang terpadu.

8
9

Menurut sahriah (Nurjanatin et al., 2017) analisis adalah penyelidikan


terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya). Analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi
dan apa penyebabnya. Analisis adalah proses pengamatan sedalam-dalamnya
mengenai sesuatu hal dengan cara memahami, menelaah, menyelidiki, mengurai,
membedakan dalam mengelompokkan menurut kriteria tertentu untuk mengetahui
suatu keadaan yang sebenar-benarnya. Analisis adalah penyelidikan terhadap
suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Spradley (Sugiyono, 2018) mengatakan analisis adalah suatu kegiatan
untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara berpikir yang
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
bagian, hubungan antar bagian dan hubungan dengan keseluruhan.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa analisis suatu
objek adalah meneliti peranan dan fungsi objek tersebut dan hubungan secara
menyeluruh untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah penyelidikan Kemampuan Berpikir Kreatif siswa pada
materi bangun ruang.
10

2.1.2 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa


Menurut (Rizkiana et al., n.d.) Kemampuan berpikir kreatif dalam
matematika dapat dikenal dengan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Kemampuan ini sangat perlu dimiliki siswa untuk menganalisis suatu
permasalahan matematika dari berbagai arah kemudian diselesaikan dengan
banyak solusi serta melahirkan ide-ide kreatif. Kemampuan berpikir kreatif
matematis adalah kemampuan siswa menarik kesimpulan dari suatu permasalahan
matematika melalui langkah-langkah yang tidak rutin. Namun pada dasarnya,
kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan salah satu tujuan pendidikan
yang masih belom tercapai dengan maksimal
Menurut (Faturohman & Afriansyah, 2020) Berpikir kreatif merupakan
proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja
kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.
(Muthaharah, 2018) mengatakan bahwa berpikir kreatif matematis adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah dan/atau perkembangan berpikir pada
struktur- struktur dengan memperhatikan aturan penalaran deduktif, dan hubungan
dari konsep-konsep dihasilkan untuk mengintegrasikan pokok penting dalam
matematika.
(Dalilan & Sofyan, 2022) mengatakan bahwa berpikir kreatif merupakan
proses konstruksi ide yang menekankan pada aspek kelancaran, keluwesan,
kebaruan, dan keterincian. Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan
yang harus dikembangkan melalui pendidikan di sekolah, salah satunya dalam
pembelajaran matematika. Kemampuan berpikir kreatif dalam matematika
diperlukan untuk mendayagunakan pemikiran kreatif siswa yang bertujuan
membangkitkan minat siswa dan memberi keleluasaan siswa dalam membuat
pilihan, mengajukan pertanyaan dan memecahkan masalah yang bermakna.
Livne dalam (Triyani & Azhar, 2021) berpendapat bahwa berpikir kreatif
matematis merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan solusi bervariasi yang
bersifat baru terhadap masalah matematika yang bersifat terbuka. Dapat
disimpulkan bahwa berpikir kreatif matematis adalah kemampuan menghasilkan
11

solusi atau mengemukakan ide-ide yang bervariasi dalam menyelesaikan suatu


permasalahan matematika. Siswa sangat membutuhkan kemampuan berpikir
kreatif matematis dalam pembelajaran matematika karena dapat memudahkan
siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Adapun menurut (Risnawati & Kharisudin, 2022) berpikir kreatif
merupakan kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa,
yang tidak lazim, menggabungkan informasi yang tampaknya tidak berhubungan
dan memunculkan solusi atau gagasan-gagasan baru, yang menunjukkan
kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), dan orisinalitas (originality) dalam
berpikir dan elaborasi (elaboration).
Berdasarkan Pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Kemampuan Berpikir Kreatif adalah kemampuan menghasilkan bermacam-
macam solusi jawaban yang baru dari suatu permasalahan matematika dengan
lebih mudah.
Indikator dalam Kemampuan Berpikir Kreatif menurut (Abidin et al.,
2018) yakni :
1. Fluency
Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan.
2. Flexibility
Keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam
– macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3. Originality
Keaslian (originality) adalah kemampuan untuk memecahkan gagasan dengan
cara – cara yang asli, tidak klise.
4. Elaboration,
penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu
dengan perinci,secara jelas dan panjang.
Indikator Kemampuan berpikir kreatif menurut Sumarmo (Widyastuti
et al., 2018) meliputi :
12

1. Kelancaran (fluency)
Meliputi, 1) mencetuskan banyak ide, jawaban, penyelesaian masalah,
pertanyaan dengan lancar, 2) memberikan banyak cara atau saran untuk
melakukan berbagai hal, 3) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
2. Karakteristik keluwesan (flexibility)
Meliputi, 1) menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang
bervariasi, 2) melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, 3)
mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, dan 4) mengubah cara
pendekatan atau cara pemikiran.
3. Karakteristik keaslian (originality)
Meliputi, 1) melahirkan ungkapan yang baru dan unik, 2) memikirkan cara
yang tidak lazim, dan 3) membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-
bagiannya.
4. Karakteristik elaborasi (elaboration)
Meliputi, 1) memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, 2)
menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa Kemampuan Berpikir Kreatif yang
akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah (1) Fluency , (2) Flexibility , (3)
Originality , dan (4) Elaboration.

2.1.3 Materi Ajar


2.1.3.1 Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel terdiri atas tiga persamaan
linear dengan tiga variabel. Sistem persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) pada dasarnya merupakan perluasan dari SPLDV. Dengan
demikian, dalam variabel x, y, dan z, SPLTV memiliki bentuk umum
sebagai berikut :

a1x + b1y + c1z = d1

a2x + b2y + c2z = d2

a3x + b3y + c3z = d3


13

Dengan a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, dan d3 adalah bilangan real. Jika x = x0 ,
y = y0 , z = z0 memenuhi sistem persamaan linear diatas maka berlaku hubungan
berikut :

a1x0 + b1y0 + c1z0 = d1

a2x0 + b2y0 + c2z0 = d2

a3x0 + b3y0 + c3z0 = d3

Pasangan berurutan (x0 , y0 , z0 ) disebut penyelesaian dari SPLTV. Himpunan


yang beranggotakan penyelesaian sistem persamaan itu, yaitu {(x0 , y0 , z0 )}
disebut himpunan penyelesaian SPLTV. Suatu sistem persamaan linear tiga
variabel diselesaikan dengan mengeliminasi satu variabel dari sebarang pasangan
persamaan lainnya. Selain itu juga dapat diselesaikan dengan metode substitusi
dan metode eliminasi.
a. Menyelesaikan SPLTV dengan Metode Substitusi
Perhatikan SPLTV berikut:
4x + 3y + z = 21................................................................... (1)
2x + y + 2z = 15................................................................... (2)
3x + 2y – 3z = 0.................................................................... (3)
Sistem persamaan di atas dapat diselesaikan dengan metode substitusi
sebagai berikut:
Dari persamaan (1), yaitu 4x + 3y + z = 21, dapat diubah menjadi z = 21 − 4x −
3y. Substitusikan z = 21 − 4x − 3y ke persamaan (2) dan (3) sebagai berikut. Jika
z disubstitusikan ke persamaan (2), diperoleh
2x + y + 2z = 15
2x + y + 2(21 − 4x − 3y) = 15
2x + y + 42 − 8x − 6y = 15
− 6x − 5y = −27................................................................ (4)
Jika z disubstitusikan ke persamaan (3), diperoleh
3x + 2y – 3z =0
3x + 2y – 3(21 − 4x − 3y) =0
14

