ANDI MARAULENG
0010.03.50.2022
LATIFA AL-HABSY
0005.03.50.2022
KATA PENGANTAR
SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan yang tak terhingga kepada
manusia selaku hamba-Nya. Dan tak lupa pula, shalawat beriring nada salam mudah-
mudahan tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. Selanjutnya
hanya dengan taufik dan hidayah-Nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini. kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari kekurangan yang
perlu disempurnakan. Karenanya saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Akhirnya hanya kepada Allah jugalah kita kembali, dengan seiring doa
semoga makalah ini dapat digunakan untuk semua pihak dan bermanfaat.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik,
kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat
pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak
didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang
masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.1
karakter bersumber pada agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendiidkan nasional.
Berdasarkan kajian dari sumber sumber tersebut, telah teridentifikasi 80 butir nilai
karakter yang dikelompokkan menjadi lima nilai yang harus ditanamkan kepada
siswa, yakni; Nilai karakter dalam hubunganya dengan Tuhan Yang Maha Esa, nilai
karakter dalam hubunganaya dengan diri sendiri, jujur, tanggung jawab dan bergaya
hidup sehat.
1
Departemen Agama, Kendali Mutu, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam,2001)
3
pendidikan karakter, sehingga perbaikan moral dan akhlak bangsa dapat dilakukan
maksimal. Hal ini dapat dilihat dari output dan outcome yang dihasilkan belum
karakter positif. Hasilnya, ada yang menggembirakan ada pula yang masih
membuat guru kecewa. Secara umum perilaku siswa telah mencerminkan akhlakuk
kurang baik. Sebagai contoh perilaku buruk yang masih terjadi ialah membuang
teman, tidak mengerjakan tugas, berkata jorok, adanya laporan kehilangan uang dan
barang di tas pada saat jam istirahat, main sepeda kawan tanpa izin, aksi vandalism,
bermain permainan yang mengandung unsur judi, berbuat gaduh pada saat belajar
kecerdasan kognitif. Hal ini dapat lihat dari organisir sekolah-sekolah yang masih
ada dengan ujian, mulai dari ujian mid, ujian akhir hingga ujian nasional. Ditambah
buku pelajaran yang biasanya tak relevan dengan kehidupan sehari-hari para siswa.
Saatnya para pengambil kebijakan, para pendidik, orang tua dan masyarakat
4
dan membentuk karakter unggul. Oleh karena itu, penulis akan membahas makalah
B. Rumusan Masalah
3. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter yang ada di sekolah ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Latin educare atau educere yang artinya melatih atau menjinakkan juga berarti
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak didik, baik jasmani
pada pengembangan pribadi anak didik oleh pendidik.3 Pendidikan juga bisa
diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi
2 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoretik dan Praktik (Jogjakarta: Ar Ruzz
6
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin character, yang
berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada
diri seseorang yang mendasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
4 Agus, Zaenul, Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz,2012), hlm.20.
5
Saptono, Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Esensi, 2011. hal. 23.
7
Sedangkan menurut Elkind Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang
Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu pula
meyimpang dari tujuan pendidikan yang ada. Fadlilla mengatakan bahwa” tujuan
karakter yang baik, yang mana nantinya anak dewasa sudah menjadi kebiasaan
dalam kesehariannya”. Selain itu tujuan pendidikan karakter lebih intensif kaada
8
c. Meningkatkan peradaban bangsayang kompetitif dalam pergaulan dunia.6
karakter dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah
yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul,
Pendidikan karakter yang diarahkan sesuai nilai dan prinsip UUD 1945 dengan
Berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan
takwa kepadaTuhan yang Maha Esa. Selain itu, tujuan dari pendidikan karakter
yaitu: Religius, Jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
orangtua, dan masyarakat) dalam menanam dan membentuk karakter pada siswa.
9
Berdasarkan pernyataan di atas, karakter yang harus dibentuk melalui
c) Memiliki sikap jujur, toleran, kreatif, bertanggung jawab, dan adaptif pada
didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah melalui
sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan
agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-
Pendidikan karakter yang dilakukan pada usia dini adalah wujud nyata
bangsa.
7 M. Fadlillah, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,2013), hlm 27.
10
Menurut kemendiknas fungsi atau manfaat dari pendidikan karakter yaitu:
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikirn baik, dan berprilaku
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan
1) Agama
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan
2) Pancasila
Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
11
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,
peserta didik menjadi warga yang baik, yaitu warga negara yang memiliki
3) Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-
nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep
dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang
Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia,
dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional
1. Religius
8
Kurniawan, Syamsul. Pendidikan Karakter di Sekolah: Revitalisasi Peran Sekolah dalam Menyiapkan
Generasi Bangsa Berkarakter. Yogyakarta: Samudra Biru, 2017. hal.26-30.
12
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
2. Jujur
3. Toleransi
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
13
9. Rasa Ingin Tahu
didengar.
13. Bersahabat/Komunikatif
14
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.9
dengan realitas kehidupan luar dirinya misalnya hidup, mati, kelahiran, bencana
banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan sebagainya. Menyadari tentang kekuatan
diajarkan kepada peserta didik di sekolah tersebut yang dapat dijadikan sebagai
9
Syafiq Riza. Madrasah Karakter. Jember: MT Babussalam, 2014. hal. 24-25.
10
Syamsul Kurniawan. Pendidikan Karakter di Sekolah: Revitalisasi Peran Sekolah dalam
Menyiapkan Generasi Bangsa Berkarakter. Yogyakarta: Samudra Biru, 2017. Hal 79.
15
D. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
sebagai berikut;
karakter.
baik;
tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama.
10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha
membangun karakter.
16
11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter,
karakter merupakan proses yang panjang, mulai sejak awal peserta didik masuk
dalam seluruh mata pelajaran, dalam kegiatan kurikuler pelajaran, sehingga semua
3. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika hal
tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran, kecuali bila dalam bentuk mata
pelajaran agama yang (yang di dalamnya mengandung ajaran) maka tetap diajarkan
membiasakan (habit).
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas 2010. Hal.10.
17
Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan secara aktif (active
learning) dan menyenangkan (enjoy full learning). Proses ini menunjukkan bahwa
proses pendidikan karakter dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru.
ditunjukan agama.12
pendidikan 2013 perlu mendapat apresiasi yang baik. Apalagi jika dilakukan
dapat membawa manfaat yang luar biasa. Adapun urgensi atau arti pentingnya
1. Pendidikan karakter adalah cara yang paling tepat untuk memastikan para
didik.
3. Beberapa siswa tidak mampu membentuk karakter yang baik untuk dirinya
12
http://edhakidam.blogspot.com/2015/01/makalah-pentingnya-pendidikan-
karakter.html
18
5. Pendidikan karakter berperan sebagai usaha dalam mengatasi akar masalah
ke dunia kerja/usaha.
7. Sebagai cara untuk melarang nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat
pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam
yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku
dilingkungan keluarga.
nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan harapan juga
mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga
peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki
keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga membangun karakter
B. Saran
Makalah Ini di susun berdasarkan hasil bacaan penulis dari beberapa buku
dan jurnal yang tersedia di perpustakaan pribadi dan juga online serta beberapa
rujukan dari jurnal yang tersedia dimedia sosial. Sebagai suatu hasil pemikiran
20
maka tentunya makalah ini masih memiliki kekurangan sehingga sangat
membutuhkan saran dan kritikan dari para pembaca dan juga dari Dosen Pengampu
21
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.
http://edhakidam.blogspot.com/2015/01/makalah-pentingnya-pendidikan-
karakter.html
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembinaan Pendidikan Karakter
di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas 2010.
22