Dosen pengampuh:
Prof. Dr. Marlina, S. Pd., M. Si.
Dibuat oleh :
b) Impulsivitas
Perilaku impulsivitas merupakan perilkau individu yang kurang mam
pu mengendalikan diri. Pada anak ADHD ini perilaku impulsif tidak direnca
nakan dan disadari sehingga tidak benar apabila anak dengan ADHD merenca
nakan perilaku nakalnya. Sebenarnya anak ADHD dapat mengetahui aturan
yang berlaku baik itu benar maupun yang salah, namun yang sering kali mere
ka berpikir setelah mereka bertindak yang mengakibatkan mereka melakukan
hal-hal yang bodoh.
c) Hiperaktivitas
Perilaku hiperaktif merupakan perilaku yang paling mudah teramati
dari semua gejala perilaku ADHD. Masalah perilaku yang terlalu aktif biasa
nya tidak disadari sampai sang anak berada dalam situasi yang membutuhkan
gerakan mtorik yang terkendali, seperti ketika anak yang masuk taman
bermain. Dimana keadaan ini dapat dipahami karena pada umumnya anak
dibawah usia 3 tahun memang sangat aktif motoric kasarnya.
d) Perilaku Agresif
Perilaku anak yang agresif biasanya akibat dari dampak negative yang
berkepanjangan dari ADHD. Jika perilaku agresif muncul, biasanya makin
sulit untuk menangani perilaku anak. Perilaku agresif ini yaitu menyerang
orang lain yang dapat berupa tindakan fisik atau tindakan verbal.
e) Melamun
Anak dengan ADHD biasanya akan melamun karena sebagai refleki
dari aktivitas otaknya, bahkan mereka sampai tertidur. Maka dari itu, mereka
seing menampilkan perilaku hiperaktif dengan cara bicara, berpindah tempat
atau bahkan mengganggu teman di kelas.
f) Konsep diri
Anak dengan ADHD sangat sensitive secara emosional dan neurologis
terhadap kegagalan dan kesulitan yang dialami. Selain keasadaran dan rasa
frustasinya dalam menghadapi kegagalan, anak dengan ADHD sering kali
mendapatkan kritik dan umpan balik negative dari teman, saudara, bahkan
orang dewasa. Sehingga membuat anak menganggap dirinya buruk dan lama-
kelamaan mereka merasa ragu dengan kemampuan yang dimilikinya dalam
bidang akademik dan situasi social.
g) Koordinasi Motorik
Kebanyakan anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan tugas-
tugas yang melibatkan motoric halus, terutama tulisan tangan atau
menggambar. Anak mengalami kegagalan untuk mengendalikan gerakan
tangannya sehingga hasil pekerjaannya tempak terlihat salah akibat gerakan
yang tidak terkendali. Dan ada juga yang mengerahkan seluruh kekuatannya
sehingga tarikan garis mnjadi sangat tebal bahkan menyebabkan kertasnya
rusak. Sedangkan untuk motoric kasar, tidak jaang justru anak-anak dengan
ADHD memiliki keterampilan yang luar biasa untuk jenis olahraga tertentu.
Hatiningsih, Nuligar. 2013. Play Therapi Untuk Meningkatkan Konsentrasi Pada Anak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 1 (2).
Hildayani, Rini. dkk. 2016. Penanganan Anak Berkelainan (Anak dengan Kebutuhan
Khusus). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Santosa, Zen. 2019. Menangani ADHD Pada Anak. Yogyakarta: CV Alaf Media.