PENDAHULUAN
bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas bangsa tersebut.
dari proses pembelajaran dan interaksi antara peserta didik sebagai peserta
didik dan guru sebagai pendidik. Salah satu yang berperan penting dalam
1
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah istilah yang digunakan yang
dengan hukum-hukum yang pasti, berlaku kapan pun dan dimana pun. Salah
keberhasilan peserta didik dalam mencapai prestasi yang baik. IPA sebagai
tetapi juga merupakan suatu proses. Dapat diartikan IPA sebagai proses
yang ada di lingkungan dengan mengaitkan suatu proses atau cara kerja
Perwujudan dari proses ilmiah tersebut berupa kegiatan ilmiah yang disebut
pembelajaran yang lebih menekankan proses berfikir kritis dan analisis untuk
2
untuk lebih berfikir secara imajinatif dan mampu mengembangkan
2019 didapatkan informasi bahwa hasil belajar peserta didik belum mencapai
nilai rata-rata yang telah ditentukan dan LKPD yang digunakan peserta didik
adalah LKPD yang didalamnya hanya berisi latihan-latihan soal. LKPD ini
juga sesuai untuk keperluan remediasi dan tugas untuk peserta didik ketika
guru tidak dapat masuk kelas. Bentuk LKPD seperti itu menurut Prastowo
(2015) adalah LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar. Peserta didik
akan dapat mengerjakan LKPD jika mereka membaca buku sehingga fungsi
utama LKPD seperti ini adalah untuk membantu peserta didik menghafal dan
didik. Bentuk LKPD seperti ini menurut Prastowo (2015) masuk ke dalam
LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep. LKPD jenis
3
ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik meliputi melakukan,
diharapkan peserta didik dapat belajar secara aktif dengan bantuan alat, bahan
serta pertanyaan yang telah disiapkan guru. Jawaban tersebut dapat ditemukan
ketika peserta didik menemukan suatu konsep yang salah dari upaya
dengan konsep yang benar kemudian peserta didik yang akan menarik
kesimpulan.
akan memperoleh tingkat pemahaman peserta didik lebih tinggi dari pada
terpadu, dalam pembelajaran ini memuat adanya pelajaran Fisika, Biologi dan
Kimia. Salah satu materi Biologi yang dipelajari adalah interaksi antar makhluk
materi ini menjelaskan mengenai interaksi antar makhluk hidup serta dinamika
populasi yang terjadi di lingkungan. Ketika pembelajaran pada materi ini dapat
memberikan kesan memahamkan bagi peserta didik maka peserta didik akan
lebih menyadari bagaimana semua makhluk hidup yang ada di bumi ini dapat
peserta didik lebih mempunyai sikap peduli dan tanggung jawab terhadap
menyampaikan materi IPA sebagai produk, hal ini tidak sesuai dengan hakikat
IPA yaitu berupa sikap, proses, produk dan aplikasi, serta kurang mengajarkan
5
peserta didik di dalam proses berfikir dan menemukan pengetahuannya sendiri
berupa Lembar Kerja Peserta Didik, maka perlu dilakukan pengembangan. Hal
Peserta Didik) Dengan Metode Guided inquiry Pada Pembelajaran Ipa Untuk
Timur” .
1.2.1 Pembelajaran masih berpusat pada guru dan bahan ajar yang digunakan
jenuh.
1.2.3 Lembar Kerja Peserta Didik di SMP negeri 5 SATAP Likupang Timur
6
membuat pembelajaran menjadi monoton dan peserta didik akan merasa
maka perlu adanya pembatasan permasalahan agar supaya penelitian ini lebih
1.3.1 Peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 SATAP Likupang Timur dalam
pembelajaran IPA.
1.3.2 Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Interaksi
1.4.1 Apakah Lembar Kerja Peserta didik berbasis Guided inquiry dapat
1.4.2 Bagaimanakah respon peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta didik
7
1.5.1 Untuk meningkatan hasil belajar IPA peserta didik setelah menggunakan
1.5.2 Untuk memperoleh respon yang positif dari peserta didik dilihat dari
1.6.1. Bagi guru, sebagai bahan ajar tambahan dalam pembelajaran IPA materi
interaksi makhluk hidup dan lingkungannya. Selain itu, guru juga dapat
proses pembelajaran
1.6.2. Bagi peserta didik, sebagai sumber belajar bagi peserta didik dalam
1.6.3. Bagi peneliti, dapat dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan
berupa kumpulan dari data hasil observasi dan eksperimen. (Wisudawati dan
Sulistyowati, 2015)
a. Sikap
b. Proses
c. Produk
d. Aplikasi
(Sutedjo, 2009)
9
Pembelajaran IPA di tingkat SMP berdasarkan kurikulum 2013
ini dapat dilihat pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Satu
sudah memadukan konsep- konsep IPA dari berbagai bidang ilmu baik
Biologi, Fisika maupun Kimia. Tetapi, tidak semua aspek dipadukan karena
adanya peran aktif dari peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan
10
(eksperimen, demonstrasi, ceramah dan lain-lain) yang sesuai dengan
disampaikan.
penilaian dari hasil pembelajran. Penilaian proses dapat dilakukan oleh guru
IPA adalah ilmu pengetahuan yang rasional dan objektif yang mempelajari
penemuan.
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan
atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga peserta didik
yaitu:
11
1) Bahan Cetak: modul, buku, teks, Lembar Kerja Peserta Didik,
2015).
bahan ajar dapat dibedakan menadi dua macam, yaitu fungsi bagi
pendidik dan fungsi bagi peserta didik. Fungsi bahan ajar bagi
2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain 1) peserta didik
belajar kapan sja dan dimana saja, 3) peserta didik dapat belajar
sumber belajar. Oleh karena itu bahan ajar harus memenuhi unsur-unsur
12
Unsur- unsur tersebut diantaranya petunjuk belajar, kompetensi yang
1) Susunan tampilan.
3) Menguji pemahaman.
4) Stimulan.
5) Kemudahan dibaca.
Hasil belajar peserta didik pada uji coba penggunaan bahan ajar
13
1) Bahan ajar disusun dengan alur atau urutan konsep yang terstruktur,
dengan baik
14
dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk mengarahkan peserta
keterampilan proses
2015).
LKPD ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik meliputi
15
konsep yang telah dipelajari, peserta didik selanjutnya dilatih untuk
berisi pertanyaan atau isian yan jawabanya ada di dalam buu. Peserta
buku.
dari LKPD.
dengan latihan soal. Materi yang ada dalam LKPD ini disusun
sedemikian rupa supaya peserta didik dapat merasa terbimbing dan dapat
memotivasi peserta didik untuk menjawab latihan soal yang ada dengan
mudah. Selain itu, dalam LKPD ini dilengkapi dengan lembar kerja
16
bersikap aktif dan mandiri dalam menemukan konsep yang berhubungan
dengan percobaan.
suatu tugas dan memecahkan masalah yang ada dalam LKPD tersebut.
a. Komponen LKPD
17
1) Tujuan
tersebut.
ditetapkan.
2) Deskripsi Konsep/Prinsip
3) Prosedur Kegiatan
kesimpulan dan sebagainya. Pada bagian ini termasuk alat – alat dan
18
oleh kemampuan peserta didik itu sendiri di lain pihak. Sebagai
contoh instruksi guru dalam Lembar Kerja Peserta Didik harus berisi
4) Evaluasi
terhadap proses.
Menurut Bulu (1993) bahwa Kriteria Lembar Kerja Peserta Didik yaitu :
semester
grafik dsb.
10) Bila perlu diberi peringatan – peringatan agar anak bekerja secara
19
2.1.5 Metode Inkuiri terbimbing
Metode berasal dari bahasa yunani “Metodos” yang artinya cara atau
tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa
antara lain:
1) Question
yang memancing rasa ingin tahu peserta didik akan suatu fenomena
2) Studi Engangement
20
menulisakan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab
soal-soal pada akhir bab sebuah buku, tetapi dituntut terlibat dalam
3) Cooperative Interaction
kelompok,
4) Performances Evaluation
5) Variety of Resource
1) Orientasi
Mengkondisikan peserta didik agar peserta didik siap melaksanakan
proses pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berfikir
memecahkan masalah.
2) Merumuskan masalah
Membawa peserta didik pada suatu persoalan yang mengandung
teka- teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang peserta didik untuk memecahkan persoalan tersebut
21
3) Merumuskan Hipotesis
Membuat jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik untuk dapat merumuskan jawaban sementar
dari suatu permasalah yang dikaji.
4) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5) Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data.
6) Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan masalah adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis
peserta didik, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik di sekolah
merupakan perubahan tingkah laku yang ada dalam diri peserta didik.
dan sikap (afektif) (Sidharta, 2004). Oleh karena itu, apabila peserta didik
penilaian kelas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penilaian kinerja
23
2.1.7 Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya
IPA kelas VII yang diajarkan pada semester genap. Silabus pada kurikulum
lingkungannya meliputi:
a) Pengertian Ekosistem
bahwa komponen lingkungan abiotik yang meliputi faktor fisik (seperti air,
tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain) serta faktor kimia
(seperti keasaman, mineral, dan salinitas) yang terdapat di alam ini berbeda-
proses interaksi anatara satu dengan lainnya yang tidak dapat dipisahkan.
24
b) Macam –macam Ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem ada dua macam yaitu:
1) Ekosistem Alami
Ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa adanya campur tangan
2) Ekosistem Buatan
(Saktiyono, 2008)
25
c) Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
1) Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu
daerah tertentu. Sebagai contoh di hutan hidup sekumpulan kijang,
sekumpulan harimau, sekumpulan pohon karet dan sebagainya.
Kumpulan atau kelompok individu sejenis itulah yang disebut
populasi.
26
2) Komunitas
Komunitas adalah seluruh populasi makhluk hidup yang hidup
disuatu daerah tertentu. Seperti contoh yang telah disebutkan
sebelumnya, di suatu hutan terdapat populasi kijang, populasi
harimau dan populasi pohon karet serta populasi yang lainnya.
Kumpulan populasi yang ada di hutan tersebut yang disebut
sebagai komunitas hutan. (Suyitno dan Sukirman, 2013)
d) Komponen-Komponen Ekosistem
1) Komponen biotik
27
3) Hubungan Saling Ketergantungan Antara Komponen Biotik Dan
a) Rantaimakanan
urutan dan arah tertentu. Dalam proses makan dan dimakan ini
28
Gambar 2.6 Contoh Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah
b) Jaring-jaring makanan
Di dalam suatu ekosistem, rantai makanan yang satu
berhubungan dengan rantai makanan yang lain membentuk
suatu jaring-jaring makanan. Alam kehidupan yang
sesungguhnya, satu jenis produsen tidak hanya dimakan oleh
satu jenis konsumen. Begitu juga sebaliknya satu jenis
konsumen tidak tergantung pada satu jenis produsen saja
c) Piramida makanan
suatu ekosistem.
29
dapat dikatakan tetap. Jadi bila produsen berkuang maka
30
b) Simbiosis Komensalisme
pada interaksi antara ikan badut dan anemon. Ikan badut akan
Pohon Inangnya
c) Simbiosis Parasitisme
31
2.2 Penelitian yang Relevan
Judul penelitian yang peneliti ambil ini tidak lepas dari kajian
diantaranya yang pertama jurnal dari Yusniah pada tahun 2017 dengan judul
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 100% peserta didik telah mencapai
batas nilai KKM yang ditetapkan yaitu untuk ketuntasan individu ≥72 dan
untuk keterampilan proses ilmiah peserta didik telah mencapai kategori baik.
di sekolah.
eksperimen mencapai rata-rata nilai posttest 80 dan hasil belajar peserta didik
kelas kontrol mencapai rata-rata nilai 65. Perbedaan penelitian oleh Yusniah
dengan penelitian yang akan peneliti buat adalah pada materi yang diambil,
penelitian. Kedua Jurnal penelitian oleh Ningsih Trioki pada tahun 2015
baik”, rata-rata angket respons peserta didik dan guru diperoleh penilaian
“sangat baik”, dan persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas XI
IPA 1 SMA Batik 1 Surakarta sebesar 94,12% dan kelas XI IPA 2 SMA
secara klasikal.
