Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Drs. Sulaiman, M.M.Pd

Disusun oleh:

1. Nita Mutia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia-Nya. Sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini merupakan syarat untuk melengkapi nilai
tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Dalam makalah ini kami membahas tentang
“Penelitian Tindakan Kelas”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah ini juga masih memiliki kekurangan dan kesalahan, baik dalam penyampaian
materi atau dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah ini juga dimaksudkan untuk
menambah wawasan mahasiswa dan mahasiswi mengenai materi pendidikan ini. Sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Cirebon, 04 Desember 2022

Penulis,

i
KATA PENGANTAR ………………………………………….………….…i

DAFTAR ISI……………………………………………………………….…ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas..................................................2


B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas..............................................3
C. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas.......................................4
D. Manfaat Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.................................5

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian tindakan merupakan penelitian dilakukan melalui tindakan di kelas oleh


guru atau peneliti. Penelitian tindakan dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu 1 penelitian
tindakan partisipasi (participatory action research), 2. Penelitian tindakan kritis (critical
action research), 3. Penelitian tindakan sekolah (institutional action research) dan 4.
Penelitian tindakan kelas (clasroom action research). Dari keempat jenis penelitian
tindakan tersebut, jenis yang keempat yang paling tepat sesuai, konsisten dengan guru
yang bertugas di bidang pendidikan. Dalam pendidikan formal yang banyak
dikembangkan guru di sekolah adalah penelitian tindakan kelas atau biasa disebut PTK
karena sasaran atau objek penelitiannya adalah siswa. Sedangkan penelitian tindakan
sekolah atau PTS dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.

Telah ditetapkan dalam peraturan menteri pemberdayaan aparatur negara dan


reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan guru dan angka kreditnya
diberlakukan mulai Januari 2013. Petunjuk teknis pelaksanaan kinerja guru yang
profesional harus menguasai dan melaksanakan serta membuat laporan hasil penelitian di
bidang pendidikan utamanya penelitian tindakan kelas sesuai dengan kaidahnya, yang
dimaksud dalam hal ini adalah penguasaan terhadap kelas.

Peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan


melalui penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, pembelajaran yang
dihadirkan oleh guru akan menjadi lebih efektif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas?
3. Bagaimana langkah-langkah penelitian tindakan kelas?
4. Apa manfaat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas
2. Untuk mengetahui karakteristik penelitian tindakan kelas
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian tindakan kelas

1
4. Untuk mengetahui manfaat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas atau PTK adalah suatu kegiatan penelitian yang
berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan
mencobakan hal-hal yang baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran. PTK merupakan kegiatan penelitian yang dapat dilakukan secara
individu maupun kolaboratif. PTK individual merupakan penelitian di mana seorang
guru melakukan penelitian di kelasnya maupun kelas guru lain. Sedangkan PTK
kolaboratif merupakan penelitian di mana beberapa guru melakukan penelitian secara
sinergis di kelasnya dan anggota yang lain berkunjung ke kelas untuk mengamati
kegiatan.

Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori


dan praktek pendidikan titik hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan
sendiri, di kelas sendiri dengan melibatkan siswa sendiri, melalui sebuah tindakan
yang direncanakan, dilaksanakan, evaluasi, dan refleksi. Dengan demikian diperoleh
umpan balik yang sistematik mengenai apa yang selama ini dilaksanakan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ditekuninya.
Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya. Melalui PTK,
pendidik dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk
belajar yang lebih efektif, optimal, dan fungsional.

Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan


atau (planning), menerapkan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi
proses serta hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi
(reflecting), hingga seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan
tercapai (kriteria keberhasilan).

Berapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan kelas yaitu:

1. PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan


melakukan perubahan terhadapnya dan pelajaran sebagai konsekuensi terjadi
perubahan
2. PTK adalah partisipator, melibatkan orang yang melakukan kegiatan untuk
meningkatkan praktiknya sendiri
3. PTK dikembangkan melalui suatu self-reflective spiral: a spiral of cycles of
planning, acting, observing, reflecting the re-planning
4. PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama tergabung untuk
mengkaji praktik dan mengembangkan pemahaman tentang makna tindakan

2
5. PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka yang berpartisipasi dan
berkolaborasi dalam suatu tahapan PTK
6. PTK adalah proses belajar yang sistematik dalam proses tersebut
menggunakan kesejahteraan kritis membangun komitmen melakukan tindakan
7. PTK memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktik mereka
(guru)
8. PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk mengkaji secara
sistematik bukti yang menentangnya (memberikan hipotesis tindakan)
9. PTK memungkinkan kita untuk memberikan rasional justifikasi tentang
pekerjaan kita terhadap orang lain dan membuat orang menjadi kritis dalam
analisis (Taggart, 1996)

B. Karakteristik penelitian tindakan kelas


PTK mempunyai karakteristik yang berbeda dengan penelitian yang lain. PTK
merupakan penelitian kualitatif meski data yang diperoleh dapat berupa data
kuantitatif. Beberapa karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklus siklis (perencanaan, pemberian
tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian
2. Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu
(misal 2 sampai 3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperoleh
bukan hanya asal nebak
3. Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam
rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnya pun tidak untuk di generalisasi
meskipun mungkin diterapkan oleh guru lain dan di tempat lain yang konteksnya
mirip.
4. Bersifat partisipatoris dalam arti guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan
dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai
orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula
5. Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut
pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti: bukan menurut
sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti
6. Bersifat kolaboratif atau kooperatif artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi
kerjasama atau kerja bersama antara peneliti yaitu guru dan pihak lain demi
keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian
7. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu
dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru: menggarap
masalah-masalah besar
8. Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan
PTK tidak perlu dimanipulasi atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan
tercapainya tujuan penelitian
9. Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara
kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana
bukan yang rumit.

