Disusun Oleh:
Kelompok 2
Puji syukur kepada Allah swt. yang senantiasa mencurahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Fungsi, Urgensi, dan Sasaran PTK” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Ucapan terima kasih kami
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini terutama
pada dosen pengampu Ike Kurniawati, M.Pd.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu , saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangatlah kami nantikan guna menyempurnakan makalah ini, dan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kita agar mudah memahami
tentang fungsi, urgensi serta sasaran dalam penelitian tindakan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penelitan tindakan melibatkan proses telaah, diagnosis , perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan
pengembangan profesional. Cohen dan Monien (1980:174) mengartikan penelitian
tindakan sebagai intervensi segala kecil terhadap tindakan dalam dunia nyata dan
pemeriksaan secara cermat terhadap efek dari intervensi tindakan tersebut (
Rofi’udddin, 2005:10, Syamsuddin dan Damianti 2006:192) .
Dengan demikian, penelitian tindakan menekankan pada kegiatan (tindakan)
dengan mengujicobakan suatu ide kedalam praktek atau stiuasi nyata dalam skala
mikro dengan harapan tindakan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pada situasi nyata tersebut. Dalam dunia pendidikan misalnya, penelitian
tindakan berarti melakukan kegiatan (tindakan) dengan mengujicoba suatu ide
kedalam praktek pendidikan dalam skala mikro dengan harapan tindakan tersebut
mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Karena itu PTK sebagai
jenis penelitian tindakan yang dilaksanakan dikelas merupakan penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas (Kasbolah, 1998:12).
PTK dalam bahasa Inggris diartikan dengan Clasroom Action Research,
disingkat CAR. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukan isi yang terkandung
didalamnya . Oleh karna ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
tiga pengertian pula yang dapat diterangkan.
1. Penelitian – kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan – sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas - sekolompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari seorang guru . Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang
kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang
salah dipahami secara luas oleh umum dengan ‘ruangan tempat guru
mengajar’ kelas bukan wujud ruang tetapi sekelompok peserta didik yang
sedang belajar, sekelompok orang yang sedang belajar dapat terjadi di lab,
lapangan olahraga , workhsop dan lain-lainnya.
4
Menurut Suharsimi Arikunto, dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada
pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik yaitu kelas adalah
sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama juga ( Suharsimi:2005). Sama seperti pendapat Suharsimi , Purwadi
menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas suatu bentuk penelitian yang
dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu mengelola
pelaksanaan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) (Purwadi:1999) .
Dari pengertian ini, maka dapat dipahami bahwa PTK sebenarnya disebut
dengan penelitian tindakan (action research) yang mengambil subjek penelitiannya
dikelas. Istilah yang lebih dahulu dikenal iti adalah penelitian tindakan (action
research). Menurut Iseac, action research adalah nama yang diberikan kepada suatu
aliran dalam penelitian pendidikan. Untuk membedakannya dengan action reasch
dalam bidang lain para peneliti pendidikan sering menggunakan istilah clasroom
research. Action research bertujuan untuk memecahkan masalah –masalah melalui
penerepan langsung dikelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Dalam penelitian
pendidikan action research tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, melainkan
dimana saja guru bekerja atau mengajar. Disamping dalam bidang pendidikan, action
research juga sering digunakan dalam bidang-bidang lain.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Ada beberapa
alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan
profesionalisme seorang guru :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran dikelas. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap
apa yang ia dan muridnya lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru
tidak lagi sebagai seorang praktis yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi,
namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahap-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki
proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang
terjadi dikelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan
pada masalah aktual dan faktual yang berkembang dikelasnya.
5
4. Pelaksanaan PTK tidak menganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak
perlu meninggalkan kelasnya .PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang
terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya–upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai
teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap
kegiatan, guru diharapakan dapat mencermati kekurangan dan mencari
berbagai upaya sebagai pemecahan. Guru diharapkan dapat menjiwai dan
selalu ‘’ber PTK’’.
Secara garis besar bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku
pengajaran guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan proses pembelajaran
sehingga dapat menciptakan guru yang profesional dan lulusan yang memiliki daya
saing. Dengan dilakukannya PTK diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan guru
dan dapat meningkatkan kreativitas pembelajaran melalui hasil-hasil PTK yang
dimiliki. Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian social yang melibatkan
praktek yang teliti dalam proses penelitian dengan tahap-tahap :
6
1) Perencanan tindakan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Pengamatan pelaksanaan
4) Pelaksanaan refleksi tindakan
7
3. Dengan melakukan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki
proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang
terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan
pada aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia
tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian
yang terintergrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif.
8
Dalam konstalasi berbagai jenis dan bentuk penelitian, penelitian tindakan
kelas memiliki kaitan dengan penelitian model lain terutama penelitian model
deskriptif atau eksperimen, penelitian tindakan berada di ujung depan.
1. Penelitian Deskriktif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data
tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian,
disertai dengan informasi tentang faktor penyebab sehingga mungkin muncul
kejadian yang di deskripsikan secara rinci, urut dan jujur.
2. Penelitian Eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data
tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Penelitian
eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis yang di landasi dengan
asumsi yang kuat akan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel.
Setelah diketahui misalnya model pembelajaran mana yang baik memberikan
hasil, penelitian diharapkan mempunyai niat untuk melanjutkan hasil tersebut
dengan penelitian yang lebih insentif dalam bentuk penelitian tindakan.
9
D. Sasaran atau Objek Penelitian Tindakan Kelas
Objek dari Penelitian Tindakan Kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan
dapat dikenali aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Arikunto
(2006), Madya (2007), dan Aqib (2007) (dalam makalah Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru/PLPG Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri
Makassar), menyebutkan bahwa objek dari Penelitian Tindakan Kelas, sebagai
berikut:
Contoh Permasalahan
No Unsur Sasaran yang Dapat Diangkat
Menjadi Judul
1. Siswa a. Ketika siswa sedang asik Perilaku kedisiplinan,
mengikuti proses semangat siswa ketika
pembelajaran di kelas, di mengikuti kegiatan
lapangan, di laboratorium, ekstrakurikuler. Keseriusan
di bengkel, dan lain-lain. siswa ketika mengerjakan
b. Ketika siswa sedang asyik tugas, ketelitian siswa dalam
mengerjakan pekerjaan mengelola sarana belajarnya,
rumah di malam hari. kebiasaan siswa dalam
c. Ketika siswa sedang mengajukan pertanyaan di
mengikuti kerja bakti di kelas. Ketepatan siswa untuk
luar kelas. hadir di sekolah, dan
sebagainya.
2. Guru a. Saat mengajar di kelas. Mengajar dengan metode
b. Saat membimbing siswa bervariasi, menerapkan
yang sedang metode diskusi terarah,
berdarmawisata. mengajar dengan
c. Saat mengadakan mengelompokkan siswa, dan
kunjungan ke rumah sebagainya.
siswa.
3. Materi a. ketika sedang mengajar. Urutan materi ketika
pelajaran b. Bahan yang ditugaskan disajikan kepada siswa,
kepada siswa, dan meliputi urutan atau
sebagainya. pengorganisasian, cara
10
penyajian atau
pengaturannya. Tindakan
lain, misalnya menambah
sumber bagan untuk
meningkatkan penguasaan
pokok bahan untuk
mrningnkatkan penguasaan
pokok bahasan dan pelajaran
tambahan oleh guru sendiri
atau ditugaskan kepada
siswa, pokok agasan yang
dilakukan oleh guru sendiri
atau menugaskan kepada
siswa dan sebagainya.
Mencoba memberikan
materi misalnya untuk
muatan lokal dapat juga
dimasukkan ke dalam
kategori judul Penelitian
Tindakan Kelas. Materi lain
dalam kegiatan
ekstrakurikuler atau
pelajaran tambahan di sore
hari, di hari libur, atau
sebagai materi pengayaan
bagi siswa yang sudah dapat
menyelasaikan materi pokok
lebih cepat dibandingkan
siswa lain.
4. Peralatan Ketika guru sedang mengajar Penyediaan dan pengaturan
atau sarana dengan tujuan meningkatkan peralatan, baik yang dimiliki
pendidikan mutu hasil belajar, yang oleh siswa secara
dapat diamati, yaitu: perorangan, pertalatan yang
11
a. Guru disediakan oleh sekolah,
b. Siswa. maupun peralatan yang
c. Guru dan Siswa. disediakan dan digunakan di
kelas. Misalnya, sarana
penerbitan yang dimiliki
oleh siswa, penghematan
dalam menggunakan sarana,
perpustakaan, labotatorium,
workshop, dan sebagainya.
5. Hasil Ditinjau dari bidang yang Proses pembelajaran,
pembelajaran diajadikan sebagai titik peralatan atau sarana
tujuan yang harus dicapai pendidikan, guru, dan siswa
melaui pembelajaran, baik sendiri.
susunan maupun tingkat
pencapaian. Hasil belajar
merupakan produk yang
harus ditingkatkan, hal ini
pasti terkait dengan tindakan
unsur lain.
6. Lingkungan Lingkungan siswa di kelas, Mengubah situasi ruang
sekolah, maupun yang kelas, penataan sekolah,
melingkupi siswa di penataan lingkungan yang
rumahnya. Dalam penelitian terkait dengan 6K. Hal ini
tindakan, bentuk perlakuan sebaiknya dilakukan dengan
atau tindakan yang dilakukan melibatkan siswa.
adalah mengubah kondisi
menjadi lebih kondusif.
7. Pengelolaan Sesuatu yang merupakan Sesuatu yang diglongkan
gerak kegiatan, sehingga sebagai kegiatan
mudah diatur dan direkayasa pengelolaan, misalnya:
dalam bentuk kegiatan. a. Cara mengelompokkan
siswa ketika guru
memberikan tugas.
12
b. Pengaturan urutan
jadwal.
c. Pengaturan tempat
duduk.
d. Penempatan papan tulis.
e. Penataan peralatan miliki
siswa.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action Research
adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang
dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
Fungsi PTK menurut Wiriatmaja (2005) yaitu :
1) Mengatasi masalah-masalah
2) Membekali guru dengan keterampilan dengan metode baru dan mendorong
timbulnya kesadaran diri
3) Adanya pendekatan tambahan atau inovasi
4) Meningkatkan komunikasi
5) Menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif
6) Meningkatkan perkembangan guru untuk menanggulangi berbagai permasalan
pembelajaran aktual yang dihadapi dikelas.
Sedangkan sasaran atau objek PTK yaitu siswa, guru, materi pelajaran,
peralatan atau sarana pendidikan, hasil pembelajaran, lingkungan, dan pengelolaan.
14
B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan kami, untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moh. 2011. Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas. Grobogan : Inspirasi.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta.
Paizaluddin dan Ermalinda. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta.
Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Yanto, Medi. 2013. Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Andi
Offset.
16
LAMPIRAN
17