Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 11
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, nikmat serta
karunia-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tak lupa
juga kita curahkan shalawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad saw yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak . yang senatiasa membimbing kami
dalam menyusun makalah yang berjudul “Teknik Pengujian Validitas Soal dan Butir
Soal”.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah yang kami buat. Untuk itu kami menghanturkan permohonan maaf apabila
terdapat kesalahan dalam makalah ini. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau
hal lainnya yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran sebagai sarana perbaikan makalah yang lebih baik. Besar harapan kami di
kemudian hari bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Teknik Pengujian Validitas dan Butir Soal..........................................................................2
B. Macam-macam Validitas................................................................................................................4
C. Validitas Perangkat Soal.................................................................................................................6
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validitas.................................................................................8
E. Kriteria Butir Soal yang Baik...........................................................................................................9
F. Contoh Validitas Soal....................................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................................................11
A. Latar Belakang
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus
dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian tindakan kelas PTK. Proposal
penelitian tindakan kelas PTK dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu
menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Proposal penelitian
tindakan kelas PTK harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman
yang mudah diikuti. Proposal penelitian tindakan kelas PTK adalah gambaran terperinci
tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam
pelaksanaan tugas (pembelajaran).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proposal PTK?
2. Kenapa harus membuat proposal ?
3. Apa saja komponen proposal PTK ?
4. Bagaimanakah sistematika proposal PTK ?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui Apa yang dimaksud dengan proposal PTK
2. Agar dapat mengetahui kenapa harus membuat proposal
3. Agar dapat mengetahui apa saja komponen proposal PTK
4. Agar dapat mengetahi bagaimana sistematika proposal PTK
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Untuk Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas. Cetakan pertama. Yogyakarta: Aditya Media.
2
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah suatu hasil belajar telah memiliki
validitas rasional ataukah belum, maka dapat dilakukan sebuah penelusuran dari
dua segi, yakni:
a. Validitas isi (Content Validity)
Suatu hasil belajar dapat dikatakan valid apabila materi tes tersebut benar-
benar merupakan bahan-bahan yang terbilang representative terhadap
bahan-bahan pelajaran yang diberikan. Dalam praktiknya, validitas isi dari
suatu tes hasil belajar dapat diketahui dengan jalan membandingkan antara
isi yang terkandung dalam tes hasil belajar, dengan tujuan intruksional
khusus yang telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran, apakah
hal-hal yang tercantum dalam tujuan instruksional khusus yang sudah
terwakili secara nyata dalam tes hasil belajar tersebut ataukah belum. Jika
penganalisisan secara rasional itu menunjukkan hasil yang membenarkan
tentang telah tercerminnya tujuan instruksional khusus itu di dalam tes hasil
belajar, maka tes hasil belajar yang sedang di uji validitas isinya itu dapat
dinyatakan sebagai tes hasil belajar yang telah memiliki validitas isi.
b. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruksi (validitas susunan) diartikan sebagai sebuah kejituan
daripada suatu tes yang ditinjau dari susunan tes tersebut. Validitas
konstruksi dari suatu tes hasil belajar dapat dilakukan penganalisisannya
dengan jalan melakukan pencocokan antara aspek-aspek berpikir yang
terkandung dalam tes hasil belajar tersebut, dengan aspek-aspek berpikir
yang dikehendaki untuk diungkap oleh tujuan instruksional khusus. Jika
secara logis hasil penganalisisan itu menunjukkan bahwa aspek-aspek
berfikir yang diungkap melalui butir-butir soal tes hasil belajar itu sudah
dengan secara tepat mencerminkan aspek-aspek berfikir yang oleh tujuan
instruksional khusus diperintahkan untuk diungkap maka tes hasil belajar
tersebut dapat dinyatakan Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto,
SKM, M.Kes M. Ali Sodik, M.A. 73 sebagai tes hasil belajar yang valid
dari susunannya atau telah memiliki validitas konstruksi.
2. Validitas Tes Secara Empiris
Validitas empiris merupakan validitas yang bersumber pada pengamatan di
lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas empiris
apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan
3
di lapangan, terbukti bahwa hasil tes belajara itu dengan secara tepat telah dapat
mengukur hasil belajar yang seharusnya diungkap atau diukur melalui tes hasil
belajar tersebut.
Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar telah memiliki validitas
empiris ataukah belum, maka dapat dilakukan penelusuran dari dua segia, yakni:
a. Validitas Ramalan (Predictive Validity)
Validitas ramalan artinya ketepatan (kejituan) daripada suatu alat pengukur
ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang
dicapainya kemudian. Suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes
yang telah memiliki validitas ramalan atau belum dapat ditempuh dengan
cara mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji validitas
ramalannya dengan kriterium yang ada. Jika di antara kedua variabel
tersebut terdapat korelasi positif yang signifikan maka tes hasil belajar yang
sedang diuji validitas ramalannya itu dapat dinyatakan sebagai tes hasil
belajar yang telah memiliki daya ramal yang tepat.
b. Validitas Bandingan
Validitas bandingan artinya kejituan daripada suatu tes dilihat dari
kolerasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat kini secara riil.
