Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENELITIAN TINDAKAN KELAS”

Di Susun Oleh :
M.kausar rassali
Indah mustika
Syahbandi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TABIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan TaufikNya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul “Metode dan Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas” ini dengan tepat waktu.

Tak lupa shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah
yang telah mencucurkan keringat jihad sebanyak-banyaknya dalam
menda’wahkan kebenaran dan mengamalkan kebajikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi kami
secara pribadi. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan dimakalah-makalah selanjutnya.

Langsa, Januari 2022


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan
menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem
mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu
pendidikan adalah faktor guru. Ditangan gurulah hasil pembelajaran yang
merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih banyak ditentukan, yakni
pembelajaran yang bermutu sekaligus bermakna sebagai pemberdayaan
kemampuan dan kesanggupan peserta didik.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang
kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu PBM di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas?
3. Bagaimana rancangan penelitian tindakan kelas?
4. Bagaimana pelaksanaan penelitian tindakan kelas?
5. Bagaimana teknik analisis data penelitian tindakan kelas?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas.
2. Menjelaskan karakteristik penelitian tindakan kelas.
3. Menjelaskan rancangan penelitian tindakan kelas.
4. Menjelaskan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
5. Menjelaskan teknik analisis data penelitian tindakan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan. Ciri utama
dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk
perbaikan kinerja dalam dunia nyata1.
Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian
tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitian
adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris
dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai proses yang runtut sesuai
dengan aturan tertentu. Empiris mengandung arti bahwa kerja penelitian harus
didasarkan pada data-data tertentu. Proses pengambilan kesimpulan tidak
didasarkan pada khayalan imajinatif peneliti, akan tetapi harus didukungdan
didasarkan oleh adanya temuan data dan fakta, baik berupa data primer maupun
data sekunder. Terkontrol artinya suatu kerja penelitian harus didasarkan pada
prosedur kerja yang jelas, sehingga orang lain dapat membuktikan hasil temuan
penelitian yang diperoleh.
Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan
oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang
dilakukan guru. Dengan demikian, dalam PTK bukan didorong hanya sekedar
ingin tahu sesuatu, akan tetapi disemangati oleh adanya keinginan untuk
memperbaiki kenerja untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Inilah yang
menjadi ciri khas PTK yang tidak akan ditemukan dalam jenis penelitian yang
lain.
Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung.
Ini berarti PTK dilakukan di dalam kelas yang tidak di-setting untuk kepentingan
penelitian secara khusus, akan tetapi PTK berlangsung dalam keadaan situasi dan
kondisi yang real tanpa direkayasa. Oleh sebab itu, kewajaran kelas dalam proses

1
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, Hal. 24-25
penelitian merupakan kekhasan dalam PTK. PTK dilakukan oleh dan melibatkan
secara penuh guru yang bertanggung jawab terhadap kelasnya.
Dari penjelasan di atas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan
yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut.
Manurut Hinchey penelitian tindakan kelas adalah suatu proes inkuiri yang
sistematis biasanya secara siklisyang dilakukan oleh lebih dari suatu komunitas
yang ada didalam daripada ahli-ahli luar dan tujuannya untuk mengidentifikasi
tindakan yang yang membangkitkan perbaikan yang diyakini penting oleh
peneliti2.
Dari konsep di atas ada beberapa hal yang harus kita garis bawahi. Pertama,
PTK adalah proses, artinya PTK adalah rangkaian kegiatan mulai dari menyadari
adanya masalah, kemuadian tindakan untuk memcahkan masalah dan refleksi
terhadap tindakan yang telah dilakukannya. Kedua, masalah yang dikaji adalah
masalah pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, artinya PTK memfokuskan
pada masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
siswa dan guru di dalam kelas. Ketiga PTK dimulai dan diakhiri dengan kegiatan
refleksi diri artinya yang melaksanakan PTK itu sendiri adalah guru. Guru
merupakan pemeran utama dalam PTK. Keempat, PTK dilakukan berbagai
tindakan, artinya PTK bukan hanya sekedar ingin mengetahui sesuatu akan tetapi
adanya aksi dari guru untuk proses perbaikan. Kelima, PTK dilakukan dalam
situasi nyata, artinya aksi yang dilakukan guru dilaksanakan dalam setting
pembelajaran yang sebenarnya tidak mengganggu program pembelajaran yang
sudah direncanakan.
Faktor pendorong pada PTK adalah keinginan untuk memperbaiki kinerja
guru. Dengan demikian, guru berperan sebagai subjek penelitian yang merancang
penelitian serta mengimplementasikannya.

2
Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika, Surabaya: Unesa
University Press, Hal.147
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan, penelitian tindakan kelas
memiliki karakteristik penting, yaitu bahwa problema yang diangkat adalah
problema yang dihadapi guru di kelas. PTK akan dapat dilaksanakan jika pendidik
sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan
produk pembelajaran yang dihadapi di kelas.
Karakteristik berikutnya dapat dilihat dari bentuk kegiatan penelitian itu
sendiri. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya
tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
Tanpa tindakan tertentu, suatu penelitian juga dapatdilakukan di dalam kelas,
yang sering disebut dengan penelitian kelas3.
PTK harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan
peningkatan secara positif. Oleh karena itu, dengan diadakan tindakan tertentu
harus membawa perubahan ke arah perbaikan. Apabila dengan tindakan justru
membawa kelemahan, penurunan, atau perubahan negatif berarti hal tersebut
menyalahi karakter PTK. Kriteria keberhasilan atas tindakan dapat berbentuk
kualitatif/kuantitatif.
PTK memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut4 :
1. On the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah malah riil atau
nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenanga
atau tanggung jawab peneliti).
2. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah).
3. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu).
4. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang
terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang.
5. Action-oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan
(treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.
6. Pengkajian terhadap dampak tindakan.

3
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, Hal. 109
4
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, Jakarta: Rajawali Pers, Hal. 58-63
7. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang
dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas. Permasalahan dalam PTK adalah
permasalahan yang sifatnya spesifik kontekstual dan situasional sesuai
dengan karakteristik siswa dalam kleas tersebut.
8. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan
bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat.
9. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
10. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus dimana
dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan
(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya
diulang kembali dalam beberapa siklus.
C. Rancangan PTK
1. Manfaat rancangan PTK
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dengan merumuskan
perncanaan, yaitu:
a. Malalui perencanaan yang matang, peneliti dapat memfokuskan masalah
lebih akurat. Biasanya manakala peneliti termasuk guru melekukan
identifikasi masalah tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran di dalam kelas, peneliti akan dihadapkan pada masalah
yang sangat beragam.
b. Pada proses analisis masalah, peneliti akan dihadapkan kepada berbagai
alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah.
c. Melalui proses perencanaan, peneliti dapat memprediksi hal-hal yang
mungkin terjadi selama proses tindakan dilakukan, sehingga peneliti
dapat mengantisipasinya lebih dini.
d. Peneliti dapat menentukan segala sesuatu yang harus tersedia serta cara
menyediakannya untuk mendukung keberhasilan proses tindakan.
e. Dapat menentukan instrumen penelitian atau alat pengumul data serta
teknis menganalisisnya.
2. Tahap perencanaan dalam PTK
a. Refleksi Awal
Refleksi awal adalah kegiatan atau aktifitas mengidentifikasi
masalah yang dirasakan guru dalam proses pembelajaran sebagai rasa
tanggung jawabnya untuk meningkatkan kenerjanya.
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa
yang terjadi. Oleh karenanya, untuk mengidentifikasi masalah, guru harus
dapat menangkap kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan
apa yang terjadi pada kenyataannya.
Misalkan, dalam proses pembelajaran guru mengharapkan siswa
belajar dengan penuh motivasi untuk menghasilkan prestasi belajar yang
tinggi, namun pada kenyataannya siswa menunjukkan gejala-gejala tidak
bergairah dalam belajar dalam balajar, misalnya banyaknya siswa yang
mengantuk atau melakukan kegiatan lain diluar konteks pembelajaran, yang
semuanya menggambarkan rendahnya motivasi belajar siswa.
b. Melaksanakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah proses pengkajian dan analisis yang
dilakukan peneliti untuk memperdalam dan meningkatkan wawasan tentang
permasalahan hasil dari refleksi awal serta meningkatkan pemahaman
peneliti tentang alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka
pemecahan masalah. Ada dua kepentingan melakukan studi pendahuluan.
Pertama, studi pendahuluan berkepentingan dengan perumusan fokus
masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan fokus
masalah, yakni:
1. Masalah yang dijadikan topik penelitian diarahkan untuk
memperbaiki proses pembelajaran.
2. Masalah dalam PTK harus masalah yang memiliki nilai guna secara
praktis.
3. Masalah dalam PTK harus sesuai bahkan tidak keluar dari program
pembelajaran.
4. Masalah dalam PTK harus sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.
Kedua, studi pendahuluan juga berkepentingan untuk meningkatkan
pemahaman guru secara konseptual terhadap fokus masalah, sehingga
hasilnya dapat memunculkan hipotesis tindakan.
c. Merancang Pelaksanaan PTK
Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam merancang
pelaksanaan PTK, diantaranya: pertama, menentukan model dan pola PTK
yang akan digunakan. Tergantung pada permasalahan serta pemahaman
peneliti akan model yang dipilih. Kedua, menyusun design dan langkah-
langkah tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan fokus masalah dan
hiptesis penelitian. Ketiga, mengidentifikasi berbagai komponen yang
diperlukan untuk kelancaran pelksanaan PTK. Keempat, mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk tindakan yang akan dilaksanakan,
termasuk menyediakan alat dan bahan yang diperlukan.
D. Pelaksanaan PTK.
Pelaksanaan PTK adalah berbagai tindakan atau perlakuan yang
dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam
perencanaan. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam melaksanakan
tindakan dalam PTK, yakni: pelaksanaan PTK dilakukan dalam bentuk siklus atau
putaran, pelaksanaan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi, pada setiap
siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesuai dengan rancangan PTK,
observasi tindakan dengan menggunakan berbagai instrumen observasi dan
refleksi atas tindakan yang dilakukan setelah memerhatikan hasil observasi.
1. Makna siklus dalam pelaksanaan PTK
Siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Bisa
terjadi dalam pelaksanaan PTK terdiri atas beberapa siklus. Setiap
siklus mencerminkan kondiri tertentu baik dilihat dari aspek
permasalahanyang dikaji maupun hasil belajar.\
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 3

Masalah

Hasil belajar
PTK dalam setiap siklus

2. Pelaksanaan PTK sebaiknya dilaksanakan secara kolaborasi


Walaupun dalam PTK, guru merupakan pemeran utama , namun
dalam pelaksanaannya membutuhan bantuan orang lain. Oleh sebab itu
peran kolaborasi sangat menentukan keberhasilan PTK. Kolaborasi
dilakukan dalam setiap kegiatan, misalnya kegiatan merumuskan
masalah, menyusun usulan atau proposal penelitian, melaksanakan PTK
itu sendiri sampai menyusun laporan penelitian.
3. Kegiatan dalam setiap siklus
Dalam setiap siklus atau putaran PTK dilakukan empat kegiatan
pokok, yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran
untuk perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam
perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi
yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan
perlakuan khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran, ini
berarti perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman
seutuhnya dalam proses pembelajaran. Ada dua jenis perencanaan
yang dapat disusun oleh peneliti, yakni perencanaan awal
diturunkan dari berbgai asumsi perbaikan hasil dari kajian studi
pendahuluan; dan perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil
refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus
diperbaiki.
b. Melaksanakan tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru
berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tindakan inilah yang
menjadi inti PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk
menyelesaikan masalah. Tindakan dilakukan dalam program
pembelajaran apa adanya. Artinya tindakan itu tidak direkayasa
untuk kepentingan penelitian, akan tetapi dilaksanakan sesuai
dengan program pembelajaran keseharian.hal ini penting untuk
dipahami, karena PTK tidak berangkat dari keingintahuan peneliti
akan tetapi berangkat dari kebutuhan guru untuk meningkatkan
kinerjanya.
c. Observasi atau pemantau
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang
telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat
mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru
dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan
masukan ketika guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana
ulang memasuki putaran atau siklus berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilakuakan dengan
melakukan diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan oleh
teman sejawat atau mitra dari LPTK. Dari hasil refleksi, guru dapat
mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga
dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.
E. Teknik analisis data
Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterprestasi data
dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
Analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang
dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian, analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
menemukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang
dilakukan guru, sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan
peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang
dilakukan guru.
Analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap. Pertama, reduksi data, yakni
kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini, guru atau
peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data kemdian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau hipotesis. Kedua,
mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir jadi bermakna.
Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk naratif, membuat grafik atau
menyusunnya dalam bentuk tabel. Ketiga, adalah membuat kesimpulan
berdasarkan deskripsi data. Dalam proses penelitian mengnalisis dan
menginterpretasi data merupakan langkah ynag sangat penting, sebab data yang
telah terkumpul tidak akan berarti apa-apa tanpa dianalisis dan diberi makna
melalui interpretasi data.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan
yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut.
Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan, penelitian tindakan kelas
memiliki karakteristik penting, yaitu bahwa problema yang diangkat adalah
problema yang dihadapi guru di kelas. PTK akan dapat dilaksanakan jika pendidik
sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan
produk pembelajaran yang dihadapi di kelas.
PTK harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan
peningkatan secara positif. Oleh karena itu, dengan diadakan tindakan tertentu
harus membawa perubahan ke arah perbaikan. Apabila dengan tindakan justru
membawa kelemahan, penurunan, atau perubahan negatif berarti hal tersebut
menyalahi karakter PTK. Kriteria keberhasilan atas tindakan dapat berbentuk
kualitatif/kuantitatif.
Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menemukan
peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru,
sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru.
DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Yuli Eko Siswono, Tatag. 2010. Penelitian Pendidikan Matematika. Surabaya:
Unesa University Press.

Anda mungkin juga menyukai