Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN PRINSIP DASAR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

(Penelitian Tindakan Kelas)

Dosen Pengampu:

Juanda, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Randi Wardana (19.02.0004)


2. Bilham Ramadhan (19.02.0028)
3. Eky Novryaldie (19.02.0034)

Semester : VII-1

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”


PEMATANGSIANTAR
TA. 2022/2023
KATA PENGHANTAR

Assalaamu’alaikum, Wr. Wb.

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil‘aalamiin.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga


shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai umat yang
taat dan turut terhadap ajaran yang telah dibawa beliau,sehingga makalah tentang
“Konsep dan Prinsip Dasar Penelitian Tidakan Kelas” ini dapat terselesaikan.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada pembaca dapat


memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan Konsep dan
Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Sehingga dengan membaca isi dari
makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kebaikan dunia dan akhirat.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh


karena itu, kepada pembaca dan juga kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah
ini, kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyusunan makalah yang
selanjutnya akan ditugaskan.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para


pembacanya.

Amiin. Yaa Rabbal‘aalamiin.

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb.

PEMATANGSIANTAR, 8 SEPT 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas..........................................................3

B. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)........................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom


Action Research. PTK diindonesia mulai disosialisasikan dan diuji coba
laksanakan tahun 1998 oleh para guru SLTP dan MTs melalui dukungan dana
dunia loan 4042-IND,4062-IND,dan 40 95-IND melalui proyek perluasan dan
peningkatan mutu SLTP

Sebenarnya merupakan ciri khas dari Collaborative Classroom Action


Research (CCAR), dimana peneliti mempunyai teman untuk berdiskusi selama
melakukan penelitian. Tidak jarang peneliti yang tidak sadar akan masalah yang
sedang diteliti atau kehilangan masalah diperjalanan. Pada tahun kedua cara itu
masih dipertahankan tetapi lebih dimantapkan, dan jumlah gugus diperbanyak,
dan pada tahun ketiga dilakukan modifikasi jumlah anggota per gugus diperkecil
dan ada seorang guru yang berfungsi sebagai mentor pembimbing empat atu lima
orang anggota.

Ada variasi kepemimpinan kelompok PTK yang pertama yaitu variasi


pertama adalah guru inti atau instruktur yang memimpin kelompok PTK,
kegiatannya dititik beratkan pada Pembina contoh melakukan penelitian yang
baik, variasi kedua adalah kepala sekolah yang memimpin kelompok PTK,
kegiatannya ditiitk beratkan pada masalah manajemen. Pengalaman variasi kedua
tersebut cenderung lebih efektif dari yang variasi pertama. Hasil PTK telah
dipresentasikan berturut-turut dalam tiga simposium guru tingkat nasional yang
dikoordinasikan oleh proyek pusat Jakarta. PTK telah menjadi bagian yang
penting dari pekerjaan guru atau dosen, PTK sangat bermanfaat dalam kerangka
peningkatan kualitas pembelajaran yang muaranya berada pada peningkatan
kualitas hasil belajar.

1
2

Bagi pendidik melaksanakan PTK tidaklah terlalu sulit karena mereka


terbiasa menemukan masalah-masalah dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan, dengan adanya PTK guru dapat menerapkan hasil temuannya
sendiri atau temuan guru lain atau latar penelitiannya mirip dengan setting
kelasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian PTK?
2. Apa Saja Prinsip-Prinsip PTK?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Apa pengertian dari PTK
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip PTK
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam istilah bahasa Inggris adalah


Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas. 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga
pengertian yang dapat diterangkan.
1. Penelitian, merunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan, merunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada penelitian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik, yang dimaksud istilah kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama (Kunandar, 2011:45).
Dengan menggabungkan batasan pengertian 3 kata inti yaitu penelitian,
tindakan, kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah
penonjolan tindakan yang dilakukan sendiri, misalnya guru memberikan tugas
kelompok pada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas.
Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa,
misalnya siswa mengamati proses mencairnya es yang ditempatkan panci
tertutup dan panci terbuka atau didalam gelas. Siswa juga diminta
membandingkan dan mencatat hasilnya. Dengan kata lain, guru melaporkan

3
4

berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya perhatian


mereka pada proses yang terjadi.
Penelitian didefinisikan menurut sudut pandang yang berbeda, diantaranya
bahwa penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan , mencatat dan
menganalisa masalah, sebagai suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan
giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari pada kejadian
atau keadaan-keadaan dengan mkasud untuk menetapkan faktor-faktor pokokyang
menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru
hakikat penelitian yaitu:
1. Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan
perinsip-prinsip untuk proses penelitian menemukan, mengembangkan
, dan menguji kebenaran.
2. Dengan cara kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data
informasi keterangan
3. Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis, dan berdasarkan ilmu
pengetahuan dengan metode ilmiyah (Trianto,2012:11).
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat
keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan
yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan
situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Dengan semakin mantapnya psikologi kognitif yang mengedepankan


aspek konstruktivisme, para guru tidak lagi dianggap sekedar sebagai penerima
pembaharuan yang diturunkan dari atas, tetapi guru bertanggung jawab dan
berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri
melalui penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.
Latar belakang itulah yang melahirkan konsep PTK (Basuki, 2009:2).

Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action reseach dalam
bahasa inggris. Beberapa istilah lain yang sama-sama diterjemahkan dari
kata action research, adalah riset aksi, kaji tindak, dan riset tindakan, penelitian
5

tindakan ini diciptakan oleh Kurt lewin, sesorang sosiolog Amerika yang bekerja
pada proyek-proyek kemasyarakatan yang yang berkenan dengan integrasi dan
keadilan sosial dan keadilan sosial diberbagai bidang seperti perumahan dan
ketenagakerjaan. Karena dilaksanakan dikelas, maka penelitian tindakan kelas
(PTK). Dalam beberapa literatur bahasa inggris, PTK memiliki beberapa nama
yang berbeda meskipun konsepnya sama.

Menurut Ekawarna (2013:3-4) Penelitian tindakan kelas berfokus pada


kelas atau proses pembelajaran yang terjadi dikelas, bukan pada instrumen input
kelas (Silabus, RPP, Materi, dan lain-lain)ataupun output (hasil belajar). PTK
harus tertuju atau mengkaji mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas, makna
kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik (siswa) yang sedang belajar
yang tidak hanya terbatas didalam ruangan tertutup saja, tetapi dapat juga ketika
siswa sedang melakukan karyawisata, praktik dilaboratorium, dibengkel, dirumah,
atau ditempat lain, atau ketika siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru baik dirumah, disekolah atau tempat lain.

Menurut Arikunto PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian,


tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan
menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang
bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama.
Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada
objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi
beberapa periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa
belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang
menerapkan tindakan didalam kelas yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan aturan sesuai dengan
metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang
dilakukan bersama dikelas secara professional sehingga diperoleh peningkatan
pemahaman atau kualitas atau target yang telah ditentukan (Suyadi, 2012:18).
6

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang


dilaksanakan oleh guru didalam kelas, penelitian tindakan pada hakikatnya
merupakan rangkaian “riset tindakan” yang dilakukan secara siklik dalam rangka
memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan dalam PTK ditemukan
beberapa difinisi yaitu:

1. Hopkins PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur


penelitian dengan dengan tindakan substanstif, suatu tindakan yang
dialakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang
untukmemahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
proses perbaikan dan perubahan.
2. Rapoport PTK adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam
mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam mengatasi
secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan
membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam
kerangka etika yang disepakati bersama.
3. Kemmis PTK adalah sebuah bentuk inquiri reflektif yang dilakukan
secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu termasuk pendidikan.
4. Ebbutt PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan
tindakan-tindakan dalam pembelajaran.
5. Elliott PTK adalah kajian dari sebuah situasi sosial, dengan
kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi social
tersebuat.
6. Arikuntolo PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
7. Kuandar PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran
dikelasnya (Ekawarna, 2013:5).
7

Menurut Bahri penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan


yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses
sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. Dari beberapa definisi seperti yang
telah dikemukakan dimuka maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah
adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia
nyata.

Dalam pengertian tindakan terkandung sebuah kata yang menunjukkan


adanya kegiatan yaitu tindakan.tujuan untuk keberhasilan siswa dalam belajar
yang tidak menggunakan tindakan pembelajaran sehari-hari,beberapa contoh
gambaran penyajian PTK yaitu : dalam pembelajaran umurnya, guru masih
menggunakan metode ceramah, yaitu menyampaikam meteri ajar hanya dengan
melisankan terus menerus.dalam penelitian pembelajaran melalui penelitian
tindakan, guru buakn memberikan siswa hanya mendengarkan secara
pasif,melainkan meyuruh siswa untuk menanggapi apa yang disampaikan guru,
inilah yang dimaksud dengan tindakan (Suharsimi, 2015:5-6).

Sementara frence dan bell mendefinisikan penelitian tindakan dari dua segi
yaitu:

1. Penelitian tindakan adalah pengumpulan data penelitian yang dilakukan


secara sistematis tentang suatu system yang sedang berjalan dan
sehubungan dengan tujuan atau kebutuhanberdasarkan data atau hipotesis
dan menilai hasil tindakan dengan mengumpulkan banyak data.
2. Penelitian tindakan adalah aplikasi penelitian ilmiah untuk menemukan
fakta dan eksperimentasi masalah masalah praktis yang membutuhkan
fakta solusi dan melibatkan kolaborasi dan kerjasama ilmuwan, praktisi
dan pihak lain yang berkepentingan.

