DISUSUN OLEH:
NAMA : ALPIANSYAH
KELAS :2B
MK : DASAR-DASAR PENJASKES
DOSEN PEMBIMBING : M. SUPRIYADI, M.pd.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia sehat dari
allah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang diberi oleh dosen pengampuh bapak
Muhammad Supriyadi,M.pd MK Dasar-dasar Pendidikan.
Shalawat serta salam saya curah kan kepada baginda nabi agung nabi besar
MUHAMMAD SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman
karena berkat beliau juga kita bisa ke zaman modern pada hari ini.
Saya harap makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan pembaca. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang
membaca makalah saya ini.
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
Bab III
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh
banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan
belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung
tradisional.
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada dosen tetapi bisa juga
pada mahasiswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak
didik, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan
olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan
jasmani perlu dipahami oleh komponen-komponen yang terkait oleh pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep. Itu
menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada
pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical
fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill
development).
Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan
jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan
tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak
mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara
terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general
education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan
interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana Konsep pendidikan jasmani dan olahraga?
2. Apakah Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga?
3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani?
4. Bagaimana Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Konsep pendidikan jasmani dan olahraga
2. Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga
3. Nilai-nilai yang tekandung dalam pendidikan jasmani
4. Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga
BAB 2
PEMBAHASAN
Tujuan akhir dari pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah untuk
penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian
yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya orang-orang yang memiliki
kebajikan moral seperti inilah yang menjadi warga masyarakat yang berguna.
b. Friendship (persahabatan)
Friendship (persahabatan) Nilai persahabatan penting dalam tradisi Olimpiade kuno
dan merujuk untuk membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga.
Para atlet mengungkapkan nilai ini dengan membentuk ikatan seumur hidup dengan
rekan tim mereka, serta lawan-lawan mereka. Nilai persahabatan bersifat humanistik
yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan, mengembangkan program budaya
dan pendidikan, dan mendorong dialog terbuka pada olahraga dan perdamaian.
c. Respect (saling menghormati)
Respect (saling menghormati) adalah moral yang mendasari olahraga dan prinsip etika
yang harus menginspirasi semua orang yang berpartisipasi. Nilai universal hormat
mengacu menghormati untuk diri kita sendiri, satu sama lain, untuk aturan, untuk fair
play dan bagi lingkungan.
d. Responsibility (tanggung jawab)
Responsibility (Tanggung jawab) adalah kemampuan untuk memberikan respons,
tanggapan, atau reaksi secara cakap. Tanggung jawab dicirikan antara lain dengan
melakukan apa yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh; mengakui kesalahan
yang dilakukan tanpa alasan; memberikan yang terbaik atas apa yang dilakukan.
e. Fair (adil)
Fair (peduli) adalah bersikap adil dalam melakukan dan memperlakukan sesuatu.
Sikap fair antara lain ditandai dengan menegakkan hak sesama termasuk dirinya; mau
menerima kesalahan dan menanggung resikonya; menolak berprasangka.
f. Care (peduli)
Care (peduli) adalah kesediaan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada
sesama. Peduli antara lain ditandai dengan memperlakukan orang lain, diri, dan
sesuatu dengan kasih sayang; memperhatikan dan mendengarkan orang lain secara
seksama; menangani sesuatu dengan hati-hati.
g. Truthful (jujur)
Truthful (Jujur) adalah suatu sikap terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya. Sikap
jujur antara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya; menepati janji; mengakui
kesalahan; menolak berbohong, menipu, dan mencuri.
h. Civilized (beradab)
Civilized (Beradab) adalah sikap dasar yang diperlukan dalam bermasyarakat yang
berintikan pada kesopanan, keteraturan, dan kebaikan. Beradab antara lain dicirikan
dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya; mengapresiasi terhadap keteraturan.
Dari penjelasan di atas nyata bahwa nilai-nilai olahraga bersifat universal sehingga harus
dimiliki oleh semua pelaku olahraga baik atlet, ofisial, maupun semua stake holders yang
terlibat dalam kegiatan olahraga. Begitu pentingnya nilai-nilai ini di mata dunia namun dalam
kenyataan masih banyak pelaku olahraga yang belum memilikinya. Oleh karena itu
mahasiswa UPI diharapkan memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani
dan olahraga dengan adanya mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani memiliki tujuan untuk penyempurnaan watak, dan sebagai wahana
untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang
mulia.
Nilai-nilai yang berkembang dari pendidikan jasmani antara lain, keunggulan,
persahabatan, respek, adil, jujur, tanggung jawab, peduli, beradab.
B. Saran
Penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai yang terdapat pada
pendidikan jasmani, dan seharusnya dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang terdapat pada pendidikan jasmani dapat menjadi bekal bagi mahasiswa
saat terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat, meski tidak berpengaruh besar
pada tingkat produktivitas mahasiswa sebagai calon ahli dalam bidang komputasi. Selain
itu,dengan berolahraga dengan teratur dapat membuat tubuh sehat dan bugar sepanjang
hari, sehingga dapat tetap beraktifitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/05/konsep-pendidikan-jasmani
http://penjaskespendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-
pendidikan-jasmani.html
http://musranaceh.blogspot.com/2013/04/pendidikan-jasmani-danpendidikan.html
http://djornystkipcitrabakti.blogspot.com/p/pengertian-pendidikan-jasmani.html
https://donytriosa.blogspot.com/2015/03/nilai-nilai-pendidikan-jasmani-di-upi.html