Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu :
Fahmi Khumaini, M.Pd

Penyusun :
1. Dewi Lailatun Nafi’ah (201955010104699)
2. Maulana Shohibud Dahri (201955010104710)
3. Arinatun Nisa’ (201955010104722)
4. Rindi Nur Cahyanti (201955010104912)

Prodi/Kelas:
Pendidikan Agama Islam/ 6A

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO


FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Alhamdulillah wasyukrulillah ‘ala ni’amillah wa sholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillah.


Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik hidayah serta
inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam tetep tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan stafa’atnya kelak.

Makalah ini dapat diselesaikan atas izin Allah SWT serta bantuan dan dukungan
dosen serta teman-teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada kelompok kami
dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran untuk kami
semua.Sekian yang dapat kami sampaikan dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bojonegoro, 4 Oktober 2021

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...............................................2
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).....................................................3
C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...................................................4
D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...........................................6
E. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)…………………………..................................….......
…………... 7

F. Jenis-Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)…………………….,.......................................


…………………. 9

BAB III..................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru pasti berhadapan dengan berbagai
persoalan baik menyangkut peserta didik, subject matter, maupun metode
pembelajaran. Sebagai seorang profesional, guru harus mampu membuat prefessional
judgement yang didasarkan pada data sekaligus teori yang akurat. Selain itu guru juga
harus melakukan peningkatan mutu pembelajaran secara terus menerus agar prestasi
belajar peserta didik optimal disertai dengan kepuasan yang tinggi. Menurut
Permenegpan & RB Nomor 16 tahun 2009, tentang Jabatan funsional Guru dan
Angka Kreditnya, guru wajib dinilai kinerjanya dan melaksanakan kegiatan
Pengembangan Kepfofesian Berkelanjutan (PKB). Salah satu kegiatan PKB yang
dapat dilakukan oleh guru adalah melaksanakan penelitian. Untuk mewujudkan hal
tersebut guru harus mempunyai kemampuan meneliti, khususnya Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Namun kenyataannya banyak guru yang belum mampu melakukan
penelitian, penelitian masih merupakan kegiatan yang dirasakan sangat sulit bagi
guru.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dan mendorong agar guru mampu
melakukan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas, guru perlu memahami dan
mengerti konsep PTK dan pentingnya PTK bagi peningkatan mutu pembelajaran di
kelas. Dengan demikian kami penulis meyusun dan membahas bagaimana
karakteristik, model-model, perencanan dan pelaksanaan PTK dalam makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian tindakan kelas (PTK) ?
2. Apa tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ?
3. Apa manfaat dari penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut ?
4. Seperti apakah karakteristik penelitian tindakan kelas tersebut ?
5. Apa saja prinsip dari penelitian tindakan kelas itu ?
6. Apa saja jenis-jenis penelitian tindakan kelas(PTK)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Untuk mengetahui tujuan PTK
3. Untuk mengetahui manfaat PTK
4. Untuk mengetahui karakteristik PTK
5. Untuk mengetahui prinsip PTK

1
6. Untuk mengetahui jenis—jenis penelitian tindakan kelas(PTK)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PTK Dalam Lingkup Pendidikan


Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah
penelitian tindakan (action research) . Oleh karena itu, untuk memahami pengertian
PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian
tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya
dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial dan humaniora .
Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu
tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan
tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang
diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Dalam hal ini, penelitian tindakan
memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di
berbagai bidang ilmu di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang
kedokteran, manajemen, dan industri. Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada
bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas, maka penelitian
tindakan ini disebut PTK.1
Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas
sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,maka ada tiga
pengertian yang dapat diterangkan:
1. Penelitian- menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara-cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan- menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan ‘kelas' adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama pula.2

1
Wikipedia.org/wiki/Penelitian_Tindakan_Kelas
2
Prof Arikunto,Suharsimi,dkk.Penelitian tindakan kelas,(Jakarta:Bumi Aksara,2007),hal 2

2
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian,
tindakan, dan kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah penonjolan
tindakan yang dilakukannya sendiri, misalnya guru memberikan tugas kelompok
kepada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas. Seharusnya guru
menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa mengamati
proses mencair es yang ditempatkan di panci tertutup dan panci terbuka, atau di dalam
gelas. Siswa juga diminta membandingkan dan mencatat hasilnya. 3 Dengan kata lain,
guru melaporkan berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya,
perhatian mereka pada proses yang terjadi, dan sebagainya.

