Disusun Oleh :
Kelompok 2
Kelas F / 2017
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Dan apabila ada
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf sebesar-
besarnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sendiri melalui penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran yang
dikelolanya. Latar belakang itulah yang melahirkan konsep PTK (Basuki
2009:2)
Dalam PTK umumnya guru mempunyai rasa-tanggunggung jawab atau
committed untuk mengubah diri, cara berfikir, dan/ atau cara kerjanya sesuai
dengan arahan yang dapat ‖dibacanya‖ dari hasil penyelenggaraan PTK di
kelas/ sekolahnya. Berdsarkan pemahaman yang dibentuknya sendiri (self-
constructed knowledge) yang diperolehnya melalui PTK terebut, guru
kemudian secara sistematis menjajaki alternatif- alternatif tindakan untuk
meningkatkan kinerjanya menuju ke arah perbaikan dan/atau peningkatan.
Oleh karena itu, McNiff (1993:9) menekankan bahwa dengan dan dalam
kegiatan PTK, guru terbiasakanan menyambut tantangan peningkatan
kinerjanya dengan membuka diri terhadap pengalaman dan berbagai proses
pembelajaran yang baru. Dengan demikian tindakan-tindakan dalam PTK
juga memicu dan memacu pertumbuhan dalam jabatan bagi guru. Sehingga
dapat dikatakan bahwa PTK berpijak pada dua landasan, yaitu landasan
involment – yaitu, keterlibatan guru secara langsung dalam penggelaran PTK.
Dalam segi psikologik dan improvement – muncul adanya komitmen guru
untuk melakukan perbaikan, termasuk perubahan (baca:perbaikan), dan dari
segi pedagogik terdapat perubahan dalam cara berfikir dan kerjanya sendiri.
Dengan istilah lainnya bahwa PTK merupakan: self-reflective inquiry of, as
well as in real situation.
Kasihani (1999), yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK
adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-
tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian
jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari. Pada pelaksanaannya, setiap masalah yang diungkap dan
dicarikan jalan keluar haruslah masalah yang benar-benar ada dan nyata
dialami oleh guru.
Sedangkan menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
4
Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran
sehari-hari yang dialami guru.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan
yang menerapkan tindakan didalam kelas yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan aturan
sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode
atau siklus agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara professional sehingga
diperoleh peningkatan pemahaman atau kualitas atau target yang telah
ditentukan. Dari beberapa definisi seperti yang telah dikemukakan dimuka
maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau
perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata PTK secara
lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
5
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan
proses pembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill
dan metode baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi
kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
6. Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran
di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
7. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
9. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan
proses pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu
hasil pendidikan juga untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-
sumber daya yang terintegrasi di dalamnya (Kunandar 2008:63).
Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu
siswa/pembelajaran, guru dan skolah. Tiga komponen itulah yang akan
menerima manfaat dari PTK.
1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran Dengan adanya pelaksanaan
PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik
strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat dianalisis dan
didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan
berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki,
maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil
belajar siswa diharapkan akan meningkat. Ini menunjukkan adanya
hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan haisl belajar
siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan
dan kemauan untuk melakukan PTK.
2. Manfaat bagi guru Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
6
a) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di
kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa
puas bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat
bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan
kinerjanya secara professional, karena guru mampu menilai,
merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya seorang praktisi
yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama ini,
namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin
melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif
c) Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain,
namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku
perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-
teori dan praktik pembelajaran
d) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu
merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya
sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan,
kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa
depan dan mengembangkan alternative masalah / kelemahan yang
ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah
guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat (Daryanto 2006:18).
3. Manfaat bagi sekolah
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan
perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka
sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan
berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para
gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja
sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
7
meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan
di sekolah tersebut. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi
guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus
diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan
kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan
meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas
secara berkesinambungan.
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanaan
penelitian tindakan kelas itu terkait komponen pembelajaran antara lain:
1. Inovasi pembelajaran. 2. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah
dan tingkat kelas. 3. Peningkatan profesionalisme guru (Zainal
2006:18).
9
belajar di dalam/luar kelas, dan sebagainya).
4. Sistem evaluasi (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah
evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrument
evaluasi berbasis kompetensi, dan sebagainya).
5. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah
implementasi Kurikulum 2013, interaksi pendidik-peserta didik, peserta
didik-bahan belajar, dan lingkungan pembelajaran, dan sebagainya.
6. Unsur Lingkungan baik lingkungan siswa di kelas, sekolah,
maupun yang melingkungi siswa dirumahnya. Informasi tentang
lingkungan ini dikaji bukan untuk dilakukan campur tangan, tetapi
digunakan sebagai pertimbangan dan bahan untuk pembahasan.
7. Unsur pengelolaan merupakan gerak kegiatan sehingga mudah
diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Yang digolongkan
sebagai kegiatan pengelolaan misalnya cara mengelompokkan siswa
ketika guru memberikan tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan,
tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik
siswa dan sebagainya.
10
Masalah yang akan diangkat menjadi topik PTK sebaiknya dikembangkan
secara berkelanjutan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, selama kurun
waktu satu semester atau satu tahun pembelajaran. Hal ini mengandung arti
bahwa guru sebagai peneliti harus senantiasa meninjau dan memperbaiki
rumusan masalah PTK yang dikembangkan secara berkelanjutan, demikian
halnya dengan hipotesis tindakan dan pelaksanaanya.
Lebih lanjut, masalah pembelajaran yang dapat dijadikan topik atau tema
PTK, dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran.
2. Strategi pembelajaran.
3. Perubahan sikap dan nilai yang dapat mendorong tumbuhnya sikap yang
lebih positif terhadap berbagai aspek kehidupan.
