Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu: Mudrikah, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Ainur Cahyati (201101010006)
2. Labibah Afaf (201101010010)
3. Rizqi Nur Arinda (201101010012)
4. Risa Nur Nadila (201101010014)
5. M. Muhsin Ali Ma’shum (201101010025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Konsep
Dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK)” ini tepat pada waktunya. Sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad Saw. beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Mudrikah, M.Pd. pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih karena telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari jika makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Jember, 31 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. ........................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan PTS (Penelitian
Tindakan Sekolah) ........................................................................................... 3
B. Perbedaan PTK dengan penelitian lainnya (Non PTK) ................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat PTK. ................................................................................ 7
D. Urgensi PTK ................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
A. Kesimpulan..................................................................................................... 14
B. Saran. .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran berlangsung akan menjadi berhasil ketika peserta didik
dapat menerima dan memahami pembelajaran dengan baik. Peserta didik
dapat melakukan pembelajaran dengan baik ketika seorang guru dapat
bersungguh-sungguh dalam pembelajaran karena seorang guru memiliki
tanggung jawab demi keberhasilannya.
Dengan cara mengajar yang telah terencana, kreatif, interaktif, inovatif
dan menyenangkan. Seorang guru harus berkomitmen serta bersedia untuk
melakukan pekerjaan sebagai guru dengan ikhlas dan ekstra, dengan hal
seperti itu membuat untuk jadi seorang guru yang profesional. Permasalahan
yang dihadapi seorang guru yang hubungannya dengan komponen pendidikan
yakni mengenai peserta didik saat pembelajaran, materi yang diajarkan,
metode pembelajaran yang digunakan, tempat pembelajaran, waktu yang
digunakan dalam pembelajaran, alat pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Permasalahan tersebut bisa diatasi ketika seorang guru melakukan sebuah
penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah penelitian yang
guru untuk berpikir secara sistematis dan kritis, yang dimana seorang guru
melakukan tindakan seperti merencanakan, melaksanakan, mengobservasi
serta merefleksikan dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan dapat
meningkat, baik itu sebuah proses atau hasil produk.
Hasil pengimplemtasian PTK ini dapat dirasakan dan dilihat ketika
praktik proses pembelajaran berlangsung, sehingga ketika terdapat sebuah
permasalahan atau pertanyaan dalam proses pembelajaran seorang guru dapat
bertindak langsung.
Oleh karena itu, makalah dengan judul “Konsep Dasar Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).” ini sangat penting untuk ditulis. Dengan makalah
ini, dapat membantu pembaca untuk mengetahui dan memahami mengenai

1
penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah antara lain:
1. Apa pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan PTS (Penelitian
Tindakan Sekolah)?
2. Bagaimana perbedaan PTK dengan penelitian lainnya (Non PTK)?
3. Bagaimana tujuan dan manfaat PTK?
4. Bagaimana urgensi PTK?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan
PTS (Penelitian Tindakan Sekolah).
2. Untuk memaparkan perbedaan PTK dengan penelitian lainnya (Non
PTK).
3. Untuk menjelaskan tujuan dan manfaat PTK.
4. Untuk menjelaskan urgensi PTK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan PTS (Penelitian


Tindakan Sekolah)
Secara umum istilah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom
action research ini lebih dikenal di Indonesia daripada di luar negeri. Karena
PTK dilakukan untuk penelitian tindakan (action research) yang aplikasinya
dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dengan maksud memperbaiki proses
belajar mengajar, dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki
praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.
Dalam pengertian lain, penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan
penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan
tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di
kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan
oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa.
Dalam hal ini arti Kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok siswa
yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama juga.
Jika dilihat dari masing-masing makna kata, penelitian tindakan kelas
(PTK) terdiri dari 3 kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Adapun makna
dari tiap kata tersebut yaitu sebagai berikut.
Penelitian berasal dari bahasa inggris merupakan kegiatan mencermati
suatu objek dengan menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu
masalah.
Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk
suatu rangkaian siklus kegiatan.
Kelas merupakan sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima

3
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang belajar tidak
hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika
siswa sedang melakukan study tour, praktikum di laboratorium, atau tempat
belajar lain yang pasti di bawah arahan guru.
Dari masing-masing arti tiap kata, maka PTK dapat diartikan sebagai
proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri
dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan
berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Menurut Kasihani menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis,
bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di
kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk
perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang
dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Pada pelaksanaannya,
setiap masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar haruslah masalah
yang benar-benar ada dan nyata dialami oleh guru.
Sedangkan menurut Suyanto, secara singkat PTK dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena
itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang
dialami guru.
Menurut Bahri, penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan
yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses
sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik.1
Dari beberapa pengertian penelitian tindakan kelas di atas dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan
aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa
1
Aliem Bahri, Penelitian Tindakan Kelas (Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar,
2016).

4
periode atau siklus agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran yang dilakukan bersama di kelas secara profesional
sehingga diperoleh peningkatan pemahaman atau kualitas atau target yang
telah ditentukan.
Penelitian tindakan sekolah (PTS) adalah penelitian yang dilakukan oleh
kepala sekolah atau pengawas sekolah, yang mana fokus penelitian yang
dilakukan yaitu oleh kepala sekolah sekitar supervisi klinis, menyangkut
aspek akademik seperti proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh para
guru. Meningkatkan kemampuan guru dalam membelajarkan siswa di kelas,
termasuk dalam hal membuat perencanaan, penggunaan media, membuat alat
tes, implementasi pembelajaran inovatif dan lain-lain. Sedangkan PTS yang
dilakukan oleh pengawas sekolah sasarannya adalah tugas-tugas manajerial
Kepala Sekolah dan yang berkenaan dengan tugas-tugas akademik para guru.
Penelitian tindakan juga dapat dilakukan oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah, yang dikenal dengan penelitian tindakan sekolah (PTS).
Perbedaan antara PTK dan PTS yang terutama yakni terletak pada subjek
penelitiannya serta objek yang diteliti. Pada umumnya subjek pada PTK
adalah siswa, sedangkan subjek pada PTS adalah guru.

B. Perbedaan PTK dengan Penelitian Lainnya (Non PTK)


PTK mempunyai perbedaan dengan penelitian non PTK, meskipun sama-
sama penelitian. Perbedaan PTK dengan penelitian non PTK dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru
bahwa proses pembelajaran yang dilakukannya selama di kelas
mempunyai masalah yang harus diselesaikan. Maksudnya, berasal dari
perasan guru sendiri jika terdapat masalah pembelajaran yang perlu
diperbaiki. Sedangkan penelitian Non PTK, secara umum masalahnya
dari luar yang perlu diberikan solusi.
2. Proses pengumpulan data pada PTK, mempersyaratkan guru
mengumpulkan data dari cara mengajarnya dan proses pembelajaran
melalui refleksi diri. Sedangkan penelitian non PTK, mengumpulkan data

5
dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden.
3. PTK dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian pada kegiatan
pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
Sedangkan penelitian non PTK, dilakukan di dalam kelas atau di luar
kelas.
Perbedaan PTK dengan penelitian Non PTK jika dimasukkan tabel
sebagai berikut.
No. Aspek PTK Penelitian Non PTK
1. Peneliti Guru Pihak luar
2. Rencana Oleh guru (atau bisa Oleh peneliti
Penelitian dibantu orang luar)
3. Munculnya Yang dialami atau Dirasakan oleh orang luar
Masalah dirasakan oleh guru
4. Ciri Utama Ada tindakan untuk Belum tentu ada tindakan
perbaikan yang perbaikan
berulang
5. Peran Guru Sebagai guru dan Sebagai guru dan objek
peneliti penelitian
6. Tempat Kelas Kelas
Penelitian
7. Proses a. Oleh guru sendiri a. Oleh peneliti
Pengumpulan atau bantuan orang b. Ketat terhadap syarat-
Data lain syarat formal, seperti:
b. Fleksibel terhadap ukuran sampel,
ukuran subjek populasi harus
penelitian representatif
c. Tidak dituntut c. Instrumen
pengembangan dikembangkan hingga
instrumen valid dan reliabel
d. Tidak menggunakan d. Menggunakan analisis
analisis statistik yang statistika yang lebih
rumit rumit

6
e. Tidak menggunakan e. Mensyaratkan hipotesis
hipotesis penelitian, penelitian
kecuali hipotesis
tindakan
f. Mensyaratkan
hipotesis penelitian
8. Hasil Langsung dimanfaatkan Menjadi milik peneliti,
Penelitian oleh guru, dan belum tentu dimanfaatkan
dirasakan oleh kelas. oleh guru

C. Tujuan dan Manfaat PTK


1. Tujuan PTK
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan masalah dunia nyata
yang terjadi di kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa tindakan
yang kita lakukan dapat menyelesaikan masalah tersebut. PTK juga
bertujuan untuk meningkatkan aktivitas langsung dalam pengembangan
profesional guru.2
Menurut Sukardi, penelitian tindakan kelas secara umum memiliki
tujuan utama sebagai berikut:
a. Salah satu strategi peningkatan pelayanan dan hasil kerja di lembaga
pendidikan.
b. Buat rencana tindakan untuk meningkatkan apa yang telah dilakukan
guru.
c. Terwujudnya suatu proses penelitian yang memiliki beberapa
keunggulan, seperti peneliti mendapatkan informasi tentang masalah
yang akan dipecahkan dan subjek penelitian memperoleh manfaat
langsung dari tindakan nyata yang diberikan.
d. Pencapaian status belajar oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan penelitian, yaitu peneliti dan subjek penelitian.

2
Didik Komaidi, Dkk., Panduan Lengkap PTK, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), hlm. 47-48.

7
e. Menciptakan budaya penelitian berprinsip dalam pekerjaan mereka
memungkinkan mereka untuk melakukan penelitian di bidang di
mana mereka beroperasi.
f. Meningkatkan kesadaran subjek penelitian sebagai hasil dari
tindakan praktis untuk meningkatkan kualitas.
g. Memperoleh pengalaman dunia nyata yang erat kaitannya dengan
upaya peningkatan kualitas dari perspektif profesional dan
akademik.3
Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi masalah dunia nyata
dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas. Secara khusus, tujuan PTK meliputi:
a. Meningkatkan kualitas isi, input (masukan), proses dan hasil belajar
mengajar di sekolah.
b. Membantu guru dan staf kependidikan lainnya mengatasi tantangan
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Menumbuhkan budaya akademik di lingkungan sekolah untuk
menciptakan sikap positif terhadap peningkatan kualitas
belajar/mengajar secara berkesinambungan.
Output atau hasil yang diharapkan dari PTK adalah peningkatan atau
perbaikan proses, dan hasil pembelajaran meliputi:
a. Meningkatkan atau memperbaiki prestasi siswa di sekolah
b. Memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
kelas.
c. Memperbaiki atau meningkatkan kualitas penggunaan media, bahan
ajar dan sumber belajar lainnya.
d. Memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses penilaian dan alat
yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
e. Memperbaiki atau meningkatkan masalah pendidikan anak di
sekolah

3
Sukardi, M.Ed., Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 21-22.

8
f. Peningkatan dan perbaikan kualitas kurikulum dan pengembangan
kompetensi siswa di sekolah.4
Dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah
perilaku pendidikan guru dan perilaku siswa di kelas, serta mengubah
kerangka penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Dengan demikian,
PTK biasanya ditujukan untuk mengembangkan keterampilan dan
pendekatan baru untuk belajar dan menerapkannya secara langsung di
kelas untuk memecahkan masalah.5
2. Manfaat PTK
Sedangkan manfaat dari PTK terbagi menjadi 3 sasaran. Yang
pertama manfaat bagi guru, manfaat bagi peserta didik, serta manfaat
bagi sekolah.
a. Manfaat bagi guru
1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi
di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan
menimbulkan rasa puas bagi guru, karena ia telah melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan
meningkatkan kinerjanya secara profesional, karena guru
mampu menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki
Pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi
hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa
yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti di
bidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
3) Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan
aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
sendiri. Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari
orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang
4
Didik Komaidi, Dkk., Panduan Lengkap PTK, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), hlm. 47-48.
5
Didik Komaidi, Dkk., Panduan Lengkap PTK, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), hlm. 50.

9
dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
4) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang
selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis
kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu
menemukan kekuatan, kelemahan dan tantangan pembelajaran
dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternatif
masalah/kelemahan yang ada pada dirinya dalam Pembelajaran.
Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan
diri yang kuat.
b. Manfaat Bagi Peserta Didik
1) Peserta didik dapat mengetahui kelemahannya pada saat
pembelajaran.
2) Peserta didik mendapatkan pelayanan pembelajaran sebaik
mungkin dengan metode-metode pembelajaran yang bervariasi.
3) Adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
c. Manfaat Bagi Sekolah
1) Meningkatkan perubahan atau perbaikan kinerja secara
profesional, sehingga sekolah dapat berkembang pesat.
2) Mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan
penelitian tindakan kelas itu terkait komponen pembelajaran antara lain:
a. Inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas.
c. Peningkatan profesionalisme guru.6
Dari beberapa penjelasan di atas, maka adapun manfaat Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) secara umum, yaitu:
a. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan
panduan guru untuk Meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu

6
Zainal, 2006, hlm. 18.

10
hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah
atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan
dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
b. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut
mendukung profesionalisme dan karir guru.
c. Mampu mewujudkan kerjasama, kolaborasi, atau sinergi antar guru
dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
d. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan
kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi
pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
e. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,
ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru.
f. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, atau media yang digunakan dalam
pembelajaran yang bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

D. Urgensi PTK
Pembelajaran yang secara berlangsung di dalam kelas seorang guru
menjadi peran utama sistem pembelajaran. Seorang guru yang profesional
dalam menjalankan kegiatan belajar dan mengajar dalam kelas itu yang
perlu dikuasai bukanlah sebatas penguasaan metodologi mengajar dan
penguasaan terhadap bahan ajar yang digunakan pada saat pembelajaran.
Akan tetapi ada yang lebih harus dipahami oleh seorang guru yaitu
memahami keadaan kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik
yang unik dan khas.

11
Upaya yang digunakan oleh seorang guru dalam mengupayakan dan
meningkatkan kualitas seorang pengajar, hal yang dapat dilakukan dan
sebagaimana diharapkan yaitu melalui dengan kemampuan guru dalam
menguasai teori dan juga dapat mempraktikkan pelaksanaan PTK.
Adapun urgensi PTK untuk meningkatkan sebuah profesionalitasnya
dalam menanggapi kebutuhan guru yang dinyatakan oleh Mega dan Dewi
antara lain:
1. PTK sangat berguna atau kondusif dalam meningkatkan kesadaran atau
kepekaan bagi guru dalam dinamika pembelajaran di kelasnya. Seorang
guru juga akan menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan
peserta didik lakukan.
2. PTK dapat membantu guru untuk menjadi profesional dengan
meningkatkan kinerja. Dengan hal ini seorang guru tidak hanya bertindak
menjadi seorang praktisi yang mudah puas dengan apa yang telah
dikerjakannya tanpa sebuah adanya perbaikan dan inovasi, akan tetapi
seorang guru mampu bertindak untuk menjadi peneliti dalam bidangnya.
3. Setelah melalui tahapan pelaksanaan PTK seorang guru mampu
mengevaluasi diri untuk berusaha memperbaiki proses pembelajaran
terhadap masalah aktual dan faktual yang berkembang di dalam kelas.
4. Proses pelaksanaan PTK ini sebuah kegiatan yang terintegrasi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, artinya dalam hal ini PTK tidak
membuat guru terganggu dalam menjalankan sebuah tugasnya karena
seorang guru tidak perlu untuk meninggalkan ruang kelas.
5. Pelaksanaan PTK menjadikan guru kreatif, karena di dalam pelaksanaan
pembelajarannya seorang guru mampu untuk mengimplementasikan serta
mengadaptasikan berbagai teori dan teknik pembelajaran dan juga bahan
ajar yang dipakai, seperti seorang guru dituntut untuk melakukan sebuah
upaya inovasi.
6. Dalam penerapan PTK ini membantu untuk memperbaiki dan juga
meningkatkan kualitas praktik mengajar guru dalam sebuah
pembelajaran, serta berkesinambungan dari hal tersebut dapat
meningkatkan hasil dari pembelajaran, mengembangkan keterampilan

12
seorang guru, meningkatkan sebuah relevansi, dan juga meningkatkan
efisiensi sebuah pengelolaan pembelajaran serta mampu sebuah
komunitas guru dalam menumbuhkan budaya meneliti.
Dari pemaparan urgensi PTK di atas dapat diketahui bahwa terlihat
rasionalitasnya yaitu:
1. Yang pertama, berhubungan dengan keprofesionalan guru dalam
menjalankan tugas. Guru profesional akan terus meningkatkan dan
menambah kemampuannya sebagai seorang guru yang menjalankan
tugasnya ataupun tanggung jawab karena tidak merasa cepat puas.
2. Yang kedua, berhubungan dengan sebuah otonomi seorang guru dalam
pengelolaan kelas, dalam hal ini seorang guru mempunyai tanggung
jawab dalam keberhasilan siswa ketika pembelajaran atau keberhasilan
itu tergantung guru dalam pengelolaan kelas yang dilakukannya. Dengan
seperti itu seorang guru memiliki kesempatan untuk melakukan banyak
inovasi yang telah dianggap manfaat bagi dirinya untuk meningkatkan
kinerjanya.
3. Yang ketiga, berhubungan dengan sebuah pemanfaatan penelitian. Dari
banyaknya hasil penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh
peneliti hasilnya sulit diterapkan oleh guru, oleh karenanya ini
merupakan sebuah masalah yang dikaji dan dihadapi guru secara
langsung.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian dengan
mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara
sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan
yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau
berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa.
Penelitian tindakan sekolah (PTS) adalah penelitian yang dilakukan oleh
Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah, yang mana fokus penelitian yang
dilakukan yaitu oleh Kepala Sekolah sekitar supervisi klinis, menyangkut
aspek akademik seperti proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh para
guru. Meningkatkan kemampuan guru dalam membelajarkan siswa di kelas,
termasuk dalam hal membuat perencanaan, penggunaan media, membuat alat
tes, implementasi pembelajaran inovatif dan lain-lain.
Perbedaan antara PTK dan PTS yang terutama yakni terletak pada subjek
penelitiannya serta objek yang diteliti. Pada umumnya subjek pada PTK
adalah siswa, sedangkan subjek pada PTS adalah guru. Selain itu masalah
dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa proses
pembelajaran yang dilakukannya selama di kelas mempunyai masalah yang
harus diselesaikan.
Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pendidikan guru dan
perilaku siswa di kelas, serta mengubah kerangka penyelenggaraan
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, PTK biasanya ditujukan untuk
mengembangkan keterampilan dan pendekatan baru untuk belajar dan
menerapkannya secara langsung di kelas untuk memecahkan masalah.
Manfaat PTK ini terbagi menjadi tiga, yaitu 1) Manfaat bagi guru ialah
sebagai suatu kemampuan untuk memperbaiki proses pembelajaran, mampu
mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya dengan profesional, dan juga
guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan

14
keterampilan. 2) Manfaat bagi peserta didik ialah dapat memperbaiki hasil
pembelajaran dan juga dengan mendapatkan pelayanan pembelajaran sebaik
mungkin dengan metode pembelajaran yang bervariasi. 3) Manfaat bagi
sekolah ialah untuk meningkatkan perubahan atau perbaikan kinerja secara
profesional, sehingga sekolah dapat berkembang pesat dan mencerminkan
kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
Beberapa urgensi PTK yaitu sangat berguna atau kondusif dalam
meningkatkan kesadaran atau kepekaan bagi guru dalam dinamika
pembelajaran di kelasnya, membantu guru untuk menjadi profesional dengan
meningkatkan kinerja, menjadikan guru kreatif, dan membantu untuk
memperbaiki dan juga meningkatkan kualitas praktik mengajar guru dalam
sebuah pembelajaran.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih belum dapat dikatakan sempurna maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
dalam pembuatan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Cita pustaka
media.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Rama Widya.
Bahri, Aliem. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Ghani, Rahman. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Husna Farhana, Awiria, dan Nurul Muttaqien. 2019. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: HC Publisher.
Komaidi, Didik, Dkk. 2011 Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda Media.
Sukardi. 2015. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai