Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia dengan jumlah dan

mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. guna

memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan mempunyai peranan

yang sangat penting. Hal ini dicantumkan dalam Undang-undang No.20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 dinyatakan

bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”1
Berdasarkan hal diatas, maka fungsi dan tujuan Pendidikan

Nasional disetiap instansi atau disekolah harus diselenggarakan secara

sistematis agar dapat tercapainya tujuan tersebut. Hal ini tentunya

berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga dapat

bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan

masyarakat.

Pada kenyataannya, dalam dunia pendidikan, sekolah diharapkan

dapat secara konsisten menyediakan bmacam-macam fasilitas agar

mendukung aktivitas belajar mengajar, yang dimulai dari kelengkapan

1
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta: Cemerlang,
2005), hlm.70
2

sarana dan prasarana, kurikulum, tenaga pengajar hingga kegiatan diluar

sekolah atau biasa yang disebut dengan Ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler merupakan sebuah kegiatan tambahan yang

diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tujuannya adalah sebagai upaya

pemantapan kepribadian peserta didik. Ada beberapa aspek Kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan

aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum yang

sedang dijalankan2, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana

penerapan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dapat sesuai dengan

tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun dalam bermasyarakat di

lingkungan sekitarnya .

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam pelajaran

sekolah lebih diarahkan untuk membentuk kepribadian anak, terdapat

beberapa kegiatan ekstrakulikuler seperti Palang Merah Remaja (PMR),

Drumband, dokter kecil, Pramuka, dan lain sebagainya. Salah satu

kegiatan ekstrakurikuler yang mampu membentuk karakter siswa adalah

dengan melalui kegiatan pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka

dirancang agar bersifat menyenangkan karena kegiatan ini berada di luar

pelajaran sekolah atau kegiatan yang sifatnya berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi

lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara nyata

atau praktek.

2
Asmani, J. M. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah
(Yogyakarta: Diva press, 2013), hlm. 62
3

Pendidikan Kepramukaan adalah kegiatan kepanduan secara

Resmi di perkenalkan pada seluruh Rakyat Indonesia pada tanggal 14

Agustus 1961. Gerakan Pramuka didirikan dengan keputusan Presiden

Indonesia Dokumen No.238, Tanggal 20 Mei 1961, menyatakan bahwa:

”Gerakan Paramuka adalah satu-satunya badan yang diberi tugas


untuk menyelenggarakan Pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan
pemuda Indonesia. Sedangkan badan -badan lain yang sama sifatnya /atau
menyerupai perkumpulan Gerakan Pramuka dilarang.”

Memahami pentingnya makna Pendidikan pramuka, Kwartir

Nasional Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa kepramukaan adalah

proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,

terarah, sehat, teratur, dan praktis dilakukan di alam terbuka dengan

prinsip dasar dan metode kepramukaan, yang bertujuan untuk membentuk

karakter, watak, akhlak, dan budi pekerti luhur3. Berikut adalah tujuan

pramuka yaitu a) Memiliki kepribadian yang disiplin, beriman, berakhlak

mulia, bertaqwa, berjiwa patriotik, taat hukum,, menjunjung tinggi nilai-

nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani. b)

Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia serta dapat menjadi masyarakat baik

dan berguna, serta dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki rasa

kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungannya 4. Walaupun

sudah tertera jelas fungsi dan tujuan pramuka, masih terdapat beberapa

3
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kursus Mahir untuk Pembina Pramuka.
Semarang: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Cabang Cakrabaswara. 2011
4
Rahmatika, D. Buku Pintar Pramuka Edisi Pelajar. (Jakarta: Bee Media Pustaka.
2015), hlm. 21
4

siswa yang kurang paham akan hal itu. Sehingga di perlukan kerjasama

antara pembina dan guru untuk mencapai tujuan yang diingginkan. Namun

diharapakan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah

diharapkan tidak menggangu prestasi dikelas, justru bisa meningkatkan

prestasi belajar siswa, kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga mengajarkan

berbagai pendidikan karakter yang tentunya berguna bagi kepribadian

siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pramuka itu sendiri.

Pendidikan karakter merupakan proses pemberian tuntunan atau

arahan kepada peserta didik untuk menjadi sesorang yang berkarakter.

Selain itu, pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi pribadi

yang lebih baik dari sebelumnya dengan menanamkan ajaran sikap seperti

kedisiplinan, kemandirian, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan

sebagainya selain itu, pendidikan karakter juga merupakan upaya yang

dengan sengaja dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk

membantu siswa sehingga dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai

perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai tersebut

dapat terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

yang sesuai dengan norma-norma agama, kesusilaan, budaya, hukum, tata

krama, dan adat istiadat.5

5
Asmani, J. M. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah
(Yogyakarta: Diva press, 2013), hlm. 35
5

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah, yaitu Menurut

Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, macam-macam

bentuk karakter antara lain: 1)religius 2)jujur 3)toleransi 4)disiplin 5)kerja

keras 6)kreatif 7)mandiri 8)demokratis 9)rasa ingin tahu 10)semangat

kebangsaan 11)cinta tanahair 12)menghargai prestasi

13)bersahabat/komjnikatif 14)cinta damai 15)gemar membaca 16)peduli

lingkungan 17)peduli sosial 18)bertanggung jawab.6

Dari beberapa nilai kerakter di atas, menurut peneliti, kedisiplinan

merupakan salah satu hal utama untuk membentuk karakter yang dapat

meberikan dampak positif bagi diri sendiri serta hubungan social dalam

bermasyarakat. Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku

tertib dan patuh atau taat pada peraturan dan ketentuan 7. Pentingnya

disiplin telah dijelaskan dalam Al- Qur’an surah An-Nisa ayat 59:

‫يَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ْا َأِط يُعوْا ٱَهَّلل َو َأِط يُعوْا ٱلَّرُسوَل َو ُأْو ِلي ٱَأۡلۡم ِر ِم نُك ۖۡم َفِإن‬
‫َتَٰن َز ۡع ُتۡم ِفي َش ۡي ٖء َفُر ُّد وُه ِإَلى ٱِهَّلل َو ٱلَّرُسوِل ِإن ُك نُتۡم ُتۡؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّلل َو ٱۡل َيۡو ِم‬
)٥٩ :٤ .Q.s( ‫ر َو َأۡح َس ُن َتۡأ ِو ياًل‬ٞ ‫ٱٓأۡلِخ ِۚر َٰذ ِلَك َخ ۡي‬

Terjemahan:
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada

6
Kementerian Pendidikan Nasional “Desain Induk Pendidikan Karakter” (Jakarta:
Kemendiknas, 2010), hlm. 9-10
7
Basit, A. “Peran Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Penanaman Nilai-Nilai Karakter
Siswa di SD IT Islamiyah Sawangan” 2017, hlm. 5
6

Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya”. (Q.s. 4:59)8

Diambil dari Tafsir Al-Mukhtashar/ Markaz Tafsir Riyadh, di

bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam

Masjidil Haram, menafsirkan ayat diatas yakni Wahai orang-orang

beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-nya. Taatlah kalian kepada

Allah dan taatlah kalian kepada rasul-Nya dengan menjalankan apa yang

Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia larang, dan taatlah kalian

kepada para pemimpin kalian sepanjang mereka tidak menyuruh kalian

berbuat maksiat. Apabila kalian berselisih paham tentang sesuatu,

kembalilah kepada kitabullah dan sunah nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa

sallam- terkait masalah itu, jikalau kalian benar-benar beriman kepada

Allah dan hari Akhir. Sikap kembali kepada kitab suci dan sunah itu lebih

baik bagi kalian daripada mempertahankan perselisihan itu dan

mengandalkan pendapat akal, serta lebih baik akibatnya bagimu.9

Dari penafsiran diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa

mentaati peraturan atau berperilaku tertib (Disiplin) merupakan suatu yang

diharuskan selagi peraturan yang ditetapkan mengarah pada kebaikan atau

yang dapat menmbulkan hal positif dalam kehidupan sehari- hari

khususnya dalam membentuk karakter disiplin, agar terciptanya kehidupan

social maupun kehidupan pribadi selaku umat yang Teratur. Adapun

Contoh disiplin yakni tepat waktu, menjalankan tugas dengan sesuai

dengan ketentuan, taat kepada peraturan yang berlaku, dan lain sebagainya
8
Al-qur’an Surah An-Nisa Ayat 59
9
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, surah An-Nisa ayat 59
7

Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku atau

sikap tertib dan patuh pada peraturan maupun ketentuan yang telah

ditetapkan10. Berikut contoh disiplin yaitu tepat waktu, menjalankan tugas

dengan sesuai, taat pada peraturan yang berlaku, dan lainnya. Disetiap

sekolah tentunya telah menjadikan budaya disiplin sebagai kebiasaan yang

harus diterapkan dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah oleh setip

siswa. Salah satu sekolah yang menerapkan kedisiplinan yakni pada MI

DDI Tani Makmur.

MI DDI Tani Makmur memiliki komitmen yang kuat terhadap

pendidikan karakter yang holistik bagi para siswanya. Salah satu metode

yang telah terbukti efektif dalam membentuk karakter disiplin adalah

melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pramuka bukan hanya sekadar

kegiatan tambahan, tetapi merupakan sarana aktif yang secara konsisten

mendorong perkembangan karakter disiplin pada siswa, hal ini juga

tercantu pada dasa dharma yang kedelapan yakni Disiplin,berani,dan setia.

Berdasarkan hasil Observasi pada tanggal 3 April 2023 beberapa

upaya-upaya yang dilakukan oleh madrasah agar dapat menumbuhkan

karakter siswa terutama dalam kedisiplinan yakni pelaksanaan Shalat

Dhuha secara rutin, upacara bendera rutin seitap hari senin, pengecekan

atribut maupun perlengkapan sekolah, termasuk ekstrakurikuler pramuka,

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Madrasah yang menyatakan :

”sampai saat ini kami selalu berupaya untuk membentuk karakter disiplin
dengan mengadakan kegiatan-kegiatan rutin yang diharapkan dapat

10
Basit, A. “Peran Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Penanaman Nilai-Nilai Karakter
Siswa di SD IT Islamiyah Sawangan” 2017, hlm. 5
8

membentuk menjadi pendukung siswa untuk menjadi lebih disiplin,


seperti melaksanakan Shalat Dhuha berjamaah dilanjut dengan kultum,
Shalat Dzuhur Berjamaah sebelum pulang, upacara bendera, pengecekan
atribut maupun perlengkapan sekolah, dan sebagainya, termasuk dengan
adanya ekstrakurikuler pramuka yang diharapkan juga dapat menjadi
media siswa untuk melatih kedisiplinan siswa”.11

Namun pada kenyataannya, masih terdapat beberapa siswa yang

kurang sadar akan pentingnya kedisiplinan. Hal ini terbukti masih terdapat

beberapa kasus yang terjadi, diantara lain masih terdapat beberapa peserta

didik yang terlambat, lupa atau sengaja tidak mengerjakan PR, tidak

memakai atribut seragam secara lengkap seperti warna sepatu, dasi dan

lain-lain sebagainya. Oleh karena itu penting sekali dengan adanya

kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sesuai dengan fungsinya dapat

menjadi wadah untuk mendidik para siswa menjadi anak yang berkarakter

dimulai dari menempuh pendidikan dasar.

Berdasarkan Latar belakang di atas, maka Penulis Mengangkat

Judul “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Pembentukan

Karakter Disiplin pada Siswa MI DDI Tani Makmur”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam

pembuatan rancangan penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh

Ekstrakulikuler Pramuka terhadap Pembentukan Karakter Siswa MI

DDI Tani Makmur?”