32
2.3 Kerangka Berfikir
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses. Dapat diartikan IPA sebagai
masalah yang ada di lingkungan dengan mengaitkan suatu proses atau cara
kerja sehingga memperoleh hasil (produk) kegiatan inilah yang disebut proses
ilmiah. Perwujudan dari proses ilmiah tersebut berupa kegiatan ilmiah yang
pada proses dalam pemahaman materi dan kegiatan pelajaran yang meliputi
karena bahan ajar merupakan salah satu yang dapat memahamkan peserta
bahan ajar IPA berupa lembar kerja peserta didik berbasis guided inquiry
33
diambil dari KI 3 dan KD 3.6. Bahan ajar yang dihasilkan oleh peneliti pada
berikut:
VALIDASI PERANCANGAN
Dilakukan oleh tim ahli
PENGUJIAN INSTRUMEN
BAHAN AJAR PENGUJIAN
LKPD DENGAN
METODE
GUIDED
INQUIRY
PRODUK
TIDAK Berupa bahan ajar
Lembar Kerja
PERBAIKAN
Peserta Didik
KEDUA dengan Metode
UJI
KELOMPOK Guided Inquiry
KECIL untuk meningkatkan
YA hasil belajar peserta
didik
34
2.4 Hipotesis Penelitian
Guided inquiry terdapat respon yang baik dari peserta didik kelas
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
“Research and Development” (R & D). Model yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define
Pendefinisian
Analisis Peserta
didik
Perancangan
Penyusunan Tes
Pemilihan Media
Pemilihan Format
Rancangan Awal
Pengembangan
Validasi Ahli
Uji Pengembangan
Uji Validasi
Penyebaran
Revisi Produk
Penyebaran
36
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas VII B di SMP Negeri
37
b) Analisis peserta Didik
c) Analisis Tugas
d) Analisis Konsep
konsep ini, analisis yang dilakukan adalah (1) analisis standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang bertujuan untuk menentukan jumlah dan jenis
diharapkan setelah belajar dengan kata kerja operasional. Hal ini berguna
untuk merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk
38
menentukan perilaku objek penelitian. Kumpulan objek tersebut menjadi
pembelajaran. Empat langkah yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1)
selection) yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, (3)
pemilihan format (format selection), yakni mengkaji format- format bahan ajar
yang ada dan menetapkan format bahan ajar yang akan dikembangkan, dan (4)
membuat rancangan awal (initial design) sesuai format yang dipilih (Trianto,
2012).
atribut yang bervariasi dari media yang berbeda-beda. Hal ini berguna
39
artinya pemilihan media dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan
kelas.
rancangan produk dilakukan oleh para pakar ahli dari bidang studi yang
sesuai. Berdasarkan hasil validasi dari para pakar ahli tersebut, terdapat
saran validator.
masukan para pakar ahli/ praktisi dan data hasil uji coba lapangan
yaitu melakukan Revisi produk berdasarkan masukan dari ahli dan pakar
penelitian di kelas VII SMP Negeri 5 SATAP Likupang Timur. Uji coba
lapangan terdiri dari 2 tahap yaitu uji lapangan terbatas dan uji lapangan luas. Uji
41
Lapangan terbatas dilakukan pada 6 orang peserta didik di kelas berbeda untuk
Keterangan:
O1 : Nilai awal kelompok eksperimen
O2 : Nilai setelah perlakuan kelompok eksperimen
X : Perlakuan
1) Angket Ahli/Pakar
Ahli yang akan menilai produk awal ada 3 ahli yaitu 2 orang ahli adalah
dosen di Universitas Negeri Manado dan 1 orang pakar adalah Guru
mata pelajaran IPA di SMP Negeri 5 SATAP Likupang Timur. Mereka
akan menilai apakah isi produk berupa Lembar Kerja peserta Didik
telah benar-benar mengorganisir seluruh bagian-bagian yang harus
42
tersedia dalam bahan ajar IPA mulai dari indikator isi, penyajian,
kebahasaan, kegrafisan dan dirancang sesuai dengan prinsip
pembelajaran berbasis Guided inquiry sehingga efektif untuk digunakan
dalam pembelajaran.
43
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
(Riduwan, 2006)
rhitung>rtabel.
k σb 2
CA = [ ] [1 − 2 ]
k−1 σt
Dimana :
CA = Koefisien Cronbach's Alpha
K = Banyaknya pertanyaan dalam butir
𝜎𝑏 2 = Varians butir
𝜎𝑡 2 = Varians total
Klasifikasi reliabel adalah sebagai berikut :
> 0.90 very highly reliable
44
0.80- 0.89 highly reliable
0.70- 0.79 reliable
0.60- 0.69 marginally reliable
< 0.60 unaccaptabely low reliability (Cohen et al, 2007)
Data respon peserta didik terhadap produk, penilaian antar teman, evaluasi
pakar dan pemahaman konsep diperoleh dari hasil kuisoner yang dibagikan.
a. Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari tahapan uji coba lapangan
b. Data respon peserta didik terhadap produk dari aspek aktifitas dan
data bisa digunakan dengan uji Chi-Square, uji Lilliefors, uji Kolmogorov-
Smirnov dengan bantuan program SPSS 22 for windows. Dengan kriteria data
>0.05.
45
3.9.2 Uji Homogenitas
data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama atau tidak.
dengan taraf nyata 0,05. Apabila nilai signifikansi dari hasil uji statistik > 0.05
maka disimpulkan bahwa varians pada subjek penelitian adalah sama atau
homogen. Sedangkan apabila nilai signifikansi dari hasil uji statistik < 0.05
maka disimpulkan bahwa varians pada subjek penelitian adalah tidak sama atau
tidak homogen.
Dimana :
𝑛 = Jumlah observasi
𝑘 = Banyaknya kelompok
Zt j = |Yt j - Yt
46
3.9.3 Kelayakan (Analisis data penilaian pakar)
lingkungannya. Skor yang diperoleh dari seluruh aspek yang dinilai kemudian
Keterangan:
NP : nilai persen yang dicari
R : skor yang diperoleh
Skor 4 : sangat setuju
Skor 3 : setuju
Skor 2 : kurang setuju
Skor 1 : tidak setuju sama sekali
𝑉1+𝑉2+𝑉3
NA =
3
Keterangan :
47
Nilai tersebut kemudian dikonversikan dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
Interval Kriteria
81 % ≤ NP < 100 % Sangat layak
62 % ≤ NP < 81 % Layak
43 % ≤ NP < 62 % Cukup layak
33 % ≤ NP < 43 % Kurang layak
NP < 33 % Tidak layak
Tabel 3.1 Kriteria Analisis Penilaian Pakar
(Akbar, 2013)
Indikator kelayakan LKPD berbasis inkuiri apabila rata-rata nilai
validitas akhir dari ketiga validator > 62 % dengan kriteria layak atau sangat
layak
Untuk pengujian hipotesis, data pretest dan posttest kelas kontrol dan
eksperimen di analisis menggunakan uji paired sampel t-test (uji beda dua
sampel), dimana menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang diambil
a) Jika nilai P atau Prob. Atau Sig. (Significance) < nilai α = 0,05 maka tolak
H0 (terima H1).
b) Jika nilai P atau Prob. Atau Sig. (Significance) > nilai α = 0,05 maka terima
H0 (tolak H1).
48
3.9.5 Aktifitas Peserta Didik
aktivitas peserta didik saat pembelajaran di kelas, aktivitas peserta didik saat
diskusi dan saat praktikum. Data aktivitas peserta didik dianalisis dengan
menghitung nilai rata-rata dari keempat aktivitas peserta didik. Mengolah nilai
setiap aktivitas peserta didik dengan menggunakan rumus pada Purwanto (2002):
berikut :
Interval Kriteria
81% - 100% Sangat aktif
61% - 80 % Aktif
41% - 60 % Cukup aktif
21% - 40% Kurang aktif
< 21 % Tidak aktif
jika keaktifan peserta didik mencapai interval 61% dengan kriteria aktif atau
sangat aktif.
49
Keterangan :
P : Presentase penilaian
Ya : skor 1
Tidak : skor 0
N : skor maksimal
guided inquiry dilihat dari rata-rata penilaian tanggapan peserta didik yaitu
Berdasarkan uji coba dan masukkan, kritik dari para ahli, peneliti selanjutnya
merevisi kembali produk menjadi lebih baik. Revisi dilakukan berdasarkan uji
coba lapangan.
50
3.11 Diseminasi (Penyebaran)
pengembang lainnya
51
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
guided inquiry pada materi interaksi makhluk hidup dan lingkungannya yang
dikembangkan dari produk yang sudah ada serta mendapatkan penilaian dari
para pakar.
setiap fase/ tahap dalam pengembangan LKPD ini adalah sebagai berikut:
dilakukan dengan 5 tahap yaitu analisis ujung depan, analisis peserta didik,
dengan melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPA kelas VII
52
Menurut hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa metode
terpusat pada pendidik, akibatnya peserta didik akan terlihat pasif ketika
kelompok diskusi.
