Berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehimpunan dari bagian/komponen-komponen yang
saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
1. Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan gagasan/ide yang tersusun dan
membentuk suatu kesatuan yang logis dan kemudian sebagai sebuah pikiran filsafat tertentu
misalnya agama, bentuk pemerintahan.
2. Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau sehimpunan/sekesatuan dari
benda-benda tertentu yang memiliki hubungan secara khusus. Contoh: Arloji.
3. Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Contoh: sistem pernapasan.
Ciri-ciri khusus dari satu sistem adalah:
a. Sistem terdiri dari banyak bagian/komponen.
b. Komponen-komponen sistem saling berhubungan satu sama lain dalam pola saling
ketergantungan.
c. Keseluruhan sistem lebih dari sekadar penjumlahan dari komponen-komponennya. (lebih kea
rah kualitas. kontribusi dari komsumen yang satu dan yang lain)
Talcott Parsons : Sistem sebagai sebuah pengertian yang menunjuk pada adanya saling
ketergantungan antara bagian-bagian, komponen-komponen, dan proses-proses yang mengatur
hubungan tersebut. Parsons menambahkan karakteristik lain dari suatu sistem yaitu bahwa sistem
sosial cenderung akan selalu mempertahankan keseimbangan.
(katup pengaman AGIL: Adaptation, goal attainment, integration, latent pattern maintenance).
Goal attainment: tujuan yang ingin dicapai
Integration: Kemampuan untuk berintegrasi
Latent pattern maintenance: pola-pola yang tidak kelihatan
(Tercipta social order: keteraturan).
Dalam konsep saling ketergantungan cirri-ciri antara lain:
1.Paling kurang ada dua bagian atau lebih yang saling menjadi gantungan bagi yang lainnya.
2.Dalam konsep saling ketergantungan kata saling tidak harus diinterpretasikan sebagai
keadaan yang memperlihatkan keseimbangan murni, misalnya 50% berbanding 50%.
yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara yang satu dengan lainnya dalam kelompok itu.
3. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-aggota kelompok itu sehingga
hubungan antara mereka bertambah erat.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Lembaga sosial (menurut selo soemarjan)
Pranata sosial (menurut Koentjaraningrat)
Lembaga sosial/lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kehidupan pokok di dalam kehidupan masyaarakat.
Menurut Rosed dan Warren, lembaga sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan
tetap atau pasti untuk mempertemukan macam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari
kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dengan cara-cara yang sudah tidak dapat
dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu
struktur.
Pranata keluarga, pendidikan, ekonomi, agama Menurut Koentjaraningrat.
Margono Slamet: pranata keluarga, ekonomi, pemerintahan, agama dan norma-norma,
pendidikan dan penerangan umum, dan kelas masyarakat.
Unsur-unsur sistem sosial
Suatu sistem sosial yang menjadi pusat perhatian barbagai ilmu sosial pada dasarnya merupakan
wadah dari proses-proses dan pola-pola interaksi sosial.
Menurut Soryono Soekanto unsur-unsur pokok suatu sistem sosial adalah:
1. kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap semua aspek alam semesta yang dianggap
sebagai suatu kebenaran mutlak.
2. Perasaan dan pikiran yaitu suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut keadaan
sekelilingnya baik yang bersifat alamiah maupun sosial.
3. Tujuan merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai dengan cara mengubah sesuatu atau
mempertahankannya.
4. Kaidah atau norma yang merupakan pedoman untuk bersikap/berperilaku secara pantas.
5. Kedudukan dan peranan: kedudukan merupakan posisi-posisi tertentu secara vertical
sedangkan peranan adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik secara structural maupun
prosesual.
6. Penguasaan yang merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan
memaksa masyarakat untuk mentaati kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
7. Sanksi-sanksi positif dan negative.
8. Fasilitas
9. Keserasian dan kelangsungan hidup
10. Keserasian antara kualitas hidup dengan lingkungan
Sifat dan proses utama dalam sistem sosial
1. Sifat terbuka sistem sosial. Sistem sosial pada umumnya di dalamnya terjadi proses yang
saling pengaruh mempengaruhi, hal ini terjadi karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur
dengan unsur lainnya atau satu bagian dengan bagian lainnya atau antara subsistem dengan
subsistem lainnya.
Menurut Margono slamet mengatakan suatu sistem sosial dipengaruhi
1.Ekologi, tempat, dan geografi (dimana masyarakat itu berada)
2.Demografi yang menyangkut populasi, susunan, dan cirri-ciri populasi
3.Kebudayaan menyangkut nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan dan norma-norma dalam
masyarakat
4.Kepribadian meliputi sikap mental, semangat, temperamen dan cirri-ciri psikologis masyarakat
5.Waktu
Emille Durkheim
Konsep saling ketergantungan
syaratnya: melihat masyarakat sebagai suatu kesatuan
masyarakat dilihat sebagai fakta sosial
Fakta sosial adalah kumpulan norma, nilai, dan sebagainya yang memaksa anggota masyarakat
untuk tunduk dan patuh.
Solidaritas sosial: Keadaan menjadi satu atau bersahabat yang muncul karena adanya tanggung
jawab bersama dan kepentingan bersama diantara para anggotanya
Tipe solidaritas sosial terbagi: solidaritas mekanik (biasanya di pedesaan) dan solidaritas organik
(biasanya di perkotaan)
social consciousness = kesadaran sosial
Kesadaran sosial ini yaitu sadar akan adanya kelompok dimana kita termasuk di dalamnya.
Integrasi sosial : membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kebutuhan yang bulat dan utuh.
Contoh konkret membuat masyarakat menjadi satu kesatuan yang bulat
Integrasi sosial: suatu usaha untuk membangun ketergantungan yang lebih erat antara bagianbagian atau unsur-unsur dari masyarakat sehingga tercipta suatu kesadaran yang lebih harmonis
yang memungkinkan terjalinnya kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.
Kesadaran kolektif : sadar akan adanya kelompok
Elemen-elemen dasar yang terdapat dalam konsep kesadaran kolektif
1. Adanya perasaan senasib dalam satu komunitas
2. Adanya kewajiban moral untuk melaksanakan tuntutan-tuntutan yang diberikan oleh
komunitas
Talcot parsons membagi dua dikotomi
1. Masyarakat tradisional
2. Masyarakat modern
Sifat-sifat masyarakat di atas disebut variable berpola.
Masyarakat tradisional cirri-cirinya:
1. Afektif
2. Berorientasi kolektif
3. Partikularistik= bersifat khusus
4. Askriptif : kedudukan seseorang dilihat dari latar belakang sejarah/keluarganya
5. Kekaburan/amorf: pesan yang dilakukan para anggota tidak special
Masyarakat modern cirri-cirnya
1. Netral afektif : tidak berdasarkan perasaan
2. Berorientasi nilai
3. Universalistik: hubungan sosialnya tidak bersifat khusus
4. Prestasif: kedudukan seseorang berdasarkan prestasi
5. Spesifik: pekerjaan jelas
MASYARAKAT MAJEMUK (Plural society)
J.S Furnival
Menurrut J.S Furnival, pada masa Hindia Belanda masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
majemuk yaitu suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendirisendiri tanpa ada perbedaan satu sama lain di dalam satu kesatuan politik. Di dalam kehidupan
politik pertanda yang paling jelas dari masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk adalah tidak
adanya kehendak bersama. Sebagai masyarakat majemuk, mereka yang berkuasa dan mereka
yang dikuasai memiliki perbedaan ras. Orang-orang Belanda sebagai elit yang memerintah,
orang-orang China sebagai kelas menengah, sedangkan orang-orang pribumi sebagai kelompok
terbesar merupakan kelas bawah.
Pada masa itu, masyarakat Indonesia secara keseluruhan terdiri dari elemen-elemen yang
terpisah satu sama lain oleh karena perbedaan ras. Masing-masing lebih merupakan kumpulan
individu-individu, sebagai suatu keseluruhan yang bersifat organis. Sebagai individu kehidupan
sosial mereka tidak utuh. Orang-orang Belanda pada masa itu, datang ke Indonesia untuk
bekerja. Orang-orang China datang ke Indonesia untuk kepentingan Ekonomi. Sementara orang
pribumi, tidak lebih sebagai pelayan di negerinya sendiri. Kelompok masyarakat ini, melalui
agama, kebudayaan, dan bahasa masing-masing mempertahankan atau memelihara pola pikir dan
cara-cara hidup mereka. Hasilnya berupa masyarakat Indonesia yang sebagai keseluruhan tidak
memiliki kehendak bersama.
Pandangan lainnya mengenai masyarakat majemuk juga dikemukakan oleh Cliforts goerts. Dia
mengemukakan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi-bagi dalam sub-sub
sistem yang kurang lebih berdiri sendiri. Dimana masing-masing subsistem terikat ke dalam
ikatan-ikatan yang bersifat primordial. Selain itu Piere L. Van den Bergher juga mengemukakan
beberapa cirri sebagai sifat dasar masyarakat majemuk, yaitu:
1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki sub
kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
noncomplementer
3. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggotanya terhadapa nilai-nilai yang
bersifat dasar
4. Secara relatif seringkali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan
Integrasi dinamis didefinisikan sebagai keadaan kesatuan dan persatuan sejumlah kelompok etnis
dan kelompok sosial beserta sistem sosial budaya mereka, dalam struktur sedemikian rupa,
sehingga pelaksanaan fungsinya dapat disesuaikan dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah
dalam mencapai tujuan bersama
Keuntungan dan kerugian sistem integrasi statis
Etnik yang tertinggal dan terisolasi dapat ditingkatkan ke tingkatan yang lebih cerdas, beradab,
setaraf dengan etnik-etnik yang lebih maju
Berkat ketaatannya yang disiplin dan seragam di segala bidang kehidupan, penyelewengan dapat
dikurangi sehingga tercipta ketenangan dan keamanan
Sisi negatif integrasi statis
Suku atau golongan yang sudah maju dan berkebudayaan tinggi, merasa perkembangan dihambat
karena harus mengikuti ritme resmi yang sama dengan golongan lain yang belum maju
Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan
bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan
yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan
sesuatu yang menjadi sasaran bersama.
Proses-proses dalam sistem sosial :
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Komunikasi
Memelihara tapal batas
Penjalinan sistem
Sosialisasi
Pengawasan sosial
Pelembagaan
Perubahan social
Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu
keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.
Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :
A. Dua orang atau lebih
B. Terjadi interaksi antara mereka
C. Bertujuan
D. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.