Anda di halaman 1dari 9

Voluntary Counselling and Testing (VCT)

Kelompok I :
1. Aan Andriansyah 8. Aruli Fertiyani
2. Agus Arianto 9. Ayun Pramusinto
3. Agustian 10. Azizah Purnama Sari
4. Agustina Ristanti 11. Betty Efrilyen
5. Anggi Geopani 12. Deska Fitri
6. Aprilia Trisnawati 13. Dessuwati
7. Ari Yusdalia
Definisi VCT

VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan


dukungan psikologis,informasi dan pengetahuan
HIV/AIDS,mempromosikan perubahan perilaku
yang bertanggung jawab,pengobatan ARV,dan
memastikan pemecahana berbagai masalah
terkait dengan HIV/AIDS(Depkes,2008)
Voluntary counselling and tersting(VCT)
merupakan kegiatan konseling yang bersifat
sukarela dan rahasia,yang dilakukan sebelum dan
sesudah tes darah HIV di laboratorium.
TUJUAN VCT
1. Menyediakan dukungan psikologis
2. Mencegah penularan HIV
- menyediakan informasi tentang perilaku beresiko
tinggi HIV
- membantu mengembangkan keahlian pribadi yang
diperlukan untuk mendukung perilaku hidup sehat
3. Memastikan pengobatan yang efektif sedini
mungkin,termasuk alternatif pemecahan berbagai
masalah
Tahapan VCT
1. Konseling Pre Test
2. Tes HIV
3. Konseling Pasca Tes HIV
Tim VCT
Dokter
Perawat
Psikolog
Apoteker
Jenis-jenis layanan VCT

 Pada layanan antenatal : dengan memperhatikan


penularan dari ibu ke anak
 Pada layanan penggunaan NAPZA suntik
 Pada layanan reproduksi : bagi remaja dan pasangan
usia subur
 Pada layanan terapi penyakit infeksi
 Pada layanan transfusi darah,donor jaringan manusia
 Pada layanan kesehatan kerja dan skrining tempat
kerja
 Pada layanan laboratorium
PRINSIP KOMUNIKASI KONSELING PADA KLIEN
DENGAN HIV/AIDS DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Menghormati pasien,,menghormati adalah memandang
positif sebagai sesama manusia. Konselor menghormati
pasien dengan tidak bertindak semena-mena dan saling
bertoleransi satu dengan yang lain baik dalam menjalankan
program rehabilitasi maupun kegiatan sehari-hari.
2. Menunjukkan kesungguhan penuh terhadap
pasien,kesungguhan untuk membantu pasien lepas dari
kecanduan narkoba. Kesungguhan untuk membantu pasien
ditunjukkan dengan bersikap sabar terhadap pasien,termasuk
ketika pasien melakukan pemberontakan pada saat menjalani
rehabilitasi
3. Menumbuhkan rasa empati,empati kepada pasien adalah
kasih sayang dan kepedulian dari dalam hati.Konselor
mampu merasakan kondisi,situasi dan perasaan yang
dirasakan oleh pasien
4. Menciptakan kepercayaan,pasien memiliki kepercayaan
dalam diri bahwa konselor dapat membantu pasien keluar
dari permasalahan yang dihadapi. Untuk menumbuhkan
kepercayaan,konselor melakukan pendekatan individu
melalui konseling dan memberikan motivasi terhadap
pasien
5. Menjaga kerahasiaan,kerahasiaan menjadi hak privasi
setiap pasien. Dengan menjaga kerahasiaan berarti sama
halnya menjaga kepercayaan pasien

Anda mungkin juga menyukai