Anda di halaman 1dari 16

o n A D H D

r o j e c t P r e s e n t a t i
P
Identification of student with
ADHD : Experience of primary
school teacher’s assesment in
inclusive school

Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Marlina S.Pd.,M.Si
Kelompok 8
An g g o t a K e l o m p o k

1. Albani Arcyta 21003074


2. Nofitri Ardiani 21003220
3. Faizah Medina 22003018
4. Muzakki Afif 22003116
Metode penelitian yang digunakan dalam
jurnal ini adalah pendekatan kualitatif
dengan desain deskriptif .
Masalah yang dibahas dalam jurnal ini adalah
identifikasi siswa dengan Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) di sekolah
inklusi. Penelitian ini menyoroti tantangan
yang dihadapi oleh guru-guru dalam
mengidentifikasi dan mendukung siswa
dengan ADHD, serta pentingnya deteksi dini
dan perhatian khusus bagi siswa dengan
ADHD di sekolah inklusi.
Permasalahan yang dipecahkan dalam jurnal ini
adalah kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru
dalam mengidentifikasi siswa dengan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di sekolah
inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
proses identifikasi ADHD di sekolah inklusi dan
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
deteksi dini dan dukungan bagi siswa dengan
ADHD [1].
[1] Supena & Kusmawati
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan bagaimana guru-guru
mengidentifikasi siswa dengan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
menggunakan instrumen penilaian khusus.
Penelitian ini juga bertujuan untuk
menyoroti pentingnya deteksi dini dan
perhatian khusus bagi siswa dengan ADHD di
sekolah inklusi.
Karakteristik dari jurnal ini adalah sebagai berikut:

1. Topik: Jurnal ini membahas tentang identifikasi siswa dengan


Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di sekolah inklusi.
2. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan
guru, wakil kepala sekolah, dan kepala sekolah.
3. Sampel: Sampel penelitian ini terdiri dari guru-guru di sekolah inklusi
tertentu.
4. Temuan: Penelitian ini menemukan bahwa guru-guru menggunakan
proses penilaian manual untuk mendeteksi gejala ADHD pada siswa,
seperti gangguan perhatian, gangguan aktivitas berlebihan, dan
gangguan kontrol diri. Penelitian ini juga menekankan pentingnya
deteksi dini dan perhatian khusus bagi siswa dengan ADHD di sekolah
inklusi.
5. Rekomendasi: Penelitian ini menyoroti pentingnya pelatihan dan
pengembangan instrumen khusus bagi guru untuk mengidentifikasi
siswa dengan ADHD dan memberikan dukungan yang diperlukan.
6. Keterbatasan: Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal
generalisasi temuan karena menggunakan sampel yang terbatas. Selain
itu, penelitian ini hanya menggunakan pendekatan deskriptif, sehingga
tidak dapat menyediakan bukti kausal tentang hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi identifikasi ADHD dan hasil
akademik atau perilaku siswa.
7. Implikasi: Jurnal ini menekankan pentingnya peran guru dalam
mengidentifikasi dan mendukung siswa dengan ADHD di kelas inklusi.
8. Sumber Referensi: Jurnal ini mengacu pada beberapa sumber
referensi terkait topik seperti peningkatan pengalaman perpustakaan
universitas bagi siswa dengan gangguan intelektual, sikap terhadap
disabilitas dan diskriminasi di kalangan mahasiswa, faktor-faktor guru
terkait siswa dengan ADHD, penilaian ADHD pada anak muda, retensi
dan keberhasilan.
Latar belakang jurnal ini adalah adanya kebutuhan
untuk mengidentifikasi siswa dengan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di sekolah
inklusi. Guru-guru di sekolah inklusi sering
menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi dan
mendukung siswa dengan ADHD. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan
bagaimana guru-guru mengidentifikasi siswa
dengan ADHD menggunakan instrumen penilaian
khusus.
Hasil Penelitian
The results of this study indicate that teachers in inclusion
schools use manual assessment processes to identify students
with ADHD. They look for symptoms such as attention
deficits, excessive activity, and impulse control problems.
The study emphasizes the importance of early detection and
specialized attention for students with ADHD in inclusion
schools. It also highlights the need for training and the
development of specific instruments to aid teachers in
identifying and supporting students with ADHD [1].

[1] Supena & Kusmawati hal 15


Alur Metode Penelitian :
1. Research Design: This study uses a qualitative approach with a descriptive design to
obtain in-depth data on the identification of students with ADHD in inclusive schools.

2. Participants: The study was conducted in an inclusion elementary school in Subang


Regency, West Java Province, Indonesia. The participants included six teachers, one
school deputy principal, and one school principal who have experience teaching students
with ADHD.

3. Data Collection: The data collection process involved three main events. First, in-
depth interviews were conducted with the teachers, deputy principal, and principal to
gather information on their understanding of ADHD, school policies, and efforts to
support students with ADHD. Second, training or mentoring sessions were conducted for
teachers who have taught or are currently teaching students with ADHD. Third,
document analysis was performed on the ADHD identification instruments used by the
teachers.
4. Data Analysis: The data analysis process involved
transcribing the recorded interviews, converting them
into written form, and labeling them with codes related
to ADHD characteristics, the identification process, and
the results. The data analysis was facilitated using nVivo
software.

5. Validation: Triangulation was used to validate the data


and ensure the reliability of the findings.

[1] Supena & Kusmawati alur metode penelitian


Kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan pendekatan kualitatif yang
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
tentang pengalaman dan perspektif guru dalam mengidentifikasi siswa
dengan ADHD di sekolah inklusi. Pendekatan ini juga memungkinkan peneliti
untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi proses identifikasi dan
memberikan rekomendasi yang relevan untuk meningkatkan deteksi dini dan
dukungan bagi siswa dengan ADHD [1].

Namun, penelitian ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama,


penelitian ini dilakukan dengan sampel yang terbatas, yaitu guru-guru di
sekolah inklusi tertentu. Hal ini dapat membatasi generalisasi temuan
penelitian ke populasi yang lebih luas. Kedua, penelitian ini hanya
menggunakan pendekatan deskriptif, sehingga tidak dapat menyediakan
bukti kausal tentang hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi
identifikasi ADHD dan hasil akademik atau perilaku siswa [1].
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan
kualitatif dengan desain deskriptif digunakan untuk
mengidentifikasi siswa dengan Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD) di sekolah inklusi. Guru-guru menggunakan
proses penilaian manual untuk mendeteksi gejala ADHD, seperti
gangguan perhatian, gangguan aktivitas berlebihan, dan
gangguan kontrol diri. Penelitian ini menekankan pentingnya
deteksi dini dan perhatian khusus bagi siswa dengan ADHD di
sekolah inklusi. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti
pentingnya pelatihan dan pengembangan instrumen khusus bagi
guru untuk mengidentifikasi siswa dengan ADHD dan
memberikan dukungan yang diperlukan.
Abstrak:

Jurnal ini membahas tentang identifikasi siswa dengan Attention Deficit


Hyperactivity Disorder (ADHD) di sekolah inklusi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data
dikumpulkan melalui wawancara dengan guru-guru, wakil kepala sekolah,
dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru
menggunakan proses penilaian manual untuk mendeteksi gejala ADHD,
seperti gangguan perhatian, gangguan aktivitas berlebihan, dan gangguan
kontrol diri. Penelitian ini menekankan pentingnya deteksi dini dan
perhatian khusus bagi siswa dengan ADHD di sekolah inklusi. Selain itu,
penelitian ini juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan
instrumen khusus bagi guru untuk mengidentifikasi siswa dengan ADHD
dan memberikan dukungan yang diperlukan.
H A N K
t
Y O U

Anda mungkin juga menyukai