Anda di halaman 1dari 15

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

MASALAH MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DOSEN MATA KULIAH: DESTEL MERI M.Pd

DISUSUN OLEH: NURUL FADILA (2010007721009)

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


DARTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….1

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………..2

A. Latar belakang…………………………………………………………………………………….2
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………………….2
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………4

A. Manusia…………………………………………………………………………………………………………4
B. Hakekat manusia……………………………………………………………………………………………4
C. Kepribadian bangsa timur………………………………………………………………………………5
D. Pengertian kebudayaan………………………………………………………………………………….5
E. Unsur unsur kebudayaan……………………………………………………………………………….6
F. Wujud kebudayaan………………………………………………………………………………………..6
G. Orientasi nilai kebudayaan………………………………………………………………….7
H. Perubahan kebudayaan………………………………………………………………………7
I. Kaitan manusia dan perubahan…………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP……………………………………….……………………………………………………10

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………..10
B. SARAN…………………………………………………………………………………………………12

DARTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul(Masalah Manusis dan Kebudayaan) tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar pada program studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada kampus STKIP Abdi Pendidikan
Payakumbuh.Selain itu,penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang topik tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Destel Meri selaku dosen dari
mata kuliah ini.Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran
yang disampaikan akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pasaman Timur ,24 Mei 2021

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makluk tuhan di ciptakan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secra turun temurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari-hari dan juga dari kegiatan-kegiatan yang sudag diatur oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
Manusia memiliki kehidupa yang sangat rumit, mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena
itu mereka pasti memilik hubungan dengan segala sesuatu di dalam ruang lingkup hidupnya,
baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama manusian lingkungan sekitarnya maupun
dengan mahkluk lain di alam ini. Semua aspek relasi hidup tersebut haruslah terpenuhi secara
merata.
Tentunya manusia perlu beradatasi dengan keadaan lingkungan hidup di sekitarnya karena itu
merupakan tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi yang berkuallitas. Dimulai
dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku sampai kepada ilmu pengetahuan yang
luas.
Sosolisasi antara sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu kebudayaan,
kebudayaan tersebut akan menjdi suatu bukti perkembangan hidup manusia.
Manusia merupakan salah satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal maupun horizontal, setiap manusia
memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup, kebutuhan tersebut didapatkan dari
linkungan, oleh karen itu lingkungan memegang peranan yang penting dalam kehidupan
manusia
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi :
1. Pengertian manusia dan hakekatnya
2. Apa saja unsur-unsur yang membangun manusia?
3. Bagaimana kepribadian bangsa timur?
4. Apa saja yang dimaksud dengan kebudayaan?
5. Apa saja unsur-unsur kebudayaan?
6. Bagaima kaitan manusia dengan kebudayaan?

C. Tujuan penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ilmu social dan budaya dasar,dan juga
Sebagai media pembelajaran bagi penulis dan pembaca
1. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa itu hakekat manusia
2. Apa saja unsur unsur yang membangun manusia

2
3. Bagaimana kepribadian bangsa timur
4. Apa saja yang dimaksud dengan kebudayaan
5. Apa saj unsur yang membangun kebudayaan
6. Dan agar pembaca tahu bagaimana kaitan manusia dengan kebudayaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait satu sama lain. Manusia
merupakan makhluk hidup yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan, dibandingkan dengan
hewan/binatang dan tumbuhan. Di sisi lain, manusia adalah makhluk sosial, di mana manusia itu hidup
berdampingan dan saling membutuhkan (manusia tidak dapat hidup sendiri). Manusia memiliki
kebudayaannya masing-masing. Karena kebudayaan itu diciptakan dengan akal budi (pikiran) manusia
itu sendiri berdasarkan sejarah hidupnya yang biasanya diwariskan secara turun-temurun.

A. MANUSIA

Manusia dibangun dari berbagai unsur.


Berikut adalah unsur-unsur yang membangun manusia.

1) Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:

a. Jasad
b. Hay
c. Ruh
d. Nafs

2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu:

a. Id
b. Ego
c. Superego

B. HAKEKAT MANUSIA

1) Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2) Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lain
Manusia memiliki perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada
manusia. Misanya;

 Perasaan Intelektual
 Perasaan Estetis
 Perasaan Etis
 Perasaan diri
 Perasaan Sosial
 Perasaan Religius
3) Makhluk Biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
4
4) Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkunan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja dan berkarya

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Ilmu
psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu
mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak
menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.

Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang
terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa
dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah
seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.

Lingkaran nomor 7 dan 6 (paling dalam), adalah daerah tak sadar dan sub sadar.

Lingkaran nomor 5, adalah daerah kesadaran yang tak dinyatakan.

Lingkaran nomor 4, adalah kesadaran yang dinyatakan.

Lingkaran nomor 3, adalah lingkaran hubungan karib, lebih kepada seseorang yang mencurahkan isi
hatinya kepada orang lain, hewan/binatang, tumbuhan, atau benda-benda apabila si individu sedang
mengalami suatu tekanan batin dan oleh masalah hidup yang menyulitkan.

Lingkaran nomor 2, adalah lingkungan hubungan berguna, jalinan antarindividu yang saling
menguntungkan dan berguna, juga berupa benda-benda sehari-hari seperti pakaian, peralatan makan,
dan perabotan rumah tangga.
Lingkaran nomor 1, lingkaran hubungan jarak jauh.
Lingkaran 0, lingkungan dunia luar.

Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis,


keramahtamahan, dan gotong-royong. Sedangkan Kebudayaan Barat lebih memntingkan kebendaan,
pikiran logis, hubungan asas guna, dan individualisme.

D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti
segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki
masyarakat itu.

Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun
temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering
diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.

5
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata “budhayah” yang berarti budi atau akal.
Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata “colere”, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara
umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya; atau dapat pula diartikan segala usaha manusia
untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.” Budaya dapat
pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada polo-polo perilaku yang
ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, Jilid I, 1989;hal
68).

E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-
kebiasaan yang diciptakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Selo Sumarjan dan Soelaeman
Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sutan Takdir
Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir. Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Beberapa orang Sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur,
yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw
Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan. C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul
Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu:

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.

3. Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.

6. Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.

7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus (keindahan akan seni).

F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia

6
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran
warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2. Kompleks aktivitas

Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi.
Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi,
berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.

3. Wujud sebagai benda

Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil
karya manusia untuk mencapai tujuannya.

G. ORIENTASI NILAI KEBUDAYAAN

Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia, yaitu:

1. Hakekat hidup manusia (MH)

2. Hakekat karya manusia (MK)

3. Hakekat waktu manusia (WM)

4. Hakekat alam manusia (MA)

5. Hakekat hubungan manusia (MN)

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut. Gerak manusia terjadi karena ia mengadakan hubungan
dengan manusia lainnya.

7
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal

1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.

2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki
bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan,
juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

Beberapa faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru,
antara lain:

 Terbatasnya masyaratak memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan


dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
 Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada,
maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh
berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku
 Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan
kebudayaan baru.
 Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan
yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
 Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.Dari sisi
lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu
sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan


membangun dunianya.
8
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.

3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari
hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang
membangun manusia.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
1. Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
2. Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
4. Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri·
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
1. Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id
merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di
penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi
atau khayalan.
2. Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id
dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan
mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
3. Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol
diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-
206).
Dalam kehidupan manusia mempunyai hakekatnya. Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.

10
3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Dari setiap kebudayaan yang ada manusia mempunyai kepribadian masing-masing contohnya
kepribadian budaya timur. Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang
mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang
menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat
teposeliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya
aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat.
Sedangkan pengertian kebudayaan itu sendiri berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta
yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Dalam kebudayaan ada unsur-
unsurnya. Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu system religi
dan upacara keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata
pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Selain unsur
kebudayaan, masalah lain yang juga penting dalam kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat
umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material)
yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah
dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja. Oleh
karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami.
Kebudayaan juga mengalami perubahan, perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Masyarakat dan
kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan
primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal.

11
Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah:
(1) masalah hakekat hidup,
(2) hakekat kerja atau karya manusia,
(3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,

(4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan


(5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Dalam
kebudayaan juga ada yang disebut dengan dialektis. Dialektika disini berasal dari dialog
komunikasi sehari-hari. Ada 3 proses dalam dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga
tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku
manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan
demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari
manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak
manusia merusak kebudayaan.
Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap
berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://andasiallagan92.wordpress.com/2012/10/15/manusia-dan-kebudayaan/

Anda mungkin juga menyukai