Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Kebudayaan Dan Kerangka Teori Tindakan


Definisi menurut kebudayaan , dan kemudian uraian selanjutnya yang termasuk dalam bab
ini , mengandung beberapa pengertian penting yaitu : bahwa kebudayaan rupa-rupanya hanya
ada pada makhluk manusia ; bahwa kebudayaan mula-mula hanya merupakan satu aspek dari
proses evolusi manusia, tetapi yang kemudian menyebabkan bahwa ia dapat lepas dari alam
kehidupan makhluk primat lain ; bahwa kebudayaan akhir-akhir ini seolah-olah berkembang
menjadi suatu gejala yang superorganik. Walaupun demikian, karena kebudayaan yang berwujud
gagasam dan tingkah-laku manusia itu keluar dari otak dan tubuhnya, maka kebudayaan itu tetap
berakar dalam system organic manusia. Kecuali itu kebudayaan tak lepas dari kepribadian
individu melalui suatu proses belajar yang panjang, menjadi milik dari masing masing individu
warga masyarakat bersangkutan. Dalam proses itu kepribadian atau watak tiap-tiap individu pasti
juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan itu dalam keseluruhannya.
Akhirnya, gagasan-gagasan , tingkah-laku, atau tindakan manusia itu ditata, dikendali, dan
dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma yang seolah -olah berada di
atas- nya.
Pandangan menyeluruh dan terintergrasi mengenai konsep kebudayaan ini dapat kita
mantapkan dengan mempergunakan sebuah kerangka yang disusun oleh suatu kelompok studi
yang terdiri dari sejumlah sarjana ilmu-ilmu social dari universitas Harvard dengan ketuanya
seorang ahli sosiologi , Talcott Parsons . Kelompok studi itu terdiri dari ahli-ahli sosiologi seperti
Talcott Parsons sendiri , E.Shils , dan R. Merton , ahli antropologi seperti C.Kluckhohn , ahli
psikologi seperti H.A. Murray , tetapi juga ahli ahli biologi , dan lain lain. Kerangka yang
mereka susun Bersama , memandang kebudayaan sebagai tindakan manusia yang berpola, dan
mereka sebut Kerangka Teori Tindakan ( atau Frame of Reference of the Theory of Action ) .
Di dalamnya terkandung konsepsi bahwa dalam hal menganalisa suatu kebudayaan dalam
keseluruhan perlu dibedakan secara tajam antara adanya empat komponen yaitu : (1) sistem
budaya ; (2) sistem social ; (3) sistem kepribadian , (4) sistem organisma. Keempat komponen itu
, walaupun erat berkaitan satu dengan yang lain , toh merupakan identitas yang khusus , masing-
masing dengan sifatnya sendiri.
Sistem budaya atau cultural system merupakan komponen abstrak dari kebudayaan. Terdiri
dari pikiran-pikiran , gagasan , konsep konsep , tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan.
Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia
lebih lazim disebut adat-istiadat. Diantara adat-istiadat , seperti apa yang yang telah kita pelajari
diatas, ada sistem nilai budayanya , sistem normanya, yang secara lebih khusus lagi dapat
diperinci ke dalam berbagai macam norma menurut pranata-pranata yang ada dalam masyarakat
yang bersangkutan. Fungsi dari sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-
tindakan serta tingkah-laku manusia.
Sistem social atau social system terdiri dari atas aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-
tindakan dan tingkah-laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan
masyarakat.Sebagai rangkaian tindakan berpola yang berkaitan satu dengan lain , sistem soaial
itu bersifat lebih konkret dan nyata daripada sistem budaya, dalam arti bahwa tindakan manusia
itu dapat dilihat dan diobservasi. Interaksi manusia itu di satu pihak ditata dan diatur oleh sistem
budaya , tetapi di pihak lain dibudayakan menjadi pranata-pranata oleh nilai-nilai dan norma
tersebut.
Sistem kepribadian, atau personality system , mengenai soal isi jiwa dan watak individu
yang berinteraksi sebagai warga masyarakat. Kepribadian individu dalan suatu masyarakat ,
walaupun berbeda-beda satu dengan lain , namun juga distimulasi dan dipengaruhi oleh nilai-
nilai dan norma norma dalam sistem budaya dan oleh pola-pola bertindak dalam sistem sosial
yang telah diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup
sejak masa kecilnya. Dengan demikian sistem kepribadian manusia berfungsi sebagai sumber
motivasi dari tindakan sosialnya.
Sistem organik, atau organic system , melengkapi seluruh kerangka dengan mengikut-
sertakan ke dalamnya proses bio-logik serta bio-kimia dalam organisma manusia sebagai suatu
jenis makhluk alamiah yang apabila dipikirkan lebih mendalam, juga ikut menentukan
kepribadian individu , pola-pola tindakan manusia, dan bahkan juga gagasan-gagasan yang
dicetuskan-nya,

Anda mungkin juga menyukai