Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS”

Kelompok 1 :

Yasmine Alexandra (2010007721014)

Bima Ibnu Falakh (2010007721021)

DOSEN PENGAMPU :

HAFIDH KURNIAWAN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya sehingga
makalah ini bisa tersusun sampai selesai. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih atas segala bantuan dari pihak yang telah berkontribusi didalam
memberikan sumbangan baik materi ataupun pikirannya tersebut.

Dan harapan kami semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya bisa memperbaiki ataupun
menambah bentuk isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan suatu pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karenanya kami
begitu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
sebuah kesempurnaan makalah ini.

Payakumbuh, 3 Maret 2023.

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


B. Latar Belakang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
C. Sejarah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
D. Ciri-ciri Peneleitian Tindakan Kelas (PTK)
E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas sudah muncul sekitar belasan tahun yang lalu,Istilah
dalam bahasa inggris adalah classroom Actions Research (CAR).yaitu sebuah penelitian
yang dilakukan di kelas. PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini,
karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi yang sangat
menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Perkembangan
Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara
berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lulusan
dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Penilitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Apa Latar belakang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3. Bagaimana Sejarah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4. Apa Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
5. Apa Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan pada makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Latar Belakang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3. Sejarah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4. Ciri-ciri Penelitian Tindakan kelas (PTK)
5. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah penelitian
tindakan (action research). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu
ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian tindakan mulai
berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh
mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial dan humaniora . Orang-orang yang bergerak
di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di
lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan
mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988),
penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka
(Sanjaya, hal. 24). Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas
daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu di luar pendidikan,
misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, manajemen, dan industri
(Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang
pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas, maka penelitian tindakan tindakan
ini disebut PTK.
Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga
sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,maka ada tiga pengertian
yang dapat diterangkan:
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara-cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian
yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, yang dimaksud dengan ‘kelas' adalah sekelompok siswa yang dalam waktu
yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu : (1) penelitian,
(2) tindakan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan
oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan umum
yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah penonjolan tindakan yang

4
dilakukannya sendiri, misalnya guru memberikan tugas kelompok kepada siswa.
Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas. Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa mengamati proses mencair es yang
ditempatkan di panci tertutup dan panci terbuka, atau di dalam gelas. Siswa juga diminta
membandingkan dan mencatat hasilnya.Dengan kata lain, guru melaporkan
berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya, perhatian mereka
pada proses yang terjadi, dan sebagainya.

B. Latar Belakang Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan benar,
artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati
pelaksanaanya untuk mengukur tingkat keberhasilannya (Kunandar,2008:41).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian pembelajaran berkonteks kelas
yang di laksakan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh
guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru
pembelajaran demi peningkataan mutu dan hasil pembelajaran (Mawarni,2015).
Menurut Shumsky kelebihan Penelitian Tindakan Kelas adalah : (1) Tumbuhnya
rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK; (2) Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran
kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) Dalam kerja
sama ada saling merangsang untuk berubah; dan (4) Meningkatnya kesepakatan lewat
kerja sama demokratis dan
dialogis dalam PTK (Sumadayo,2013 : 36 ). Menurut McNiff “ menegaskan bahwa dasar
utama pelaksanaan tindakan kelas adalah untuk perbaikan. Perbaikan terkait dan
memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Tujuan pengiring yang akan dicapai
dalam penelitian ini antara lain: terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses
pelatihan berlangsung. Guru akan banyak berlatih mengaplikasikan berbagai alternative
peningkatan layanan pembelajaran. Dengan kata lain guru memperoleh pengalaman
tentang praktek pembelajaran secara reflektif, dan bukan bukan bertujuan mendapatkan
ilmu penelitian” (Sumadayo,2013 : 22 ).

