Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAHEKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Disusun untuk memenuhi tuhas mata kuliah PTK

Diampu Oleh:

Zainul Arifin, M.Pd.

Disusun oleh:

Fahmi Rahmatulloh Adzani (2077011628)

Moch. Pahlevi Akbar (2077011516)

Moch. Ikhsanul Khuluqi (2077011644)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI MA’HAD ALY AL-HIKAM MALANG

2023
KATA PENGANTAR

‫س ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬


ْ ِ‫ب‬

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga pada kesempatan kali
ini kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKEKAT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS” dalam rangka memenuhi salah satu nilai
tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para
mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah PTK agar lebih mudah dalam
belajar bab ini. Karena proses pendidikan yang baik merupakan hal penting dalam
kegiatan belajar dan mengajar.
Semoga makalah ini dapat membantu semua teman mahasiswa dalam
mempelajari dan memahami mata kuliah strategi pembelajaran.
Wasalam’ualaikum wr.wb.

Malang, 10 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.2.1. Apa itu standar proses pendidikan?.................................................. 2
1.2.2. Apa saja fungsi proses pendidikan?.................................................. 2
1.2.3. Bagaimana peran guru dalam proses pendidikan?............................ 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Standar Proses Pendidikan...................................................................... 3
2.1.1. Adanya standar proses pembelajaran .............................................. 3
2.1.2. Pengertian standar proses pembelajaran.......................................... 4
2.2 Fungsi Standar Proses Pendidikan......................................................... 5
2.3 Peran Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan................ 6
2.4 Keterampilan Dasar Mengajar seorang Guru....................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki peran yang penting dan strategis
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran jika dilakukan dengan benar.
Implementasi yang baik berarti para guru harus sadar dalam mengembangkan
kemampuan mereka dalam mendeteksi dan memecahkan masalah pembelajaran di
kelas melalui tindakan bermakna yang diyakini dapat memperbaiki situasi, dan
kemudian mengamati pelaksanaannya secara cermat untuk mengukur tingkat
keberhasilannya. Kegiatan PTK harus berupa tindakan yang lebih baik dari
kegiatan biasa untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Konsep PTK semakin berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan banyak peneliti menjelaskan konsep yang dibutuhkan dalam
pelaksanaannya di proses pembelajaran. Pentingnya dilaksanakan PTK antara lain
karena dapat membuat guru menjadi lebih peka dan tanggap terhadap dinamika
pembelajaran di kelasnya, meningkatkan kinerja guru, dan membuat guru menjadi
lebih kreatif dalam melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan
adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian penelitian tindakan kelas?


1.2.2. Apa karakteristik penelitian tindakan kelas?
1.2.3. Apa saja prinsip penelitian tindakan kelas?
1.2.4. Apa tujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas?

1.3. Tujuan Masalah

1.3.1. Untuk Mengetahui dan memahami pengertian dari standar proses


pendidikan

1
1.3.2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi standar proses pendidikan

1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana peran seorang guru dalam proses


pendidikan

1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan dasar mengajar bagi guru

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (CAR), juga dikenal sebagai Pembelajaran


Tindakan Kelas (CAL), adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas oleh
guru sendiri dengan tujuan meningkatkan praktik pendidikan, terutama
pembelajaran, melalui tindakan praktis dan refleksi pada tindakan tersebut. Tujuan
akhir dari CAR adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Beberpa penjelasan Penelitian Tindakan kelas menurut beberapa ahli.

1. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas oleh guru itu sendiri,
yang bertujuan untuk meningkatkan praktik pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran, dengan menerapkan tindakan praktis dan merefleksikan tindakan
tersebut, sehingga menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

Konsep ruang kelas melampaui ruang fisik untuk mencakup semua faktor
yang mempengaruhi pembelajaran, seperti kurikulum, manajemen, siswa, guru,
fasilitas, dan lingkungan formal, informal, dan non-formal. Dengan mengatasi isu-
isu yang berkaitan dengan realisasi proses pembelajaran, PTK memberikan
kesempatan kepada guru untuk meningkatkan profesionalismenya dan kreatif
dalam mencari solusi atas permasalahan kelas. Namun, intervensi apa pun harus
dalam konteks seluruh proses pembelajaran.1

2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melibatkan penelitian di kelas untuk


memecahkan masalah belajar mengajar yang dihadapi guru, meningkatkan
kualitas dan hasil pembelajaran, dan mencoba pendekatan baru untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar. PTK dapat dilakukan secara individu
maupun kolaboratif. PTK individu adalah ketika seorang guru melakukan
penelitian di kelas mereka sendiri atau di kelas guru lain. PTK kolaboratif adalah

1
Subali, B., & Guru, S. M. A. N. (2008). Penelitian tindakan kelas. Makalah disajikan
pada Kegiatan Latihan dan Bimbingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SMAN, 1.

3
ketika beberapa guru melakukan penelitian secara sinergis di kelas mereka sendiri,
dengan anggota lain berkunjung untuk mengamati kegiatan.2
3. Konsep Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang juga dikenal sebagai Classroom
Action Research (CAR) dalam bahasa Inggris, kita perlu memperhatikan sejumlah
batasan yang terkait dengan penelitian tersebut. Menurut Dave Ebbutt, yang
dikutip oleh Hopkins (1993), penelitian tindakan merupakan suatu kajian
sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh
sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang dilakukan dan refleksi
terhadap hasil tindakan tersebut. Dengan demikian, PTK merupakan suatu metode
penelitian yang dilakukan dalam konteks kelas dengan tujuan memperbaiki
praktik pendidikan, meningkatkan hasil pembelajaran, dan menciptakan inovasi
baru dalam proses pembelajaran.3

2.2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah bentuk penelitian yang diterapkan


dalam aktivitas pembelajaran di kelas, dengan ciri khusus adanya tindakan
konkret yang dilakukan sebagai bagian dari kegiatan penelitian dalam rangka
memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Menurut Richard Winter (1996),
terdapat beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas PTK, yaitu adanya
partisipasi guru dalam semua tahapan penelitian, fokus pada konteks kelas, tujuan
penelitian yang praktis dan relevan, kolaborasi antara guru dan peneliti, dan
refleksi kontinu dalam setiap tahapan penelitian untuk memperbaiki tindakan
selanjutnya. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk penelitian aksi yang
bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran dengan tindakan nyata dalam
konteks kelas, serta melibatkan guru dalam seluruh tahapan penelitian untuk
meningkatkan profesionalisme dan kualitas pembelajaran.

1. Kritik Refleksi

2
Widayati, A. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jurnal pendidikan akuntansi
indonesia, 6(1).
3
Guru, M. P. L. P. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya. UNesa Modul
Pendidikan Latihan Profesi Guru, 1(2), 24-36.

4
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melibatkan refleksi terhadap
hasil observasi terkait latar belakang dan pelaksanaan suatu tindakan.
Akan tetapi, refleksi dalam PTK memiliki makna evaluasi atau penilaian,
dan memerlukan analisis kritis agar dapat mencapai taraf evaluasi atas
perubahan yang terjadi.
2. Kritik Dialektis
Kritik dialektis dalam Penelitian Tindakan Kelas mengharuskan
peneliti untuk secara kritis mengevaluasi fenomena yang sedang diteliti.
Ini mencakup dua aspek penting, yaitu konteks dan struktur kontradiksi
internal. Konteks mencakup segala sesuatu yang terkait dengan fenomena
yang sedang diteliti dan dianggap sebagai satu kesatuan meskipun dapat
dipisahkan secara jelas. Sementara itu, struktur kontradiksi internal
mengacu pada adanya potensi perubahan yang terkandung di dalam
kesatuan tersebut, bahkan jika elemen yang membentuknya terlihat stabil.
Dalam kritik dialektis, peneliti diharapkan mampu memahami kedua aspek
ini secara mendalam dan kritis untuk menghasilkan penelitian yang lebih
berkualitas dan bermanfaat.
3. Kolaboratif
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penting untuk bekerja
sama dengan pihak lain seperti atasan, kolega, mahasiswa, dan lain-lain
sebagai sumber data. Hal ini dikarenakan dalam PTK, posisi peneliti
merupakan bagian dari situasi dan kondisi di kelas yang diteliti. Peneliti
tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses
situasi dan kondisi tersebut. Oleh karena itu, kerjasama dengan pihak lain
dapat membantu peneliti dalam memperoleh data yang lebih lengkap dan
akurat.
4. Risiko
Dalam penelitian tindakan kelas, terdapat ciri resiko yang harus
dihadapi dan diatasi oleh peneliti. Peneliti diharapkan berani mengambil
resiko, terutama selama proses penelitian berlangsung. Resiko yang
mungkin timbul antara lain melesetnya hipotesis dan tuntutan untuk
melakukan transformasi. Selain itu, keterlibatan peneliti dalam proses

5
penelitian dapat menyebabkan perubahan pandangan karena ia
menyaksikan diskusi atau pertentangan dari kolaborator, yang kemudian
mempengaruhi pandangannya. Oleh karena itu, peneliti harus terbuka
untuk mengubah pandangan dan strategi mereka sepanjang penelitian
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Susunan Jamak
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki struktur jamak karena
mengandung beberapa karakteristik, seperti dialektis, reflektif, partisipatif
atau kolaboratif. Struktur jamak ini diperlukan untuk memastikan bahwa
fenomena yang diteliti mencakup semua komponen penting sehingga
dapat bersifat komprehensif. Sebagai contoh, jika yang diteliti adalah
situasi dan kondisi proses belajar mengajar, situasinya harus mencakup
paling tidak guru, siswa, tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran, interaksi
belajar mengajar, lulusan atau hasil yang dicapai, dan sebagainya. Dengan
demikian, struktur jamak dalam PTK memastikan bahwa fenomena yang
diteliti tidak hanya dilihat dari satu sisi atau aspek saja, melainkan
mencakup seluruh faktor yang terlibat dalam situasi atau kondisi yang
diteliti.
6. Internalisasi Teori dan Praktik
Para ahli Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meyakini bahwa teori
dan praktik bukanlah dua dunia yang berbeda, melainkan dua tahap yang
saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya
memiliki fungsi yang saling mendukung untuk melakukan transformasi.
Pandangan ini berbeda dengan pandangan ahli penelitian konvensional
yang menganggap teori dan praktik sebagai dua hal yang terpisah. Dalam
pandangan ahli PTK, keberadaan teori dan praktik harus saling
mendukung dan digunakan bersama-sama untuk pengembangan
pengetahuan.

6
2.3. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Peneliti dalam pelaksanaan PTK perlu memperhatikan beberapa prinsip,


yaitu:

1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian tidak boleh mengganggu atau
menghambat kegiatan utama, seperti kegiatan pembelajaran guru. Siklus tindakan
dilakukan dengan mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara
keseluruhan, dan jumlah siklus tindakan ditetapkan berdasarkan target penguasaan
yang ditentukan pada tahap perencanaan.
2. Masalah penelitian yang dipilih harus cukup merisaukan dan berpijak pada
tanggung jawab profesional guru di kelas.
3. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak boleh memakan waktu yang
lama dan mengganggu proses pembelajaran.
4. Metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat dan sesuai dengan
prinsip PTK.
5. Topik yang dipilih harus benar-benar nyata, mendesak, menarik, dan dapat
ditangani dengan perubahan yang berada dalam jangkauan kewenangan peneliti.
6. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu-
rambu pelaksanaan yang berlaku umum.

2.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk mengatasi
masalah nyata yang terjadi dalam kelas dan juga untuk mencari jawaban ilmiah
mengenai tindakan apa yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah
tersebut. Selain itu, tujuan PTK juga termasuk meningkatkan kegiatan nyata guru
dalam pengembangan profesionalnya. Tujuan khusus dari PTK adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas dengan
cara sebagai berikut: meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil
pendidikan dan pembelajaran di sekolah; membantu guru dan tenaga
kependidikan dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam
dan luar kelas; meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan;

7
dan menumbuhkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara
berkelanjutan.

PTK memiliki manfaat yang penting sesuai dengan tujuannya, yaitu:

1. Menyediakan laporan PTK sebagai panduan bagi para pendidik (guru) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, laporan PTK dapat dijadikan
sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, termasuk
untuk disajikan dalam forum ilmiah.
2. Meningkatkan kebiasaan, budaya, dan tradisi penelitian dan penulisan artikel
ilmiah di kalangan pendidik. Ini juga membantu meningkatkan profesionalisme
dan karir pendidik.
3. Mendorong kerja sama dan kolaborasi antara pendidik dalam satu atau beberapa
sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam menjabarkan kurikulum atau program
pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas.
5. Meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan
kesenangan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, hasil belajar
siswa dapat meningkat.
6. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman,
menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan media
yang digunakan dalam pembelajaran bervariasi dan dipilih dengan saksama.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

PTK atau Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah metode penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan praktik
dalam pendidikan khususnya pembelajaran melalui tindakan praktis dan refleksi.
PTK memiliki karakteristik seperti kritik refleksi, kritik dialektis, kolaboratif,

8
risiko, susunan jamak, internalisasi teori dan praktik. Peneliti PTK harus memilih
masalah penelitian yang cukup merisaukan dan berpijak pada tanggung jawab
profesional guru di kelas. Tujuan utama PTK adalah memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi di dalam kelas dan mencari jawaban ilmiah mengapa hal
tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang dilakukan. PTK memiliki
kelebihan yaitu praktis dan relevan untuk situasi yang sebenarnya, fleksibel dan
adaptif. Namun, beberapa kelemahan PTK antara lain kurang tertib ilmiah, tujuan
penelitiannya bersifat situasional, sampelnya terbatas sehingga kurang
representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat sedikit. Meski begitu,
PTK tetap bisa menjadi alat yang ampuh bagi pendidik untuk mengesahkan
metode, strategi, model, atau teknik pembelajaran yang selama ini telah
diimplementasikan.

3.2. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis memohon maaf
apabila ada kesalahan dan kami sangat mengharap saran yang membangun dari
pembaca yang bertujuan untuk memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bakhri dan Zain Azwar. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ozp, N. (2017, Mei 18). Guru Dalam Pencapaian Standar Proses Pembelajaran.
Diambil kembali dari www.scribd.com:
https://www.scribd.com/document/342298374/Guru-Dalam-Pencapaian-Standar-Proses-
Pendidikan-ASLI
Anwari, A. M., Kholik, N., Mainuddin, Umami, R., Putri, R., & Rahayu, R. (2021).
Strategi Pembelajaran orientasi Standar Proses Pendidikan. Kota Tasikmalaya, Jawa
Barat: Edu Publisher.

9
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Belajar Mengajar Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Oemar, H. (2001). Hakikat Pembelajaran. Proses Belajar Mengajar, 16-59.

10

Anda mungkin juga menyukai