Anda di halaman 1dari 4

INTERNALISASI NILAI KARAKTER SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Internalisasi nilai karakter pada siswa merujuk pada proses di mana siswa tidak
hanya mengenal dan memahami nilai-nilai karakter, tetapi juga mengintegrasikan nilai-
nilai tersebut ke dalam perilaku dan kepribadian mereka. Ini adalah proses yang lebih
dalam daripada sekadar pengetahuan atau pemahaman pasif; melainkan, itu melibatkan
penerimaan dan adopsi nilai-nilai tersebut sebagai bagian integral dari diri siswa.
Proses internalisasi nilai karakter melibatkan langkah-langkah seperti.
- Pengenalan Nilai-nilai Karakter: Siswa diperkenalkan dengan nilai-nilai karakter
tertentu seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, kesabaran, dan nilai-nilai
serupa yang dianggap penting dalam pendidikan karakter.
- Pemahaman: Siswa harus memahami apa arti nilai-nilai karakter ini dalam berbagai
konteks kehidupan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Ini mencakup pemahaman tentang mengapa nilai-nilai tersebut penting.
- Penghayatan: Ini adalah tahap di mana siswa mulai merasakan nilai-nilai karakter
tersebut secara pribadi. Mereka mengembangkan koneksi emosional dengan nilai-
nilai tersebut dan memahami bahwa nilai-nilai ini relevan untuk diri mereka
sendiri.
- Penerapan dalam Tindakan: Tahap yang paling penting dalam internalisasi nilai
karakter adalah ketika siswa mulai menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan
sehari-hari. Mereka berusaha untuk menjalani kehidupan mereka sesuai dengan
prinsip-prinsip ini.
- Pemeliharaan dan Penguatan: Internalisasi bukan hanya satu kali, tetapi proses
berkelanjutan. Siswa perlu terus memelihara dan menguatkan nilai-nilai karakter
ini dalam hidup mereka melalui refleksi, latihan, dan pengalaman nyata.
Dengan internalisasi nilai karakter, tujuannya adalah untuk membantu siswa menjadi
individu yang memiliki perilaku dan karakter yang baik, bermoral, dan bermanfaat bagi
diri mereka sendiri dan masyarakat. Ini adalah komponen penting dalam pendidikan
karakter untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab dan etis.
Berikut adalah tiga konsep yang dapat diidentifikasi dari materi "INTERNALISASI NILAI
KARAKTER SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH" oleh Rhysszcky Noviannda, Wati Oviana,
Emalfida beserta deskripsi singkatnya:
1. Internalisasi Nilai Karakter:
Konsep ini mengacu pada proses di mana siswa tidak hanya menerima pengetahuan
tentang nilai-nilai karakter, tetapi juga memahami, menghayati, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Internalisasi nilai karakter berfokus
pada pengubahan nilai-nilai menjadi prinsip-prinsip yang menjadi bagian dari
kepribadian siswa.
2. Pendidikan Karakter:
Pendidikan karakter adalah upaya yang diselenggarakan secara sistematis untuk
membantu siswa memahami dan mengembangkan nilai-nilai perilaku manusia yang
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup hubungan dengan Allah,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Pendidikan karakter
melibatkan norma-norma agama, hukum, budaya, dan adat istiadat sebagai
landasan.
3. Tahap-tahap Proses Internalisasi:
Proses internalisasi nilai karakter dapat dibagi menjadi tiga tahap:
 Tahap Transformasi Nilai: Ini adalah tahap di mana siswa mulai mengenal dan
memahami nilai-nilai karakter.
 Tahap Transaksi Nilai: Pada tahap ini, siswa mulai berinteraksi dengan nilai-
nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari mereka.
 Tahap Transinternalisasi: Ini adalah tahap di mana nilai-nilai karakter benar-
benar menjadi bagian dari kepribadian siswa dan tercermin dalam perilaku
mereka.
Deskripsi ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana proses internalisasi
nilai karakter berjalan dalam konteks pendidikan madrasah ibtidaiyah dan mengapa
pendidikan karakter sangat penting untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai yang
berhubungan dengan agama, budaya, dan norma-norma sosial dalam kehidupan sehari-
hari siswa.

 Kontekstualisasi atas pemaparan materi dengan realitas social.