4. Pengembangan profesionalisme guru, misalnya meningkatkan
keterampilan mengajar, mendayagunakan sumber belajar, dan lain-lain.
5. Modifikasi perilaku, pengenalan bertahap terhadap teknik modifikasi
perilaku yang dapat menunjang standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
6. Manajemen, meningkatkan efisiensi aspek tertentu dari manajemen
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
7. Penilaian, melakukan penilaian hasil belajar yang adil dan transparan.
11
Berkaitan dengan masalah pembelajaran yang dapat dikaji melalui PTK,
Herawati ( dalam buku praktek penelitian tindakan kelas oleh Mulyasa )
mengelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu
12
14. Feedback atau umpan balik dalam pembelajaran.
15. Penggunaan hadiah dan hukuman dalam pembelajaran.
16. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
17. Kerja sama mutualisme sekolah dengan masyarakat.
c. Identifikasi Masalah
13
3. Penting bagi guru sebagai peneliti dan sejalan dengan rencana
pengembangan sekolah.
4. Dapat dipecahkan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, dan biaya
yang ada.
5. Mengungkap berbagai aspek fundamental mengenai sebab dan akibat
sehungga pemecahannya dapat dilakukan berdasarkan hal-hal yang
fundamental pula.
6. Adanya alas an rasional, logis, dan sistematis yang mendasari perlunya
penelitian tersebut dilakukan.
7. Adanya metode dan prosedur yang jelas untuk menemukan jawaban
terhadap masalah tersebut.
8. Masalah tersebut berada dalam jangakauan tugas guru yang dapat
dihadapi secara proporsional dan professional.
9. Masalah tersebut riil dan problematika yang memerlukan pemecahan
dengan segera.
d. Analisis Masalah
Setelah terindentifikasi masalah-masalah yang akan dijadikan topik PTK,
selanjutnya dianalisis untuk menentukan tingkat kepentingannya dan
dampaknya terhadap pembelajaran., Analisis masalah perlu dilakukan untuk
mengetahui dimensi-dimensi problematik dan untuk memberikan penekanan
yang memadai terhadap pentingnya masalah.analisis masalah melibatkan
berbagai jenis kegiatan, termasuk dsikusi antara guru sebagai peneliti
dengan teman sejawat untuk menentukan masalah yang tepat dan
mengetahui tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang diperlukan.
Analisis merupakan dasar peertimbangan untuk merencanakan waktu
dalam setiap siklus, mengidentifikasi indikator perubahan, serta mengukur
perubahan dan peningkatan yang terjadi sebagai dampak dari tindakan yang
dilakukan.
Untuk memastikan akar penyebab masalah, beberapa teknik
pengumpulan data dapat diterapkan, misalnya: mengembangkan angket,
mewawancarai siswa, mengadakan observasi langsung dikelas.
e. Memilih Masalah
14
Memilih masaah merupakan kegiatan untuk menentukan atau
menetapkan masalah yang layak diangkat ,menjadi topik PTK. Untuk
kepentingan tersebut terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam
memilih masalah.
1. Masalah yang dipilih harus faktual, fundamental, dan benar-benar terjadi
dalam pembelajaran.
2. Masalah yang dipilih harus problematis, belum ada yang membahas, dan
perlu ditangani atau dipecahkan dengan segera.
3. Masalah yang dipilih harus dapat dicari dan diidentifikasi faktor
penyebabnya, sebagai dasar untuk menentukan alternatif tindakan.
4. Masalah yang dipilih berada dibawah kewenangan dan tanggung jawab
guru.
5. Masalah yang dipilih harus memiliki nilai strategis bagi perbaikan dan
peningkatan proses dan hasil pembelajaran.
15
dipaparkan secara deklaratif, jelas, padat dan tidak memberi kemungkinan
penafsiran yang bergam.Usahakan jumlah kata judul tidak lebih dari dua puluh
kata.Judul haruslah mencerminkan sebuah aktivitas, mudah dipahami dan kita
dapat menembak isi penelitian tersebut. Hal pokok yang harus tertulis dalam
judul adalah gambaran dari apa yang dipermasalahkan dalam PTK yang
merupakan variable Y (misalnya: peningkatan hasil belajar siswa) dan bentuk
tindakan (treatment) yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah
yang merupakan variable X (penerapan model pembelajaran kooperatif). Judul
PTK juga harus memuat keterangan tentang tempat penelitian, waktu penelitian,
kelas yang dijadikan penelitian dan mata pelajaran apa yang dijadikan PTK.[18]
Umumnya dibawah judul dituliskan pula sub judul. Sub judul ditulis untuk
menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi, misalnya dimana
penelitian dilakukan, kapan, dikelas berapa, dll. Berikut beberapa contoh judul
PTK :
NO JUDUL PTK
2. Meningkatkan Sikap Positif Peserta Didik Melalui Metode Bermain Peran di SD…..
3. Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Tutor Sebaya pada Peserta Didik Kelas … SD…
5. Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Melalui Belajar Kelompok pada Mata Pelajaran …
Kelas … SD…
6. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Peserta Didik dalam Mengikuti Mata
Pelajaran …. Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions) di SD…
7. Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Penerapan
Pembelajaran Model Problem Based Learning MataPelajaran…. di SD….
8. Upaya Peningkatan Kemampuan Peserta Didik dalam Pemahaman Konsep Melalui
Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme dan Kontekstual pada Mata Pelajaran …. di
SD….
9. Upaya peningkatan Kemampuan Peserta Didik dalam Pemecahan Masalah pada Mata
Pelajaran…. dengan penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri di SMP. 16
17
BAB III
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Mulyasa, E. 2010.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
20