Anda di halaman 1dari 19

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Dr. Hj. Vedia

Disusun oleh:

Cici Apriyanti

1905010008

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF

TANGERANG

1441 H/2020

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim,
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memiliki sifat-sifat
kesempurnaan dan sifat-sifat keagungan. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Bahasa Indonesia, yaitu Ibu Dr.
Hj. Vedia, yang telah memberikan tugas ini dan membimbing saya dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga dengan adanya tugas ini saya mendapatkan Ilmu serta wawasan yang
lebih luas.
Alhamdulillah dengan Iman dan kehendak dari-Nya, makalah yang berjudul “Manusia
dan Kebudayaan” ini dapat saya selesaikan. Saya tentunya menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini berkat dari bantuan dan tuntunan dari Allah dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembacanya.

Tangerang, 29 April 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia dan Hakikatnya..........................................................3
B. Pengertian Kebudayaan .............................................................................5
C. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Kebudayaan........................................7
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan......................................9
E. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan.................................................11
F. Proses Pembudayaan Manusia.................................................................13
G. Ancaman Globalisasi terhadap Kebudayaan............................................14
H. Upaya Menghadapi Globalisasi terhadap Kebudayaan...........................15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran.........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak lama sudah terkenal


sebagai negara yang kaya akan keberagaman. Baik etnis, ras, agama maupun
kebudayaannya. Manusia dan kebudayaan merupakan satu hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena dimana manusia hidup serta menetap tentunya manusia akan hidup
sesuai dengan kebudayaan yang ada pada daerah atau tempat yang ia tinggalinya.
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang tentunya berinteraksi satu sama
lain dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka jalankan dan
kembangkan. Kebiasaan yang mereka kembangkan inilah yang akan menjadi sebuah
kebiasaan yang dikenal sebagai kebudayaan. Setiap individu maupun kelompok
manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda- beda, hal itu disebabkan karena
mereka memiliki pergaulan atau kebiasaan yang berbeda sesuai dengan wilayah yang
mereka tempati. Perbedaan kebudayaan tersebut didsesbakan karena perbedaan faktor
lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri, serta masih banyak faktor lainnya.
Seiring dengan berkembangnya kecanggihan teknologi informasi serta
komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat membawa pengaruh positif
terhadap kebudayaan di setiap wilayah, serta tidak menimbulkan perpecahan diantara
setiap agama yang kaya akan keberagaman tersebut, karena seperti kita ketahui bahwa
kebudayaan merupakan jembatan penghubung antara satu manusia dengan manusia
lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manusia serta apakah hakikatnya?
2. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
3. Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi kebudayaan?
4. Apa saja faktor yang mempenaruhi kebudayaan?
5. Bagaimana hubungan manusia dan kebudayaan?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian serta hakikat manusia.
2. Menjelaskan pengertian dari kebudayaan.
3. Menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi kebudayaan.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebudayaan.
5. Menjelaskan hubungan antara manusia dan kebudayaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia dan Hakikatnya.


Secara etimologi manusia merupakan makhluk yang beradapa paling tinggi
derajatnya kaena dibekali akal untuk berpikir dalam rantai maknan. Secara etimologi,
kata “manusia” berasal dari bahasa Sansekerta yakni dari kata “manu”, dan bahasa
Latin yakni “mens” yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain). Sementara secara istilah manusia merupakan
sebuah konsep atau dapat dikatakan juga sebagai sebuah fakta, sebuah gagasan atau
berdasarkan realitas serta sebuah kelompok atau genus atau seorang individu.1
Manusia dapat pula diartikan berbeda-beda baik dari sudut pandang biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.2 Apabila dilihat dari sudut
pandang secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi
otak berkemampuan tinggi. Sementara dari sudut pandang dalam hal kerohanian,
mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup,
dalam mitos, mereka seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dan dari susdut
pandang antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta saling tolong menolong.
Manusia juga dijelaskan oleh beberapa ahli berdasarkan peneliatannya. Seperti
sebagai berikut.
1. Pengertian manusia menurut Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia adalah makhluk yang terbuka, bebas
memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap
1
https://pelayananpublik-id.cdn.ampproject.org/v/s/pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-pengertian-
asal-usul-dan-jenisnya/amp/?amp
_
2
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html?m=1