3x + 2y – 63 + 12x + 9y =0
15x + 11y = 63.................................................................... (5)
−27+6 x
Persamaan (4) dapat diubah menjadi y = . Substitusikan fungsi y tersebut
−5
ke persamaan (5) sehingga diperoleh
15x + 11y = 63
−27+6 x
15x + 11 . = 63
−5
297−66
15x + = 63................................... (kedua ruas
−5
dikalikan 5)
75x + 297 – 66x = 315
9x = 18
x =2
Kemudian, substitusikan x = 2 ke persamaan (4) yang telah diubah sehingga
diperoleh
−27+6 (2)
y=
−5
−15
y=
−5
y=3
Jika nilai x = 2 dan y = 3 disubstitusikan ke persamaan (3), diperoleh
3x + 2y – 3z =0
3(2) + 2(3) – 3z =0
6 + 6 – 3z =0
– 3z = – 12
z =4
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, 3, 4)}.
Secara umum, untuk menyelesaikan SPLTV dalam variabel x, y, dan z dengan
metode substitusi langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Pilihlah salah satu persamaan yang kamu anggap paling sederhana. Nyatakan
salah satu variabel sebagai fungsi dari variabel yang lain, misalnya x sebagai
fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.
15

2) Substitusikan x atau y yang diperoleh pada langkah pertama ke dalam dua


persamaan yang lain sehingga diperoleh SPLTV.
3) Selesaikan SPLTV yang diperoleh pada langkah kedua sehingga diperoleh
nilai untuk kedua variabel. Substitusikan kedua nilai itu ke fungsi pada
langkah pertama sehingga diperoleh nilai variabel ketiganya. Nilai-nilai
variabel tersebut merupakan penyelesaian SPLTV yang dimaksud.

2.1.4 Hasil Penelitian Yang Relevan


Untuk menunjang penelitian lebih lanjut terkait Analisis Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Di
Kelas X SMA 1 Sei Balai, peneliti menggunakan jurnal sebagai dasar kajian
penelitian yang relevan, seperti penelitian berikut ini :
1. Penelitian yang dilakukan Yhana Alfianadevi Muthaharah (2018) dengan
judul : “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Smp Dalam
Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar.” Berdasarkan hasil analisis
terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan
soal bangun ruang sisi datar, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat dua
subjek yang mampu memenuhi ke tiga aspek berpikir kreatif yaitu fluency,
flexibility dan kebaruan. Adapun tiga subjek lainnya memenuhi dua aspek
berpikir kreatif yaitu aspek fluency dan flexibility. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
dalam jenjang pendidikan yang sama. Tidak semua siswa tersebut
mempunyai tingkat kemampuan berpikir kreatif yang sama dan masih
terdapat beberapa siswa yang belum memenuhi ketiga aspek berpikir kreatif.
2. Penelitian yang dilakukan Ayu Andira Risnawati, dkk (2022) dengan judul :
“Analisis Berpikir Kreatif Matematis Siswa Ditinjau dari Kecerdasan
Majemuk”. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:. Siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis dan interpersonal
mampu menyelesaikan semua indikator kemampuan berfikir kreatif
matematis. Siswa yang memliki kecerdasan visual spasial, musikal, naturalis
mampu menyelesaikan indikator kelancaran, kelenturan dan orisinalitas.
Siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik, kinestetik dan
16

intrapersonal baru mampu menyelesaikan indikator kelancaran dan kelenturan


saja.

2.2 Kerangka Konseptual


Analisis suatu objek adalah meneliti peranan dan fungsi objek tersebut
dan hubungan secara menyeluruh untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelidikan Kemampuan
Berpikir Kreatif siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel.
Berpikir kreatif (creative thinking) adalah suatu pemikiran yang berusaha
menciptakan sesuatu gagasan yang baru. Berpikir kreatif juga merupakan
pemikiran yang menghasilkan macam-macam gagasan, ide dan kemungkinan
solusi jawaban yang baru dalam menghadapi suatu permasalahan matematika
dengan lebih mudah.
Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan Kemampuan Berpikir Kreatif
siswa cenderung masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa belum
memenuhi indikator dari Kemampuan Berpikir Kreatif dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan linear tiga variabel.
Guru memiliki peranan penting dalam menanamkan berpikir
kreatif dimulai dari hal yang terkecil hingga untuk menghadapi masalah-
masalah selanjutnya. Pengembangan kreativitas siswa, di mulai dari
pendidikan prasekolah sampai di perguruan tinggi. Untuk itu kreativitas
atau berpikir kreatif perlu dilatih.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sei Balai.

3.1.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2022/2023.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Bulan
Penelitian
Nov Des 2021 Mei Jun Jul 2022 Nov
2021 – April 2022 2022 – Okt 2022-
2022 2022 Jun 2023

1. Persiapan
Penelitian

a. Observasi

b. Persetujuan
judul

c. Bimbingan
proposal

d. Seminar
proposal

e. Pengesahan
proposal

2. Pelaksanaan
Tindakan

a. Mengurus
izin
penelitian

b. Validitas
Instrumen

17
c. Penelitian

3. Analisis Data

4. Sidang meja
hijau

18
19

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif akan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau
lisan dan perilaku dari seseorang yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif siswa kelas X SMA Negeri 1
Sei Balai dalam mengerjakan soal sistem persamaan linear tiga variabel tahun
ajaran 2022/2023.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek untuk penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sei Balai,
dikelas X terdapat 30 siswa maka yang menjadi subyeknya adalah seluruh siswa
kelas X. Sedangkan objek atau sasaran untuk penelitian ini adalah untuk
mengetahui Kemampuan Berpikir Kreatif siswa dalam menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan pada materi sistem persamaan linear tiga variabel.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan purposive
sampling (sampel bertujuan) artinya pemilihan sampel yang secara sengaja atau
sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu menjadi objek suatu
penelitian. (Sugiyono, 2018). Alasan peneliti mengambil kelas X sebagai subjek
penelitian dikarenakan kelas tersebut lebih tinggi kemampuannya dari kelas yang
lain.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


1. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini berupa soal essay dengan jumlah
5 soal tes. Hasil tes uraian siswa akan diberi skor sesuai dengan kriteria
penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif.
2. Pengamatan (observasi).
Observasi dilakukan untuk mengamati suatu objek penelitian untuk
mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa. Peneliti
dalam berlangsungnya observasi dapat berperan sebagai peneliti yang
20

semata-mata mengamati dengan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan


subjek. Observasi dilakukan untuk mengamati objek penelitian seperti
beberapa aktivitas suatu sekolah.

3.6 Teknik Uji Validasi Data


3.6.1 Validitas Tes
Dalam hal ini validitas yang digunakan adalah validitas ahli yaitu :

Total skor validitas 3 valida tor


Validitas (V) = x 100 %
Total skor maksimal

Hasil validitas yang telah diketahui presentasinya kemudian diinterpretasikan ke


dalam kriteria validitas yang dimuat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Kriteria Validitas
No Skor Kriteria Validitas
1 85,01% - 100,00% Sangat valid
2 70,01% - 85,00% Cukup valid
3 50,00% - 70,00% Kurang valid
4 1,00% - 50,00% Tidak valid
Sumber Akbar (Rahmadani & Sirait, 2020)

3.7 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata
pelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel di kelas X
SMA Negeri 1 Sei Balai, siswa dianggap tuntas apabila memperoleh skor nilai
lebih dari atau sama dengan 75. Untuk menghitung perolehan skor nilai siswa
pada Kemampuan Berpikir Kreatif menggunakan rumus menurut Sudjana
(Manurung, 2016) sebagai berikut :
1. Berpikir Kreatif Siswa

x=
∑ fixi
fi
Dimana :
fi : banyaknya siswa
xi : nilai masing-masing siswa
2. Tingkat Ketuntasan Belajar
21

skor yang diperoleh


TK = × 100 %
skor maksimum
Dimana :
0% ≤ TK < 75% : Tidak Tuntas
75% ≤ TK < 100% : Tuntas
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sei Balai pada tanggal 10 s/d
31 Agustus 2022 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Dusun IV Kwala
Sikasim Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara.
Penelitian ini mengambil 1 (satu) kelas untuk menjadi subjek penelitian yaitu
kelas X MIPA 1 yang berjumlah 30 orang dengan 14 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa di SMA Negeri 1
Sei Balai.
Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan soal tes yang diberikan kepada siswa, dimana soal tes yang
diberikan kepada siswa berjumlah 4 soal. Soal tes divalidasikan kepada 3 (tiga)
orang validator untuk mengetahui validitas dari soal tersebut. Setelah soal yang
berisikan indikator kemampuan berpikir kreatif siswa dinyatakan valid, maka soal
tersebut dapat diberikan kepada siswa kelas X MIPA 1. Kemudian data yang
diperoleh dari siswa dianalisis untuk melihat kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa.

4.1.1 Deskripsi Data Validasi Ahli


Validator dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang yaitu dua orang dosen
pendidikan matematika Universitas Asahan dan satu orang guru mata pelajaran
matematika SMA Negeri 1 Sei Balai. Adapun nama-nama validator dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Nama Validator
N
Nama Validator Keterangan
o
1 Ely Syafitri, M.Pd Dosen pendidikan matematika UNA
2 Elfira Rahmadhani, M.Pd Dosen pendidikan matematika UNA
3 Riki Tambunan, S.Pd Guru mata pelajaran matematika

22
SMA Negeri 1 Sei Balai

23
24

Sesuai dengan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka


diperoleh Validitas Isi sangat valid, Bahasa dan Penulisan Soal sangat dapat
dipahami dan Rekomendasi Dapat digunakan dengan revisi kecil.

4.1.2 Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa


Deskripsi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa diperoleh
berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif. Tes kemampuan berpikir kreatif
berupa 4 soal berbentuk uraian dengan materi sistem persamaan linear tiga
variabel. Tes kemampuan berpikir kreatif dikerjakan oleh siswa secara individu.
Setelah melakukan tes kemampuan berpikir kreatif, peneliti menganalisis
kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan indikator-indikator tahapan
kemampuan berpikir kreatif, peneliti membuat pedoman penskoran untuk
mengklasifikasikan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Kode Skor Soal

No Nama Soal Soal Soal Soal Nilai KKM Ketercapaian


Siswa 1 2 3 4

1 S-1 4 4 4 4 100 75 Tuntas

2 S-2 4 4 4 4 100 75 Tuntas

3 S-3 1 3 3 2 56 75 Tidak Tuntas

4 S-4 2 2 3 4 69 75 Tidak Tuntas

5 S-5 3 2 4 4 81 75 Tuntas

6 S-6 3 2 4 4 81 75 Tuntas

7 S-7 4 4 2 3 81 75 Tuntas

8 S-8 3 3 3 3 75 75 Tuntas
25

9 S-9 3 2 4 4 81 75 Tuntas

10 S-10 2 2 3 4 69 75 Tidak Tuntas

11 S-11 3 3 3 3 75 75 Tuntas

12 S-12 3 3 3 3 75 75 Tuntas

13 S-13 4 4 4 4 100 75 Tuntas

14 S-14 1 1 4 4 63 75 Tidak Tuntas

15 S-15 1 1 4 4 63 75 Tidak Tuntas

16 S-16 3 3 3 3 75 75 Tuntas

17 S-17 3 3 3 3 75 75 Tuntas

18 S-18 3 2 4 4 81 75 Tuntas

19 S-19 3 2 4 4 81 75 Tuntas

20 S-20 4 4 4 3 94 75 Tuntas

21 S-21 2 2 3 4 69 75 Tidak Tuntas

22 S-22 4 4 4 4 100 75 Tuntas

23 S-23 3 2 4 4 81 75 Tuntas

24 S-24 4 4 4 4 100 75 Tuntas

25 S-25 3 2 4 4 81 75 Tuntas

26 S-26 4 4 4 3 94 75 Tuntas

27 S-27 2 2 3 4 69 75 Tidak Tuntas

28 S-28 4 4 4 3 94 75 Tuntas

29 S-29 4 4 4 3 94 75 Tuntas
26

30 S-30 2 2 3 4 69 75 Tidak Tuntas

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk kemampuan berpikir kreatif


siswa kelas X MIPA 1 banyak yang sudah memenuhi KKM. Dapat
dijabarkan bahwa terdapat 22 orang siswa yang sudah termasuk kedalam
kategori tuntas dan 8 orang siswa lainnya termasuk kedalam kategori tidak
tuntas. Nilai ketuntasan menjadi patokan untuk menentukan keberhasilan
siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan berpikir kreatif.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Data tes kemampuan berpikir kreatif siswa digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada indikator (1) Fluency , (2)
Flexibility , (3) Originality , dan (4) Elaboration. Soal tes yang diberikan ke siswa
sudah diuji validasi dengan validator ahli dan guru. Berikut ini hasil jawaban tes
kemampuan berpikir kreatif dari seluruh responden yang dianalisis berdasarkan
soal.
4.2.1.1 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-1

Gambar 4.1 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-1 nomor 1
27

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu memberikan
sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada kekeliruan.

BAB V

Gambar 4.1 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-1 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.
28

Gambar 4.1 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-1 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
29

Gambar 4.1 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-1 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-19 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 100.
4.2.1.2 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-2
30

Gambar 4.2 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-2 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu memberikan
sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada kekeliruan.

Gambar 4.2 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-2 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.
31

Gambar 4.2 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-2 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
32

Gambar 4.2 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-2 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-2 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 100.

4.2.1.3 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-3


33

Gambar 4.3 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-3 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa mampu
memenuhi indikator Kelancaran (Fluency).Namun, siswa kurang memahami soal,
siswa tidak merincikan permasalahan yang ada pada soal, siswa pun hanya
memberikan jawaban dengan 1 kemungkinan.

Gambar 4.3 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-3 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun
jawaban yang tepat.

Gambar 4.3 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


34

Siswa-3 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.

Gambar 4.3 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa-3 nomor 4
Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir
Elaboratif. Namun siswa hanya merincikan permasalahan yang ada disoal.
Siswa tidak menyelesaikan proses perhitungan. Untuk siswa-3 dinyatakan
tidak tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai 56.
4.2.1.4 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-4
35

Gambar 4.4 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-4 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.4 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-4 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
merincikan permasalahan yang telah diberikan. Siswa hanya fokus
memberikan jawaban tanpa melakukan proses perhitungan.
36

Gambar 4.4 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-4 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.

Gambar 4.4 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-4 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-4 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 69.
37

4.2.1.5 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-5

Gambar 4.5 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-5 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.5 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


38

Siswa-5 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.

Gambar 4.5 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-5 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
39

Gambar 4.5 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-5 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-5 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.6 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-6

Gambar 4.6 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-6 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
40

Gambar 4.6 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-6 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.

Gambar 4.6 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-6 nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir
Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
41

Gambar 4.6 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-6 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-6 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.7 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-7

Gambar 4.7 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-7 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu memberikan
sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada kekeliruan.
42

Gambar 4.7 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-7 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.
43

Gambar 4.7 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-7 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa kurang memahami soal yang
diberikan. Siswa tidak menyelesaikan permasalahan yang diberikan
dengan benar.

Gambar 4.7 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-7 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Akan tetapi, siswa kurang memahami soal yang diberikan.
Terdapat kesalahan dalam jawaban dan tidak disertai dengan perincian.
Untuk siswa-7 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif
dengan nilai 81.
4.2.1.8 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-8
44

Gambar 4.8 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-8 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.8 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-8 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun
jawaban yang tepat.
45

Gambar 4.8 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-8 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.

Gambar 4.8 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-8 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
46

tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk


siswa-8 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
75.
4.2.1.9 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-9

Gambar 4.9 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-9 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.9 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-9 nomor 2
47

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.

Gambar 4.9 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-9 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.9 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-9 nomor 4
48

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-9 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.10 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-10

Gambar 4.10 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-10 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.10 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-10 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
49

merincikan permasalahan yang telah diberikan. Siswa hanya fokus


memberikan jawaban tanpa melakukan proses perhitungan.

Gambar 4.10 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-10 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
50

Gambar 4.10 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-10 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-10 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 69.
4.2.1.11 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-11

Gambar 4.11 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-11 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
51

Gambar 4.11 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-11 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun
jawaban yang tepat.

Gambar 4.11 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-11 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
52

Gambar 4.11 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-11 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-11 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
75.
4.2.1.12 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-12

Gambar 4.12 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-12 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
53

Gambar 4.12 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-12 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun
jawaban yang tepat.

Gambar 4.12 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-12 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
54

Gambar 4.12 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-12 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-12 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
75.
4.2.1.13 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-13

Gambar 4.13 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-13 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata


siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.
55

Gambar 4.13 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-13 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.

Gambar 4.13 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-13 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
56

Gambar 4.13 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-13 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-13 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 100.
4.2.1.14 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-14

Gambar 4.14 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-14 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa mampu
memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa tidak merincikan
permasalahan yang terjadi, siswa hanya langsung melakukan proses perhitungan.
57

Gambar 4.14 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-14 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
merincikan permasalahan yang telah diberikan. Siswa hanya fokus
memberikan jawaban.

Gambar 4.14 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-14 nomor 3
58

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.14 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-14 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-14 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 63.
4.2.1.15 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-15

Gambar 4.15 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-15 nomor 1
59

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
tidak merincikan permasalahan yang terjadi, siswa hanya langsung
melakukan proses perhitungan.

Gambar 4.15 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-15 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa hanya
merincikan permasalahan yang telah diberikan, akan tetapi tidak
menyelesaikan perhitungan dengan benar.

Gambar 4.15 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


60

Siswa-15 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.15 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-15 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-15 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 63.
61

4.2.1.16 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-16

Gambar 4.16 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-16 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.16 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-16 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
62

Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun


jawaban yang tepat.

Gambar 4.16 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-16 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
63

Gambar 4.16 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-16 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-16 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
75.
4.2.1.17 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-17

Gambar 4.17 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-17 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
64

Gambar 4.17 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-17 nomor 2
Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan
(Flexibility). Namun, siswa tidak menyelesaikan permasalahan sampai selesai.
Siswa mampu memunculkan pertanyaan, namun tidak memberikan solusi ataupun
jawaban yang tepat.

Gambar 4.17 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-17 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
65

Gambar 4.17 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-17 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-17 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
75.
4.2.1.18 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-18

Gambar 4.18 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-18 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
66

Gambar 4.18 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-18 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.

Gambar 4.18 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-18 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
67

Gambar 4.18 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-18 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-18 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.19 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-19

Gambar 4.19 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-19 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
68

Gambar 4.19 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-19 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.

Gambar 4.19 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-19 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
69

Gambar 4.19 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-19 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-19 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.20 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-20

Gambar 4.20 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-20 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata
siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.
70

Gambar 4.20 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-20 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.

Gambar 4.20 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-20 nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir
Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
71

Gambar 4.20 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-20 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-20 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
94.
4.2.1.21 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-21

Gambar 4.21 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-21 nomor 1
72

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa mampu
memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa tidak merincikan
permasalahan yang terjadi, siswa hanya langsung melakukan proses perhitungan.

Gambar 4.21 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-21 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
merincikan permasalahan yang telah diberikan. Serta tidak dapat
menyelesaikan permasalahan dan memberikan jawaban yang salah.

Gambar 4.21 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-21 nomor 3
73

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa kurang memahami soal yang
diberikan. Siswa tidak merincikan permasalahan yang telah diberikan.

Gambar 4.21 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-21 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, dan berhasil merincikan harga dari sepatu, sendal dan kaos kaki
dengan benar. Untuk siswa-21 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 69.
4.2.1.22 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-22
74

Gambar 4.22 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-22 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata


siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.

Gambar 4.22 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


75

Siswa-22 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.

Gambar 4.22 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-22 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.
76

Gambar 4.22 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-22 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-22 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 100.

4.2.1.23 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-23

Gambar 4.23 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-23 nomor 1
77

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.23 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-23 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.
78

Gambar 4.23 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-23 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.23 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-23 nomor

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-23 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.

4.2.1.24 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-24


79

Gambar 4.24 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-24 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata
siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.

Gambar 4.24 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-24 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.
80

Gambar 4.24 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-24 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.24 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-24 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-24 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 100.
4.2.1.25 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-25
81

Gambar 4.25 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-25 nomor 1

Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa


mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.25 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-25 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan benar.
82

Gambar 4.25 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-25 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.25 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-25 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-25 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir
kreatif dengan nilai 81.
4.2.1.26 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-26
83

Gambar 4.26 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-26 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata
siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.

Gambar 4.26 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-26 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.
84

Gambar 4.26 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-26 nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir Original
(Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.26 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-26 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
85

siswa-26 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai


94.
4.2.1.27 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-27

Gambar 4.27 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-27 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.

Gambar 4.27 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-27 nomor 2
86

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
merincikan permasalahan yang telah diberikan. Siswa hanya fokus
memberikan jawaban tanpa melakukan proses perhitungan.

Gambar 4.27 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-27 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
87

Gambar 4.27 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-27 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-27 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 69.
88

4.2.1.28 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-28

Gambar 4.28 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-28 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata
siswa mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu
memberikan sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada
kekeliruan.

Gambar 4.28 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-28 nomor 2
89

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar.

Gambar 4.28 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-28 nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir Original
(Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.28 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-28 nomor 4
90

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-28 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
94.
4.2.1.29 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-29

Gambar 4.29 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-29 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 rata-rata siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Siswa mampu memberikan
sebuah ide yang relevan dan penyelesaiannya benar tanpa ada kekeliruan

Gambar 4.29 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


91

Siswa-29 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility), karena siswa mampu memberikan jawaban dengan proses
perhitungan dan hasil yang benar

Gambar 4.29 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-29 nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir Original
(Originality). Siswa mampu memahami soal dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan benar.

Gambar 4.29 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


92

Siswa-29 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu, namun siswa memberikan jawaban yang kurang tepat. Untuk
siswa-29 dinyatakan tuntas untuk kemampuan berpikir kreatif dengan nilai
94.
4.2.1.30 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa-30

Gambar 4.30 (a) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-30 nomor 1
Berdasarkan lembar jawaban siswa pada tes soal nomor 1 siswa
mampu memenuhi indikator Kelancaran (Fluency). Akan tetapi, siswa
kurang memahami apa yang diminta pada soal. Siswa hanya memberikan
1 kemungkinan.
93

Gambar 4.30 (b) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-30 nomor 2

Pada soal nomor 2, siswa sudah memenuhi indikator Keluwesan


(Flexibility). Namun, siswa kurang memahami soal, siswa tidak
merincikan permasalahan yang telah diberikan. Siswa hanya fokus
memberikan jawaban tanpa melakukan proses perhitungan.

