Anda di halaman 1dari 38

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOLABORATIF MATERI STATISTIKA


9PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA) PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS 5 DI SDI RIYADUL BAYAN KECAMATAN
PARUNGPANJANG KABUPATEN BOGOR, 2021

Proposal Penelitian Tindakan Kelas

DISUSUN OLEH:
FATMA DWIKARTIKA SURYANI, S.Pi
857201874

POKJAR KOTA TANGERANG


UPBJJ KOTA SERANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- BIDANG ILMU
UNIVERSITAS TERBUKA
2021.1
BIDANG KAJIAN: METODE KOLABORATIF DALAM PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATERI STATISTIK

FOKUS PADA PTK YANG DIUSULKAN: FOKUS PTK UNTUK MENGETAHU


METODE KOLABORATIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI STATISTIKA DI SDI RIYADUL BAYAN
1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemampuan berhitung siswa kelas V SDI Riyadul Bayan masih kurang, khususnya
pada perhitungan dasar yaitu perkalian dan pembagian dasar. Berdasarkan rata-rata hasil
ulangan harian siswa kelas 5 adalah 4 dari 28 siswa kelas 5 hanya skitar 6 siswa yang mampu
mencapai nilai 6,. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran matematika adalah 7.
Materi pembelajaran siswa kelas 5 meliputi penjumlahan pecahan, skala, debit, volume,
kecepatan, bangun ruang, jarring-jaring bangun, dan pengolahan data. Kemampuan perkalian dan
pembagian dasar siswa yang sangat kurang dapat menghambat kemampuan siswa memecahkan
masalah terkait soal materi kelas 5 yang semakin rumit dan butuh keterampilan baik dalam
menghitung.
Adapun manfaat menghitung matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah
keterkaitan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapi jaman yang semakin maju
dengan perkembangan era digital ini. Kemampuan berpikir logis, kritis dan rasional sangat
diperlukan pada zaman ini. Kehidupan sehari-hari tentu tidak lepas dari proses perhitungan,
seperti menghitung uang ketika transaksi jual beli, menghitung umur untuk data, menghitung
tinggi lebar suatu banda, dan sebagainya. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
memiliki cakupan objek yang sangat luas dan kompleks, mencakup konsep, fakta, skill dan
prinsip, transfer belajar, kemampuan inkuiri, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan lain sebagainya. Matematika sangat dibutuhkan dalam kebutuhan
belajar karena mampu untuk membantu seseorang dalam memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapinya, menggunakan pola pikir yang sistematis dan terstruktur (rasional), cermat, jelas dan
akurat. Kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan dan alternatif pemecahan masalah
secara rasional ini dapat dimiliki oleh siswa dengan kemampuan dan keterampilan matematika
yang memadai guna memperoleh hasil belajar matematika yang optimal. Dalam pelajaran
matematika, seorang siswa dikatakan memperoleh hasil belajar yang baik dalam belajar, apabila
siswa tersebut dapat dengan mudah memecahkan soal-soal matematika yang berkaitan dengan
bahan yang diajarkan.

Matematika memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan dan juga diperlukan
oleh semua ilmu pengetahuan, oleh sebab itu matematika harus dipelajari dan dikuasai oleh
setiap peserta didik dengan harapan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Namun kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Kualitas Pendidikan matematika di Indonesia belum mencapai hasil yang diharapkan, makanya
tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika juga perlu diperhatikan oleh berbagai pihak,
baik oleh pemerintah, pemerhati pendidikan dan oleh guru sebagai pelaku pendidikan itu sendiri.
Dari pernyataan tersebut maka dapat dilihat bahwa kamampuan matematika siswa masih rendah
sehingga diperlukan perhatian yang khusus dalam upaya perbaikannya
Adapun kurangnya kemampuan siswa dalam berhitung dapat di karenakan aktivitas
berhitung yang tidak sering dilakukan/kurangnya latihan, anggapan bahwa matematika sulit
sehingga dapat membangun opini yang negative terlebih dahulu, menanggap bahwa matematika
kurang bermanfaat dalam kehidupan nyata, dan sebagainya. Atau bahakan kemampuan guru
dalam menjelaskan materi yang kurang dipahami oleh siswa. Selain itu juga dapat disebabkan
karena rendahnya proses belajar mengjar di tingkat sekolah dasar yang berpengaruh di tingkat
selanjutnya. Hal ini disebabkan karena guru biasa melakukan pembelajaran secara konvensional,
dimana pembelajaran yang disampaikan menggunakan system transmission of knowledge. Siswa
hanya duduk diam sambal mendengarkan penjelasan dari gurunya kemudian mencatat kemabil
yang di catat oleh guru di depan kelas atau di papan tulis, kemudian mengerjakan soal latihan
yang diberikan yang tidak berbeda jauh dengan yang contohkan di papan tulis, sehingga
sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kurang berkembang optimal.
Selain itu, faktor yang saat ini terjadi, dimana pandemi corona yang melanda hampir
diberbagai wilayah di Indonesia yang memberi dampak pembatasan skala besar/ nasioal,
sehingga kebijakan pembelajaran dilakukan secara daringpun dibuat. Dalam pelaksanaan
pembelajaran dari rumah, baik guru maupun siswa sangat dibatasi oleh berbagai hal sehingga
pembelajaran seperti kurang berjalan efektif. Kondisi siswa Riyadul Bayan yang terhalang oleh
fasilitas dan sarana belajaa daring, kemudian dukungan orang tua yang kurang karena
pengetahuan orang tua yang terbatas dalam membantu proses belajar anak khusunya dalam
pembelajaran mata pelajaran matematika kelas 5 yang dianggap sulit oleh para orang tua maupun
siswa, berdampak turunnya prestasi anak yang sudah mengalami tantangan dalam
berhitung/matematika.

Hal ini perlu diatasi, sebagaimana tugas seorang guru adalah membuat anak tidak bias
menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu, perubahan tingkah laku, dan menyiapkan
peserta didik berupa pengetahuan yang sekiranya dapat bermanfaat diera yang terus mengalami
perubahan dan perkembangan secara signifikan, sehingga siswa siap. Proses pemebelajaran
matematika yang dapat membrikan kesempatan kepada siswa untuk dapat melihat dan
mengalami sendiri kegunaan matematika dalam kehidupan nyata, serta memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengetahui manfaatnya belajar matematika untuk mata pelajaran lainnya.
Sehingga akan berdampak terciptanya kondisi belajar bermakna, yaitu kondisi dimana siswa
tidak hanya sekedar menghafal dan dapat mengerjakan tugasnya, tetapi siswa sadar dan sadar
mengapa rumus, aturan, prinsip, itu digunakan.
Pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa dapat belajar Bersama-sama dalam
mencapai tujuan pembelajaran, mendapat pengetahui dan memahami pelajaran dengan mudah.
Pembelajaran ini memungkinkan siswa menyerap informasi dan berdiskusi bukan hanya dari
guru, namun juga dapat dari teman sebaya. Komunikasi antar teman, terutama teman dekat akan
lebih memberi penjelasan dan ketertarikan akan informasi lebih diminati siswa. Transfer ilmu
teman sebaya dapat memberi manfaat untuk menjadi lebih akrab, lebih baik dalam
berkomunikasi, sosialisai, bekerja sama, berani, dan sebagainya. Kataerbatasan guru yang harus
membimbing secara personal untuk memenuhi kebutuhan pengalaman/pembelajaran masing-
masing siswa dengan tingkat kecerdasan dan karakteristik siswa yang beragam, tentu dapat
terbantu dengan adanya aktifitas belajar dari tutor sebaya.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang ingin diketahui dan didapat jawabannya dari hasil penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai beriukut:
1. Apakah siswa kelas 5 SDI Riyadul Bayan dapat berperan aktif dalam pembelajaran
matematika? Terutama dalam pembelajaran kolaboratif?
2. Apakah siswa kelas 5 SDI Riyadul Bayan menunjukkan minat dalam pelajaran
matematika yang dianggap sulit?
3. Apakah pembelajaran kolaboratif dapat memberi keefektifan guru dalam memberi
penjelasan pelajaran matematika, materi Pengumpulan dan Penyajian Data?
4. Apakah terjadi perubahan siswa menjadi lebih cepat menggunakan perhitungan dasar
(perkalian dan pembagian) dalam materi Pengumpulan dan Penyajian data?
5. Apakah pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Siswa-siswi Kelas 5 SD Riyadul Bayan dapat aktif, cepat dan semangat dalam melakukan
perhitungan dasar.
2. Siswa-siswi dapat aktif berkomunikasi dalam diskusi pembelejaran matematika
3. Siswa-siswi mampu memecahkan masalah terkait pelajaran matematika.
4. Pembelajran matematika dapat efektif tersampaikan kepada siswa.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Siswa dapat berhitung dengan aktif dan cepat, terutama dalam perhitungan dasar yaitu
penjumlahan, pengurangan pembagian dan perkalian.
2. Siswa mampu berpikir logis, kritis, relistis dan meningkatkan akibat dari pembeljaran
matematika terutama dalam memecahkan soal-soal mateematika
3. Siswa meningkat dalam prestasi belajar, perilaku yang bertanggungjawab,
aktif/demokratis, berani menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat oranglain.
4. Guru menjadi lebih efektif dan efesien dalam memberikan pembalajaran kepada siswa.
5. Guru dapat memberikan variasi belajar yang efektif, bermakma, dan mudah dipahami
oleh siswa.

II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran,
yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes
perbuatan.2” Selanjutnya Oemar Hamalik mengemukakan bahwa hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan menjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tau menjadi tau, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.3
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono bahwa : Hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.4 Berdasarkan
definisi hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan
tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar yang mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan penilaian-penilaian tertentu yang
menunjukkan sejauh mana kriteria-kriteria penilaian telah tercapai. Penilaian ini dilakukan
dengan memberikan tes.
Hasil belajar menurut Benyamin Bloom secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah yaitu
ranah kognitif, efektif dan psikomotorik.
 Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir antara lain yaitu: (1)
Pengetahuan/hafalan/ingatan (Knowledge), (2) emahaman (Comprehension), (3) Penerapan
(Application). (4) Analisis (Analysis), (5) Sintesis (Synthesis), (6) Penilaian (Evaluation).
Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini tergantung pada tingkat kedalaman belajar
yang dialami oleh siswa. Dengan pengertian bahwa perubahan yang terjadi pada ranah
kognitif diharapkan siswa mampu melakukan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
sesuai dengan bidang studi yang dihadapinya.
 Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa
pakar mengatakan bahwa setiap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang
telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Adapun jenis kategori dalam ranah ini
adalah sebagai hasil belajar mulai dari tingkat dasar sampai dengan kompleks yaitu : (1)
Menerima rangsangan (Receiving), (2) Merespon rangsangan (Responding), (3) Menilai
sesuatu (Valuing), (4) Mengorganisasikan nilai (Organization), (5) Menginternalisasikan
mewujudkan nilai-nilai (Characterization by Value or Value Complex).6 Pada ranah ini siswa
mampu lebih peka terhadap nilai dan etika yang berlaku, dalam bidang ilmunya perubahan
yang terjadi cukup mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan memperhatikan saja
melainkan mampu melakukan suatu sistem nilai yang berlaku dalam ilmunya.
 Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang meliputi dua
aspek, yaitu:2
1) Faktor Jasmaniah
a) Kesehatan,
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari
penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap hasil belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-
gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat indranya serta tubuhnya. Agar seseorang
dapat belajar dengan baik dan mencapai hasil belajar yang baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu belajar, istirahat
yang cukup, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.
b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai tubuh atau badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengan buta, tuli, setengah
tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh yang
kurang baik akan mempengaruhi kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajar
peserta didik.3

2) Faktor Psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang termasuk dalam aspek psikologis
sebagai berikut:
a) Intelegensi,
Menurut Reber sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya yang
berjudul “Psikologi Belajar” yang menyatakan bahwa intelegensi dapat diartikan
sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelengensi sebenarnya bukan
persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan
tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi
manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya.4
b) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.5
c) Bakat,
Menurut Chaplin dan Reber sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam
bukunya yang berjudul “psikologi belajar” yang menyatakan bahwa bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang.6 Dalam hal ini bakat merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
d) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka
peserta didik tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya.7 Dalam konteks ini, semakin
besar minat peserta didik dalam belajar maka akan mempengaruhi hasil belajar yang
diperolehnya.
e) Motivasi,
Menurut Noehi Nasution sebagaimana yang dikutip oleh Drs. Syaiful Bahri Djamari
dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Belajar” yang menyatakan bahwa motivasi
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi
motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong peserta didik untuk
belajar.8

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang yang sifatnya di luar diri peserta didik, faktor ini
dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,9 yang
memberikan landasan dasar bagi proses belajar peserta didik dalam menerima pengaruh
dari keluarga berupa:10
a) Cara Orang Tua Mendidik,
Cara orang tua mendidik anaknya dalam belajar sangat besar pengaruhnya terhadap
hasil belajar anak tersebut. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan
anaknya dalam belajar, tidak mau tahu bagaimana tentang kemajuan belajar anaknya
dan lain-lain. Semua hal tersebut yang dapat menyebabkan anak tidak atau kurang
berhasil dalam belajarnya.
b) Relasi Antar Anggota Keluarga,
Relasi antar anggota keluarga yang penting adalah orang tua dengan anaknya. Selain
itu relasi anak dengan saudaranya atau denga anggota keluarga yang lain dapat
mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar dan keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga tersebut. Hubungan yang baik adalah
hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang disertai dengan bimbingan dan
bila perlu hukumanhukuman untuk mensukseskan belajar anak.
c) Suasana Rumah,
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadiankejadian yang sering terjadi
di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan
faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Apabila suasana
rumah yang gaduh atau ramai tidak akan memberi ketenangan kepada anak untuk
belajar. Hal ini supaya anak dapat belajar dengan tenang dan baik maka perlu
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram, sehingga anak betah tinggal di
rumah dan anak juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga,
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Misalnya fasilitas
belajar seperti meja, penerangan, alat-alat tulis, buku dan sebagainya akan terpenuhi
jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang kurang
mampu, dan kebutuhan belajar anak kurang terpenuhi akibatnya akan mengganggu
belajar anak.
e) Latar Belakang Kebudayaan,
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar, maka perlu ditanamkan dalam diri anak kebiasaan kebiasaan yang
baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah sangat menentukan keberhasilan belajar pesertadidik, hal ini faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dalam lingkungan sekolah mencakup:11
a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik. Misalnya guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut meyajikannya tidak jelas, akibatnya peserta didik kurang
senang terhadap pelajaran dan jadi malas untuk belajar.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada sisiwa.
Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar peserta didik
menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang
baik berpengaruh pada keberhasilan belajar peserta didik.
c) Waktu Sekolah,
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Memilih
waktu sekolah yang tepat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar.
d) Metode Belajar
Metode belajar yang digunakan apabila efektif dan tepat akan mempengaruhi hasil
belajar peserta didik. Oleh karena itu perlu memilih cara belajar yang tepat, efektif
dan cukup istirahat yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
e) Tugas rumah
Hendaknya seorang guru janganlah terlalu banyak memberikan tugas yang harus
dikerjakan di rumah, akibatnya siswa tidak mempunyai waktu luang untuk bermain.

3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh dalam hasil belajar peserta
didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Selanjutnya akan
dibahas lebih lanjut di bawah ini:12
a) Kegiatan Peserta Didik dalam Masyarakat,
Dalam mengikuti kegiatan masyarakat hendaknya peserta didik dapat membagi
waktu dan jangan sampai menganggu belajarnya. Jika mungkin memilih kegiatan
yang mendukung belajarnya, misalnya belajar kelompok.
b) Teman Bergaul,
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik lebih masuk dalam jianya dari
pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri
peserta didik. Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan
agar peserta didik memilih teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang
baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidikan harus cukup bijaksana. Teman
bergaul yang baik akan berpengaruh terhadap diri siswa, sebaliknya teman bergaul
yang jelek akan memberi dampak negatif pada diri siswa.
c) Bentuk Kehidupan Masyarakat,
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar peserta
didik. Masyarakat yang terdiri dari orangorang yang kurang terpelajar akan memberi
dampak jelek pada peserta didik. Sebaliknya jika lingkungan masyarakat yang
terpelajar maka akan mendorong semangat anak untuk belajar lebih giat lagi.

B. Pembelajaran Kolaboratif
1. Pengertian Belajar Kolaboratif
Menurut Deutch (Feng Chun, 2006), pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran
yang menggunakan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk
memaksimalkan hasil belajar mereka. Lebih khusus, Gokhale (1995) mendefinisikan
pembelajaran kolaboratif sebagai pembelajaran yang menempatkan siswa dengan latar
belakang dan kemampuan yang beragam bekerja bersama dalam suatu kelompok kecil
untuk mencapai tujuan akademik bersama. Setiap siswa dalam suatu kelompok
bertanggung jawab terhadap sesama anggota kelompok. Dalam pembelajaran kolaboratif,
siswa berbagi peran, tugas, dan tanggung jawab guna mencapai kesuksesan bersama.
Pembelajaran kolaboratif mengacu pada suatu teknik penyelesaian tugas atau masalah
secara bersama-sama sehingga lebih cepat dan lebih baik serta dengan usaha yang minimal.
Menurut Wiersema (2002), dalam pembelajaran kolaboratif, setiap anggota kelompok
dapat saling belajar dari sesamanya, bahkan guru dapat belajar dari siswanya. Jika guru
menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk mempelajari topik-topik berbeda, maka
guru akan dapat belajar banyak dari mereka. Siswa akan merasa bangga, jika sesekali, dengan
jujur guru berkata: “oh, saya belum tahu tentang hal itu” untuk mengomentari hasil temuan
siswa. Menurut Panitz (1996), pembelajaran kolaboratif merupakan metode pembelajaran yang
menempatkan kerjasama sebagai kunci keberhasilan suatu kelompok dalam mencapai tujuan
bersama. Bekerja sama, membangun bersama, belajar bersama, maju bersama, dan berhasil
bersama adalah ide-ide kunci dalam pembelajaran kolaboratif. Ide ini sedang mengemuka seiring
adanya kesadaran banyak orang bahwa sebuah keberhasilan mempersyaratkan adanya kerjasama
yang baik dari berbagai pihak. Di dunia internasional, berbagai negara saling bekerja sama untuk
menggapai kemajuan. Berbagai institusi pendidikan juga menjalin kerjasama dengan industri-
industri pengguna lulusan guna memastikan lulusannya dapat lebih siap menghadapi persaingan
kerja. Di masyarakat, kerja sama juga penting dilakukan untuk menciptakan kehidupan
bermasyarakat yang lebih nyaman dan harmonis. Nyatalah bahwa kerja sama atau berkolaborasi
merupakan suatu keniscayaan dalam segala sisi kehidupan.
Pengertian pembelajaran kolaboratif sering disamakan dengan pembelajaran kooperatif,
meski ada juga yang membedakannya. Misalnya, Panitz (1996) mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai sekumpulan proses yang dilakuan guru untuk membantu siswa agar dapat
berinteraksi sesamanya untuk mencapai tujuan spesifik tertentu. Hal ini lebib menempatkan guru
sebagai pengarah dan mengontrol pembelajaran daripada memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkolaborasi. Dalam tulisan ini kedua istilah itu tidak dibedakan. Pembelajaran
kolaboratif dapat menumbuhkan berbagai sikap positif pada siswa, seperti melatih siswa untuk
menghargai keberagaman dan sekaligus melatih siswa untuk memahami perbedaan individu.
Dalam pembelajaran kolaboratif, siswa belajar dan bekerja dengan orang dengan karakteristik
yang berbeda dan mempunyai perspektif yang berbeda pula. Selain itu, berdiskusi dalam
kelompok kecil memungkinkan setiap siswa untuk mengekspresikan ide-idenya. Hal yang
demikian tidak terjadi dalam kelas klasikal. Pembelajaran kolaboratif juga dapat menumbuhkan
kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Kemampuan yang demikian sangat diperlukan
oleh siswa dalam lingkungan pergaulan manap

2. Karakteristik Pembelajaran Kolaboratif


Menurut Klemm (Feng Chun, 2006), terdapat beberapa karakteristik pembelajaran
kolaboratif, yakni:
a. Ketergantungan positif
Ketergantungan yang positif antarsiswa dalam suatu kelompok menjadi prasyarat terjadinya
kerja sama yang positif. Ketergantungan positif akan terjadi jika setiap anggota kelompok
menyadari bahwa seseorang tidak dapat berhasil tanpa melibatkan keberhasilan anggota lainnya.
Untuk mencapai hal ini, tujuan kelompok harus dikomunikasikan kepada semua anggota,
sehingga mereka meyakini bahwa mereka akan dapat “berenang” bersama. Menurut Klemm
(Feng Chun, 2006), terdapat beberapa ciri adanya ketergantungan positif pada suatu kelompok,
yakni: (1) setiap anggota kelompok berusaha untuk mencapai kesuksesan bersama, (2) setiap
anggota kelompok mempunyai kontribusi yang unik (spesifik) dan memiliki peran yang berbda,
tetapi peran itu harus mendukung pencapaian tujuan kelompok. Peran-peran itu di antaranya
adalah: (a) membaca dan menginterpretasikan suatu materi atau masalah (b) mendorong dan
memotivasi semua anggota untuk berpartisipasi dalam diskusi, dan (c) merangkum temuan atau
kesepakatan kelompok (hasil diskusi).

b. Interaksi
Interaksi antaranggota kelompok menjadi demikian penting karena terdapat aktivitasaktivitas
kognitif penting dan kecakapan interpersonal yang dinamis hanya terjadi jika terdapat interaksi
yang dinamis. Aktivitas kognitif dan kecakapan interpersonal yang dinamis itu dapat dicapai
melalui berbagai aktivitas seperti mempresentasikan hasil diskusi, berbagi pengetahuan dengan
anggota kelompoklain, dan mengecek pemahaman. Adanya interaksi antaranggota kelompok
memungkinkan terwujudnya sistem dukungan akademik, yakni setiap anggota mepunyai
komitmen untuk membantu anggota kelompoklain.

c. Pertanggungjawaban individu dan kelompok


Dalam pembelajaran kolaboratif, tidak hanya keberhasilan kelompok saja yang menjadi
perhatian, namun keberhasilan setiap anggota kelompok sangat dipentingkan. Pembelajaran
kolaboratif juga dimaksudkan untuk membuat siswa kuat secara individual. Kelompok harus
bertanggung jawab dalam hal pencapaian tujuan dan masing-masing kelompok harus
bertanggungjawab terhadap kontribusinya dalam kelompok. Pertanggungjawaban individu hanya
akan terjadi jika kinerja tiap individu dinilai dan

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kolaboratif


Nilai lebih dari Collaborative learning (Adi W.Gunawan,2006:127-128) akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Melatih rasa peduli, perhatian, dan kerelaan untuk berbagi
2. Meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang lain
3. Melatih kecerdasan emosional
4. Mengutamakan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi
5. Mengasah kecerdasan interpersonal
6. Melatih kemampuan bekerja sama / teamwork
7. Melatih mendengarkan penbdapat orang lain
8. Melatih menejemen konflik
9. Melatih kemampuan berkomunikasi
10. Murid tidak malu bertanya kepada temannya sendiri 11. Kecepatan dan hasil belajar
meningkat pesat
11. Peningkatan daya ingat terhadap materi yang dipelajari
12. Meningkatkan motivasi dan suasana belajar

Kelemahan dari Collaborative learning (pembelajaran kolaboratif) akan diuraikan sebagai


berikut:
1. Murid yang lebih pintar bila belum mengerti tujuan sesungguhnya dari proses ini akan
merasa sangat dirugikan.
2. Murid yang lebih pintar akan merasa keberatan karena nilai yang diperoleh akan ditentukan
oleh capaian kelompoknya
3. Bila kerja sama tidak dapat dijalankan dengan baik, maka yang akan bekerja hanyalah
beberapa murid yang pintar dan aktif saja (Adi W.Gunawan, 2006: 127)

C. Statistika untuk Sekolah Dasar (Pengumpulan dan Penyajian Data)


Kata statistic berasal dari Bahasa Latin yaitu status, yang berarti “negara” (dalam Bahasa
Inggris adalah “state”). Pada awalnya kata statistic diawali sebagai keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara (Anto Dajar, Pengantar MetodeStatistik). Misal
keterangan mengenai jumlah penduduk suatu negara, usia penduduk suatu negara, pekerjaan
penduduk suatu negara, dan sebagainya. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa
pengertian statistik merupakan suatu kumpulan angka-angka, misalnya statistic kelahiran,
statistic hasil pertanian, statistik penduduk dan sebagainya.
Agar pengertian statistiksebagai kumpulan angka-angka, tidak mengaburkan pengertian antara
kumpulan angka dengan metode sehingga kumpulan angka tersebut “berbicara”. Dalam arti
kumpulan tersebut disajikan dalam bentuk tabel/diagram, selanjutnya dianalisa dan ditarik
kesimpulan ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika. Jadi,
statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan data, perhitungan atau pengolahan
data,serta penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Berikutnya, bagaimana
pengukuran, pendataan, dan pengumpulan data. Pada dasarnya pengukuran, pendataan, dan
pengumpulan data sama-sama tujuannya adalah untuk memperoleh sekumpulan data. Pengantar
statistika sebagai bahan pengetahuan dasar bagi guru sekolah dasar, materi yang dibahas
meliputi: pengertian statistik dan statistika, pengumpulan data, penyajian data, dan ukuran gejala
pusat.
1. Pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data yang dilakukan melalui hasil mengukur.
2. Pendataan adalah proses pengumpulan data yang dilakukan melalui hasil mendata baik
secara langsung maupun tidak.
3. Pengumpulan data adalah suatu proses mengumpulkan data baik melalui pengukuran,
pendataan, pengamatan, survei dan yang lainnya.

Setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistika akan berhubungan dengan data. Menurut
pengertian kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan yang benar dan nyata
Berdasakan jenisnya, data dibedakan menjadi dua macam, antara lain:
1. Data kuantitatif, Data kuantitatif ini biasanya merupakan data yang berupa angka angka
atau bilangan. Misalkan tentang jumlah penduduk di Desa Cikahuripan sebanyak 4.000
orang
2. Data kualitatif, Data kualitatif ini biasanya mendeskripsikan suatu keadaan objek tertentu.
Misalkan tentang kondisi lingkungan daerah Desa Cikahuripan sangat sejuk karena berada
di pegunungan

D. Karakteristik Siswa SD Islam Riyadul Bayan


Sekolah Dasar Islam Riyadul Bayan merupakan sebuah sekolah swasta satu atap Yayasan
Islam Riyadul Bayan (YAPIRA) yang terletak di Jalan Raya Sudamanik, Kampung Cilangkap
Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor. SDI Riyadul Bayan memiliki
jumlah siswa sebanyak 163 pada tahun pelajaran 2020-2021 dengan jumlah rombongan
belajarnya 6. Beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah ini yaitu: program tahfidz
Qur‟an,sholat Dhiha, Sholat Dhuhur berjama‟ah, conversation, pembelajaran Komputer, hafalan
do‟a harian, mengaji Iqro/Al Quran, dan sebagainya.

Aktivitas pembelajaransehari-hari siswa SDI Riyadul Bayan sebagai tuntutan visi dan
misi satuan Pendidikan tersebut adalah, kegiatan berbasi keagamaan : mengaji, menghafal surat
juz 30, menghafal do‟a harian, sholat sunah dan sholat duhur berjamaah) dan kegiatan umum
bersekolah yang terdiri dari pelajaran diniah, (SKI, Fiqih, Qurdis, Aqidah-Akhlak dan Bahasa
Arab) dan pelajaran umum (Tema, Matematika, dan PJOK) serta pelajaran mulok (Bahasa.
Inggris, TIK, dan Bahasa SUnda), memungkinkan siswa lebih banyak menyerap banyak mata
pelajaran dan ditambah kegiatan menghafal yang lebih banyak. Sehingga dibutuhkan kekuatan,
kemampuan adan ketahanan siswa dalam menyerap materi, memahami, mengingat dan
mengaplikasikan atau menggunakannya lagi, baik dalam ujian maupun dalam kehidupan sehari-
hari.

Adapaun masyarakat yang tinggal di Sekolah Dasaran Riyadul Bayan, sekaligus para
orang tua/walimurid siswa SDI Riyadul bayan bekerja sebagai pedangang, wiraswastwa, supir
truk, pegawai pabrik, wiraswasta atau pegawai yang bekerja sekitar Parungpanjang, di
Tangerang ataupun di Jakarta dan sebagainya. Dengan tingkat Pendidikan terakhirnya mulai dari
tidak tamat SD, lulu SD, lulusan SMP, Lulusan SMA, dan hanya beberapa yang lulusan
D3/Sarjana. Potensi yang dimiliki di wilayah sektarnya berupa lahan pertambangan batu/ pasir
galian, perkebenunan. Adapun pertanian berupa lahan sawah kini sudah jaarang ditemukan
akibat pembangunan perumahan di Kawasan Parungpanjang.
III. RENCANA DAN PROSEDUR PENELETIAN

A. Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Islam Riyadul Bayan Kecamatan Parungpanjang
Bogor pada bulan 1- 31 Mei 2021. Adapun subyek penelitaian ini adalah sampel 28 orang siswa
kelas 5 SD Riyadul Bayan. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui kempampuan dasar siswa
kelas 5 dalam menggunakan perhitungan dasar yaitu menjumlahkan , mengurangi, mengkalikan
dan membagi, khususnya dalam pelajaran Statistika semester 2 yang sedang berlangsung.

B. Deskripsi Persiklus
1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berasal dari subyek langsung dengan menggunakan instrument tes.
Adapun instrument yang digunakan berupa soal-soal uraian pada materi deksripsi, serta angket
penelaian teman sebaya yang diisi dengan sesama teman siswa kelas 5, dan lembar observasi
yang diisi oleh gur, untuk mengukur atau mnilai kegiatan siswa atau yang dialami siswa dalam
proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menganialisis data yang
diperoleh dari hasil tes yang berupa kemampuan dalam memecahkan soal/menjawab soal baik
dengan cara individual ataupun kelompok. Selanjutnya dapat disimpulkan perbedaan kegiatan
siswa dalam menggunakan perhitungan dasar mengehitung pada materi statistika yang dilakukan
sendiri adan dilakukan secara tkelompok teman sebaya, yaitu dengan pembelajaran kolaboratif..

2. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan setelah pengumpulan data yang diperoleh dari subjek penelitian
agar hasil yang diperoleh sistematis sesuai dengan rumusan masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian ini yaitu data hasil tes soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa baik secara
individu maupun kelompok. Dalam bentuk tabel, diagram, deskripsi singkat

C. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dapat dilihat dari
tabel berikut:
Bulan Mei Juni Keterangan
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
Pengajuan Proposal v
Pelaksanaan daur 1 V
Pelaksanaan daur 2 V
Nalaisis Data dan Kajian v V
Penyusunan Laporan v V
Publikasi/cetakLaporan v V

D. Biaya Penelitian
Penelitan tindakan kelas akan memerlukan anggaran. Adapun rencana kisaran anggaran
yang akan digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Peralatan dan Bahan Biaya Keterangab
1 Pembuatan prosopsal Kertas HVS 20.000
Internet 30.000
Transport 20.000
2 Rencana Media atau Buku 26.000
Alat Peraga
Kertas origami 15.000
Kertas karton 10.000
Gunting 10.000
Lem kertas 2.000
Alat perekam -
Cetak gambar 10.000
Fotocopy latihan/soal 10.000
Cetak rubrik 10.000
Konsumsi 30.000
Transport 10.000
3 Biaya tidak terduga 50.000
Total 253.000
PERSONALIA PENELITI

Nama Lengkap : Fatma Dwikartika Suryani


NIM : 857201874
Kelas : PGSD BI Kelas A
Pokjar : Kota Tangerang
UPBJJ : Kota Serang
Univertistas : Universitas Terbuka
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir: Purworejo, 13 Mei 1995
Alamat : Jl. Jeruk 6 Nomor 6 Rt/Rw 03/11 Perumnas 2 Sentraland Desa
Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, 16360
No Telepon/Hp : 0898-3535-300
Alamat E-mail : fatmadwikas@gmail.com
Pekerjaan : Guru
Jabatan Pekerjaan : Guru Kelas
Nama Tempat Bekerja : SDI Riyadul Bayan
Alamat Bekerja : Jl Raya Sudamanik Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang
Kabupaten Bogor
DAFTAR PUSTAKA

Feng Chun, Miao. 2006. Training Modules on Integrating ICT For Pedagogical
Innovation. Makalah disampaikan dalam National Training on Integrating ICT and
Taeaching and Learning yang diselenggarakan oleh UNESCO Bangkok bekerja sama
dengan SEAMOLEC di jakarta, 6 – 10 Maret 2006

Mahmudi, Ali. 2006. Pembelajaran Kolaboratif. Jurnal MIPA. Yoyakarta. Jurusan Pendidikan
Matematika MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Wiersema, Nico. 2000. How does Collaborative Learning actually work in a classroom and
how do students reac to it? A Brief Reflection. http://www.city.londonmet.ac.uk/
Diambil pada 15 Juli 2006.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Anturan
Mata Pelajaran : Matematika (Statistika)
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Penyajian Data Tunggal
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (35 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar
serta cara pengumpulannya.
4.7 Mengidentifikasi data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar
serta cara pengumpulannya.
C. Indikator
3.9.1 Menganalisis cara penyajian data.
4.9.1 Menganalisis masalah yang berkaitan dengan penyajian data tunggal.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau
lingkungan sekitar serta cara pengumpulannya.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau
lingkungan sekitar serta cara pengumpulannya.
E. Materi Pembelajaran
Penyajian Data
Sebuah data akan lebih mudah dibaca jika disajikan dalam bentuk tabel, garis atau
gambar. Ada dua cara dalam menyajikan data. Cara pertama dengan bentuk tabel. Cara
kedua dengan bentuk diagram (gambar, batang dan garis).
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel.
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel. Kali ini kamu akan mempelajari penyajian data
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam tabel distribusi frekuensi, terdapat data,
turus dan frekuensi. Turus adalah tanda hitung menggunakan empat coretan tegak dan satu
coretan menyilang yang menunjukan hitungan lima-lima. Frekuensi adalah banyak data
yang muncul
F. Model Pembelajaran
Model Collaborative Creativity Learning berorientasi kearifan lokal.
G. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran diskusi, tanya jawab, dan penugasan/ presentasi.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan
Guru Peserta Didik
Memberi salam 5-10 menit
Memberikan salam
„Walaikumsalam wr wb, /
“Assalamualaikum wr wb,
Good Morning? How are
Good Morning, I am fine,
today? yang diberikan
thanks” dilanjutkan dengan
peserta didik, kemudian
memperhatikan
Pembukaan mengecek kehadiran
gurumelakukan presensi
peserta didik.
Menyampaikan indikator
Mencermati indikator dan
dan tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran yang
yang akan dicapai peserta
disampaikan guru.
didik setelah pembelajaran
selesai
Membantu peserta didik
untuk mengaitkan materi
dengan pengetahuan awal
yang dimilikinya dengan
Mengaitkan materi dengan
mengajukan sebuah
pengetahuan awal yang
masalah kepada peserta
dimiliki melalui
didik yang berkaitan
permasalahan yang diberikan
dengan penyajian data.
guru dengan memberikan
Misalkan: 1. “Pernah
contoh benda yang berbentuk
anak-anak melihat data?”
kubus Respon peserta didik
2. “Coba anak-anak
diinginkan :
sebutkan data-data yang
1. “Pernah bu”
kalian ketahui di sekitaran
2. “Data tanggal lahir s bu,
lingkungan sekolah?”atau
nama orang tua bu, alamat,
„sebelum kalian mendaftar
pekerjaan orang tua, agama,
sekolah, maka kalian akan
bu”
mengisi formulis, apa
sajakah yang ditanyakan
dalam formulir
pendaftaran? Nama? Lalu
apalagi ya?”
Membimbing peserta didik
untuk memperoleh manfaat
dari materi yang dipelajari. Peserta didik mendengarkan
“Jadi contoh yang sudah apa yang disampaikan guru
disampaikan anak-anak lalu mengaitkan permasalah
tadi akan menyangkut ke materi yang akan dibahas
materi pelajaran hari ini, dalam proses pembelajaran.
Dalam implementasinya
dimana pembelajaran ini
peserta didik bisa belajar
sangat banyak manfaat bermakna karena materi
dalam kehidupan sehari yang akan disampaikan
hari. Ibu harapkan kalian bermanfaat dalam kehidupan
bisa belajar dengan sehari hari.
sungguh-sunggu dan
menyimak dari setiap
proses pembelajaran.”
Dalam mengembangkan Peserta didik menyimak
tentang arti dan makna nilai
pendidikan karakter dalam
kearifan lokal yang
proses pembalajaran guru disampaikan guru yaitu
mengintegrasikan nilai nilai “jenis usaha agraris
kearifan lokal yang Diharapkan agar
bertujuan untuk menumbukan pendidikan
karakter setiap peserta didik.
menumbuhkan rasa percaya
diri dan semangat peserta
didik. Salah satu nilai
kearifan lokal yang
sampaikan yaitu jenis
usaha bidang agraris Guru
menjelaskan makna yang
terkandung “Anak-anak
dalam belajar kalian harus
terus berusaha, walaupun
tidak bisa sekali coba terus
menerus Ibu yakin jika
kalian tekun dan sungguh
sungguh kelak anak-anak
pasti bisa.”
Identifikasi Masalah 25 menit
Guru membentuk Peserta didik membentuuk
Kegiatan
kelompok-kelompok kecil kelompok sesuai petunjuk
Inti
secara heterogon (4-5 guru
orang).
Mengajak peserta didik
belajar melalui LKS.
Meminta peserta didik
untuk mengidentifikasi
masalah yang diberikan Bersama kelompok siswa
pada Buku Paket dan soal membaca dan memahami
yang dibuat guru. ”anak- permasalahan yang
anak, silakan cermati Buku diberikan, dan selanjutnya
Paket dan soal yang dibuat sisw mencatat data dan
guru yang Ibu bagikan, informasi yang ada pada
kerjakan Buku Paket dan Buku Paket dan soal yang
soal yang dibuat guru dibuat guru.
tersebut sesuai instruksi
yang ada pada Buku Paket
dan soal yang dibuat guru
tersebut”.
Guru berkeliling untuk Aktivitas belajar masih
mengecek setiap kelompok dalam
belajar apabila mengalami mengerjakan Buku Paket dan
kesulitan dalam soal yang dibuat guru
mengerjakan Buku Paket bersama anggota kelompok.
dan soal yang dibuat guru Dalam mengerjakan Buku
“Anak- anak kalau kalian Paket dan soal yang dibuat
menemukan kesulitan guru apabila mengalami
dalam pengerjaan Buku kesulitan peserta didik
Paket dan soal yang dibuat menanyakan kepada teman
guru silakan langsung sekelompoknya, seandainya
tanyakan kepada temen tidak bisa baru peserta didik
sekelompoknya kalian menyakan langsung kepada
terlebih dahulu , guru. (Nilai karakter
seandainya tidak bisa baru dimunculkan: jujur dan
tanyakan sama Ibu.” demokratis)
Dalam anggota kelompok
semua berperan aktif dalam
mencari informasi informasi
Guru membimbing dan yang diperlukan yang akan
mengarahkan peserta didik menjadi solusi dari
dalam hasil maupun temuan permasalahan yang diberikan
dalam Buku Paket dan soal
yang sudah dikerjakan
yang dibuat guru, yang akan
dalam Buku Paket dan soal menjadi hasil atau jawaban
yang dibuat guru dalam pengerjaan Buku
Paket dan soal yang dibuat
guru (Nilai karakter
dimunculkan : demokratis)
Guru menyisipkan nilai Peserta didik mendengarkan
kearifan lokal kerajinan nilai kearifan lokal kerajinan
dari tumbuhan,. Guru dari tumbuhan agar peserta
menjelaskan makna dari didik semakin termotivasi
dan semangat dalam belajar.
kearifan lokal yaitu orang
Ini akan mangarah pada
yang giat belajar, akan bagaimana membentuk
banyak memiliki pendidikan karakter peserta
pengetahuan baru dan didik.
berguna.
Eksplorasi Ide Melaksanakan diskusi saling
Membimbing peserta didik mengutarakan ide masing-
dalam membahas solusi masing dalam suatu
dari masalah yang ada kelompok, untuk
dengan mengarahkan memperoleh solusi dari
peserta didik untuk bekerja masalah tersebut. (Nilai
sama, saling karakter yang dimunculkan
bertukar pendapat dengan demokratis)
teman sekelompoknya
sehingga diperoleh solusi
dari masalah yang
diberikan.
”anak-anak, silakan
diskusikan dan selesaikan
permasalaha permasalahan
yang ada pada Buku Paket
dan soal yang dibuat guru
yang Ibu bagikan. Selama
kalian menyelesaikan
masalah masalah yang ada
pada Buku Paket dan soal
yang dibuat guru tersebut,
kalian punya tanggung
jawab yang sama dengan
teman di kelompok kalian.
Kalian semua harus
berusaha untuk
Menyelesaikan
permasalahan -
permasalahan yang
terdapat pada Buku Paket
dan soal yang dibuat guru
tersebut, jadi kalian harus
mengerjakannya secara
bersama-sama, jangan
hanya menyuruh teman
kalian yang mengerti saja
untuk mengerjakannya.”
Guru menyisipkan nilai
kearifan lokal kerjanin
batik dan pabrik batik di Peserta didik mendengarkan
sekitar wilayah tempat nilai kearifan lokal kerajinan
tinggal. Guru menjelaskan batik dan usaha pabrik batik
makna dari kearifan lokal di sekitar wilayah tempat
yaitu setiap siswa tinggal agar peserta didik
diharapkan ikut ikut berperan aktif dalam
berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi
kelompoknya selama
kegiatan diskusi.
Collaborative Creativity Peserta didik menentukan ide
Guru membantu peserta terbaik atau ide gabungan
didik untuk mengumpulkan dari ide ide yang telah
ide, data, dan mengolah terkumpul untuk kesimpulan
data, kemudian lebih lanjut. (Nilai karakter
mengarahkan siswa untuk yang dimunculkan : kerja
menentukan ide dan data keras)
yang dianggap terbaik
dalam kelompoknya.
Elaborasi Ide
Guru mengarahkan siswa
Siswa mempersiapkan hasil
dalam merencanakan dan
diskusinya
menyiapkan hasil diskusi
untuk di buat dipapan tulis,
yang telah dilakukan
dan memilih salah satu
bersama kelompoknya,
perwakilan dari
yang akan dibuat oleh
kelompoknya masing-masing
perwakilan masing masing
kelompok di papan tulis
Membimbing peserta didik
dalam membahas solusi
dari masalah yang ada
dengan mengarahkan
peserta didik untuk bekerja Melaksanakan diskusi kelas
sama, saling membahas solusi dari
bertukar pendapat dengan masalah yang ada dengan
peserta didik yang lain ikut mengeluarkan pendapat
sehingga diperoleh solusi dalam rangka membahas
terbaik dari masalah yang pemecahan masalah tersebut
diberikan. ”anak-anak, sehingga diperoleh solusi
perhatikan pekerjaan terbaik. (Nilai karakter yang
teman kalian di papan tulis. dimunculkan demokratis)
Jika kalian ada pertanyaan
atau tanggapan terhadap
pekerjaannya, silakan
disampaikan.”
Evaluasi
Dalam kesempatan hal ini
guru mengajak peserta
Peserta didik belajar
didik membuat simpulan
menyimpulkan
dari materi yang telah
materi yang telah dipelajari
dipelajari. “Jadi apa
dan belajar apa saja konsep
kesimpulan pada
apa saja yang sudah
pertemuan kali ini? Apa
didapatkan. Dan peserta
yang disampaikan tadi oleh
didik mendengarkan apa saja
teman kalian sudah benar?
indikator yang sudah dicapai
Ya kesimpulan pada
dalam proses pembelajaran.
pertemuan kali ini
(Nilai karakter yang
adalah…”. Guu juga tidak
dimunculkan: demokratis)
lupa menyampaikan
indikator apa saja yang
sudah dicapai dalam proses
pembelajaran
Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk Peserta didik menanyakan
menanyakan hal hal yang hal-hal yang belum
belum dimengerti. “Anak- dimengerti. (Nilai karakter
anak selama pembelajaran yang dimunculkan :
tadi apakah ada hal yang demokratis dan pantang
kurang dimengerti ?” menyerah)

Guru melakukan evaluasi


dengan memberikan kuis
dengan satu soal dan
meminta peserta didik
Mengerjakan kuis secara
mengerjakannya secara
individu dengan tertib.
individu. Guru
Memahami dari nilai
mengintegrasikan nilai
kearifan lokal yang
kearifan lokal pekerjaan
disampaikan guru. (Nilai
sekitar siswa, sumber daya,
karakter yang dimunculkan :
kerajinan guru menjelaskan
kerja keras dan pantang
makna dari kearifan lokal
menyerah)
yaitu “Jangan bekerja
dengan tidak bersungguh
sungguh.”
Guru menutup pelajaran 5 menit
dengan dengan
memberikan pesan untuk
tetap belajar dan
mengucapkan parama
shanti “Ibu berharap kalian Siswa membalas salam dan
Penutup tidak hanya belajar di membaca do‟a sebelum
sekolah saja ya tapi di pulang
rumah juga. Usahakan
kalau ada waktu luang
buka bukunya dan
belajar!” “
Wassalamualaikum wr wb

Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)
Alat : Papan tulis, spidol, dan penghapus.
Sumber Belajar : Buku peserta didik Mirna Indrianti, dkk Penerbit PT. Intan Prawira dan
buku peserta didik berorientasi kearifan lokal.
J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik Penilaian
1. Sikap : Lembar Angket Sikap Karakter Siswa dan Lembar Observasi Sikap
Karakter Siswa
2. Pengetahuan : Tes Tulis

b. Prosedur Penilaian:

Teknik
No. Aspek yang Dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
Lembar Angket
Mengecek selama
Sikap Sikap Karakter Siswa
1. pelaksanaan
Karakter positif siswa Lembar Observasi
pembelajaran.
Sikap Karakter Siswa
Penyelesaian tugas
Pengetahuan
secara individu melalui
Menyelesaikan soal soal yang
2. Tes tulis tes mandiri yang
berkaitan dengan penyajian data
dilakukan di akhir
tunggal
pembelajaran.

c. Bentuk Instrumen
 Sikap karakter positif siswa selama pelaksanaan pembelajaran dikelas melalui hasil
angket sikap karakter siswa dan diamati melalui lembar observasi sikap karakter siswa.
(lampiran 1)
 Pengetahuan

d. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


 Pembelajaran remidial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
 Pembelajaran remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(besaran angka hasil remidial disepakati dengan adanya “penanda” yaitu angka sama
dengan KKM sekolah).
 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai KKM dalam
bentuk pemberian tugas ke LKS berikutnya.

Parungpanjang,… Mei 2021


Mengetahui,
Kepala SDI Riyadul Bayan Wali Kelas V

ONAH,S.Pd FATMA DWIKARTIKA SURYANI,S.Pi


ANGKET SIKAP KARAKTER

A. Petunjuk Umum
Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan memengaruhi nilai belajar anda,
silakan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan yang anda
alami.
B. Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas anda
2. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan hubungkan dengan aktivitas keseharian
anda sebelum menentukan jawaban.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda
check (√) pada alternatif jawaban yang tersedia berikut ini.
SL = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
KK = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
JR = Jarang, apabila siswa jarang melakukan
TP = Tidak Pernah, apabila tidak pernah melakukan
E. Identitas Siswa
Nama : ……………………………………………….
No. Absen : ……………………………………………….
Kelas : ……………………………………………….
No Pernyataan SL SR KK JR TP
1 Sebelum memulai kegiatan pembelajaran saya selalu
berdoa.
2 Saya tidak menganggu teman yang beragama lain pada saat
berdoa
3 Saya tidak yakin apa yang saya lakukan adalah anugrah
dari Tuhan
4 Jika di sekolah ada kegiatan keagamaan yang tidak sesuai
dengan yang saya anut maka saya tidak ikut.
5 Saya akan selalu berusaha agar teman saya mengikuti
agama yang saya anut.
6 Saya tidak pernah mengucilkan teman yang agama
minoritas
7 Saya tidak bisa menerima kepercayaan yang dianut oleh
teman yang beragama lain.
8 Saya tidak pernah membeda-bedakan teman yang satu
dengan yang lainnya.
9 Saya membantu teman yang kesusahan tanpa memandang
agama atau kepercayaan lainnya.
10 Saya yakin dengan apa yang saya lakukan adalah anugrah
dari Tuhan.
11 Saya mengerjakan soal yang diberikan guru tanpa
menunggu pekerjaan teman selesai
12 Ketika ada diskusi atau pertanyaan dari guru, saya berani
menyampaikan pendapat atau jawaban yang berbeda dari
pendapat orang lain karena saya merasa jawaban atau
pendapat teman saya kurang benar
13 Ketika saya merasa kebingungan maka saya lebih
mempercayai atau menyetujui pendapat teman daripada
pendapat saya
14 Ketika guru tidak masuk kelas dan tidak memberikan
tugas, maka saya belajar pelajaran yang lain, selain
pelajaran
matematika.
15 Saya mengerjakan semua tugas yang diberikan guru
dengan serius sesuai kemampuan saya.
16 Ketika membahas soal secara berkelompok, saya
menunggu teman yang bisa untuk mengerjakan soalnya
terlebih dahulu
17 Saya berusaha mengerjakan latihan soal – soal, meskipun
tidak diminta oleh guru
18 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru hanya
pada saat saya ditunjuk oleh guru saja
19 Jika saya belum mengerti dengan pelajaran yang diberikan,
saya berusaha mencari sumber bacaan lain agar lebih
memahami materi pelajaran.
20 Saya mengikuti cara menjawab soal yang diberikan oleh
guru.
21 Saya berusaha mencari berbagai sumber untuk menjawab
soal yang diberikan oleh guru
22 Saya tertarik mengikuti pembicaraan teman untuk
mengurangi rasa bosan saat guru menerangkan materi di
kelas
23 Saya berusaha mengerjakan tugas tepat waktu
24 Saya hanya belajar ketika akan ada ulangan saja
LEMBAR OBSERVASI SIKAP KARAKTER SISWA

Sumber : ______________________________________________________________
Hari/Tanggal : ______________________________________________________________
Kode : ______________________________________________________________

Observasi ke- Catatan


Dimensi Indikatator 2 3
1
Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
Tidak mengganggu teman agama lain pada
saat berdoa.
Tidak percaya apa yang dilakukan adalah
semua anugrah dari Tuhan.
Jika ada kegiatan keagamaan ikut dalam
membantu dalam serangkai kegiatannya.
Tidak memaksakan kehendak sendiri
dalam kepecayaan dalam beragama kepeda
Religius teman yang beragama lain.
. Tidak mengucilkan teman yang minoritas
. dalam kegiatan apapun.
Tidak bisa menerima kepercayaan yang
dianut oleh teman yang beragama lain.
Dalam berteman tidak pernah memilih-
milih dengan siapa diajak dalam berteman
ataupun teman bermain.
Jika ada teman dari agama lain kesusahan
siap membantunya.
Percaya apa yang dilakukan adalah semua
anugrah dari Tuhan.
Mengerjakan soal yang diberikan guru
tanpa menunggu pekerjaan teman selesai
Berani menyampaikan pendapat atau
jawaban yang berbeda dari pendapat orang
lain.
Lebih mempercayai atau menyetujui
Mandiri pendapat teman daripada pendapat sendiri.
belajar pelajaran yang lain, selain pelajaran
matematika ketika guru tidak masuk kelas.
Mengerjakan semua tugas dengan serius
sesuai kemampuan
Menunggu teman yang bisa untuk
mengerjakan soalnya terlebih dahulu
ketika berdiskusi kelompok
Mengerjakan latihan soal – soal, meskipun
tidak diminta oleh guru
Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru hanya pada saat saya ditunjuk oleh
guru saja
Berusaha mencari sumber bacaan lain agar
lebih memahami materi pelajaran.
Mengikuti cara menjawab soal yang
diberikan oleh guru.
Mencari berbagai sumber untuk menjawab
soal yang diberikan oleh guru
Tertarik mengikuti pembicaraan teman
untuk mengurangi rasa bosan saat guru
menerangkan materi di kelas
Mengerjakan tugas tepat waktu
Belajar ketika hanya akan ulangan.
Lampiran
LEMBAR TUGAS UNJUK KERJA SISWA

A. Pengumpulan Data Pekerjaan Orang Tua Teman


Jenis Tugas : Wawancara dan Diskusi (tugas kelompok)
Nama Siswa :
Kelas :
Hari/Tanggal:
No Nama Teman Profesi Orang Tua Bidang Usaha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

B. Tabel Jumlah Bidang Usaha Orang Tua Siswa DI Riyadul Bayan


No Bidang Usaha Jumlah
1 Perdagangan
2 Perindustrian
3 Pertanian
4 Perikanan
5 Perternakan
6 Jasa

C. Pengumpulan Data Tanggal Lahir Siswa Kelas 5 SD Islam Riyadul bayan


No Nama Siswa Tanggal lahir Usia
1 Aisyah Musarrofah D
2 Aisyi Rahmi A
3 Eja Jawahir
4 Hanifah
5 Heldi
6 Indriyani
7 Kasih Anastasya
8 Mariska Putri
9 Muhamad Allip
10 Muhammad Jidan
11 Muhamad Raffa Septhio
12 Muhamad Zia R.
13 Mutiara Fivi
14 Nayyara Shakila
15 Nuryandi
16 Putri Amelia
17 Putri Caroline
18 Putri Naura Ramadhani
19 Putri Syakila
20 Revi
21 Robi Maulana
22 Sisy Syamsiah
23 Suhelmi
24 Ahmad Ridwan F
25 Farhan Setiawan
26 Shaid Fissabil Zahran
27 Azzumar Alfil W
28 Muhammad Raihan

D. Tabel Frekuensi Usia Siswa Kelas 5 Riyadul Bayan


No Usia Turus Frekuensi
1
2
3
4

E. Grafik/Diagram Batang Usia Siswa Kelas 5 Riyadul Bayan


Grafik Usia Siswa Kelas 5 SDI Riyadul Bayan
5
4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
10 Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun

Jumlah Siswa Column1 Column2

F. Diagram Lingkaran Usia Siswa Kelas 5 SD I Riyadul Bayan


Diagram Lingkaran Usia Siswa Kelas 5 SD Islam Riyadul
Bayan Tahun Pelajaran 2020-2021

10 tahun 11 Tahun 12 tahun 13 tahun

1) Derajat sudut untuk usia 10 tahun =


2) Derajat sudut untuk usia 11 tahun =
3) Derajat sudut untuk usia 12 tahun =
4) Derajat sudut untuk usia 13 tahun =
5) Persentasi untuk usia 10 tahun = %
6) Presentasi untuk usia 11 tahun = %
7) Presentasi untuk usia 12 tahun = %
8) Presentasi untuk usia 13 tahun = %

G. Tes Tulis- Analisis tabel dan Diagram


Tugas diskusi Kelompok :________________________________________________
Nama kelompok :________________________________________________
Nama Anggota kelompok : ________________________________________________

Kerjakalah tugas berikut dengan jawaban yang benar!


1) Siswa kelas 5 SD Islam Riyadul Bayan paling banyak berusia berapa?
2) Siswa kelas 5 SD Islam Riyadul Bayan yang paling muda usia berapa?
3) Siapa sajakah yang usianya 13 tahun?
4) Berapa selisih jumlah siswa berusia 10 tahun dengan 11 tahun?
5) Berapa jumlah siswa berusia 12 dan 13 tahun?
6) Sebagian besar orang tua siswa SDI Riyadul Bayan atau yang tinggal di sekitar SDI
Riyadul Bayan bekerja sebagai……. dan..
7) Berapa orang yang bekerja di bidang jasa?
8) Mengapa mayoritas penduduk di sekitar SDI Riyadul Bayan tidak bekerja sebagai
petani, perikanan dan perhutanan?
9) Adakah pabrik/bidang industry yang terdapat disekitar wilayah SDI Riyadul Bayan?
10) Adakah usaha industry rumah yang dilakukan oleh orang tua siswa/ warga sekitar
SDI Riyadul Bayan?
Buatlah Kesimpulan dari pengolahan data dan analisis data diatas!
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: SD Islam Riyadul bayan


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Statistika (pengumpulan
data dan penyajian data tunggal)
Kelas/Semester : V/ 2
Tahun Pelajaran : 2020-2021

Nama Peserta Didik Kerja sama Keaktifan Partisipasi Inisiatif


No.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
Dst
Rubrik penilaian:
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam
indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan dalam
indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator.

Catatan :
Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.
Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal = 16 – 4 = 12

MK= 14 – 16
MB= 11- 13
MT= 8 – 10
BT= 4-7

Keterangan:
Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda
BT
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
MT adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten).
Mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
MB
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator danmulai
Mulai membudaya/terbiasa (apabila peserta didik terus-menerus
MK memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten)
RUBRIK PENSKORAN TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


No Indikator
1 Memformulasikan masalah secara matematis.
Memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara
2
lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual.
Memahami bagaimana gagasan-gagasan dalam matematika saling berhubungan dan
3
mendasari satu sama lain untuk menghasilkan suatu keutuhan koheren.
4 Menerapkan berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah.
5 Menyelesaikan masalah dan menginterpretasikan hasil yang telah di peroleh.
6 Menggeneralisasi hasil yang telah di peroleh dari permasalahan.

Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Kriteria Skor
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian enam indikator
6
pertama
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian lima indikator
5
pertama
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian empat indikator
4
pertama
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian tiga indikator
3
pertama
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian dua indikator
2
pertama
Dapat menjawab dengan benar, yang mencerminkan pencapaian indikator pertama 1
Tidak menjawab atau tidak mencerminkan pencapaian indikator 0

Nilai Siswa = x 100%

Anda mungkin juga menyukai