Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

Attention Deficit Hyperaktivity Disorder

A D H
D
DEFINISI

ADHD adalah istilah populer, kependekan dari


attention deficit hyperactivity disorder
(Attention = perhatian, Deficit = berkurang,
hyperactivity = hiperaktif, dan disorder =
gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia,
ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian
disertai hiperaktif.
EPIDEMIOLOGI
Menurut penelitian Breton yang dilakukan
pada 1999, ADHD lebih banyak dialami oleh
anak laki-laki dari pada perempuan, dengan
estimasi 2-4% untuk anak perempuan dan
6-9% untuk anak laki-laki usia 6-12 tahun.
Anak laki-laki ADHD lebih banyak terjadi
karena mereka lebih menunjukkan perilaku
menantang dan agresif dibandingkan dengan
anak perempuan (Baihaqi dan Sugiarmin,
2006).
ETIOLOGI

1. Faktor Genetik
2. Faktor Neurologik dan Proses dalam Otak
3. Faktor Neurotransmitter
4. Faktor Lingkungan
MACAM-MACAM ADHD

1. ADHD Gabungan
Ditandai dengan :
-Gejala-gejala tersebut tampak sebelum anak
mencapai usia 7 tahun.
-Gejala-gejala diwujudkan pada paling sedikit
dua seting yang berbeda.
-Gejala yang muncul menyebabkan hambatan
yang signifikan dalam kemampuan akademik.
-Gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan
lebih baik oleh kondisi psikologi atau psikiatri
lainnya.
2.ADHD Kurang Perhatian
Untuk mengetahui ADHD tipe ini, dapat
didiagnosis oleh adanya paling sedikit 6 diantara 9
gejala untuk perhatian dan mengakui bahwa
individu-individu tertentu mengalami sikap kurang
memerhatikan yang mendalam tanpa hiperaktivitas
atau impulsifitas
3. ADHD hiperaktif impulsive
Tipe ADHD ini mengacu pada anak-anak yang
mengalami kesulitan lebih besar dengan memori
(ingatan) mereka dan kecepatan motor perceptual
(persepsi gerak), cenderung untuk melamun dan
kerap kali menyendiri secara social.
MANIFESTASI KLINIS
1.Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam
2.Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asing
3.Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatau permainan
4.Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak dipikirkanterhadap
pertanyaan-pertanyaan yang belum selesai disampaikan
5.Mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi-instruksi dari orang lain
6.Mengalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas-tugas atau
aktivitas-aktivitas bermain
7.Sering berpindah-pindah dari satu kegiatan yang belum selesai ke kegiatan
lainnya
8.Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang
9.Sering berbicara secara berlebihan. 
10.Sering menyela atau mengganggu orang lain
11.Sering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang sedang dikatakan
kepadanya
KOMPLIKASI ADHD
1. Diagnosis sekunder-gangguan konduksi, depresi, dan
penyakit ansietas .
2. Pencapaian akademik kurang, gagal disekolah, sulit
membaca dan mengerjakan aritmatika ( sering kali
akibat abnormalitas konsentrasi ).
3. Hubungan dengan teman sebaya buruk ( sering kali
perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan ).
4. IQ rendah / kesulitan belajar ( anak tidak duduk
tenang dan belajar ).
5. Resiko kecelakaan ( karena impulsivitas ).
6. Percaya diri rendah dan penolakan teman-teman
sebaya ( perilakunya membuat anak-anak lainnya
marah ).
PENCEGAHAN ADHD

1. Skrining DDTK pada ADHD.


2. Perawatan saat hamil ( hindari obat – obatan
dan alkoholic ) untuk orang tua.
3. Asupan nutrisi yang seimbang.
4. Berikan rutinitas yang terstruktur ( membantu
anak untuk mematuhi jadwal yang teratur).
5. Manajemen perilaku (dapat mendorong anak
untuk fokus pada apa yang mereka lakukan).
PERAN ORANG TUA

1. Sedini mungkin membiasakan anaknya untuk hidup


dalam suatu aturan.
2. Sedini mungkin memberikan kepercayaan dan
tanggungjawab terhadap apa yang seharusnya
dapat dilakukan anak.
3. Kenali kondisi diri dan psikis anak
4. Upayakan untuk menyediakan ruang belajar yang
jauh dari gangguan televisi, mainan atau kebisingan
5. Sedini mungkin melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkelanjutan, dan konsisten terhadap
terapi yang sedang dijalankan oleh anak anda.
6. Biasakan anak untuk mengekspresikan
emosinya dalam bentuk tulisan atau gambar.
7. Aturlah pola makan anak, hindari makanan
dan minuman dengan kadar gula dan
karbohidrat yang tinggi.
8. Ajaklah anak berekreasi ke tempat-tempat
yang indah. Hal ini akan membantu anak
untuk berpikiran positif.
9. Ajaklah anak untuk berlatih menenangkan
diri. Misalnya dengan menarik nafas dalam-
dalam dan keluarkan lewat mulut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut Videbeck (2008), Townsend (1998), dan


Doenges(2007) diagnosa keperawatan yang dapat
dirumuskan pada anak yang mengalami ADHD antara
lain :
1. Gangguan interaksi sosial b.d perilaku impulsive
2. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas
dan perilaku impulsive.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan
tidak adekuatnya tingkat kepercayaan diri terhadap
kemampuan untuk melakukan koping.

Anda mungkin juga menyukai