Berdasarkan definesi diatas merujuk pada suatu pengertian, bahwa


penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang
dilakukan oleh seseorang secara individual atau kolektif yang bertuuan untuk
8

mengubah atau memperbaiki berbagai hal tentang permasalahan yang mendesak


dalam suatu komunitas atau kelompok.

Dalam pengembangan, penelitian tindakan (action research), sebagai salah


satu metode penelitian dalam ilmu-ilmu social, ilmu humaniora dan ilmu-ilmu
alam merambah dalam dunia pendidikan hal ini sebagai upaya untuk mengatasi
masalah-masalah praktis dalam pembelajaran. Pelaku pendidikan utama dalam hal
ini adalah guru, dimana dengan peranannya pada proses pembelajaran akan
menentukan pencapaian hasil belajar.

A.Suhaenah suparno mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai


salah satu cara mengembangkan profesionalitas guru dengan jalan
memberdayakan mereka untuk memahami kinerja sendiri dan penyusunan
rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.

Kisyani pada pelatihan PTK mendefinisikan classroom action


research sebagai action research yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas yang
dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu
terselesaikan.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian


tindakan kelas penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri ketika
mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam
upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.PTK adalah suatu kegiatan
penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan pembelajaran yang diberikan
tindakan yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas yang bertujuan
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas, dalam
makna spesifik yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.

B. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Hopkins (1993:57-61) ada enam prinsip penelitian tindakan


kelas, sebagai berikut.
1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun kegiatan penelitian
9

yang diterapkan melalui tindakan kelas ini, seyogianya tidak


berdampak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Ada tiga
catatan yang dapat dikemukakan berkenaan dengan prinsip yang
pertama ini. Pertama, dalam mencobakan suatu tindakan pembelajaran
yang baru, selalu ada kemungkinan bahwa setidak-tidaknya pada
awalnya-hasilnya kurang dari yang dikehendaki, bahkan mungkin
kurang dari yang telah diperoleh saat melakukan cara lama karena
bagaimanapun tindakan perbaikan ini masih pada taraf percobaan.
Guru harus menggunakan pertimbangan serta rasa-tanggung jawab
profesionalnya dalam menimbang-nimbang jalan ke luar yang akan
ditempuhnya dalam upaya memberikan yang terbaik bagi siswanya.
Kedua, iterasi dari siklus tindakan juga dilakukan dengan
mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan,
khususnya dari segi pembentukan pemahaman yang mendalam dengan
ditandai oleh adanya kemampuan menerapkan pengetahuan yang
dipelajari melalui analitis, sintetis dan evaluasi informasi, bukan
terbatas dari segi terkabarkannya GBPP kepada siswa dalam kurun
waktu yang telah dipatok (deep understanding versusu comment
coverage) Dan Ketiga, penetapan siklus tindakan dalam PTK mengacu
kepada penguasaan yang ditargetkan pada tahap perencanaan, dan
sama sekali tidak mengacu kepada kejenuhan informasi (saturation of
information) sebagaimana yang lazim dipedomani dalam proses iteratif
pengumpulan data penelitian kualitatif.
2. Prinsip Kedua, Metode pengumpulan data yang digunakan tidak
menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang
mengganggu proses pembelajaran. Dengan kata lain, sejauh mungkin
harus digunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani
sendiri oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang
bertugas mengajar secara penuh. Sebagai contoh, penggunaan tape
recorder memang akan menghasilkan rekaman yang lengkap
dibandingkan dengan perekaman manual, namun peningkatan waktu
yang diperlukan untuk mencermati data melalui pemutaran-ulang
10

mungkin akan terasa berlebihan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan


teknik-teknik
perekaman data yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan
informasi yang cukup signifikan serta dapat dipercaya.
3. Prinsip yang ketiga, sebagai prinsip yang mungkin paling terbuka
untuk diperdebatkan. Prinsip ketiga adalah bahwa metologi yang
dipergunakan harus cukup fleksibel sehingga memungkinkan guru
dapat mengidentifikasikan serta merumuskan hipotesis secara cukup
meyakinkan, dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan
pada situasi kelasnya, serta dapat memperoleh data yang dapat
digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya. Oleh
karena itu, meskipun pada dasarnya terpaksa memperbolehkan
kelonggaran-kelonggaran, namun penerapan asas-asas dasar telah taat
kaidah tetap harus dipertahankan.
4. Prinsip keempat, masalah penelitian yang diusahakan guru seharusnya
merupakan masalah yang cukup merisaukannya, dan bertolak dari
tanggungjawab profesionalnya, sebagai Guru yang juga memiliki
komitmen terhadap atasannya. Selain itu, komitmen ini juga diperlukan
sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk bertahan dalam
pelaksanaan kegiatan yang secara nyata menuntut lebih dari yang
sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas
mengajarnya secara rutin. Dengan kata lain, pendorong utama
pelaksanaan PTK dalah komitmen profesional untuk memberikan
layanan yang terbaik terhadap siswanya. Dilihat dari sudut pendang ini,
desakan untuk sekedar mengabarkan pokok bahasan sesuai dengan
GBPP dapat dan perlu ditolak karena alasan profesional yang
dimaksud.
5. Prinsip kelima, dalam menyelenggarakan PTK guru harus selalu
bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika
yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan
karena selain melibatkan anak-anak manusia, PTK juga hadir dalam
suatu konteks organisasional sehingga penyelenggaraannya harus
11

mengindahkan tata-krama kehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa


PTK harus diketahui oleh pimpinn lembaga, disosialisasikan kepada
rekan-rekan dalam lembaga kancah, dilakukan sesuai dengan kaidah-
kaidah kajian ilmiah serta dilaporkan hasilnya sesuai den tata krama
penyusunan karya tulis akademik, di samping tetap mengedepankan
kemasalahan subyek didik.
6. Prinsip keenam, Meskipun mata pelajaran dan kelas merupakan
cakupan tanggung jawab guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh
mungkin harus digunakan classroom exceeding perspective dari arti
bahwa permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan/
atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah
secara keseluruhan. Perspektif yang lebih luas ini akan lebih terasa
urgensinya bila PTK dilakukan lebih dari seorang pelaku tindakan (dua
atau lebih guru).
Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
didalam kelas, maka pelaksanaannya tidak boleh mengganggu guru dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari berikut prinsip-prinsip pelaksanaan PTK bagi
guru yaitu:

1. Tugas utama guru adalah mengajar pelaksanaan PTK tidak boleh


menggangu tugas mengajar guru.
2. Metode mengumpulkan data yang digunakan dalam PTK jangan sampai
menyita waktu guru.
3. Metodologi yang digunakan dalam PTK khusus memberi kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan hipotesis yang dapat diandalkan dan
mengembangkan strategi yang cocok dengan kondisi kelas tempat guru
mengajar.
4. Masalah yang menjadi tema penelitian hendaknya masalah yang berakar
dari kelas dan cukup signifikan untuk dipecahkan melalui PTK.
5. Sejauh mungkin PTK hendaknya dikembangkan kearah penelitian dalam
ruang lingkup sekolah (Ekawarna. 2013:22-23).
12

Penelitian memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang


penelitian tindakan, perlu kiranya difahami bersama beberapa prinsip-prinsip yang
harus dipenuhi berminat dan akan melkukan penelitian tindakan. Menurut
Suharsimi, (2015:5-6) adapun prinsip-prinsip dimaksud sebagai berikut

1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin


2. Kesadaran diri untuk memperoleh kinerja
3. SWOT sebagai dasar berpajak
4. Upaya empiris dan sistematis
5. Prinsip smartdalam perencanaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memerlukan
tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK memang penting dan perlu
dipahami serta dilaksanakan oleh guru. Guru sendiri yang akan melakukan,
melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang
selama ini dilakukan telah memiliki keefektifan yang tinggi.
Dalam pelaksanaan PTK, peneliti perlu memahami karakteristik dan
prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. Ada
beberapa tujuan dari pelaksanaan PTK antara lain kualitas praktik pembelajaran di
sekolah, relevansi pendidikan, mutu hasil pendidikan, dan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Sedangkan manfaatnya secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu
segi akademik dan segi praktis.
B. Saran
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan
kualitas guru, oleh karena itu dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini guru
harus memperhatikan prinsip-prinsip PTK agar penelitian yang dilakukan dapat
menghasilkan hasil yang maksimal dan bermanfaat baik untuk
pembelajaran,siswa, guru, sekolah maupun teori pendidikan.
Dari pembahan diatas tentang Penelitian Tindakan Kelas diharapkan
pembaca yaitu Guru atau calon guru dapat mengimplementasikannya dikelas,
diharapkan dari adanya penuliasan ini untuk menambah wawasan guru atau calon
guru untuk bisa menjadi guru yang berkompeten dalam menangani masalah
dikelas ataupun disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2012. “Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik”.

Jakarta : prestasi pustakarya.

As’adie, Basuki.2009 “Desain Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas”.

Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.

Ekawarna.2013 “Penelitian Tindakan Kelas” (Jakarta, Rreferensi

Suyadi. “Panduan Penelitian Tindakan Kelas”,Yogyakarta : Diva Press

Kunandar, 2011 “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas” Jakarta : PT.

Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai