Disusun Oleh :
Muhammad Rifai
Nur Rofiah
Citrab Meliana Olga
Kelas : PAI 5 A
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karunia
Nya kepada kita semua khususnya kepada saya atas nikmat kesehatan dan nikmat
Tholabul ‘Ilmi sehingga mendapatkan kemudahan dan kelancaran yang membuat
saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan cepat dan tepat. Sholawat beriring
salam sama – sama kita hadiahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad
S.A.W penerang didalam kegelapan, revolusioner umat dari kehidupan yang di isi
dengan penuh kebodohan menuju kehidupan yang penuh dengan Ilmu Pengetahuan
seperti saat ini.
Kelompok I
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)..........................................................5
B. Model-model Penelitian Tindakan Kelas.................................................................6
C. Implementasi Penelitian Tindakan Kelas.................................................................8
BAB III..................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................10
A. Kesimpulan...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 3 bahwa pendidikan nasional
befungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan salah
satu tujuan kemerdekaan bangsa kita, seperti dinyatakan pada alinea
keempat Pembukaan UUD 1945..
Guru memainkan peranan dalam menentukan pencapaian keberhasilan
proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Guru menduduki posisi
sentral dalam menyukseskan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Peserta didik hanya bisa belajar jika tersedia lingkungan belajar yang
kondusif dan gurulah yang mempersiapkan semuanya. Berkenaan dengan
peran guru Brown (2000) menyatakan bahwa guru bertugas membimbing
dan memfasi-litasi peserta didik dalam belajar. Untuk dapat menjalankan
peranannya dengan baik, setiap guru dituntut memiliki kemampuan
sebagai seorang profesional dibidangnya.
Guru-guru yang profesional adalah guru-guru yang mampu
mengantarkan peserta didik untuk akses ke zona keberhasilan dalam
belajar. Dalam kaitannya dengan peranan guru sebagai profil sentral
dalam proses pembelajaran, upaya peningkatan profesionalisme guru
merupakan hal penting yang tidak bisa di tawar-tawar lagi. Banyak cara
atau strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan profesionalisme
guru. Salah satu diantaranya yang akhir-akhir ini berkembang pesat adalah
melalui penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.
Untuk melakukan Penelitian Tindak Kelas (PTK), terlebih dahulu di
kemukakan model-model atau desain-desain penelitian tindakan yang
selama ini digunakan. Hal ini dimaksudkan agar wawasan kita menjadi
lebih luas dan dengan mengetahui berbagai design model penelitian
tindakan kelas, design yang dikebangkan akan menjadi lebih jelas dan
terarah. Pada prinsipnya diterapkan PTK dimaksudkan untuk mengatasi
suatu permasalahan yang terdapat didalam kelas. Ada beberapa model
atau design yang dapat diterapkan. Design-design tersebut diantaranya :
1). Model Kurt Lewin, 2). Model John Elliot, 3). Model Mckernan, 4).
Model Hopkins dan Dave Ebbutt, 5).Model Kemmis Mc Taggart.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan Penlitian Tindakan Kelas?
2. Bagaimana Siklus Penlitian Tindakan Kelas?
3. Bagaimana identifikasi model PTK menurut Kurt Lewin?
4. Bagaimana identifikasi model PTK menurut Kemmis dan Mc
Taggart ?
5. Bagaimana identifikasi model PTK menurut Hopkins dan Dave
Ebbutt?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka terdapat tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari Penlitian Tindakan Kelas?
2. Untuk mengetahui Siklus Penlitian Tindakan Kelas?
3. Untuk mengetahui identifikasi model PTK menurut Kurt Lewin?
4. Untuk mengetahui identifikasi model PTK menurut Kemmis dan
McTaggart?
5. Untuk mengetahui identifikasi model PTK menurut Hopkins dan
Dave Ebbutt?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Suharsimi (2002) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas melalui definisi
dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
1. Penelitian adalah kegiatan menermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Sedangkan Kemmis (1988) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah
suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam
situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka (Sanjaya, hal.
24). Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas
daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu di luar
pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, manajemen, dan
industri (Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila penelitian tindakan yang berkaitan
pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas, maka
penelitian tindakan tindakan ini disebut PTK.
Rapoport dalam Hopkins dikutip dalam Wiriaatmadja, menjelaskan
penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara
praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian
tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati
bersama (Wiriaatmadja, 2005:12).
Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom action research (CAR) adalah
action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research
pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang
dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu
terpecahkan.
Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas (PTK) pada
hakekatnya merupakan penelitian kualitatif berupa rangkaian riset- tindakan.
Riset tindakan yang dilakukan secara siklik untuk memecahkan masalah
pembelajaran sehari-hari yang dialami oleh guru dan meningkatkan mutu
pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik
pembelajaran di kelas.
B. Model-model Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa model Penelitian Tindakan Kelas. Berikut akan dibahas tiga
model
Penelitian Tindakan Kelas.
1. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan dari berbagai model penelitian tindakan
karena Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian
tindakan atau action research. Dengan demikian Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ada yang mengacu pada model Kurt Lewin. Komponen
pokok dalam penelitian tindakan Kurt Lewin adalah:
1) perencanaan (planning)
2) tindakan (acting)
3) pengamatan (observing)
4) refleksi (reflecting).1
Hubungan keempat konsep pokok tersebut digambarkan dengan diagram
sebagai berikut :
1
diadaptasi dari Depdiknas, 2005
2. Model Kemmis & Taggart Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt
Lewin dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart. Komponen tindakan
(acting) dengan pengamatan (observing) disatukan dengan alasan kedua
kegiatan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena kedua kegitan
harusalah dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsung suatu
kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin.
Bentuk model dari Kemmis dan Mc. Taggart dapat divisualisasikan
sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (PTK) pada hakekatnya merupakan
penelitian kualitatif berupa rangkaian riset- tindakan. Riset tindakan yang
dilakukan secara siklik untuk memecahkan masalah pembelajaran sehari-hari
yang dialami oleh guru dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik
pembelajaran di kelas.
Depdiknas, 2005