Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( Resume Modul 1 )

Dosen Pengampu :
Siti Patmawati, M.Pd

Di susun oleh :
Kelompok I
Ayu Sholeha 855800253
Cica Afriana 859903628
Depi Puspita 859507773
Irma Nelly 855798924
Melia Budiarti 855793799

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PGSD BI UPBJJ 20 BANDAR LAMPUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “Hakikat Penelitian Tindakan Kelas” dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Tidak lupa ucapan terimakasih penyusun kepada Ibu Siti Patmawati, M.Pd selaku
tutor mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.
Harapan penyusun semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para
pembaca, sehingga penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penyusun miliki masih kurang. Oleh kerena itu penyusun harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 29 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar...............................................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas................................................2

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas...........................................................................2

B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas.................................................................2

C. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Kelas...................................3

D. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas Perlu di Lakukan Oleh Guru........................5


2.2 Manfaat, Keterbatasan, dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas..........................7
A. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas.........................................................................7
B. Mengetahui Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas...........................................10
C. Kondisi yang di Persyaratkan Dalam Penelitian Tindakan Kelas..........................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dalam sebuah negara dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang
sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan. Pendidikan sendiri memiliki tujuan
utama untuk menjadi media dalam melakukan pengembangan potensi dan mencerdaskan
manusia agar siap menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Salah satu usaha agar mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan
memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini
dapat diperbaiki salah satunya adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian tindakan kelas?


2. Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas?
3. Apa perbedaan penelitian tindakan kelas dan penelitian kelas?
4. Mengapa penelitian tindakan kelas perlu di lakukan oleh guru?
5. Apa manfaat penelitian tindakan kelas?

6. Apa saja keterbatasan penelitian tindakan kelas?

7. Dalam penelitian tindakan kelas apa saja kondisi yang di persyaratkan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian penelitian tindakan kelas


2. Mengetahui karakteristik penelitian tindakan kelas
3. Mengetahui perbedaan penelitian tindakan kelas dan penelitian kelas
4. Mengetahui penelitian tindakan kelas perlu di lakukan oleh guru
5. Mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas

6. Mengetahui keterbatasan penelitian tindakan kelas

7. Mengetahui kondisi yang di persyaratkan dalam penelitian tindakan kelas

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh
seorang guru melalui refleksi diri. PTK merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dari segi
proses maupun hasil belajar siswa. PTK dilakukan dengan cara melakukan tindakan atau
perbaikan yang sistematik dan terencana, serta melibatkan partisipasi aktif dari guru dan
siswa.

PTK melibatkan tiga unsur utama, yaitu tindakan, observasi, dan refleksi. Tindakan
merupakan langkah konkret yang dilakukan untuk memperbaiki situasi atau masalah yang
ada di kelas atau sekolah. Observasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang
diperlukan dalam melakukan perbaikan tersebut. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi
hasil tindakan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui apakah perbaikan tersebut
efektif atau tidak.

Dengan melakukan PTK, diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam


mengajar, sehingga mampu memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Selain
itu, PTK juga dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan.

B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari penelitian tindakan kelas (PTK):

1) Dilakukan oleh guru : PTK dilakukan oleh guru yang bertanggung jawab dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, berawal dari kerisauan akan kinerjanya (an inquiry of
practice from within) melalui refleksi diri bersifat agak longgar tetapi mengikuti
kaidah penelitian (self-reflective inquiry)

2
2) Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar : PTK fokus nya berupa kegiatan
pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan
hasil belajar siswa.
3) Dilakukan dalam konteks kelas : PTK dilakukan di lingkungan kelas sebagai tempat
utama kegiatan pembelajaran.
4) Dilakukan secara terencana dan sistematis: PTK dilakukan dengan mengikuti tahapan
yang terencana dan sistematis, dikenal adanya siklus dengan pola mulai dari
perencanaan, tindakan, observasi, refleksi hingga revisi ( perencanaan ulang )
5) Bersifat siklus berkelanjutan: PTK dilakukan secara berkelanjutan, artinya setelah
satu siklus penelitian selesai, tindakan dan observasi selanjutnya akan dilakukan
berdasarkan refleksi pada siklus sebelumnya.
6) Dilakukan secara kolaboratif: PTK melibatkan partisipasi aktif dari guru dan siswa
serta mungkin melibatkan pihak lain seperti orang tua dan pengawas sekolah.
7) Dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif: PTK biasanya menggunakan
metode kualitatif dalam pengumpulan dan analisis data, seperti observasi, wawancara,
dan analisis dokumen.
8) Dilakukan dengan cara partisipatif: PTK dilakukan dengan cara partisipatif, artinya
siswa dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
pembelajaran.

C. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Kelas adalah dua jenis penelitian yang
berbeda, meskipun keduanya dilakukan di lingkungan kelas atau sekolah. Penelitian Kelas
adalah penelitian yang dilakukan didalam kelas , mencakup tidak hanya PTK, tetapi juga
berbagai jenis penelitian yang dilakukan didalam kelas. PTK termasuk salah satu jenis
penelitian kelas .

Berikut adalah perbedaan antara PTK dan penelitian kelas:

Tujuan Penelitian: Tujuan PTK adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan


cara melakukan perbaikan dan pengembangan proses dan hasil belajar di kelas, sedangkan
tujuan Penelitian Kelas lebih berfokus pada analisis dan evaluasi situasi atau kondisi kelas
dalam suatu konteks tertentu.

3
Metode Penelitian: PTK menggunakan metode kualitatif dengan tahapan terencana dan
sistematis, mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, hingga refleksi. Sedangkan penelitian
kelas dapat menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif dengan teknik pengumpulan data
yang berbeda, seperti observasi, kuesioner, tes, dan studi dokumentasi.

Objek Penelitian: Objek PTK adalah kegiatan pembelajaran dan proses belajar
mengajar di kelas, sedangkan objek penelitian kelas dapat lebih beragam, misalnya kondisi
fisik kelas, kebijakan sekolah, kurikulum, atau peran guru dalam kegiatan pembelajaran.

Partisipasi Siswa: PTK melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses perbaikan
pembelajaran, sedangkan Penelitian Kelas tidak selalu melibatkan partisipasi siswa.

No Aspek PTK Penelitian non PTK

1 Peneliti Guru Orang luar


2 Rencana penelitian Oleh guru (mungkin dibantu Oleh peneliti
orang luar )
3 Munculnya masalah dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang luar
(mungkin dengan dorongan
orang luar )
4 Ciri utama ada tindakan untuk Belum tentu ada tindakan
perbaikan yang berulang perbaikan
5 Peran guru sebagai guru dan peneliti sebagai guru (objek
penelitian)
6 Tempat penelitian kelas kelas
7 Proses pengumpulan Oleh guru sendiri atau Oleh peneliti
data bantuan orang lain
8 Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan oleh Menjadi milik peneliti ,
guru, dan dirasakan oleh belum tentu dimanfaatkan
kelas oleh guru
Siklus Penelitian: PTK dilakukan secara berkelanjutan dengan siklus yang terencana,
sedangkan Penelitian Kelas bisa dilakukan dalam satu kali observasi atau analisis situasi
kelas.

Note: Tabel Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non-PTK

4
No Dimensi PTK Penelitian formal

1 Motivasi Tindakan Kebenaran


2 Sumber masalah Diagnosis status Induktif-deduktif
3 Tujuan Memperbaiki praktik , Verifikasi dan menemukan
sekarang dan disini pengetahuan yang dapat di
generalisasikan
4 Peneliti yang terlibat Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat
5 Sampel Kasus khusus Sampel yang representatif
6 Metodologi Longgar tetapi berusaha Baku dengan objektivitas
objektif – jujur-tidak dan ketidak memihakan yang
memihak (impartiality) terintegrasi (build-in
objectivity & impartiality)
7 Penafsiran hasil Untuk memahami praktik Mendeskripsikan,
penelitian melalui refleksi oleh mengabstraksi, serta
praktisi yang membangun menyimpulkan dan
membentuk teori oleh
ilmuwan
8 Hasil akhir Siswa belajar lebih baik Pengetahuan, prosedur, atau
(proses dan produk) materi yang teruji
Note: Tabel Perbedaan Karakteristik PTK dengan penelitian Formal

Dalam kesimpulannya, meskipun PTK dan Penelitian Kelas sama-sama dilakukan di


lingkungan kelas atau sekolah, namun keduanya memiliki tujuan dan metode penelitian yang
berbeda. PTK lebih berfokus pada perbaikan dan pengembangan pembelajaran di kelas,
sementara Penelitian Kelas lebih berfokus pada analisis dan evaluasi situasi kelas dalam
konteks tertentu.

D. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas Perlu di Lakukan Oleh Guru


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) perlu dilakukan oleh guru karena:

1) Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya karena guru merupakan orang
yang paling akrab dengan kelasnya
2) Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
3) Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik
4) Memperbaiki Praktik Pembelajaran: Dalam PTK, guru melakukan penelitian terhadap
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas, sehingga dapat mengidentifikasi
5
masalah dan memperbaiki praktik pembelajaran yang sudah ada. Hal ini akan
membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
5) Berfokus pada Konteks Kelas: PTK dilakukan di lingkungan kelas atau sekolah,
sehingga hasil penelitian akan sangat relevan dengan konteks pembelajaran yang
sedang dilakukan. Guru dapat memperhatikan perbedaan karakteristik dan kebutuhan
siswa di kelas, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
6) Pengembangan Profesionalisme: Dalam PTK, guru dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilan sebagai seorang praktisi pendidikan. Dengan
melibatkan diri dalam penelitian, guru dapat mengembangkan kemampuan dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, serta
meningkatkan kemampuan dalam analisis data dan refleksi diri.
7) Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan: Dalam PTK, guru dapat memperoleh
informasi tentang proses dan hasil belajar siswa di kelas secara lebih mendalam dan
detail, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengembangkan
strategi pembelajaran yang efektif.
8) Memperkuat Kepemimpinan Guru: Dengan melaksanakan PTK, guru dapat
memperkuat kepemimpinan di kelas atau sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Guru dapat berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang inovatif,
sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar secara aktif dan terlibat dalam
kegiatan pembelajaran.

Dalam kesimpulannya, PTK perlu dilakukan oleh guru karena membantu dalam memperbaiki
praktik pembelajaran, berfokus pada konteks kelas, pengembangan profesionalisme,
memperoleh informasi yang dibutuhkan dan memperkuat kepemimpinan guru dalam kelas
atau sekolah.

2.2. Manfaat, Keterbatasan , dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas

6
A. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

1. Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki manfaat yang besar bagi guru, di antaranya:

1) Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Melalui PTK, guru dapat melakukan refleksi


terhadap praktik pembelajaran yang sudah dilakukan dan mencari solusi untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran. Guru dapat mengidentifikasi masalah yang
terjadi di kelas dan mencari solusi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2) Pengembangan Keterampilan Profesional: Melalui PTK, guru dapat mengembangkan
keterampilan profesional seperti keterampilan dalam merencanakan pembelajaran,
melaksanakan tindakan perbaikan, mengumpulkan data, dan menganalisis hasil
penelitian. Guru juga dapat mengembangkan kemampuan dalam memimpin
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dan efektif.
3) Pengetahuan yang Lebih Mendalam tentang Siswa: Dalam PTK, guru dapat
memperoleh informasi yang lebih detail dan mendalam tentang karakteristik,
kebutuhan, dan potensi siswa. Dengan begitu, guru dapat mengembangkan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa secara efektif.
4) Pengakuan Profesional: PTK dapat menjadi bukti nyata kualitas kerja guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk
memperoleh pengakuan dan apresiasi dari pihak lain, seperti pimpinan sekolah, teman
sejawat, dan orang tua siswa.
5) Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan dalam Mengajar: Melalui PTK, guru dapat
merasa lebih puas dan termotivasi dalam mengajar, karena berhasil meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan
kerja guru dan memotivasi guru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam kesimpulannya, PTK memberikan manfaat besar bagi guru, antara lain dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, pengembangan keterampilan profesional, pengetahuan
yang lebih mendalam tentang siswa, pengakuan profesional, dan meningkatkan motivasi dan
kepuasan dalam mengajar. Oleh karena itu, PTK merupakan sebuah kegiatan yang sangat
penting dan perlu dilakukan oleh guru.

7
2. Manfaat penelitian tindakan kelas bagi siswa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak hanya memberikan manfaat bagi guru, tetapi
juga bagi siswa. Berikut adalah beberapa manfaat PTK bagi siswa:

1) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Melalui PTK, guru dapat mengidentifikasi


masalah yang terjadi dalam pembelajaran dan mencari solusi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memperoleh pembelajaran yang
lebih baik dan efektif.
2) Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa: Dalam PTK, guru dapat
mengumpulkan informasi tentang karakteristik, kebutuhan, dan potensi siswa. Dengan
begitu, guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara efektif.
3) Meningkatkan Motivasi Belajar: Melalui PTK, guru dapat mencari cara untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru dapat mencari cara untuk membuat
pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Dengan
demikian, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.
4) Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Emosional: Dalam PTK, guru dapat mencari
cara untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa. Guru dapat
mencari cara untuk mengembangkan keterampilan seperti kerjasama, komunikasi,
toleransi, empati, dan keterampilan lainnya yang sangat penting bagi kehidupan sosial
dan emosional siswa di masa depan.
5) Peningkatan Prestasi Akademik: Dalam PTK, guru dapat mencari cara untuk
meningkatkan prestasi akademik siswa. Dengan mengembangkan strategi
pembelajaran yang lebih baik dan efektif, siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
lebih baik.

Dalam kesimpulannya, PTK memberikan manfaat besar bagi siswa, antara lain dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan siswa,
meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan keterampilan sosial dan emosional, dan
meningkatkan prestasi akademik siswa. Oleh karena itu, PTK merupakan sebuah kegiatan
yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa.

3. Manfaat Penelitian tindakan kelas bagi sekolah

8
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak hanya memberikan manfaat bagi guru dan
siswa, tetapi juga bagi sekolah secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat PTK
bagi sekolah:

1) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dalam PTK, guru akan mencari cara untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini akan berdampak positif pada
kualitas pembelajaran di seluruh sekolah.
2) Mengembangkan Budaya Pembelajaran: PTK dapat menjadi cara untuk
mengembangkan budaya pembelajaran di sekolah. Dengan melibatkan guru dan siswa
dalam kegiatan PTK, sekolah dapat membangun budaya pembelajaran yang positif
dan produktif.
3) Menyediakan Data dan Informasi: Dalam PTK, guru akan mengumpulkan data dan
informasi tentang masalah yang terjadi di kelas dan upaya yang dilakukan untuk
memperbaiki masalah tersebut. Data dan informasi ini dapat digunakan oleh sekolah
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
4) Meningkatkan Reputasi Sekolah: Dengan melakukan PTK, sekolah dapat
menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat meningkatkan reputasi sekolah di masyarakat.
5) Memperbaiki Kinerja Guru: Dalam PTK, guru akan belajar bagaimana memperbaiki
kualitas pembelajaran. Hal ini dapat membantu guru meningkatkan kinerja mereka
secara keseluruhan.
6) Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Sekolah: Dalam PTK, kepala sekolah dapat
memainkan peran penting dalam memfasilitasi kegiatan PTK dan memastikan bahwa
kegiatan tersebut terintegrasi dengan program pengembangan sekolah. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas kepemimpinan di sekolah.

Dalam kesimpulannya, PTK memberikan manfaat besar bagi sekolah, antara lain dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan budaya pembelajaran, menyediakan
data dan informasi, meningkatkan reputasi sekolah, memperbaiki kinerja guru, dan
meningkatkan kualitas kepemimpinan sekolah. Oleh karena itu, PTK merupakan sebuah
kegiatan yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa secara keseluruhan .

B. Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas


9
1. Validasi data

Salah satu keterbatasan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah masalah validasi
data. Validasi data adalah proses pengecekan kembali terhadap keakuratan data yang telah
dikumpulkan. Dalam PTK, guru sebagai peneliti cenderung mengumpulkan data sendiri
dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa
data yang dikumpulkan tidak valid atau tidak representatif.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi validitas data dalam PTK antara lain:

1) Bias Subyektivitas: Guru sebagai peneliti mungkin memiliki sudut pandang tertentu
terhadap masalah yang diteliti, yang dapat mempengaruhi interpretasi data dan hasil
penelitian.
2) Kesalahan dalam Pengumpulan Data: Guru sebagai peneliti dapat melakukan
kesalahan dalam pengumpulan data, seperti kesalahan dalam mengobservasi,
kesalahan dalam mengevaluasi, atau kesalahan dalam menganalisis data.
3) Ukuran Sampel yang Terbatas: Dalam PTK, ukuran sampel biasanya terbatas pada
satu atau beberapa kelas saja. Hal ini dapat membatasi representasi data yang
diperoleh, sehingga hasil penelitian tidak dapat dijadikan generalisasi untuk seluruh
siswa di sekolah.