11
Suwardi, Kepala Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loajanan, Wawancara,
3 April 2023.
9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar kecilnya

pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Pembentukan Karakter

Disiplin pada siswa MI DDI Tani Makmur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Pada hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman teori yang berhubungan dengan pengaruh

Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Pembentukan Karakter

Disiplin siswa dan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi

untuk penelitian berikutnya

b. Pada hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam

memperluas pengetahuan dan menjadi acuan peneliti selanjutnya

yang berhubungan dengan pengaruh program literasi membaca

terhadap minat baca siswa

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat

memperkaya dan menambah Wawasan.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan kebijakan yang

akan dikembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap

penelitian yang Sejenis

3. Manfaat Bagi Peneliti


10

Peneliti ini dapat menjadikan sebagai pengetahuan yang

nantinya dapat dikembangkan.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini dipakai untuk menyampaikan teori-teori yang

signifikan dan digunakan sebagai penjelasan pokok masalah yang akan

diteliti dan belum dibahas sebelumnya atau pernah disinggung namun

belum merupakan pembahasan yang mendalam atau membahas sisi lain

permasalahan yang akan diteliti selain dari permasalahan yang akan

diteliti selain itu menjelaskan perbedaan dengan hasil penelitian

sebelumnya baik dari segi masalah, metodologi dan hasil penelitian.

Menjelaskan posisi peneliti dalam penelitian tersebut Sebagai dasar untuk

melihat kesamaan dan perbedaan serta sebagai rujukan dari judul yang

peneliti angkat. Ada beberapa kaitanya dengan judul penelitian

sebelumnya yaitu sebagai berikut

Penelitian yang pertama yakni yang dilakukan oleh Ariski Nuril

Indah, dengan judul penelitian “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka

Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di MAN 2 Samarinda”. Skripsi.

Program Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Hasil

penelitian mengenai pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap


11

pembentukan akhlak siswa di MAN 2 Samarinda, menunjukkan hasil

bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel berikut dikatan

berpengaruh positif, hal ini dapat dibuktikan pada hasil r hitung (Person

Correlations). Pada tes ini, diperoleh bahwa nilai r hitung pada hubungan

Ekstrakurikuer Pramuka (X) dan Pembentukan Akhlak (Y) diperoleh

hasil yaitu 0,654> r tabel 0,388, sehingga peneliti mengambil kesimpulan

bahwa ada hubungan atau berkorelasi antara variabel Ekstrakurikuler

Pramuka dengan Pembentukan Akhlak, dan pengaruh pramuka terhadap

pembentukan akhlak siswa sebesar 43%, sisanya sebanyak 57%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

Penelitian yang kedua yakni, Minasahari dengan judul “

Hubungan Antara Ekstrakurikuler Pramuka dengan Kedisiplinan Murid

SDN 127 Matakali Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang” yang

dilakukan pada tahun 2018, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Adapun hasil dari penelitian yang di teliti, menunjukan bahwa ada

hubungan yang kuat antara ekstrakurikuler Pramuka dengan kedisiplinan

murid di SDN 127 Matakali Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.

Dalam penelitian ini, pemeliti menyimpulkan hipotesis yang tercatat

“Ada hubungan yang signifikan antara ekstrakurikuler Pramuka dengan

kedisiplinan di SD Negeri 127 Matakali” diterima

Dede Setiawan, dengan judul penelitian “Implementasi

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Membentuk Karakter SD

Islam Al-Azhar 47 Samarinda” yang dilakukan pada tahun 2019,


12

Universitas Islam Negri Samarinda. Adapun hasil dari penelitian ini,

keterampilan implementasi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah taat

beribadah kepada Allah SWT, Gemar mengelola bahan bekas menjadi

keterampilan, rajin dan terampil, mengerjakan pekerjaan sekolah,

Disiplin tepat waktu datang jam sekolah , Sikap bertanggung jawab dan

dapat dipercaya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, memiliki

sifat gotong royong, Rajin menabung di simpanan pelajar bank kaltim.

Faktor-faktor pendukung implementasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka

dalam membentuk karakter peserta didik diantaranya dukungan dari

pimpinan yayasan Al-Azhar, pelatihan keterampilan setiap bulan buat

Bina Damping, dukungan finansial dari sekolah untuk Pembina, dan

aturan pemerintah. Sebaliknya faktor-faktor penghambat implementasi

kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam membetuk karakter peserta didik

diantaranya Pembina dan Bina Damping belum mempunyai sertifikat

Kursus Mahir Dasar (KMD), sebagian Bina Damping belum mempunyai

keterampilan Pramuka, dan kurang rasa percaya diri dan mandiri pada

peserta didik. Adapun dolusi agar dapat mengatasi penghamabat

implementasi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam membetuk

karakter peserta didik yaitu dengan cara: Mengadakan pelatihan Kursus

Mahir Dasar atau KMD, seluruh wali kelas menjadi Bina Damping

pramuka, sekolah memberikan insentif tunjangan Pembina dan Bina

Damping, serta berkomunikasi dengan kedua orang tua peserta didik.

TABEL I
13

PENELITIAN YANG RELEVAN

No
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
.

Ariski Nuril Indah, Jenis penelitian yang Penelitian ini


2022, Pengaruh digunaan adalah jenis berfokus pada
Ekstrakirikuler penelitian Kuantitatif pembentukan
1 Pramuka Terhadap Karakter, Sedangkan
Pembentukan pada penelitian
Akhlak Siswa di terdahulu, peneliti
MAN 2 Samarinda. terfokus pada
pembentukan akhlak .
Eli Heryani, 2018, Jenis penelitian adalah Penelitian terdahulu
Hubungan Antara penelitian korelasi yang hanya terfokus pada
2 Ekstrakurikuler menggunakan hubungan antara
Pramuka Dengan pendekatan Kuantitatif variabel x dan y,
Kedisiplinan Murid sedangkan penelitian
Di SDN 127 terbaru juga terfokus
Matakali pada besarnya
Kecamatan Maiwa pengaruh antara
Kabupaten variabel x dan y.
Enrekang
Dede Setiawan, Teknik analisis data Pada penelitian
2019, Implementasi yang sama, yaitu terdahulu, Peneliti
Kegiatan menggunakan produc menggunakan metode
Ekstrakurikuler momen Kualitatif, dan
Pramuka Dalam terfokus pada
Membentuk bagaimana
3
Karakter Disekolah Implementasi dari
Dasar Islam Al- Ekstrakurikuler
Azhar 47 Pramuka sedangkan
Samarinda pada penelitian
terbaru, peneliti
menggunakan
penelitian kuantitatif.
14

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyelesaian, maka penelitian ini

disusunberdasarkan sistematika penulisan karya ilmiah yang telah

ditetapkan. sebagai berikut :

Bab I yaitu berisi tentang pendahuluan: membahas tentang latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II yaitu berisi tentang landasan teori yang isinya membahas

mengenai Ekstrakurikuler, Gerakan Pramuka, dan Karakter disiplin

Bab III Yaitu berisi tentang rangkaian prosedur penelitian. Dalam

bab ini disajikan metode penelitian berupa jenis penelitian, populasi dan

sampel, Teknik pengumpulan data, definisi operasional, variabel,

indikator, instrument pengumplan data, keabsahan data dan teknik

analisis data.

Bab IV yaitu berisi tentang hasil penelitian. Dalam bab ini

menyajikan tentang gambaran lokasi penelitian, hasil penelitian, dan

pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti

Bab V yaitu berisi tentang penutup. Dinama dalam bab ini peneliti

menyimpulkan hasil penelitian dan berisi saran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Ekstrakurukuler

Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang

diadakan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan yang dilaksanakan

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah dengan tujuan agar dapat

memperluas pengetahuan siswa, meningkatkan keterampilan, dan dapat

mengimplementasikan nilai nilai atau aturan aturan agama serta norma-

norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk

insan yang paripurna. Dengan kata lain, ekstrakurikuler merupakan

kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk

membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

lakukan oleh tenaga kependidikan yang berkemampuan dan pendidik

yang berkewenangan di sekolah.0

Berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993

yaitu, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang

diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan

program yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan telah

0
Sujak, Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Peserta Didik (Yogyakarta: Andi, 2022),
hlm. 108
16

dirancang khusus agar dapat sesuai dengan faktor minat dan bakat

peserta didik.0

Berdasarkan pengertian ekstrakurikuler yang dijelaskan di atas

maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan

kegiatan tambahan di luar jam pelajaran sekolah yang sangat penting

untuk membentuk karakter peserta didik, menambahkan pengetahuan

keterampilan wawasan serta pengalaman bagi peserta didik sesuai

dengan minat dan bakat yang diminati.

2. Jenis-jenis Ekstrakurukuler

Dilihat dari jenisnya, kegiatan Ekstrakurikuler sendiri terdiri atas

kegiatan wajib dan pilihan0. Terdapat dua jenis kegiatan ekstrakurikuler

bila dilihat dari hubungannya dengan pelajaran di kelas, yaitu:

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan langsung dengan

pelajaran di kelas. Kegiatan ini bertujuan agar dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Serta

dapat menjadi wadah untuk menggali potensi yang ada pada peserta

didik itu sendiri. Contohnya olahraga, seni, bimbingan belajar, dan

karya ilmiah remaja.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak langsung berhubungan dengan

pelajaran di kelas. Ekstrakurikuler ini bertujuan untuk menyesuaikan

diri untuk peserta didik dengan kehidupan integratif, dan

0
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993
0
Puspitasari, Manajemen Ekstrakurikuler Pramuka (Semarang:Cahya GR, 2023), hlm.10
17

memberikan kesempatan untuk bekerja sama mencapai tujuan-tujuan

bersama. Contohnya paskibra, OSIS, pramuka, dan PMR.0

Dari jenis Ekstrakurikuler yang dipaparkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa Jenis ekstrakurikuler dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu Jenis dan hubungan ekstrakurikuler dengan kegiatan pelajaran yang

ada disekolah.

3. Tujuan Ekstrakurikuler

Tujuan kurikuler ialah tujuan pendidikan yang harus dicapai pada

bidang studi. Menurut beberapa ahli, tujuan kurikuler tersebut dapat

diformulasikan bahwa tujuan ekstrakurikuler yaitu tujuan yang

dirumuskan secara formal dalam kegiatan ekstrakurikuler (kegiatan di

luar jam pelajaran terjadwal) yang ada pada lembaga-lembaga

pendidikan, Khususnya pada kurikulum. Sedangkan tujuan kurikuler

merupakan penjabaran dari institusional (tujuan lembaga pendidikan).

Hal ini berarti bahwa tujuan kurikuler lebih khusus dari pada tujuan-

tujuan institusional Tujuan kurikuler tersebut diorientasikan untuk

merealisasikan beberapa program kurikuler disekolah, baik program

intrakurikuler, kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Adapun tujuan

kegiatan ekstrakurikuler adalah:

a. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik

agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh

dengan karya.

0
Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus Di Sekolah (Jakarta:Bumi Aksara, 2018,
hlm. 59
18

b. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab

dalam menjalankan tugas.

c. Mengembangkan etika dan yang mengintegrasikan hubungan dengan

Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.0

Berdasarkan tujuan dari ekstrakurikuler di atas maka dapat

disimpulkan bahwa ekstrakurikuler bertujuan menyalurkan dan

mengembangkan potensi dan bakat peserta didik, melatih sikap

disiplin, kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, serta

mengembangkan etika dan mengintegrasikan hubungan dengan tuhan,

rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.

4. Fungsi Ekstrakurikuler

terdapat empat fungsi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan yaitu diantaranya:

1) Fungsi pengembangan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler berfungsi agar

dapat mendukung perkembangan peserta didik melalui perluasan

minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk

pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan

2) Fungsi Sosial, yaitu kegiatan ekstrakurikuler berfungsi agar dapat

mengembangkan kemampuan serta mengembangkan rasa tanggung

jawab, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan

internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

0
Muhammad syamsul taufiq, Manajemen Penjas (Indramayu: Adab, 2020), hlm. 147-148
19

3) Fungsi Rekreatif, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan

dalam keadaan suasana yang rileks, menggembirakan, dan

menyenangkan sehingga dapat menunjang proses perkembangan

untuk peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler harus menjadikan

kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik

oleh peserta didik.

4) Fungsi Persiapan Karir, yaitu kegiatan ekstrakurikuler berfungsi

untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui

pengembangan kapasitas yang nantinya dapat diimplementasikan

didunia pekerjaan.0

Dari keempat fungsi yang dijelaskan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk

mengembangkan kemampuan potensi dan rasa tanggung jawab

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas

pengalaman sosial dalam rangka menyiapkan karir peserta didik melalui

pengembangan kapasitas.

B. Gerakan Pramuka

1. Sejarah Gerakan Pramuka

a. Sejarah Pramuka Dunia

Sejarah pramuka dunia tidak dapat dipisahkan dengan

terbitnya buku Scouting For Boys, karena buku itulah yang

menyebabkan anak-anak dan remaja beramai-ramai bergabung

0
Nur Hamdiati, manajemen ekstrakurikuler di Madrasah Ibtidaiyah (Cirebon: PT Arr Rad
Pratama. 2023), hlm. 53-54
20

dalam kegiatan alam terbuka yang dinamakan gerakan Kepanduan

(Boy Scouts).0

Pada awal tahun 1908, Baden Powell menulis pengalamannya

dengan judul buku Scouting For Boys untuk acara latihan

kepramukaan yang dirintisnya. Buku ini cepat menyebar di Inggris

dan negara- negara lain sehingga berdirilah organisasi kepramukaan

yang semula hanya untuk laki-laki (Boys Scout). Pada tahun 1912,

berdirilah organisasi kepramukaan untuk wanita (Girl Guides). la

dibantu adiknya dan kemudian dilanjutkan oleh istrinya.

Tahun 1918, Baden Powell membentuk Rover Scout untuk

mereka yang berusia 17 tahun. Tahun 1922, Baden Powell

menerbitkan buku Rovering to Sucess yang menggambarkan

seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju pantai

bahagia.

Tahun 1920, Baden Powell menyelenggarakan Jambore Dunia

pertama di Olympia Hall, London, dengan mengundang Pramuka

dari 27 negara dan Powell diangkat menjadi Bapak Pandu Sedunia

(Chief Scout of The World).0

b. Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah Kepramukaan di Indonesia bermula dari gagasan

seseorang yang bernama Baden Powell, beliau merupakan tokoh

yang pertama kali mendirikan Organisasi Kepanduan Dunia yang


0
Andri Bob Sunardi, BOYMAN (Ragam Latih Pramuka), (Bandung: Penerbit Nuansa
Muda, 2016), cet. 10, hlm. 32
0
Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka (Jakarta: Wahyumedia, 2015), hlm. 21
21

mana pada akhirnya ddikenal hingga wilayah Indonesia. Setelah

dikenal di Indonesia, kemudian dibentuklah organisasi yang

merubakan cabang dari kepnduan Belanda, yang mana disebut

dengan nama NIPV (Nedherland Indische Padvinders Vereneging).

Setelah mengenal Pramuka Belanda, tokoh-tokoh nasional ingin

mendirikan Pramuka untuk anak-anak di tanah air, sehingga

Pramuka didirikan sebagai JPO (Java Padvinders Organisatie).

Namun pada tahun 1950-1960 organisasi pengintai tersebut tidak

membentuk suatu kesatuan melainkan menjadi banyak organisasi

pengintai di Indonesia, sehingga Presiden Soekarno membubarkan

semua organisasi pengintai yang ada di Indonesia kemudian

menggabungkan semua organisasi pengintai yang ada di Indonesia.

Gerakan dan disetujui. dalam sistem presidensial. 238 Indonesia,

1961. 20 Mei 1961, dengan ketentuan bahwa Pramuka adalah satu-

satunya organisasi Pramuka untuk anak dan remaja di Indonesia0.

Uraian berikut menceritakan secara singkat tentang sejarah

perjalanan awal masuknya kepanduan di Indonesia, yang mana pada

awalnya berasal dari negara Belanda kemudian diikuti oleh negara

Indonsia, adapun gagasan utama dalam pembentukan organisasi

kepanduan adalah karena melihat pentingnya peran organisasi

kepramukaan dalam pembinaan kepemudaan. Dalam perjlanan

waktu, Organisasi pramuka berubah karena berbagai alasan dan

0
Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jagakarsa: Wahyumedia, 2014),
hlm.12
22

menjadi organisasi resmi yang dikenal sebagai organisasi gerakan

pramuka.

Panitia pembentukan Gerakan Pramuka melkasnakan

penyusunan sturktur personalia Kwartir Nasional (Kwarnas). Pada

akhirnya setlah melewati musyawarh, maka diputuskan Sri Sultan

Hamengkubuwono IX sebgai Ketua Kwarnas Pertama dan Dr. Azis

Saleh sebagai Sekjen Kwarnas pertama Gerakan Pramuka.

Kemudian, pada tanggal 14 Agustus 1961 dilaksanakanlah

pelantikan Ketua Kwarnas dan Sekjen Kwarnas yang telah terpilih,

adapun yang melantik ilaha Presiden Republik Indonesia disertai

pula dengan penyerahan Panji gerakan pramuka yang berlogokan

tunas kelapa, saat itu pula pramuka diresmikan dan dikenal oleh

rakyat Indonseia.0.

Sebagaiamna yang dijelasnkan dalam buku Ensiklopedia

Praja Muda Karana, Pada tanggal 14 Agustus 1961 Ketua Kwarnas

pertama yang terpilih ialah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan

pada tanggal tersebut organisasi Gerakan Pramuka diresmikan dan

dikenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Hingga saat ini tanggal

14 Agustus 1961 ditetapkan sebgai tanggal Ulang Tahun Pramuka,

bahkan setiap anggota pramuka menyelenggarakan Hari jadi

pramuka tiap tahunnya denganl suka cita dan mengingat perjuangan

para tokoh terdahulu dalam pendirian.


0
Anton Kristiadi, Ensiklopedia Praja Muda Karana Praja Muda Karana Indonesia:
Megenal Gerakan Pramuka dan Kepanduan, (Surakarta: PT Borobudur Inspira Nusantara, 2014),
hlm.37-38.
23

2. Pengertian Pramuka

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang

memiliki arti “Anak muda yang gigih dalam bekerja menggapai cita-

citanya dan bermanfaat bagi sesama”. Gerakan Pramuka merupakan

wadah bagi anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega,

Pembina, Pelatih, Majlis Pembimbing, Andalan yang berdasarkan

system pamong0 dan merupakan organisasi resmi yang diselenggarakan

dinegara kita dalam bentuk pelatihan kepramukaan 0. Sehingga dapat

mengembangkan bakat, dan minatnya, sehingga dikatakan bahwa

gerakan pramuka adalah organisasi yang memiliki struktur yang jelas

dan memiliki kode kehormatan yang harus dipatuhi yaitu: Satya dan

Darma, dalam tingkatan penggalang atau SMP/MTs disebut dengan

TriSatya dan Dasa Darma.

Tri satya

Demi kehormatan ku aku berjanji akan bersungguh-sungguh

1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

2)Menolong sesama hidup serta membersiapkan diri membangun

masyarakat

3) Menepati Dasa Darma.0

Dasa Darma pramuka itu

0
Khaerul Anam,Wawasan Kepramukaam (bogor: Lindan Bestari, 2020), hlm.8
0
Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jagakarsa: Wahyumedia, 2014),
hlm. 11
0
Andri Bob Sunardi, Boyman, (Cet.VIII; Bandung: Nuansa Muda, 2013), hlm.2.
24

1) Takwa kepada tuhan yang Maha Esa

2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3) Patriot yang sopan dan kesatria

4) Patuh dan suka bermusywarah

5) Rela menolong dan tabah

6) Rajin terampil dan gembira

7) Hemat cermat dan bersahaja

8) Disiplin berani dan setia

9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.0

Pramuka dapat dimaknai sebagai Organisasi yang bertujuan dalam

peningkatan pembinaan jasmani dan rohani bagi generasi muda. Kegiatan

prmuka terfokus pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dialam terbuka,

yang mana diharpkan kegiatan tersebut dpat berpengaruh pada

pembentukan karakter generasi muda yang kelak dapat berperan penting

bagi masyarakat.

Dalam menyelenggarakan berbagai macam bentuk kegiatan yang

diselenggarakan oleh pramuka, tentu kegiatan yang dilakukakan berkonsep


0
Astiti Ningrum, sherly, Buku Lengkap Pramuka Siaga & Penggalang (Indonesia: Laksana
Kidz, 2017), hlm. 32
25

pada pendidikan nonformal yang dilaksanakn dilingkungan luar kelas

maupun diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang

menyenangkan, sehat, teratur, terarah, menari dan sesuai dengan prinsip

dasar dan metode kepramukaan0

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kegiatan pramuka tidak

terbatas pada kegiatan yang dilaksanakn didalam ruangan ataupun kelas,

namun dalam pelatihan kepramukaan dapat dilakukan di luar ruangan

ataupun di luar kelas sehingga siswa dapat lenbih mudah memahami dan

menerapkan prinsip dan metode dasar kepramukaan dalam kehidupan

sehari-hari dengan mengamalkan dasadharma pramuka.

3. Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda

Indonesia dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang

pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan

perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar:0

1. Setiap anggota dapat menjadi manusia yang berkepribadian dan

berwatakb luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat

keyakinan beragamanya;

2. Setiap anggota dapat menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan

keterampilannya;

3. Setiap anggota dapat menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya;

0
Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jagakarsa: Wahyumedia, 2014),
hlm. 12
0
Jaenudin yusup, Tini Rustini, Panduan Wajin Pramuka Superlengkap Siaga, Penggalang,
Penega, Pandega (n.p: Bmedia,2022), hlm.7
26

4. Setiap nggotanya dapat menjadi manusia yang berjiwa Pancasila,

setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,

sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang

sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan

negara.

Pencapaian dalam tujuan tersebut tentunya diharapkan dapat

berhasil membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangunan di

Indonesia yang berkepribadian beriman dan bertakwa serta berwawasan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, tujuan Gerakan pramuka

diharapkan mampu membentuk sikap dan perilaku yang positif, dengan

ditandai menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki

ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan

fisik.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti menyimpulkan

tujuan Gerakan pramuka ialah sebagai wadah untuk mendidik anak-

anak dan pemuda Indonesia agar dapat menjadi pribadi yang

berkarakter dan mempunyai kepribadiannya sendiri melalaui Prinsip

Dasar dan Metode Kepramukaan yang berlaku, sehingga dapat menjadi

generasi yang dapat berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara sesuai

dengan tujuan gerakan pramuka itu sendiri.

4. Fungsi Gerakan Pramuka

Dalam proses pencapaian tujuan kegiatan kepramukaan ada

beberapa fungsi Pramuka yang harus dilaksanakan yaitu:


27

a. Kegiatan bagi generasi muda

generasi muda memerlukan kegiatan yang dapat

menyenangkan dan mendidik mereka agar dapat menjadi pribadi

yang lebih baik yang tentunya egiatan tersebut harus menghibur

menyenangkan mempunyai tujuan sehat dan terarah

b. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa, kegiatan pramuka merupakan satu tugas

yang di embun dengan ikhlas kerelaan, dan Pengabdian. Melalui

kegiatan pramuka inilah orang dewasa dapat membuktikan dirinya

secara sukarela demi untuk mencapai tujuan kepramukaan.

c. Alat bagi organisasi dan masyarakat

Dalam perkembangannya, Pramuka memiliki peran sebagai

alat untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan masyarakat dan

organisasi kepramukaan. Artinya setiap kegiatan pramuka dalam

bentuk latihan berkala yang diharapkan dapat mewujudkan suatu

tujuan yang ingin dicapai baik masyarakat maupun organisasi.0

Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan fungsi Gerakan

pramuka yakni sebagai Gerakan atau kegiatan yang dapat

mengembangkan karakter, sebagai pengabdian bagi masyarakat

yang dapat berguna bagi masyarakat, dan sebagai alat untuk

memenuhi kebutuhan atau tujuan masyarakat dan organisasi

kepramukaan

0
Rumisih, Buku Saku Pandu Bermutu (purwokerto: Tatakata. 2022), hlm. 61
28

5. Hakikat Ekstrakurikuler Pramuka

Hakikat dari Ekstrakulikuler Pramuka ialah kegiatan

Ekstrakulikuler yang mencakup dalam pendidikan kepramukaan,

bertujuan dalam membentuk pribadi siswa agar terciptanya peserta

didik yang berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dalam bentuk kegiatan

yang melputi penghayatan dan pengamalan yang terdapat di dalam

nilai nilai tri satya dan dasa darma pramuka. Seusai dengan

diterbitkannya peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

63 tahun 2014 mengenai pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan

ekstrakulikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

maka Ekstrakulikuler pramuka menjadi salah satu ekstrakurikuler

yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi yang berada di sekolah

dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas.

C. Karakter Disiplin

1. Pengertian karakter Disiplin

Karakter dapat diartikan sebagai sifat kejiwaan baik itu akhlak

ataupun budi pekerti yang dimplementasikan pada perbuatan yang

selalu dilakukan sehingga menjadi kebiasaan. Pendidikan karakter

adalah usaha yang didesaian kemudian diterapkan secara sistematis

agar siswa dapat terbantu dalam memahami perilakunya baik yang

berhubungan dengan Tuhan, dirinya, maupun yang dihar dirinya. Nilai

tersebut diwujudkan dalam perilaku, sikap dan pemikiran yang sesuai

dengan hukum dan norma yang berlaku Perlakuan yang diberikan


29

orang tua dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak, akan

menjadi baik atau buruk Sehingga karakter tersebut menjadi sifat yang

tertanam pada jawa, dan pada setiap tindakannya dalam kehidupan

sehari- hari akan mencerminkan sifat tersebut dengan tanpa ada rasa

beban.

Hasil perilaku seseorang merupakan cerminan dari karakterya

Pikiran merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan

karakter, karena bertindak sebagai pelopor yang didalamnya terdapat

program yang membentuk pengalaman hidup. Program tersebut yang

membuat pola fikir dari siswa yang kemudian membentuk perilakunya

maka program yang tertanam tersebut harus sejalan dengan prisip

kebenaran yang berlaku agar perilaku yang terbentuk juga tidak

bertentangan dengan norma yang berlaku Disiplin.

Kedisiplinan berasal dan kata disiplin yang bila diartikan

adalah ketaatan, kepatuhan pada tata tertib maupun peraturan 0. Disiplin

merupakan hasil dari pengaruh yang ciptakan agar dapat menjadikan

siswa mampu menghadapi lingkungannya, karena disiplin dilakukan

dengan memberikan pembatasan aturan yang diperlukan untuk siswa

dapat memperoleh sesuatu yang tumbuh dari kebutuhan menjaga

keseimbangan antara keinginan dan kecenderungannya 0. Peningkatan

dalam kemampuan berfikir, bertindak dan melakukan pekerjaan secara

kreatif perlu proses latihan yang disiplin Karena disiplinan merupakan


0
Semiawan, Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: Macanan Jaya
Cemerlang, 2008), hlm. 27
0
Rohani. A, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 134
30

wujud patuh pada aturan yang ada anak menyesuaikan diri supaya

dapat menjadi kebiasaan yang melekat hingga menciptakan keadaan

teratur.

2. Ruang Lingkup Kedisiplinan

Disiplin dalam ruang lingkupnya dapat dibedakan menjadi tiga:

1) Disiplin diri, yaitu peraturan yang berlaku hanya bagi seorang

individu, 2) Disiplin sosial, merupakan peraturan yang harus dipatuhi

oleh masyarakat, 3) Disiplin nasional yaitu aturan yang harus dipatuhi

oleh rakyat dalam suatu negara. Untuk kedisiplinan siswa yang

dimaksud adalah berupa sikap tepat waktu, menepati jadwal, menjaga

kondisi fisik, dan dapat mencegah masalah penandaan waktu belajar

Tujuannya adalah agar siswa dapat belajar bertanggung jawab dan

mengatur diriya sendiri menjadi pribadi yang tidak ketergantungan

serta mematuhi aturan.0 Anak-anak diajarkan disiplin agar dapat

mengerti mengenai keadaan sosial seperti hak orang lain, menjalankan

kewajibannya, mengerti apa yang dilarang dan meninggalkannya,

memahami baik dan buruk, dan yang terpenting adalah belajar

mengorbankan egonya tanpa paksaan dari pihak lain serta bisa

mengendahkan keinginannya dalam melakukan sesuatu tanpa ada rasa

terancam0

Beberapa indikator kedisiplinan dalam belajar antara lain yaitu

Kedisiplinan dalam menepati jadwal pelajaran ketika memiliki jadwal

0
Rohani. A, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 134
0
Gunarso, Psikologi Untuk Membimbing (Jakarta: PT. Gunung Mulia, 2000), hlm. 135
31

kegiatan belajar maka jadwal tersebut harus ditepatinya,kedisiplinan

dalam mengatasi godaan yang akan memanda waktu belajar karena

godaan akan datang setiap waktu maka apabila waktu belajar sudah tiba

dan ada hal-hal yang menghalanginya maka siswa tersebut harus dapat

mengatasinya supaya jadwal yang sudah ada tetap dijalankan,

Kedisiplinan terhadap diri sendiri yang dalam hal ini siswa dapat

mengatur bagaimana motivasi dalam belajar secara mandiri baik belajar

dirumah maupun di sekolah dengan tanpa harus diingatkan oleh orang

lain, selain itu juga dapat mematuhi peraturan dengan tanpa ada

paksaan, Kedisiplinan dalam menjaga kondisi fisik kedisiplinan ini

merpengaruh kegiatan aktivitasnya dalam sehari-hari sehingga perlu

menjaga Kondisi fisiknya dengan cara olaharaga yan teratur, makan

makanan yang bergizi sebelum berangkat ke sekolah.0

3. Aspek- aspek Kedisiplinan

Kedisiplinan dilihat dalam tiga aspek yaitu:

1) Aspek disiplin siswa di dalam kelas Sikap siswa dikelas maksudnya

adalah pada saat guru menerangkan materi pelajaran maka siswa

memperhatikannya dan tidak membuat kegaduhan didalam kelas

serta jika ada tugas dari guru maka siswa akan langsung

mengerjakannya. Aspek disiplin siswa di kelas, meliputi: a) Sikap

siswa dikelas b) Kehadiran siswa.

0
Muhammad Syafiudin, “Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membentuk Karakter
Disiplin Siswa” dalam Jurnal Pendidikan dan perkembangan anak,Vol. 3, No.1, hlm. 75-76, 2021
32

2) Aspek disiplin di lingkungan sekolah. Kedisiplinan sekolah

tentunya memiliki hubungan erat dengan perilaku siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Maka dari itu, aspek disiplin siswa

di luar kelas di lingkungan sekolah, yakni meliputi: a)

Melaksanakan tata tertib di sekolah b) Berhubungan dengan disiplin

waktu

3) Aspek disiplin siswa di rumah proses pendidikan juga terjadi di

dalam rumah, oleh karena itu diperlukan juga disiplin siswa ketika di

rumah. Disiplin belajar di rumah merupakan suatu tingkat

konsistensi dan konsekuensi serta keteraturan dalam kegiatan belajar

untuk memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran dirinya

untuk belajar mentaati dan melaksanakan tugasnya sebagai siswa di

rumah dengan dukungan orang tua yang mengawasi, mengarahkan,

serta berupaya untuk membuat anak menyadari disiplin diri Aspek

disiplin di rumah, meliputi: a) Mengerjakan tugas sekolah di rumah

b) Mempersiapkan keperluan sekolah dirumah. 0

Dari beberapa aspek diatas, peneliti menyimpulkan aspek-

aspek kedisiplinan meliputi 3 aspek yaitu kedisiplinan didalam kelas

sekolah, kedisiplinan linkungan sekoalah, dan kedisiplinan siswa

dirumah.

0
Arikunto., Manajemen Pengajaran., (Jakarta: Rineka, 1993), hlm.137.
33

4. Tujuan Kedisiplinan

Penanaman dan penerapan sikap disiplin pendidikan tidak

dimunculkan untuk maksud sebagai suatu tindakan pengekangan

maupun pembatasan kebebasan bagi siswa untuk melakukan suatu

kegiatan atau aktivitasnya, akan tetapi sebagai tindakan pengarahan

agar tentunya dapat menanamkan sikap yang bertanggung jawab dan

mengarahkan siswa agar dapat menjalankan cara hidup yang baik dan

teratur. Sehingga dia tidak menimbulkan persepsi bahwa kedisiplinan

merupakan beban, akan tetapi suatu yang menjadi kebutuhan bagi

dirinya menjalankan tugas maupun kegiatan sehari -hari. Tujuan

disiplin yakni membentuk prilaku sedemikian rupa hingga ia akan

sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat

individu itu di identifikasikan0. Disiplin memang perlu tanamkan dan

diterapkan oleh siswa disekolah untuk kebutuhan belajar demi

mencegah perbuatan yang membuat siswa tidak mengalami kegagalan,

melainkan keberhasilan. tujuan dasar diadakan disiplin yaitu:

1) Membantu siswa agar dapat menjadi pribadi yang matang dan

sebagai pengembangan diri dari sifat-sifat ketergantungan dan

ketidak bertanggung jawaban sehingga dapat menjadi pribadi yang

bertanggung jawab

2) Membantu siswa agar mampu mengatasi dan mencegah timbulnya

problem disiplin serta menciptakan situasi yang favorebel bagi

0
Elizabet B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta, Erlangga, 1993), hlm. 82
34

kegiatan belajar mengajar di mana mereka dapat mentaati peraturan

yang ditetapkan.

Berdasarkan hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan disiplin adalah untuk membentuk prilaku seseorang ke dalam

pola yang disetujui oleh lingkungannya.0

0
Soekarto Indra Fachrudin, Administrasi Pendidikan, (Malang: Tim Publikasi FIIKIP,
1989), hlm. 108
35

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti yakni menggunakan

pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini, Peneliti mencoba untuk

menemukan hasil dari seberapa besar Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka

terhadap Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di MI DDI Tani Makmur.

