Anda di halaman 1dari 36

MODUL

TEMA 12
MODUL
Makhluk Hidup 12
Reproduksi pada TEMA i
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Kata Pengantar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX

P
Modul Tema 12 : Reproduksi pada Makhluk Hidup
endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang
Penulis: Drs. Abdul Hamid, M.Pd.; Drs. Alexander B. Tanggela karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti
Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan
Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.; Apriyanti Wulandari, M.Pd.
dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan
Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi
dan Kebudayaan
dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
iv+ 63 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran
modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan.
Konsekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
dengan melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru dan
tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompetensi
2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1
(Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih
memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri.
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para
akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan modul ini.

Jakarta, 1 Juli 2020


Plt. Direktur Jenderal

Modul Dinamis: Modul ini merupakan salah satu contoh bahan ajar pendidikan kesetaraan yang
berbasis pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan didesain sesuai kurikulum 2013. Sehingga
modul ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis dan terbuka lebar sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi dasar. Hamid Muhammad

ii Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup iii
Daftar Isi

Reproduksi
Kata Pengantar ..................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................ iv
Pengantar Modul ...................................................................................
Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................
1
2 Pada
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul ..........................
UNIT 1 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA .........................
2
3
Makhluk Hidup
A. Alat Reproduksi pada Wanita ............................................. 3
Penugasan 1 ...................................................................... 5
B. Alat Reproduksi pada Pria ................................................. 6
Penugasan 2 ...................................................................... 8
C. Hormon dan Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia .. 9
D. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia ....................... 10
Penugasan 3 ...................................................................... 14 Pengantar Modul
E. Pola Hidup Sehat untuk Kesehatan Sistem Reproduksi .... 14

M
Penugasan 4 ...................................................................... 16 akhluk hidup melestarikan jenisnya dengan cara berkembang biak. Manusia, hewan, dan n
UNIT 2 SISTEM REPRODUKSI PADA TUMBUHAN DAN HEWAN 18 tumbuhan yang telah dewasa melakukan proses berkembang biak untuk menghasilkan
A. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan .................................. 18 keturunan. Anak akan mewarisi sifat-sifat biologis dari induknya. Oleh karena itu, anak
Penugasan 5 ...................................................................... 25 merupakan generasi yang meneruskan kehidupan suatu jenis makhluk hidup. Jika suatu makhluk
B. Sistem Reproduksi pada Hewan ........................................ 26 hidup tidak dapat berkembang biak, jenis makhluk hidup tersebut akan teracam punah.
UNIT 3 Pewarisan Sifat ................................................................. 33 Pernahkah Anda membayangkan bagaimana cara berbagai makhluk hidup berkembang biak di
A. Peran Materi Genetik dalam Pewarisan Sifat .................... 33 muka bumi ini? Anda tertarik bukan untuk mengetahui jawaban pertanyaan di atas? Oleh karena
B. Hukum Pewarisan Sifat ...................................................... 34 itu, marilah kita pelajari modul ini bersama-sama dengan penuh semangat!
C. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Makhluk Hidup Pembahasan modul ini diawali dengan membahas Sistem Reproduksi pada Manusia yang
dan Peranannya bagi Manusia .......................................... 37 menjelaskan mengenai tumbuh dan berkembang biaknya manusia menjadi makhluk yang
Penugasan 6 ....................................................................... 39 sempurna dengan sistem reproduksi yang dimilikinya. Dibahas pula bagaimana cara menjaga
Rangkuman ..................................................................................... 40 kesehatan sistem reproduksinya termasuk mencegah diri dari berbagai penyakit yang terkait
Uji Kompetensi ................................................................................. 42 dengan sistem reproduksi.
Kunci Jawaban dan Penilaian .......................................................... 50 Pembahasan selanjutnya adalah tentang Sistem reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan,
Kriteria Pindah Modul ...................................................................... 59 memuat penjelasan mengenai berbagai cara tumbuhan dan hewan berkembang biak sehingga
Saran Referensi ............................................................................... 60 manusia dapat dengan mudah mengembangbiakkan, membudidayakan, dan melestarikannya.
Daftar Pustaka ................................................................................. 60
Modul ini diakhiri dengan membahas tentang Penurunan Sifat yang menjelaskan mengenai
Profil Penulis .................................................................................... 62
penurunan sifat pada makhluk hidup dan pemanfaatannya untuk pemuliaan tanaman dan hewan.

iv Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 1
Selama mempelajari modul ini Anda disarankan untuk membuat catatan mengenai materi
pembelajaran yang menurut Anda perlu didiskusikan selama kegiatan pembelajaran secara SISTEM REPRODUKSI
PADA MANUSIA
tatap muka dilaksanakan. Selain penjelasan mengenai materi, modul ini juga dilengkapi dengan
latihan untuk menguji pemahaman dan penguasaan Anda terhadap materi yang telah dipelajari.
Modul ini dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri. Dalam modul ini juga disertakan
referensi dari sumber belajar lainnya yang dapat menambah khasanah pengetahuan Anda.

M
anusia dapat mempunyai keturunan karena tubuhnya memiliki organ dan sistem

Petunjuk Penggunaan Modul reproduksi. Sistem reproduksi adalah sebuah rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme (manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak.
Modul ini terdiri dari beberapa materi yang disusun secara berurutan mulai dari unit 1 s.d. unit 3. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
Pembahasan setiap unit merupakan satu kesatuan untuk dapat memahami modul secara baik. dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).
Anda perlu mengikuti petunjuk berikut untuk membaca modul. Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Jadi
1. Baca pengantar modul untuk mengetahui materi modul secara utuh. baik perempuan maupun pria pasti memiliki alat reproduksi. Pria menghasilkan gamet jantan
2. Membaca tujuan yang diharapkan setelah membaca atau mempelajari modul. atau spermatozoa yang berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan
3. Mempelajari modul secara berurutan agar memperoleh pemahaman yang utuh. wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium. Alat reproduksi tersebut
4. Lakukan semua penugasan yang ada pada modul untuk mendapatkan pemahaman mengenai
baru akan berfungsi setelah manusia mencapai usia tertentu dan kondisi tertentu pula. Biasanya
materi modul dengan baik.
sel kelamin dan hormon kelamin dihasilkan pada masa puber, pada masa itu organ-organ tubuh
5. Lakukan penilaian pemahaman dengan mengisi soal-soal latihan yang disediakan di akhir
manusia mulai berfungsi secara optimal.
modul.
6. Anda dapat melanjutkan ke modul selanjutnya bila hasil penilaian pemahaman memiliki skor Alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk melahirkan generasi penerus manusia.
70 atau lebih. Tanpa adanya alat reproduksi tidak akan terjadi penerusan generasi dalam sebuah keluarga.
7. Bila ada kesulitan untuk memahami materi modul, Anda dapat meminta bantuan teman, Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari sistem
tutor, atau orang yang Anda anggap dapat memberikan penjelasan lebih baik daripada modul reproduksinya sendiri. Padahal dengan mengenal sistem reproduksi, Anda dapat mengetahui
kepada Anda. bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh Anda sendiri.
8. Selamat membaca dan mempelajari modul
A. Alat Reproduksi pada Wanita
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul Saat dilahirkan seorang anak Ligamen Suspensori
Korpus
Saluran Tuba
wanita telah mempunyai alat Badan Uterus Luteum Telur
Setelah membaca dan mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
reproduksi yang lengkap, tetapi
1. Mengidentifikasi alat-alat reproduksi pada wanita dan pria beserta fungsinya.
belum berfungsi sepenuhnya.
2. Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi
Alat reproduksi ini akan berfung-
3. Menjaga kebersihan alat reproduksi dirinya sendiri Serabut Ovarium
si sepenuhnya saat seorang pe- Ovarium
4. Menjelaskan cara reproduksi pada tumbuhan dan hewan Uterus

5. Melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif atau generatif rempuan telah memasuki masa Ligamen Ovarium
Ligamen Bundar
6. Menganalisis mekanisme pewarisan sifat dan kelainan sifat pada makhluk hidup pubertas. Alat reproduksi pada Serviks
Ligamen Luas
Vagina
7. Mengomunikasikan hasil tulisannya tentang bibit unggul untuk pemulihan tanaman perempuan terdiri atas dua jenis
yaitu alat reproduksi dalam dan sumber: ©davecarlson

alat reproduksi luar. Gambar 1. Bagian-bagian alat reproduksi pada wanita

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 3
Tabel di bawah ini menjelaskan alat-alat reproduksi bagaian luar dan dalam pada perempuan. • Berfungsi untuk mengeluarkan dinding endometrium yang
meluruh saat menstruasi
5 Himen (Selaput Dara) • Himen adalah selaput membran tipis yang menutupi lubang
Tabel 1. Alat Reproduksi pada Perempuan vagina.
• Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu
indikator untuk menilai keperawanan seorang perempuan.
No Alat Reproduksi Keterangan • Himen adalah tempat keluarnya cairan atau darah saat
Alat Reproduksi Luar menstruasi.
1 Labia mayora (bibir besar • Bagian luar dari kemaluan wanita
kemaluan) • Berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada
bagian ini terdiri dari jaringan kelenjar keringan dan juga
jaringan lemak
2 Labia minora (bibir kecil • Berbentuk lipatan yang terdapat di dalam labia mayora.
kemaluan) •

Tidak memiliki rambu
Tersusun atas jaringan lemak
PENUGASAN 1
• Memiliki banyak pembuluh darah sehingga bisa membesar
• Bibir Kecil kemaluan ini mengelilingi Orifisium Vagina (lubang
Kemaluan)
• Pada alat reproduksi pria, kulit skrotum analog dengan Labia
Minora. Alat Reproduksi pada Wanita
3 Mons pubis (mons veneris) • Disebut sebagai kemaluan, merupakan lapisan lemak yang
berfungsi untuk menutupi tulang pada kemaluan
• Fungsi mons veneris adalah sebagai berikut: 1. Tujuan
• Sebagai perlindungan untuk kemaluan
• Melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah
Melalui penugasan ini diharapkan Anda dapat:
kemaluan a. Mengidentifikasi organ penyusun sistem reproduksi pada wanita
• Melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual
• Sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari b. Menjelaskan fungsi tiap organ penyusun sistem reproduksi wanita
bahaya apapun c. Menjalin keakraban dengan orangtua dengan berdiskusi berbagai hal tentang persoalan
• Membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas
pada pasangan. organ/sistem reproduksi wanita dan mencari solusinya
• Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual
4 Klitoris 2. Media
5 Vestibulum Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan:
minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian
atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian a. Gambar organ penyusun sistem reproduksi wanita
belakangnya atau bagian bawah. b. Buku referensi
Alat Reproduksi Dalam
c. Buku catatan
1 Ovarium • Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel telur (ovum) dan
hormon (estrogen dan progesteron ) d. Pensil/pulpen
• Proses pembentukan ovum di ovarium selama 28 hari sekali
dan disebut oogenesis. Sel telur yang sudah matang akan
e. Penggaris
dikeluarkan dari ovarium 3. Langkah-langkah
2 Oviduk • Disebut juga dengan saluran telur.
• Berfungsi untuk menangkap sel telur ovum) dan menyalurkan (Kegiatan ini dilakukan bersama dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya)
ovum ke arah rahim serta merupakan tempat berlangsungnya
pembuahan fertilisasi)
a. Mintalah bantuan orang tua Anda untuk memahami alat reproduksi pada wanita
3 Uterus (rahim) • Tersusun dari lapisan otot-otot yang kuat b. Siapkan gambar organ penyusun sistem reproduksi wanita yang ada pada modul ini atau
• Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan dari sumber lainnya
janin
• Sifatnya elastis sehingga bisa berkembang dan mampu c. Tempelkanlah/sebutkan nama organ reproduksi pada gambar yang ditunjuk/ditanyakan
menompang janin pada saat kehamilan
• Memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding rahim yang oleh orangtua Anda dan jelaskanlah fungsi dari organ reproduksi tersebut
memiliki fungsi sebagai membatas uterus d. Orang tua dapat mengoreksi bila terjadi kesalahan dengan merujuk pada modul ini atau
4 Vagina • Menerima sel-sel sperma dan jalan keluarnya janin dari dalam
rahim ke dunia referensi lainnya

4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 5
e. Setelah itu, Anda dan orang tua dapat berdiskusi berbagai hal tentang organ dan sistem • Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
reproduksi, misalnya bahwa tubuh Anda adalah milik Anda sendiri sehingga tubuh harus • Ukuran dan bentuk penis bervariasi,
• Berfungsi sebagai alat bantu dalam reproduksi, serta sebagai
dirawat dan dijaga dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Anda dan orang tua saluran pengeluaran sperma dan urin.
• Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya
juga dapat berdiskusi mengenai perubahan psikologis dan fisik pada masa pubertas atau organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma.
hal-hal lainnya yang bersifat pribadi sehubungan dengan organ reproduksi wanita. Bila Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma
(mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat
ada masalah Anda dan orang tua dapat bersama-sama mencari solusi dengan merujuk kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak
aktif karena mempunyai flagela (ekor).
pada referensi yang ada atau berkonsultasi dengan pihak lain yang mengerti masalah
2 Skrotum • Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus
tersebut. testis.
• Fungsi dari skrotum adalah sebagai berikut:
- Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik
B. Alat Reproduksi pada Pria bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati
tubuh.
- Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan
memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu
Sebagimana wanita, alat reproduksi pada pria juga terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. dingin antara 1-8OC dingin bila dibandingkan dengan suhu
Alat reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum sedangkan alat reproduksi bagian pada tubuh.

dalamnya terdiri dari testis, epididimis, kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan Vas deferens. Alat Reproduksi Dalam
1 Testis • Disebut juga dengan buah zakar
• Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm
• Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan agar
Vas dapat berfungsi secara optimal.
Kandung Kemih • Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
Rektum (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia
Simpisis Pubis berlangsung selama 2 - 3 minggu.
Uretra Prostat • Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
Fat menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong,
Vas Deferens
dapat bergerak sendiri dengan ekornya
Kelenjar Prostat
Vesikula • Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat
Seminalis
Uretra Kavernosa hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang
sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi
Spermatic Cord dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan
berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang
Anus Glans Penis anak telah beranjak dewasa.
Prepuce (kulit) 2 Epididimis • Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis
memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang.
Kelenjar Cowper Epididimis Kantung Kemaluan • Epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi yang
Testis memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran
epdidimis berada pada skrotum dan juga berada di luar testis.
sumber: anatomy-medicine.com • Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C.
Gambar 2. Bagian-bagian alat reproduksi pada pria • Fungsi epididymis:
- Digunakan sebagai tempat penyimpanan sperma hingga
matang
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini. - Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk
pengangkutan

Tabel 2. Alat Reproduksi pada Pria 3 Vas deferens • Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot
yang merupakan lanjutan dari epididimis
• Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra
No Alat Reproduksi Keterangan • Vas deferens berfungsi sebagai penghubung antara epididimis
Alat Reproduksi Luar dengan kantong sperma dan sebagai tempat penyimpanan
sperma sebelum dikeluarkan melalui penis
1 Penis • Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala
penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, 4 Uretra • Uretra merupakan saluran sperma dan urin.
disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat • Uretra berfungsi membawa sperma dan urin ke luar tubuh
melakukan sunat. melalui penis

6 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 7
5 Vesikula seminalis • Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong c. Tempelkanlah/sebutkanlah nama organ reproduksi pada gambar yang ditunjuk/ditanyakan
yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk oleh orangtua Anda dan jelaskanlah fungsi dari organ reproduksi tersebut
sperma.
• Vesikula seminalis juga berfungsi untuk mensekresikan cairan d. Orang tua dapat mengoreksi bila terjadi kesalahan dengan merujuk pada modul ini atau
dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri. referensi lainnya
6 Kelenjar cowper • Kelenjar bulbouretral/Kelenjar cowper adalah sepasang e. Setelah itu, Anda dan orang tua dapat berdiskusi berbagai hal tentang organ dan system
(Kelenjar bulbouretral) kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem reproduksi
pria
reproduksi, misalnya bahwa tubuh Anda adalah milik Anda sendiri sehingga tubuh harus
• Kelenjar cowper terletak di belakang samping (posterior-lateral) dirawat dan dijaga dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Anda dan orang tua
bagian uretra yang bermembran di dasar penis
• Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan juga dapat berdiskusi mengenai perubahan psikologis dan fisik pada masa pubertas atau
preseminal, yaitu cairan transparan, tidak berwarna, dan kental hal-hal lainnya yang bersifat pribadi sehubungan dengan organ reproduksi wanita. Bila
yang dikeluarkan dari uretra
• Cairan ini membantu melubrikasi uretra agar dapat dilewati ada masalah Anda dan orang tua dapat bersama-sama mencari solusi dengan merujuk
spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan
benda asing lainnya. pada referensi yang ada atau berkonsultasi dengan pihak lain yang mengerti masalah
tersebut.

C. Hormon dan Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia


PENUGASAN 2
1. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon
pada sistem reproduksi manusia.
Alat Reproduksi pada Pria
a. Progesteron
1. Tujuan Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium.
Progesteron berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding ra-
Melalui penugasan ini diharapkan Anda diharapkan dapat:
a. Menentukan macam orgam penyusun sistem reproduksi pada pria him untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron
b. Menjelaskan fungsi tiap organ penyusun sistem reproduksi pria bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami
c. Menjalin keakraban dengan orangtua dengan berdiskusi berbagai hal tentang persoalan pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan
organ/sistem reproduksi pada pria dan mencari solusinya merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.
2. Media b. Testosteron
Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
a. Gambar organ penyusun sistem reproduksi pria dan fungsinya spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
b. Buku referensi c. Laktogen
c. Buku catatan Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
d. Pensil/pulpen bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
e. Penggaris d. Relaksin
3. Langkah-langkah Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen
(Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Orang tua atau anggota keluarga lainnya) pelvis pada proses kelahiran.
a. Mintalah bantuan orang tua Anda untuk memahami alat reproduksi pada pria e. Oksitosin
b. Siapkan gambar organ penyusun sistem reproduksi pria yang ada pada modul ini atau Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran,
dari sumber lainnya untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

8 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 9
f. LH (Luteinizing Hormone) 1. Kanker Vagina
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya
pelepasan sel telur (ovulasi). dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
g. FSH (Follicle Stimulating Hormone) 2. Gangguan Menstruasi
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga berperan hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu,
merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada pria. amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita
h. Estrogen yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan alam 3. Kanker Serviks
oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher
ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang produksi LH. rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala
2. Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh.
Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari berbagai kelenjar yang mendukung proses Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk,
reproduksi. Berikut merupakan beberapa kelenjar pada sistem reproduksi manusia. ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.
a. Kelenjar Bartholini 4. AIDS
Kelenjar Bartholini merupakan kelenjar yang terdapat pada vagina wanita yang berfungsi Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficien-
menghasilkan lendir yang alkalis saat melakukan hubungan badan. cy Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan me-
b. Kelenjar bulbourethralis nyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan
Bulbourethralis adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berperan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan
mensekresi cairan lendir bening untuk menetralkan cairan urin yang bersifat asam pada oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan
uretra. kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
c. Kelenjar Prostat 5. Epididimitis
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dan berisi makanan untuk sperma. disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini
d. Vesika Seminalis ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
Vesika Seminalis merupakan kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna 6. Sifilis
kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi bagi pergerakan sperma. Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakte-
ri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
D. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia a. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
b. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa disebabkan oleh c. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi manusia dapat menyerang baik pria d. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak kaki.
maupun wanita. Namun ada beberapa penyakit yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat
adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia. Langsung saja kita simak yang pertama: menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang
lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.

10 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 11
7. Herpes Genetalis 16. Kandida
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih,
gatal dan sakit di sekitar alat kelamin. dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans.
8. Hipogonadisme Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan
Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai
fungsi testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat
menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan ditangani dengan obat anti jamur.
penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon. 17. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
9. Gonore Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan
penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dalam proses pembuahan.
dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh 18. Fibroadenoma
tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan keman- Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada
payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
dulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
19. Condyloma
10. Kanker Ovarium
Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala
ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular
penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan
seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan
fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker
dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
20. Kanker Prostat
11. Endometriosis
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel
Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph
rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada
node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat,
bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
impotensi, dan lainnya.
12. Kanker Rahim 21. Pseudohermaphrodite
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite adalah kelainan dimana bentuk alat kelamin
adalah tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang
60 sampai 70 tahun. sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan
13. Keputihan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila 22. Ejakulasi Dini
lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. 23. Impotensi
14. Infeksi Vagina Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi.
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.
adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal. 24. Mikropenis
15. Hernia Inguinal Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong 25. Vulvovaginatis
menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha.
sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
cara pembedahan.

12 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 13
4. Bagi wanita, bersihkan alat kelamin setelah buang air kecil maupun besar dilakukan dari arah
PENUGASAN 3 depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ
reproduksi.
5. Disarankan untuk tidak menggunakan sabun khusus kewanitaan yang mengandung alkohol,
Analisis Data Penyebab Penyakit Kelamin pewangi, atau antiseptik. Sabun jenis tersebut dapat menyebabkan iritasi dan membunuh
bakteri normal di vagina.
1. Tujuan 6. Saat haid ganti pembalut setiap terasa basah atau lebih dari 3 jam.
Melalui penugasan ini diharapkan Anda dapat: 7. Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan setiap hari, jangan memilih pantyliner yang berparfum
a. Menjelaskan cara penularan penyakit pada sistem reproduksi manusia karena dapat menimbulkan iritasi kulit
b. Mengetahui cara pencegahan penyakit pada sistem reproduksi manusia 8. Bagi remaja laki-laki, sangat dianjurkan untuk menjalani khitan atau sunat untuk mencegah
c. Mengetahui cara mengatasi penyakit pada sistem reproduksi manusia tertularnya penyakit menular seksual serta menurunkan risiko terkena kanker penis.
2. Media 9. Di toilet umum hindari menggunakan air yang tergenang di bak atau ember
10. Melakukan olahraga teratur karena selain meningkatkan kese-hatan jantung juga dapat
a. Sumber referensi terkait dengan penyakit kelamin
bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ reproduksi. Olahraga ini dianjurkan dilakukan
b. Buku catatan
secara rutin setidaknya 30 menit per hari agar mendapatkan efek positif pada kesehatan re-
c. Pensil/pulpen
produksi.
d. Penggaris
11. Hindari rokok, karena merokok dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Bagi pria akan
3. Langkah-langkah
memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, sedangkan bagi wanita dapat mengurangi
a. Carilah data terkait dengan penyakit kelamin selama 5 tahun terakhir jumlah dan kualitas sel telur, serta mengganggu kesehatan rahim.
b. Cermatilah data tersebut, perhatikanlah kecenderungannya apakah terjadi peningkatan 12. Hindari minum alkohol, karena minum alkohol telah terbukti dapat memengaruhi kesehatan
ataukah penurunan baik dari jumlah penderitanya maupun jenis penyakit kelaminnya! mental dan tubuh. Fungsi testis untuk memproduksi sperma dan hormon diyakini akan
c. Analisislah mengapa hal tersebut terjadi! terganggu dan meningkatkan risiko gangguan ovulasi.
d. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut? 13. Menghindari perilaku yang dapat menyebakan penyakit infeksi menular seksual (IMS).
e. Buatlah laporan tertulisnya dan serahkan pada tutor Anda 14. Makan makanan bergizi untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dianjurkan untuk memper-
tahankan diet yang bergizi sehat dan seimbang, terutama dengan mengurangi konsumsi
lemak dan meningkatkan konsumsi serat. Selain itu, hindari konsumsi makanan cepat saji
E. Pola Hidup Sehat untuk Kesehatan Sistem Reproduksi dan cukupi juga kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi sekitar 8 gelas air per hari.
Jika Anda suka mengonsumsi kafein, batasi agar tidak melebihi 2 cangkir kopi per hari.
Kesehatan reproduksi setiap orang sangat tergantung pada kebiasaan atau pola hidup yang 15. Menghindari stres dan memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat dengan tidur secara
dilakukannya. Menjaga kesehatan reproduksi penting dilakukan oleh setiap orang. Hal tersebut teratur setidaknya 7-8 jam sehari.
dapat dimulai dari melakukan kebiasaan sederhana sehari-hari. Cara-cara menjaga kesehatan
alat reproduksi yang dpat dilakukan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
2. Menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat. Tidak
menggunakan celana yang ketat dan ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari.
3. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah organ buang air kecil (BAK) atau buang air
besar (BAB), siapkan handuk/tisu untuk mengeringkan organ seksual dan reproduksi.

14 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 15
7 Bagi wanita, membersihkan alat
PENUGASAN 4 kelamin setelah buang air kecil
maupun besar dilakukan dari
arah depan menuju belakang
8 Tidak menggunakan sabun
khusus kewanitaan yang
mengandung alkohol, pewangi,
Menerapkan Pola Hidup Sehat untuk Kesehatan Sistem Reproduksi atau antiseptik.
9 Mennganti pembalut setiap
1. Tujuan terasa basah atau lebih dari 3
jam.
Melalui penugasan ini diharapkan Anda dapat enerapkan pola hidup sehat untuk mencegah 10 Tidak memakai pantyliner setiap
diri dari gangguan/penyakit pada sistem reproduksi hari
11 Tidak menggunakan pantyliner
2. Media yang berparfum
Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: 12 Sudah menjalani khitanbagi laki-
laki
a. Mencari referensi tentang penerapan pola hidup sehat untuk mencegah diri dari gangguan/ 13 Tidak menggunakan air yang
penyakit pada sistem reproduksi manusia tergenang pada bak atau ember
di toilet umum
b. Buku catatan 14 Melakukan olahraga secara
c. Alat tulis teratur
15 Tidak merokok
3. Langkah-langkah
16 Tidak meminum minuman keras/
a. Buatlah catatan pola hidup sehat mana saja yang telah Anda laksanakan selama ini dan alkohol
mana saja yang belum 17 Menghindari perilaku yang dapat
menyebabkan penyakit IMS
b. Bilamana ada yang belum Anda lakukan berilah alasan mengapa hal tersebut sudah atau 18 Makan makanan bergizi
belum dilaksanakan 19 Minum 8 gelas air setiap hari
c. Untuk membantu Anda mengeceknya, Anda dapat mengisi daftar check list di bawah ini. 20 Istirahat secara teratur 7-8 jam
sehari

No Kegiatan Sudah Belum Alasan


Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Menggunakan handuk yang
lembut, kering, bersih, dan tidak
berbau atau lembab.
2 Menggunakan pakaian dalam
dengan bahan yang mudah
menyerap keringat.
3 Mengganti pakaian dalam
minimal dua kali sehari.
4 Tidak menggunakan celana yang
ketat
5 Cuci tangan dengan sabun
sebelum dan setelah BAK atau
BAB
6 Mengeringkan organ reproduksi
dengan handuk/tisu

16 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 17
SISTEM REPRODUKSI PADA Tabel 3. Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan

TUMBUHAN DAN HEWAN No


3
Vegetatif Alami
• Umbi batang adalah bagian batang yang tumbuh
Gambar

di dalam tanah dan berfungsi untuk menyimpan


cadangan makanan.
• Pada umbi batang akan tumbuh tunas baru yang
akan menjadi umbi yang baru
A. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan • Contoh: Kentang, Talas, dan Ubi Jalar

Reproduksi tumbuhan adalah suatu proses dimana tumbuhan memeroleh organisme baru
sesuai dengan induknya. Reproduksi tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu reproduksi secara 4 Umbi lapis
aseksual (vegetatif) dan reproduksi secara seksual (generatif). • Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis
membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh
1. Reproduksi Vegetatif tunas.
Reproduksi secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu baru tanpa adanya • Daun tersebut tersusun berdekatan dan tumbuh
pada permukaan atas ruas.
peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi dua, • Umbi lapis dari tunas terluar akan tumbuh
membentuk tunas baru (siung).
yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. • Contoh: Bawang Merah, Bawang Bombay,
a. Reproduksi Vegetatif Alami Bawang Putih, Bunga Tulip

Ada bermacam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, sebagaimana terlihat pada 5 Geragih


• Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar di
tabel di bawah ini. permukaan tanah.
• Tumbuhan baru akan muncul dari mata tunas
yang terdapat pada setiap buku.
• Bila mata tunas ini mengenai tanah, maka
Tabel 3. Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan akan terbentuk akar menjadi tumbuhan baru,
tumbuhan baru ini tidak tergantung pada
No Vegetatif Alami Gambar tumbuhan induk meskipun masih bergabung.
1 Tunas • Contoh: Arbei, Semanggi, dan Pegagan berkem-
• Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, bangbiak dengan geragih di permukaan tanah,
akar, atau daun. sedangkan rumput teki berkembang biak dengan
• Tunas yang tumbuh pada akar dan daun disebut geragih yang tumbuh di dalam tan
tunas adventif. 6 Akar tinggal (Rhizoma)
• Contoh: Pisang, Cocor Bebek • Rhizoma adalah batang yang tertanam dan
tumbuh secara mendatar di dalam tanah dan
tampak seperti akar,
• Berbuku-buku seperti batang dan pada ujungnya
terdapat kuncup.
• Rhizoma berfungsi sebagai cadangan makanan
2 Umbi akar bagi tumbuhan.
• Berguna untuk menyimpan cadangan makanan. • Contoh: Lengkuas, Jahe, Temulawak, Kunyit,
• Umbi akar tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak Kencur, Rumput
bermata tunas, dan tidak berbuku-buku.
• Sisa batang pada pangkal umbi dapat 7 Spora
memunculkan tunas. Akar tunas baru akan • Spora berbentuk seperti biji yang sangat kecil,
tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar sehingga untuk melihatnya harus menggunakan
tersebut ditanam. mikroskop.
• Contoh: Bunga Dahlia dan Wortel. • Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak
spora yang disebut Sporangium, yang terletak di
bagian bawah daun.
• Spora mudah diterbangkan angin karena ringan.
• Contoh: Tumbuhan Paku

18 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 19
Tabel 3. Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan Tabel 4. Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan
No Vegetatif Buatan Cara
No Vegetatif Alami Gambar
Gamb
mb
bar
ar 3 Setek
8 Membelah diri • Setek adalah cara perkembangbiakan
• Tumbuhan yang berkembang biak dengan vegetatif buatan dengan cara memotong
membelah diri adalah tumbuhan tingkat rendah bagian tumbuhan kemudian ditanam
• Contoh: Ganggang, ganggang membelah sel langsung ke tanah.
tubuhnya menjadi dua. Masing-masing sel ini • Ada 2 macam, setek batang dan setek
akan membelah lagi ketika dewasa. daun.
• Tumbuhan yang berkembang biak
dengan setek batang adalah singkong,
1 2
mawar, melati, dan tebu. Tumbuhan
yang akan disetek harus memiliki bakal
tunas.
• Tumbuhan yang dapat disetek daunnya
adalah cocor bebek, begonia, dan sri
b. Reproduksi Vegetatif Buatan rejeki. Daun yang hendak disetek harus 3
Perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan diupayakan manusia untuk me- berwarna hijau segar dan cukup tua.
4 Merunduk
meroleh individu baru dengan sifat-sifat yang lebih baik dan sesuai dengan yang dike- • Tumbuhan yang dikembangbiakkan
hendaki. Macam-macam vegetative buatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. dengan merunduk harus mempunyai
1 2 3
batang yang panjang dan lentur.
• Cabang tumbuhan yang akan
dikembangbiakkan, kemudian
disentuhkan ke tanah.
Tabel 4. Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan • Contoh: tebu, apel, dan melati
No Vegetatif Buatan Cara
1 Mencangkok Mengembangbiakkan tanaman dengan cara
• Mencangkok adalah cara melakukan merunduk dilakukan dengan langkah berikut.
perkembangbiakan dengan mengupas 1. Keratlah sedikit batang tanaman yang
kulit batang dan membungkusnya akan dikembangbiakkan. Rundukkan atau
dengan tanah agar tumbuh akar pada lengkungkan batang tersebut ke tanah.
bagian tersebut. 2. Timbunlah bagian yang dikerat tersebut
1 2 dengan tanah. Siramlah tanah tersebut
• Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah
tumbuhan dikotil. secara teratur agar selalu lembap.
• Bertujuan untuk memeroleh tumbuhan 3. Akar akan tumbuh dari batang yang
dengan sifat yang sama seperti ditimbun. Akar yang tumbuh tersebut akan
induknya. tumbuh menjadi tanaman baru.
• Contohnya: mangga, jeruk, dan jambu. 5 Mengenten
• Hasil cangkokan yang sudah ditumbuhi • Mengenten dilakukan dengan
akar kemudian dipotong tepat di bawah 3 4 menggabungkan batang bawah dan
pembungkus cangkokan. batang atas dua tanaman yang sejenis.. Tumbuhan 2

2 Menempel/Okulasi • Bagian ujung tanaman dipotong, Tumbuhan 1

• Usaha mengembangbiakkan tanaman kemudian disambung dengan tumbuhan 1 2


dengan cara menempelkan mata tunas lainnya.
dari tanaman yang unggul ke batang • Tumbuhan sejenis yang digunakan untuk
tanaman lainnya. menyambung harus memiliki kualitas
• Contoh: menggabungkan mangga harum yang lebih baik.
1 2 3 4 • Contoh: jeruk, jambu, dan durian. 3 4
manis dengan mangga manalagi
Tumbuhan 1

Tumbuhan 2

1 2 3 4

20 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 21
Banyak petani yang mengembangkan cara reproduksi pada tanaman buah-buah, tanaman Macam-macam penyerbukan
liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten, dan Macam penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan faktor yang
lain-lain. Cara ini memberikan beberapa keuntungan dan kerugian, antara lain seperti membantu proses penyerbukan.
terlihat pada tabel di bawah ini. 1) Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari,
penyerbukan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
Tabel 5. Keuntungan dan Kerugian Reproduksi Vegetatif Buatan
a) Penyerbukan sendiri atau Outogami
No Keuntungan Kerugian
Outogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari pada kepala putik yang
1 Sifat tanaman baru akan sama persis Tanaman yang berasal dari stek ataupun
dengan sifat tanaman induk. mencangkok umumnya mempunyai sistem berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat outogami, dapat saja terjadi
perakaran yang kurang kuat. beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik.
2 Cepat menghasilkan buah Perkembangbiakan secara vegetatif dapat
menghasilkan sedikit keturunan b) Penyerbukan tetangga atau Geitonogami
3 - Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari pada kepala putik
dipotong ranting-rantingnya maka dapat yang berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu individu. Geitonogami disebut
menyebabkan menurun pertumbuhannya
juga penyerbukan tetangga.
c) Penyerbukan silang atau Alogami
2. Reproduksi Generatif Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari pada
Proses reproduksi generatif adalah perkembangbiakan secara seksual yaitu memerlukan kepala putik yang berasal dari individu lain, namun masih dalam satu jenis.
gamet jantan dan betina. Proses reproduksi tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan d) Penyerbukan bastar (hibridogami)
dan dilanjutkan dengan proses pembuahan. Dari proses pembuahan inilah dihasilkan buah Penyerbukan bastar terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain
dan/atau biji tumbuhan. Dari biji tumbuhan inilah akan tumbuh-tumbuhan baru. yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat berbeda.
a. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) 2) Penyerbukan berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala
putik, dapat dibedakan sebagai berikut.
Penyerbukan pada tumbuhan berbiji terbuka adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil
a) Anemogami
(liang bakal biji) dan terjadi pembuahan tunggal. Alat reproduksi gymnospermae berupa
Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Umumnya terjadi pada
strobilus jantan dan strobilus betina.
tumbuhan yang tidak memiliki bunga, seperti bunga padi, jagung, dan rumput-rum-
Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh tumbuh- putan, benang sari bergantungan dengan serbuk sari banyak dan ringan, kepala
an berbiji terbuka ini antara lain: melinjo, pinus, damar, pakis haji, dan cycas. putiknya berambut/berbulu.
b) Hidrogami
b. Penyerbukan pada t umbuhan biji tertutup (angiospermae) Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi
Penyerbukan pada biji tertutup adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air
terjadi pembuahan ganda. akan terjadi jika tubuh tanaman terendam dalam air.
Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi perhiasan bunga c) Zoidiogami
dan alat kelamin bunga. Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi
pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar;
1) Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu;
2) Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu,
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga. Bagian mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang
alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai membantu penyerbukan, yaitu:
alat pembiakan betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.  Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kum-
bang, dan lebah)

22 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 23
 Malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu
(penyerbukan dengan bantuan kelelawar). embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka,
 Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke jeruk, dan mangga.
kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara
yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan
beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis
bibit baru yang unggul. PENUGASAN 5
c. Proses penyerbukan dan pembuahan
Proses terjadinya pembuahan pada tumbuhan angiospema adalah sebagai berikut.

Butir serbuk/serbuk sari → menempel pada kepala putik → membentuk buluh serbuk (2 Mencangkok
inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) → inti
1. Tujuan
generatif membelah → 2 inti sperma → sampai di mikropil, inti vegetatif mati → satu inti
sperma membuahi sel telur → embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung Melalui penugasan ini diharapkan Anda dapat:
lembaga → endosperma (makanan cadangan bagi embrio). a. Memahami cara mencangkok yang benar
b. Memperbanyak tumbuhan dengan kualitas yang sama persis dengan tanaman induk,
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae cepat menghasilkan buah dengan cara mudah serta tingkat keberhasilan tinggi.
disebut pembuahan ganda. 2. Media
Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan:
Polen Buluh Serbuk Sari a. Pisau atau cutter
Kepala Putik
b. Sabut kelapa
Inti Sel
Generatif
c. Tali raffia secukupnya
Tangkai Putik d. Tanah gembur secukupnya
Inti Sel 3 Sel
Antipoda
Bakal Buah Vegetatif e. Tanaman berkayu yang akan dicangkok
Endosperma
f. Air secukupnya

Bakal Biji
3. Langkah-langkah
Sel Telur Zigot a. Pilih cabang tanaman berkayu yang berdiameter sekitar 2cm
Inti Kandungan
Lembaga Sekunder b. Kupas kulit cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cm dan bersihkan jaringan kambiumnya
2 Sel Sinergid
hingga kering
sumber: brainly.in
c. Tutup bagian cabang tanaman yang dikupas dengan tanah gembur kemudian dibungkus
Gambar 3. Proses pembuahan pada tumbuhan Angiospermae
dengan sabut kelapa
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab yaitu: d. Ikat balutan sabut kelapa tersebut dan siram dengan air secukunya
1) Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis) e. Siram secaa teratur cangkokan tersebut sampai akarnya tumbuh
2) Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas: f. Jika akar yang terbentuk cukup banyak, maka batang tersebut dipotong dan siap ditanam
a) apogamik - embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya dari g. Laporkan hasil cangkokan pada tutor Anda
sinergid dan antipoda. Pertanyaan:
b) partenogenesis - embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi. 1) Seandainya pencangkokan dilakukan pada batang pokok bukan pada cabang tanaman
dapatkah terbentuk akar?
c) embrio adventif - merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian
2) Apa yang terjadi bila dalam mencangkok, kambiumnya tidak dibersihkan?
selain kandung lembaga.

24 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 25
B. Sistem Reproduksi pada Hewan
Tabel 5. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) pada Hewan Invertebrata

Seperti halnya pada tumbuhan, pada hewan juga ada hewan yang bereproduksi secara No Cara Berkembang Biak Gambar
vegetatif (aseksual) dan ada yang secara generatif (seksual). Reproduksi seksual membutuhkan 3 Tunas
keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Secara umum, organisme • Tunas adalah cara
perkembangbiakan di mana
yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih individu baru merupakan bagian
sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual. tubuh dari induk yang terlepas
kemudian tumbuh.
1. Reproduksi pada Invertebrata • Contoh: Hydra sp, ubur-ubur,
hewan karang, dan anemon laut.
a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual terjadi tanpa proses peleburan sel gamet, umumnya terjadii ada
hewan tingkat rendah. Individu baru muncul dari bagian tubuh induk. Beberapa hewan Perkembangbiakan
P k b bi k dengan
d Tunas
T
melakukan reproduksi aseksual, karena bagian dari siklus hidupnya, dan beberapa
karena pengaruh lingkungan yang ekstrem. Sifat individu yang terbentuk dari reproduksi 4 Sporulasi (Pembentukan Spora)
• Sporulasi adalah proses
aseksual adalah 100% mirip dengan induk. Oleh karena itu, terdapat sedikit variasi genetik pembelahan berganda
yang ditemukan pada individu hasil reproduksi ini. Tabel di bawah ini memperlihatkan cara (pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora.
berkembang biak secara aseksual pada hewan invertebrata. • Contoh: Plasmodium sp.
Plamodium adalah protozoa atau
makhluk hidup bersel satu yang
dikenal sebagai penyebab penyakit
Tabel 5. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) pada Hewan Invertebrata malaria.
• Dalam siklus hidupnya,
No Cara Berkembang Biak Gambar plasmodium mengalami dua
fase, yaitu fase generatif dan
1 Membelah Diri fase vegetatif. Fase generatif
• Hanya terjadi pada protozoa berlangsung di dalam tubuh
(hewan bersel satu), misalnya nyamuk Anopheles betina,
Amoeba, Paramaecium, dan sedangkan fase vegetatif
Euglena. Sporozoa (plasmodium sp)
berlangsung di dalam tubuh penyebab penyakit malaria
• Pembelahan sel dimulai dengan penderita penyakit malaria.
pembelahan inti sel kemudian iikuti
oleh pembagan sitoplasma dan
selaput sel menjadi dua bagian
yang memisah
• Pembelahan sel menghasilkan 2 b. Reproduksi Seksual (Generatif)
individu baru yang sama seperti
induknya, disebut juga pembelahan Pada reproduksi seksual selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk
biner Amoeba membelah diri individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin (seksual) atau
2 Fragmentasi
• Fragmentasi adalah
generatif pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
perkembangbiakan dengan 1) Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat
memotong bagian tubuh, kemudian
potongan tubuh tersebut tumbuh tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
menjadi individu baru. 2) Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
• Contoh: cacing Planaria
Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya
Paramecium.
Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya
Fragmentasi pada Cacing Planaria
peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma
dengan ovum di dalam rahim.

26 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 27
Pembiakan seksual lainnya dapat kita temukan pada beebrapa hewan berikut. oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon ratu, calon pekerja atau
1) Hydra prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi (partenogenesis) akan berkembang menjadi
Selain berkembang biak secara pejantan. Lebah pekerja dan prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh
aseksual (bertunas) Hydra juga lingkungan, yaitu kurang makan.
dapat berkembang biak secara 2. Reproduksi pada Vertebrata
seksual. Perkembangbiakan se- Reproduksi atau perkembangbiakan secara generatif melibatkan peleburan (fertilisasi) dua
cara seksual dilakukan dengan macam sel gamet, sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina). Individu yang terbentuk
pembentukan testis dan ovarium, akan mewarisi kedua sifat induk yang akan memunculkan sifat yang menonjol. Kombinasi
yang terdapat pada satu tubuh genetik pada reproduksi seksual meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies.
(hermafrodit). Alat tersebut masing- Reproduksi seksual menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induk.
masing menghasilkan spermatozoid Berdasarkan tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi:
dun ovum. Hasil pembuahannya sumber: fehrplay.com a. Fertilisasi Internal
adalah zigot yang selanjutnya akan Gambar 4. Hydra Pembuahan dalam (ferlilisasi interna) adalah pembuahan yang berlangsung di dalam
berkembang menjadi hewan baru. tubuh induk. Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina terjadi di dalam tubuh
2) Cacing pita hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut Proglotid. Pada setiap kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan
proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang menghasilkan alat kopulasi pada beberapa jantan, dan vagina alat kopulasi pada hewan betina. Hewan
sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak, maka terjadilah pembuahan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi
didalam proglotid yang menghasilkan zigot. betina. Kemudian sel-sel sperma ini akan “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu
3) Cacing tanah sperma yang dapat membuahi satu telur.
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya menebal disebut Berdasarkan letak perkembangan embrio, sumber makanan yang diperoleh selama
klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang membentuk spermatozoid, proses perkembangan, dan wujud embrio setelah kelur dari tubuh induknya, dikenal ada
dan ovarium yang membentuk ovum. Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat 3 cara perkembangbiakan pada hean.
dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi 1) Bertelur (ovivar)
melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang). Bertelur (ovivar) adalah perkembangbiakan yang berlangsung dengan embrio telah
4) Serangga terbentuk, tumbuh, dan berkembang di dalam cangkang telur dan memeroleh makanan
Pada beberapa jenis serangga, dari kuning telur yang tersedia di dalmnya. Embrio akan menetas menjadi individu
misalnya lebah madu (Apis indica), baru apabila telur tersebut telah dierami induknya selama beberapa waktu. Contoh:
terdapat koloni yang terdiri atas ratu ayam dan burung.
yang fertil, pejantan fertil dan mati 2) Melahirkan (vivipar)
setelah kawin, dan pekerja yang Vivpar adalah perkembangbiakan yang berlangsung dengan embrio telah berkembang
mandul (steril). Pada waktu kawin, di dalam tubuh induk betina di dalam rahim. Embrio memeroleh makanan dari induknya
sperma dari jantan disimpan dalam melalui plasenta dan tali pusar. Embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina
kantung sperma di induk betina. dalam masa mengandung yang waktunya sangat bervariasi pada tiap-tiap hewan.
Sperma ini merupakan cadangan Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk manusia.
sperma selama ratu hidup. sumber: www.awarenessdays.com
3) Bertelur melahirkan (ovovivipar)
Bila telur yang telah matang dibuahi Gambar 5. Lebah madu
Suatu kombinasi antara bertelur dengan melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio

28 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 29
disimpan dalam telur tak bercangkang di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi sperma dalam jumlah yang banyak juga. Jika sperma berhasil membuahi sel telur,
dengan kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yang maka terbentuklah zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio,
ditentukan, telur-telur ini pecah di dalam tubuh induk betina, dan keluar dari tubuh katak kecil, dan akhirnya menjadi katak dewasa.
betina. Contoh: beberapa reptil (kadal, dll). 3) Reproduksi pada Reptil (Reptilia)
b. Fertilisasi Eksternal Reptilia melakukan perkembangbiakan secara kawin dan pembuahannya berlangsung
Fertilisasi eksternal merupakan proses pembuahan yang berlangsung di luar tubuh di dalam tubuh induk betinanya. Secara umum, reptilia bersifat ovivar, tetapi pada kadal
induknya. Pada umumnya, pembuahan tersebut dilakukan oleh hewan yang hidup di dan beberapa jenis ular tertentu bersifat ovovivipar dengan telur tetap dipertahankan
dalam air dan prosesnya berlangsung secra alamiah tanpa adanya perlindungan terhadap di dalam tubuhnya sampai menetas dan individu baru dikeluarkan dalam bentuk anak
sel telur maupun sel sperma dari kedua induknya. Zigot yang terbentuk tumbuh dan sehingga induk tampak seperti beranak.
berkembang tanpa perlindungan dari kedua induknya. Contoh: ikan dan katak.
4) Reproduksi pada Burung (Aves)
Setelah kita bahas jenis-jenis fertilisasi, mari kita bahas perkembangbiakan beberapa
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki
jenis vertebrata sebagai berikut .
alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara
1) Reproduksi pada Ikan
saling menempelkan kloaka.
Reproduksi pada ikan terjadi secara
eksternal. Jika tiba waktunya untuk Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak
bertelur, maka ikan betina menjadi tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu
tidak tenang dan berenang mondar corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi
mandir serta kadang-kadang me- uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
lompat ke permukaan air untuk me- berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
narik perhatian ikan jantan. Selan- Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
jutnya, ikan tersebut mencari tempat oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan
yang rimbun oleh tumbuhan air atau menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh
di antara bebatuan di dalam air. sumber: fishesofaustralia.net.au
materi cangkang berupa zat kapur.
Gambar 6. Ikan mas
Sementara itu, ikan jantan selalu Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
berenang mengikuti ke mana saja ikan betina pergi dan pada saat ikan betina pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah
mengeluarkan sel telurnya, pada saat yang bersamaan ikan jantan mengeluarkan kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
sperma. Jika sperma berhasil membuahi sel telur maka akan dihasilkan zigot tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan
yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Melalui tahap-tahap dalam sarang.
perkembangan tertentu, embrio berkembang menjadi ikan kecil dan akhirnya menjadi
5) Reproduksi Mamalia (Mammalia)
ikan dewasa.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar
2) Perkembangbiakan pada Amfibi (Amphibia) (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
Pada umumnya, katak dewasa hidup di darat. Jika hendak berkembang biak maka pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan
katak kembali ke air untuk beberapa waktu. mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke
Dalam proses perkembangbiakan di air, katak jantan naik dan menempelkan tubuhnya dalam liang alat kelamin betina (vagina).
ke punggung katak betina yang segera mengeluarkan sl telur masak dalam jumlah
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju
yang banyak melalui kloaka. Bersamaan dengan itu, katak jantan mengeluarkan
uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.

30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 31
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada
pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat PEWARISAN SIFAT
menghasilkan cairan yang merupakan Media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk
untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang
selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi A. Peran Materi Genetik Dalam Pewarisan Sifat
embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi
fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya pada sel
induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar. tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus),
yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan substansi hereditas yang terdiri
atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen mempunyai peranan penting
dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna
rambut, susunan darah, kulit, dan seba-
gainya.
Sifat seseorang diturunkan dari orang-
tua kepada anaknya melalui materi ge-
netik. Ayah akan mewariskan materi
genetik melalui sperma dan ibu akan
mewariskan materi genetik melalui sel
ovum. Materi genetik yang diperoleh
dari ibu dan ayah akan digabungkan
melalui proses fertilsasi. Gabungan
dari materi genetik ini menyebabkan
seseorang memiliki karakteristik yang
mirip dengan ayah dan beberapa karak-
teristik mirip dengan ibunya.
Dalam pewarisan sifat dikenal istilah
sumber: geneticliteracyproject.org
sifat dominan dan sifat resesif. Sifat
Gambar 7. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur
dominan adalah sifat yang mampu pertumbuhan sifat-sifat keturunan.
mengalahkan atau menutupi sifat yang lain. Sedangkan sifat resesif adalah sifat yang dikalahkan
oleh sifat dominan sehingga sifat tersebut tidak muncul. Sifat-sifat atau karakter yang terlihat
seperti bentuk rambut, warna kulit dan jenis cuping telinga disebut fenotip. Fenotip merupakan
perwujudan “ekspresi” dari gen. Akan tetapi, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua fenotip dapat
dengan mudah diamati secara langsung menggunakan mata. Setiap fenotip dikendalikan oleh
genotip. Genotip adalah informasi genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-
karakter fisik.

32 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 33
B. Hukum Pewarisan Sifat perbandingan 3 berbunga ungu dan 1 berbunga putih, seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.
Tokoh peletak prinsip dasar genetika adalah Gregor Johan Mendell seorang biarawan dan
penyelidik tanaman berkebangsaan Austria. Beliau adalah orang yang pertama kali melakukan
percobaan tentang pewarisan sifat. Dia menyilangkan kacang kapri (Pisum sativum) dengan
Parental (P1):
memperhatikan satu sifat beda yang mencolok, seperti kapri berbunga merah disilangkan dengan Fenotip Bunga ungu Bunga putih
kapri berbunga putih, kapri berbiji bulat disilangkan dengan kapri berbiji keriput. Genotip UU uu
Gamet U 1 u
Untuk mempelajari sifat menurun, Mendel menggunakan kacang ercis dengan alasan: 2
1. Memiliki pasangan sifat yang menyolok 3
U 4 u
2. Bisa melakukan penyerbukan sendiri Hasil persilangan (Filial 1): 1. Uu 3. Uu
3. Segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek (keempat hasil persilangan) 2. Uu 4. Uu
4. Mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
5. Mudah disilangkan Antar F1 disilangkan
(Parental 2):
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut.
Fenotip B
Bunga ungu B tih
Bunga putih
1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip Genotip Uu Uu
dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain U 1 u
Gamet 2
dari spesies yang sama. 3
U 4 u
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur dan
Hasil persilangan (Filial 1): 1. Uu 3. Uu
inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor tertentu yang (keempat hasil persilangan) 2. Uu 4. Uu
mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis, maka
suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan UU = 1
dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan. UU = 2 Bunga ungu
Hasilnya:
Berdasarkan penelitian, Mendel merumuskan Hukum Mendel I dan Mendel II. Hukum Mendel uu = 1
tersebut adalah. Bunga putih

a. Hukum Mendel I (hukum segregasi = pemisahan alel pada gen pasangannya), yaitu
dua gen akan berpisah menjadi dua saat pembentukan gamet. hukum ini berlaku pada b. Percobaan Dihibrid dan Hukum Mendel II
persilangan monohibrid Percobaan Mendel yang melibatkan dua sifat sekaligus disebut percobaan dihibrid. Mendel
b. Hukum Mendel II (hukum asortasi = penggabungan gen secara acak), yaitu gen yang mengawinkan dua kacang kapri yang memiliki dua sifat berbeda. Salah satu kacang kapri
sudah tepisah akan bergabung dengan gen-gen dari induk lainnya pada saat perkawinan berbiji bulat dan berwarna kuning sedangkan pasangannya berbiji kisut dan berwarna
yang terjadi secara acak. hijau. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya Mendel menetapkan
genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan genotip BBKK (dominan) dan
a. Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel I kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip bbkk (resesif).
Pada penelitian pertama Mendel menyilangkan ercis berbunga ungu dengan ercis
Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi, setiap gen dapat
berbunga putih. Ternyata, seluruh kerturunan pertama berbunga ungu. Namun, ketika
berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum) dengan
keturunan tersebut disilangkan dengan sesamanya maka keturunan kedua memiliki
pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip BbKk sehingga semua

34 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 35
kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan fenotip bulat kuning: kisut kuning: bulat hijau: kisut hijau sebesar 9:3:3:1. Berdasarkan hasil
kedua antarsesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah persilangan kedua akan yang tampak pada F2 ini, Mendel menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang menentukan
menghasilkan keturunan yang sama dengan persilanan pertama? Jika gamet dari induk karakter-karakter berbeda diwariskan secara bebas satu sama lain. Kesimpulan ini
adalah BbKk maka kemungkinan gamet yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat selanjutnya dikenal dengan hukum pilihan bebas Mendel atau hukum II Mendel.
biji bulat dan berwana kuning merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan
bentuk BBKK, BBKk, BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning. C. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Makhluk
Hidup dan Peranannya bagi Manusia
BBKK bbkk
Konsep pewarisan sifat telah diterapkan dalam pemuliaan makhluk hidup, yaitu suatu usaha
Parental (P1): untuk mendapatkan bibit yang unggul. Contoh pemuliaan tumbuhan yang telah dikembangkan
yaitu usaha untuk mendapatkan bibit padi yang unggul misalnya varietas Arize, Intani, PPH,
Gamet: BK bk
Bernas Prima, dan varietas IPB 4S. Varietas unggul ini diperoleh dengan cara persilangan
beberapa varietas padi yang memiliki sifat menguntungkan. Selain padi juga ada jagung misalnya
Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Varietas
Filial (F1):
BkBk
Bima. Pewarisan sifat juga berperan penting dalam pemuliaan hewan, yaitu dalam rangka untuk
BkBk BkBk menghasilkan hewan ternak berkualitas tinggi, misalnya unggas yang mampu menghasilkan
Parental (P2): banyak telur atau sapi dengan kualitas susu dan daging yang baik. Selain dengan melalui
persilangan pemuliaan makhluk hidup dapat dilakukan melalui rekayasa genetika, yaitu dengan
mengubah susunan gen pada suatu organisme.

Gamet: BK bK Bk bk Pemuliaan tanaman, hewan atau ternak merupakan suatu usaha yang dapat kita lakukan untuk
mendapatkan bibit tanaman atau hewan ternak yang lebih unggul sehingga dapat kita nikmati
BK hasilnya.
BBKK BbKK BBKk BbKk
1. Pemuliaan Tanaman
bK
 Pemuliaan tanaman merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh bibit
BbKk bbKK BbKk bbKk yang secara genetik baik dan dengan cara menyeleksi, sehingga kita akan memeroleh
tanaman yang memiliki kualitas yang unggul.
Bk
BBKk BbKk BBkk Bbkk  Beberapa organisme yang dikategorikan bibit unggul yang perlu kita ketahui, yaitu:
a. masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)
bk
b. tahan hama dan penyakit
BbKk bbKk Bbkk bbkk
c. produksi tinggi dan rasanya enak
Filial (F2): 9 3 3 1 d. adaptif terhadap kondisi lingkungan
e. masa produksi lama
 Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memeroleh bibit yang unggul yaitu
dengan cara:
Berdasarkan hasil persilangan diperoleh kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning
a. hibridasi (perkawinan silang),
(BBKK, BBKk, BbKK, BbKk) sebanyak 12 buah, berbiji bulat berwarna hijau (BBkk dan b. mutasi genetik
Bbkk) sebanyak 3 buah, berbiji kisut berwarna kuning (bbKK dan bbKk) sebanyak 3 buah, c. radiasi, dan
dan berbiji kisut berwarna hijau (bbkk) sebanyak 1 buah, dan diperoleh perbandingan d. rekayasa genetik

36 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 37
a. Hibridasi
Hibridasi ini merupakan suatu proses perkawinan silang antara dua individu tumbuhan PENUGASAN 6
yang memiliki jenis yang sama, tetapi berbeda varietasnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hibridasi
 Sifat anak dari hasil hibridasi merupakan sifat gabungan dari kedua induknya.
Pemuliaan Tanaman
 Untuk mengetahui sifat unggul dari suatu tanaman budi daya, sebaiknya kita menge-
tahui susunan gen (genotipe) tanaman yang akan kita hibridasi.
1. Tujuan
b. Rekayasa Genetik
Melalui penugasan ini diharapkan Anda dapat menyajikan tulisan tentang produk unggul
Teknik ini dilakukan dengan cara memanipulasi materi genetik tanaman yang akan dibu-
didayakan. Cara ini dapat kita lakukan dengan menambah gen tertentu sehinga diperoleh untuk pemuliaan tanaman dalam kehidupan sehari-hari
bibit yang jauh lebih unggul. Dengan demikian kita memperoleh perpaduan gen yang da- 2. Media
pat berupa lintas spesies, yang dikenal sebagai tanaman transgenik. a. Alat tulis
c. Transgenik b. Referensi tentang pemuliaan tanaman
Sebagai contoh kita mengenal adanya beberapa tanaman transgenik, seperti kapas bol- c. Internet
gard, (kapas Bt) yang tahan terhadap larva serangga lepidoptera (ulat), gandum, dengan
3. Langkah-langkah
kandungan gizi yang tinggi, kedelai dan Jagung.
Tomat yang tahan lama dan tidak mudah membusuk, dan masih banyak lagi. a. Tentukanlah judul karya tulis Anda
2. Pemuliaan Hewan b. Carilah informasi dari berbagai sumber yang terkait dengan bibit unggul untuk pemuliaan
Pemuliaan hewan merupakan suatu kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan tanaman
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan yang bersang- c. Buatlah 2 karya tulis tentang bibit unggul untuk pemuliaan tanaman dan manfaatnya untuk
kutan untuk karakteristik yang diinginkan manusia. Pemuliaan hewan secara tradisional kehidupan manusia {Anda dapat memilih 2 dari 4 cara memeroleh bibit unggul: hibridasi
dilakukan dengan hibridasi atau penyilangan (perkawinan silang), mutasi genetik, radiasi, dan rekayasa genetik}
Metode klasik yang digunakan adalah persilangan dan seleksi populasi yang dikenal sebagai d. Bandingkanlah hasil bibit unggul yang diperoleh berdasarkan pilihan Anda tersebut
penangkaran selektif (misalnya hibridasi dan mutasi geneti, atau hibridasi dn rekayasa genetik)
a. Hibridasi kawin silang e. Susunlah karya tulismu sesuai dengan kaidah penulisan yang baik
Proses perkawinan silang pada hewan dapat dilakukan dengan cara tradisional, yaitu
dengan menyatukan hewan jantan dan betina pada suatu habitat/kandang tertentu dan
inseminasi buatan.
Perkawinan dengan teknik in vitro sangat umum dilakukan terhadap hewan yang mela-
kukan pembuahan di luar, seperti ikan. In vitro arti secara harfiah adalah di dalam tabung.
b. Radiasi
Tehnik ini dapat kita lakukan yaitu dengan cara radiasi sinar radioaktif dan sinar x, maka
terjadi mutasi pada makhluk hidup tak terkecuali hewan. Karena mutasi yang terjadi tidak
selalu menguntungkan dan dapat menimbulkan makhluk yang tidak diinginkan, maka tek-
nik radiasi untuk mendapatkan bibit unggul pada hewan relatif jarang dilakukan apalagi
pada manusia.
Teknik radiasi ini dilakukan untuk mendapatkan jantan mandul pada serangga. Cara
mendapatkan jantan mandul pada seranggga adalah dengan jalan meradiasi sejumlah
besar pupa serangga dengan menggunakan sinar Y, sehingga akan diperoleh serangga
jantan yang mandul.

38 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 39
19. Reproduksi vegetatif buatan dilakukan dengan setek, mencangkok, okulasi, merunduk, dan
RANGKUMAN mengenten
20. Keuntungan reproduksi vegetatif buatan adalah tumbuhan baru bersifat sama dengan
induknya dan tanaman lebih cepat menghasilkan buah. Kerugiannya adalah akar hasil
cangkokan kurang kuat dan keturunan yang diperoleh dari satu tanaman induk hanya sedikit
1. Alat reproduksi pria terdiri atas testis, vas deferens, penis, vasika seminalis, kelenjar prostat, 21. Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual melalui penyerbukan dan
dan kelenjar bolbourethralis. pembuahan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas akar pada
2. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin jantan tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.
3. Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan antara testis dengan penis 22. Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas, fragmentasi, membelah diri,
4. Penis berfungsi sebagai alat kopulasi dan untuk memasukkan sperma ke dalam saluran sporutasi dan partenogenesis.
reproduksi wanita 23. Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara
5. Vasika seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan berwarna kuning sebagai seksual dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan ovovivipar.
sumber energi sperma 24. Sifat-siaft makhluk hidup (baik yang tampak maupun yang tidak tampak) diwariskan dari
6. Kelenjar prostat meruoakan kelenjar yang menghasilkan semen sebagai sumber makanan induk kepada keturunannya atau dari orang tua kepada anaknya
sperma 25. Faktor pebawa sifat adalah gen. Gen terdapat di dalam kromosom
7. Kelenjar bulbourethralis merupakan kelenjar yang mensekresi cairan ledir bening dan 26. Sifat yang dapat mengalahkan pasangannya dan muncul pada keturunannya dalam satu
menetralkan urin yang bersifat asam pada uretra. persilangan disebut sifat dominan. Sifat yang dikalahkan dan tidak muncul pada keturunannya
8. Alat reproduksi wanita terdiri atas ovarium, oviduk (tuba fallopi), rahim (uterus), dan vagina. dalam suatu persilangan disebut sifat resesif. Sifat antara keturunan dalam suatu persilangan
9. Ovarium berfungsi untuk memproduksi ovum serta menghasilkan hormon estrogen dan disebut sifat intermediet
progesteron 27. Susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu sidebut genotip.
10. Oviduk (tuba fallopi) berfungsi sebagai saluran sel ketur dari ovarium menuju ke rahim Genotip diberi simbol huruf yang berpasangan. Gen yang dominan dinyatakan dengan huruf
11. Rahim (uterus) berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin/embrio. besar, sedangkan gen resesif dinyatakan dengan huruf kecil. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah
12. Vagina berfungsi sebagai saluran peranakan dan kopulasi yang tampak dan dapat dilihat atau diamati
13. Beberapa gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia antara lain: AIDS, 28. Dari percobaan Mendel diperoleh hasil sebagai berikut:
gonorea, sifilis, kanker serviks, epididimis, herpes genetalis, dan keputihan. a. Persilangan dua individu dengan satu sifat beda (monohibrid) dominan penuh menghasilkan
14. Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual keturunan dengan fenotip 3 : 1
(vegetatif). b. Persilangan dua individu dengan satu sifat beda (monohibrid) intermediet menghasilkan
15. Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses keturunan dengan fenotip 1 : 2 : 1
fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan c. Persilangan dua individu dengan dua sifat beda (dihibrid) menghasilkan keturunan dengan
ataupun tumbuhan, sedangkan reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan proses fenotip 9 : 3 : 3 : 1
fertilisasi.
16. Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan
inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur) yabg bisa menghasilkan
zigot untuk keberlangsungan hidup spesies tersebut.
17. Reproduksi secara vegetatif pada tumbuhan dapat terjadi secara alami maupun buatan
18. Reproduksi vegetatif alami dapat terjadi dengan akar tinggal, umbi lapis, umbi batang, umbi
akar, geragih, dan tunas

40 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 41
5. Kondisi medis dimana seorang pria tidak mampu mencapai ereksi disebut …
UJI KOMPETENSI A. Impotensi
B. Infertilitas
C. Menopause
A. Pilihan Ganda D. Ejakulasi dini
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D. 6. Penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, sendi,
1. Berikut ini yang merupakan penyakit pada sistem reproduksi akibat serangan virus adalah … tulang, faring, dan mata akibat bakteri Neisseria gonorhoeae adalah …

A. AIDS A. Gonorea
B. Sifilis B. Prostatitis
C. Gonorea C. Endometriosis
D. Impotensi D. Kanker serviks

2. Sindrom yang biasa dialami oleh wanita menjelang masa menstruasi ditandai dengan emosi 7. Ketidakmampuan pria atau wanita untuk menghasilkan keturunan disebut …
yang tidak stabil, perut nyeri, dan suhu badan sedikit meningkat dikenal sebagai sindrom … A. Infertilitas
A. Menstruasi B. Prostatitis
B. Menopause C. Menopause
C. Vulvovaginitis D. Endometriosis
D. Premenstruasi 8. Pengaliran balik darah menstruasi melalui tuba fallopi sewaktu menstruasi menimbulkan
3. Gangguan pada sistem reproduksi yang ditandai dengan pembesaran kelenjar prostat berhu- gangguan …
bungan dengan penuaan dan perubahan hormon adalah … A. Menopause
A. Vulvovaginitis B. Vulvovaginitis
B. Endometriosis C. Endometriosis
C. Kanker prostat D. Kanker serviks
D. Hipertropik prostat 9. Berikut ini merupakan faktor yang dapat memicu impotensi, kecuali …
4. Berikut beberapa penyakit pada sistem reproduksi: A. Kecanduan alkohol
(1) Sifilis B. Sikap tubuh yang salah
(2) Gonera C. Gangguan sistem saraf
(3) Herpes simpleks D. Gangguan produksi testosteron
(4) (Vulvovaginitis 10. Pada wanita berusia 46 tahun ke atas umumnya terjadi penurunan jumlah estrogen yang
dihasilkan ovarium sehingga menimbulkan …
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah …
A. Impotensi
A. 1, 2, dan 3
B. Infertilitas
B. 1, 2, dan 4
C. Menopause
C. 2, 3, dan 4
D. Kanker leher rahim
D. 1, 2, 3, dan 4

42 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 43
11. Hewan yang berkembangbiak secara ovipar yaitu … 17. Tumbuhan cocor bebek berkembang biak secara …
A. Hiu, kadal, dan ular A. Stek
B. Bebek, ayam, dan angsa B. Okulasi
C. Kambing, sapi, dan kelinci C. Umbi lapis
D. Hiu, ayam, dan lumba-lumba D. Tunas daun (adventif)

12. Perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan dengan cara menimbun bagian cabang yang 18. Berikut ini yang termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara tunas yaitu …
tumbuh memanjang dalam permukaan tanah disebut … A. Pisang dan padi
B. Bambu dan pisang
A. Stek
C. Mahoni dan bambu
B. Okulasi
D. Mangga dan pisang
C. Merunduk
D. Mengenten 19. Berikut ini merupakan hewan yang bekembangbiakan dengan cara bertelur yaitu …

13. Tumbuhan paku, jamur, dan lumut merupakan contoh tumbuhan yang tidak berbiji. Tumbuhan A. Hiu, ayam, dan cicak
B. Itik, angsa, dan bebek
tersebut berkembang biak melalui cara …
C. Kera, bebek, dan ayam
A. Stek D. Angsa, bebek, dan kelinci
B. Spora
20. Kloaka adalah muara dari saluran …
C. Okulasi
D. Membelah diri A. Urin dan kelamin
B. Urin dan pencernaan
14. Pasangan hewan berikut yang bersifat hermafrodit adalah … C. Urin, pencernaan, dan kelamin
A. Ikan mas dan katak D. Kelamin, telur, dan pernapasan
B. Hydra dan ular sawah 21. Perkembangbiakan secara bertelur dan beranak dinamakan juga dengan perkembangbiakan …
C. Cacing tanah dan bekicot
A. Spora
D. Burung merpati dan planaria
B. Ovipar
15. Alat kelamin jantan pada bunga dinamakan … C. Vivipar
D. Ovovivipar
A. Putik
B. Benang sari 22. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif pada akar adalah …
C. Mahkota bunga A. Cemara
D. Benang mahkota B. Cocor bebek
16. Anak ayam tumbuh di dalam telur selama 21 hari sebelum menetas. Cadangan makanan C. Ketela pohon
anak ayam sebelum menetas adalah … D. Bunga dahlia
23. Manusia berkembang biak dengan cara …
A. Makanan dari induk betina
B. Kuning telur yang ada pada telur A. Bertelur
C. Putih telur yang mengandung protein albumin B. Beranak
D. Kuning telur dan putih telur yang terdapat di dalam telur C. Bertunas
D. Beranak dan bertelur

44 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 45
24. Tumbuhan berikut yang penyerbukannya dibantu oleh manusia adalah … 30. Berikut ini gamet untuk genotip dari buah mangga manis besar yang mempunyai genotype
A. Padi MMBb ialah …
B. Vanili A. Mb
C. Jagung B. MB
D. Kacang tanah C. MB, Mb
25. Berikut ini yang termasuk tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara umbi lapis yaitu: D. MB, Mb, mB, bb

A. Bambu, tebu, dan pisang 31. Di dalam kromosom, gen menempati tempat-tempat tertentu yang disebut …
B. Mangga, jambu, dan rambutan A. Alel
C. Bawang merah, kentang dan bawang putih B. Aster
D. Bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay C. Lokus
26. Berikut ini yang merupakan kelainan pada manusia yang dapat diturunkan oleh generasi D. Sentromer
sebelumnya ialah … 32. Kemungkinan keturunan anak laki-laki mengalami buta warna dari pernikahan seorang laki-
A. Epilepsi, polio, hemofili laki normal dengan seorang wanita buta warna ialah …
B. Kanker, buta warna, anemia A. 25%
C. Darah tinggi, diabetes, asam urat B. 50%
D. Buta warna, kencing manis, hemophilia C. 76%
27. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut … D. 100%

A. Fenotipe 33. Apabila ada 20 macam kromosom pada setiap sel makhluk hidup, setiap sel gametnya akan
B. Genotipe memiliki kromosom …
C. Galur murni A. 5 pasang
D. Persilangan B. 10 pasang
28. Sifat yang nampak pada keturunan hasil dari suatu perkawinan disebut … C. 20 pasang
D. Heterozigot
A. Resesif
B. Dominan 34. Pernyataan berikut yang sesuai dan tepat secara definitif mengenai istilah “albino” adalah …
C. Genotype A. Seseorang berambut pirang
D. Intermediet B. Seorang pria yang berkulit putih
29. Faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya disebut … C. Seseorang yang menyerupai warga asing
D. Seseorang yang mengalami gangguan dalam pembentukan melanin pada tubuhnya
A. Gen
B. Alel 35. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui proses …
C. Lokus A. Adaptasi
D. Nukleus B. Sterilisasi
C. Hibridisasi
D. Seleksi alam

46 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 47
36. Di bawah ini yang merupakan jenis kromosom yang menjadi penentu jenis kelamin suatu B. Uraian
individu dinamakan dengan … Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
A. Haploid
1. Mengapa pembuahan pada manusia disebut fertilisasi internal?
B. Autosom
2. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit AIDS? Jelaskan pula bagaimana mencegah
C. Gonosom
penularan AIDS!
D. Kromosom tubuh
3. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan vegetatif alami dengan vegetatif buatan pada
37. Kromosom yang menentukan sifat selain jenis kelamin disebut … tumbuhan!
A. Haploid 4. Jelaskan macam-macam sistem reproduksi pada hewan!
B. Autosom 5. Kacang biji bulat warna kuning dengan genotip BBKK disilangkan dengan kacang biji lonjong
C. Gonosom warna hijau dengan genotip bbkk, jika bulat – kuning dominan terhadap lonjong – hijau
D. Kromosom tubuh tentukan:
a. F1
38. Di bawah ini adalah contoh bahan kimia khusus yang berfungsi sebagai pendeteksi seseorang
b. F2, jika F1 disilangkan sesamanya
mampu merasakan rasa pahit atau tidak adalah …
A. Urea
B. Insekstisida
C. Asam karbonat
D. Phenylthiocarbamida (ptc)
39. Jumlah kromosom yang dimiliki manusia adalah …
A. 23
B. 32
C. 46
D. 64
40. Di bawah ini yang merupakan penyakit keturunan yang terkait dengan kromosom seks ialah …
A. Albino
B. Diabetes
C. Buta warna
D. Brakhidaktili

48 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 49
Kunci Jawaban dan Penilaian Cara Menyampaikan pendapat Pendapat
disampaikan
Pendapat disampaikan
dengan jelas dan bahasa
Pendapat disampaiak
dengan cara yang
dengan jelas dan yang digunakan ku- kurang baik dan
menggunakan rang baik atau pendapat bahasa yang
Unit 1: Penugasan 1: Alat Reproduksi pada Wanita bahasa yang baik disampaikan dengan cara digunakan tidak jelas
Penilaian yang kurang baik dan
Aspek yang Dinilai bahasa yang digunakan
3 2 1
baik
Ketepatan menjawab pertanyaan Semua pertanyaan Bisa menjawab Tidak dapat menjawab
dijawab dengan sebagian pertanyaan pertanyaan Kerjasama Kerjasama terjalin Kerjasama cukup baik Tidak ada kerjasama
benar dengan baik
Keaktifan dalam diskusi Aktif dalam Kadang aktif kadang Tidak aktif dalam
berdiskusi tidak berdiskusi No Organ Fungsi
Cara Menyampaikan pendapat Pendapat Pendapat disampaikan Pendapat disampaiak 1 Testis Tempat pembentukan sperma (spermatogenesis)
disampaikan dengan jelas dan ba- dengan cara yang
dengan jelas dan hasa yang digunakan kurang baik dan bahasa 2 Vas defferens • Penghubung antara epididimis dengan kantong sperma
menggunakan kurang baik atau pen- yang digunakan tidak • Tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis
bahasa yang baik dapat disampaikan de- jelas 3 Kelenjar • Menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan transparan,
ngan cara yang kurang bulbouretral tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra
baik dan bahasa yang • Cairan ini membantu melubrikasi uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan
digunakan baik membantu menyingkirkan sisa urin dan benda asing lainnya
Kerjasama Kerjasama terjalin Kerjasama cukup baik Tidak ada kerjasama 4 Kantong sperma Menampung/menyimpan sperma yang dihasilkan oleh testis
dengan baik
5 Penis • Alat bantu dalam reproduksi
• Saluran pengeluaran sperma dan urin.
Jawaban Pertanyaan:
No Organ Fungsi Skor maksimal = 12
1 Ovarium Tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormon (estrogen dan progesteron )
Skor yang diperoleh
2 Oviduk Untuk menangkap sel telur ovum) dan menyalurkan ovum ke arah rahim serta Nilai Penugasan = x 10
merupakan tempat berlangsungnya pembuahan fertilisasi) Skor maksimal
3 Rahim Tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
4 Vagina Untuk mengeluarkan dinding endometrium yang meluruh saat menstruasi
Penugasan 3: Analisis Data Penyakit Kelamin
5 Endometrium Tempat embrio berimplantasi dan berkembang menjadi bayi. selain itu juga berfungsi
Penilaian
sebagai dinding yang akan menebal dan luruh pada saat fase menstruasi Aspek yang Dinilai
3 2 1
Pengumpulan Data Semua data terkum- Hanya sebagaian data Hanay data 1 tahun
Skor maksimal = 12 pul dengan lengkap yang terkumpul (data 3 -4 saja yang terkumpul
(data 5 tahun terakhir, tahun terakhir)
Skor yang diperoleh jenis penyakit kela-
Nilai Penugasan = x 100 minnya, dan jumlah
Skor maksimal
penderitanya)
Penyajian Data Data disajikan Data dapat dibaca tetapi Data tidak disajikan
dengan menarik tidak dilengkapi dengan
Penugasan 2: Alat Reproduksi pada Pria dan mudah dibaca, tabel atau grafik
dilengkapi dengan
Penilaian tabel atau grafik
Aspek yang Dinilai
3 2 1 Analisis Data Analisis data tajam Analisis data kurang tajam Analisis data
Ketepatan menjawab pertanyaan Semua pertanyaan Bisa menjawab sebagian Tidak dapat men- dan lengkap (alasan (hanya salah satu saja sekedarnya
dijawab dengan pertanyaan jawab pertanyaan dan penyebabnya) (alasan atau penyebab)
benar Solusi Memberikan solusi Memberikan solusi Tidak memberikan
Keaktifan dalam diskusi Aktif dalam Kadang aktif kadang tidak Tidak aktif dalam cara mengatasinya sekedarnya solusi
berdiskusi berdiskusi Sistematika dan struktur laporan Penulisan terstrukstur Penulisan kurang Penulisan tidak
dengan baik dan terstruktur atau tidak terstruktur dengan
mengikuti sistematika mengikuti sistematika baik dan tidak
mengikuti sistematika

50 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 51
Bahasa Bahasa jelas, mudah Bahasa jelas dan mudah Bahasa kurang Jawaban Pertanyaan
dimengerti, dan dimengerti tetapi tidak jelas dan tidak 1. Seandainya pencangkokan dilakukan pada batang pokok bukan pada cabang tanaman maka
menggunakan EYD menggunakan EYD menggunakan EYD
dengan tepat dengan tepat dengan tepat tidak dapat terbentuk akar karena batang akan terpotong dan terputus sehingga proses
Sumber Referensi Sumber disebutkan Sumber disebutkan tapi Sumber disebutkan pencangkokan tidak dapat dilakukan
dengan jelas kurang jelas tapi tidak relevan
2. Bila dalam mencangkok, kambiumnya tidak dibersihkan maka jaringan floem akan terbentuk
Waktu Pengumpulan Pengumpulan tugas Pengumpulan tugas Pengumpulan tugas
tepat waktu kurang tepat waktu tidak tepat waktu kembali sehingga akar tidak dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan kambium tersebut
tidak ada, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat kambium yang telah dibersihkan
Skor maksimal = 24 sehingga memungkinkan jaringan meristem yang tersusun atas sel muda akan mendapatkan
Skor yang diperoleh cukup banyak makanan dan membelah, serta berdifrensiasi membentuk jaringan akar.
Nilai Penugasan = x 100
Skor maksimal
Skor maksimal = 18
Penugasan 4: Menerapkan Pola Hidup Sehat untuk Kesehatan Sistem Reproduksi Skor yang diperoleh
Penilaian Nilai Penugasan = x 100
Aspek yang Dinilai Skor maksimal
3 2 1
Penerapan pola hidup sehat Melaksanakan 16-20 Melaksanakan 11-15 Melaksanakan 5-10
kegiatan pola hidup kegiatan pola hidup sehat kegiatan pola hidup Unit 3: Penugasan 6: Menyajikan Tulisan tentang Bibit Unggul untuk Pemuliaan Tanaman
sehat sehat
Penilaian
Refleksi Melakukan refleksi Kadang melakukan Tidak melakukan Aspek yang Dinilai
untuk mencari refleksi kadang tidak refleksi untuk 3 2 1
penyebab/alasan mencari penyebab Jumlah karya tulis Membuat 2 karya Hanya membuat 1 karya Tidak membuat karya
mengapa melakukan mengapa melakukan tulis tulis tulis
atau tidak melakukan atau tidak melakukan Sistematika dan struktur laporan Penulisan terstrukstur Penulisan kurang Penulisan tidak
pola hidup sehat pola hidup sehat dengan baik dan terstruktur atau tidak terstruktur dengan
Keteraturan melaksanakan pola Teratur melakukan Kadang teratur kadang Tidak teratur mengikuti sistematika mengikuti sistematika baik dan tidak
hidup sehat kegiatan pola hidup tidak melakukan kegiatan mengikuti sistematika
sehat pola hidup sehat Membandingkan dua cara Menuliskan kelebihan Hanya membandingkan Tidak
mendapatkan bibit unggul tanaman dan kekurangan kelebihan atau membandingkan
Skor maksimal =9 dari dua cara kekurangan dari dua cara kelebiahan atau
mendapatkan bibit mendapatkan bibit unggul kekeurangan dari dua
Skor yang diperoleh unggul tanaman tanaman cara memndapatkan
Nilai Penugasan = x 100 bibit unggul tanaman
Skor maksimal
Bahasa Bahasa jelas, mudah Bahasa jelas dan mudah Bahasa kurang
dimengerti, dan dimengerti tetapi tidak jelas dan tidak
menggunakan EYD menggunakan EYD menggunakan EYD
Unit 2: Penugasan 5: Mencangkok dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Penilaian Sumber Referensi Sumber disebutkan Sumber disebutkan tapi Sumber disebutkan
Aspek yang Dinilai
3 2 1 dengan jelas kurang jelas tapi tidak relevan
Media Media yang Media yang digunakan Tidak menggunakan Waktu Pengumpulan Pengumpulan tugas Pengumpulan tugas Pengumpulan tugas
digunakan tersedia tidak tersedia dengan edia seperti yang tepat waktu kurang tepat waktu tidak tepat waktu
dengan lengkap lengkap disarankan
Prosedur Pencangkokan Ada langkah melakukan Pencangkokan Skor maksimal = 18
dilakukan dengan pencangkokan yang tidak dilakukan dengan
mengikuti langkah- dilakukan tidak mengikuti Skor yang diperoleh
langkah yang langkah-langkah Nilai Penugasan = x 100
Skor maksimal
diberikan yang diberikan
Laporan Membuat laporan Laporan dibuat tetapi tidak Tidak membuat
sesuai dengan hasil sesuai dengan hasil yang laporan Rumus Nilai Penugasan Akhir Modul:
yang diapatkan didapatkan
NTU 1 + NTU 2 + NTU 3 + NTU 4 + NTU 5 + NTU 6
Menjawab Pertanyaan Jawaban benar dan Menjawab tetapi kurang Jawaban salah Nilai Penugasan =
6
tepat tepat

52 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 53
Kunci Jawaban Uji Kompetensi dan Pembahasan tanaman itu ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak. Tetapi, kita harus
A. Pilihan Ganda menimbun batang tanaman dengan tanah.
1. A : HIV/AIDS merupakan penyakit pada kekebalan tubuh yang ditularkan melaui hu- 13. B : Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus
bungan seksual (kontak seksual). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang
mematikan di dunia. memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Contoh Tumbuhan
2. D : Sindrom yang biasa dialami oleh wanita menjelang masa menstruasi ditandai dengan paku, jamur dan lumut.
emosi yang tidak stabil, perut nyeri, dan suhu badan sedikit meningkat dikenal se- 14. C : Hewan hermaprodit adalah hewan yang memiliki 2 alat reproduksi pada satu individu
bagai sindrom premensturasi (berumah satu).
Tapi sebagian besar hewan hermaprodit tidak bisa bereproduksi sendiri karena wak-
3. D : Gangguan pada sistem reproduksi yang ditandai dengan pembesaran kelenjar prostat
tu dan proses pematangan gamet berbeda.
berhubungan dengan penuaan dan perubahan hormon adalah gangguan pada
Contoh hewan hemaprodit: siput, cacing tanah, bekicot
sistem reproduksi yang ditandai dengan pembesaran kelenjar prostat berhubungan
15. B : Benang sari adalah bagian reproduksi jantan dari bunga. Benang sari menghasilkan
dengan penuaan dan perubahan hormon adalah hipertropik prostat
serbuk sari dalam struktur seperti kantung yang disebut kepala sari. Jumlah benang
4. B : Beberapa penyakit pada system reproduksi yang disebabkan oleh bakteri adalah
sari biasanya sama dengan jumlah kelopak. Benang sari biasanya terdiri dari tangkai
sifilis, genora, dan vulvovaginitis panjang dan ramping atau filamen, dengan kepala sari di ujung.
5. A : Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi ketika penis tidak mampu ereksi 16. B : Anak ayam tumbuh didalam telur selama 21 hari sebelum menetas. Cadangan
atau mempertahankan ereksi, walaupun terdapat rangsangan seksual. Impotensi makanan anak ayam sebelum menetas adalah Kuning telur yang ada pada telur
merupakan masalah seksual yang rentan terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas 17. D : Tunas adventif adalah tunas yang muncul bukan dari ujung batang atau pada ketiak
6. A : Penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, daun, melainkan dari bagian tubuh tumbuhan lainnya, seperti pada daun (misal,
sendi, tulang, faring, dan mata akibat bakteri Neisseria gonorhoeae adalah gonorea cocor bebek) dan akar (misal, sukun). Tunas adventif ini biasa disebut juga dengan
7. A : Reproduksi dilakukan melalui hubungan seksual antara pria dan wanita atau jantan tunas liar. Tanaman yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor
dan betina. Pada manusia, infertilitas mengistilahkan ketidakmampuan pasangan bebek, kersen, cemara, sukun dan kesemek.
atau salah satu di antara pasangan untuk memiliki keturunan. 18. B : Tunas adalah bagian tumbuhan baru yang muncul dari bagian-bagian tumbuhan
8. C : Endometriosis adalah kondisi abnormal penebalan jaringan dinding rahim (endo- induk. Sebagian tumbuhan berkembang biak dengan cara bertunas. Ada yang ber-
metrium). Biasanya endometriosis menyebabkan nyeri yang luar biasa saat mens- tunas di samping tumbuhan induk, ada pula yang bertunas pada daunnya. Tumbuhan
truasi, nyeri panggul, dan menstruasi yang deras. Selain itu, beberapa wanita juga me- yang bertunas di samping induknya antara lain pohon pisang, pohon bambu, lidah
buaya, dan lain-lain.
ngeluhkan rasa sakit saat buang air besar, kencing, atau saat berhubungan seksual.
19. B : Ovovivipar adalah salah satu cara berkembang biaknya hewan yaitu dengan cara
9. B : Faktor yang dapat memicu impotensi adalah kecanduan alkohol, gangguan sistem
bertelur dan beranak, embrionya berkembang di dalam telur, dan telur tetap berada
saraf dan gangguan produksi testosteron
di dalam tubuh induknya sampai telur menetas. Cadangan makanan yang diperoleh
10. C : Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya
embrio berasal dari dalam telur tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya.
terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan
20. C : Kloaka adalah lubang silit/posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk
sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan. saluran pencernaan, urin, dan genital pada spesies hewan tertentu. Semua spesies
11. B : Ovipar adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara bertelur. Ovipar burung, reptilia, dan amfibi memiliki kloaka yang digunakan untuk mengekskresikan
berasal dari kata ovum yang dapat diartikan sebagai telur. Setelah bertelur sang in- baik urin maupun feses.
duk akan mengerami telur tersebut beberapa waktu hingga menetas. Contoh ayam, 21. D : Ovovivipar adalah salah satu cara berkembang biaknya hewan yaitu dengan cara
angsa, bebek, burung puyuh, ikan, katak, penyu, capung, cicak, dan tokek. bertelur dan beranak, embrionya berkembang di dalam telur, dan telur tetap berada
12. C : Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan di dalam tubuh induknya sampai telur menetas. Setelah telur menetas, individu baru
pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi, batang tersebut keluar dari tubuh induknya.

54 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 55
22. B : Tunas adventif adalah tunas yang muncul bukan dari ujung batang atau pada ketiak 37. B : Yang dimaksud dengan penyakit menurun autosom adalah penyakit yang diwariskan
daun, melainkan dari bagian tubuh tumbuhan lainnya, seperti pada daun (misal, melalui kromosom autosom dan tidak tergantung pada jenis kelamin.
cocor bebek) dan akar (misal, sukun). Tunas adventif ini biasa disebut juga dengan 38. D : Bahan kimia khusus yang berfungsi sebagai pendeteksi seseorang mampu mera-
tunas liar. sakan rasa pahit atau tidak adalah Phenylthiocarbamida.
23. B : Manusia berkembang biak melalui proses perkawinan untuk melahirkan (beranak). 39. C : Kromosom adalah salah satu dari 23 pasangan kromosom yang terdapat pada ma-
Proses perkawinan, sel telur dari ibu dan sel sperma dari ayah akan mengalami pe- nusia. Setiap orang normalnya memiliki dua kopi kromosom ini. Jadi jumlah kro-
leburan sehingga terbentuk zigot ketika embrio menempel pada dinding rahim maka
mosom manusia adalah 46.
akan terjadi kehamilan.
40. C : Buta warna artinya seseorang kesulitan dalam membedakan warna merah, hijau,
24. B : Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu manusia, selain vanili adalah anggrek dan
atau biru atau campuran dari warna-warna tersebut yang yang merupakan penyakit
salak.
keturunan yang terkait dengan kromosom seks.
25. D : Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara umbi lapis adalah bawang merah,
bawang Bombay umbi batang, kentang, ubi, ketela, singkong, talas. Umbi akar/akar
tinggal, jahe, kunyit, lengkuas, ginseng Penilaian Pilihan Ganda:
26. D : Kelainan genetik dapat menimbulkan beragam kondisi, mulai dari cacat atau ke- Setiap soal dengan jawaban yang benar bernilai 1, skor maksimal 40.
lainan fisik dan mental, hingga penyakit tertentu seperti buta warna, kencing manis,
hemophilia dan penyakit sel sabit. Jumlah Jawaban Benar
Nilai = 40
x 100
27. D : Persilangan dalam biologi adalah perkawinan antar individu ataupun populasi yang
berbeda secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun re-
kombinasi gen-gen pada keturunannya.
B. Uraian
28. B : Gen dominan adalah suatu gen yang menutupi ekspresi gen lainnya sehingga sifat
1. Pembuahan pada manusia disebut fertilisasi internal karena fertilisasi manusia terjadi karena
yang dibawanya terekspresikan pada keturunannya.
sel telur bertemu dengan sel sperma di dalam oviduk, lalu menempel di uterus. (Skor 2)
29. A : Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan
2. AIDS disebabkan oleh inveksi HIV. Virus ini akan merusakan sistem kekebalan tubuh dengan
DNA yang melekat/berada di suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang
cara menyarang sel darah putih,sehingga dapat membuat penyakit penyakit masuk karana
memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
kekebalan tubuh sudah hilang. Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina
30. C : Gamet untuk genotip dari buah mangga manis besar yang mempunyai genotype
dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Cara pencegahannya adalah:
MMBb ialah MB, Mb.
a. Menghindari hubungan seks dengan orang yang terinfeksi viris ini atau orang yang terkena
31. C : Setiap gen menempati satu tempat tertentu dalam kromosom yang disebut lokus
narkoba
32. A : Kemungkinan keturunan anak laki-laki mengalami buta warna dari pernikahan se-
b. Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yangg akan mendonorkan darah
orang laki-laki normal dengan seorang wanita buta warna ialah 25 %
c. Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya dlm sekali pakai. (Skor 3)
33. B : 10 pasang, karena pada sel makhluk hidup krmosomnya besifat diploid (2n/ber-
3. Vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin yang terjadi tanpa bantuan
pasangan) sedangkan pada sel gamet kromsomnya bersifat hiploid (n/sepasang)
manusia, sedangkan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin
34. D : Albino adalah suatu kelainan pada produksi melanin yang membuat penderitanya
yang terjadi akibat bantuan manusia
kekurangan melanin atau tidak memiliki pigmen sama sekali. Penyakit albino ini bisa
Perkembangbikaan vegetatif alami terdiri atas tunas, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, dan
terjadi pada sebagian atau seluruh bagian tubuh, mulai dari kulit, rambut dan mata.
geragih, sedangkan perkembangbiakan vegetative buatan terdiri atas cangkok, setek, me-
35. C : Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui proses hibri-
runduk, menempel (okulasi), dan menyambung (mengenten). (Skor 2)
disasi
4. Sistem reproduksi hewan terbagi menjadi dua macam, yaitu sistem reproduksi vegetatif dan
36. C : Autosom adalah kromosom biasa atau kromosom somatik, tidak berperan dalam
sistem reproduksi generatif. Reproduksi vegetatif merupakan proses pembentukan individu
pertumbuhan seks dan gonosom adalah kromosom seks, berperan dalam menen-
baru tanpa melalui peleburan inti sel telur dan inti sel sperma. Reproduksi generatif merupakan
tukan pertumbuhan seks.
proses pembentukan individu baru melalui peleburan inti sel telur dan inti sel sperma. (Skor 3)

56 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 57
5. Diketahui:
Biji bulat warna kuning (BBKK)
Biji lonjong warna hijau (bbkk)
KRITERIA PINDAH MODUL
Bulat – kuning dominan terhadap lonjong – hijau

Ditanyakan:
F1 = ?
F2, jika F1 disilangkan sesamanya = ?
B ila Anda memperoleh skor 70 atau lebih dari pe-
nugasan maupun latihan soal, maka Anda dapat
mengajukan mengikuti ujian modul ke tutor Anda.
Jawaban:
 P1 = BBKK >< bbkk Bila hasil ujian modul Anda juga memperoleh skor 70
Gamet = BK >< bk atau lebih maka Anda dapat melanjutkan ke modul
F1 = BbKk selanjutnya. Bila hasil ujian modul Anda kurang dari
 P2 = BbKk >< BbKk 70, maka Anda dapat belajar kembali untuk mengikuti
Gamet: BK, Bk, bK, bk >< BK, Bk, bK, bk ujian modul kembali.
Bila skor penugasan dan latihan soal Anda masih
F BK Bk bK bk dibawah 70, maka Anda diminta untuk mengulang kem-
BK BBKK BBKk BbKk BbKk bali mempelajari modul ini. Anda dapat memperbaiki
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
mengerjakan penugasan maupun latihan soal. Anda
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bk BbKk Bbkk BbKk bbkk
dapat meminta bantuan tutor untuk membantu Anda
(Skor 5) memahami materi yang sulit Anda pahami. Semangat
mempelajari modul kembali.

Penilaian Uraian: Tindak Lanjut


Setiap soal dengan jawaban yang benar mendapat skor antara 2-5, • Bagi yang telah lulus dari modul ini maka dapat me-
sebagaimana pada kunci jawaban dengan skor maksimal 15. lanjutkan ke modul berikutnya
• Bagi yang belum lulus maka perlu melakukan re-
Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100 medial dengan mempelajari kembali unit yang perlu
15
dilakukan remedial
• Peserta didik dikatakan lulus/tidak lulus berdasarkan
Nilai Akhir Uji Kompetensi:
kriteria yang ditetapkan
total skor nilai pilihan ganda + total skor nilai uraian
Nilai =
2
Arti tingkat penguasaan modul:
Interval nilai : 90-100% = baik sekali
Rumus Nilai Akhir Modul: 80-89% = baik
Nilai Penugasan + Nilai Latihan Soal
70-79% = cukup
Nilai Akhir = < 70% = kurang
2

58 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 59
https://www.yokbelajar.com/2019/01/08/perkembangbiakan-tumbuhan/
Saran Referensi http://bahaskata.blogspot.com/search/label/SOAL%20SMP
https://id.scribd.com/doc/73363027/Makalah-Reproduksi-Hewan-Dan-Tumbuhan
1. Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan https://materikimia.com/rangkuman-sistem-reproduksi-manusia-kelas-9/
Kontekstual IX untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen http://www.softilmu.com/2015/05/Alat-Organ-Reproduksi-Pria-dan-Fungsi-Adalah.html
Pendidikan Nasional. http://www.softilmu.com/2015/05/Fungsi-Alat-Reproduksi-Kelamin-Wanita- adalah.html
2. Fauziah, Nenden, Berlian Nurcahya, dan Naeli Nurlaeli. 2009. Ilmu Pengetahuan https://www.alodokter.com/cara-menjaga-kesehatan-reproduksi-wanita
Alam 3 untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen https://health.kompas.com/read/2020/03/15/203000568/10-cara-menjaga-kesehatan-
Pendidikan Nasional. reproduksi-pria?page=all
3. Kuswanti, Nur, et al. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan http://www.gahartravel.net/2017/10/istilah-istilah-dalam-pewarisan-sifat-beserta-artinya.
Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. html
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional https://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Konsep-Hukum-dan-Persilangan-
4. Nano Sutarno. Modul 1: Reproduksi Manusia. [online]. Tersedia http://repository. Pewarisan Sifat-adalah.html
ut.ac.id/4358/1/PEBI4525-M1.pdf https://materiipa.com/ perkembangbiakan-vegetatif-pada-tumbuhan
5. Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs http://www.edubio.info/2016/11/soal-materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.html
kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional http://zayufa.blogspot.com/2017/03/materi-pewarisan-sifat-genetika-kelas-ix.html
6. Sudibyo, Elok, et al. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Istamar Syamsuri, dkk. 2017. IPA Biologi untuk SMP Kelas IX. Penerbit Erlangga. Jakarta
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Dewi, Prameswari Puspa. 2018. Modul Kesehatan Reproduski: Perlindungan Anak Terpadu
7. Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Berbasis Masyarakat (PATBM). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan
Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Rutgers WPF Indonesia. Jakarta.
Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017. Ilmu Pengetahuan Alam
8. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX. Edisi Revisi. Buku Guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. Jakarta
9. Widodo, Tri, Tri Cahyono B. S., Bambang Suprayogi, Suharsono, Sri Mintayani. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017. Ilmu Pengetahuan Alam
2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kelas IX. Edisi 2017. Buku Siswa Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018. Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX. Edisi 2017. Buku Siswa Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Pustaka Republik Indonesia. Jakarta.
Sukis Wariyono, Yani Muharomah. 2008. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar
Budi Purwanto, dkk, 2018. Eksplorasi Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk Kelas IX IPA terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
SMP dan MTs. Kurikulum 2013 Edisi Revisi Terbaru. PT. Tiga Serangkai Pustaka Nasional.
Mandiri. Solo Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP Kelas IX. Jakarta. Penerbit Erlangga.
http://9e2015smpn1patikraja.blogspot.com/2015/01/ipa-biologi-pewarisan-
sifat-istilah.html
https://awalilmu.blogspot.com/2015/10/rangkuman-materi-reproduksi-
tumbuhan-dan-hewan-kelas-9.html

60 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 61
Profil Penulis
Nama Lengkap : Drs. Abdul Hamid, M.Pd Nama Lengkap : Drs. Alexander B. Tanggela
Tempat/Tgl. Lahir : Ujung Pandang, 07 Mei 1965 Tempat/Tgl. Lahir : Sumba Barat Daya, 03 Januari 1962
Jabatan : Pamong Belajar Madya Jabatan : Pamong Belajar Madya
Agama : Islam Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Haumeni, Kel. Naikoten I Kota Kupang, NTT Alamat : Jl. Salak.RT.20 RW 8 Kel. Oepura Kota
Telp./HP : 0812 467 404 9 Kupang
E-mail : hr_abdul@yahoo.com Telp./HP : 0813 394 708 45
E-mail : j.tanggela@yahoo.com
PEKERJAAN
Instansi Induk : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PEKERJAAN
Satuan Kerja : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Instansi Induk : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Masyarakat Satuan Kerja : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Unit Kerja : Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Unit Kerja : Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
NusaTenggara Timur dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas)
Alamat Kerja : Jl. Perintis Kemerdekaan Kel. Kayu Putih, Kota Kupang NusaTenggaraTimur
Alamat Kerja : Jl. Perintis Kemerdekaan Kel. Kayu Putih Kota Kupang
PENDIDIKAN
1977 SD di Ujung Pandang PENDIDIKAN
1981 SMP di Ujung Pandang 1975 SD di Sumba Barat Daya
1984 SMA di Ujung Pandang 1982 SMP di Sumba Barat Daya
1991 IKIP (S1) di Ujung Pandang 1985 SMA di Sumba Timur
1998 IKIP (S2) di Yogyakarta 1992 Undana Kupang (S1) di Kupang

DIKLAT DIKLAT
• Diklat teknis pamong belajar wilayah timur • Diklat teknis pamong belajar.
• Pelatihan peningkatan kompetensi asesor akreditasi pendidikan nonformal • TOT peningkatan kompetensi pamong belajar
• TOT peningkatan kompetensi pamong belajar • Diklat teknis peningkatan profesional berkelanjutan bagi pamong belajar
• Diklat teknis peningkatan profesional berkelanjutan bagi pamong belajar
PENGALAMAN KERJA
PENGALAMAN KERJA • Pengembangan Model PAUD dan Dikmas
• Penelitian dan evaluasi program pendidikan nonformal • Dosen luar biasa pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FKIP Undana
• Asessor BAN-PNF
Kupang
• Dosen Luar Biasa pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FKIP Undana
Kupang

62 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 Reproduksi pada Makhluk Hidup 63
64 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12

Anda mungkin juga menyukai