Anda di halaman 1dari 23

Penelitian Tindakan Kelas

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Metodologi penelitian yang dibimbing


oleh Diana Kusumaningrum, M.Pd

Disusun Oleh:

Cicik Amoret Agripina (1686206006)


Fitria Ningsih (1686206013)
Nur Laili Fitriyah (1686206033)
Yuli Ika Tanti (1686206031)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
Oktober, 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Metodologi Penelitianyang berjudul “Penelitian Tindakan Kelas”.Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan YME, atas berkat rahmatnya penulis masih bisa menyelesaikan tugas
makalah ini.
2. Ibu Diana Kusumaningrum selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian
Universitas Islam Raden Rahmat Malang
3. Orang tua yang telah membantu baik moril maupun materiil.
4. Rekan-rekan PGSD Universitas Islam Raden Rahmat Malang semester V.
Makalah ini dibuat bukan hanya untuk melengkapi tugas mata kuliah
Metodologi penelitianakan tetapi juga diharapkan dapat menjadi pedoman untuk
menambah pengetahuan. Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan baik dari isi, pengungkapan, serta sistematika penulisan karena
keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif yang
dapat penulis gunakan sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 13 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tindakan Kelas......................................................................3

2.2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas..........................................................4

2.3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas........................................................6

2.4. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)......................................8

2.5. Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas...........................................12

2.6. Sasaran Penelitian Tindakan Kelas.........................................................15

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan................................................................................................17
3.2. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan tujuan
Penelitian Tindakan Kelas yaitu dengan memperbaiki dan meningkatkan
praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan kata
lain PTK adalah suatu bentuk refleksi diri secara kolektif yang dilakukan
oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran
dan keadilan terhadap situasi pembelajaran di kelas.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa PTK
dilakukan dalam rangka agar seorang guru bersedia untuk mengintrospeksi,
bercermin, merefleksi, atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya sebagai pendidik yang mana dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran
baik dalam aspek penalaran, keterampilan, hubungan sosial, maupun aspek-
aspek lain yang bermanfaat bagi siswa. Sebab selama ini kinerja guru dalam
menjalankan proses pembelajaran dirasa kurang dalam artian apakah
aktivitas yang dijalankan guru dalam kelas sudah benar sesuai dengan
kaidah-kaidah maupun konsep teori pembelajaran yang ideal atau mungkin
sebaliknya. Oleh sebab itu penulis akan menjelaskan tentang Penelitian
Tindakan Kelas dengan bertujuan memberi bekal pengetahuan bagi calon
pendidik khususnya.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Tindakan Kelas?
2) Apa sajakah Tujuan Penelitian Tindakan Kelas?
3) Apa sajakah Manfaat Penelitian Tindakan Kelas?
4) Apa sajakah Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
5) Apa sajakah Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas?
6) Bagaimana Sasaran Penelitian Tindakan Kelas?
1.3. Tujuan

1
1) Untuk mengetahui Pengertian Tindakan Kelas
2) Untuk mengetahui Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
3) Untuk mengetahui Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
4) Untuk mengetahui Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
5) Untuk mengetahui Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas
6) Untuk mengetahui Sasaran Penelitian Tindakan Kelas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tindakan Kelas

Peneltian Tindakan Kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action


Research. Saat ini penelitian tindakan kelas sedang berkembang secara pesat
di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Para
ahli penelitian pendidikan sangat menaruh perhatian terhadap jenis
penelitian ini. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan baru dalam upaya-
upaya pendekatan dan pemanfaatan prosedur baru yang lebih menjanjikan
dalam penggunaan PTK yang mempunyai dampak langsung dalam bentuk
perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses
belajar-mengajar di kelas.

PTK juga dapat digunakan sebagai implementasi berbagai program


yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan
proses dan hasil implementasi berbagai program sekolah. Dengan kata lain,
melalaui PTK para guru dan pendidik langsung memperoleh teori-teori yang
dibangunnya sendiri, bukan yang diberikan oleh orang lain. Dalam hal ini
guru menjadi the theorizing practioner.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk kajian yang


bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam terhadap pemahaman tindakan-tindakan yang
dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek
pembelajaran tersebut dilakukan.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan melalui


proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri atas empat tahap, seperti
dalam gambar berikut.

