PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang tidak bisa dipisahkan dari
pengaruh yang sangat besar dalam penentuan hidup manusia di masa depan.
Di samping itu, matematika juga merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
menjadi sarana untuk berfikir kritis, sistematis, logis, kreatif, terstruktur dan
memiliki keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya. Pentingnya peranan
siswa hanya duduk, diam dan mendengarkan apa yang disampaikan guru.
pembelajaran matematika bagi siswa. Salah satu cara supaya guru berhasil
berikut :
telah memahami konsep, maka akan melatih cara berfikir siswa dan menalar
itu, pemahaman konsep merupakan salah satu indikator dalam melihat tingkat
masalah, penalaran dan komunikasi tidak dapat dikuasai siswa dengan baik
jika kemampuan pemahaman konsep yang mereka miliki masih rendah, maka
Proses pembelajaran yang baik tidak terlepas dari peran guru dalam
mengolah kelas agar tercipta pembelajaran yang efektif dan efesien. Akan
Berdasarkan data yang diperoleh dari guru bidang studi matematika SMA
kelas XI IPS pada UAS kelas X IPS semester genap Tahun Pelajaran
Tabel 1. Hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Siswa Kelas X IPS SMA
PGRI 1 Padang Semester Genap TahunPelajaran 2018/2019
Jumlah Tidak Tuntas Tuntas
Kelas
Siswa Jumlah % Jumlah %
IPS XI.1 28 21 75% 7 25%
IPS XI.2 28 22 78.57% 6 21.43%
IPS XI.3 27 19 70.37% 8 29.63%
Jumlah 83 62 21
Sumber: Guru Matematika Kelas X IPS SMA PGRI 1 Padang
kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang masih banyak yang belum tuntas. Hasil
kelas X IIS SMA PGRI 1 Padang, diketahui bahwa kurikulum yang digunakan
yang lainya sibuk dengan pekerjan sendiri seperti berbicara dengan teman
sebangku, meribut didalam kelas dan tidak mau bertanya kepada guru tentang
materi yang belum dipahami. Pada saat diberikan latihan banyak siswa yang
pasif, dikarenakan kurangnya aktivitas diskusi antar siswa, hanya siswa yang
menunggu hasil yang telah ditemukan oleh siswa lain. Bahkan pada saat
menyelesaikan soal, siswa hanya berdiam diri dan tidak mengerjakan soal
masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif dalam proses
pembentukan kelompok, akan tetapi hal ini kurang efektif, karena dalam kerja
berpindah dari tempat duduknya ke tempat duduk lain dan banyak juga yang
mengobrol dikelas. Siswa tidak betah di kelas dan sering meminta izin keluar
didapat informasi bahwa siswa kurang suka dengan pelajaran matematika, dan
bertanya pada guru tentang materi yang belum dipahami dengan berbagai
alasan seperti merasa malu ataupun takut pertanyaan yang diajukan salah.
Kooperatif dengan Two Stay Two Stray. Lie (2002:60) mengatakan bahwa Two
hasil dan informasi kepada kelompok lain. Teknik ini juga menuntut siswa
bekerja sama dalam kelompok, baik dalam kelompok sendiri, maupun diwaktu
Two Stay Two Stray akan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Siswa
akan lebih aktif karena dituntut berfikir baik secara individu maupun secara
mengoptimalkan partisipasi aktif siswa dan memupuk rasa sosial antar siswa.
maupun diskusi. Pada masing-masing kelompok akan dipilih dua orang yang
tinggal bertugas sebagai pemberi informasi bagi tamu yang akan datang, dua
orang lagi bertugas sebagai tamu ke kelompok lain. Setelah itu tamu kembali
ke kelompok masing-masing dan memberitahukan informasi yang
didapatkannya kepada teman kelompoknya. Jadi cara belajar siswa yang suka
berkunjung atau berkeliling ke meja temannya juga bisa digunakan tapi dengan
1 Padang 2019/2020”
B. Identifikasi Masalah
oleh guru.
6. Siswa tidak berani bertanya terhadap materi pelajaran yang tidak dipahami.
C. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
nantinya.
matematika.