Gambar 4.30 (c) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-30 nomor 3

Pada soal nomor 3, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Original (Originality). Akan tetapi, siswa melakukan proses perhitungan
tidak sampai selesai.
94

Gambar 4.30 (d) Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif


Siswa-30 nomor 4

Pada soal nomor 4, siswa sudah memenuhi indikator Berpikir


Elaboratif. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan
tertentu. Untuk siswa-30 dinyatakan tidak tuntas untuk kemampuan
berpikir kreatif dengan nilai 69.
Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa siswa sudah mampu
menyelesaikan soal dengan nilai tuntas 73% dan mencapai indikator kemampuan
berpikir kreatif yaitu : (1) Fluency , (2) Flexibility , (3) Originality , dan (4)
95

Elaboration. Terdapat 8 orang siswa atau 27% dalam kategori tidak tuntas dan
tidak mencapai indikator kemampuan berpikir kreatif dalam mengerjakan soal.
Penyebab ketidaktuntasan siswa tersebut yakni : siswa kurang
memperhatikan peneliti saat memberikan materi dan kurang memahami soal yang
diberikan. Jadi disini siswa harus lebih memperhatikan dan memahami soal yang
ada, agar dapat menyelesaikan soal yang diberikan sehingga dapat memenuhi
indikator dalam kemampuan berpikir kreatif.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil validasi ahli sebesar 85,5% dan berada pada kriteria sangat valid.
2. Dari 5 tes soal pada materi sistem persamaan linear tiga variabel yang
diberi pada siswa terdapat 22 orang siswa yang termasuk dalam kategori
tuntas, dan 8 orang siswa pada kategori tidak tuntas..
3. Hasil analisis kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel di kelas X diperoleh kualitas sebesar 73%
tuntas.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menemukan saran–saran sebagai
berikut:
1. Bagi guru bidang studi matematika, diharapkan mampu menciptakan
kondisi belajar yang kondusif dan menarik bagi siswa serta lebih
mendorong siswanya dalam pembelajaran matematika untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Seperti pemilihan model
pembelajaran secara bervariasi.
2. Bagi peneliti sebagai bahan masukan dalam mengembangkan tugas
sebagai tenaga pendidik di masa akan datang.

96
97

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, J., Rohaeti, E. E., & Afrilianto, M. (2018). Analisis Kemampuan Berfikir
Kreatif Matematis Siswa Smp Kelas Viii Pada Materi Bangun Ruang. JPMI
(Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(4), 779.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i4.p779-784
Dalilan, R., & Sofyan, D. (2022). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
SMP ditinjau dari Self Confidence. Plusminus: Jurnal Pendidikan
Matematika, 2(1), 141–150. https://doi.org/10.31980/plusminus.v2i1.1585
Dewi, D. K., Khodijah, S. S., & Zanthy, L. S. (2020). Analisis Kesulitan
Matematik Siswa SMP pada Materi Statistika. Jurnal Cendekia : Jurnal
Pendidikan Matematika, 4(1), 1–7.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.148
Faturohman, I., & Afriansyah, E. A. (2020). Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa melalui Creative Problem Solving. Mosharafa:
Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 107–118.
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v9i1.562
Giawa, L. (2022). ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA PADA MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR DI
KELAS XI SMA NEGERI 1 ULUSUSUA TAHUNPEMBELAJARAN
2021/2022. 1(7), 1283–1290.
Manurung, S. H. (2016). Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Model AIR (Auditory, Intellectually,
Repetition) Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Rantauprapat T.P 2014/2015.
Jurnal EduTech, 2(1), 97–107.
Meika, I., & Sujana, A. (2017). Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Sma. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran
Matematika, 10(2), 8–13. https://doi.org/10.30870/jppm.v10i2.2025
Moma, L. (2015). Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Untuk Siswa SMP. 27–41.
Muthaharah, Y. A. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif matematis
Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar. E-Jurnal
Mitra Pendidikan, 2(1), 63–75.
http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/view/264
Nurjanatin, I., Sugondo, G., & Manurung, M. M. H. (2017). Analisis Kesalahan
Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Luas
Permukaan Balok di Kelas VIII–F Semester II SMP Negeri 2 Jayapura.
Jurnal Ilmiah Matematika Dan Pembelajarannya, 2(1), 22–31.
Rahmadani, E., & Sirait, S. (2020). Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan
Inovasi Di Era Revolusi 4.0" Kisaran.
Risnawati, A. A., & Kharisudin, I. (2022). Analisis Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk. 06(01), 1151–1165.
Rizkiana, S., Rosita, I., & Nur, D. (n.d.). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
( SPLTV ) Students ’ Mathematical Creative Thinking Ability in Solving
Three Variable Linear Equation System Problems ( SPLTV ) Class X. 44–62.
98

Rozi, F. A., & Afriansyah, E. A. (2022). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif


Matematis Berdasarkan Disposisi Matematis Peserta Didik. Journal of
Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 4(2), 172–185.
http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/3288%0Ahttp://repositori.unsil.ac.id/
3288/8/11. BAB II.pdf
Septiani, Y., Aribbe, E., & Diansyah, R. (2020). ANALISIS KUALITAS
LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS
ABDURRAB TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN
METODE SEVQUAL (Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Abdurrab
Pekanbaru). Jurnal Teknologi Dan Open Source, 3(1), 131–143.
https://doi.org/10.36378/jtos.v3i1.560
Sugandi, E. (2018). Blended Learning Sebagai Solusi Pembelajaran Matematika
Bagi Generasi Digital. National Conference on Mathematics, Science and
Education (NACOMSE), 1(01), 225–234.
http://proceeding.uim.ac.id/index.php/nacomse/article/view/164
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.
Triyani, I., & Azhar, E. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 3148–
3159. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i3.955
Widyastuti, A. C., Permana, D., & Sari, I. P. (2018). Analisis Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Dilihat Dari Gender.
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(2), 145.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i2.p145-148
99

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Sei Balai


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Kelas/Semester :X/1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti Indikator Yang Dicapai
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Ikut serta berdoa sebelum dan
ajaran agama yang dianutnya sesudah melakukan kegiatan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap disiplin dan
perilaku jujur, disipilin, santun, kerjasama dalam menyelesaikan
peduli (gotong royong, kerjasama, masalah secara berkelompok
toleran, damai) bertanggaung
jawab, responsif dan pro aktif
dalam berinteraksi secara efektif
sesaui dengan perkembangan anak
B. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4 Menyusun sistem persamaan linear 3.4.1 Menganalisis sistem persamaan
tiga variabel dari masalah linear tiga variabel dari masalah
kontekstual kontekstual
4.4 Menyelesaikan masalah 4.4.1 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dengan sistem persamaan linear
tiga variabel tiga variabel
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran Problem
Based Learning dan metode diskusi tanya-jawab peserta didik mampu:
1. Menunjukkan sikap disiplin dan kerjasama dalam menyelesaikan
tugas secara berkelompok dengan baik
2. Menganalisis sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah
kontekstual dengan tepat
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel menggunakan prosedur yang tepat
D. MATERI PEMBELAJARAN
 Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
100

Bentuk umum Persamaan Linear Tiga Variabel


𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
Bentuk Umum SPLTV sebagai berikut.
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3

Keterangan:
 Variabel adalah 𝑥, 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑧
 Koefisien adalah 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑐1, 𝑐2, 𝑐3
 Konstanta adalah 𝑑1, 𝑑2, 𝑑3

Beberapa langkah dalam menyusun model matematika yang berbentuk


SPLTV adalah sebagai berikut.
1. Menyatakan atau menerjemahkan masalah ke dalam bahasa yang
mudah dipahami. Ini adalah problem real.
2. Mengidentifikasi berbagai konsep matematika dan asumsi yang
digunakan dan berkaitan dengan masalah. Ini adalah problem
matematika.
3. Merumuskan model matematika atau kalimat matematika yang
berkaitan dengan masalah. Ini adalah proses matematisasi.
4. Menyelesaikan masalah SPLTV dengan metode eliminasi dan
substitusi
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Model : Alat/Bahan : Media : Sumber :
 Problem  Laptop  LKPD  Buku peserta
Based  LCD Proyektor  Powerpoint didik
Learning  Alat tulis (matematika
 Metode  Kertas karton kelas X Wajib
Diskusi-  Spidol berwarna kurikulum
Tanya jawab 2013)
 Modul
Matematika
kelas X
Kemdikbud
 Internet
101

Langkah Kegiatan Belajar Kegiatan Peserta Alokasi


didik
Pembelajaran (Aktivitas Guru) waktu
15
Pendahuluan
Menit
 Komunikasi  Guru mengucapkan salam  Peserta didik
dan mengarahkan peserta menjawab salam,
didik untuk memimpin dan berdoa
berdo’a  Peserta didik
 Guru mengecek mengkonfirmasi
kehadiran peserta kehadiran dengan
didik menjawab “hadir”
 Apersepsi  Peserta didik:
 Guru mengecek kesiapan “kelas sudah bersih
siswa untuk belajar Pak”
“Anak-anak apakah  Menjawab dan
hari ini sudah siap memperhatikan
untuk belajar? penjelasan guru
Apakah kelas sudah bersih?” mengenai materi

 Guru mengajak peserta sebelumnya

didik mengingat kembali  Peserta didik


tentang materi-materi mendengarkan
sebelumnya tentang penjelasan guru
SPLDV dan konsep terkait manfaat
aljabar. penerapan SPLTV

 Guru menyampaikan dalam kehidupan

tujuan pembelajaran sehari- hari.

yang ingin dicapai.


“Baiklah anak-anak, pada
hari ini kita akan
mempelajari tentang SPLTV.
Diharapkan setelah
mempelajari materi ini,
kalian dapat Menganalisis
102

sistem persamaan linear tiga  Peserta didik


variabel dari masalah
mengerjakan soal
kontekstual dengan tepat dan
Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan
linear tiga variabel  Peserta didik
menggunakan prosedur yang menunjukan
tepat”
 Guru memberikan sikap peduli dan

informasi terkait perhatian pada

manfaat penerapan guru, serta proses

SPLTV dalam pembelajaran dan

kehidupan sehari-hari. materi pelajaran

“Manfaat penerapan yang akan

SPLTV dalam kehidupan dipelajari diikuti

sehari-hari seperti dengan sungguh-

mencari harga dasar sungguh.

suatu barang,
menentukan umur
seseorang atau bisa
untuk perbandingan
harga barang”
 Guru memberikan soal
pretes terkait materi sistem
persamaan linear dua
variabel dan konsep aljabar
 Guru membagi kelompok
dengan masing-masing
kelompok berjumlah 5
atau 6 orang terdiri dari
kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
“Dalam pembelajaran nanti,
kalian harus bekerja secara
103

berkelompok dan Bapak


akan membentuk setiap
kelompok dengan anggota
sebanyak 5 atau
6 orang”

Kegiatan Inti 55
menit
Langkah Kegiatan Belajar Kegiatan Peserta didik Alokasi
Pembelajaran (Aktivitas Guru) Waktu
Mengorientasikan  Guru meminta peserta  Peserta didik
Peserta Didik
Terhadap Masalah didik untuk mengidentifikasi
mengamati 2 dan memahami
Permasalahan tentang masalah yang
penerapan SPLTV tersaji pada video.
dalam kehidupan Peserta didik
sehari-hari. dapat saling
Permasalahan pertama berdiskusi bersama
disajikan dalam bentuk teman
video yang sekelompoknya
ditampilkan melalui  Peserta didik
media powerpoint menjawab
tentang “Umur pertanyaan guru
keluarga Arif” dari hasil
 Guru memancing
berdiskusi.
peserta didik untuk
mengajukan
pertanyaan dari
masalah yang
ditampilkan. “Umur
bapak Arif 27 tahun
lebih tua dari umur
Arif. Umur ibu Arif 2
tahun lebih muda dari
104

umur bapak Arif. Jika


jumlah umur mereka
bertiga adalah 133
tahun. Jumlah umur
Arif dan ibu Arif
adalah?”

Mengorganisasika  Guru mengaktifkan  Peserta didik


n peserta didik berdiskusi
Peserta Didik dengan rekan saling berdiskusi
sekelompoknya berkaitan dengan temannya
dengan permasalahan
yang disajikan pada dan memahami
lembar kerja peserta
didik (LKPD) permasalahan yang
harus diselesaikan
“Selain informasi awal
serta langkah
yang kalian ketahui,
untuk
apakah ada
penyelesaiannya
permasalahan yang
harus kalian
selesaikan?”
Membimbing  Guru memantau peserta  Peserta didik
penyelidikan
individu dan didik dalam berdiskusi dengan
kelompok menyelesaikan masalah teman
yang diberikan, sekelompoknya
membantu peserta didik dan peserta didik
yang kesulitan dalam diharapkan mampu
menjawab, mengubah masalah
mendengarkan setiap kehidupan sehari-
jawaban dan pendapat hari menjadi
semua peserta didik model matematika.
yang berbicara.

Mengembangkan  Guru meminta peserta  Peserta didik


dan menyajikan
secara
105

hasil karya didik menuliskan hasil berdiskusi

penyelesaiannya pada menuliskan

kertas karton. langkah-langkah


permasalahan
yang disajikan di
sebuah Kertas
karton yang
sudah disediakan
Menganalisis dan  Guru mengamati dan  Pesert Peserta
mengevaluasi didik atau
proses pemecahan menilai hasil
masalah presentasi peserta kelompok lain

didik dan setelah mendengarkan

selesai, guru dan memberikan

memberikan tanggapan

pengarahan tentang terhadap hasil

jawaban yang benar kerja penyaji.

ataupun salah.  Peserta


membandingkan
 Guru memberikan
jawaban temannya
penguatan terhadap
dengan jawaban
hasil pemecahan oleh
hasil diskusinya.
peserta didik.
Jika terdapat
 Guru memberikan
perbedaan maka
evaluasi dalam bentuk
peserta didik
soal uraian yang
bersama guru
terdapat di LKPD.
akan
mendiskusikannya
sehingga akan
menghasilkan
jawaban yang
benar.
106

 Peserta didik
mengerjakan soal
evaluasi dengan
batas waktu
yang
ditentukan.
Penutup 10
menit
Menyimpulkan  Guru bersama peserta  Peserta didik
didik melakukan menjawab
refleksi dari hasil pertanyaan guru
kegiatan pembelajaran terkait refleksi
hari ini tentang pembelajaran.
langkah-langkah untuk
menyelesaikan
permasalahan SPLTV
dalam kehidupan
sehari-hari
Penutup  Guru  Peserta Didik
memberitahukan menjawab salam
materi pembelajaran guru.
yang akan dipelajari
pada pertemuan
selanjutnya, yaitu
terkait materi
penyelesaian
SPLDV. “Anak-anak
untuk pertemuan
selanjutnya kita akan
belajar tentang
Sistem
Pertidaksamaan
Linear Dua
107

Variabel.”

 Guru menutup
kegiatan pembelajaran
dengan salam.

F. Penilaian

Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk


Penilaian
Pengetahuan Penilaian awal Soal Tes bentuk PG
Pengetahuan Kuis Soal tes bentuk uraian
Sikap Observasi Sikap displin dan kerjasama
Kemampuan dalam menyajikan soal dan
Keterampilan Kinerja pembahasan mengenai materi SPLTV

G. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN


1. Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM dengan mengerjakan ulang kuis tentang SPLTV.
2. Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
mencapai KKM, ditugaskan untuk mengembangkan soal SPLTV
dengan contoh lainnya.

Mengetahui Sei Balai, Oktober 2023


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. Basaruddin, M.Si Riki Tambuna, S.Pd


Nip. 196808121995121003 Nip.
108

Lampiran 2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Nama Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Bangun Ruang
Kelas/Semester : X/Genap
Sekolah : SMA Negeri 1 Sei Balai

Kompetensi Indikator Jenjang No


Dasar (KD) Kognitif Soal
Berpikir Kreatif Soal C4 C6
1.13 Mema Berpikir Peserta didik Diberikan  1
hami Lancar mengemukaka permasalaha
konsep (Fluency) n berbagai ide n yang
jarak dan untuk berkaitan
sudut antar memecahkan dengan
titik, garis masalah yang kehidupan
dan bidang berkaitan sehari-hari.
dengan sistem Peserta didik
persamaan diminta
linear tiga untuk
variabel. mencari
jumlah harga
barang
dengan ide-
ide yang
berbeda.
Berpikir Peserta didik Diberikan  2
Luwes mampu sebuah
(Flexibility) memecahkan permasalaha
masalah yang n usia.
berkaitan Peserta didik
dengan sistem diminta untuk
persamaan menghitung
linear tiga usia serta
variabel mampu
dengan cara membuat
yang beragam. pertanyaan
dan solusi
dari soal yang
diberikan.
Berpikir Peserta didik Diberikan  3
Original mampu sebuah pita.
109

(Originality memecahkan Peserta didik


) masalah yang diminta untuk
berhubungan menentukan
dengan sistem panjang
persamaan masing-
linear tiga masing pita.
variabel
dengan cara
sendiri.
Berpikir Peserta didik Diberikan  4
Elaboratif mampu sebuah
merinci secara permasalaha
detil suatu n yang
situasi yang dengan
berkaitan ketentuan
dengan sistem tertentu.
persamaan
linear tiga
variabel.

Keterangan :

C4 : Analisis
C6 : Kreasi
110

Lampiran 3
Instrumen Penelitian

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X/Genap
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Petunjuk !
1. Mulailah dengan membaca doa
2. Sediakan kertas doublefolio sebagai lembar penyelesaian
3. Tuliskan data diri (nama, kelas, dan nomor absen) pada lembar
penyelesaian soal
4. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik, kemudin selesaikan soal berikut
5. Mulailah dengan soal yang kamu anggap mudah, dan jawablah dengan
tepat dan benar

.....Selamat Mengerjakan.....

1. Dinda memiliki uang Rp. 40.000. Kemudian ia ingin membeli buku,


pensil, dan penghapus. Harga 1 buku Rp. 6.000, harga 1 pensil Rp. 2.500
dan harga 1 penghapusRp. 1.000. Berapakah kemungkinan jumlah buku,
pensil dan penghapus yang dapat Dinda beli sehingga uangnya habis?
Minimal 2 kemungkinan!
2. Diketahui Dika 3 tahun lebih tua dari Siska, dan umur Siska 2 tahun lebih
tua dari Ratih. Jumlah umur mereka adalah 46 tahun. Tentukan umur
masing-masing, kemudian dari hasil jawabanmu buatlah pertanyaan dan
berikan solusinya.
3. Dimas Aisyah dan Sisil masing-masing memiliki sebuah pita dengan
panjang yang berbeda. Jika diketahui seslisih panjang pita Dimas dan
Aisyah adalah 6 cm. Sedangkan panjang pita Aisyah 3 cm lebih panjang
dari pita Sisil. Tentukan panjang pita masing-masing dengan terlebih
dahulu menemukan panjang pita seluruhnya.
111

4. Rizki mempunyai pita hias berwarna merah, ungu, kuning. Jumlah panjang
ketiga pita hias tersebut 275 cm. Panjang pita ungu 5 cm kurang dari
panjang pita kuning. Panjang pita kuning 20 cm lebih dari panjang pita
merah. Jika pita kuning digunakan 35 cm, panjang sisa pita kuning …..

Lampiran 4
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No Indikator Kunci Jawaban Skor
1 Kelancaran Diketahui : 1
(Fluency) 1 buku = Rp. 6.000
1 pensil = Rp. 2.500
1 penghapus = Rp. 1.000
Uang = Rp. 40.000
Ditanya : 1
Jumlah buku, pensil dan penghapus yang dapat
dibeli.
Kemungkinan 1 1
5 x+ 2 y +5 z=40.000
5 ( 6.000 ) +2 ( 2.500 ) +5 (1.000 )=40.000
30.000+5.000+5.000=40.000
40.000=40.000
Kemungkinan 2 1

3 x+ 6 y+ 7 z=40.000
3 ( 6.000 ) +6 ( 2.500 ) +7 ( 1.000 )=40.000
18.000+15.000+7.000=40.000
40.000=40.000

2 Keluwesan Misal : 1
(Flexibility) Dika = x
Siska = y
Ratih = z
Dari sini diperoleh bahwa :
112

x=3+ y … . ( 1 ) 1
y=2+ z
y−2=z ….(2)
x + y + z=46 … .(3)
Subsitusi pers (1) dan (2) pada pers (3)
x + y + z=46 … .(3)
( 3+ y ) + y + ( y −2 )=46
3 y +1=46
3 y=46−1
3 y=45
45
y=
3
y=15
Substitusi y = 15 pada pers (1)
x=3+ y
x=3+15
x=18
Substitusi y = 15 pada pers (2)
z= y −2
z=15−2
z=13

1
Soal :
Berapa jumlah umur Dika dan Ratihh ?
1
Jawab :
Dika = 18 tahun
Ratih = 13 tahun
Dika + Ratih = 18 + 13 = 31 tahun
3 Keaslian Misal : 1
(Originality) Panjang pita seluruhnya = 36 cm
Dimas =x
113

Aisyah =y
Sisil =z
Dari sini diperoleh bahwa : 1
x− y =6
x=6+ y …. (1)
y=3+ z
y−3=z … . ( 2 )
x + y + z=36 … .(3)
Substitusi pers (1) dan (2) pada pers (3) 1

x + y + z=36
(6+ y)+ y +( y−3)=36
3 y +3=36
3 y=36−3
36
y=
3
y=11
1
Substitusi y = 11 pada pers (1)
x=6+ y
x=6+ 11
x=17
Substitusi y = 11 pada pers (2)
y−3=z
11−3=z
8=z
4 Penguraian Misal : 1
(Elaboration) Pita merah =x
Pita Ungu =y
Pita kuning =z
Dari sini diperoleh bahwa :
x + y + z=275 … .(1) 1
y=z −5 … . ( 2 )
114

z=x +20 … .(3)


x=z−20 … .( 4)
Substitusi pers (2) dan (4) pada pers (1) 1
x + y + z=275
( z−20)+( z−5)+ z =275
z + z+ z−20−5=275
3 z−25=275
3 z=275+25
3 z=300
300
z=
3
z=100
Panjang pita kuning = 100 cm, jika digunakan 35 1
cm, maka :
¿ z−35
¿ 100−35
¿ 65 cm
Jadi panjang sisa pita kuning sepanjang 65 cm

Jumlah Skor 16
Total Skor 100
115

Lampiran 5
A. Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No Indikator Skor Keterangan

1 Kelancaran 0 Tidak menjawab atau memberi ide yang tidak


(Fluency) relevan dengan masalah
1 Memberi sebuah ide yang tidak relevan
dengan pemecahan masalah.
2 Memberi sebuah ide yang relevan tetapi
jawabanya belum terarah.
3 Memberikan sebuah ide yang relevan tetapi
masih terdapat kekeliruan.
4 Memberikan sebuah ide yang relevan dan
penyelesaianya benar tanpa ada kekeliruan.
2 Keluwesan 0 Tidak menjawab atau memberikan jawaban
(Flexibility) dengan satu cara atau lebih tetapi semua salah.
1 Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi
masih terdapat kekeliruan.
2 Memberikan jawaban dengan cara, proses
perhitungan dan hasil belajarnya benar.
3 Memberikan jawaban lebih dari satu cara
tetapi hasilnya ada yang salah karena terdapat
kekeliruan dalam proses perhitungan.
4 Memberikan jawaban lebih dari satu cara
proses perhitungan dan hasil belajar benar.
3 Keaslian 0 Tidak menjawab atau memberi jawaban yang
(Originality) salah.
1 Memberi jawaban yang berbeda dari
temannya tetapi tidak dapat di pahami.
2 Memberi jawaban yang berbeda dari
temannya serta proses perhitungan sudah
terarah tetapi tidak selesai.
116

3 Memberi jawaban yang berbeda dari


temannya tetapi terdapat kekeliruan dalam
proses perhitungan sehingga hasilnya salah.
4 Memberi jawaban yang berbeda dari
temannya, proses perhitungan dan hasil benar.
4 Penguraian 0 Tidak menjawab dan memberi jawaban yang
(Elaboration) salah.
1 Terdapat kesalahan dalam jawaban dan tidak
disertai dengan perincian.
2 Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi
disertai yang kurang detail.
3 Jawabannya benar tapi tidak disertai dengan
perincian yang rinci.
4 Memberikan jawaban yang benar dan rinci.
Sumber : (Moma, 2015)
117

Lampiran 6

LEMBAR VALIDASI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Judul Proposal : Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi


Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Di Kelas X SMA
Negeri 1 Sei Balai Tahun Ajaran 2022/2023.
Peneliti : Nofa Novianda
NPM :17051010
Program Studi :Pendidikan Matematika
Petunjuk
1. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validitas isi, bahasa dan penulisan soal
serta rekomendasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
a. Validitas Isi:
 Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran yang tercermin dalam
indikator pencapaian tes kemampuan komunikasi
 Kejelasan perumusan petunjuk pengerjaan soal
 Kejelasan maksud soal
b. Bahasa dan Penulisan Soal:
 Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda
 Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang
dikenal siswa
118

2. Berilah tanda cek list (Ö) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat Bapak/Ibu

Keterangan:

Validitas Isi Bahasa & Penulisan Soal Rekomendasi


V: valid SDP: sangat dapat dipahami TR : dapat digunakan
tanpa revisi

CV: cukup valid DP: dapat dipahami RK: dapat digunakan


dengan revisi kecil

KV: kurang valid KDP: kurang dapat dipahami RB: dapat digunakan
dengan revisi besar

TV: tidak valid TDP: tidak dapat dipahami


PK : belum dapat
digunakan, masih
perlu konsultasi.
Penilaian terhadap validitas isi, bahasa dan penulisan soal serta rekomendasi

Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No. Validitas Isi Bahasa & Penulisan Rekomendasi


Soal
soal
V CV KV TV SDP DP KDP TDP TR RK RB PK

C. Komentar dan saran perbaikan


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
119

Kisaran, 2022
Validator Dosen 1,

(Ely Syafitri, M.Pd)

Petunjuk
1. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validitas isi, bahasa dan penulisan soal
serta rekomendasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
 Validitas Isi:
 Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran yang tercermin dalam
indikator pencapaian tes kemampuan komunikasi
 Kejelasan perumusan petunjuk pengerjaan soal
 Kejelasan maksud soal
 Bahasa dan Penulisan Soal:
 Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda
 Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang
dikenal siswa
2. Berilah tanda cek list (Ö) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat Bapak/Ibu

Keterangan:

Validitas Isi Bahasa & Penulisan Soal Rekomendasi


V: valid SDP: sangat dapat dipahami TR : dapat digunakan
tanpa revisi

CV: cukup valid DP: dapat dipahami RK: dapat digunakan


dengan revisi kecil
120

KV: kurang valid KDP: kurang dapat dipahami RB: dapat digunakan
dengan revisi besar

TV: tidak valid TDP: tidak dapat dipahami


PK : belum dapat
digunakan, masih
perlu konsultasi.
Penilaian terhadap validitas isi, bahasa dan penulisan soal serta rekomendasi

Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No. Validitas Isi Bahasa & Penulisan Rekomendasi


Soal
soal
V CV KV TV SDP DP KDP TDP TR RK RB PK

C. Komentar dan saran perbaikan


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Kisaran, 2022
Validator Dosen 2,

(Elfira Rahmadhani, M.Pd)


121

Petunjuk
1. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validitas isi, bahasa dan penulisan soal
serta rekomendasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
a. Validitas Isi:
 Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran yang tercermin dalam
indikator pencapaian tes kemampuan komunikasi
 Kejelasan perumusan petunjuk pengerjaan soal
 Kejelasan maksud soal
b. Bahasa dan Penulisan Soal:
 Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda
 Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang
dikenal siswa
2. Berilah tanda cek list (Ö) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat Bapak/Ibu

Keterangan:

Validitas Isi Bahasa & Penulisan Soal Rekomendasi


V: valid SDP: sangat dapat dipahami TR : dapat digunakan
tanpa revisi

CV: cukup valid DP: dapat dipahami RK: dapat digunakan


122

dengan revisi kecil

KV: kurang valid KDP: kurang dapat dipahami RB: dapat digunakan
dengan revisi besar

TV: tidak valid TDP: tidak dapat dipahami


PK : belum dapat
digunakan, masih
perlu konsultasi.
Penilaian terhadap validitas isi, bahasa dan penulisan soal serta rekomendasi

Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

No. Validitas Isi Bahasa & Penulisan Rekomendasi


Soal
soal
V CV KV TV SDP DP KDP TDP TR RK RB PK

C. Komentar dan saran perbaikan


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Kisaran, 2022
Validator Guru,

(Riki Tambunan, S.Pd)


123

Lampiran 7

NAMA-NAMA SISWA KELAS X MIPA-1 SMA NEGERI 1 SEI BALAI


TAHUN AJARAN 2021-2022

No Inisial Nama Siswa

1 S-1 Ade Aulia

2 S-2 Anggi Suci Istiqomah

3 S-3 Anisa Shafitri

4 S-4 Ardiansyah

5 S-5 Aris Rifqi

6 S-6 Boiman

7 S-7 Boyke Sitorus

8 S-8 Bunga Yaffa Calystha

9 S-9 Christine Amelia Marpaung

10 S-10 Cindy Noviana

11 S-11 Dapit Arisandi

12 S-12 Elsy Aliska

13 S-13 Eniza

14 S-14 Febriyanti Itmonia Gustov


124

15 S-15 Hafiz

16 S-16 Hermando Juliarto


Nainggolan

17 S-17 Kusuma Ningsih

18 S-18 Lia Rahmayani Manurung

19 S-19 Mhd. Hardiansyah

20 S-20 Mhd. Rafli

21 S-21 Mita

22 S-22 Moses Lemoel Fransisco

23 S-23 Nadila Safitri

24 S-24 Nazwa Afdila Syahputri

25 S-25 Rani

26 S-26 Rani Ramadhani

27 S-27 Reza Amanda

28 S-28 Syahrehan Alfikri

29 S-29 Yoga Pratama

30 S-30 Yuraka Ariel Sugiwa


125

Lampiran 8

PROFIL SEKOLAH SMA NEGERI 1 SEI BALAI

TAHUN AJARAN 2021-2022

Identitas Sekolah

Nama Sekolah : Sma Negeri 1 Sei Balai

NSS : 301072204022

NPSN : 69822697

Status Sekolah : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMA

Alamat : JL. Perintis Kemerdekaan

RT :-

RW :-

Nama Dusun : Dusun IV

Desa/Kelurahan : Kwala Sikasim

Kode Pos : 21252

Kecamatan : Kec. Sei Balai

Kabupaten/Kota : Kab. Batu Bara


126

Propinsi : Prop. Sumatera Utara

Nomor Telepon :-

Nomor Fax :-

Email : sman1seibalai@gmail.com

Lampiran 9

DOKUMENTASI
127

Gambar 1. Guru melakukan kegiatan pembelajaran di kelas X pada hari pertama


128

Gambar 2. Guru melakukan kegiatan pembelajaran di kelas X pada hari kedua

Anda mungkin juga menyukai