Alam yang diterbitkan oleh CV. Duta Karya Mandiri. Modul ini lah yang
dianggap sebagai LKPD oleh guru dan peserta didik. Secara keseluruhan isi
dari LKPD ini meliputi Judul, kompetensi yang hendak dicapai, ringkasa
materi, tugas kelompok, tugas individu dan latihan soal. Tampilan LKPD
53
Gambar.4.2. Tampilan Ringkasan Materi, Tugas Individu dan
Tugas Kelompok
LKPD yang ada di sekolah dari aspek penyajian dan bahasa sudah
memenuhi standar tetapi dalam aspek materi masih ada beberapa yang
harus diperbaiki. Menurut Prastowo (2015) standar materi dalam buku teks
Jika melihat pada gambar 4.1 dan 4.2, terlalu banyak materi yang
dapat menarik minat peserta didik untuk belajar. Selain itu, pada tugas
aktif di kelas, dibutuhkan suatu bahan ajar tambahan seperti lembar kerja
peserta didik (LKPD) agar aktifitas yang dilakukan peserta didik dapat
54
b. Analisis Peserta Didik
Aspek YA TIDAK
ketika peserta didik tersebut sudah tertarik dengan materi yang akan
55
pembelajaran, metode maupun media pembelajaran yang cocok dengan
Aspek Ya Tidak
Apakah menurut Anda 75 % 25 %
penggunaan LKPD dapat
menunjang proses
pembelajaran?
Apakah dalam kegiatan 32 % 68 %
Pembelajaran IPA selalu
menggunakan LKPD?
Apakah menurut Anda 46 % 54 %
LKPD yang digunakan
sekolah sudah lengkap?
Apakah LKPD yang 45 % 55 %
digunakan sesuai dengan
penjelasan guru?
Apakah menurut Anda 48 % 52 %
LKPD yang digunakan
memiliki petunjuk kerja yang
jelas?
Apakah gambar yang 33 % 67 %
terdapat pada LKPD jelas
dan dapat dipahami?
Apakah pemahaman Anda 92 % 8%
bertambah setelah
mengerjakan LKPD?
56
tersebut kurang didukung dengan penggunaan LKPD yang ada di
didik aktif. Data pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat digunakan peneliti
c. Analisis Tugas
lingkungannya.
57
d. Analisis Konsep
penting yang akan di susun dalam bentuk bahan ajar dan langkah-
58
4.1.2. Tahap Design (Perancangan)
ini terdapat dua kelompok yang dipilih kemudian diberi pretest untuk
eksperimen dan kelompok kontrol. Jumlah soal tes terdiri dari 20 soal
pilihan ganda.
b. Pemilihan Media
2010, Microsoft publisher 2010 untuk lay-out tampilan LKPD dan juga
c. Pemilihan format
sebagai berikut:
1) Cover
Cover depan terdiri dari atas judul materi yang dipilih dan
2) Pendahuluan
gambar berikut :
60
Gambar 4.4 Tampilan Desain Pendahuluan
3) Kegiatan Pembelajaran
61
Gambar 4.5. Tampilan Kegiatan Pembelajaran
4) Uji kompetensi
gambar 4.6.
62
5) Daftar Pustaka
63
Biologi Universitas Negeri Manado sebagai ahli yaitu Prof. Meity J.
Rampe, M.Si dan Dr. Ferni M. Tumbel, M.S beserta 1 pakar yaitu
guru IPA di SMP Negeri 5 SATAP LIKTIM yaitu Dessy Oroh S.Pd.
Nilai
No Indikator V1 V2 V3
1 Isi 30 30 26
2 Penyajian 18 15 18
3 Kebahasaan 14 14 12
4 Kegrafisan 10 9 11
Jumlah 72 68 67
Persentase 90 % 85 % 83 %
Rata-rata 86 %
Kriteria Sangat layak
validator.
64
2) Revisi Produk
Beberapa bagian yang harus direvisi pada produk LKS yang sudah
dengan maksimal. Produk hasil sebelum revisi dan setelah revisi dapat
hanya terdiri dari dua kolom saja. Selain itu peneliti juga merevisi
Produk hasil sebelum revisi dan setelah revisi dapat dilihat pada
65
Gambar 4.10. Tampilan Kerja Sebelum Direvisi
66
Gambar 4.13. Kegiatan Pembelajaran Setelah Direvisi
kolom kritik saran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menuliskan
67
4.2 Uji Coba Lapangan
mengetahui kelayakan LKPD. Subjek yang dipilih adalah kelas kecil yaitu
dengan mengambil 6 peserta didik secara acak dari kelas VIII untuk
Tabel 4.4 Angket Respon Peserta didik terhadap LKPD pada Kelas Kecil.
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari
68
yang dihasilkan, untuk selanjutnya dapat digunakan pada uji lapangan
lebih luas.
dengan validitas dan reabilitas instrumen (Sugiyono, 2013). Dalam hal ini
tidaknya item-item soal. Soal yang hasilnya valid akan digunakan sebagai
soal evaluasi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan soal
yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Item soal dikatakan
valid jika r hitung > r tabel. Berdasarkan uji coba N = 30 dengan taraf
apabila r hitung > 0.361. Hasil uji coba tersebut terangkum dalam tabel
berikut:
69
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal
Nomor Soal Perhitungan Validitas
1. 0.471
2. 0,449
3. 0,562
4. 0,483
5. 0,308
6. 0,555
7. 0,555
8. 0,555
9. 0,555
10. 0,522
11. 0,864
12. 0,796
13 0,799
14 0,570
15 0,562
16. 0,799
17. 0,799
18. 0,864
19 0,719
20 0,007
21 0,373
22 0,483
23 0,007
24 -0,047
25 0,117
yang tidak valid adalah soal nomor 5, 20, 23, 24, 25 dan pertanyaan
atau soal yang valid adalah nomor 1, 2 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18,19,21,22. Soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel di
Reliability Statistics
highly reliable. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal yang digunakan
Peneliti meminta bantuan kepada guru IPA kelas VII untuk menjadi
dapat dilihat pada lampiran 12. Hasil observasi pada kelas besar dapat
71
Tabel 4.7 Data Keaktifan Perkelompok
Kegiatan 2 33 32 31 30 32
Kegiatan 3 35 33 31 31 31
Kegiatan 4 32 31 27 28 25
Windows. Bila nilai p signifikansi > 0.05, maka data menyebar normal.
Hipotesa Penelitian :
72
Kriteria Pengujian adalah:
Terima H0 jika µ1 ≤ µ2
Tolak H0 jika µ1 ≥ µ2
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kelompok Kontrol .085 30 .200* .962 30 .189
probabilitas (sig) > 0.05 maka H0 diterima. Dengan demikian kelompok data
pada kelompok perlakuan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kelas Eksperimen
.099 30 .200* .956 30 .124
73
Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas (sig) > 0.05 maka H0 diterima. Dengan demikian kelompok data
pada kelompok perlakuan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Homogenitas
varian yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Levene Statistic dengan software SPSS 22 for Windows, yaitu
dengan melihat perbandingan nilai Levene Statistic dengan taraf nyata 0.05.
Apabila nilai signifikansi dari hasil uji statistic > 0.05 maka disimpulkan
bahwa varians pada subjek penelitian adalah sama atau homogen. Sedangkan
apabila nilai signifikansi dari hasil uji statistik < 0.05 maka disimpulkan bahwa
varians pada subjek penelitian adalah tidak sama atau tidak homogen.
Hipotesa Penelitian :
Terima H0 jika µ1 ≤ µ2
Tolak H0 jika µ1 ≥ µ2
74
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variances
signifikansi pada uji Levene Statistic adalah 0.524, karena nilai signifikansinya
> 0.05 maka H0 diterima. Dengan demikian kelompok data pada kelompok
perlakuan dan control dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
Data hasil belajar peserta didik didapatkan dari nilai posttest. Salah satu
belajar peserta didik mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan sekolah yaitu 75. Perbandingan hasil belajar peserta didik kelas
Mean = 38,44
Min = 10,34
Max = 63,11
75
Mean = 70,06
Min = 56,78
Max = 80,78
adalah 38,44 dan rata-rata penilaian hasil belajar posttest adalah 70,66. Hasil Uji
Paired Sample T-test menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) = 0,00 < 0,05.
kelompok control, tetapi rata-rata hasil belajar posttest kelompok control belum
76
Mean = 40,63
Min = 10,23
Max = 66,43
Mean = 84,77
Min = 65,59
Max = 98,04
77
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pretest pada kelompok eksperimen
adalah 40,63 dan rata-rata penilaian hasil belajar posttest adalah 84,77. Hasil Uji
Paired Sample T-test menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) = 0,00 < 0,05.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Guided inquiry pada kelompok
Eksperimen.
secara keseluruhan yaitu 90,9 % dengan kriteria sangat aktif. Hasil penilaian
keaktifan siswa secara klasikal dapat dilihat pada gambar 4.18 di bawah ini :
100%
Secara
Klasikal
78
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa persentase keaktifan siswa
luar kelas agar siswa mendapat kesempatan belajar langsung dan mendapat
dengan kriteria sangat tinggi. Sehingga respon dari aspek aktifitas siswa
bernilai positif dan efektif untuk digunakan pada pembelajaran IPA materi
Data selanjutnya yang didapatkan dari uji lapangan skala besar yaitu
pengisisan angketnya masih sama seperti pada uji skala kecil, perbedaannya
hanya pada jumlah respondenya yaitu 30 siswa. Hasil penilaian tanggapan siswa
79
100%
100%
Isi
Penyajian
Kegrafisan
Skala Besar
selanjutnya skor tersebut diubah dalam bentuk persentase per item pertanyaan.
sangat dapat diterapkan dan memiliki respon positif dari peserta didik dalam
lebih lanjut mengenai tanggapan peserta didik dapat dilihat pada lampiran 15.
kecil dan kelompok besar produk pembelajaran ini telah mengalami revisi atau
perangkat bersadarkan masukkan dari reviewer dan peserta didik. Berikut ini
80
1. Bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik lebih difokuskan pada
pembelajaran.
perjelas.
81
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik dengan
5.1.2 Pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik berbasis
metode Guided inquiry telah mendapat respon yang baik dari peserta
didik dilihat dari aspek keaktifan dengan kriteria sangat tinggi dan
5.2 Saran
5.2.1 Produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik dengan Metode
didik.
5.2.2 Produk dalam bentuk bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik
82
DAFTAR PUSTAKA
Indawati, Tri Indo. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berupa Lembar Kerja
Peserta didik (LKS) BerbasisPembelajaran Inkuiri Terbimbing di
SMA. Skripsi. Jember. Fakultas Kegurruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember .
Indriyani, Irma Rosa. 2013. Pengembangan LKS Fisika Berbasis Siklus
Belajar (Learning Cycle) 7E untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Peserta didik
SMA Kelas X Pokok Bahasan Elektromegnetik. Thesis.Universitas
Ahmad Dahlan
Matthew, B.M., Kenneth, I.O. (2013). A study on the effects of guided
inkuiri teaching method on students achievement in logic.
International Researcher Volume No. 2 Issue no. 1.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Rosdakarya
Palilingan, R.N. 2014. “Bentuk Langkah-langkah Metode R&D”. Manado:
Universitas Negeri Manado
83
Purwoko, Agung. 2007. Pengembangan Model Investigative Field Work
Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Ekosistem dan Interaksinya, Minat dan Kerja Ilmiah Peserta
didik”. Tesis . Semarang. Program Pasca Sarjana Program studi
Pendidikan Ipa Universitas Negeri Semarang
Saktiyono. 2013. IPA Biologi SMP dan MTs Untuk Kelas VII .Jakarta : Essis.
Suyitno dan Sukirman. 2013. IPA Terpadu Kelas VII SMP Kelas VII. Jakarta:
Yudhistira
Sugiyono. 2010. “Statistika Untuk Penelitian. Bandung”. Alfabeta
Thiagarajan, S., Semmel, D.S., & Semmel, M.I. (1974). Instructional
development for training teacher of exceptional children.
Bloomington Indiana: Indiana University
Trioki, N. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Hidrolisis Garam untuk SMA/MA. Universitas
Negeri Medan. Jurnal Pelita Pendidikan Volume 5 No 3, Hal 276-
281.
Wahyuningsih, fitri. 2014. Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Hidrolisis Garam untuk SMA/MA. Jurnal
Paedagogia (Program Magister Pendidikan Sains, FKIP Universitas
Sebelas Maret.
Yusniah. 2017. Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inquiry dengan
Tema Darah.Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan
Pengembangan. Volume 2 No 10: 1308-1314. Pascasarjan
Universitas Negeri Malang.
84
85