Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN SALAF MODERN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas


Dosen Pengampu : Dr.Arief Effendi, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :
Diah Fitriyani 210110053
Diana Safitri Agistin 210110023
Misbachul Munir

JURUSAN TARBIYAH SEMESTER 5


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR
(STAIMA) KOTA BANJAR
2023

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penyusunan Rencana/Proposal Penelitian Tindakan Kelas” dengan baik dan tepat pada
waktu. Maka dari itu, tidak lupa pula penyusun mengucapkan Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. Arief Effendi, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempuna dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan
masih kurangnya ilmu pengetahuan kami sebagai penyusun. Walaupun demikian,
kami telah berusaha semampu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
bagi semua pihak yang diberitahukan. Selain itu, penyusun juga mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata kami mengucapkan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan, baik dalam
penulisan maupun penyampaian materi dalam makalah ini.

Ciacap, 10 Oktober 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


B. Proposal Peneltian
C. Sistematika Proposal PTK

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undang Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Purwanto belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tujuan
pendidikan tersebut dapat tercapai apabila guru mampu mewujudkan suatu proses belajar
mengajar yang baik. Guru harus mampu mengetahui karakteriktistik siswa dan juga materi
yang akan disampaikan. Salah satu mata pelajaran yang siswanya sering mengalami kesulitan
yaitu matematika. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa tidak mampu berpikir secara
abstrak, selain itu guru tidak menampilkan media-media yang dapat membantu siswa
memahami materi.
Proposal menjadi langkah pertama sebelum melakukan penelitian kegiatan. Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah proses investigasi berulang dan bersifat
mandiri. Dengan tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem, proses, isi, atau situasi
kelas dan pembelajaran.Dilansir dari buku Mengenal Penelitian Tindakan Kelas oleh Agus
Wasisto, proposal PTK berkaitan dengan pernyataan atas nilai penting dari suatu
penelitian. Proposal PTK dapat membantu memberi arah pada peneliti, supaya mampu
menekan kesalahan yang terjadi selama penelitian. Proposal PTK harus dibuat sistematis dan
logis, sehingga menjadi pedoman yang mudah diikuti. Proposal PTK menjadi gambaran rinci

4
tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam
pembelajaran.1
Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran merupakan salah satu tuntutan kompetensi guru, oleh karena itu siapapun guru
dan calon guru dituntut mampu melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan mereka. Tulisan ini sengaja dirancang guna membekali para guru dan
mahasiswa calon guru untuk pegangan pelaksanaan tugas pewujudan kinerjanya sekaligus
pedoman bagi calon penulis jurnal ini. Hal ini penting mengingat berdasarkan pengalaman
penulis mendampingi guru baik yang sudah bersertifikat pendidik profesional maupun yang
belum, kesulitan utama mereka dalam PTK adalah bagaimana menyusun proposal, dan
bagaimana menulis laporan PTK setelah mulai mengadakan serangkaian tindakan. Bagian
pertama sajian ini tentang Penyusunan Proposal PTK berisi tentang: isi proposal, bagian
pokok dan bagian akhir dari proposal PTK. Bagian kedua Penyusunan Laporan Hasil PTK
menguraikan tentang bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir laporan hasil PTK (yang
akan terbit pada edisi mendatang).
Penyusunan usulan/proposal penelitian merupakan langkah awal penulisan
penelitian. Penyusunan proposal mencakup beberapa langkah yaitu
1) pengajuan usulan judul,
2) persetujuan judul,
3) pembimbingan (jika perlu),
4) revisi dan
5) pengesahan proposal yang telah disetujui.

PTK merupakan kegiatan nyata, untuk meningkatkan mutu PBM merupakan tindakan
oleh guru kepada siswa yang harus berbeda dari kegiatan biasanya. PTK terjadi dalam siklus
berkesinambungan; minimum dua siklus. Judul memuat gambaran upaya yang dilakukan
untuk perbaikan pembelajaran sesuai hasil analisis karakteristik siswa dalam pembelajaran
sebelumnya, tindakan yang diambil untuk merealisasikan upaya perbaikan pembelajaran, dan
setting penelitian. Judul sebaiknya tidak lebih dari 15 kata/frasa. 2

Pada hakekatnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang
yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan. Guru langsung
1 Serafika Gischa, “Proposal Penelitian Tindakan Kelas: Pengertian dan Penyusuna”
(https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/02/203026769/proposal-penelitian-tindakan-kelas-pengertian-
dan-penyusunannya Diakses Pada 2 Juni 2022, 20:23).
2 Slameto “Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas”, Scholaria, Vol. 5, No. 2, Mei 2015: 60-69.

5
bertindak sebagai sebagai peneliti, dengan serangkaian kegiatan mulai dari penyusunan
perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata berupa kegiatan belajar-mengajar
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas. Karena merupakan sebuah
penelitian, maka dalam pelaksanaanya akan didahului dengan membuat proposal penelitian.

Dalam sebuah penelitian, kedudukan proposal merupakan hal yang penting.


Diibaratkan sebuah perjalanan, proposal merupakan peta yang menggambarkan letak, arah,
serta alur perjalanan yang harus ditempuh untuk sampai ke tujuan. Meskipun untuk melakukan
penelitian tidak didanai, peneliti harus menyusun proposal untuk menghindari keraguan
selama melakukan penelitian.

Proposal yang berperan sebagai pedoman selama penelitian, karena dengan adanya
proposal akan membantu peneliti untuk menyusun laporan akhir penelitian. Proposal
penelitian merupakan langkah awal dari kerja penelitian, bahkan dari proposal peneliti sudah
dapat gambaran kelayakan dan tingkat keberhasilan suatu penelitian.3

B. Rumusan masalah

1. Apa itu PTK?

2. Bagaimana sistematika penyusunan proposal?

3. Apa saja komponen-komponen proposal?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu PTK.


2. Untuk mengetahui sistematika penyusunan proposal.
3. Untuk mengetahui komponen-komponen proposal.
4. Untuk memenuhi tugas penelitian tindakan kelas (PTK).

3Irwanto, S.Pd., M.P.D “Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas T-194”


(https://www.gurusiana.id/read/irwantosikumbang/article/menyusun-proposal-penelitian-tindakan-kelas-t-194-
1440072, Diakses 07 agustus 2020).

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah proses investigasi terkendliyang


berulang (siklik) dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sistem, proses, isi, atau situasi kelas-pembelajaran. 4 PTK
dilaksanakan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK dapat juga spesifik fokus pada
kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Berdasarkan cakupan
permasalahannya, seorang guru akan dapat menemukan penyelesaian masalah yang terjadi di
kelasnya melalui PTK. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai ragam teori dan
teknik pembelajaran yang relevan. Selain itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan dangan
pelaksanaan tugas utama guru yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan
siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang melekat pada guru,
yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan
melaksanakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan
sekaligus peneliti5. Guru sebagai seorang peneliti perlu menyajikan hasil proyeknya dalam
bentuk tertulis yang terorganisasi melalui dua tahap:

a. Tahap awal yang menuntut penyiapan rancangan/usulan penelitian dan dituangkan


dalam bentuk proposal penelitian,
b. Tahap akhir berupa penulisan laporan hasil penelitian.6
B. Proposal Penelitian

Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah pertama yang perlu
dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal penelitian merupakan deskripsi
yang berisi langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk melakukan
penelitiannya. Penulisan usulan penelitian dapat menjadi langkah yang paling menentukan
dan paling menyenangkan dalam proses penelitian. Dalam usulan itu, peneliti menunjukkan

4
Paidi, “Diktat Perkuliahan MPPB (Metodeologi Penelitian Pendidikan Biologi)” (Yogyakarta: Jurdik Biologi
FMIPA UNY, 2011).
5
Tim Pelatih Pengawas Sekolah, “Penelitian Tindakan Kelas"”, (Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan
Ditjen PMPTK, 2008).
6
Ari dkk, "Pengantar Penelitian dalam Pendidikan"”, (Surabaya: Usaha Mandiri, 1982).

7
apa yang akan dicari dan bagaimana melakukan pencarian tersebut, serta menjelaskan
mengapa pencarian itu berguna.

C. Sistematika Proposal PTK

Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis. Sugiyono menyebutkan

bahwa proposal penelitian minimal mengandung empat komponen utama, yaitu


Permasalahan, Landasan Teori dan pengajuan hipotesis, metode penelitian, organisasi dan
jadwal penelitian.7 Untuk organisai dan jadwal penelitian sesuai kebutuhan, jika diperlukan
dapat ditambahkan. Sistematika inti proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai
berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

1. Dasar Teori

2. Kerangka Berpikir

3. Hipotesis Tindakan

BAB III. METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

2. Prosedur Peelitian

3. Instrumen Penelitian

4. Teknik Pengumpulan Data

5. Teknik Analisis Data

7
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta,
2010).

8
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Penjelasan dari komponen proposal PTK adalah sebagai berikut:

a. Judul Penelitian

Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas

menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah serta
nilai manfaatnya. Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud PTK bukan
penelitian pada umumnya. Umumnya di bawah judul utama dituliskan pula sub judul.
Sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang subyek, tempat,
dan waktu penelitian. Berikut contoh judul PTK dalam pendidikan dasar.

(1) Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pembelajanan berbasis proyek pada
mata pelajaran IPA di SD Negeri 1 Sedayu.
(2) Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran IPA Kelas VII di SMP
Negeri 9.
(3) Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. 8
b. Latar Belakang Masalah

Bagian ini dimulai dengan mendikripsikan masalah penelitian secara jelas dengan
dukungan data faktual yang menunjukkan adanya masaah pada setting tertentu,
pentingnya masalah untuk dipecahkan. Uraikan bahwa masalah yang diteliti benar-
benar nyata, berada dalam kewenangan guru dan akibat yang ditimbulkan kalau
masalah tidak dipecahkan. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran. Untuk itu, dalam uraian latar belakang masalah yang
harus dipaparkan hal-hal berikut.

(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah. Umumnya didapat dari pengamatan dan diagnosis yang dilakukan guru

8
Puslitjak, “Panduan Pelaksanaan Program Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Satuan Pendidikan Tahun
2015", (Jakarta: Kemendikbud BPPPPK, 2015).

9
atau tenaga kependidikan lain di sekolah. Perlu dijelaskan pula proses atau kondisi
yang terjadi.
(2) Masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah penting dan mendesak untuk
dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya,
dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.
(3) Identifikasi masalah di atas, jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab
dari masa!ah tersebut. Secara cermat dan sistematis berikan alasan (argumentasi)
bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar masalah itu.
c. Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah

Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, sehingga akan terjawab


setelah tindakan selesai dilakukan. Diupayakan rumusan masalah ini dapat dirinci
dalam proses, situasi, hasil yang diperoleh.Pada bagian ini umumnya terdiri atas
jabaran tentang rumusan masalah, cara pemecahan masalah, tujuan serta manfaat atau
kontribusi hasil penelitian.

(1) Perumusan Masalah, berisi rumusan masalah penelitian.


(2) Pemecahan Masalah; merupakan uraian altematif tindakan yang akan dilakukan
untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk
menjawab masalah yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK. Cara pemecahan
masalah ditentukan atas dasar akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan
yang jelas dan terarah. Alternatif pemecahan hendaknya mempunyai landasan
konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Di samping itu,
harus terbayangkan manfaat hasil pemecahan masalah dalam pembenahan
dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran. Juga dicermati
artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
(3) Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang
menjadi batasan PTK. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya
dengan mengajukan alternatif tindakan yang akandilakukan dan hasil positif yang
diantisipasi dengan cara mengajukan indikator keberhasilan tindakan, cara
pengukuran serta cara mengevaluasinya.
d. Tujuan Penelitian

Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran antara dan sasaran
akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat

10
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Sebagai contoh
dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa
dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran yang dianggap
sesuai, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan lain sebagainya.
Pengujian dan/atau pengembangan strategi pembelajaran bukan merupakan rumusan
tujuan PTK. Ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.

e. Manfaat Penelitian

Di samping tujuan PTK di atas, juga perlu diuraikan kemungkinan


kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di samping bagi
guru pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK sebagai
pendidik guru. Pengembangan ilmu, bukanlahprioritas dalam menetapkan tujuan
PTK.

f. Kerangka Teoretik dan Hipotesis Tindakan

Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang
digunakan peneliti dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Untuk keperluan
itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti PTK sendiri nyang
relevan maupun pelaku-pelaku PTK lain di samping terhadap teori-teori yang lazim
hasil kajian kepustakaan. Pada bagian ini diuraikan kajian teori dan pustaka yang
menumbuhkan gagasan mendasar usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan
juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk
mengatasi permasalahanpenelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun
kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian
akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator
keberhasilan tindakan yang diharapkan/ diantisipasi. Sebagai contoh, akan dilakukan
PTK yang menerapkan model pembelajaran kontekstual sebagai jenis tindakannya.
Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:

(1) Bagaimana teori pembelajaran kontekstual, siapa saja tokoh-tokoh dibelakangnya,


bagaimana sejarahnya, apa yang spesifik dari teori tersebut, persyaratannya, dll.
(2) Bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada
pembelajaran, strategi pembelajarannya, scenario pelaksanaannya, dll.

11
(3) Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut dengan
perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, hal ini
hendaknya dapat dijabarkan dari berbagai hasil penelitian yang sesuai.
(4) Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan
model di atas pada pembelajaran terhadap hal yang akan dipecahkan.
g. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan
dilakukan. Kemukakan obyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian
secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematika dalam
ini meliputi:

a. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini disebutkan
di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik
dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial
ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan
lain sebagainya.
b. Variabel yang diselidiki. Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian
yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Variabel tersebut dapat berupa :
(1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber
belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya;
(2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar,
keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa,
implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan
(3) variable output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa
mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap
terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan
dan sebagainya.
c. Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk
meningkatkan pembelajaran, seperti:
1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang
diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostik untuk
menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-

12
alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan
pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga diuraikan
alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan
masalah.
2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan.
Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan.
3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan
penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan
perbaikan yang dirancang.
4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan
rencana bagi tindakan berikutnya.
d. Data dan cara pengumpulannya. Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data
yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak
tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran
yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi
keduanya.
e. Indikator kinerja, pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan
ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan
perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa
misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari
implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
Tunjukkan siklus-siklus kegiatan peneliti dengan menguraikan indikator
keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus
berikutnya. Jumlah siklus diusahakan lebih dari satu, namun harus tetap
memperhatikan jadwal kegiatan belajar di sekolah. Dalam rencana pelaksanaan
tindakan pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas

13
kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan
kualitas kolaborasi dalam kegiatan tersebut. 9\
f. Jadwal Pelaksanaan
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Gant Chart.
Jadwal penelitian disusun untuk memberikan prediksi bagi penulis dalam
memprogram persiapan usulan pengembangan potensi10
g. Daftar Pustaka

Memuat semua sumber pustaka yang dirujuk dalam kajian teori yang digunakan
dalam semua bagian laporan, dengan sistem penulisan yang konsisten menurut
ketentuan yang berlaku.

h. Lampiran-Lampiran

Berisi lampiran berupa instrumen yang digunakan dalam penelitian, lembar


jawaban dari siswa, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting. 11

9
Tim Pelatih Proyek PPGSM, "Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reaserch)”, (Jakarta: Depdikbud,
Dirjen Dikti, PPGSM, 2008).
10
Paizaluddin dan Ermalinda, “Penelitian Tindakan”, (Bandung : Alfabeta, 2016), hal. 145.
11
Op. Cit.

14
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah proses investigasi terkendali


yang berulang (siklik) dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, proses, isi, atau situasi kelas-
pembelajaran. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda yaitu
sebagai praktisi dan sekaligus peneliti. Guru sebagai seorang peneliti perlu menyajikan
hasil proyeknya dalam bentuk tertulis yang terorganisasi melalui dua tahap: penyusunan
rancangan/ proposal PTK, pelaksanaan, dan penulisan laporan hasil penelitian. Proposal
penelitian merupakan deskripsi yang berisi langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh
peneliti untuk melakukan penelitiannya. Proposal penelitian mengandung komponen:
Permasalahan, Landasan Teori dan pengajuan hipotesis, dan metode penelitian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ary, D., Jacobs, L.C., Razavieh, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Diterjemahkan oleh Arief Furchan. Surabaya: Usaha Mandiri.

Gischa, Serafika. 2022. “Proposal Penelitian Tindakan Kelas: Pengertian dan Penyusunan”.
Diakses Pada 2 Juni 2022, 20:23.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/02/203026769/proposal-penelitian-
tindakan-kelas-pengertian-dan-penyusunannya.

Irwanto, S.Pd., M.P.D “Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas T-194”, Diakses 07
agustus 2020. https://www.gurusiana.id/read/irwantosikumbang/article/menyusun-
proposal-penelitian-tindakan-kelas-t-194-1440072.

Paidi. 2011. Diktat Perkuliahan MPPB (Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi).


Yogyakarta: Jurdik Biologi FMIPA UNY.

Paizaluddin dan Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.

Puslitjak. 2015. Panduan Pelaksanaan Program Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Satuan
Pendidikan Tahun 2015. Jakarta: Kemendikbud BPPPPK.

Slameto. “Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas. Scholaria”, Vol. 5, No. 2, (Mei
2015): 60-69.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Tim Pelatih Pengawas Sekolah. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan Ditjen PMPTK.

Tim Pelatih Proyek PPGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reaserch).
Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, PPGSM.

16

Anda mungkin juga menyukai