Untuk mengatasi masalah validasi data dalam PTK, beberapa strategi dapat dilakukan
seperti:

1) Menggunakan Metode Pengumpulan Data yang Dapat Diverifikasi: Guru sebagai


peneliti dapat menggunakan metode pengumpulan data yang dapat diverifikasi oleh
pihak lain, seperti rekaman video, catatan observasi, atau catatan refleksi.
2) Melibatkan Pihak Ketiga dalam Validasi Data: Guru sebagai peneliti dapat melibatkan
pihak ketiga yang independen untuk membantu dalam validasi data. Pihak ketiga
tersebut dapat berupa rekan guru, ahli statistik, atau pihak dari luar sekolah.
3) Menggunakan Multiple Triangulasi: Multiple triangulasi adalah teknik yang
menggabungkan beberapa sumber data dan metode pengumpulan data untuk
mengurangi bias subyektivitas dan memperkuat validitas data.
4) Melakukan Validasi Internal dan Eksternal: Validasi internal dan eksternal dapat
dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian antara data dan konteks

10
pengumpulannya serta mengkaji kesesuaian hasil yang diperoleh dengan teori dan
literatur terkait.

Dalam kesimpulannya, masalah validasi data merupakan salah satu keterbatasan yang perlu
dihadapi dalam PTK. Namun, dengan melakukan beberapa strategi seperti penggunaan
metode pengumpulan data yang dapat diverifikasi, melibatkan pihak ketiga dalam validasi
data, multiple triangulasi, dan validasi internal dan eksternal, maka keterbatasan tersebut
dapat diatasi dan hasil penelitian dapat menjadi lebih valid dan akurat.

2. Generalisasi

Keterbatasan penelitian tindakan kelas (PTK) lainnya adalah masalah generalisasi.


Generalisasi mengacu pada kemampuan untuk memperluas hasil penelitian ke situasi atau
populasi yang lebih luas. Dalam PTK, karena penelitiannya dilakukan di dalam kelas atau
sekolah tertentu, maka ada kemungkinan hasil penelitian tersebut tidak dapat diterapkan pada
populasi yang lebih besar atau situasi yang berbeda.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi masalah generalisasi dalam PTK antara
lain:

1) Ukuran Sampel yang Terbatas: Ukuran sampel dalam PTK biasanya terbatas pada
satu kelas atau beberapa kelas saja. Hal ini dapat mempengaruhi generalisasi hasil
penelitian ke populasi yang lebih besar.
2) Konteks Khusus: Setiap kelas atau sekolah memiliki konteks yang khusus dan unik,
termasuk karakteristik siswa, karakteristik guru, dan kondisi lingkungan. Hal ini dapat
mempengaruhi generalisasi hasil penelitian ke lingkungan atau populasi yang
berbeda.
3) Variabilitas Siswa: Siswa memiliki beragam karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi generalisasi hasil penelitian ke siswa dengan
karakteristik atau kebutuhan yang berbeda.
4) Variabilitas Guru: Guru juga memiliki beragam karakteristik dan pendekatan yang
berbeda dalam mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi generalisasi hasil penelitian ke
guru dengan karakteristik atau pendekatan yang berbeda.

11
Untuk mengatasi masalah generalisasi dalam PTK, beberapa strategi yang dapat
dilakukan adalah:

1) Menggunakan Sampel yang Representatif: Guru sebagai peneliti dapat memilih


sampel yang representatif dan mencakup siswa dengan karakteristik yang beragam.
2) Melakukan Analisis Komparatif: Guru sebagai peneliti dapat membandingkan hasil
penelitian dengan penelitian lain yang dilakukan di lingkungan yang serupa atau
dengan populasi yang lebih luas.
3) Membuat Kesimpulan yang Berhati-hati: Guru sebagai peneliti dapat membuat
kesimpulan yang berhati-hati dan tidak berlebihan terkait generalisasi hasil penelitian.
4) Menekankan Konteks yang Khusus: Guru sebagai peneliti dapat menekankan konteks
yang khusus dari hasil penelitian dan memperlihatkan bahwa hasil tersebut berlaku
untuk situasi tertentu.

Dalam kesimpulannya, masalah generalisasi merupakan salah satu keterbatasan yang perlu
dihadapi dalam PTK. Namun, dengan melakukan beberapa strategi seperti menggunakan
sampel yang representatif, melakukan analisis komparatif, membuat kesimpulan yang
berhati-hati, dan menekankan konteks yang khusus, maka keterbatasan tersebut dapat diatasi
dan hasil penelitian dapat menjadi lebih relevan dan bermanfaat.

C. Kondisi Yang di Persyaratkan Dalam Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode penelitian yang dilakukan oleh guru
untuk memperbaiki praktek pembelajaran di kelas atau sekolahnya melalui tindakan yang
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi. Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk
melakukan PTK, antara lain:

1) Adanya Masalah atau Hambatan dalam Pembelajaran: PTK dilakukan untuk


mengatasi masalah atau hambatan dalam pembelajaran yang ditemukan oleh guru di
kelas atau sekolahnya. Oleh karena itu, guru perlu mengidentifikasi masalah yang
spesifik dan jelas untuk diatasi.
2) Rencana Tindakan yang Jelas: Guru harus merencanakan tindakan atau strategi yang
jelas dan spesifik untuk mengatasi masalah atau hambatan yang ditemukan. Rencana
tindakan harus dapat diukur dan dievaluasi.

12
3) Penerapan Tindakan yang Direncanakan: Guru harus menerapkan tindakan atau
strategi yang telah direncanakan dan diukur dalam kelas atau sekolahnya. Penerapan
tindakan harus sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
4) Evaluasi Hasil Tindakan: Guru harus mengevaluasi hasil tindakan atau strategi yang
telah diterapkan dalam kelas atau sekolahnya. Evaluasi harus dilakukan secara
obyektif dan menggunakan alat ukur yang jelas.
5) Refleksi dan Penyempurnaan Tindakan: Guru harus merefleksikan hasil evaluasi dan
melakukan penyempurnaan atau perbaikan pada tindakan atau strategi yang telah
diterapkan dalam kelas atau sekolahnya.
6) Partisipasi dan Keterlibatan Siswa: Siswa harus dipersiapkan dan dilibatkan dalam
PTK, baik sebagai subjek penelitian maupun sebagai partisipan aktif dalam tindakan
yang dilakukan oleh guru.
7) Keterbukaan dan Kolaborasi: Guru perlu bersikap terbuka dan siap untuk bekerja
sama dengan rekan guru atau profesional lain untuk memperbaiki praktek
pembelajaran di kelas atau sekolahnya.

Dalam kesimpulannya, PTK membutuhkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi, seperti
adanya masalah atau hambatan dalam pembelajaran, rencana tindakan yang jelas, penerapan
tindakan yang direncanakan, evaluasi hasil tindakan, refleksi dan penyempurnaan tindakan,
partisipasi dan keterlibatan siswa, serta keterbukaan dan kolaborasi. Dengan memenuhi
kondisi tersebut, guru dapat melakukan PTK secara efektif dan efisien untuk memperbaiki
praktek pembelajaran di kelas atau sekolahnya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang
guru atau sekelompok guru dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas
atau sekolah
2. PTK lebih berfokus pada perbaikan dan pengembangan pembelajaran di kelas, sementara
Penelitian Kelas lebih berfokus pada analisis dan evaluasi situasi kelas dalam konteks
tertentu.
3. PTK membutuhkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi, seperti adanya masalah atau
hambatan dalam pembelajaran, rencana tindakan yang jelas, penerapan tindakan yang
direncanakan, evaluasi hasil tindakan, refleksi dan penyempurnaan tindakan, partisipasi
dan keterlibatan siswa, serta keterbukaan dan kolaborasi
4. PTK memberikan manfaat besar bagi sekolah,guru, dan siswa antara lain dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan reputasi sekolah, memperbaiki
kinerja guru, penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan siswa, meningkatkan motivasi
belajar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, IG.A.K., dan Kuswaya Wihardit. 2022. Penelitian Tindakan Kelas. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.

15

Anda mungkin juga menyukai