Anda di halaman 1dari 5

RESUME 3 ANAK DENGAN ADHD

Menganalisis konsep dasar ADHD

Dosen pengampuh:
Prof. Dr. Marlina, S. Pd., M. Si.

Dibuat oleh :

Albani arcyta (21003074)

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023/2024
1. Karakteristik
Tampilan utama dari anak dengan ADHD adalah masalah perilaku. Perilaku
yang tampak biasanya seperti sering mengamuk, anak mudah merasa frustasi,
keras kepala, depresi, dan sebagainya. Perilaku yang menjadi gejala utama ADHD
diantaranya yaitu :
a) Inattention (Gangguan Pemusatan Perhatian)
Perilaku yang paling mendasar dari ADHD adalah masalah pemusatan
perhatian pada tugas. Ketidakmampuan ini bukan berarti anak dengan ADHD
tidak bisa memusatkan perhatian terhadap suatu tugas atau hal tertentu, melain
kan mereka selalu memperhatikan suatu hal yang ada disekitarnya. Keadaan
seperti ini juga dapat dipengaruhi oleh factor situasi atau keadaan. Perlu
diketahui bahwa tidak semua perilaku inattentive menunjukkan bahwa anak
mengalami ADHD. Beberapa anak mengalami masalah atensi sebagai akibat
ketidakmampuannya dalam mempelajari jenis pelajaran tertentu, seperti
membaca, menulis atau matematika.
Ketidakmampuan memusatkan perhatian merupakan akibat dari
perasaan frustasi dan tertekan ketika harus mengerjakan tugas yang dirasa sulit
dan juga dirasa bahwa tugas yang dihadapinya tidak sesuai dengan kemampua
nya. Keadaan seperti ni dihadapi oleh anak yang mengalami keterlambatan
perkembangan, mental, atau bahkan pada anak yang keberbakatan intelektual.

b) Impulsivitas
Perilaku impulsivitas merupakan perilkau individu yang kurang mam
pu mengendalikan diri. Pada anak ADHD ini perilaku impulsif tidak direnca
nakan dan disadari sehingga tidak benar apabila anak dengan ADHD merenca
nakan perilaku nakalnya. Sebenarnya anak ADHD dapat mengetahui aturan
yang berlaku baik itu benar maupun yang salah, namun yang sering kali mere
ka berpikir setelah mereka bertindak yang mengakibatkan mereka melakukan
hal-hal yang bodoh.

c) Hiperaktivitas
Perilaku hiperaktif merupakan perilaku yang paling mudah teramati
dari semua gejala perilaku ADHD. Masalah perilaku yang terlalu aktif biasa
nya tidak disadari sampai sang anak berada dalam situasi yang membutuhkan
gerakan mtorik yang terkendali, seperti ketika anak yang masuk taman
bermain. Dimana keadaan ini dapat dipahami karena pada umumnya anak
dibawah usia 3 tahun memang sangat aktif motoric kasarnya.

Anak dengan ADHD digambarkan sebagai anak yang tidak pernah


capek, selalu bergerak, dan sangat sulit bila diminta untuk melakukan aktivitas
yang menuntut ketenangan, seperti membaca buku atau tidur siang. Anak
dengan hiperaktif selalu terlihat semangat dan berpindah-pindah dari aktivitas
yang satu ke aktivitas yang lainnya.
Sehingga terlihat seperti bosan terhadap suatu kegiatan dan
memerlukan stimulus yang lebih kuat lagi. Cara mereka untuk menstimulus
dirinya sendiri dengan cara bergumam, membuat suara-suara berisik atau
berbicara terus menerus sambil melakukan suatu kegiatan.

d) Perilaku Agresif
Perilaku anak yang agresif biasanya akibat dari dampak negative yang
berkepanjangan dari ADHD. Jika perilaku agresif muncul, biasanya makin
sulit untuk menangani perilaku anak. Perilaku agresif ini yaitu menyerang
orang lain yang dapat berupa tindakan fisik atau tindakan verbal.

e) Melamun
Anak dengan ADHD biasanya akan melamun karena sebagai refleki
dari aktivitas otaknya, bahkan mereka sampai tertidur. Maka dari itu, mereka
seing menampilkan perilaku hiperaktif dengan cara bicara, berpindah tempat
atau bahkan mengganggu teman di kelas.

f) Konsep diri
Anak dengan ADHD sangat sensitive secara emosional dan neurologis
terhadap kegagalan dan kesulitan yang dialami. Selain keasadaran dan rasa
frustasinya dalam menghadapi kegagalan, anak dengan ADHD sering kali
mendapatkan kritik dan umpan balik negative dari teman, saudara, bahkan
orang dewasa. Sehingga membuat anak menganggap dirinya buruk dan lama-
kelamaan mereka merasa ragu dengan kemampuan yang dimilikinya dalam
bidang akademik dan situasi social.

g) Koordinasi Motorik
Kebanyakan anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan tugas-
tugas yang melibatkan motoric halus, terutama tulisan tangan atau
menggambar. Anak mengalami kegagalan untuk mengendalikan gerakan
tangannya sehingga hasil pekerjaannya tempak terlihat salah akibat gerakan
yang tidak terkendali. Dan ada juga yang mengerahkan seluruh kekuatannya
sehingga tarikan garis mnjadi sangat tebal bahkan menyebabkan kertasnya
rusak. Sedangkan untuk motoric kasar, tidak jaang justru anak-anak dengan
ADHD memiliki keterampilan yang luar biasa untuk jenis olahraga tertentu.

h) Pola Pikir yang Obsesif


Pola pikir yang obsesif yaitu ketika anak memliki suatu ide tertentu,
namun sulit baginya untuk mengalihkan pikirannya kepada hal lain. Contoh
jika anak yang ingin meminta sesuatu kepada orang tuanya, namun orang
tuanya menolak maka ia akan terus menerus meminta benda tersebut tanpa
memperdulikan penolakan orang tuana, seakan dia tidak mengerti bahwa
dengan penolakan itu berarti ia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hatiningsih, Nuligar. 2013. Play Therapi Untuk Meningkatkan Konsentrasi Pada Anak
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 1 (2).
Hildayani, Rini. dkk. 2016. Penanganan Anak Berkelainan (Anak dengan Kebutuhan
Khusus). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Santosa, Zen. 2019. Menangani ADHD Pada Anak. Yogyakarta: CV Alaf Media.

Anda mungkin juga menyukai