Pendidikan karakter dalam perspektif Al-Quran dan Hadits adalah upaya sistematis
untuk membentuk dan mengembangkan perilaku dan akhlak yang baik berdasarkan ajaran
Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Ini mencakup
pemahaman nilai-nilai moral, spiritual, dan etika yang ditemukan dalam sumber-sumber
tersebut dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diinternalisasi dalam kehidupan sehari-
hari untuk menciptakan individu yang bermoral, bermartabat, dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Pendidikan karakter dalam perspektif Al-Quran dan Hadis berlandaskan pada prinsip-
prinsip agama Islam. Al-Quran dianggap sebagai sumber utama petunjuk moral dan etika,
sedangkan Hadis menambah pemahaman mengenai perilaku yang diinginkan berdasarkan
ajaran Nabi Muhammad SAW. Ajaran-ajaran agama ini membentuk dasar moral dan etika
yang harus diikuti oleh individu dalam kehidupan sehari-hari.
1. Landasan Pendidikan Karakter: Konsep ini mengacu pada dasar-dasar atau
landasan pemikiran yang menjadi pondasi pendidikan karakter dalam perspektif Al-
Quran dan Hadis. Landasan pendidikan karakter ini mencakup ajaran Al-Quran, Al-
Hadis, dan takwa kepada Allah SWT. Konsep ini menunjukkan bahwa pendidikan
karakter dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan moral yang
ditemukan dalam Al-Quran dan Hadis.
Konsep ini mengacu pada dasar-dasar atau fondasi yang menjadi landasan utama
untuk melaksanakan pendidikan karakter dalam pandangan agama Islam yang
terwujud dalam Al-Quran dan Hadis.
Landasan pendidikan karakter ini mencakup:
a. Ajaran Al-Quran: Ini merujuk pada ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-
Quran, kitab suci Islam. Al-Quran menyajikan berbagai norma dan etika yang
harus diikuti oleh individu dalam upaya membentuk karakter yang baik. Ini
adalah sumber utama pedoman moral dan etika dalam pendidikan karakter.
b. Ajaran Al-Hadis: Selain Al-Quran, pendidikan karakter dalam Islam juga
mengambil pedoman dari Hadis, yaitu perkataan, tindakan, dan persetujuan
Nabi Muhammad SAW. Hadis memberikan pemahaman lebih mendalam tentang
perilaku yang diinginkan berdasarkan ajaran Nabi.
c. Takwa kepada Allah SWT: Takwa adalah konsep kunci dalam Islam yang
merujuk pada kesadaran, ketaatan, dan ketakutan kepada Allah SWT. Dalam
konteks pendidikan karakter, takwa kepada Allah menjadi landasan moral yang
sangat penting. Itu berarti bahwa setiap tindakan dan perilaku dalam
pendidikan karakter haruslah sesuai dengan ajaran agama dan berasaskan pada
rasa takwa kepada Allah.
Konsep ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam Islam didasarkan
pada prinsip-prinsip agama, moral, dan etika yang ditemukan dalam Al-Quran dan
Hadis. Artinya, pendidikan karakter dalam Islam berusaha untuk membentuk
individu dengan moral dan etika yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang tertuang
dalam sumber-sumber utama agama tersebut.
2. Tahap-tahap Pembentukan Pendidikan Karakter: Konsep ini mengacu pada
tahapan-tahapan atau proses yang diperlukan dalam pembentukan karakter yang
baik. Penekanan diberikan pada pentingnya memulai pembentukan karakter sejak
usia dini, yaitu usia 0-6 tahun, karena pada usia ini otak manusia berkembang
dengan cepat dan anak lebih menerima dan menyerap informasi. Konsep ini juga
mencakup peran orang tua dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-
anak mereka.
Tahap-tahap Pembentukan Pendidikan Karakter" dalam konteks pendidikan
karakter dalam perspektif Al-Quran dan Hadis.
a. Tahap-tahap Pembentukan Pendidikan Karakter: Ini merujuk pada serangkaian
langkah atau proses yang harus dilalui untuk membentuk karakter yang baik
pada individu. Dalam konteks ini, pendidikan karakter dianggap sebagai suatu
upaya yang melibatkan serangkaian langkah atau tahapan yang harus dijalani.
b. Konsep ini mengacu pada tahapan-tahapan atau proses yang diperlukan dalam
pembentukan karakter yang baik: Konsep ini menyoroti bahwa pendidikan
karakter bukanlah proses instan, tetapi melibatkan tahapan-tahapan tertentu
yang perlu ditempuh. Proses ini dirancang untuk membantu individu
memahami, menginternalisasi, dan mempraktikkan nilai-nilai karakter yang
diinginkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Penekanan diberikan pada pentingnya memulai pembentukan karakter sejak
usia dini, yaitu usia 0-6 tahun: Penjelasan ini menekankan bahwa pembentukan
karakter sebaiknya dimulai sejak usia dini, yakni sejak anak berusia 0-6 tahun.
Hal ini karena pada periode ini, perkembangan otak anak berlangsung sangat
cepat, dan anak cenderung lebih menerima dan menyerap informasi dengan
cepat. Oleh karena itu, usia dini dianggap sebagai saat yang sangat penting untuk
membentuk dasar-dasar karakter yang baik.
Dengan demikian, konsep "Tahap-tahap Pembentukan Pendidikan Karakter"
dalam perspektif Al-Quran dan Hadis menekankan bahwa pendidikan karakter
adalah proses yang melibatkan langkah-langkah tertentu, dimulai sejak usia dini,
dan memerlukan kontribusi aktif dari orang tua dalam membentuk karakter anak-
anak.
3. Peran Al-Quran, Al-Hadis, dan Hadits dalam Pendidikan Karakter: Konsep ini
menyoroti pentingnya ajaran Al-Quran dan Hadis dalam membentuk karakter
seseorang. Ada penekanan pada ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad
SAW yang memberikan petunjuk dan pedoman mengenai akhlak dan karakter yang
baik. Salah satu hadits yang disebutkan menunjukkan pentingnya pendidikan
karakter sejak usia dini, seperti mengajarkan anak-anak untuk melakukan salat.
Peran Al-Quran, Al-Hadis, dan Hadits dalam Pendidikan Karakter: Ini merujuk pada
pentingnya ajaran Al-Quran (kitab suci Islam), Al-Hadis (tradisi lisan yang berisi
perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad), dan Hadits (narasi
tertulis dari ucapan dan tindakan Nabi) dalam membentuk karakter seseorang.
Konsep ini menyoroti bahwa sumber-sumber ini adalah landasan utama dalam
pendidikan karakter dalam Islam.
Konsep ini menyoroti pentingnya ajaran Al-Quran dan Hadis dalam membentuk
karakter seseorang: Penjelasan ini menekankan bahwa pendidikan karakter dalam
Islam sangat bergantung pada ajaran yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadis.
Keduanya menjadi pedoman utama bagi individu untuk mengembangkan karakter
yang baik dan moral yang kuat.
Ada penekanan pada ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW yang
memberikan petunjuk dan pedoman mengenai akhlak dan karakter yang baik:
Kalimat ini menunjukkan bahwa dalam ajaran Al-Quran dan Hadis, terdapat
petunjuk dan pedoman yang jelas mengenai bagaimana seorang Muslim harus
berperilaku dan mengembangkan karakter yang baik. Ini mencakup nilai-nilai
seperti kejujuran, kebaikan, kasih sayang, dan tawadhu (kesederhanaan).
Dengan demikian, kalimat ini menyoroti peran sentral Al-Quran, Al-Hadis, dan
Hadits dalam pendidikan karakter dalam Islam, yang mencakup ajaran moral, etika,
dan agama sebagai landasan utama bagi individu untuk membentuk karakter yang
baik dan bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga konsep tersebut secara bersama-sama membentuk landasan dan pandangan
mengenai pendidikan karakter dalam perspektif Islam, dengan fokus pada nilai-nilai moral,
akhlak, dan tata krama yang diambil dari Al-Quran dan Hadis. Konsep ini menegaskan
bahwa pembentukan karakter yang baik adalah tujuan utama dalam pendidikan Islam dan
harus dimulai sejak usia dini dengan peran penting orang tua dalam proses ini.