3
keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan
antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2. Pengertian manusia menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia
merupakan makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu
berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh,
dan kemampuan berpikir atau akal). Manusia di dalam proses tumbuh
kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor
lingkungan.
3. Pengertian manusia menurut Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia merupakan setiap makhluk yang terdiri dari dua
unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
4. Pengertian manusia menurut Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur
kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh atau fisik).3
Selain dari beberapa ahi yang sudah dijelaskan masih banyak lagi pengertian
manusia menurut para ahli lainnya, dari beberapa pemikiran tersebut sebenarnya
mendapatkan satu pengertian umum yang mana manusia merupakan makhluk yang
sempurna bila dibandingkan makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan karena
manusia dibekali dengan akal untuk berpikir. Selain itu, manuisa juga dikatakn
sebagai makhluk sosial, hal ini tidak lepas kaitannya dengan kegiatan sehari-hari
manusia yang tidak bisa bertahan hidup sendirian tanpa bantuan orang lain atau
makhluk lain di muka bumi ini.
Tidak hanya dijabarkan oleh beberapa ahli saja, namun terdapat pula beberapa
pandangan mengenai manusia serta hakikatmya, seperti berikut ini.
1. Pandangan manusia serta hakikatnya menurut pandangan Psikoanalitik.
Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa menurut hakikatnya manusia
digerakkan berdasarkan dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat
instingtif. Hal ini menyebabkan tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol
oleh kekuatan psikologis yang memang ada dalam diri manusia. Terkait hal
3
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/

4
tersebut diri manusia tidak memegang kendali atau tidak menentukan atas
nasibnya seseorang tapi tingkah laku seseorang itu semata-mata diarahkan untuk
mememuaskan kebutuhan dan insting biologisnya.
2. Pandangan manusia serta hakikatnya menurut pandangan humanistik.
Para humanis menyatakan bahwa manusia mempumyai dorongan-dorongan
dari dalam dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif.
Mereka menganggap manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
Hal ini membuat manusia itu terus berubah dan berkembang untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dan lebih sempurna.
Manusia dapat pula menjadi anggota kelompok masyarakat dengan tingkah
laku yang baik. Mereka juga mengatakan selain adanya dorongan-dorongan
tersebut, manusia dalam hidupnya juga digerakkan oleh rasa tanggung jawab
sosial dan keinginan mendapatkan sesuatu. Dalam hal ini manusia dianggap
sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial.4

B. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau disebut juga kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yakni
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.5
Selain yang telah dijelaskan diatas kebudayaan juga dijelaskan oleh beberapa
ahli sebagai berikut.
1. Kebudayaan menurut E. B. Taylor
Menurut E.B.Taylor kebudayaan merupakan kompleks yang mencangkup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain

4
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2013 VOL. XIII, NO. 2, 296-317 HAKIKAT MANUSIA MENURUT
PANDANGAN ISLAM DAN BARAT Siti Khasinah Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
5
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kebudayaan/

5
kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Kebudayaan menurut Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemandi, menjelaskan bahwa
kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
3. Kebudayaan menurut J. Macionis
Menurut J. Macionis kebudayaan merupakan cara berpikir, cara bertindak, dan
objek material yang bersama-sama membentuk cara hidup manusia. Kebudaan
meliputi apa yang kita pikirkan, bagaimana kita bertindak, dan apa yang kita
miliki.
4. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dimiliki manusia dengan belajar.
5. Kebudayaan menurut Melville Herskovits dan Bryan Malinowski
Menurut mereka cultural determinism- adalah segala sesuatu yang ada di
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri.6

C. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Kebudayaan


Dalam sebuah benda baik itu benda mati maupun makhluk hidup tentu
tersusun atas bagian-bagian yang mendukung didalamnya. Bagian tersebut merupakan
sebuah unsur. Unsur adalah sebuah bagian terkecil dari suatu benda. Begitupun
dengan kebudayaan, unsur kebudayaan merupakan bagian terkecil dari kebudayaan.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau
unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Menurut Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur
pokok, yaitu: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, serta kekuasaan politik.
Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, menyebutkan bahwa
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.

6
https://www.studiobelajar.com/kebudayaan/

6
Herskovits juga memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super-organik karena
kebudayaan yang bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi tetap berikutnya,
walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti
disebabkan kemaatian dan kelahiran.
Unsur-unsur Kebudayaan di setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-
unsur kebudayaan misalnya, Bronislaw Malinowski, yang terkenal sebagai salah
seorang pelopor teori fungsional dalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok
kebudayaan, antara lain, sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya, organisasi
ekonomi, alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama, serta organisasi kekuatan.
Unsur-unsur yang telah dibahas tersebut lazim disebut dengan,
1. Cultural universals
Istilah ini menjelaskan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat
dijumpai pada setiap kebudayaan.Setiap masyarakat terdapat pola-pola perilaku.
2. Patterns of behavior
Pola-pola perilaku adalah cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang
sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Setiap tindakan
manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakta tadi,
pola-pola perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
masyarakatnya.
Pola-pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara
bertindak seseorang anggota masyarakat yang kemudian diakui dan mungkin
diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan
dilaksanakan khususnya apabila seseorang berhubungan dengan orang-orang lain,
dinamakan social organization. Kebiasaan tidak perlu dilakukan seseorang di
dalam hubungannya dengan orang lain.7
Adapun unsur-unsur kebudayaan menurut Guru besar antropologi Universitas
Indonesia, Koentjaraningrat membagi unsur kebudayaan universal ini menjadi tujuh
bagian.8 Yakni:
7
https://www.academia.edu/35090775/SISTEM_KEBUDAYAAN_DAN_UNSUR-
UNSUR_PEMBENTUKANNYA

8
https://www.era.id/play/98Uybl-mengenal-7-unsur-kebudayaan-universal

7
1. Bahasa
Bahasa ialah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan. Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-
sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan
tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan
tingkah laku sesama manusia, tubuh manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Unsur ini dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu
dengan sesamanya. Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh
para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat
dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan
bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material.
Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi,
alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,
tempat berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang
dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan,
bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan
hal-hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem
kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan
upacara keagamaan.
7. Kesenian

8
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan.
Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang
dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat
terbagi menjadi tiga garis besar, yaitu; seni rupa, seni suara dan seni tari.

D. Faktor- Faktor yang mempengaruhi kebudayaan


Segala macam bentuk suatu susunan atau unsur terbentuk karena adanya
faktor yang mempengaruhinya, sama halnya dengan kebudayaan. Kebudayaan
tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik itu faktor dari dalam maupun dari luar
kebudayaan itu sendiri. Namun perlu diketahui bahwa kebudayaan tidak akan tumbuh
dan berkembang apabila tidak dipengaruhi oleh suatu faktor yang mempengaruhinya.
Faktor yang mempengaruhi suatu kebudayaan dibagi menjadi dua, yakni
faktor eksternal dan faktor internal.
1. Faktor eksternal
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat berupa keluarga, masyarakat maupun lingkungan
sekolah, Fakor keluarga merupakan awal mula yang mempengaruhi seseorang
sebelum faktor lainnya. Kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan keluarga
untuk remaja sangat berperan penting bagi mereka. Apabila rasa kasih sayang,
kedekatan dan kehangatan tidak dirasakan dalam keluarga seorang remaja,
remaja itu bisa tertekan batinnya, dan akan ada rasa berkecamuk dalam dirinya
yang bisa berpotensi buruk untuknya.
b. Lingkungan non-sosial
Lingkungan sosial maksudnya adalah lingkungan alam. Contohnya seperti
kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
kuat, atau tidak terlalu lemah, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan
alamiah tersebut merupakan faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar
seorang remaja sebagai pelajar. Bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, ini dapat membuat remaja tesebut tidak merasa nyaman sehingga
proses belajarnya akan terganggu.

2. Faktor internal
9
a. Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik seseorang. Panca indra merupakan pintu masuk bagi segala informasi
yang diterima dan ditangkap oleh manusia, dan harus didukung oleh fisik yang
sehat. Kondisi fisik yang sehat dan bugar serta panca indra yang berfungsi
dengan baik akan akan memberikan memperlancar serta memberi pengaruh
positif terhadap kegiatan belajar remaja.
b. Psikologi
Beberapa faktor psikologis yang utama yaitu tingkat intelegensi, minat
terhadap sesuatu, bakat, motivasi yang dimiliki, tingkat kematangan dan
kedewasaan, dan faktor kelelahan mental. Keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi seorang remaja, terutama sebagai seorang pelajar.
Menurut Sri Rumini dkk., siswa yang mengalami gangguan psikis, misalnya:
tingkat kecerdasan yang terlalu rendah tentu akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti dan memahami materi pelajaran meskipun materi dan cara
penyampaiannya cukup sederhana. Siswa yang sukar mengingat dan
mempunyai daya fantasi lemah juga membutuhkan proses pembelajaran yang
sesuai dengan kelemahannya.9
Selain itu budaya juga dipengaruhi oleh fakor akibat dari pada adanya
hubungan suatu bangsa dapat atau tidak suatu bangsa mempertahankan kebudayaanya
tergantung pada kebudayaan asing mana yang lebih kuat maka kebudayaan asli dapat
bertahan lebih kuat. Sebaliknya apabila kebudayaan asli lebih lemah dari pada
kebudayaan asing maka lenyaplah kebudayaan asli dan terjadi budaya jajahan yang
sifatnya tiruan.

E. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan adalah salah satu ikatan yang tak dapat dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa. Secara sederhana hubungan antara manusia dengan

9
http://nurulsspace.blogspot.com/2015/03/faktor-pengaruhi-budaya-dan-masalahnya.html?m=1

10
kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut
merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.10
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan
yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh
manusia.
Manusia sebagai suatu organ hidup mempunyai kemampuan dan tidak
tergantung kepada orang lain dalam pemikiran, perasaan dan tindakannya akan tetapi
kemampuan dan ketidaktergantungannya itu sesungguhnya juga terbatas oleh karena
semua kemampuannya itu dimodifikasikan melalui hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan dan didalam hubungan itu individu bertambah maju.
Hubungan yang menunjukan keeratan antara individu , masyarakat dan
kebudayaan, adalah masyarakat adalah sekumpulan individu, dimana tidak ada
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan
tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Pemisahan ketiga pengertian
tersebut hanayalah secara teoritis dan untuk kepentingan analisis, sebab dalam
kenyataannya sukar untuk dipisah-pisahkan. Dalam kaitan ini Selo Soemardjan
sebagaimana diikuti Soerjono Soekanto (1990:123) menyatakan bahwa masyarakat
adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama menghasilkan kebudayaan.
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat dan tentunya setiap
masyarakat di wilayah berbeda memiliki kebudayaan yang berbeda pula. Istilah dan
pengertian kebudayaan sudah banyak dijelaskan oleh para ahli. Salah satunya ialah
yang dikemukakan oleh Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi yang menyatakan
bahwa kebuayaan merupakan semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat inilah yang menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya dan menyambung hidup
serta agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Budaya tercipta dari hasil interaksi antara manusia dengan segala yang
terdapat di bumi ini. Manusia diciptakan oleh tuhan dengan diberkahi akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya dimuka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Selain itu, manusia juga memiliki akal, intelegensia,
intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi da juga perilaku. Dengan semua
10
https://parkjiyoung-wordpress-com.

11
kemampuan yang dimilikinya, manusia bisa menciptakan sebuah kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia namun manusia itu sendiri adalah produk
kebudayaan. Dalam kata lain, kebudayaan ada karena diciptakan oleh manusia dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang telah diciptakannya.
Secara sederhananya hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Di dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwi tunggal, maksudnya ialah bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan sebuah satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan itu mengatur kehidupan manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa
keduanya merupakan sebuah satu kesatuan yang ta dapat terpisah. Contohnya yang
data kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari ialah hubungan anatara manusia dengan
peraturan-peraturan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang trikat satu sama lainnya dan
sangat erat kaitannya antara satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang
peranan yang begitu unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial,
manusia adalah makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu
memperhitungkan setiap tindakan atau yang disebut juga homo economicus (ilmu
ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan
pasti membutuhkan bantuan makhluk lainnya. Manusia juga merupakan makhluk
yang selalu ingin mendapatkan kekuasaan politik serta merupakan makhluk yang
berbudaya.

F. Proses Pembudayaan Manusia


Manusia lahir dan hidup serta bertempat tinggal di wilayah yang berbeda-beda
antara satu manusia dengan manusia lainnya. Karena perbedaan itu pula, kebudayaan
yang dianut oleh masing-masing manusia dan kelompoknya juga berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Sebelum menjadi kebudayaan pastinya memerlukan proses
menuju kebudayaan, atau disebut juga proses pembudayaan.

Proses pembudayaan manusia terdiri dari,


12
1. Proses internalisasi
Manusia terlahir dengan potensi bawaan mereka dari lahir dengan potensi, hasrat,
nafsu, emosi dan seterusnya yang berbeda antara satu sama lainnya. Sepanjang
kehidupan dari awal mannusia itu dilahirkan hingga sampai manusia meninggal,
manusia menanamkan dalam keperibadiannya hal-hal yang diperlukan dalam
kehidupan. Manusia berusaha terus memenuhi hasrat dan motivasinya dengan cara
beradaptasi belajar dari alam dan lingkunga sekitar serta belajar tentang
kebudayaan yang ada di sekitarnya juga.
2. Proses sosialisasi
Manusia belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan manusia lainnya, dari
manusia yang menduduki aneka peran dalm lingkup sosial. Sosialisasi artinya
proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat di lingkungan sekitar.
3. Proses enkulturasi
Manusia mempelajari dan mneyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan adat
istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan dalam kebudayaannya.

G. Ancaman Globalisasi Terhadap Kebudayaan


Globalisasi merupakan suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global. Globalisasi menyentuh seluruh aspek kehidupan tak terkecuali dengan
kebudayaan. Kehadiran teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga
globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan yang harus dijawab
dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan
manusia.
Globalisasi membawa dampak tersendiri bagi kehidpan manusia, baik
berdapak positif manupun berdampak negatif. Dampak positif yang terjadi akibat
dampak dari adanya globalisasi ialah memudahkan manusia dalam mmeperoleh
informatika dan juga ilmu pengetahuan, memudahkan manusia untuk melakukan
komunikasi, mobilitas yang tinggi, menumbuhkan sikap cosmopolitan dan toleran,
memacu untu meningkatkan kualitas diri, serta mempermudah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Adapun dampak negatif yang dari adanya globalisasi ialah informasi yang
tidak tersaring, perilaku konsumtif, membuat manusia memiliki sikap yang tertutup
13
atau menutup diri, memberikan contoh perilaku yang buruk bagi manusia yang tidak
bisa menyaring informasi maupun teknologi yang ada.
Globalisasi juga mrambah memberiakn berbagai dampak bagi kebudayaan
yang sudah ada sejak lama, memberikan perubahan yang mengarah pada dua hal
yaitu, positif dan juga negatif. Pengaruh globalisasi dalam kebudayaan dapat
berdampak positif seperti memberikan cara baru dalam berinovasi dalam sebuah
kebudayaan. Naum tak jarang globalisasi ini pula memberikan dampak buruk bagi
kebudayaan.contohnya ialah hilangnya kebudayaan asli suatu daerah atau negara,
terjadinya pengikisan nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan
patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan masih banyak lagi.

H. Upaya Menghadapi Globalisasi Terhadap Kebudayaan


Dalam menghadapi globalisasi yang terjadi, tak hanya mengenai aturan-aturan
yang berlaku saja namun juga menyangkut dengan pengaruhnya juga terhadap
kebudayaan yang ada. Nilai budaya yang terkikis akibat adanya globalisasi juga
merambah pada budaya tari-tarian. Seperti di negara Indonesia sendiri, dimana tari-
tarian sangat beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memilki ciri tersendiri
dalam pembawaannya. Namun pada masa sekarang ini, tarian-tarian tersebut mulai
tergantikan dengan tarian yang lebih modern seperti yang sering dikenal sebagai
Dance.
Disinilah peran pemerintah serta kesadaran seriap individu manusia untk
mnegingat kembali budaya yang pernah ada dan berkembang secara turun temurun di
lingkungan atau wilayah tempat tinggal mereka masing-masing. Pemerintah dituntut
bersikap tegas dan aktif dalam melihat perkembangan kehidupan masyarakatnya.
Pemerintah seharusnya menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang
masyarakat yang berprilaku yang tidak semestinya.
Selain itu haruslah ada kesadaran dari setiap individu manusia untuk
melestarikan kebudayaan yang begitu beragam ini. Menanamkan rasa bangga dan
kagum akan kebudayaan yang dimilikinya. Serta memeperkenalkan kebudayaan kita
ke kancah internasional agar diketahui oleh berbagai negara lainnya.

BAB III

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial.
secara umum kebudayaan memiliki artian sebagai kumpulan pengetahuan yang secara
sosial di wariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya tercipta dari
kegiatan-kegiatan serta kejadian-kejadian sehari-hari yang sudah diatur oleh Tuhan
Yaang Maha Esa. Sedangkan manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna karena diberkahi dengan akal pikiran sehingga manusia dapat
berpikir sehingga mampu mencipataan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikan
kebudayaan tersebut terus menerus ke geerasi selanjutnya.
Dari pembahasan tersebut, saya menyimpulkan bahwa kebudayaan sangat erat
kaitannya dengan manusia. Dimana manusia merupakan pencipta dari sebuah
kebudayaan yang di wariskan secara turun temurun serta kebudayaan merupakan hasil
ciptaan manusia yang digunakan atau difungsikan sebagai penunjang kehidupan
manusia. Dengan demikian, budaya merupakan patokan cara hidup manusia di tempat
atau wilayah yang ditempatinya.

B. Saran
Kebudayaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Kebudayaan
merupakan patokan manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Kebudayaan
manusia sangat beragam sesuai dengan wilayah yang ditempati oleh manusia tersebut.
Kebudayaan dapat pudar bahkan hilang ditelan zaman, namun sudah sepatutnya
sebagai manusia yang menciptakan, kita lestarikan budaya yang ada agar tidak hilang
dimakan waktu.

DAFTAR PUSTAKA

15
https://pelayananpublik-id.cdn.ampproject.org/v/s/pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-
pengertian-asal- usul-dan-jenisnya/amp/?amp
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html?m=1
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kebudayaan/

https://www.studiobelajar.com/kebudayaan/

https://www.academia.edu/35090775/SISTEM_KEBUDAYAAN_DAN_UNSUR-
UNSUR_PEMBENTUKANNYA

https://www.era.id/play/98Uybl-mengenal-7-unsur-kebudayaan-universal

http://nurulsspace.blogspot.com/2015/03/faktor-pengaruhi-budaya-dan-masalahnya.html?m=1

https://parkjiyoung-wordpress-com.

16

Anda mungkin juga menyukai