KELAS : II B
MATA KULIAH : DASAR-DASAR PENJASKES
NAMA : DEPIYANTI ( 60-20004)
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SUPRIYADI,M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN
KONSEP DAN ISTILAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA’’ ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
progam studi Penjaskesrek pada mata kuliah dasar_dasar penjasKES. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana perbedaan pendidikan jasmani
dan olahraga.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG........................................................................................ 1
2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 1
3. TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN KONSEP DAN ISTILAH PENDIDIKAN
JASMANI DAN OLAHRAGA..................................................................... 2
B. SEJARAH ISTILAH PENDIDIKAN JASMANI........................................ 3
C. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA................ 4
1.PENDIDIKAN JASMANI........................................................................ 4
2.PENDIDIKAN OLAHRAGA................................................................... 4
D. TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI.......................................................... 4
E. PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA................. 5
1.MENURUT PARA AHLI DEFINISI PENDIDIKAN JASMANI........... 5
2.MENURUT PARA AHLI DEFINISI OLAHRAGA................................ 6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................................ 8
B. SARAN............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam proses pendidikan.
Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang titempel dalam
program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani adalah
bagian yang terpenting dalam pendidikan. Melalui pendidikan jasmani diarahkan dengan baik
anak-anak akan mengembangkan ketrampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang,
terlibat dalam aktifas yang konduksif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara
sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan jasmani
menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan penjas
diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang.
Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani
atau olahraga. Inti pengertiaanya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata
pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara
sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak didik.Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi
kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus
mengembangkan potensi anak baik dalam aspek fisik, mental,sosil, emosional dan moral.
Singkatnya pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setingi-
tingginya yaitu meliputi ranah kognitif, Psikomotor, dan afaktef.
2.RUMUSAN MASALAH
3.TUJUAN PENULIS
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang perkembangan konsep dan
istilah pendidikan jasmani dan olahraga.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun era gerak badan (1945-1950), gerak badan sudah masuk dalam
bagian pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan materi pelajaran adalah
atletik dan senam dan ditambah latihan militer (Harsono; 1990 dan Subroto; 1987). Hal
yang menarik dalam pelaksanaan gerak badan tersebut adalah anak laki-laki dan anak
perempuan dipisahkan dan perlu adanya nasihat dokter
2
B.SEJARAH ISTILAH PENDIDIKAN JASMANI
Sejarah istilah pendidikan jasmani di Amerika Serikat berawal dari istilah gymnastics,
hygiene, dan physical culture Siedentop (1972). Di tanah air, istilah pendidikan jasmani
berawal dari istilah gerak badan atau aktivitas jasmani. Dalam perjalanan sejarah juga pernah
mengalami istilah pendidikan olahraga, pendidikan jasmani kesehatan rekreasi, pendidikan
jasmani kesehatan,sebelum kembali pada istilah pendidikan jasmani sekarang ini. Perjalanan
inimenunjukkan ketidak-konsistenan misi dan visi pendidikan jasmani yangdiemban di tanah
air, terombang-ambing pengaruh zaman dan budaya serta nilai orientasi yang diyakini
masyarakat. Hingga saat ini pun, di sekolah dikenalistilah matapelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan, tetapi seolah sepakat semua orang menyebutnya sebagai
matapelajaran olahraga.
Bahkan diantara para guru-nya pun lebih senang dipanggil sebagai guru olahraga
daripada guru pendidikan jasmani. Inilah bukti ketidak-konsistenan arah dan tujuan
pendidikan jasmani di tanah air.Istilah gymnastics yang pernah ada di Amerika, terjadi sekitar
tahun 1800-an, yang merujuk pada aktivitas jasmani atau latihan yang dilakukan
digymnasium. Istilah ini juga populer di negara Eropa, tetapi di Amerika digunakan sebagai
bagian fase perkembangan program pendidikan jasmani.Pada saat ini, karena terjadi
penciutan makna, berubah menjadi lebih spesifik,seperti: olympic gymnastics atau corrective
gymnastics.Hygiene, suatu istilah populer lainnya pada tahun 1800-an, yang mengacu pada
pengetahuan untuk mengantarkan orang menjadi sehat. Istilah ini muncul kembali pada tahun
1900-an meski menjadi istilah health education. Pada saat kemunculan itu para pemimpin di
bidang pendidikan jasmani memusatkan diri dan mengembangkan diri untuk bias
mengantarkan para siswanya sehat.
Istilah lain yang pernah muncul di Amerika Serikat adalah physical culture. Pada
sekitar tahun 1800-an, istilah ini sangat dekat dengan tema pelatihan jasmani, yang lebih
mengarah pada program latihan kondisi fisik.Program seperti ini juga sering diselenggarakan
pada program militer mereka.Tetapi, tentu istilah ini tidak akan sesuai jika diselenggarakan
dalam program pendidikan jasmani di sekolah.
3
C.PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
1.Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila,Pendidikan jasmani dapat
diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan
kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan
afektif setiap siswa.
2. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk
memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.Olahragaadalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan
kualitas hidup),Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam
permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi
kemenangan dan prestasi optimal.
4
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001). Pendidikan fisikal
adalah aktivitas jasmani yang membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh. Lebih
lanjut kedua ahli ini menyebutkan bahwa: ‘Pendidikan jasmani adalah suatu proses
terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual,
sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan
berbagai aktivitas jasmani.’
Bucher, (1979). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses
pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang
dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik,
neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional
Freeman (2001:5). Pendidikan jasmani memusatkan diri pada semua bentuk kegiatan
aktivitas jasmani yang mengaktifkan otot-otot besar (gross motorik), memusatkan diri
pada gerak fisikal dalam permainan, olahraga, dan fungsi dasar tubuh manusia.
5
Barrow (2001; dalam Freeman, 2001). Pendidikan jasmani dapat didefinisikan
sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan
dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan,
senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang
terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik,
dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.
UNESCO lewat ICSPE. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan
secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka
memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan
kecerdasan dan pembentukan watak
Edward (1973). Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport.
Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari
rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil
ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup
sport; permainan yang dilembagakan.
Webster’s New Collegiate Dictonary (1980). Olahraga adalah ikut serta dalam
aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu
atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Cholik Mutohir olahraga. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-
potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.
6
Jadi perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga :
7
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pendidikan Jasmani adalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak.Pengertian Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi
jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh
rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
B.SARAN
semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dalam proses
pembelajaran ataupun penambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan.Dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ateng Abdulkadir (1993), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.