3
MERENCANAKAN MELAKUKAN TINDAKAN

MENGAMATI MEREFLEKSI

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, maka langkah awal


yang harus dilakukan yaitu dengan mengadakan sebuah rencana penelitian.
Dimana rencana tersebut harus jelas tentang waktu dan tempat pelaksanaan
penelitian tindakan kelas. Dengan merancang segala sesuatu tentang
penelitian begitu juga dengan metodenya maka peneliti langsung melakukan
tindakan yang berdasarkan pada masalah yang ada. Tindakan dilakukan
dengan mengamati masalah yang ada, kemudian melakukan tindakan
penelitian yang deskriptif melalui observasi, wawancara ataupun angket.

Setelah melakukan tindakan maka sebaiknya melakukan refleksi


apakan tindakan dengan perencanaan yang dilakukan sudah berhasil untuk
mengatasi sebuah permasalahan atau belum. Dengan melakukan refleksi
maka kita mengetahui kemampuan penelitian tindakan kelas sudah dapat
mengatasi masalah yang ada atau belum terselesaikan.

Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis,


sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta hasil
tindakan, biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu
mendapat perhatian. Pengamatan dilakukan oleh seorang atau beberapa
pengamat yang diambil dari guru lain sebagai mitra kerja di sekolah yang
bersangkutan. Bersama guru pelaku tindakan, pengamat melakukan refleksi
setelah proses kegiatan belajar mengajar selesai. Pada giliran berikutnya,
setelah muncul permasalahan atau pemikiran baru perlu dilakukan
perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang, serta diikuti pula
dengan refleksi ulang. Demikianlah tahap-tahap kegiatan ini terus berulang,
sampai suatu permasalahan yang sedang dipecahkan dianggap teratasi.

4
Untuk kemudian diikuti oleh kemunculan permasalahan lain yang juga
harus diperlukan kegiatan serupa.

Penelitian tindakan kelas ini melakukan hasil yang nyata dengan


melakukan sebuah observasi langsung terhadap kelas yang tergolong
penelitian deskriptif. Metode deskriptif ini menggunakan penelitian berupa
observasi, angket, wawancara secara langsung kepada narasumber.
Hatimah, et, al (2007) menyatakan beberapa kriteria pokok dalam memilih
metode penelitian diantaranya:
a. Mempunyai masalah yang harus diselesaikan, memiliki tambahan nilai
ilmiah, tidak terlalu luas
b. Tujuan penelitian harus jelas, tegas dan terpusat pada suatu penyelesaian
masalah
c. Data yang diperoleh merupakan data yang fakta dan dapat di percaya
d. Standar pembandingan harus valid
e. Pendeskripsian waktu dan tempat penelitian jelas
f. Hasil dari penelitian harus jelas dan detail
Fraenken∧Wallen ( 1993 ) berpendapat bahwa implementasi penelitian
deskriptif yaitu: (a). Survey; (b) berkesinambungan, deskriptif; (c) studi
kasus; (d) komparatif; (e) analisis kerja dan aktivitas; (f) waktu dan tindakan
belajar.
2.2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya


permasalahan yangdirasa mengganggu terhadap proses dan atau hasil belajar
peserta didik, danimplementasi sesuatu program sekolah. Bertolak dari
kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, guru kemudian
menetapkan fokus permasalahan dengan mengumpulkan tambahan data
lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang
relevan. (Kunandar, 2008)dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian
Tindakan Kelas sebagai pengembangan profesi guru”, menyatakan bahwa
tujuan dari PTK adalah sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas
yang dipahami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang

5
sedang belajar, meningkatkan profesinalismeguru, dan menumbuhkan
budaya akademik dikalangan guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan
skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan
mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
6. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas denganmengembangkan berbagai jenis
keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
7. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
9. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan
perbaikan proses pembelajaran, disamping untuk meningkatkan
relevansi dan mutu hasil pendidikan juga untuk meningkatkan efisiensi
pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya
(Kunandar, 2008)
Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan
oleh guru selama proses penelitian tindakan kelasdilakukan. Ini dapat terjadi
karena tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah perbaikandan
peningkatan layanan pembelajaran.Artinya, dengan penelitian tindakan
kelas guru dapat berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif yang
telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran.
Guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan
praktik pembelajaran secara reflektif dari pada ilmu baru dari penelitian
tindakan kelas yang dilakukan. Adapun tujuan peserta penelitian tindakan
kelas yang dapat dicapai adalah:
1. Terjadinya proses latihan dalan jabatan selama proses penelitian itu
berlangsung.

6
2. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur
dalam pembelajaran
3. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan
tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan
sasarannya (Mulyasa, 2009)
2.3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu
siswa atau pembelajaran, guru dan sekolah. Tiga komponen itulah yang
akan menerima manfaat dari PTK.
1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
Adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses
pembelajaran baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain akan dengan cepat
dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak
akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki,
maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, dan hasil belajar siswa
diharapkan akan meningkat. Hal ini menunjukkan adanya hubungan timbal
balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan
dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk
melakukan PTK.
2. Manfaat bagi guru
Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui
suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi
guru, karena telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya
melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara
profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak
lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang

7
selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif
c. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak
hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu
sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut,
sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik
pembelajaran
d. Guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri,
melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam
kelas, tentu akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan dan tantangan
pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan
alternative masalah atau kelemahan yang ada pada dirinya dalam
pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki
kepercayaan diri yang kuat (Daryanto, 2011)
3. Manfaat bagi sekolah
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan atauperbaikan kinerjanya secara professional,
maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan
berkembang jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah dengan guru
yang memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja
sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan
di sekolah tersebut.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program
sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan
tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara

8
berkesinambungan. Dari beberapa penjelasan diatas, maka adapun
manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara umum, yaitu :
1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan
panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu
hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah
atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan
dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
2. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi
meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah
ikut mendukung profesionalisme dan karir guru.
3. Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar
guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-
sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan
kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan
relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,
ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru.
6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-
sungguh.(Daryanto, 2011)
2.4. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan


penelitian-penelitianlainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses
pembelajaran perlu diperbaiki untuk memberikan tindakan-tindakan
tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan

9
cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman dalam bukunya (Daryanto,
2011)guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorangyang memiliki
kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga
dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik
dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling
esensial sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan respondendalam mengumpulkan data, sementara dalam
PTK pengumpulan data dilakukan denganrefleksi diri. (Tahir, 2012)
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga
interaksi antara siswa denganguru dapat terfokuskan secara maksimal.
“Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruangyang berupa gedung,
melainkan “tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara gurudan
murid. (Suryadi, 2012)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus
menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus
mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya
merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model
pembelajaran yang paling baik. (Daryanto, 2011)
5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme
guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis
dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan.
Dimana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam
pembelajaran. (Daryanto, 2011)
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan
kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu
model saja. (Tahir, 2012)
7. PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang
akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri.
Sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan
tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir, 2012)

10
8. PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu
atau siklus.
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian
semata. Melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan di kelas tersebut.(Sanjaya, 2011)
Ada juga yang menyatakan bahwa PTK berbeda dengan penelitian
formal pada umumnya. PTKmemilki karateristik sebagai berikut:
2. Fokus peneliti Tindakan yang Praktis
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk menangani
suatu problematika tindakan mengkaji isu-isu praktis yang akan
menghasilkan keuntungan bagi pendidikan. Isu-isu ini dapat merupakan
masalah dari seorang guru di dalam kelas atau sebuah problematika yang
melibatkan seluruh warga lembaga pendidikan tersebut. Hal ini
merupakan suatu kebutuhan bagi suatu isu antara sekolah dan
masyarakat, sebuah isu dengan suatu kebijakan sekolah atau stuktur yang
menghambat kebebasan individu dan tindakan. Para peneliti tindakan
tidak bertujuan untuk memajukan pengetahuan kepentingan ilmu
pengetahuan saja akan tetapi untuk memecahkan suatu problem tersebut
sifatnya terapan.
3. Pendidik Peneliti memiliki kegiatan Praktis
Dalam hal ini para peneliti tindakan terjun ke dalam penelitian
selfreflektif di mana mereka mengalihkan pendangan pengamatan mereka
pada ruang kelas, sekolah, atau praktik-praktik pendidikan mereka
sendiri. Karena mereka mengkaji situasi mereka sendiri, mereka
merefleksikan tentang apa yang telah mereka pelajari dari suatu bentuk
pengembangan diri serta apa yang dapat mereka lakukan untuk
memperbaiki praktik-praktik pendidikan mereka. Penelitian tindakan
yang demikian disebut “self refleksi spiral”.
4. Kolaborasi
PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra deng pihak lain,
seperti teman sejawat. Dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain
yang berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendukung

11
objektivitas dari hasil PTK. Kolaborasi dalam pelaksanaannya, seperti
antara guru dengan rekan sejawat, guru dengan kepala sekolah, guru
dengan dosen ataupun guru dengan pengawas (Kunandar, 2008)
5. Suatu rencana Tindakan
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi suatu rencana
tindakan. Pada beberapa poin didalam proses kegiatan penelitian
tersebut, peneliti PTK merumuskan suatu rencana tindakan untuk
merespon terhadap problema. Perencanaan ini mungkin penting karena
penyajian data terhadap penyandang dana, membangun suatu program
sebagai acuan, menyediakan beberapa program yang sifatnya
berkompetensi, dan mengimplementasikan suatu agenda penelitian yang
sedang berjalan untuk menyelidiki praktik kegiatan yang baru dimana
melibatkan beberapa orang individu atau melibatkan seluruh komunitas.
6. Penelitian Bersama
Tidak seperti penelitian tradisional yang melaporkan dan
diplubikasikan dalam jurnal dan buku-buku para peneliti PTK
melaporakan hasil kegiatan penelitian mereka kepada para pendidik,
yang selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya. Sedangkan
menurut sedikitnya ada dua hal yang menjadi karakteristik umum PTK.
Pertama, masalah yang diangkat untuk dipecahkan, harus berangkat dari
praktik pendidikan nyata di sekolah tersebut. Kedua, Kepala Sekolah atau
pengawas dapat meminta bantuan orang lain untuk mengenal serta
mengelaborasi masalah yang akan dijadikan topik penelitian.(Mulyasa,
2009)

2.5. Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Chein ada empat jenis PTK, yaitu (1) PTK diagnostik, (2)
PTK, partisipan, (3) PTK empirik, dan (4) PTK eksperimental.
1. PTK diagnostik adalah penelitian tindakan yang dirancang untuk
menuntun peneliti ke arah suatu tindakan tertentu. Dalam hal ini,
peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat dalam latar
penelitian. Misalnya, jika peneliti berupaya menangani perselisihan,

12
pertengkaran, atau konflik yang terjadi antarsiswa yang terdapat
dalam suatu sekolah atau kelas.
2. PTK partisipan adalah apabila orang yang melakukan penelitian
terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai
dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak
perencanaan, memantau, mencatat, mengumpulkan dan menganalisis
data, sampai penyusunan laporan.
3. PTK empirik adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan, dan mengevaluasi
pelaksanaan dari luar arena kelas. Dalam penelitian jenis ini, peneliti
harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan tindakan dalam
kelas.
4. PTK eksperimental dilaksanakan dengan cara menerapkan berbagai
teknik, metode, dan atau strategi dalam proses pembelajaran secara
efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran,
teknik dan atau strategi yang diterapkan dimungkinkan terdapat lebih
dari satu strategi atau teknik yang dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Melalui PTK eksperimen, diharapkan peneliti dapat
menentukan cara atau strategi mana yang paling efektif dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran.
Empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan oleh Lewin tersebut
dielaborasi menjadi tiga langkah saja yakni: perencanaan (planning),
pelaksanaan (implementing), dan penilaian (evaluation). Model dan
penjelasan untuk masing-masing tahapan.
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang: apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan (guru
mitra) dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan
(peneliti). Cara ini dikatakan ideal, karena adanya upaya untuk
mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan

13
terhadap aspek-aspek yang diamati. Namun demikian, apabila
penelitian dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti, maka
instrumen pengamatan harus disiapkan secara cermat disertai dengan
lembar catatan lapangan (field note). Yang perlu diingat bahwa
pengamatan yang dilakukan terhadap diri sendiri biasanya kurang
teliti jika dibanding dengan pengamatan yang dilakukan oleh orang
lain. Dalam pelaksanaan pembelajaran, rencana tindakan dalam
rangka PTK perlu dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ke-2 dari PTK adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau
penerapan isi rencana tindakan dalam kelas yang diteliti. Hal yang
perlu diingat bahwa dalam tahap-2 ini pelaksana (guru) harus ingat
dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana
tindakan; dilakukan secara wajar, tidak kaku, dan tidak dibuat-buat.
Alur penelitian tindakan kelas

3. Pengamatan terhadap tindakan


Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat (peneliti atau guru). Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dari kegiatan
pelaksanaan tindakan, karena pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan sedang dilakukan. Jadi kedua kegiatan (pelaksanaan

14
tindakan dan pengamatan) berlangsung dalam waktu yang sama.
Sebutan tahap-2 dan tahap-3 dimaksudkan untuk memberikan
peluang kepada guru pelaksana yang berstatus pula sebagai
pengamat (ketika sedang melakukan tindakan, tentu tidak sempat
menganalisis peristiwa yang terjadi).
4. Refleksi terhadap tindakan
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi lebih tepat dikerjakan
ketika guru pelaksana telah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan hasil implementasi
dari rancangan tindakan. Dan inilah inti dari penelitian tindakan,
yakni ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti
mengenai hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik, dan bagian
mana yang belum baik.
Apabila guru pelaksana tindakan juga berstatus sebagai pengamat,
maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri, dalam arti guru
tersebut melihat dirinya sendiri, melakukan dialog untuk
menemukan hal-hal yang telah dirasakan memuaskan, dan
mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Dalam hal seperti ini, maka guru tersebut melakukan self
evaluationyang diharapkan dilakukan secara objektif. Untuk
menjaga objektivitas tersebut, seringkali hasil refleksi itu diperiksa
ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya teman sejawat yang
diminta untuk mengamati. Jadi pada intinya, kegiatan refleksi adalah
kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan,
dan identifikasi sebagai bahan tindak lanjut dalam perencanaan
tindakan pada siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam PTK tersebut merupakan unsur-unsur
yangmembentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan secara beruntun,
dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Dengan demikian,
PTK tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, akan tetapi selalu berupa
serangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, dalam bentuk siklus-siklus

15
2.6. Sasaran Penelitian Tindakan Kelas

Hal-hal yang dapat diteliti dalam PTK berhubungan dengan setiap


unsur dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan prinsip bahwa dalam PTK
terdapat tindakan yang dirancang sebelumnya, maka objek PTK harus
merupakan sesuatu yang bersifat aktif atau sesuatu yang dikenai aktivitas
tersebut. Bukan objek yang sedang dalam keadaan diam, tanpa bergerak.
Objek yang dapat diteliti melalui PTK dapat dikelompokkan menjadi
sejumlah unsur yakni (1) unsur siswa, (2) unsur guru, (3) unsur materi
pembelajaran, (4) unsur peralatan atau sarana pembelajaran, (5) unsur hasil
pembelajaran, (6) unsur lingkungan, dan (7) unsur pengelolaan.

Dari unsur siswa yang dapat dicermati objeknya antara lain ketika
siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di
kelas atau di laboratorium, atau di bengkel atau di lapangan, maupun ketika
siswa sedang asyik mengerjakan kerja bakti di luar sekolah, atau ketika
siswa sedang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Unsur guru yang dapat
diteliti misalnya ketika guru sedang mengajar di kelas, sedang membimbing
siswa yang berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan
kunjungan ke rumah siswa.
Unsur materi pelajaran yang dapat diteliti antara lain urutan materi
ketika disajikan kepada siswa, pengorganisasiannya, cara penyajiannya, atau
cara pengaturannya. Unsur peralatan atau sarana pembelajaran meliputi
semua peralatan, baik yang dimiliki siswa secara perorangan atau peralatan
yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang digunakan di dalam
kelas dan cara penggunaannya. Unsur hasil pembelajaran dapat ditinjau dari
tiga ranah untuk dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui proses
pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaiannya. Oleh sebab itu,
hasil belajar merupakan produk yang harus ditingkatkan dan hal itu terkait
dengan tindakan terhadap unsur yang lainnya.
Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, di sekolah, maupun
yang melingkungi siswa di rumahnya. Informasi tentang lingkungan ini
dikaji bukan untuk dilakukan campur tangan, akan tetapi digunakan sebagai
pertimbangan dan bahan untuk pembahasan. Unsur pengelolaan yang diteliti

16
hendaknya jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan
direkayasa dalam bentuk tindakan antara lain cara mengelompokkan siswa
ketika guru memberikan tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan
tempat duduk, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa, dan
sebagainya.

A.

17
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas dan
mengatasi praktek pembelajaran tersebut yang telah dilakukan. Penelitian
tindakan kelas ini melakukan hasil yang nyata dengan melakukan sebuah
observasi langsung terhadap kelas yang tergolong penelitian deskriptif.
Tujuan penelitian tindakan kelas yaitu: a) Untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami langsung
dalam interaksi antara guru dengan siswa; b) Peningkatan kualitas praktik
pembelajaran dikelas secara terus-menerus mengingat masyarakat
berkembang secara cepat; c) Peningkatan relevansi pendidikan; d) Sebagai
alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru; e) Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas.
Manfaat penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
manfaat bagi siswa dan manfaat bagi guru. Adapun manfaat bagi siswa yaitu
dengan pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran
baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain akan dengan cepat dianalisis dan
didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-
larut. Manfaat bagi guru yaitu memiliki kemampuan memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi
di kelasnya; dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara
profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya; berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
Adapun beberapa karakteristik yaitu a) PTK hanya dilakukan oleh guru
yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki; b) Refleksi
diri; c) Penelitian tindakan kelas; d) memperbaiki proses pembelajaran; e)
indikator dalam peningkatan profesionalisme guru; f) bersifat fleksibel; g)
menggunakaan metode kontekstual.

18
Ada empat jenis PTK menurut Chein, yaitu (1) PTK diagnostik, (2) PTK,
partisipan, (3) PTK empirik, dan (4) PTK eksperimental. Menurut Lewin ada
tiga langkah penelitian yakni: perencanaan (planning), pelaksanaan
(implementing), dan penilaian (evaluation).
Objek yang dapat diteliti melalui PTK dapat dikelompokkan menjadi
sejumlah unsur yakni (1) unsur siswa, (2) unsur guru, (3) unsur materi
pembelajaran, (4) unsur peralatan atau sarana pembelajaran, (5) unsur hasil
pembelajaran, (6) unsur lingkungan, dan (7) unsur pengelolaan.

3.2 Saran

Kami dari pihak penulis berharap agar makalah ini dapat berguna di dalam
pembelajaran dan kami berharap pula pembaca dapat menyempurnakan
makalah ini agar dapat menjadi pedoman dalam melakukan pembelajaran di
kelas. Kami dari pihak penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstruktif untuk menjadikan pedoman pembelajaran.

19
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Roebyanto, G. (2015). Matematika Dasar untuk PGSD. Malang: Gunung


Samudra.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Suryadi. (2012). Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas


(PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Andi.

Tahir, M. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Makasar:


Universitas Muhammadiyah Makasar.

Triyono. 2008. Penelitian Tindakan Kelas: Apa Dan Bagaimana


Melaksanakannya?.BanyumasTersedia di:
https://www.researchgate.net/publication/324029673_PENELITIAN_TIND
AKAN_KELAS_APA_DAN_BAGAIMANA_MELAKSANAKANNYA
[diakses Sabtu,13 Oktober 2018].
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048521/pengabdian/makalah-ppm-ptk-
2015.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai