PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana yang dibutuhkan oleh semua orang
sekolah dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan
yang saling terkait yaitu tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta
sebagai sarana atau alat untuk membentuk manusia yang berilmu dan
1
Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, hal. 3
2
Teguh Triwiyanto, 2014, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 23-24
3
Elfiyatussholihah, 2021 Implementasi pembelajaran Akidah Akhlak dalam membentuk
karakter religius siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim, hal. 2
1
pemahaman pada siswa. Segala bentuk perilaku, baik dan buruk, akan menjadi
tanggung jawab setiap manusia baik di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini
mencapai tujuan secara efektif dan efisien sehingga memiliki sebuah nilai.
merupakan bagian dari PAI ditekankan pada pemahaman moral dan etika
Islam yang bertujuan untuk penanaman keyakinan Islam yang kuat serta
adanya hubungan baik antara Khaliq dan makhluk serta relasi antara individu
4
Muchlas Samani dan Harianto, 2011, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung:
Rosdakarya, hal. 7
2
Pembelajaran Aqidah Akhlak ini bukan hanya pembelajaran yang
mengutamakan pada aspek afektif. Seorang guru aqidah akhlak harus mampu
(karakter) siswa sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadis. Hal ini sesuai
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bab 2 pasal 3 yang
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
jawab”.5
siswa tentang nilai ajaran aqidah akhlak dapat mempengaruhi tingkah laku
siswa tersebut. Untuk itu seorang guru aqidah akhlak dalam setiap proses
akhlak diperlukan metode dan strategi pembelajaran yang lebih kompleks dan
tidak monoton. Karena aqidah akhlak memiliki nilai lebih sehingga dapat
5
Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Surabaya,
hal. 3
3
Implementasi pembelajaran aqidah akhlak diwujudkan dengan
pemberian nasehat dan motivasi yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak.
dikembangkan berdasarkan ajaran Islam, visi misi madrasah dan tata tertib
yang dibuat.
adalah sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas
kepribadian individu yang berbeda dengan orang lain berupa sikap, pikiran,
dan tindakan. Ciri khas tiap individu tersebut berguna untuk hidup dan bekerja
6
Masnur Muslich, 2011, Pendidikan karakter: Menjawab Tantangan Krisismultidimensional,
Jakarta: Bumi Aksara, hal. 84
7
Muchlas, Samani & Hariyanto, 2011, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 43
4
sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter
adalah nilai dasar yang secara pribadi membangun seseorang, terbentuk baik
dengan yang lain, serta direalisasikan dalam sikap dan perilakunya dalam
QS An-Nisa: 9
8
Dewi Purnama sari, 2017, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an, Islamic Counseling,
Vol. 1, No.1, hal. 5
5
Dalam ayat tersebut Allah mengharuskan setiap umat tidak
meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah, tak berdaya dan tak
memiliki daya saing dalam kompetisi kehidupan. Ayat ini juga dapat diartikan
secara umum bahwa ada pesan al-Qur’an kepada setiap muslim untuk
lingkungan sosial, dan prosesnya tidak instan, melainkan melalui usaha yang
akan lebih efektif jika siswa dapat berpartisipasi dalam lingkungan sekolah
dan negatif yang mendorong perubahan baik dari segi moral maupun budaya
dan budaya menimbulkan gejala baru yaitu krisis moral yang banyak terjadi
dikalangan remaja. Banyak dikalangan remaja saat ini memiliki karakter yang
kurang baik khususnya diligkungan Sekolah. Krisis moral ini terjadi karna
6
Sekolah atau madrasah telah lama dianggap sebagai lembaga
baik. Namun kenyataannya krisis moral saat ini masih terjadi dikalangan
remaja dan dewasa. Salah satunya sekolah menengah pertama yang banyak
sekolahnya.11
Seperti yang kita ketahui remaja saat ini ada yang berkata kotor,
Kriris moral ini menandakan bahwa seluruh pengetahuan moral dan agama
laku siswa. 12
pendidikan karakter yang lebih baik di sekolah atau madrasah. 13 Oleh karena
itu, pendidikan harus dilakukan dalam segala aspek kehidupan dan berbagai
11
Jamal Ma’mur Asmani, 2013, Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta:
Diva Press, hal. 19-20
12
Elfiyatusholihah, Ibid, hal. 3
13
Dewi Purnama Sari, Op.cit, hal. 2
7
kalangan usia agar mencapai pribadi yang berakhlak mulia sesuai dengan
syariat Islam. Karena hal itulah pendidikan karakter sangat diperlukan dalam
kehidupan.
masa, baik media cetak maupun media elektronik yang banyak merusak
akhlak karimah terutama pada usia remaja yang notabene sedang mengalami
teknologi yang begitu cepat juga merupakan salah satu penyebab degradasi
teknologi yang sangat pesat belakangan ini memiliki kelemahan yang sangat
14
Ginanjar, Muhammad Hidayat, dan Nia Kurniawati, 2017 Pembelajaran Akidah Akhlak Dan
Korelasinya Dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik, Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam Vol.6, No .12, hal. 104
8
yang dimiliki.15 Siswa juga diarahkan dalam meningkatkan kualitas dirinya
dalam aspek intelektual dan kepribadian. Sekolah juga diharapkan agar dapat
sebagainya.
aidah akhlak terdapat materi akhlak terpuji seperti tanggung jawab, sabar,
amanah, syukur dan lainnya. Dengan menerapkan akhlak terpuji ini tentunya
pembelajarannya tergolong baik. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan guru
beberapa siswa yang tidak disiplin ketika masuk kelas, tidak mengerjakan
15
S Hartini, Siregar, M., & Arifi, A, 2020, Implementasi pendidikan karakter di MTs Negeri
Kabupaten Klaten, Al-Asasiyya: Journal of Basic Education, Vol.4, No.1, hal. 5
9
tugas, kurangnya kejujuran dalam mengerjakan tugas dan mengganggu teman
madrasah atau sekolah panutan bagi sekolah lainnya dalam hal pendidikan
agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Pasaman?"
C. Batasan Masalah
Untuk lebih jelas dan terarahnya serta waktu yang terbatas dalam
penelitian ini, penulis akan membatasi masalah yang akan di teliti sebagai
berikut:
16
Observasi di MTsN 4 Pasaman, Tanggal 22 November 2022, Pukul 09.10 WIB
10
1. Materi apa saja yang diberikan pada mata pelajaran aqidah akhlak dalam
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Defenisi Operasional
11
Menghindari salah pengertian dalam menafsirkan judul proposal ini,
1. Implementasi Pembelajaran
2. Aqidah Akhlak
teguh, yang dikuatkan dan yakin. Sedangkan secara istilah, akidah adalah
17
Nurdin Usman, 2002, Konteks Implementasi berbasis Kurikulum, Jakarta: Grasindo, hal. 70
18
M. Andi Setiawan, 2017, Belajar dan Pembelajaran, Uwais Inspirasi Indonesia, hal. 21
19
Nurdin dan Usman, 2011, Implementasi Pembelajaran, Yogyakarta: Rajawali Pers, hal. 34
12
hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasakan tentram akan
hal itu, sehingga keyakinan itu menjadi kukuh tanpa adanya keraguan.
Akhlak dari sudut kebahasaan berasal dari bahasa Arab, yaitu isim
perilaku, watak, kebiasaan, dan lain- lain.20 Aqidah akhlak adalah suatu
3. Pembentukan Karakter
kepribadian
4. MTsN 4 Pasaman
20
Elfiyatussholihah, 2021, Implementasi pembelajaran Akidah Akhlak dalam membentuk
karakter religius siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang, Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim, hal. 9
21
Aisyah M. Ali, 2018, Pendidikan karakter: Konsep dan Implementasinya, Jakarta:
KENCANA, hal. 11
13
MTsN 4 Pasaman merupakan sekolah tingkat lanjutan pertama yang
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Implementasi Pembelajaran
14
atau pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci
menjadi tindakan nyata untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
sebuah perencanaan.
22
A.M, Rosad, 2019, Implementasi pendidikan karakter melalui managemen sekolah.
Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, Vol.5, No.2, hal. 176
23
Zulhijrah, 2015, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Tadrib Vol. 1 No. 1, hal. 10
24
Deddy Mulyadi, 2015, Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Konsep dan
Aplikasi Proses dan Kebijakan pelayanan publik,. Bandung : Alfabeta, hal. 12
25
Nurdin Usman, 2002, Konteks Implementasi berbasis Kurikulum, Jakarta: Grasindo, hal. 70
15
yang bertujuan untuk membentuk karakter. Implementasi pada dasarnya
merujuk pada proses dalam menanamkan suatu (nilai) terhadap individu atau
dalam perorangan (personal) melalui guru dan orang tua sebagai faktor
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung
26
Guntur Setiawan, 2002, Implementasi pda Birokrasi Pembangunan, Jakarta: Grasindo, hal.
70
27
Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
hal. 297
16
dalam suatu lingkungan belajar.28 Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu
proses yang dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh
interaksi dari dua orang atau lebih untuk mencapai perubahan tingkah laku
secara menyeluruh.
sebuah rencana yang disusun secara matang dan terperinci dalam melakukan
untuk melaksanakan ide, rencana atau aktifitas baru secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan dan dihaapkan adanya perubahan diri seseorang
17
sesuatu yang mengikat. Kata ini, sering juga disebut dengan aqaid,
yaitu kata plural (jamak) dari aqidah yang artinya simpulan. Kata lain
kekuasaan tertinggi dan pengatur atas segala yang ada dan terjadi di
dan sempurna.
dan hadis. Seorang muslim yang memiliki aqidah harus taat dan patuh
31
Nur Arifa Dayanty, 2020, Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Pembentukan
Karakter Islami Siswa di Mts Negeri 6 Jakarta Pada Masa Pandemi Covid-19 Bachelor's thesis,
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal. 15
32
Dedi Wahyudi, 2017, Pengantar Aqidah akhlak dan Pembelajarannya, Yogyakarta: Katalog
dalam Terbitan, hal. 2
18
terhadap segala aturan hukum islam. Oleh karena itu, seorang muslim
Allah SWT :
oleh hati dan jiwa, sehingga menjadi keyakinan yang kokoh dan tidak
ada keraguan dalam dirinya. Jika ilmu tidak sampai pada derajat
33
Indra Satia Pohan, 2020, Aqidah Akhlak pada Madrasah, Medan: UMSU Press, hal 35-36
34
Nur Hidayat, 2015, Akidah Akhlak dan Pembelajarannya, Yogyakarta: Ombak, hal. 24-25
35
Achmad Gholib, 2016, Akidah dan Akhlak dalam Perspektif Islam, Ciputat: Diaz Pratama
Mulia, hal. 107
19
Miskawih (421 H/1030 M) yang dikenal sebagai pakar bidang Akhlak
timbulnya akhlak mulia dan akhlak buruk. Dalam Islam akhlak mulia
36
Abuddin Nata, 2006, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 6
20
Artinya: "Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang
mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang
yang bodoh." (Q.S Al-A'raf:199)37
memiliki aqidah yang kuat akan mencerminkan sifat terpuji dan begitu
Rahmatan Lil'alamin.
21
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
swt.
39
Muhaimin, 2004, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya: Pustaka Pelajar,
hal 310
22
dan akhlak dalam segenap tingkah lakunya. tetapi pemahaman
besar, materi pokok pada mata pelajaran aqidah akhlak adalah sebagai
berikut:
tumbuh-tumbuhan.
Tsanawiyah meliputi:
40
Muhaimin, Ibid, hal. 311
23
a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-
Qur'an dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan
Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a, Usman
C. Pembentukan Karakter
1. Pengertian Karakter
41
Keputusan Mentri Agama Nomor 165 Tahun 2014, hal. 48
24
Secara harfiah istilah karakter berasal dari bahasa Inggris “character”
yang berarti watak, karakter, atau sifat.42 Dalam KBBI watak diartikan
perbuatannya, atau berarti tabiat, dan budi pekerti. 43 Dalam bahasa Arab,
atau watak).44 Kadang juga diartikan syakhsiyyah yang artinya lebih dekat
42
John M Echols dan Hasan Shadily, 1979, Kamus Inggris Inonesia, Jakarta : Gramedia, hal.
107
43
Tim Penyusun,2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, hal. 1811
44
Aisyah Boang dalam Supiana, 2011, Mozaik Pemikiran Islam: Bunga Rampai Pemikiran
Pendidikan Indonesia, Jakarta: Dirjen Dikti, hal. 5
45
Masnur Muslich, 2011, Pendidikan karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 84
25
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".
Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Allah yang menyuruh
Melalui ayat di atas dapat dipahami bahwa ajaran Islam serta pendidikan
karakter mulia yang harus diteladani agar manusia yang hidup sesuai
Sementara itu jika kita lihat dari petunjuk hadits, ada beberapa hadits
yang bisa kita jadikan dasar bagi pembentukan karakter anak :” Dari,
Amar bin Syu‟aib, dari ayahnya dari kakeknya ra., ia berkata: Rasulullah
berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila
berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan
26
membentuk pribadi anak yang memiliki akhlaq mulia sebagai mana
yang berkiblat pada akhlaq Rasul, maka untuk seterusnya anak didik akan
perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam dan pada akhirnya akan
itu, pikiran harus dijaga dengan baik dan mendapatkan perhatian yang
27
b. Membentuk anak didik yang berwatak pengasih, penyayang, sabar,
penting dan perlu sehingga menjadi karakter yang khas pada peserta
didik.
a. Pengetahuan Moral
1) Kesadaran Moral
48
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, 2013, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: Pustaka Setia, hal. 30
49
Thomas Lickona, 2012 Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah dapat
Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Penerjemah: Juma Abdu
Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 85-100
28
2) Pengetahuan Nilai Moral
3) Penentuan Perspektif
4) Pemikiran Moral
29
pemikiran moral yang baik dan apa yang tidak dianggap
hal.
5) Pengambilan Keputusan
6) Pengetahuan Pribadi
moral yang paling sulit untuk diperoleh, namun hal ini perlu
b. Perasaan Moral
30
merupakan aspek emosi yang harus mampu dirasakan oleh
1) Hati Nurani
2) Harga Diri
3) Empati
31
4) Mencintai Hal yang Baik
5) Kendali Diri
6) Kerendahan Hati
c. Tindakan Moral
32
mereka ketahui dan mereka rasa benar. Tindakan moral terdiri dari
1) Kompetensi
2) Keinginan
3) Kebiasaan
33
yang mempunyai karakter yang baik memiliki pengetahuan
anggota kelompok.
menegakkan aturan.
50
Muhammad Jafar Anwar dan Muhammad A. Salam As, 2015, Membumikan Pendidikan
Karakter, Jakarta: CV. Suri Tatu’uw , hal. 183-184
34
d. Menciptakan lingkungan kelas yang demokratis. Guru melibatkan
belajar.
etis.
a. Pembiasaan
35
Pembiasaan adalah sesuatu yang dilakukan dengan sengaja
dalam otaknya.51
b. Metode ceramah
c. Metode kisah
51
E. Mulyasa, 2013, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 166
52
Abdul Majid, 2013, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Rosdakarya, hal. 137
36
Al-Quran dan Hadis banyak meredaksikan kisah untuk
emosional.53
Metode tanya jawab ini telah ada ketika zaman Rasulullah Saw,
53
Ahmad Tafsir, 2014, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Rosdakarya,
hal. 140-141
37
peristiwa tanya jawab sering kali terjadi antara Rasulullah dengan
para sahabatnya.
e. Metode diskusi
tentang sesuatu.54
f. Metode keteladanan
meniru apa yang dilakukan oleh guru dan orangtuanya. Hal ini
baik.55
6. Nilai-nilai Karakter
siswa yaitu:56
38
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
religius.
peraturan.
39
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
orang lain.
Akhlak adalah sikap yang menghasilkan tingkah laku yang baik dan
buruk. Secara garis besar akhlak merupakan sikap dan perbuatan seseorang
terhadap Allah dan sesama mahluk dibagi menjadi dua: akhlak kepada
sesama manusia (diri sendiri, keluarga, guru, tetangga dan masyarakat) dan
keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar
57
Kamil Mustofa, 2010, Model Pendidikan dan Pelatihan; Konsep dan Aplikasinya,
Bandung: Alfabeta, hal 86
40
Maksud perbuatan yang dilahirkan dengan mudah tanpa berpikir lagi
itu benar-benar sudah merupakan “azimah”, yakni kemauan yang kuat tentang
dikehendaki adanya.
khusus. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar generasi penerus umat Islam
untuk berperilaku baik yang sesuai dengan ajaran agama Islam seperti:
diajarkan norma, moral, etika dan cara tata krama yang baik, cara bergaul,
diharapkan dapat menumbuhkan akhlak yang baik atau budi pekerti yang
baik agar peserta didik berperilaku sesuai dengan nilai-nilai secara islami,
dengan didasari nilai agama dan akhlak yang baik maka peserta didik
58
Ruhmina Ulfa, 2019, Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di MTs Jam’iyyatul Khair Tangerang Selatan, FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH Jakarta, hal. 45
41
yang mulia, bukan pendekatan teoretikal, melainkan dalam bentuk konseptual
seseorang itu baik atau buruk adalah Al-Qur’an dan As-sunnah. Tujuan utama
mencapai akhlak mulia karena ternyata akhlak merupakan sesuatu yang paling
penting dalam agama. Akhlak bahkan lebih utama daripada ibadah. Sebab itu
saja. Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim berbudi
42
pembentukan karakter. Negara kita berlandaskan pancasila dimana sila
Yang Maha Esa. Intinya adalah Negara kita bukan atheis tetapi Negara
yang religious yang menjadikan sila pertama dari Pancasila tersebut sebagai
core/inti dari keempat sila yang lainnya mantan Presiden RI pertama Soekarno
and Character building”. Dalam konteks ini agama merupakan landasan yang
kokoh bagi pendidikan karakter atau dengan kata lain agama merupakan
karakter tidak ada urusannya dengan ibadah dan do’a-do’a yang dilakukan
dalam lingkungan sekolah, atau promosi anti aborsi oleh kalangan agama
anak didik. 59
59
Dewi Prasari suryawati, 2016, Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap
pembentukan karakter siswa di MTs Negeri Semanu Gunung Kidul, Jurnal Pendidikan Madrasah, Vol.
1, No. 2, hal. 315
43
mengingat karakter atau akhlak dalam Islam tidak hanya berdimensi
horizontal tetapi juga vertikal. Oleh karena itu pendidikan agama sebenarnya
dan menghargai orang lain, adil, diskriminatif, pekerja keras, dan karakter-
karakter yang unggul lainnya dan juga menjalankan semua perintahNya dan
Islam dalam segi akidah dan akhlak. Mata pelajaran akidah akhlak juga
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkarakter
yang mulia.
secara tidak langsung dapat membentuk karakter siswa baik dari knowledge
yang diajarkan oleh guru di dalam kelas maupun dari pengalaman yang
didapat siswa diluar kelas. Dalam pelaksanaan pembelajaran dari metode yang
44
kontruksi terhadap sikap siswa misalnya metode diskusi, dapat mengarahkan
siswa agar saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam menyelesaikan
Maka dari itu pembelajaran mata pelajaran akidah akhlak sangat besar
proses pembelajaran ini bisa menjadi suatu perubahan yang positif dalam diri
kehidupan sehari-hari mengenai apa yang telah mereka pelajari dan pahami
Jakarta Timur pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021 yang diteliti
karena hal itu penting agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
60
Miftahul Khoiriyah, 2018. Pengaruh pembelajaran Akidah Akhlak terhadap pembentukan
karakter Religius siswa di SMK Ma’arif NU Mantup (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim), hal. 64
45
dengan baik dan menyenangkan, beliau selalu mencontohkan nilai-
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Adapun cara lain guru
adalah situasi serta kondisi pada saat ini yang dapat diketahui dunia
menyentuh aspek afeksi siswa. Hal ini pula yang menjadi tantangan
2. Penelitian skripsi yang kedua dengan judul Peran Guru Aqidah Akhlak
61
Nur Arifa Dayanty, 2020, Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Pembentukan
Karakter Islami Siswa di Mts Negeri 6 Jakarta Pada Masa Pandemi Covid-19 Bachelor's thesis,
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal 67
46
melakukan penelitian ini dengan mendapatkan hasil bahwa peran guru
mengenal siswa dari berbagai macam cara sehingga siswa akan lebih
skripsi yang akan saya buat adalah waktu dan sitiuasi. Dimana seperti
yang sudah dibahas sebelumnya, skripsi saya diteliti pada saat seluruh
Tentunya hal ini menjadi salah satu tantangan yang harus diselesaikan
saya adalah selain pada waktu dan tempat, juga perbedaan pada
62
Junaedi Derajat, 2013, Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di
MTs Negeri 2 Mataram. Skirpsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta 56
47
Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak (Studi Multi Kasus di
selain waktu dam tempat ialah sasaran, dimana peneliti ini meneliti
F. Kerangka Berfikir
63
Purniadi Putra, 2017, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak (Studi Multi Kasus di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat Kabupaten Sambas), Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, Vol. 9, No. 2, hal. 44-45
48
peneliti dalam melakukan penelitian ini secara sistematis dan tidak keluar dari
yang telah dikemukakan, maka gambaran kerangka berfikir dari penelitian ini,
sebagai berikut:
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK
KARAKTER
Karakter siswa
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mendalam, rinci dan tuntas. Jadi setelah hasil penelitian ini didapatkan
mnedapatkan data atau fakta yang terdapat dan terjadi pada subyek
64
Sukardi, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 157
65
Suharmi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik, Jakarta: PT
Rineka Cipta, hal. 225
50
mendapatkan bahan-bahan yang objektif (sesuai dengan data dilapangan)
pengumpulan data sesuai dengan yang dibutuhkan atau salahsatu kunci dalam
penelitian ini adalah teknik pengumpulan data. Dalam hal ini, penulis akan
dokumentasi.
a. Observasi
b. Wawancara
66
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), Bandung: Alfabeta, hal. 203
67
Sugiyono, 2020, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta,
hal. 231
51
pengamatan langsung melalui pertanyaan-pertanyaan kepada
c. Dokumentasi
C. Sumber Data
68
Kunandar, 2016, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 157
52
D. Metode Analisis Data
suatu data dengan data yang lainnya. Sehingga diperoleh gambaran yang utuh
1. Reduksi Data
2. Display data
4. Mengambil kesimpulan
69
Sugiyono, 1998, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. hal. 338
53
Kesimpulan dalam penelitian bukanlah merupakan suatu
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekkan
a. Triangulasi sumber
b. Triangulasi teknik
c. Triangulasi waktu
70
Arikunto, Suharsimi. Opcit, hal. 385
71
Maleog, Lexy J., (1991). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, hal. 330
54
Dalam rangka pengujian kredilitas data dapat dilakukan dengan
55
BAB IV
Tsanawiyah Negeri Bonjol. Kemudian pada bulan Maret 2017, MTsN Bonjol
56
5) Periode Kelima : Pimpinan Dra. Hj. Raflis, MA status MTsN 4
2 NPSN 10311283
3 JenjangPendidikan MTs
5 Akreditasi B
RT/RW 0/0
Negara Indonesia
100,224176 ( Bujur )
57
13 Nomor Rekening 0802.0210.03628-5
17 MBS Ya
21 NPWP 00.185.807.5-202.000
23 Nomor Fax -
24 Email mtsn.bonjol@yahoo.com
25 WaktuPenyelenggaraan Pagi
29 DayaListrik(watt) 4400
a. Visi
58
b. Misi
Terhadap Perkembangan.
4. Daftar Pimpinan Guru dan Staf MTsN 4 Pasaman Tahun Pelajaran 2023
59
N NAMA / NIP PANGKAT / TEMPAT TMT JABATA
O GOL TANGGAL LAHIR N
1 Ruang Kelas 16 16 - - - -
61
2 Perpustakaan 1 1 - - - -
3 R. Lab IPA - - - - - -
4 R. Lab. Biologi - - - - - -
5 R. Lab. Fisika - - - - - -
7 R. Lab. Komputer - - - - - -
8 R. Lab. Bahasa - - - - - -
9 R. Kepala 1 1 - - - -
10 R. Guru - - - - - -
11 R. tata Usaha 1 1 - - - -
12 R. Konseling - - - - - -
13 Tempat Beribadah 1 1 - - - -
14 R. U K S 1 1 - - - -
15 Jamban / WC 10 10 - - - -
16 Gudang 1 - 1 - - 1
17 R. Sirkulasi 2 2 - - - -
18 Lapangan Bola 1 1 - - - -
Voli
19 Lapangan Basket - - - - - -
20 Lapangan 1 1 - - - -
Badminton
21 Lapangan Tenis 1 1 - - - -
Meja
22 Lapangan Lompat - - - - - -
62
Jauh
23 R. OSIM - - - - - -
1 Ruang Kelas 16 - 0
2 Perpustakaan 1 - 0
3 R. Lab IPA - 1 1
4 R. Lab. Biologi - - -
5 R. Lab. Fisika - - -
7 R. Lab. Komputer - 3 3
8 R. Lab. Bahasa - 1 1
9 R. Kepala 1 - 0
10 R. Guru - 1 1
11 R. tata Usaha 1 - -
12 R. Konseling - 2 2
13 Tempat Beribadah 1 1 1
14 R. U K S - 2 2
15 Jamban / WC 10 - 0
16 Gudang 1 2 1
17 R. Sirkulasi 2 5 3
63
18 Lapangan Bola Voli 1 2 1
19 Lapangan Basket - 1 1
20 Lapangan 1 2 1
Badminton
21 Lapangan Tenis 1 2 1
Meja
22 Lapangan Lompat - 1 1
Jauh
23 R. OSIM - 1 1
B. Hasil Penelitian
dokumentasi, dan wawancara dengan kepala sekolah, guru akidah akhlak, dan
peserta didik MTsN 4 Pasaman dan Wakil Kesiswaan guna memperkuat data
yang diperoleh.
Siswa
maupun tidak langsung antara guru dan siswa. Mengajar bukan hanya
64
perencanaan hingga pemahaman yang matang, sehingga dapat mewujudkan
dan teratur, hal yang sangat penting untuk di siapkan oleh guru adalah RPP
72
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
65
"Sebelum melakukan proses pembelajaran seluruh guru harus
mempersiapkan komponen penunjang pembelajaran seperti Program Tahunan
(Prota), Program Semester (Promes), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), media, strategi, metode dan komponen lainnya yang sesuai dengan
materi apa yang akan disampaikan. Semua komponen tersebut dibuat
berdasarkan kurikulum dan silabus yang digunakan."73
Dari paparan wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa RPP sangat
tercapai. Jika guru tidak membuat RPP maka guru akan kebingungan dalam
menyampaikan materi serta metode apa yang akan guru gunakan. Jika materi
yang ingin disampaikan tidak sesuai dengan metode yang guru berikan, hal ini
tujuan pembelajaran.
Selain RPP, bahan ajar juga merupakan hal yang sangat penting dalam
proses belajat dan mengajar. Jika guru tidak mempersiapkan bahan ajar yang
cukup maka guru tidak akan memberikan keluasan materi serta wawasan yang
luas kepada siswa. Hal itu dikarenakan guru hanya memberikan satu sumber
66
tidak cukup maka apa yang akan disampaikan kepada murid. Melihat jaman
juga semakin maju, teknologi semakin berkembang, maka sumber bahan ajar
juga pasti semakin banyak. Guru dapat memanfaatkan sumber pembejalaran
tersebut, dapat berupa buku paket, buku LKS, dari Youtube, dari Internet
Google, dari Jurnal. Dan masih banyak lagi sumber yang dapat ditemukan
untuk diajarkan kepada siswa. Hal ini agar siswa tidak hanya menerima dari
satu sudut padang namun juga dari beberapa sudut pandang lainnya.
Ketuntasan pembelajaran serta tercapainya tujuan pembelajaran juga
tergantung bagaimana dan dari mana guru menyampaikan pembelajaran
kepada siswa.”74
Selain bahan ajar, dalam proses pembelajran juga diperlukan metode
dan media. Media merupakan perenan penting yang dibutuhkan guru dalam
mengajar, karena jika tidak ada media maka pembelajaran akan sangat
membosankan bagi murid. Media merupakan alat, perantara, alat peraga yang
telah disusun dalam proses pembelajaran agai tercapai secara optimal. Dengan
adanya metode dan media pembelajaran, maka siswa akan lebih paham
menyesuaikan media dan metode apa yang digunakan dalam suatu materi
oleh Ibu Nursyakbani. NA, S.Pd.I (Guru Aqidah Akhlak) beliau menyatakan
bahwa:
74
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
67
"Media pembelajaran merupakan alat bantu yang sangat dibutuhkan
dalam proses pembelajaran. Jika media pembelajaran tidak ada maka
pembelajaran akan tetap berlangsung akan tetapi siswa akan dengan cepat
bosan dan tidak akan mudah memahami materi tersebut. Berbeda jika guru
menggunakan media pembelajaran kepada siswa, mereka akan dengan mudah
memahami dan tidak akan mudah bosan. Menggunakan media pembelajaran
juga harus bervariatif jangan terus-terusan menggunakan media yang sama.
Jika hal itu dilakukan maka akan tetap membuat murid merasa bosan. Karena
itu biasanya Ibu menggunakan media yang berbeda dalam setiap pertemuan.
Dalam proses pembelajaran Ibu menggunakan media media poster, media
video, media papan tulis, media animasi dan yang lainnya juga bisa agar anak
tidak mudah bosan. Sedangkan dalam hal metode dalam pembelajaran Ibu
menggunakan beberapa metode juga seperti metode ceramah, keteladanan,
diskusi, tanya jawab, kerja kelompok dan metode lainnya yang dapat
menunjang pemahaman siswa terutama dalam hal membentuk karakternya."75
Berdasarkan hasil observasi pada hari Selasa tanggal 18 Juli 2023, dari
jam 11.10 – 12.30 WIB peneliti melakukan observasi ketika guru Akidah
75
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
68
siswa yang dilanjut dengan memberikan motivasi kepada siswa tentang
Namimah).” yang akan dipelajari dan tujuannya agar siswa dapat menerapkan
dengan menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang ada. Pada
kegiatan ini guru memberikan sedikit penjelasan tentang metode dan proses
komunikatif, peduli sosial dll.) selain itu guru juga melibatkan siswa secara
memunculkan gagasan baru dan beragam baik secara lisan maupun tertulis di
69
depan kelas, hal ini diharapkan guru agar dapat menumbuhkan kebanggaan
dan rasa percaya diri siswa serta juga memberikan apresiasi atau pujian
Karakter Siswa
salah satu mata pelajaran yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat
76
Observasi di MTsN 4 Pasaman, Tanggal 18 Juli 2023 , Pukul 11.10 WIB
70
sendiri. Mata pelajaran akidah akhlak ini menjadi sangat strategis posisinya
karena pendidikan saat ini menekankan pada nilai-nilai karakter yang mana
mata pelajaran Aqidah ini menjadi icon dalam menumbuhkan nilai-nilai
karakter dalam rumpun PAI yang sejatinya mata pelajaran tersebut harus
mewarnai mata pelajaran yang lain. Namun demikian, hal ini bukan hanya
tugas guru mapel Aqidah Akhlak saja, tapi guru-guru yang lain pun harus
melakukannya.”77
Selain itu, hasil wawancara dengan Ibu Nursyakbani. NA, S.Pd.I
mana mata pelajaran akidah akhlak ini menjadi icon dalam pembentukan
71
dengan baik sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan baik
membentuk karakter siswa seorang guru harus menjadi contoh yang baik,
guru bukan hanya sekedar mengajar tapi juga mendidik. Kemudian guru
tersebut. Dari observasi yang telah penulis amati ketika PBM penulis melihat
secara langsung ketika beliau mengajar di kelas, beliau menjadi contoh yang
79
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
72
baik untuk peserta didiknya, dan membuat suasana belajar yang tenang, aman,
dengan baik.
73
perbuatan yang baik. Pembentukan karakter dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak dibahas lebih dalam mengenai akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela.”81
Dari paparan hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa
pelajaran Aqidah Akhlak ini dapat merubah dan mengingatkan peserta didik
untuk selalu berbuat kebaikan sehingga dari situ terbentuklah karakter peserta
didik yang baik. Hal ini terjadi karena guru mengajar dengan suasana yang
pribadi atau karakter yang lebih baik. Dari hasil wawancara dengan peserta
akidah akhlak mereka menjadi pribadi yang jujur, sopan, santun, disiplin,
bagian dari nilai-nilai karakter. Sebagai contoh dari penerapan nilai-nilai yang
telah tertanam pada peserta didik sesuai dengan hasil wawancara yaitu:
81
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
74
Dari hasil pemaparan tersebut dapat kita ketahui bahwa pembelajaran
akidah akhlak ini telah membentuk beberapa karakter peserta didik seperti
religius, jujur, sopan santun, disiplin, toleransi, percaya diri, tanggung jawab
dan lain-lain.
kegiatan atau tingkah laku siswa MTsN 4 Pasaman, dari mulai mereka masuk
pengamatan ini terhadap seluruh siswa yang ada di MTsN 4 Pasaman untuk
dengan membaca do'a, tadarus dan membaca Asmaul Husna. Kemudian guru
siswa.
mendengarkan dan mengikuti arahan guru, akan tetapi pada saat guru
evaluasi, terkadang masih ada beberapa siswa yang ramai atau berbicara
dengan temannya dan berkeliaran untuk mencontek pada temannya yang lain.
dirinya. Kemudian ketika jam istirahat, ketika siswa sedang berada di luar
kelas untuk pergi ke kopsis atau ke kantor, peneliti sering menemukan siswa
75
bersalaman kepada guru ketika berpapasan atau siswa menggunakan kata-kata
dan tingkah laku yang sopan bukan hanya kepada guru, tetapi kepada
karyawan dan orang yang lebih tua darinya guna menunjukkan rasa
ketika dengan teman sebaya atau sekelasnya, kebanyakan tingkah laku siswa
suka bercanda dan bermain atau bahkan menjahilin temannya yang lain.
Pasaman sudah berpakaian rapi dan sesuai aturan, seperti memasukkan baju
proses dapat berjalan mulus sesuai dengan yang guru harapkan, pasti terdapat
Faktor pendukung yang pertama itu berasal dari para guru-guru di MTsN 4
82
Observasi di MTsN 4 Pasaman, Tanggal 18 Juli 2023 , Pukul 11.10 WIB
76
sekolah menjadi update perihal kondisi siswa. Dalam hal ini orang tua juga
dituntut untuk bisa bekerjasama agar dapat membantu dalam membentuk
karakter siswa di lingkungan keluarga dan masyarakat."83
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa orang tua,
Guru dan orang tua harus menjalin kerja sama yang baik demi mencapai
tujuan tersebut. Pembentukan karakter ini dilakukan oleh semua guru yang
ada di MTsN 4 Pasaman, Sehingga bukan guru Aqidah Akhlak saja yang
Namun, guru itu harus menjadi pendidik, mencontohkan yang baik kepada
agar menjadi manusia yang lebih baik. Walaupun demikian, lingkungan juga
menjadi faktor pendukung agar anak dapat bertumbuh kembang dengan baik.
Maka dari itu berada di lingkungan yang positif memang harus dilakukan,
karena jika ada salah satu dari faktor pendukung tersebut tidak berjalan
yang telah disampaikan oleh Ibu Dra. Hj. Raflis, MA (Kepala Madrasah)
menyatakan bahwa:
83
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
77
"Madrasah sudah menetapkan beberapa peraturan-peraturan dan tata
tertib yang harus diikuti oleh semua siswa. Bagi siswa yang melanggar
aturan yang telah ditetapkan maka akan mendapatkan sanksi. Madrasah juga
melakukan beberapa program yang mampu menunjang dalam pembentukan
karakter yaitu pembiasaan yang dilakukan di madrasah. Setiap pagi
dilakukan pembiasaan berdo'a, tadarus Al-Qur'an dan membaca Asmaul
Husna. Selain itu, Madrasah juga melakukan salat zuhur berjamaah di
Musola MTsN 4 Pasaman. Kegiatan pesantren kilat juga diadakan di sekolah
ini ketika bulan suci Ramadhan, biasanya kami memberikan lebih banyak
praktek daripada teori, agar siswa lebih memahami materi tersebut. Materi
pesantren silat berupa praktek sholat, praktek wudhu, praktek tayamum,
praktek sholat jenazah, dan kegiatan-kegiatan peribadatan lainnya. Adapun
program lainnya yaitu Muhadarah setiap hari Jumat dan upacara pagi setiap
hari Senin, upacara pada hari-hari nasional, serta mengadakan lomba-lomba
ketika terdapat hari-hari penting seperti Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari
Maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari-hari lainnya. Adapun program-
program lainnya yaitu berupa ekstrakurikuler yang ada pada sekolah ini
yaitu, pramuka, tahfiz, kaligrafi, drum band, dan tahsin Al-Qur'an.
Ekstrakurikuler ini sangat penting untuk meningkatkan percaya diri dan
bakat pada diri siswa. Karena setiap siswa pasti memiliki bakat dan minat
yang berbeda sehingga kami menyediakan berbagai macam ekstrakurikuler
yang berbeda."84
Dari paparan tersebut peneliti menemukan bahwa dengan penggunaan
sanksi itu dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa, agar siswa
selalu disiplin mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh sekolah. Peraturan
sekolah memang harus dipatuhi oleh seluruh peserta didik, bahkan oleh guru-
guru juga. Dengan adanya peraturan di sekolah ini akan membuat peserta
84
Dra. Hj. Raflis, MA, Kepala Madrasah MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 25 Juli 2023,
Pukul 09:30
78
didik menjadi pribadi yang berkarakter disiplin, jujur, dan bertanggung
sekolah tersebut, siswa dapat melakukan hal positif yang dapat merubah diri
pertama yaitu terdapat pada diri siswa itu sendiri. Berdasarkan wawancara
"Peserta didik yang dihadapi ini berada di masa usia transisi, dibilang
anak-anak bukan dewasa pun belum. Kelas 7 belum remaja awal, kelas 9
belum remaja akhir. Sehingga agak sulit untuk menumbuhkan nilai-nilai
karakter ke siswa, karena pada masa ini peserta didik mudah terpengaruh
oleh hal lain sebagaimana yang kita ketahui saat ini mereka sangat
terpengaruh oleh teknologi. Terkadang siswa lebih mendengar pendapat
temannya dibanding dengan pendapat gurunya”85
Ibu Nursyakbani.NA juga menambahkan:
seumuran MTsN ini berada di usia transisi, yang mana mereka masih labil
85
Dra. Hj. Raflis, MA, Kepala Madrasah MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 25 Juli 2023,
Pukul 09:30
86
Nursyakbani.NA, Guru Aqidah Ahlak MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 03 Juni 2023,
Pukul 10:30
79
dalam suatu hal. Mereka masih sangat sulit untuk diatur karena masih
bersikap kekanak-kanakkan.
dirinya resah, dan tak tau harus berbuat apa. Sehingga anak dapat melakukan
hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meniru perbuatan yang salah, mencari-
cari perhatian karena ia kurang perhatian dari orangtuanya. Maka dari itu
C. Pembahasan
87
Dra. Hj. Raflis, MA, Kepala Madrasah MTsN 4 Pasaman, Wawancara Tanggal 25 Juli 2023,
Pukul 09:30
80
1. Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak di MTsN 4 Pasaman
maupun potensinya, dan itu harus dilakukan secara terus menerus. Sesuai
siswa itu sendiri, tetapi juga dapat mengubah perilaku siswa agar menjadi
dengan baik jika guru memiliki dua kompetensi utama, yaitu kompetensi
88
Syaiful Sagala, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, hal. 63
81
menguasi materi pelajaran, maka diharuskan juga mengacu pada prinsip
tidak maksimal, sehingga siswa juga tidak dapat menerima materi ajar
dengan baik.
dan siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan mudah. Mulai
terjadi di masyarakat.
merupakan salah satu guru yang memiliki peranan yang sangat besar,
82
Seperti halnya dengan cara memberikan suri tauladan atau sebagai contoh
yang baik.
tersebut, hal itu tentu saja agar sukses dan mencapai tujuan yang
(RPP) Akidah Akhlak yang sudah disusun secara matang dan terperinci
Pasaman.
83
d. Nilai religius yang ditunjukkan siswa dengan cara rajin beribadah,
langsung.
Akhlak didukung dengan materi dan metode yang tepat dalam proses
siswa menjadi lebih baik. Nilai karakter yang tertanam pada diri siswa
84
pengetahuan siswa dalam bentuk tulisan. Disamping itu guru juga
diketahui dari evaluasi atau penilaian yang dilakukan oleh guru dan
dari hasil observasi serta hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
harinya.
85
Adapun faktor pendukung pada implementasi pembelajaran Akidah
satunya tidak terlepas karena usaha dari guru Akidah Akhlak itu
selain itu juga dari pihak guru-guru mata pelajaran yang lain, kepala
MTsN 4 Pasaman adalah dari siswa itu sendiri dimana mereka pada
tahap transisi atau remaja awal yang mana mereka masih labil dan sulit
ini berasal dari lingkungan keluarga siswa itu sendiri. Hal ini
dirumah.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa:
1. Semua guru baik guru Akidah Akhlak maupun yang lainnya harus
mengajar. Membuat RPP dan Silabus juga harus dilakukan, karena hal itu
hanya kedua hal tersebut, memilih bahan ajar apa saja yang diperlukan
yang digunakan guru juga sangat penting karena dapat membantu proses
belajar mengajar yang efektif. Setiap siswa ada yang memiliki daya
87
tangkap dan gaya belajar yang berbeda, sehingga media dan metode yang
harus digunakan juga harus bervariatif agar semua siswa dapat menerima
siswa dalam memahami materi Akidah Akhlak yang diajarkan oleh guru.
Adapun bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru adalah dengan cara
pemahaman siswa tentang materi Akidah Akhlak. Dan juga dengan cara
88
pengetahuan siswa dalam bentuk tulisan. Disamping itu guru juga
hari Senin, Muhadarah setiap hari jumat, berdoa, tadarus Al-Qur'an serta
terlepas karena usaha dari guru Akidah Akhlak itu sendiri. Selain itu
penghambat lain yaitu dari diri siswa itu sendiri, masalah pribadi yang
B. Saran
89
memberikan motivasi dan mencontohkan pribadi yang baik kepada
pembelajaran.
menjalankannya.
agar sarana dan prasarana bisa selalu terjaga dengan baik dan dapat
90