Kontekstualisasi atas pemaparan materi "Internalisasi Nilai Karakter Siswa di
Madrasah Ibtidaiyah" dapat dijelaskan sebagai berikut:
Di perlukan penekanan pada proses internalisasi nilai karakter dalam pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah. Internalisasi merupakan proses yang lebih dari sekadar mentransfer
ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Ini adalah proses yang menekankan
penghayatan nilai-nilai serta keinginan untuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke
dalam kepribadian dan prinsip-prinsip hidup sehari-hari.
Dalam konteks pendidikan karakter, fokus utama adalah membantu siswa
memahami dan menerima nilai-nilai perilaku yang terkait dengan hubungan mereka
dengan Allah, diri mereka sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai
karakter yang diinginkan oleh sekolah, keluarga, dan masyarakat adalah nilai-nilai yang
berlandaskan pada Pancasila dan agama, sehingga siswa menjadi pribadi yang baik dan
berintegritas dalam tindakan, perkataan, dan perbuatan mereka.
Proses internalisasi nilai karakter itu sendiri terdiri dari tiga tahapan:
1. Tahap Transformasi Nilai: Ini adalah tahap awal di mana siswa terpapar pada
nilai-nilai karakter yang diinginkan. Guru dan lingkungan sekolah berperan
dalam memperkenalkan dan mengkomunikasikan nilai-nilai ini kepada siswa.
2. Tahap Transaksi Nilai: Pada tahap ini, siswa berinteraksi dengan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka menghadapi situasi-
situasi yang menguji nilai-nilai karakter yang telah mereka pelajari, dan mereka
harus membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai tersebut.
3. Tahap Transinternalisasi: Tahap ini adalah tahap akhir di mana nilai-nilai
karakter telah menjadi bagian integral dari kepribadian siswa. Mereka tidak
hanya memahami nilai-nilai tersebut tetapi juga menginternalisasikannya
sehingga nilai-nilai tersebut tercermin dalam sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan mereka.
Untuk melaksanakan pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah, pendekatan ini
dapat diintegrasikan dalam berbagai aspek, seperti proses pembelajaran, pengembangan
budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sehari-hari di rumah. Hal ini
penting karena pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga
melibatkan peran keluarga dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan nilai-nilai karakter yang positif pada siswa.
Dengan menginternalisasi nilai-nilai karakter ini, diharapkan siswa akan tumbuh
menjadi individu yang memiliki integritas moral, tanggung jawab, empati, dan kesadaran
sosial yang tinggi, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi positif terhadap
masyarakat dan negara.
 Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran
bermakna.
Dari materi yang ada pada bahan ajar, tampaknya ada beberapa poin penting yang
bisa diambil sebagai refleksi terkait dengan internalisasi nilai karakter siswa di Madrasah
Ibtidaiyah:
- Pentingnya Internalisasi Nilai: Penekanan pada pentingnya internalisasi nilai
merupakan hal yang signifikan dalam pendidikan karakter. Hal ini mencerminkan
pemahaman bahwa pendidikan tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan,
tetapi juga tentang membantu siswa untuk memahami dan menerima nilai-nilai
karakter yang akan membentuk kepribadian dan prinsip mereka dalam kehidupan
sehari-hari.
- Definisi Pendidikan Karakter: Pengertian yang jelas tentang pendidikan karakter
dijelaskan sebagai usaha-usaha yang sistematis untuk membantu siswa memahami
nilai-nilai perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan
dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Hal ini
menggarisbawahi kompleksitas pendidikan karakter yang mencakup aspek religius,
moral, sosial, dan budaya.
- Pancasila dan Agama sebagai Dasar: Poin ini menyoroti pentingnya nilai-nilai yang
berlandaskan pada Pancasila dan agama dalam pendidikan karakter. Ini
mencerminkan keselarasan antara pendidikan karakter dengan nilai-nilai dasar
yang dianut oleh masyarakat dan bangsa, serta nilai-nilai agama yang merupakan
landasan moral bagi sebagian besar masyarakat di Madrasah Ibtidaiyah.
- Tahapan Internalisasi Nilai: Konsep tiga tahapan dalam proses internalisasi nilai,
yaitu transformasi nilai, transaksi nilai, dan transinternalisasi, memberikan
pandangan tentang bagaimana pendidikan karakter dapat dirancang secara
sistematis. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter bukanlah proses
singkat, tetapi melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk membentuk nilai-nilai
karakter dalam diri siswa.
- Pelaksanaan Penddikan Karakter: Kutipan tersebut juga menyebutkan berbagai
tahapan dan konteks di mana pendidikan karakter dapat dilaksanakan, termasuk
dalam kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler, dan kegiatan sehari-hari di rumah. Ini menunjukkan pentingnya
pendekatan yang komprehensif dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke
dalam seluruh aspek kehidupan siswa.
Secara keseluruhan, refleksi ini menekankan bahwa pendidikan karakter
merupakan aspek penting dalam pengembangan pribadi dan moral siswa di Madrasah
Ibtidaiyah. Hal ini melibatkan proses yang berkelanjutan, dengan dasar nilai-nilai yang
berlandaskan pada agama dan budaya setempat. Selain itu, pendidikan karakter harus
terintegrasi dalam berbagai konteks dan tahapan kehidupan siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai