Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR PENELITIAN


TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Penelitian Tindakan Kelas

Dosen pengampu : Rista Erika, M. Pd.

Oleh :

Ai Silpi Padilah

Rosi Jamilah

Prodi :
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
STIT AL-AZAMI CIANJUR
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pola Orientasi Moral Usia Dini” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Rista, M. Pd. yaitu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
mengatahui ilmu pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat


kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai
dari usaha yang kecil.

Atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Cianjur, 29 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Penelitian.....................................................................................3
B. Hubungan Penelitian dengan Penelitian Tindakan.......................................5
C. PTK Merupakan Bagian Dari Penelitian Tindakan......................................6
D. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas..........................................................6
E. Ciri Khusus Penelitian Tindakan Kelas........................................................9
F. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas.................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembaharuan pendidikan selalu mengalami perbaikan, sehingga
pembelajaran tidak hanya berbasis akademik saja. Berbagai penemuan
teori- teori pembelajaran selalu digencarkan agar pendidikan mengalami
inovasi yang terus menerus berkembang. Memasuki zaman yang berbasis
teknologi, maka pendidikan pun tak mau kalah jauh selalu memajukan
teknologi dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Salah satu pembaruan pendidikan yaitu dengan adanya suatu
penelitian yang mencari titik kelemahan dalam suatu pembelajaran yang
dilakukan dalam lingkup kelas. Dalam hal ini guru memang menjadi objek
sebagai pembaruan dalam pendidikan, sehingga seorang guru secara tidak
langsung juga dituntut untuk dapat melakukan sebuah penelitian dengan
berbekal pengetahuan, kesabaran, dan ketekunan.
Adanya masalah yang memicu guru untuk melakukan sebuah
penelitian tidak lain karena kesadaran guru itu sendiri yang menginginkan
masalah tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran
agar menjadi yang lebih baik. Sehingga guru ingin mencari kelemahannya
sendiri. Kemudian mencoba menyempurnakan dengan diadakannya
sebuah penelitian tindakan kelas. Dengan adanya penelitian ini, guru
dituntun untuk berfikir kritis dan memperbaiki pola berfikirnya, yaitu
bahwa mengajar tentunya tidak hanya datang secara rutin lalu memberi
penjelasan kepada peserta didik kemudian selesai. Oleh karena ini,
pembahasan makalah ini, dimulai dari konsep dasar dan prinsip-prinsip
PTK. Oleh karenanya, perlu adanya pemahaman yang baik, sehingga
tujuan yang ingin dicapai bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Penelitian ?
2. Bagaimana Hubungan penelitian dengan penelitian tindakan ?
3. Apakah PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan ?
4. Apa itu Pengertian penelitian tindakan kelas ?
5. Apa saja Ciri khusus penelitian tindakan kelas ?
6. Apa saja Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian.
2. Untuk mengetahui hubungan penelitian dengan penelitian tindakan.
3. Untuk mengetahui bahwa PTK juga merupakan bagian dari penelitian
tindakan.
4. Untuk mengetahui pengertian penelitian tindakan kelas.
5. Untuk mengetahui ciri khusus penelitian tindakan kelas.
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian
Seringkali penelitian (research) didefinisikan sebagai sebuah upaya
menemukan pengetahuan baru. Hal ini memang sudah sewajarnya karena
pengetahuan merupakan sesuatu yang dicari dan ingin dimiliki oleh
manusia untuk dapat memahami hal-hal di sekitarnya.
Dalam perkembangannya penelitian didefinisikan sebagai sebuah
upaya menemukan jawaban secara ilmiah dari sebuah masalah yang
dihadapi manusia. Ilmiah dalam konteks tersebut, diartikan sebagai
landasan atas bangunan ilmu tertentu. Dengan demikian pengetahuan yang
bersifat ilmiah diperoleh melalui sebuah proses pendekatan ilmiah yang
disebut penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertentu. Teori yang
berkembang melalui penelitian yang sistematis dan terkendali akan dapat
diuji validitas dan reliabilitasnya, artinya jika penelitian tersebut dilakukan
oleh orang lain dengan metode dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil
yang sama pula.
Jadi pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang
serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut bersifat
obyektif dan tidak diwarnai hal-hal yang bersifat subyektif. Penelitian
sebagai bentuk khusus dari metode ilmiah memiliki beberapa sifat yang
penting, yaitu penelitian mempergunakan teknik-teknik yang teliti dan
sistematik, dan pemecahan masalah didasarkan atas pengetahuan yang
sejauh ini telah dicapai oleh penelitian yang terdahulu. Dengan bertolak
pada pengetahuan itu, penelitian disusun secermat mungkin, dengan
teknik-teknik yang memiliki validitas setinggi mungkin. Pengumpulan
data yang dilakukan penekannya adalah untuk menguji, bukan mutlak
membuktikan, kebenaran atau ketidak benaran hipotesis. Dalam penelitian
dilakukan pengolahan data dan mengorganisasikannya dalam ukuran-

3
ukuran kuantitatif atau kualitatif, yang kemudian dianalisis serta
disimpulkan hasilnya. Selanjutnya hasil penelitian dilaporkan dalam
bentuk yang sistematis, mengandung penjelasan masalah, tujuan, jenis
penelitian, pengumpulan data, analisis dan kesimpulan. Di bawah ini
dituliskan beberapa arti penelitian, yang mana penelitian adalah :
1. Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan.
2. Proses mencari atau menemukan jawaban secara cermat dan
sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui
jawabannya.
3. Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan
secara deduktif, induktif atau verifikatif.
4. Proses mencari jawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajian pustaka,
pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan penyimpulan.
5. Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan.
6. Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-prinsip
umum, serta mengadakan ramalan generalisasi.
Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu:
1. Melakukan kajian terhadap permasalahan.
2. Melakukan kajian teoretis dari permasalahan untuk kemudian secara
deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi.
3. Mengumpulkan data empiris guna pengujian hipotesis.
4. Mengadakan uji hipotesis, dan
5. Membuat kesimpulan.
Penelitian dikatakan berhasil atau selesai apabila pertanyaan yang
diajukan pada saat dimulainya penelitian telah terjawab. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan
secara terus-menerus dan tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat
final karena sering kali hasil penelitian seseorang harus tunduk pada
penelitian orang lain di kemudian hari yang mampu membantah kebenaran
hasil penelitian sebelumnya.

4
B. Hubungan Penelitian dengan Penelitian Tindakan
Mengingat luasnya cakupan kerja penelitian maka penelitian
dikelompokkan dan diberi nama yang spesifik. Misalnya, adanya
kelompok penelitian deskriprif dan penelitian eksperimental.
Penelitian deskriptif merupakan paparan (deskripsi) informasi
tentang suatu gejala, peristiwa, kejadian sebagaimana adanya. Berbeda
dengan penelitian eksperimen, pada penelitian deskriptif tidak diadakan
perlakuan. Penelitian ini mengkaji dan memaparkan sesuatu keadaan
sebagaimana adanya.
Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau
perlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu
hipotesis dengan ciri khusus:
1. Adanya variabel bebas yang dimanipulasi.
2. Adanya pengendalian atau pengontrolan terhadap semua variabel lain,
kecuali variabel bebas yang dimanipulasi.
3. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap variabel terikat sebagai
akibat dari tindakan manipulasi variabel bebas.
Di samping kedua penelitian tersebut, ada pula yang dinamakan
penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan bukan lagi
mengetes sebuah perlakuan, tetapi sudah mempunyai keyakinan akan
ampuhnya sesuatu perlakuan. Pada penelitian tindakan, peneliti langsung
menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati, seraya mengikuti proses
serta dampak perlakuan yang dimaksud. Dengan demikian, penelitian
tindakan ini dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian
deskriptif maupun eksperimen.
Ada pula yang menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan
penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus. Jika dalam penelitian
eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari suatu perlakuan
(treatment,tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada penelitian
tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan akibat dari

5
tindakan yang dibuatnya. Berdasarkan hasil pencermatan itu, dapat
dilakukan tindakan berikutnya sehingga diperoleh informasi yang mantap
tentang dampak tindakan yang dibuatnya.

C. PTK Merupakan Bagian Dari Penelitian Tindakan


Berdasarkan tujuannya penelitian tindakan dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan partisipasi (participatory action research), yang
menekankan keteriibatan masyarakat agar merasa ikut serta memiliki
program kegiatan tersebut, serta berniat ikut aktif memecahkan
masalah berbasis masyarakat.
2. Penelitian tindakan kritis (critical action research) yang menekankan
adanya niat yang tinggi untuk bertindak memecahkan masalah kritis.
3. Penelitian tindakan institusi (institutional action research), yaitu
dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi
pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas
lembaga.
4. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau
dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di
kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempumaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.

D. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari istilah bahasa Inggris
Classroom Action Research, merupakan suatu model penelitian yang
dikembangkan di kelas. Ide tentang penelitian tindakan ini pertama kali
dikembangkan oleh ahli psikologi Amerika Serikat yakni Kurt Lewin pada
tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin
Mc Tsnggsrt, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.
Menurut Stephen Kemmis, action research adalah suatu bentuk
penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta

6
kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan)
untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari praktik-praktik sosial
atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri; pemahaman mereka
terhadap praktik-praktik tersebut, dan situasi di tempat praktik itu
dilaksanakan.
Menurut Rapoport yang dikutip oleh Hopkins mendefinisikan
penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang
dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi
darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama
dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Penelitian kelas juga
diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati dan
merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus kolaboratif dan partisipatif
yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses
pembelajaran di kelasnya.
Sejalan dengan pengertian diatas, Prabowo (2001) mendefinisikan
makna dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan
kolektif oleh suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi
berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut.
Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh
beberapa pakar di atas, dapat dirumuskan pengertian PTK adalah
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai
suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil
belajar siswa meningkat.

7
Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni:
1. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui
metode ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk
menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar
mengajar.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dari ketiga unsur di atas, yakni penelitian, tindakan dan kelas,
dapat disimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan
belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Tetapi, selama ini telah terjadi kesalah pahaman tentang PTK,
khususnya istilah “kelas” dan “tindakan”. “Kelas” dalam konteks
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipahami sebagai ruang tertutup yang
dilengkapi dengan kursi, meja dan papan tulis, serta menjadi rangkaian
dari bangunan gedung sebuah sekolah. Padahal yang dimaksud “kelas”
dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah “tempat” dimana terjadi proses
belajar mengajar antara guru dengan murid. Seperti: lapangan, taman,
emperan rumah dan sebagainnya.
Kesalahpahaman yang lain adalah kata “tindakan”. Selama ini,
tindakan yang dilakukan guru banyak yang salah kaprah. Artinya, banyak
guru yang sudah melakukan tindakan padahal sebenarnya mereka belum
“bertindak”. Misalnya, guru memberi tugas pada siswa—tidak cukup satu
tugas, tetapi banyak sekali. Kemudian guru menulis kan apa yang telah ia
lakukan tersebut (yakni memberikan tugas kepada peserta didik) dalam
laporan PTK. Bagaimana cara memahami “tindakan” yang benar dalam
PTK? Cara yang benar yakni guru melaporkan tindakan yang dilakukan
peserta didik ketika mereka melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

8
Jadi, tindakan peserta didik atas permintaan guru lah yang dilaporkan,
bukan intruksi guru kepada peserta didik. Dengan demikian, proses belajar
peserta didik dan hasil belajar mereka dapat diketaui secara empiris,
sehingga guru juga dapat “mendiagnosis” berlangsungnya proses
pembelajaran. Dari sini, guru dapat melihat kelemahan dan kelebihan pola
pembelajaranya yang telah diterapkan selama ini serta mampu mengambil
tindakan-tindakan selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengaris bawahi
beberapa poin penting tentang PTK, yakni:
1. PTK adalah suatu bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
2. PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,
seperti: guru, peserta didik, atau kepala sekolah.
3. PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki
pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi
atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.

E. Ciri Khusus Penelitian Tindakan Kelas


Sebagaimana telah dijelaskan, PTK merupakan bagian dari
penelitfan tindakan. Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action)
yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (bukan dalam
laboratorium) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis.
Tindakan tersebut merupakan sesuatu kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan tersebut
dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan.
Masih ada keunikan lain dari PTK, di antaranya sebagai berikut:
PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk
memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK
merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru

9
(tumbuhnya sikap profesional dalam diri guru) karena PTK mampu
membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu
membiasakan-membelajarkan guru untuk menulis dan membuat catatam.
Hal yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoretis atau dari
hasil penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang
nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Dengan kalimat
lain, PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem teoretis atau
bersifat bebas konteks.
PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata,
jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.Adanya
kolaborasi (kerja sama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan
lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang
permasalahan, pengambilan keputusan yang akhimya melahirkan
kesamaan tindakan (action).
Di samping itu, PTK dilakukan hanya apabila ada:
1. keputusan-kelompok dan komitmen untuk pengembangan,
2. bertujuan meningkatkan profesionalisme guru,
3. alasan pokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan
4. bertujuan memperoleh pengetahuan dan / atau sebagai pemecahan
masalah. Sesuai dengan prinsip bahwa ada tindakan yang dirancang
sebelumnya maka objek penelitian tindakan kelas harus merupakan
sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas.
Di samping itu, karena PTK menggunakan kegiatan nyata di kelas,
menuntut etika:
1. tidak boleh mengganggu tugas proses pembelajaran dan tugas
mengajar guru
2. jangan terlalu menyita banyak waktu (dalam pengambilan data, dan
lain-lain),
3. masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar ada
dan dihadapi oleh guru,

10
4. dilaksanakan dengan selalu memegang etika kerja (minta izin,
membuat laporan, dan lain-lain).

F. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas


Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat sejumlah prinsip atau
pedoman yang harus dipenuhi. Prinsip – prinsip PTK tersebut antara lain:
1. PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiyah. Artinya
PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran.
2. Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
3. Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar bertindak, artinya PTK
harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yaitu: strengh
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan
threat (ancaman).
4. Adanya upaya secara kongkret.
5. Merencanakan dengan SMART. Yang dimaksud dengan SMART
disini bukan cerdas sebagaimana arti harfiah tersebut. Melainkan:
S : Spesifik, khusus, tidak terlalu umum atau luas.
M : Managable, dapat dikelola, dilaksanakan.
A : Acceptable, dapat diterima lingkungan.
R : Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan.
T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana.
Dari kelima unsur SMART di atas, terdapat satu unsur yang
mempunyai keterkaitan langsung anatara peneliti (guru) dengan subjek
yang diteliti atau yang akan dikenai tindakan (siswa). Unsur tersebut
adalah acceptable (dapat diterima lingkungan) atau achievable (dapat
dijangkau atau dapat dicapai).
Dengan demikian, tidak ada tindakan sewenang-wenang dari guru
terhadap siswanya—meskipun tujuannya baik. Kemampuan siswa juga
harus dipertimbangkan, apakah penelitian tindakan yang akan dilakukan
memberatkan siswa atau tidak. Walaupun demikian, harus diwaspadai
kemungkinan adanya rekayasa (kesepakatan) di antara guru dan siswa.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka bisa diambil kesimpulan bahwa:
1. Penelitian adalah proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan
melalui rangkaian kegiatan yang cukup kompleks dengan pengamatan,
perencanaan sampai membuat laporan yang bisa dipertanggung
jawabkan.
2. Hubungan penelitian dengan penelitian tindakan adalah Penelitian
tindakan bukan lagi mengetes sebuah perlakuan, tetapi sudah
mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan. Pada
penelitian tindakan, peneliti langsung menerapkan perlakuan tersebut
dengan hati-hati, seraya mengikuti proses serta dampak perlakuan
yang dimaksud. Dengan demikian, penelitian tindakan ini dapat
dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun
eksperimen.
3. PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan karena PTK yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti di
kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempumaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.
Dimana adanya partisipasi, kritis dan institusi.
4. Penelitian tindakan kelas menurut Stephen Kemmis adalah suatu
bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan
oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial
(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran
dari praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan
sendiri; pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan
situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.
5. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Yang
dilakukan pada situasi alami (bukan dalam laboratorium) dan berfokus

12
pada masalah praktis bukan problem teoritis atau bersifat bebas
konteks sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.
6. Prinsip – prinsip PTK tersebut antara lain: dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran yang alamiyah, adanya inisiatif guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran, menggunakan analisis SWOT sebagai dasar
bertindak, adanya upaya secara kongkret dan merencanakan dengan
SMART.

B. Saran
Suatu hal tidak luput dari kelemahan, apabila memiliki kelebihan
pasti juga memiliki kelemahan. Penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca, dan dapat menambah
pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah,
penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.

Daftar Pustaka

13
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham:


Second Edition, Open Universitry Press.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sulipan. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: BMTI.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindak Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: Andi.

Trianto. 2012. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Classroom Action


Research,Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

14

Anda mungkin juga menyukai