5
Penelitian yang dilakukan oleh guru kimia ditujukan untuk meningkatkan situasi
dan proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya demi meningkatkan
penguasaan siswa teradap materi kimia. Kegiatan PTK bertujuan untuk membuat usaha
berupa tindakan yang berupa tindakan yang dapat mengubah perilaku pengajaran,
perilaku murid-murid didalam kelas,dan mengubah kegiatan pembelajaran di dalam kelas
sehingga dapat menciptakan perubahan situasi pembelajaran ke arah yang lebih baik
(Situmorang, 2010 : 8).

C. Sejarah Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas yang disingkat dengan PTK dan juga dikenal dengan
Penelitian Tindakan Kelas yang disingkat dengan PTK. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin
pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli
lain seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan
sebagainya. Tokoh penelitian tindakan kelas yang juga aktor sosial (Levin, 1952) adalah
Stephen M. Corey (1949, 1952, 1953). Ia mempelopori pemanfaatan penelitian tindakan
kelas ( penelitian tindakan kelas ). Penelitian tindakan mengalami kemunduruan selama
kurang lebih dua puluh tahun sejak Hodgkinson (1957) mengadvokasinya.
Pada akhir tahun 1970 dan awal 1980, di Amerika Serikat muncul keinginan
mewujudkan kolaborasi, dengan demikian mampu mengembangkan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-
an. Oleh karena itu, sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian
masih sering dijadikan pro dan kontra, terutama jika dikaitkan dengan bobot
keilmiahannya. Pada tahun 1980 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Indonesia ditandai
dengan adanya Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G). Proyek tersebut berhasil
menyusun persyaratan kemampuan bagi guru. Kemampuan yang dimaksud menjadi 4
kelompok, yaitu kemampuan profesional, kemampuan pribadio, kemampuan pendidikan
(pedagogik) dan kemampuan sosial.

Kemmis (1982) bahkan menegaskan bahwa teori dan tindakan dapat berkembang
bersama dari penerapan pendekatan ilmiah. Pada tahun 1983, Gideonse mengemukakan
perlunya dilakukan pemulihan terhadap pendekatan penelitan tindakan sehingga
penelitian itu merupakan suatu investigasi yang dikendalikan terhadap berbagi fase
pendidikan dan pembelajaran dengan cara refleksif dan sistematis. Selain itu dukungan
kolaborasi semakin meluas (Schon, 1983: Prunty dan Hively 1982) upaya kolaborasi ini
dikenal sebagai suatu penelitian tindakan (penelitian tindakan).

Ilmu Sosial Kurt Levin (dalam McTaggart, 1993) memahami hubungan antara
teori dan praktik sebagai aplikasi dari hasil penelitian. Menurut Levin kekuatan dari
tindakan tindakan terletak pada fokus penelitian, yaitu masalah-masalah sosial spesifik.
6
Bahkan McNff (1992:1) dalam bukunya yang berjudul Action Research: Principles and
Practice memandang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bentuk penelitian reflektif
yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,
perbaikan pembelajaran, peningkatan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar
dan lain-lain.
Saat ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sedang berkembang pesat di negara-
negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris dan lain-lain. Indonesia
dalam hal ini juga tidak mau kalah, dimana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di
Indonesia saat ini juga mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana upaya untuk
meningkatkan kualitas guru salah satunya dengan harus melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Hal inilah yang membuktikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di
Indonesia sudah sangat populer, walaupun saat ini para ahli masi pro dan kontra dengan
keilmiahan dari penelitian tersebut

D. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas


Karakteristik yang termasuk menjadi bagian khas PTK, antara lain;

1. Fleksibel
Metode penelitian dengan tindakan kelas bisanya bersifat fleksibel, artinya untuk
hasil penelitian yang dibuat dengan mempertimbangkan waktu dan kondisi sehingga
dalam perjalanannya penelitian memperlihatkan kecenderungan hasil dengan hipotesis
penelitian yang dibuat.

2. Partisipatoris
Riset dengan pendekatan PTK bersifat partisipatoris, artinya si peneliti langsung
terjun di lapangan untuk melakukan penelitian. Selain itujuga mampu menciptakan data
primer sedangkan data sekunder dalam PTK hanya dibuat untuk semacam proposal
penelitian.

3. Situasional
Rancangan penelitian dengan tindakan kelas bersifat situasional yang artinya seorang
praktisi penelitian bukan hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh kepala sekolah
atau menteri pendidikan, akan tapi peneliti juga harus mampu mencoba berbagai metode
dalam pembelajaran.
Sehingga dengan melakukan penelitian tindakan kelas, proses mencoba dan mencari
metode menjadi terarah dengan penelitian ilmiah.

4. Memberikan Kerangka Kerja


Penelitian tindakan biasanya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah,
manajer, supervisor, dan mahasiswa jurusan kependidikan yang menyusun tugas akhir
(skripsi).
7
Sehingga dalam penyelesaiannya pembuatan PTK selalu memperhatikan
ketidakseimbangan atau kekurangan yang ada pada keadaannya dan bertindak untuk
memperbaikinya melalui rancangan yang terarah. Hal ini dilakukan karena seorang
peneliti selalu akrab dengan situasi praktis, sehingga kemampuan terhadao sistem
pengetahuan dan keterampilan teknik dasar penelitian sangat penting untuk melakukan
riset dengan metodologi ini.

5. Senantisa Diperlukan Validas


Riset dengan tindakan kelas sanat dibutakan jenis validitas kepada setiap pihak yang
terkait dengan topik penelitian. Misalnya saja ketika mengangkat objek penelitian tentang
pelajaran matematika maka diperlukan validitas terhadap subjek matematika, yaitu guru.

6. Adanya Komitmen untuk Peningkatkan Pendidikan


Dalam bidang pendidikan, penelitian tindakan kelas dapat menginisiasi dan
mengembangkan pasion seorang guru dalam melakukan penelitian untuk memecahkan
masalah. Hal ini mengindikasikan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru
berdasarkan aktivitas sehari-hari di kelasnya masing-masing sehingga ada semacam
komitmen untuk memajukannya.
Bahkan dari lingkungan dasar inilah seorang tenaga pendidik dapat menggunakan
logika dan pemecahan masalah secara ilmiah.

7. Praktis
Riset dengan PTK pada dasarnya bersifat praktis tidak seperti pada penelitian
pengembangan yang mencipatakan produk untuk memecahkan permasalahan. Sehingga
atas dasar kepraktisan ini beberapa kampus di Indonesia lebih menyarakan mahasiswa
jurusan pendidikan melakukan berbagai contoh penelitian pengembangan, alasannya agar
bisa mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi.

8. Adanya unsur Kolaborasi


Penelitian tindakan kelas diperlukan unsur kolaborasi antar berbagai pihak yang
terkait didalamnya. Kaidah ini berlaku untuk guru dan kepala sekolah, ataupun
mahasiswa tingkat akhir dan guru. Sehingga ketika sudah terbiasa dengan logika dan
pemecahan masalah ilmiah, akan lebih mudah bagi untuk saling berbagi dan berdiskusi
tentang masalah pendidikan.

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas


Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta
membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.
Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan oleh guru. Tujuan PTK ini adalah untuk
meningkatkan pembelajaran di kelasnya.
8
Secara lebih terperinci, tujuan PTK sebagai berikut:
 Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
 Memperbaiki dan meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru.
 Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di
kelas agar pembelajaran bermutu.
 Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa
dan kelas yang diajarnya.
 Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat
dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
 Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan
inovatif guru.
 Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas,
bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

BAB III

PENUTUP

9
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.Tujuan
utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam
menangani proses belajar di dalam kelas.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga bermanfaat untuk kita semua
dan pastinya makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon partisipasinya
untuk memberi saran dalam menelaah makalah ini lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Prof Arikunto,Suharsimi,dkk.Penelitian tindakan kelas,(Jakarta:Bumi Aksara,2007)


10
Jakni. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabet
Arifa ADiposting pada Desember 17, 2022

11

Anda mungkin juga menyukai