Anda di halaman 1dari 8

4

NAMA : ALBANI ARCYTA


NIM : 21003074
MATKUL : PENDIDIKAN MASYARAKAT
RESUME 2

A. Pengertian Sistem Sosial Masyarakat

Sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehimpunan dari bagian atau
komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur, mempunyai
tujuan dan merupakan suatu keseluruhan. Penjelasan pengertian mengenai sistem akan lebih
jelas melalui contoh-contoh sebagai berikut:

1. Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan gagasan


atau ide yang tersusun dan membentuk suatu kesatuan yang logis dan kemudian sebagai
sebuah pikiran filsafat tertentu misalnya agama. Agama adalah mengatur sistem bagaimana
manusia bisa selamat dunia dan akhirat, mengatur hubungan manusia dengan pencipta-Nya,
mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, mengatur hubungan manusia dengan
lingkungannya. Contoh lain adalah bentuk pemerintahan apakah sistem kerajaan, parlemen
atau republik.

2. Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau sehimpunan dari benda-
benda tertentu yang memiliki hubungan secara khusus dan fungsi tertentu. Contoh: Arloji,
di dalam arloji terdapat berbagai komponen yang dapat menggerakkan jarum pendek, jarum
panjang dalam ukuran waktu.

3. Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Contoh: kendaraan
yang mempunyai banyak sistem seperti sistem kendali atau kemudi, sistem penggerak,
sistem pengereman, sistem kelistrikan, dan sistem air condition (AC). Contoh lain adalah
sistem tubuh manusia yang mempunyai banyak sistem juga seperti sistem pernapasan,
sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem syaraf.

Agar lebih dapat mengenal sistem, sistem mempunyai ciri-ciri khusus yang terdapat pada
seluruh sistem, yaitu:
1. Sistem terdiri dari banyak bagian atau komponen.
2. Komponen-komponen sistem saling berinteraksi, berhubungan satu sama lain dalam pola
5
saling ketergantungan.
3. Keseluruhan sistem mempunyai tujuan atau fungsi tidak sekadar penjumlahan dari
komponen-komponennya.

Sosial berarti segala sesuatu yang bertalian atau terkait dengan sistem hidup bersama
atau hidup bermasyarakat dari orang atau sekelompok orang yang di dalamnya sudah
tercakup struktur, organisasi, nilai-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya.
Dalam memahami sistem sosial tidak bisa lepas pemahaman akan budaya, oleh karena itu
materi budaya akan dibahas lebih rinci pada Modul 5 pada BMP ini.

A. Karakteristik Sistem Sosial Masyarakat

Sistem sosial memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

 Sistem terhubung dengan pluralitas aktor individu Ini berarti bahwa suatu
sistem atau sistem sosial tidak dapat ditanggung sebagai akibat dari aktivitas
satu individu. Ini adalah hasil dari berbagai kegiatan individu. Untuk sistem,
atau sistem sosial, interaksi beberapa individu harus ada di sana.
 Tujuan dan Objek
Interaksi manusia atau kegiatan aktor individu tidak boleh tanpa tujuan atau tanpa
objek. Kegiatan-kegiatan ini harus sesuai dengan tujuan dan objek tertentu. Ekspresi
hubungan sosial yang berbeda muncul sebagai akibat dari interaksi manusia.

 Keteraturan dan Pola di antara berbagai Unit Konstituen


Hanya datang bersama-sama dari berbagai unit konstituen dari sistem sosial tidak harus
menciptakan sistem sosial. Itu harus sesuai dengan pola, pengaturan dan ketertiban.
Persatuan yang digarisbawahi di antara berbagai unit konstituen menghasilkan ‘sistem
sosial’.

 Hubungan Fungsional adalah Dasar Persatuan


Kita telah melihat unit konstituen yang berbeda memiliki satu kesatuan untuk membentuk
suatu sistem. Kesatuan ini didasarkan pada hubungan fungsional. Sebagai hasil dari
hubungan fungsional antara unit-unit konstituen yang berbeda, keseluruhan yang
terintegrasi dibuat dan ini dikenal sebagai sistem sosial.

 Aspek Fisik atau Lingkungan Sistem Sosial


6
Keterangan ini berarti bahwa setiap sistem sosial terhubung dengan wilayah geografis
tertentu atau tempat, waktu, masyarakat dan lain-lain.

 Terhubung dengan Sistem Budaya


Sistem sosial juga terkait dengan berbagai komponen di dalam unsur budaya. Ini berarti
bahwa sistem budaya menghasilkan persatuan di antara anggota masyarakat yang
berbeda berdasarkan budaya, tradisi, agama, dan lain-lain.

 Tujuan dan Obyek yang Dinyatakan dan Tersirat


Sistem sosial juga terkait dengan tujuan yang dinyatakan dan tersirat. Dengan kata lain,
itu berarti bahwa sistem sosial adalah penyatuan aktor individu yang berbeda yang
termotivasi oleh maksud dan tujuan, serta kebutuhan mereka.

 Karakteristik Penyesuaian
Sistem sosial memiliki karakteristik penyesuaian. Ini adalah fenomena dinamis yang
dipengaruhi oleh perubahan yang disebabkan oleh bentuk sosial. Kita juga telah
melihat bahwa sistem sosial dipengaruhi oleh tujuan, objek, dan kebutuhan
masyarakat.
 Keteraturan, Pola, dan Keseimbangan
Sistem sosial memiliki karakteristik pola, keteraturan dan keseimbangan. Sistem sosial
bukanlah keseluruhan yang terintegrasi tetapi menyatukan unit-unit yang berbeda.
Kebersamaan ini tidak terjadi secara acak dan serampangan. Ada keteraturan dan
keseimbangan.

B. Unsur-unsur Sistem Soaial Masyarakat

Menurut Alvin L. Bertrand (1980), ada sepuluh unsur yang terkandung dalam sistem sosial,
yaitu sebagai berikut:

1. Keyakinan (Pengetahuan) Keyakinan merupakan unsur-unsur sistem sosial yang


dianggap sebagai pedoman dalam melakukan penerimaan suatu pengetahuan dalam
kehidupan kelompok sosial di dalam masyarakat. Keyakinan ini secara praktis biasanya
digunakan dalam kelompok masyarakat yang masih tergolong terbelakang segi
pengetahuannya, sehingga dalam menilai suatu kebenaran dirumuskan melalui keyakinan
bersama.
7
2. Perasaan (sentimen)
Perasaan menurut Alvin, menunjuk pada bagaimana perasaan pada anggota suatu sistem
sosial (anggota kelompok) tentang hal-hal, peristiwa-peristiwa serta tempat-tempat tertentu.
Unsur perasaan sangat membantu dalam rangka menjelaskan pola-pola tingkah laku yang
tidak dapat dijelaskan melalui cara- cara lain. Suatu keberhasilan suatu sistem juga
tergantung bagaimana perasaan para anggotanya secara umum. Jika di dalam suatu sistem
terdapat banyak anggota saling menaruh perasaan dendam, benci dan iri antara satu sama
lainnya, maka bisa diketahui bahwa hubungan kerja samanya tidak akan berhasil dengan
baik.

2. Tujuan, sasaran atau cita-cita Cita-cita, tujuan atau sasaran, di dalam suatu sistem sosial
merupakan pedoman bertindak agar program kerja yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama dapat tercapai secara efektif.

4. Norma
Norma-norma sosial, menurut Alvin, dapat dikatakan sebagai patokan tingkah laku yang
diwajibkan atau dibenarkan di dalam situasi-situasi tertentu. Unsur norma ini merupakan
komponen sistem sosial yang dianggap paling kritis untuk memahami serta meramalkan
aksi atau tindakan manusia. Norma- norma menggambarkan tata tertib atau aturan-aturan
permainan yang dapat memberikan petunjuk tentang standar untuk bertingkah laku dan di
dalam menilai tingkah laku.

5. Status dan peranan


Dengan status, seseorang dapat menentukan sifat dan tingkatan kewajiban serta tanggung
jawab di dalam suatu kelompok masyarakat; di samping juga menentukan hubungan antara
atasan dan bawahan terhadap anggota lain dalam anggota kelompok masyarakat. Menurut
Alvin, status merupakan serangkaian tanggung jawab, kewajiban serta hak-hak yang sudah
ditentukan dalam suatu masyarakat.

6. Tingkatan atau pangkat (rank) Tingkatan atau pangkat merupakan unsur sistem sosial
yang berfungsi menilai perilaku-perilaku anggota kelompok. Sebaliknya suatu proses
penilaian terhadap perilaku-perilaku anggota kelompok, dimaksudkan untuk memberikan
kepangkatan (status) tertentu yang dianggap sesuai dengan prestasi-prestasi yang telah
dicapai. Orang yang dianggap berhasil dalam melaksanakan tugasnya, bisa dinaikkan
pangkatnya (status) ke jenjang yan lebih tinggi. Begitu seterusnya sehingga berbaga
aktivitas tampak saling bergantungan.
8

7. Kekuasaan atau pengaruh (power)


Istilah kekuasaan menunjuk pada kapasitas penguasaan seseorang terhadap anggota-
anggota kelompok atau organisasi. Kekuasaan seseorang dalam mengawasi anggota
kelompok biasanya dapat dilihat dari status yang dimiliki. Pengaruhnya sangat besar dalam
pengambilan suatu keputusan; biasanya pemegang kekuasaan mempunyai wewenang dan
kemampuan untuk memengaruhi para anggota kelompoknya. Dalam analisis sistem sosial
suatu kekuasaan merupakan patokan bagi para anggota suatu kelompok atau organisasi
dalam menerima berbagai perintah dan tugas.

8. Sanksi
Sanksi merupakan ancaman hukum yang biasanya ditetapkan oleh masyarakat terhadap
anggota- anggotanya yang dianggap melanggar norma-norma sosial kemasyarakatan.
Penerapan sanksi oleh masyarakat ditujukan agar pelanggarnnya dapat mengubah
perilakunya ke arah yang lebih baik sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku.

9. Sarana atau fasilitasSecara umum sarana dimaksudkan sebagai cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan dari sistem sosial. Yang paling penting dari unsur sarana adalah
terletak dari kegunaannya bagi suatu sistem sosial. Dalam analisis sistem sosial pada
prinsipnya mengutamakan fungsi dari suatu sarana agar dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin, betapa pun sederhananya sarana tersebut.

10. Tekanan ketegangan (Stress-strain)


Dalam sistem sosial senantiasa terjadi ketegangan, sebab dalam kehidupan masyarakat
tidak ada satu pun anggotanya yang mempunyai perasaan dan interpretasi sama terhadap
kegiatan dan masalah yang sedang dihadapi bersama. Itulah sebabnya, maka suatu
ketegangan hubungan antar angggota kelompok masyarakat pada batas tertentu dapat
terjadi. Ketegangan erat kaitannya dengan taraf kekangan yang diterima oleh seorang
individu dari individu lain atau kelompok. Ketegangan itu terjadi oleh karena adanya
konflik peranan sebagai akibat dari proses sosial yang tidak merata. Jika dalam suatu sistem
sosial dapat tumbuh dan berkembang dengan langgeng, itu karena tingkat toleransi di antara
anggotanya relatif tinggi. Atau dengan kata lain bahwa, suatu sistem sosial yang dapat hidup
secara terorganisir tergantung pada sedikit banyaknya unsur tekanan kegiatan bagi anggota-
anggota kelompok sehubungan dengan usaha pencapaian tujuan-tujuan dari kelompok
tersebut
9

6
A. Wilayah Sistem Sosial Masyarakat
Sistem sosial masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa wilayah atau
komponen yang mencakup berbagai aspek kehidupan sosial. Beberapa wilayah
sistem sosial masyarakat meliputi:

1. Struktur Sosial: Ini mencakup hierarki sosial, kelas sosial, dan struktur
kekuasaan dalam masyarakat.

2. Budaya: Ini termasuk nilai-nilai, norma, bahasa, agama, seni, dan praktik
budaya yang membentuk identitas kolektif masyarakat.

3. Ekonomi: Wilayah ini berfokus pada produksi, distribusi, dan konsumsi


barang dan jasa dalam masyarakat, serta sistem ekonomi yang ada, seperti
kapitalisme, sosialisme, atau campuran.

4. Politik: Ini melibatkan organisasi politik, sistem pemerintahan, pemilihan


umum, dan proses pengambilan keputusan politik.

5. Pendidikan: Pendidikan adalah komponen penting dalam masyarakat, yang


mencakup institusi pendidikan, kurikulum, dan pengembangan pengetahuan.

6. Kesehatan: Ini mencakup sistem perawatan kesehatan, akses terhadap


perawatan medis, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

7. Sosialisasi: Wilayah ini berfokus pada cara individu-individu dalam


masyarakat dipersiapkan dan diajarkan untuk menjadi anggota yang berfungsi
dalam masyarakat.

8. Lingkungan: Ini melibatkan isu-isu lingkungan dan bagaimana masyarakat


berinteraksi dengan alam sekitar mereka.

9. Hukum dan Keadilan: Ini melibatkan sistem hukum, peraturan, dan prinsip-
prinsip keadilan dalam masyarakat.

10. Komunikasi: Ini mencakup cara komunikasi dan media massa


memengaruhi masyarakat, serta peran teknologi informasi dalam berinteraksi.

11. Kelompok Sosial: Ini termasuk kelompok-kelompok seperti keluarga,


teman, dan komunitas yang membentuk jaringan sosial individu.

Setiap wilayah ini saling terkait dan membentuk sistem sosial yang kompleks
dalam masyarakat. Perubahan atau pergeseran dalam salah satu wilayah ini
dapat memiliki dampak pada keseluruhan sistem sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Kismadi, 1988. Kumpulan Materi Kuliah Lingkungan Sosial Budaya. Jakarta:


Program Studi ILEM, Pascasarjana UI.
Koentjaraningrat, 1972. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
Mangunwijaya, Y. B., 1988. Wastu Citra. Jakarta: Gramedia.
Miller, G. Tyler, Jr., 1985. Living int the Environment An Introduction to
Environment Science, Fourth Edition. California: Wadsworth Publishing
Co., Belmont, A Division of Wadsworth, Inc.
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi
Aksara
https://dosensosiologi.com/sistem-sosial/.
Ermayanti, Asti Haris Fahri, dkk. 2023. LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI
SUATU SYSTEM SOSIAL. Bina Gogik. Vol (10) No (2)

11

Anda mungkin juga menyukai