Perbedaan antara validitas ramalan dengan validitas bandingan ialah dilihat
dari segi waktunya. Validitas ramalan melihat hubungannya dengan masa
yang akan datang, sedangkan validitas bandingan melihat hubungannya
dengan masa sekarang. Dalam rangka menguji validitas bandingan, data
yang mencerminkan pengalaman yang diperoleh pada masa lalu itu, kita
bandingkan dengan data hasil tes yang diperoleh sekarang ini. Jika hasil tes
yang ada sekarang ini mempunyai hubungan searah dengan hasil tes
berdasarkan pengalaman yang lalu, maka tes yang memilki karakteristik
seperti itu dapat dikatakan telah memilki bandingan.
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑xy = jumlah perkalian x dan y
X2 = kuadrat dari x
Y2 = kuadrat dari y
b. Rumus product momen angka kasar
rxy = N ∑ XY −¿¿ ¿
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑X = jumlah skor butir
∑Y = jumlah skor total
N = jumlah sampel
5
Koofisien korelasi umumnya dibagi dalam lima bagian seperti tampak pada
tabel berikut :
Angka Korelasi Makna
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Uji Validitas Item atau butir dapat juga dilakukan dengan menggunakan
software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product
Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel
yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X
dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Agar penelitian ini
lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-
masing variabel ≥ 0,25. Item yang punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat
mereka tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh
skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran
seseorang jika bukan malah mengacaukan. Cara melakukan Uji Validitas dengan
SPSS:
1. Buat skor total masing-masing variable.
2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate
3. Masukkan seluruh item variable x ke Variables
4. Masukkan total skor variable x ke Variables
5. Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag
6. Klik OK
7. Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25.
Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.
2
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, “Dasar Metodologi Penelitian”, h. 76.
7
kriteria yang lebih umum yang jika diikuti akan memastikan butir-butir soal yang
ditulis akan memenuhi kriteria butir soal yang berkualitas baik.3
1. Terdapat derajat kesesuaian yang tinggi antara butir soal tertentu dengan tujuan
umum dari tes yang hendak diukur oleh butir soal tersebut.
2. Diperlukan sebuah definisi yang jelas bagi atribut psikologis yang akan diukur
3. Kontribusi setiap butir soal terhadap kesesatan pengukuran (measurement error)
skor tes hendaklah ditekan seminimal mungkin
4. Kesesuaian antara format tes dengan tujuan tes dimana tujuan yang sederhana
secara umum menghendaki format tes yang sederhana pula dibandingkan
dengan tujuan yang lebih kompleks
5. Harus memenuhi asumsi-asumsi teknis
6. Penulisan butir soal harus mengikuti standar penulisan yang baik yang
mencakup tata bahasa, ejaan, tanda baca dan aturan kebahasaan lainnya
7. Penulisan butir soal harus memenuhi ketentuan hukum dan etika.4
3
Osterlind, Steven J., Constructing Test, hal. 41 -43 Osterlind, Steven J., Constructing Test Items:
Multiple-Choice, Constructed Response, Performance and Other Formats, (2nd Ed.)
4
Asyraf Muzaffar, “VALIDITAS TES DAN KUALITAS BUTIR SOAL”, h. 140
8
Keterangan : V = valid, TV = tidak valid
9
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A SMP Negeri 2 Banyudono tahun pelajaran
2013/2014 menunjukkan sejumlah 19 butir soal valid dan 16 butir soal tidak
valid.Berdasarkan perhitungan korelasi pearson - product moment, adapun keputusan
validitas butir soal uraian sebagai berikut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Devinisi uji Validitas merupakan sebuah sifat terpenting yang melekat pada sebuah
tes, sebab dari seluruh proses pengukuran atribut psikologis, puncaknya berada pada
5
Suwandi, Sarwiji. 2009. Modul Penilaian Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
10
masalah validitas tersebut. Devinisi Butir soal dan tes meurpakan ukuran yang digunakan
untuk mengukur construct.
Validitas tes dibagi menjadi dua yaitu validitas tes secara rasional & validitas tes
secara empiris.
Validitas perangkat soal terbagi menjadi dua macam, yakni validitas empiris butir
soal objektif & validitas empiris butir soal uraian.
Secara garis besar, Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas diBedakan menjadi
tiga menurut sumbernya, diantaranya adalah faktor internal dari tes, faktor eksternal tes,
dan faktor yang berasal dari siswa yang bersangkutan.
Osterlind mengemukakan tujuh kriteria yang lebih umum yang jika diikuti akan
memastikan butir-butir soal yang ditulis akan memenuhi kriteria butir soal yang
berkualitas baik, antara lain :
- Terdapat derajat kesesuaian yang tinggi
- Diperlukan sebuah definisi yang jelas bagi atribut psikologis yang akan diukur
- Kontribusi setiap butir soal terhadap kesesatan pengukura
- Kesesuaian antara format tes dengan tujuan tes
- Harus memenuhi asumsi-asumsi teknis
- Penulisan butir soal harus mengikuti standar penulisan yang baik dan sesuai
- Penulisan butir soal harus memenuhi ketentuan hukum dan etika.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Muzaffar, Asyraf. “VALIDITAS TES DAN KUALITAS BUTIR SOAL”, dalam artikel UB
Press, 2021.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015.
Osterlind, Steven J., Constructing Test, hal. 41 -43 Osterlind, Steven J., Constructing Test
Items: Multiple-Choice, Constructed Response, Performance and Other Formats, (2nd
Ed.), Boston: Kluwer Academic Publishers, 1998.