Menurut Jasa Ungguh Muliawan, Metode Kuantitatif adalah penelitian yang

berdasarkan pada pembenaran dan pembuktian suatu teori dalam bentuk fakta

berupa data. Dalam penelitian Kuantitatif ini, peneliti menghadirkan beberapa

data dengan berbentuk nominal angka0.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah kumpulan dari keseluruhan elemennya akan ditarik

kesimpulannya0. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti guna dipelajari dan selanjutnya ditarik

kesimpulannya0. Dalam penelitian berikut penelitian mengambil populasi

dari seluruh siswa di MI DDI Tani Makmur yang terdaftar sebagai anggota

ekstrakurikuler Pramuka.

0
Jasa Ungguh Muliawan, Metodologo Penelitian Pendidikan dengan Studi Kasus
(Yogyakarta: Gaya Media, 2014), hlm. 60.
0
Rully Indrawan, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan Campuran untuk
Manajemen Pembangunan dan Pendidikan revisi 2, (Bandung: Alfaberta, 2017), hlm. 93
0
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfaberta, 2017), hlm. 117.
36

TABEL II
RINCIAN POPULASI SISWA YANG MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

Kelas IV V VI
Jumlah Siswa 22 29 17
Total 57
Sumber: Absensi Pembina Pramuka MI DDI Tani Makmur tahun 2023

2. Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemilihan sampel

purposive sampling. Tujuan sampel dilakukan dengan cara mengambil

subyek bukan didasari atas stata, random atau daerah, akan tetapi,

berdasarkan tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena terdapat

hal-hal yang perlu dipertimbangkan0. Teknik ini dipilih karena peneliti

ingin agar penelitian ini benar-benar dapat mewakili populasi yang sesuai

dengan target penelitian. Kelas yang diambil oleh peneliti adalah kelas

tinggi yang siswanya tercatat sebagai pramuka aktif yang terdiri dari 27

siswa, hal ini dipilih karena kelas tersebut bersifat homogen, sehingga hasil

yang diperoleh dipastikan mampu mewakili populasi yang ada.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik/ Metode pengumpulan data adalah segala bentuk cara yang

digunakan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam sebuah

penelitian. Oleh karena itu, untuk memperoleh data, peneliti menggunakan

beberapa metode antara lain:


0
Suharsimi arikunto, prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm 183
37

a. Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab0. Dalam penelitian ini angket

digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap

pembentukan karakter Disiplin peserta didik dengan Observasi

b. Observasi

Observasi atau melakukan Pengamatan langsung maupun tidak

langsung ialah kegiatan Pengumpulan Data yang dilakukan dengan

menyelidiki kondisi lingkungan Objek Penelitia sehingga dapat memperoleh

Gambaran yang jelas tentang Subjek Penelitian0 berupa kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan oleh Gugusdepan MI DDI Karya Makmur mulai dari

Pelaksanaan Latihan Rutin, hingga kegiatan Lomba- lomba.

c. Wawancara

Wawancara adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi

melalui interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti, dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkuta dengan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil Pembina pramuka, Guru Kelas dan

Kepala sekolah untuk dijadikan Narasumber.

d. Dokumentasi

0
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Alfabeta, 2019), hlm. 234
0
Syofian Siregar, Metode Peanelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana,2013), hlm. 19
38

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan tentang jumlah siswa, struktur organisasi sekolah,

sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.

C. Definisi Operasional

Untuk Memudahkan dalam memahami judul penelitian ini, dan

menghindari ketidakpahaman. Maka Penulis akan menjelaskan istilah yang

berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu:

a. Ekstrakurikuler Pramuka

Eksatrakurikuler adalah kegiatan yang wajib diselenggarakan oleh

satuan pendidikan sebagai wadah kegiatan pengembangan karakter dalam

rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja

sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Sedangkan Pramuka

merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Orang Muda

yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan organisasi atau sebuah gerakan

kepanduan (Boy Scout) yang tentunya dapat menjadi wadah atau tempat

dilakukannya proses pendidikan kepramukaan di Indonesia0. Penduidikan

dalam kepramukaan yakni berisin kegiatan tertentu berbentuk kepramukaan

yang Isusun secara terkoordinir seperti Latihan mingguan, upacara rutin,

pehnerimaan anggta baru, pelantikan tingkatan, peerkemahanb, lomba-

lomba, Jambore tingkat daerah hingga Dunia, dan lain sebagainya.

b. Karakter Disiplin

0
Khaerul Anam,Wawasan Kepramukaam (bogor: Lindan Bestari, 2020), hlm.8
39

Karakter Disiplin yakni adalah tingkah laku yang teratur dalam

menjalankan tugas-tugasnya atau pekerjaannya, yang tidak melanggar

sebuah aturan yang telah disepakati bersama. Sikap disiplin itu muncul

pada diri demgan keinginan untuk memncapai sebuah tujuan0. Terlebih

daripada itu, karakter disiplin ini telah ditanamkan sejak memasuki sekolah

dasar.

Berdasarkan pemaparann diatas, dapat disimpulkan definisi dari

Judul penelitian yang diangkat oleh peneliti yakni Pengaruh kegiatan diluar

sekolah (Ekstrakurikuler pramuka) terhadap pembentukan tingkah laku/

kepribadian teratur (Karakter disiplin) siswa MI DDI Karya Makmur.

D. Variabel, Indikator dan Instrumen pengumpulan data

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y). Menurut Sugiono, variabel bebas disebut juga sebagai variabel

bebas, adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya

perubahan atau terjadinya variabel terikat (dependent variable), sedangkan

variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

atau hasil dari argumen0. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu

ekstrakurikuler pramuka dan variabel terikat yaitu karakter disiplin siswa.

2. Indikator dan Instrumen pengumpulan data

0
Suryaningsih, Pengaruh Disiplin Terhadap Peningkatan Prestasi Hasil Belajar Siswa
MTsN Malang I, RS. PI, 2004, hlm. 25
0
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian (Alfabeta: Bandung, 2019), hlm.62
40

Instrumen dalam penelitian yang digunsksn peneliti dalam penelitian

ini ialah Angket atau Kuisioner dengan skala Likert. Skala Likert biasanya

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang mengenai sebuah fenomena sosial yang ditimbulkan.

Yang mana setiap jawaban akan diberikan skor yang bernilai tertinggi

diberikan nilai 5 sedangkan skor terendah akan diberikan nilai 1. Dalam hal

ini, responden cukup memilih 5 alternatif jawaban yaitu :0

TABEL III
SKOR ALTERNATIF JAWABAN ANGKET

Pernyataan
Bobot
Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Cukup Setuju(CS) 2 3
Tidak Setuju (TS) 1 4
(Sumber: Adaptasi dari Ariski Nuril indah, 2022)
TABEL IV

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN EKSTRAKURIKULER

PRAMUKA

Indikator Deskriptor
1. Melaksanakan shalat tepat waktu
sebagai ibadah
Takwa Kepada Allah SWT
2. Menambah pengetahuan agama
sebagai bentuk beribadah
Cinta alam dan kasih 3. Menolong teman sebagai bentuk kasih
sayang sesama manusia sayang sesama manusia

0
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Alfabeta: Bandung 2008),hlm. 203
41

4. Membuang sampah pada tempatnya


5. Mengikuti upacara bendera dan hari
Patriot yang sopan
nasional sebagai bentuk cinta tanah air
6. berdiskusi sebagai langkah untuk
patuh suka bermusyawarah
mengambil keputusan
7. membantu teman ketika sedang
Rela menolong dan tabah kesulitan
8. Menahan emosi saat amarah melanda
9. Terpaksa hadir dalam setiap latihan
rutin pramuka
10. Ahli dalam keterampilan membuat
Rajin terampil
pionering atau tali temali
11. meluangkan waktu untuk mengikuti
kegiatan pramuka
12. Rajin menabung dari sisa uang jajan
Hemat cermat dan 13. rajin membayar uang iuran rutin
bersahaha 14. saling membantu ketika teman
kesusahan
15. Mentaati peraturan yang diberikan
Disiplin 16. Hadir tepat waktu setiap latihan
(14.00 wita)
17. Merapikan Barang/Fasilitas yang
telah digunakan/dipinjam
Bertanggung Jawab 18. Mengganti barang yang dihilangkan
19. Mengembalikan catatan teman ketika
usai di pinjam
20. Selalu berfikir positif
Suci dalam pikiran,
21. Tidak mengolok-ngolok teman
perkataan, dan perbuatan
22. Mengucap salam
(Sumber: Andri Bob Sunardi, 2016)
42

TABEL V

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN KARAKTER DISIPLIN

SISWA

Indikator Deskriptor
1. Mengikuti Shalat Dhuha berjamaah
2. Membaca doa sebelum dan sesudah
Religius
pelajaran
3. Shalat Zuhur berjamaah
4. Berangkat kesekolah tepat waktu
Disiplin waktu 5. Masuk kelas sesuai dengan jadwal
pelajaran
6. Tetap tenang dalam proses
pembelajaran
7. mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru (tidak menyontek)
8. mengumpulkan tugas dengan tepat
Disiplin dalam belajar
waktu
9. belajar dirumah
10. Selalu membawa buku, dan alat tulis
dengan lengkap
11. tidak mencoret meja belajar
12. Selalu memakai sepatu hitam
13. Memakai seragam sekolah sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan
Disiplin dalam berpakaian
14. Menggunakan atribut lengkap setiap
hari senin
15. Berpakaian bersih dan rapi
43

16. Mengikuti senam setiap hari Jum'at


17. Mandi sebelum kesekolah
disiplin kesehatan dan 18. Sarapan pagi dengan makanan yang
kebersihan bergizi
19. selalu menjalankan piket kelas sesuai
dengan jadwal yang ditentukan
(Sumber: Astusti Ningrum, sherly, 2021)

E. Keabsahan Data

a. Uji Validitas

Validitas berkaitan dengan tujuan pengukuran suatu penelitian.

menurut Arikunto (2014) validitas merupakan suatu ukuran yang dapat

menunjukan nilai-nilai kevalidan, kesahihan, atau kebenaran suatu instrumen

yang kemudian akan di ujikan. Pengujian validitas ini menggunakan rumus

berupa korelasi product moment. Guna mengukur validitas menggunakan

metode Pearson Correlation dengan rumus sebagai berikut:

r N ∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y )
xy=
√ {N ∑ X −( ∑ X ) 2}{N ∑ Y
2 2
− (∑ Y ) 2 }

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi Variabel X dan Variabel Y

N : Jumlah Sampel

X : Skor Butir

Y : Skor total
44

Kemudian dengan kriteria penguji apabila r ℎitung >r tabel dengan α =0,05 maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila ter_{hitung}

r ℎitung <r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan Valid.

TABEL VI

KLASIFIKASI VALIDITAS

0.00 > rxy< 0,00 Tidak Valid (TV)


0.00 <rxy< 0,199 Sangat Rendah (SR)
Kriteria 0.20 < rxy <0,399 Rendah (Rd)
Validitas 0.40 < rxy < 0, 599 Sedang (Sd)
0.60 <rxy< 0,799 Tinggi (T)
0.80 <rxy< 1,000 Sangat Tinggi (ST)
(Sumber: Arikunto, 2010)
Sebelum angket diajukan kepada siswa MI DDI Tani Makmur

sebagai instrument penelitian, maka angket tersebut diuji terlebih dahulu

guna mengetahui kevalidan dan koefisien dari angket tersebut. Dalam

penelitian ini dilakukan uji coba sebanyak 26 responden dari seluruh siswa

siswi di MI DDI Tani Aman yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka.

b. Uji Reabilitas

Realibilitas dimanfaatkan untuk menentukan konsistensi hasil

pengukuran ketika dua atau lebih pengukuran dilakukan untuk gejala yang

sama pada perangkat yang sama. Alpha Cronbach dapat digunakan untuk

memeriksa keandalan alat. Rumus berikut digunakan untuk mengetahui

reliabilitas suatu instrumen berupa survei atau pernyataan.


45

r 11
( k −k 1 )(1 ∑σ t )
2
σι
¿ 2

Keterangan :

r 11 : nilai reliabilitas

k : jumlah soal

h∑ σ ι2 : jumlah varians skor item

2
σt : varians total

TABEL VII

KLASIFIKASI REABILITAS

Nilai Rebilitas Kategori


0,00-0,20 Sangat Rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Agak Rendah
0,61-0,80 Cukup
0,81-1,00 Tinggi
(Sumber: Arikunto, 2014)

Guna menguji validitas dan realibilitas dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan IBM SPSS 20.

F. Teknik Analisa Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dalam penelitian ini dilakukan guna

mengetahui normal atau tidaknya sebuah data terhadap variabel


46

penelitian. Uji normalitas di dalam penelitian ini menggunakan uji One

Sample Kolmogrov Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

>0,05 atau 5%

b. Uji Linieritas

Uji Linearitas perlu dilakukan sebelum menguji regresi, uji

lineaaritas digunakan guna mengetahui adanya hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Uji ini dilakukakan dengan menggunakan

bantuan dari IBM SPSS 20

2. Uji Hipotesis

Hipotesis ialah mengukur suatu keadaan yang selanjutnya akan

menghasilkan sebuah keputusan, yang mana keputusan tersebut dapat

menerima ataupun menolak hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini,

Peneliti menggunakan Uji Koefisien Determinasi Berupa R-Squared (r 2).

Menurut Widarjono Uji Koefisien detrminasi ialah uji yang

digunakan dalam menjelaskan besaran proporsi variasi dari variabel

dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Selain itu, uji koefisien

determinasi juga dapat digunakan guna mengukur seberapa baik garis

regresi dari data yang

dimiliki. Berikut adalah rumus r 2 :

n (∑ xy )−( ∑ x )(∑ y)
r=
√¿ ¿ ¿

Keterangan:

r : Koefisien
47

n :Angka dalam dataset yang diberikan

x : Variabel bebas

y : Variabel Terikat
48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. MI DDI Tani Makmur Loajanan

a. Profil Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani

Makmur Loa Janan

NSS/NSM : 111.2.64.02.0003

NSPN : 60703238

NPWP : 70.702.653.0-728.002

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi Sekolah : B/2018

Alamat Sekolah : Jl. Soekarno Hatta KM. 30, RT. 30,

Desa Batuah, Kec. Loa Janan

Tahun Berdiri Sekolah : 1975

Nama Kepala Sekolah : Suwardi, S. Pd. I

Tahun Jabatan : 2008-Sekarang

No Telp/HP : 0825 9944 6488

Nama PimpinanYayasan : H. Abd Wahab Ukkas

Nama Yayasan : Yayasan DDI Karya Baru

No. Akte Pedidikan Yayasan : Nomor 40 Tanggal 24 April 2014

Kepemilikan Tanah : Hibah Yayasan

Status Tanah : Hak Milik


49

Luas Tanah : 3,140 m2

Jumlah Kelas/ Rombel : 6 Ruang Kelas

SK Operasional : 162 Tahun 2013

b. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah ibtidaiyah DDI Tani

Makmur Loa Janan

Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan beralamatkan di

Jalan Soekarno Hatta Kilo Meter 30, Desa Batuah, Kecamatan Loa

Janan . Awal mulanya didirikan pada tahun 1975 di Kilo Meter 27,

Oleh bapak H. Abd Wahab U kkas bertempat dirumah warga dan

sempat berpindah dibekas kandang ayam yang sudah tidak terpakai,

hingga akhir nya pada tahun 1993 secara resmi dihadirkan pendiri

yayasan Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) yaitu bapak H. Ambo Dalle

dan berpindah tempat di Kilo Meter 30, Desa Batuah, Kecamatan Loa

Janan. Dengan akta notaris No. 40 tanggal 24 April 2014.0

Yayasan DDI Karya Baru didirikan di atas tanah hibah yayasan

seluas 3.,140 m2. Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur bangkit dan

sejajar dengan sekolah – sekolah lain baik negeri maupun swasta.

madrasah ini telah terakreditasi B pada periode kempemimpinan Bapak

Suwardi, S. Pd. I Tahun 2018. Keadaaan siswa berjumlah 140 dan

mempunyai 6 lokal belajar serta keadaan guru dan pegawai berjumlah

14 orang.

0
Suwardi, Kepala Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan, Wawancara, Loa
Janan, 15 Mei 2023.
50

c. Visi Misi Madrasah

1) Visi Madrasah

Terciptanya Insan Yang Unggul Dalam Imtaq Berilmu

Pengetahuan Serta Berbudaya Tinggi Dan Peduli Lingkungan.

2) Misi Madrasah

1) Membentuk siswa yang sholeh dan berintelektual yang mantap

2) Menerapkan kegiatan pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif,

dan menyenangkan.

3) Menumbuhkan semangat kegootong royongan, kesetiakawanan

sosial dan kedisiplinan.

4) Melaksakan pembinaan olahraga dan seni

5) Menciptakan suasana bersaing meraih prestasi.

d. Tujuan Madrasah MI DDI Tani Makmur

1. Tujuan umum

Tujuan umum yakni mampu menghasilkan individu yang

memiliki ketaatan serta keimanan dan taqwa kepada Allah SWT,

mandiri, berbudi pekerti luhur,tangguh, kreatif,cerdas, disiplin,

terampil, bertanggung jawab,profesional, sehat jasmani dan

rohani,produktif, mempunyai semangat kebangsaan,

kesetiakawanan sosial,cinta tanah air, sadar dengan sejarah bangsa,

serta menghargai pahlawan dan memiliki orientasi pada masa

depan.

2. Tujuan Khusus
51

Secara khusus Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa

Janan betujuan mencetak lulusan yang memiliki keunggulan dalam

hal:

1) Ketaqwaan serta keimanan kepada Allah SWT

2) Memiliki kondisi fisik yang prima serta mempunyai

kedisiplinan yang tinggi.

3) Memiliki pengetahuan dan kemampuan agar dapat bekiprah di

lingkungan masyarakat.

4) Diantara sesama memiliki solidaritas tinggi serta rasa

nasionalisme dan patriotisme.

5) Memiliki kepribadian yang kokoh sehingga dapat mencapai

prestasi serta memiliki komitmen dan motivasi.

6) wawasan terkait iptek dan imtaq diharapkan dimiliki oleh

masing-masing individu.

e. Daftar Guru dan Pegawai di Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani

Makmur Loa Janan

Daftar guru dan pegawai di MI DDI Tani Makmur disajikan

dalam bentuk data tabel sebagai berikut:

TABEL VIII
DATA GURU DAN PEGAWAI

Keterangan
NAMA GURU DAN L/
No. Pendidikan Seritifikasi Ket.
PEGAWAI P
Terakhir Sudah Belum
1 Suwardi, S.Pd.I L S1 Sudah
Muhammad Nasir,
2 L S2 Belum
S.Pd
3 Anwar, S.Pd L S1 Belum
52

4 Fitriyani, S.Pd P S1 Belum


Ratih Ade Ningsih,
5 P S1 Belum
S.Pd.I
6 Irawati, S.Pd P S1 Sudah
7 Muliati, S.Pd P S1 Belum
8 Nur Kameliyah, S.Pd P S1 Belum
9 Rahmania, S.Pd P S1 Belum
10 Asmiati Amir P MA Belum
Citra Putri
11 P S1 Belum
Fenella,S.Pd
12 Fitri Ramadhani, S.Pd P S1 Belum
13 Rini Arfiani P SMA Belum
14 Nurul Hidayah P MA Belum
(Sumber Data : Tata Usaha MI DDI Tani Makmur)

f. Data Jumlah Peserta Didik

Adapun data jumlah siswa MI DDI Tani Makmur Loa janan

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

TABEL IX
DATA JUMLAH PESERTA DIDIK
No Kelas Jumlah Rombel
1. I 21 1
2. II 32 1
3. III 27 1
4. IV 22 1
5. V 29 1
6. VI 17 1
Jumlah : 148
(Sumber Data : Tata Usaha MI DDI Tani Makmur)

g. Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur


Loa Janan

TABEL X
SARANA DAN PRASARANA MADRASAH IBTIDAIYAH DDI
TANI MAKMUR LOA JANAN
53

NO Sarana/Prasana Banyaknya Keterangan


1. Ruang Keapala Sekolah 1 Ruang Baik
2. Ruang Guru 1 Ruang Baik
3. Ruang Kelas I 1 Ruang Baik
4. Ruang kelas II 1 Ruang Baik
5. Ruang kelas III 1 Ruang Baik
6. Ruang kelas IV 1 Ruang Baik
7. Ruang kelas V 1 Ruang Baik
2.
8. Ruang kelas VI 1 Ruang Baik
9. Perpustakaan 1 Ruang Kurang
Baik
10. Toilet Guru 1 Ruang Baik
11. Toilet Siswa 2 Ruang Baik
Gerakan Pramuka Gugusdepan Prof.Dr.Buya Hamka Pangkalan DDI

Tani Makmur

a. Sejarah Berdirinya Gugusdepan

Gerakan Pramuka Gugusdepan 12.061-12.062 Prof. Dr. Buya

hamka dan Siti Khadijah merupakan gugusdepan yang berpangkalan di

Yayasan DDI Karya Makmur Loajanan yang terdiri dari MI DDI Tani

Makmur, MTs DDI Karya Baru, dan MA DDI Karya Baru.

Gugusdepan buya hamka berdiri sejak 14 Agustus 1994, yang saat ini

telah berusia 29 tahun.

Nama Prof. Dr. Buya Hamka dicetuskan oleh H. Abd. Wahab

Ukkas yang merupakan pendiri dari Yayasan DDI Karya Baru, nama

ini diambil karena melihat perjuangan buya hamka Pada kala itu.

Beliau merupakan salah satu tokoh islam dan juga berperan dalam

dunia Pendidikan dengan beberapa hasil karyanya sehingga dijuluki

tokoh pendidikan yang berpengaruh di Indonesia. Nama asli beliau

adalah Abdul Malik Karim Amrullah yang kemudian di kenal dengan


54

nama “Buya Hamka”, Sedangkan Siti Khadijah diambil dari nama istri

beliau.

Pada awal berdirinya di tahun 1994 sampai 2018, gugusdepan

buya hamka masih menjadi satuan terpisah antar madrasah yang

memiliki mabigusnya masing-masing dengan nomor gugusdepan

pertama yaitu 322-321. Hingga pada tahun 2019, Gugusdepan Buya

Hamka menjadi satu kesatuan yang diwadahi oleh yayasan DDI Karya

Baru, yang kemudian menjadi salah satu gugusdepan terlengkap yang

ada di wilayah kwartir cabang Kutai Kartanegara, yang didalamnya

terdiri dari golongan yang lengkap yaitu mulai dari siaga, penggalang,

penegak dan pandega. Dengan nomor gugusdepan yakni 12.061-

12.062

Hingga saat ini, Gugusdepan buya hamka dan Siti Khadijah

dikenal sebagai gugusdepan yang terus aktif, dan tetap eksis dengan

berbagai kegiatan dan partisipasinya dalam berbagai lomba yang

kemudian beberapa kali mendapat kategori gugusdepan tergiat dua

tahun berturut-turut khususnya 2018 - 2019 khususnya MI DDI Tani

Makmur dan memperoleh beberapa juara dalam berbagai macam

kegatan lomba.

Saat ini dipimpin oleh Kak Mabigus yakni Suwardi,S.Pd, I

dengan pembina pramuka MI DDI Tani Makmur yakni Anwar, S.Pd

selaku pembina putra dan Asmiati Amir selaku pembina putri0

0
Suwardi, Kepala Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan, Wawancara, Loa
Janan, 4 November 2023
55

b. Susunan Pengurus Gerakan Pramuka MI DDI Tani Makmur

Loa janan

Adapun susunan pengurus Gerakan pramuka di MI DDI Tani

Makmur Loajanan adalah sebagai berikut:

Mabigus : Suwardi, S.Pd. I

Pembina Putra : Anwar, S.Pd

Pembina Putri : Asmiati Amir

Bantu Bina Putra : Ahmad Bayu

Bantu Bina Putri : Armelia Nabila

c. Jadwal Kegiatan Latihan Gerakan Pramuka MI DDI Tani

Makmur Loa Janan

Kegiatan Latihan gugusdepan buya hamka dilaksanakan secara

rutin setiap hari sabtu dan dibagi menjadi dua waktu, yaitu:

1) Kelas rendah (I, II. III): 08.00 s/d 11.00 Wita

2) Kelas tinggi (IV, V, VI): 14.00 s/d 17.00 Wita

d. Prestasi Gerakan Pramuka MI DDI Tani Makmur Loa janan

Gerakan Pramuka di MI DDI Tani Makmur Loajanan

terbilang aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, terutama

berpartisipasi dalam perlombaan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa

penghargaan peraih Juara dalam kegiatan perlombaan. Adapun prestasi

yang telah diraih oleh gugusdepan Buya Hamka sepanjang tahun 2023

Dalam Lomba Ketangksan Baris Berbaris (LKBB) ke-2 yang

yang diadakan oleh Ranting Loajanan MI DDI Tani Makmur


56

memperoleh juara bergilir. Adapun juara yang diraih adalah sebagai

berikut:

1) Juara 1 Yel-yel

2) Juara 1 Pinru terbaik

3) Juara 2 Baris-berbaris

Selanjutnya pada Lomba Ketangkasan Pramuka (LKPP ke- VIII)

Tingkat penggalan se-Kwartir Ranting Loajanan hingga memperoleh

juara Bergilir adalah sebagai berikut:

1) Juara 2 Pentas Seni

2) Juara 1 Miniatur Pionering Putra

3) Juara 1 Cerdas Cermat Putri

4) Juara 2 Cerdas Cermat Putra

5) Juara 1 LKBB

6) Juara 1 Penjelajahan Putra

7) Juara 1 Penjelajahan Putri

8) Juara 1 Hasta Karya Putra

9) Juara 1 Hasta Karya Putri

10) Juara 1 Umum Putra

11) Juara 1 Umum Putri

Dalam Kegiatan Kemah Ceria ke-VIII yang diadakan oleh

Gugusdepan Pramuka Al-As’ad DDI Tani aman, MI DDI Tani Makmur

memperoleh juara umum dan bergilir, Adapun perolehan juara sebagai

berikut:0
0
Asmiati, Pembina Pramuka Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan,
57

1) Juara 1 Tari

2) Juara 1 Senam Komando

3) Juara 2 LKBB

4) Juara 3 Pionering

5) Juara 3 Fashion show daur ulang

B. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data seperti angket, dokumentasi serta

observasi maka dapat dijabarkan hasil sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Peneliti memanfaatkan bantuan IBM SPSS Statistics 20 agar dapat

mengetahui instrument yang telah disusun peneliti memiliki validitas yang

nilai r ℎitung > nilai rtabel atau tidak, cara melakukan uji validitas instrument

kepada responden.

Untuk mengetahui validitas atau tidaknya instrument, maka dapat

diketahui melalui perbandinganr ℎitung dengan r tabel pearson product moment

dengan signifikansi sebesar 5% apabila nilai r ℎitung > nilai r tabel maka dapat

dikatakan soal tersebut valid. Sebaliknya, jika r ℎitung < r tabel maka soal

tersebut dikatakan tidak valid.

a. Ekstrakurikuler Pramuka (Variabel X)

Wawancara, Loa Janan, 4 November 2023


58

Guna mengetahui interpretasi data dari variabel

ekstrakurikuler pramuka, maka peneliti menyajikan penjelasan dalam

berbentuk tabel.

Data terkait pembentukan karakter disiplin melalui angket

pada 26 siswa sebagai responden. Terdapat 23 item pertanyaan yang

terdiri dari beberapa pertanyaan positif dan negatif. Setelah dilakukan

uji validitas butir item, terdapat 19 item yang dinyatakan valid, maka

data ini dianggap memenuhi persyaratan. Adapun data yang

memperhatikan frekuensi tingkat jawaban prilaku siswa diambil dari

item yang valid dan berdasarkan indikator yang sesuai Dasa Darma

Pramuka sebagaimana tabel berikut :

TABEL XI
59

TAQWA KEPADA TUHAN SWT


Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu mengikuti
1 Kultum/kegiatan 19 7 0 0 26
keagamaan lainnya
Saya selalu melaksanakan
2 24 2 0 0 26
shalat wajib tepat waktu
TABEL XII
CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu membantu
1 teman yang sedang 20 6 0 0 26
kesulitan
Saya tidak merusak
2 21 5 0 0 26
tanaman yang ada disekitar
Saya membuang sampah
3 23 3 0 0 26
pada tempatnya
TABEL XIII
PATRIOT YANG SOPAN
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu mengikuti
1
upacara nasional, termasuk 21 6 0 0 26
Upacara HUT pramuka
TABEL XIV
PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu mengikuti
1 pemilihan ketua dengan 19 7 0 0 26
cara musyawarah
Saya selalu mendengarkan
dan mematuhi perkataan
2 22 4 0 0 26
orang tua, guru, maupun
pembina pramuka
TABEL XV
RELA MENOLONG DAN TABAH
No Item Alternatif Jumlah
Jawaban Responden
60

SS S CS TS
Saya selalu menolong
1 seseorang tanpa 25 1 0 0 26
mengharapkan pamrih
Saya selalu memaafkan
2 teman ketika 20 6 0 0 26
melakukan kesalahan
TABEL XVI
RAJIN DAN TERAMPIL
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya ahli dalam membuat
1 pionering atau mengikat 9 16 1 0 26
tali temali
Saya selalu hadir dalam
2 mengikuti ekstrakurikuler 14 12 0 0 26
Pramuka
TABEL XVII
HEMAT, CERMAT DAN BERSAHAJA
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
1 Saya rajin menabung 18 17 1 0 26
Saya selalu membayar
uang iuran rutin setiap
2 22 4 0 0 26
pertemuan ekstrakurikuler
pramuka
Saya selalu memperhatikan
dan mendengarkan materi/
3 19 7 0 0 26
praktek yang disampaikan
oleh kakak pembina
TABEL XVIII
DISIPLIN
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu mentaati
1 peraturan yang telah 20 6 0 0 26
ditentukan oleh pembina
Saya selalu hadir dengan
tepat waktu pada
2 setiap pertemuan 16 10 0 0 26
ekstrakurikuler pramuka
(14.00 wita)
61

TABEL XIX
BERTANGGUNG JAWAB
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu merapikan
1 barang yang telah 16 10 0 0 26
digunakan/dipinjam
Saya menggati barang yang
2 hilang saat meminjam 14 12 0 0 26
sesuatu
Saya mengembalikan
catatan teman setelah
3 17 9 0 0 26
selesai mencatat materi
yang tertinggal
TABEL XX
SUCI DALAM PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya tidak pernah
1 berburuk sangka dengan 14 12 0 0 26
seseorang
Saya tidak mengganggu
2 12 14 0 0 26
teman yang ada disekitar
Saya Selalu
mengamalkan 3S
(Salam, Senyum,
3 22 7 0 0 26
Sapa) ketika
bertemu dengan
seseorang
Setelah dilakukan uji Validitas melalui IBM SPSS 20, maka

hasil data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

TABEL XXI

HASIL UJI VALIDITAS EKSTRAKURUKULER PRAMUKA

No.
rhitung rtabel Kriteria
Item
1 0.618 0.388 Valid
62

2 0.545 0.388 Valid


3 0.487 0.388 Valid
4 0.421 0.388 Valid
5 0.391 0.388 Valid
6 0.751 0.388 Valid
7 0.484 0.388 Valid
8 0.413 0.388 Valid
9 0.589 0.388 Valid
10 0.645 0.388 Valid
11 0.315 0.388 Tidak Valid
12 0.629 0.388 Valid
13 0.343 0.388 Tidak Valid
14 0.352 0.388 Tidak Valid
15 0.601 0.388 Valid
16 0.593 0.388 Valid
17 0.637 0.388 Valid
18 0.713 0.388 Valid
19 0.585 0.388 Valid
20 0.725 0.388 Valid
21 0.555 0.388 Valid
22 0.295 0.388 Tidak Valid
23 0.413 0.388 Valid
(Sumber : Hasil pengelolahan angket)

Merujuk pada tabel di atas, dapat diamati bahwa butir

instrumen dinyatakan valid apabilar ℎitung > r tabel . Bila menggunakan

r tabel n=26 dan tingkat kesalahan 0,05 maka r tabel adalah 0,388. Maka

dari butir soal sebanyak 23 item terdapat 19 item yang dinyatakan

valid.

b. Pembentukan Karakter Disiplin (Variabel Y)

Data terkait pembentukan karakter disiplin melalui angket pada

26 siswa sebagai responden. Terdapat 20 item pernyataan. Setelah


63

dilakukan uji validitas butir item, terdapat 19 item yang dinyatakan

valid, maka data ini dianggap memenuhi persyaratan. Adapun data

yang memperhatikan frekuensi tingkat jawaban prilaku siswa diambil

dari item yang valid dan berdasarkan indikator yang sesuai Dasa

Darma Pramuka sebagaimana tabel berikut :

TABEL XX1I
RELIGIUS
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu melaksanakan
1 shalat berjamaah dimasjid 16 10 0 0 26
dengan tepat waktu
Membaca doa sebelum dan
2 22 4 0 0 26
sesudah pelajaran
Saya selalu meklaksanakan
3 17 9 0 0 26
shalat Dhuha berjamaah
Saya selalu mengikuti
4 16 10 0 0 26
kultum rutin
TABEL XXIII
DISIPLIN WAKTU
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya berangkat sekolah
1 dengan tepat waktu 14 12 0 0 26
(07.00 WITA)
Saya masuk kelas sesuai
2 dengan jadwal 21 5 0 0 26
Pelajaran
TABEL XXIV
DISIPLIN BELAJAR
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya bersikap tenang dan
1 memperhatikan guru saat
17 9 0 0 26
menyampaikan materi
dikelas
64

Saya mengerjakan
tugas/soal dari guru
2 dengan sungguh 20 6 0 0 26
sungguh (tidak
menyontek)
Saya
mengumpulkan
3 tugas sesuai dangan 11 15 0 0 26
waktu yang
ditentukan
4 Saya rajin belajar dirumah 7 19 0 0 26
Saya selalu membawa alat
5 tulis dan buku pelajaran 17 9 0 0 26
dengan lengkap
Saya tidak merusak atau
6 mencoret-coret meja yang 19 7 0 0 26
ada didalam kelas
TABEL XXV
DISIPLIN BERPAKAIAN
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu menggunakan
sepatu berwarna Hitam
1 21 5 0 0 26
yang sesuai dengan aturan
yang ditetapkan sekolah
Saya memakai seragam
2 sekolah sesuai dengan 21 5 0 0 26
jadwal yang ditentukan
Saya selalu menggunakan
3 atribut lengkap (Dasi, Topi, 22 4 0 0 26
Rompi, dll)
Saya selalu berpakaian
4 Rapi dan bersih sampai 15 11 0 0 26
waktu pulang sekolah
TABEL XXVI
KESEHATAN DAN KEBERSIHAN
Alternatif Jumlah
No Item Jawaban Responden
SS S CS TS
Saya selalu mengikuti
1 23 3 0 0 26
senam pagi disekolah
Saya selalu mandi pagi
2 21 5 0 0 26
sebelum kesekolah
3 Saya selalu menyempatkan 18 7 1 0 26
diri untuk sarapan pagi
65

dengan makanan yang


sehat dan bergizi
Saya menjaga kebersihan
dan menjalankan piket
4 20 6 0 0 26
kelas sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
Setelah dilakukan uji Validitas menggunakan bantuan IBM SPSS

20, maka hasil data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut

TABEL XXVII

HASIL UJI VALIDITAS PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN

No.
rhitung rtabel Kriteria
Item
1 0.442 0.388 Valid
2 0.429 0.388 Valid
3 0.629 0.388 Valid
4 0.459 0.388 Valid
5 0.472 0.388 Valid
6 0.595 0.388 Valid
7 0.508 0.388 Valid
8 0.512 0.388 Valid
9 0.695 0.388 Valid
10 0.4219 0.388 Valid
11 0.749 0.388 Valid
12 0.445 0.388 Valid
13 0.719 0.388 Valid
14 0.532 0.388 Valid
15 0.565 0.388 Valid
16 0.597 0.388 Valid
17 0.619 0.388 Valid
18 0.512 0.388 Tidak Valid
19 0.306 0.388 Valid
20 0.570 0.388 Valid
(Sumber : Hasil pengelolahan angket)
66

Merujuk pada tabel di atas, dapat diamati bahwa butir instrumen

dinyatakan valid apabila r ℎitung >r tabel . Bila menggunakan r tabel n=26 dan

tingkat kesalahan 0,05 maka r tabel adalah 0,388. Maka dari butir angket

sebanyak 20 item terdapat 19 item yang dinyatakan valid.

2. Uji Reabilitas

Dalam pengujian ini yang digunakan ialah cronbach’s alpha

dalam penentuan instrument tersebut diputuskan reliabel atau tidak,

dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Adapun dasar pengambilannya

keputusan dalam pengujian ini yaitu apabila nilai cronbach’s alpha >

0,60 maka butir soal dinyatakan reliabel, sementara jika nilai

cronbach’s alpha < 0,60 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak

reliabel. Adapun hasil dari perolehan uji reliabilitas dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

TABEL XXVIII
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL EKSTRAKURIKULER
PRAMUKA

Reliability Statistics

Cronbach's
N of Items
Alpha
.874 23
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil dari uji

reliabilitas pada variabel ekstrakurikuler pramuka (X) bersifat realiabel

dikarenakan memiliki nilai cronbach’s alpha 0,874 > 0,60.

TABEL XXIX
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL PEMBENTUKAN
KARAKTER DISIPLIN
67

Reliability Statistics

Cronbach's
N of Items
Alpha
.866 20
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil dari uji

reliabilitas pada variabel karakter disiplin (Y) bersifat realiabel

dikarenakan memiliki nilai cronbach’s alpha 0,866 > 0,6.

Dari hasil uji reliabilitas di atas, maka dapat disimpulkan

pernyataan indikator pada variabel ekstrakurikuler pramuka (X) dan

variabel karakter disiplin (Y) bersifat reliabel atau akurat.

3. Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas pada penelitian ini, peneliti

menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20 dengan uji statistic

kolmogrov-smirnov test dengan hasil keputusan taraf signifikansi > 0,05.

Berikut tabel L merupakan hasil output uji normalitas.

TABEL XXX
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 27
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.73829039
Absolute .096
Most Extreme
Positive .085
Differences
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .500
Asymp. Sig. (2-tailed) .964
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
68

Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui nilai (Asiymp.Sig (2-

tailed)) sebesar 0,964 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas kolmogrov-smirnov test, dapat

disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

4. Uji Linieritas

Dalam pengujian linearitas pada penelitian ini, peneliti

menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20 dengan dasar pengambilan

yaitu dengan melihat taraf signifikansi pada Deviation from Linearity. Jika

nilai signifikansi pada Deviation from Linearity > 0,05 maka nilai tersebut

linear.

TABEL XXXI
HASIL UJI LINIERITAS
ANOVA Table

Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai signifikansi/Sig.


Sum of df dari Deviation
Mean F from
Sig.Linearity
Squares Square
5.
(Combined) 1214.735 14 86.767 5.525 .003
Between Linearity 819.449 1 819.449 52.180 .000
agresivitas * Groups Deviation from
395.286 13 30.407 1.936 .131
religiusitas Linearity
Within Groups 188.450 12 15.704
Total 1403.185 26
Uji koefisien Determinasi

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh antar variabel ekstrakurikuler pramuka (X) dengan


69

variabel karakter disiplin siswa (Y), maka peneliti menggunakan Uji

Koefisien Determinasi berupa R2 (R Square) dengan menggunakan bantuan

IBM SPSS 20 dengan hasil dibawah ini:

TABEL XXXII
HASIL UJI R-SQUARE
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate
a
1 .764 .584 .567 4.832
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable, Y
Berdasarkan hasil menujukan nilai R-square sebesar 0,584.

Selanjutnya untuk menentukan besar koefisien determinasi dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

𝐾𝐷 = r 2 × 100%

𝐾𝐷 = (0,764 )2 × 100%

𝐾𝐷 = 0,584 × 100%

𝐾𝐷 = 58,4%

Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan

berdasarkan tabel hasil koefisien determinasi R2 (R Square) di atas, maka

dapat disimpulkan pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka (variabel x) dengan

Pembentukan Karakter Disiplin Siswa (Variabel y) sebesar 58,4%.

Sedangkan sisanya sebanyak 41,6% dipengaruhi oleh faktor faktor lain

dari dalam maupun diluar lingkup MI DDI Tani Makmur Loajanan.


70

C. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk

mengukur seberapa besar pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap

pembentukan karakter disiplin siswa di MI DDI Tani Makmur Loajanan.

Berdasarkan hasil diatas, Peneliti menggunakan angket untuk mengukur

pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap pembentukan karakter disiplin

siswa yang terlebih dahulu melakukan uji validitas dengan melakukan

pengambilan data yang melibatkan siswa yang tercatat aktif pramuka

sebanyak 26 responden di MI DDI Tani Aman sebagai sampel penelitian uji

validitas instrument penelitian yang berupa angket.

berdasarkan hasil uji validitas diperoleh dalam penelitian uji validitas,

dari 23 item variabel X, terdapat 19 item yang dinyatakan Valid dan dari 20

item variabel Y terdapat 19 item yang dinyatakan valid. Selanjutnya dari

beberapa butir item yang dinyatakan valid kemudian peneliti melakukan

penelitian kepada siswa MI DDI Tani Makmur sebagai sampel penelitian

dengan melibatkan siswa kelas IV, V, dan VI yang tebilang aktif dalam

kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan total sampel sebanyak 27 Siswa.

Dari data yang yang diperoleh dari 27 Responden dalam penelitian ini,

untuk mengetahui Besar pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap

pembentukan karakter disiplin siswa, peneliti menggunakan uji koefisien

determinasi berupa R-squared.


71

Berdasarkan hasil dari perhitungan, didapatkan hasil sebesar 58,4%.

Hingga diartikan bahwa besar pengararuh ekstakurikuler pramuka terhadap

pembentukan karakter disiplin siswa MI DDI Tani Makmur Loa janan

memiliki persentase sebesar 58,4%, sedangkan sebanyak 41,6% lainnya

dipengaruhi oleh hal-hal lain yang berada di lingkup maupun diluar lingkup

MI DDI Tani Makmur Loa janan.

Dari pemaparan di atas, maka Ekstrakurikuler pramuka terbukti

merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter disiplin

siswa. Hal ini terbukti dari beberapa penelitin yang dilakukan oleh Erwan

Budianto dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan

Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di

MI AL-ISLAM Siswa Kelas Tinggi Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015

yang menyimpulkan bahwa keaktifan mengikuti ekstrakurikuler berpengaruh

terhadap kedisiplinan siswa kelas tinggi di MI Al-Islam Kartasura, hal ini

dibuktikan dengan perhitungan uji-t di peroleh hasil analisis data dengan taraf

signifikansi 5% di peroleh t-table < t-hitung, Signifikan 2,62010.419,

Signifikan sehingga t-hitung berada pada daerah H0 di tolak dan H1 diterima.

Pengaruh yang diberikan oleh keaktifan dalam pendidikan ekstrakurikuler

kepramukaan terhadap kedisiplinan adalah sebesar 58,8% sedangkan sisanya

yaitu 41,2% dipengaruhi oleh faktor lain. 0dalam penelitian yang dilakukan

oleh Vikria Susanti pada tahun 2022 dengan judul ”Pengaruh Ekstrakurikuler

Pramuka Terhadap Karakter Disiplin Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”


0
Budianto, E. Pengaruh Keaktifan Dalam Pendidikan Ekstrakulikuler Kepramukaan
Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi Di MI AL-ISLAM Siswa Kelas Tinggi Kartasuea
Tahun Pelajaran 2014/2015, universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2015
72

dengan memperoleh besar pengaruh ektrakurikuler kepramukaan terhadap

kedisiplinan peserta didik dengan keofisien korelasi sebesar 0.909 dan

tergolong tinggi.0

0
Vikria Susanti, Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Karakter Disiplin Peserta Didik
Kelas V Sekolah Dasar, Universitas Lampung, 2022. hlm.52
73

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pada penelitian yang telah penulis laksanakan yaitu berkenaan

dengan “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Pembentukan Karakter

Disiplin Siswa MI DDI Tani Makmur”, guna mengetahui seberapa besar

pengaruh antar variabel, peneliti melakukan berbagai macam uji, yakni uji

validitas, uji realibilitas, uji normalitas, uji linearitas dan uji determinasi R2

(R Square). Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

presentase besar pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Pembentukan

Karakter Disiplin Siswa sebesar 58,4%. Maka dapat dikatakan

Ekstrakurikuler pramuka merupakan faktor yang dapat membentuk karakter

disiplin siswa, sedangkan sisanya sebanyak 41,6% lainnya dipengaruhi oleh

hal-hal lain yang berada di lingkup MI DDI Tani Makmur Loa janan.

B. Saran

1. Disarankan kepada guru/pembina pramuka untuk lebih ekstra membina

siswa-siswi dan diusahakan untuk memaksimalkan ekstrakurikuler wajib

2. Disarankan kepada pegurus ekstrakurikuler MI DDI Tani Makmur untuk

terus berinovatif dalam meningkatkan eksistensi dari ekstrakurikuler

pramuka di lingkup Yayasan DDI Karya baru bahkan hingga lingkup

Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai