Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PTK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu : Ummu Jauharin Farda, M. Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Fitriana Nur Jannah (21106011009)


2. Ayu Novita Eka P (21106011045)
3. Rizka Maulida (21106011059)
4. Zidna Aulia Wabaroka (21106011018)
5. In’amul Muttaqin (21106011021)
6. M. Auzai Sufyan (21106011054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PTK” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelas. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca.

Semarang, 22 Oktober 2023

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah .............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................... 6
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan PTK ............................................................................ 7
C. Siklus Dalam Penelitian ............................................................................................... 10
D. Cara Merancang PTK Dengan Baik ............................................................................ 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam melaksanakan tugas mengajar, seorang guru pasti pernah dihadapkan pada
permasalahan baik yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di luar proses
pembelajaran tetapi masih dalam konteks pendidikan di sekolah. Masalah yang
berhubungan dengan proses pembelajaran misalnya motivasi belajar siswa yang rendah,
prestasi belajar siswa yang tidak memuaskan, siswa yang tidak aktif dan sebagainya.
Sedangkan masalah di luar proses pembelajaran seperti perkembangan pribadi siswa,
hubungan guru dengan siswa yang kurang baik dan sebagainya.
Permasalahan - permasalahan tersebut dapat menghambat pencapaian keberhasilan
proses pembelajaran. Oleh karena itu, keadaan ini menuntut para guru untuk melakukan
perbaikan atau mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi karena guru memiliki
tanggung jawab yang paling besar dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Ada berbagai
cara yang bisa di tempuh oleh para guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan alternatif pengembangan dan perbaikan dalam
proses pembelajaran yang memfokuskan penelitian untuk mencari solusi permasalahan
yang terjadi di dalam proses pembelajaran. Guru di harapkan mampu melakukan penelitian
ini dengan tujuan agar ia dapat melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang
dikelolanya dan sebagai salah satu unjuk kerja seorang guru yang profesional. Oleh karena
itu, guru harus mampu menguasai metode dan langkah-langkah dalam melakukan
penelitian tindakan kelas.
Keberhasilan guru dalam memperbaiki proses pembelajaran akan membawa
dampak positif bagi siswa, guru itu sendiri, rekan kerja sesama guru bahkan bagi sekolah
tempat dia mengajar juga bagi sekolah – sekolah lain yang setingkat. Dengan keberhasilan
perbaikan proses pembelajaran maka pencapaian prestasi belajar siswa akan meningkat.
Keberhasilan ini pun akan membuat guru yang melakukan penelitian tindakan kelas
menjadi lebih percaya diri dan berkembang secara profesional karena telah mampu menilai

4
dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Hasil dari penelitian dapat di berikan
kepada rekan sesama guru yang memiliki permasalahan serupa untuk dijadikan alternatif
solusi bagi permasalahan mereka. Kualitas pendidikan di sekolah pun akan meningkat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
2. Apa langkah-langkah pelaksanaan PTK?
3. Bagaimana siklus dalam penelitian?
4. Bagaimana cara merancang PTK secara baik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian tindakan kelas.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan PTK.
3. Untuk mendeskripsikan siklus dalam penelitian.
4. Untuk mendeskripsikan cara merancang PTK dengan baik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,
yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas. Action research mendorong para guru
agar memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya,
membuat para guru kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-
teori yang muluk-muluk yang bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar penelitian
yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.1 Action Research, sesuai
dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang oleh Carr dan
Kemmis (McNiff, 1991, p.2) didefinisikan sebagai berikut:
Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participans
(teachers, students or pricipals, for example) in social (including educational)
situations in order to improve the rationality and justice of (1) their own social or
educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the
situations (and institutions) in which the practices are carried out.

Ide pokok dari pengertian tersebut menutur Wardani, dkk sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,
seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan
dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau
lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.
Dari keempat ide pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode

1
Salim, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Aplikasi Bagi Mahasiswa Guru Mata Pelajaran Umum
dan Pendidikan Agama Islam di Sekolah(Medan: 2019), Hlm 5.

6
utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan
perbaikan dalam berbagai aspek. Tidak berbeda dengan penelitian tersebut, Mills (dalam
Wardhani, dkk., 2007) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry”
yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan
informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang memperbaiki
hasil belajar siswa. Dengan berbekalkan pengertian ini, kita dapat mengkaji pengertian
penelitian tindakan kelas (PTK) berikut: Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan 2 tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.2

B. Langkah-langkah Pelaksanaan PTK


Langkah-langkah pelaksanaan PTK yang harus dilakukan ada empat langkah yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah
Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru
dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai
bagian yang penting dari dunianya. Berbekalkan kejujuran dan kesadaran tersebut,
untuk mengidentifikasi kesalahannya, guru dapat mengajukan pertanyaan berikut
kepada diri sendiri (Wardhani, dkk. 2007):
a. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
b. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
c. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
d. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
e. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan refleksi
tentang apa yang terjadi di dalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru mempunyai
pemahaman yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri. Jika
setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan bahwa ia memang

2
Desak Putu Eka Nilakusmawati, dkk. Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Bali: 2015), Hlm 1-2.

7
menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia sudah berhasil mengidentifikasi
masalah.

Jika masalah sudah teridentifikasi, maka muncul pertanyaan, masalah mana yang
mugkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan melalui
PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu berikut dapat dijadikan
pegangan.

Bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah (Mills dalam Wardhani, dkk.
(2007): (a) Melibatkan kegiatan belajar mengajar, (b) Mungkin ditangani oleh guru, (c)
Sangat menarik minat guru, serta (d) Ingin diubah/diperbaiki oleh guru.

2. Menganalisis dan merumuskan masalah


Setelah masalah teridentifikasi kita perlu melakukan analisis sehingga dapat
merumuskan masalah dengan jelas. Tentu saja sebelum menganalisis masalah, kita
mengumpulkan data yang terkait dengan masalah tersebut. Tanpa melakukan analisis,
mungkin masalah yang kita identifikasi masih kabur. Analisis dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau refleksi, dan dapat pula mengkaji ulang
berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau bahkan
bahan pelajaran yang kita siapkan. Semua ini bergantung dari jenis masalah yang kita
identifikasi. Misalnya, jika masalah yang kita identifikasi adalah rendahnya motivasi
belajar siswa, barangkali yang harus kita analisis adalah dokumen tentang hasil belajar
siswa, catatan harian kita tentang respon siswa dalam pembelajaran, dan yang tak kalah
pentingnya melakukan refleksi, sehingga kita mendapat gambaran yang jelas tentang
perilaku mengajar kita.
Masalah yang dihadapi guru mungkin sangat luas, oleh karena itu guru perlu
memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat ditanggulangi dan
memerlukan prioritas untuk ditangani. Dalam hal ini perlu diingat kembali rambu-
rambu pemilihan masalah yang dapat dijadikan fokus PTK atau yang dapat dipecahkan
melalui PTK.
Selanjutnya, masalah perlu dijabarkan atau dirinci secara operasional agar rencana
perbaikannya dapat lebih terarah. Misalnya, masalah: tugas dan bahan belajar yang

8
bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa? Dapat dijabarkan sebagai berikut
(Wardhani, dkk. 2007):
a. Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi
siswa?
b. Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
c. Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik?
d. Bagaiman kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

Dengan dirumuskannya masalah secara operasional guru sudah mulai membuat


rencana perbaikan atau rencana PTK.

3. Merencanakan perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan guru perlu membuat rencana tindakan
atau yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah-langkah dalam menyusun
rencana adalah sebagai berikut (Wardhani, dkk. 2007):
a. Merumuskan cara perbaikan yang akan dibentuk dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi
masalah. Dugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian
hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan
teman sejawat atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan.
Selanjutnya, guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitannya dengan
tujuan tindakan (perbaikan) serta kelayakan pelaksanaannya. Akhirnya dengan
mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih alternatif yang dianggap paling
layak.
b. Analisis kelayakan hipotesis tindakan. Setelah menetapkan alternatif hipotesis yang
terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan
kemungkinan pelaksanaanya. Dengan kata lain, guru harus bertanya, mungkinkah
rencana tindakan tersebut dilaksanakan.
4. Melaksanakan PTK
a. Menyiapkan Pelaksanaan

9
1) Ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum merealisasikan rencana
tindakan kita (Wardhani, dkk. 2007):
a) Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan
dilaksanakan.
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya
gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang
terkait.
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan.
d) Jika perlu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu menstimulasikan
pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan teman
sejawat.
b. Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai selanjutnya guru melaksanakan tindakan dalam
kelas yang sebenarnya.agar pelaksanaan berlangsung secara terarah, guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (dalam Wardhani, dkk. 2007)
disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru. Beberapa kriteria tersebut
adalah:
1) Pekerjaan utama guru adalah mengajar.
2) Cara pengumpulan dan perekaman data jangan sampai menyita waktu guru.
3) Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
4) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
5) Sebagai peneliti guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang
terkait dengan tugas-tugasnya.3

C. Siklus dalam Penelitian

3
Ibid, Hlm 10-14

10
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap
yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi.

Merencanakan
Refleksi Melakukan Tindakan
Mengamati
Jumlah siklus bergantung pada ketercapaian Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas dan sekolah yang diteliti. Siklus
berbeda dengan tindakan atau pertemuan, setiap siklus terdiri atas minimal dua tindakan
atau pertemuan, setiap PTK terdiri atas minimal dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan
dalam beberapa tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan refleksi.
Berikut adalah uraiannya :
1. Merencanakan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, kapan,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan selanjutnya peneliti
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pertemuan atau
tindakan sebagai pedoman dalam melakukan proses pembelajaran, membuat
lembar observasi dan catatan lapangan yang digunakan sebagai media untuk
mencatat semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran.
2. Melakukan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas sesuai dengan rencana yang telah
disusun pada tahap perencanaan. Sebelum melaksanakan tindakan perlu
melihat kembali apakah rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat sudah
layak ataukah belum. Jika sudah layak maka langkah berikutnya yaitu
menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan PTK sebagai berikut :
a. Membuat rencana pembelajaran dan sekenario tindakan yanga akan
dilakukan. Mencakup langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan
siswa dalam kegiatan tindakan.

11
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, alat
peraga, media, meja dan segala keperluan yang dibutuhkan dalam
rencana pembelajaran.
c. Menyiapkan alat perekam, cara merekam serta cara melakukan
pengamatan pada proses dan hasil kerja siswa. Selain itu cara
melakukan analisis data baik pada hasil observasi maupun pada hasil
kerja siswa.
d. Mempraktikan sendiri hasil rancangan yaitu mensimulasikan
pelaksanaan tindakan dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan
dan metode tindakan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu guru
harus melihat jam mengajarnya.4
3. Mengamati
Pengamatan (observing), observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh
pengamat, objek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama
pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu
maupun secara kelompok.5
4. Refleksi
Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal yang
sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan
secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Pada tahap
refleksi peneliti juga perlu untuk mengungkapkan hasil penelitian dengan
megungkapkan kelebihan dan kekurangannya. Jika penelitin tindakan
dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti
menyampaikan rencana penelitian berikutnya. Refleksi handaknya
mengungkankan kendala pada tahap pertama dan kekuranganya sehingga pada
tahap berikutnya bisa memperbaiki penelitian tindakan..6

4
Mu’alimin dan Rahmat Arofah Hadi Cahyadi, Penelitian Tindakan Kelas (Pasuruan:2014) Hlm 21.
5
Idham Maulana Yusuf, Implementasi Modifikasi Permainan Bola Basket Terhadap Hasil Belajar Siswa
(Bandung: Repository.epi.edu, 2018) Hlm 32.
6
Mu’alimin dan Rahmat Arofah Hadi Cahyadi, Hlm 21.

12
D. Cara Merancang PTK dengan Baik
Berikut adalah cara merancang tindakan penelitian kelas dengan baik7 :
1. Identifikasi masalah yang ingin diselesaikan dan merumuskan pertanyaan penelitian
yang jelas dan spesifik.
2. Kaji teori dan pustaka yang relevan untuk menumbuhkan gagasan yang mendasari
penelitian
3. Tentukan model dan pola PTK, susun desain dan langkah-langkah tindakan,
identifikasi komponen yang diperlukan, dan persiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan
4. Tentukan subjek penelitian, alat-alat dan teknik pengumpulan data, serta prosedur
penelitian
5. Lakukan tindakan atau perlakuan yang dilakukan guru dalam upaya memecahkan
masalah yang direncanakan dalam perencanaan
6. Lakukan observasi atau observasi terhadap tindakan yang dilakukan
7. Analisis data yang telah dikumpulkan
8. Sajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan berikan
rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian
9. Susun laporan penelitian yang mencakup unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur,
dan hasil penelitian

Dalam merancang tindakan penelitian kelas yang baik, perlu memperhatikan beberapa
hal seperti menentukan masalah yang jelas dan spesifik, merumuskan pertanyaan
penelitian yang tepat, dan mengkaji teori dan pustaka yang relevan. Selain itu, perlu juga
memperhatikan prosedur penelitian yang akan dilakukan, seperti menentukan subjek
penelitian, alat-alat dan teknik pengumpulan data, serta prosedur pelaksanaan tindakan.
Setelah melakukan tindakan, hasil yang diperoleh perlu dianalisis dan disajikan dalam
bentuk kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut. Terakhir, hasil penelitian perlu disusun
dalam laporan penelitian yang mencakup unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur, dan
hasil penelitian.

7
Adi,Suprayitno, Menuyusun PTK (Yogyakarta: Deepublish, 2012)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan
refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta
bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Langkah-langkah
pelaksanaan PTK yang harus dilakukan ada empat langkah yaitu: menidentifikasi masalah,
menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan perbaikan, dan melaksanakan
PTK.
Jumlah siklus bergantung pada ketercapaian Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
atau Kriteria Ketetuntasan Minimal (KKM) pada kelas dan sekolah yang diteliti. Siklus
berbeda dengan tindakan atau pertemuan, setiap siklus terdiri atas minimal dua tindakan
atau pertemuan, setiap PTK terdiri atas minimal dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan
dalam beberapa tahap, yaitu perencanaan pelaksanaan, melakukan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
Dalam merancang tindakan penelitian kelas yang baik, perlu memperhatikan
beberapa hal seperti menentukan masalah yang jelas dan spesifik, merumuskan pertanyaan
penelitian yang tepat, dan mengkaji teori dan pustaka yang relevan. Selain itu, perlu juga
memperhatikan prosedur penelitian yang akan dilakukan, seperti menentukan subjek
penelitian, alat-alat dan teknik pengumpulan data, serta prosedur pelaksanaan tindakan.
Setelah melakukan tindakan, hasil yang diperoleh perlu dianalisis dan disajikan dalam
bentuk kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut. Terakhir, hasil penelitian perlu disusun
dalam laporan penelitian yang mencakup unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur, dan
hasil penelitian.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
memahami rukun iman dan dapat mempraktekkannya dengan baik. Kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang kami buat
ini, maka sebab itu kami mengharapkan saran dan kritik yang positif dari pembaca
sehingga kedepannya kami bisa menyusun makalah lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mu’alimin dan Rahmat Arofah Hadi Cahyadi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas, Pasuruan.

Nilakusmawati, Desak Putu Eka, dkk. 2015. Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Bali.

Salim, dkk. 2019. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Aplikasi Bagi Mahasiswa Guru
Mata Pelajaran Umum dan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,Medan.

Suprayitno, Adi.2012. Menuyusun PTK, Yogyakarta: Deepublish

Yusuf, Idham Maulana. 2018, Implementasi Modifikasi Permainan Bola Basket Terhadap
Hasil Belajar Siswa, Bandung: Repository.epi.edu.

15

Anda mungkin juga menyukai