3
10. Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan
memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

C. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


1. Planning (perencanaan)
Yang termasuk dalam kegiatan planning adalah:
a. Identifikasi masalah, merupakan tahapan pertama dalam serangkaian tahapan-
tahapan penelitian. Oleh sebab itu identifikasi masalah merupakan tahapan
kualitas masalah yang diteliti.
b. Perumusan masalah, segera setelah teridentifikasi masalah dapat dirumuskan
ke dalam kalimat pernyataan sehingga terdapat aspek-aspek 5W
c. Analisis penyebab masalah dan pengembangan intervensi, setelah
mendapatkan masalah yang riil, problematik, bermanfaat langkah selanjutnya
adalah identifikasi penyebab masalah analisis penyebab munculnya masalah
dapat dijabarkan dengan mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan
penyebab masalah tersebut, suatu tindakan dapat dikembangkan
2. Action (melakukan tindakan)
Melakukan tindakan dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah
titik pada saat pelaksanaan ini guru harus mengambil peran dalam pemberdayaan
siswa sehingga mereka menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Kelas
diciptakan sebagai komunitas belajar daripada laboratorium tindakan. Jadi, cara-
cara empiris membagi kelas menjadi kelompok kontrol dan treatment harus
dihindarkan.
3. Observing (pengumpulan data)
Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk
memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran titik efek dari suatu
invensi (action terus dimonitor secara reflektif). Data kuantitatif tentang kemajuan
siswa (nilai) dan data kualitatif (minat atau suasana kelas) perlu dikumpulkan titik
langkah ini, peneliti menguraikan jenis-jenis data dikumpulkan, cara pengumpulan
data dan alat koleksi data (angkat, wawancara, observasi dan lain-lain) tentang
fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga
4. Analisis
Analisis merupakan usaha untuk memilih memilah, membuang,
menggolong-golongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data
untuk menjawab pertanyaan pokok seperti: tema apa yang dapat ditemukan pada
data ini atau seberapa jauh datanya dapat menyokong tema/arah/tujuan penelitian.
Misalnya diperoleh simpulan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar, dan
perhatian siswa. Hal ini diwujudkan adanya data dari hasil wawancara serta
observasi di kelas, dengan banyaknya anak yang bertanya secara tepat dan terarah
5. Reflekting

4
Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi: pada siswa, suasana kelas, guru. Pada tahap ini guru sebagai peneliti
menjawab pertanyaan mengapa, Bagaimana, dan sejauh mana intervensi atau
tindakan telah menghasilkan perubahan secara signifikan atau meyakinkan.
Kolaborasi dengan rekan guru akan memakan peran sentral dalam memutuskan
nilai keberhasilan (seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan: apa atau di
mana perubahan terjadi, mengapa demikian apa kelebihan dan kekurangan, serta
langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya).
6. Tindakan akhir
Ketika penelitian sudah dianggap selesai maka peneliti perlu menyusun
laporan penelitian titik pada bagian ini akan dapat diperoleh gambaran secara
menyeluruh dengan diberikan data lengkap. Hasil pengamatan dari siklus ke
siklus dapat disusun ke dalam grafik atau tabel dengan diberikan ulasan terhadap
perubahan ataupun perbaikan akibat tindakan yang dilakukan.

D. Manfaat Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran titik selain itu hasil-hasil PTK yang
dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai
kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat dalam jurnal
ilmiah
2. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung
profesionalisme dan karir guru
3. Mampu mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan atau sinergi antar guru dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal sekolah, dan
kelas. Hal ini memperkuat dan referensi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas yang dilakukan guru. Hasil belajar siswa pun dapat ditingkatkan
6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik menantang,
nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode,
teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian
bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

5
BAB lll

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu langkah nyata yang dilakukan oleh guru
dalam memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Hal ini didasari pada
permasalahan yang dihadapi oleh guru sangat beragam dalam kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan harus diidentifikasi dan diformulasi untuk dicarikan upaya pemecahan dalam
wadah penelitian tindakan kelas sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara
efektif

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki dan
dilakukan oleh guru untuk menjaga profesionalitas kinerjanya. Dengan penelitian tindakan
kelas dimungkinkan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran yang pada gilirannya akan
memperbaiki pola kualitas pendidikan nasional. Dengan demikian penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas
pendidikan

6
DAFTAR PUSTAKA

Widayati, Ani. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jurnal pendidikan akuntansi Indonesia. Vol
VI (1)

Susilowati, Dwi. (2018). Penelitian tindakan kelas (PTK) solusi alternatif problematika
pembelajaran. Edunomika. Vol.02(1)

Priyono, Andreas. (2002). Pedoman praktis pelaksanaan penelitian tindakan kelas


(classroom-Based Action Research). Proyek perluasan dan peningkatan mutu SLTP kantor
wilayah Depdiknas provinsi Jawa tengah.

Anda mungkin juga menyukai