Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN KONSEP DAN ISTILAH

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALPIANSYAH

KELAS :2B
MK : DASAR-DASAR PENJASKES
DOSEN PEMBIMBING : M. SUPRIYADI, M.pd.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2021

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia sehat dari
allah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang diberi oleh dosen pengampuh bapak
Muhammad Supriyadi,M.pd MK Dasar-dasar Pendidikan.
Shalawat serta salam saya curah kan kepada baginda nabi agung nabi besar
MUHAMMAD SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman
karena berkat beliau juga kita bisa ke zaman modern pada hari ini.
Saya harap makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan pembaca. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang
membaca makalah saya ini.
DAFTAR ISI
BAB I

BAB II

Bab III

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh
banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan
belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung
tradisional.
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada dosen tetapi bisa juga
pada mahasiswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak
didik, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan
olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan
jasmani perlu dipahami oleh komponen-komponen yang terkait oleh pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep. Itu
menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada
pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical
fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill
development).
Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan
jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan
tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak
mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara
terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general
education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan
interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana Konsep pendidikan jasmani dan olahraga?
2. Apakah Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga?
3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani?
4. Bagaimana Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Konsep pendidikan jasmani dan olahraga
2. Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga
3. Nilai-nilai yang tekandung dalam pendidikan jasmani
4. Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan


atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif,
sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik,
kognitif, dan afektif setiap mahasiswa.
Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari physical education. Jasmani berarti
jasad sedangkan pendidikan jasmani adalah upaya pendidikan dengan jalan
menggunakan tubuh manusia sebagi sasaran.
Sedangkan Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap
kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk
menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/
perlombaan.
Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin yaitu disportore artinya dis adalah
terpisah, portore adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari
gangguan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) olahraga adalah
latihan gerak badan, Olah berarti laku atau perbuatan dan raga berarti badan. Pada
hakekatnya Olahraga adalah aktivitas otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk
meningkatkan kualitas hidup.

B. Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Pendidikan jasmani memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya, tujuan-tujuan
tersebut adalah:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
8. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan
toleransi dalam konteks kemjemukan budaya, etnis dan agama.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan.

Tujuan akhir dari pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah untuk
penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian
yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya orang-orang yang memiliki
kebajikan moral seperti inilah yang menjadi warga masyarakat yang berguna.

C. Nilai-Nilai Yang Tekandung dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga mengandung nilai-nilai yang memiliki
manfaat posistif bagi mahasisawa UPI, dan diharapkan agar nilai-nilai tersebut dapat
bermanfaat bagi mahasiswa saat telah terjun ke masyatakat. Nilai nilai yang dimaksud
yaitu:
a. Excellence (keunggulan)
Excellence (keunggulan) menggambarkan kualitas usaha untuk mencapai prestasi. Hal
ini juga mengandung harapan bahwa atlet harus mandiri, seperti yang tersurat dalam
moto Olimpade yaitu Citius, Altius, Fortius(Faster, Higher, Stronger) atau lebih cepat,
lebih tinggi, lebih kuat. Nilai keunggulan mengacu pada perjuangan untuk menjadi
yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan, sebagai individu dan sebagai kelompok
kerja menuju tujuan bersama. Dalam mengejar dan mengukur keunggulan, atlet secara
alami akan membandingkan upaya mereka untuk orang lain. Tapi barometer utama
keunggulan adalah pencapaian tujuan pribadi seseorang.

b. Friendship (persahabatan)
Friendship (persahabatan) Nilai persahabatan penting dalam tradisi Olimpiade kuno
dan merujuk untuk membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga.
Para atlet mengungkapkan nilai ini dengan membentuk ikatan seumur hidup dengan
rekan tim mereka, serta lawan-lawan mereka. Nilai persahabatan bersifat humanistik
yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan, mengembangkan program budaya
dan pendidikan, dan mendorong dialog terbuka pada olahraga dan perdamaian.
c. Respect (saling menghormati)
Respect (saling menghormati) adalah moral yang mendasari olahraga dan prinsip etika
yang harus menginspirasi semua orang yang berpartisipasi. Nilai universal hormat
mengacu menghormati untuk diri kita sendiri, satu sama lain, untuk aturan, untuk fair
play dan bagi lingkungan.
d. Responsibility (tanggung jawab)
Responsibility (Tanggung jawab) adalah kemampuan untuk memberikan respons,
tanggapan, atau reaksi secara cakap. Tanggung jawab dicirikan antara lain dengan
melakukan apa yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh; mengakui kesalahan
yang dilakukan tanpa alasan; memberikan yang terbaik atas apa yang dilakukan.
e. Fair (adil)
Fair (peduli) adalah bersikap adil dalam melakukan dan memperlakukan sesuatu.
Sikap fair antara lain ditandai dengan menegakkan hak sesama termasuk dirinya; mau
menerima kesalahan dan menanggung resikonya; menolak berprasangka.
f. Care (peduli)
Care (peduli) adalah kesediaan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada
sesama. Peduli antara lain ditandai dengan memperlakukan orang lain, diri, dan
sesuatu dengan kasih sayang; memperhatikan dan mendengarkan orang lain secara
seksama; menangani sesuatu dengan hati-hati.
g. Truthful (jujur)
Truthful (Jujur) adalah suatu sikap terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya. Sikap
jujur antara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya; menepati janji; mengakui
kesalahan; menolak berbohong, menipu, dan mencuri.
h.  Civilized (beradab)
Civilized (Beradab) adalah sikap dasar yang diperlukan dalam bermasyarakat yang
berintikan pada kesopanan, keteraturan, dan kebaikan. Beradab antara lain dicirikan
dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya; mengapresiasi terhadap keteraturan.

Dari penjelasan di atas nyata bahwa nilai-nilai olahraga bersifat universal sehingga harus
dimiliki oleh semua pelaku olahraga baik atlet, ofisial, maupun semua stake holders yang
terlibat dalam kegiatan olahraga. Begitu pentingnya nilai-nilai ini di mata dunia namun dalam
kenyataan masih banyak pelaku olahraga yang belum memilikinya. Oleh karena itu
mahasiswa UPI diharapkan memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani
dan olahraga dengan adanya mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga.

D. Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga


Ruang lingkup pendidikan Jasmani dan kesehatan meliputi beberapa aspek didalamnya,
yaitu :
1. Permainan dan Olahraga, meliputi : Olahraga tradisional, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor, non  lokomotor, dan manipulatif, atletik,   permainan kecil
(kasti, roundres, kippers), permainan bola besar (sepak bola, bola voli, dan bola
basket), permainan bola kecil (tenis meja, bulu tangkis dan tenis lapangan), renang,
dan beladiri.
2. Aktivitas Pengembangan sikap tubuh, meliputi : Mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh.
3. Aktivitas Senam, meliputi :Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai.
4. Aktivitas Gerak Ritmis, meliputi :Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik.
5. Aktivitas Air, meliputi :Permaian di air (polo air sederhana), keselamatan di air,
keterampilan bergerak di air dan keterampilan renang.
6. Pendidikan Luar Kelas, meliputi : Piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, penjelajahan, dan mendaki gunung.
7. Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan, meliputi : Penanaman budaya hidup sehat,
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat dan menjaga lingkungan yang sehat,
pengaturan waktu istirahat, berperan dalam kegiatan P3K dan UKS.
8. Pendidikan Karakter, meliputi : Disiplin (Discipline), Tekun (Diligence), Tanggung
jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerja sama (Cooperation), Toleransi
(Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian (Bravery).

BAB 3
PENUTUP

A. Simpulan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani memiliki tujuan untuk penyempurnaan watak, dan sebagai wahana
untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang
mulia.
Nilai-nilai yang berkembang dari pendidikan jasmani antara lain, keunggulan,
persahabatan, respek, adil, jujur, tanggung jawab, peduli, beradab.

B. Saran
Penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai yang terdapat pada
pendidikan jasmani, dan seharusnya dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang terdapat pada pendidikan jasmani dapat menjadi bekal bagi mahasiswa
saat terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat, meski tidak berpengaruh besar
pada tingkat produktivitas mahasiswa sebagai calon ahli dalam bidang komputasi. Selain
itu,dengan berolahraga dengan teratur dapat membuat tubuh sehat dan bugar sepanjang
hari, sehingga dapat tetap beraktifitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/05/konsep-pendidikan-jasmani
http://penjaskespendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-
pendidikan-jasmani.html
http://musranaceh.blogspot.com/2013/04/pendidikan-jasmani-danpendidikan.html
http://djornystkipcitrabakti.blogspot.com/p/pengertian-pendidikan-jasmani.html
https://donytriosa.blogspot.com/2015/03/nilai-nilai-pendidikan-jasmani-di-upi.html

Anda mungkin juga menyukai