B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas


Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya
permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian
tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses
dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah.
Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar
kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru kemudian menetapkan fokus
permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data
lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Kunandar (2008), dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar meningkatkan
profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan
metode baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.

3
Prof Arikunto,Suharsimi,dkk.Penelitian tindakan kelas,(Jakarta:Bumi Aksara,2007),hal 4

3
6. Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas
dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi
belajar siswa.
7. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
9. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan
prosespembelajaran
disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di
dalamnya.4
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK
adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks
dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajara
mengajar, bagaimana tujuan ituudapat di capai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan
pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak pada
tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dicobakan
dan selanjutnya dievaluasi. Adapun tujuan penyerta penelitian tindakan kelas yang
dapat dicapai adalah:
1. terjadinya proses latihan dalan jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
2. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam
pembelajaran.
3. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan
pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.5

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu
siswa/pembelajaran, guru dan skolah. Tiga komponen itulah yang akan menerima
manfaat dari PTK.

1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran


Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses
pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat
dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan
berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka

4
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2008), hal. 63
5
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 09

4
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa
diharapkan akan meningkat.
Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan
perbaikan hasil belajar siswa. Kuduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki
kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.

2. Manfaat bagi guru


Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan
dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena ia telah
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya
secara professional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi
hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan
selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin
melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
c. Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya
menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri
berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi
diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam kelas,
tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan dan tantangan
pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternative
masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang
demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.

3. Manfaat bagi sekolah


Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan
perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka sekolah tersebut
akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan berkembang, jika gurunya tidak
memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika
sekolah yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu

5
saja sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena meningkatkan
kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan mempunyai karakteristik khusus yang tidak terdapat pada
penelitian lain. Sesuai dengan tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memperbaiki
kinerja mengajar bagi guru/dosen atau kinerja manajerial bagi kepala sekolah maka
penelitian tindakan mempunyai karakteristik sebagai berikut:6
1. Fokus Penelitian Tindakan yang Praktis
Tujuan dari penelitian tindakan ialah untuk menangani suatu problema aktual
padasetting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti penelitian tindakan
mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan keuntungan bagi pendidikan. Isu-
isu ini dapat merupakan permasalahan dari seorang guru di dalam ruang kelas atau
sebuah problema yang melibatkan banyak pendidik dalam gedung lembaga
pendidikan.
2. Pendidik-Peneliti Memiliki Kegiatan Praktis
Ketika para peneliti penelitian tindakan terlibat dalam suatu kajian, mereka
merasa tertarik pada pengujian kegiatan praktik mereka sendiri, bukan mengkaji
praktik-kegiatan orang lain. Dalam hal ini, para peneliti penelitian tindakan terjun
ke dalam penelitian partisipatori atau penelitian self-reflective di mana mereka
mengalihkan pandangan pengamatan mereka pada ruang kelas, sekolah, atau
praktik-praktik pendidikan mereka sendiri.
3. Kolaboratif
Para peneliti tindakan berkolaborasi dengan orang lain, seringkali melibatkan
ko-partisipan di dalam penelitian. Para ko-partisipan ini bisa individu di dalam
sekolah atau personal dari luar sekolah, seperti misalnya para peneliti dari
universitas atau kelompok asosiasi profesional.
4. Suatu Proses yang Dinamis
Para peneliti tindakan yang terjun ke dalam suatu proses yang dinamis
meliputi pengulangan kegiatan, seperti misalnya suatu “spiral” dari beberapa
kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti “spiral” kembali maju mundur di antara
refleksi atau merenungkan suatu problema, pengumpulan data, dan tindakan suatu
team school-based.
5. Suatu Rencana Tindakan
Langkah selanjutnya ialah mengidentifikasi suatu rencana tindakan. Pada
beberapa poin di dalam proses kegiatan penelitian tersebut, peneliti penelitian
tindakan merumuskan suatu rencana tindakan untuk merespon terhadap problema.

6
M. Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008, hal.10-11

6
Perencanaan ini mungkin penting karena penyajian data kepada para
penyandang dana, membangun suatu program sebagai perintis, menyelia beberapa
progran yang sifatnya berkompetisi, atau mengimplementasikan suatu agenda
penelitian yang sedang berjalan untuk menyelidiki praktik kegiatan yang baru.
6. Penelitian Bersama
Tidak seperti penelitian tradisional bahwa para investigator melaporkan dan
dipublikasikan dalam jurnal dan buku-buku, para peneliti penelitian tindakan
melaporkan hasil kegiatan penelitian mereka kepada para pendidik, yang
selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya.
Meskipun para peneliti tindakan kelas menerbitkan jurnal kesarjanaan, secara
tipikal mereka lebih tertarik pada berbagi informasi dengan individu yang dapat
mempromosikan perubahan dan memberlakukan perencanaan di dalam kelas atau
gedung-gedung lembaga pendidikan. Para peneliti berbagi hasilnya dengan para
guru, kepala sekolah, dan personil di kantor wilayah pendidikan.7
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom
action research) memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata dalam pembelajaran nyata
yang cukup merisaukan guru yang memegang bidang studi tertentu atau dosen
pengampu matakuliah tertentu.
2. Kolaborasi antara guru dengan guru atau guru dengan siswa untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dan melakukan perbaikan
yang berkelanjutan.
3. Motivasi untuk peningkatan pembelajaran bidang studi atau mata kuliah yang
harus muncul atau tumbuh dari dalam diri pribadi guru (instrinsic motivation).
4. Objektivitas, validitas dan reliabilitas proses, data, dan hasil tetap dipertahankan
selama kegiatan penelitian itu berlangsung.
5. Proses dan hasil pembelajaran harus didokumentasikan dan dilaporkan secara
sistematik sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.8

E. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas


Secara umum ada 4 prinsip kunci penelitian tindakan kelas,yaitu:
1. Kritik Reflektif, yaitu suatu perhitungan situasi,seperti catatan atau dokumen
pejabat,digunakan untukmembuat tuntutan tersembunyi menjadi lebih baik.
2. Kritik Dialektika, digunakan untuk memahami antara fenomena dan konteksnya.
3. Sumber Daya Kolaboratif, prinsip ini mempersyaratkan bahwa setiap gagasan
seseorang sama penting dengan sumber daya potensial.
4. Ambil Resiko, proses perubahan mengancam semua cara yang telah ditetapkan
7
M. Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008, hal.20-25
8
M. Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008, hal.28

7
sebelumnya,maka diperlukan kejelian untuk mengambil resiko.9
Sedangkan Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan
kelas (PTK), yaitu:
1. PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas. Pekerjaan utama seorang
guru adalah mengajar, sehingga dalam melakukan penelitian tindakan kelas
seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya sebagai pengajar. Ada tiga kunci
utama yang harus diperhatikan, pertama guru harus menggunakan berbagai
pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menemukan jalan keluar
jika pada awal penelitian didapatkan hasil yang kurang maksimal. Kedua interaksi
siklus yang terjadi harus mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara
keseluruhan. Ketiga, acuan pelaksanaan tiap siklus harus berdasarkan pada tahap
perancangan bukan pada kejenuhan informasi.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan
dari guru sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan kata lain,
sejauh mungkin harus menggunakan prosedur pengumpulan data yang dapat
ditangani sendiri oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang
bertugas secara penuh.
3. Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel), sehingga guru dapat
mengidentifikasikan serta merumuskan hipotesis dengan penuh keyakinan. Pada
dasarnya, penelitian ini memperbolehkan “kelonggaran-kelonggaran” namun
penerapan asas-asas dasar telaah taat kaidah tetap harus diperhatikan.
4. Peneliti adalah guru dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan. Jadi masalah
penelitian diusahakan berupa masalah yang merisaukan dan bertitik tolak dari
tanggung jawab profesionalnya, hal ini bertujuan agar guru tersebut memiliki
komitmen terhadap pengembangan profesinya.
5. Konsisten dengan prosedur dan etika. Dalam penyelenggaraan penelitian tindakan
kelas, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur
etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Prakarsa penelitian harus diketahui oleh
pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan-rekan serta dilakukan sesuai
dengan kaidah-kaidah ilmiah.
6. Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perspektif kelas. Meskipun kelas
merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan
penelitian sejauh mungkin harus menggunakan wawasan yang lebih luas dari
tindakan perspektif, tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas atau pelajaran
tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan (Zainal, 2006:17).

9
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), hal. 237

8
F. Jenis-Jenis Penelitian Tindakan Kelas
Jadi, terdapat empat Janis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu :
1. Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik
Yang dimaksud PTK diagnostic adalah penelitian yang dirancang dengan
menuntun penelitian kearah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis
dan memasuki situasi yang terdapat didalam latar penelitian.

2. Penelitian Tindakan Kelas Partisipan


Suatu penelitian tindakan kelas yang dikatakan partisipan adalah apabila orang
yang akan melakukan atau melaksanakan penilaian harus ikut terlibat langsung
dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian, penelitian sudah terlibat dan
selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data lalu
menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil dari penelitannya.
Dalam PTK jenis ini, peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus
menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.

3. Penelitian Tindakan Kelas Empiris


Yang dimaksud PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan
sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dana pa yang
terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitiannya berkenaan
dengan penimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam
pekerjaan sehari-hari.

4. Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental


Jenis PTK ini memiliki nilai potensial terbesar dalam kemajuan pengetahuan
ilmiah. Yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK
diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara
efektif dan efisien didalam suatu kegiatan belajar mengajar.

Didalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar dimungkinkan terdapat


lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan
instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat
menentukan cara mana yang paling efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan kelas merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktik praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas
secara profesional.
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK
adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks
dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar
mengajar, bagaimana tujuan itu dapat di capai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan
pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak
pada tindakan tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian
dicobakan dan selanjutnya dievaluasi.
Tiga komponen yang akan menerima manfaat dari PTK.
1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
2. Manfaat bagi guru
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik tersendiri jika
dibangdingkan dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya. Beberapa
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fokus penelitian tindakan yang praktis
2. Pendidik-peneliti memiliki kegiatan praktis
3. Kolaboratif
4. Suatu proses yang dinamis
5. Suatu rencana tindakan
6. Penelitian bersama

Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:

10
a. PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu
yang berlebihan dan guru sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran
c. Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel)
d. Penelitian adalah guru dan untuk kepentingan guru yang
bersangkutan
e. Konsisten dengan prosedur dan etika
f. Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perpektif kelas.

Jenis-jenis Penelitian Tindakan Kelas ada 4 macam, yaitu :


 Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik
 Penelitian Tindakan Kelas Partisipan
 Penelitian Tindakan Kelas Empiris
 Penelitian Tindakan kelas Eksperimental

11
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, Dwitagama dan Wijaya, Kusamah. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: PT. Idenks.
Dkk, Suharsimi, Arikunto Prof. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Bumi Aksara.
Emzir, 2011, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Raja
Grafindo.
Ghony Djunaidy M.2008. Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press.
Jakni. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Kunandar, 2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi
Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, 2009, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai