LAPORAN KEGIATAN
TAHUN 2022
TIM VCT HIV/AIDS RUMAH SAKIT Tk.II R.W MONGISIDI TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Kegiatan konseling prates HIV bisa dilaksanakan di ruang rawat inap di Rumah
Sakit Tk.II R.W Mongisidi, klinik VCT, ataupun di poli rawat jalan, dengan tetap
memperhatikan konfidensialitas klien.Pelayanan CST dilaksanakan di poli interna
maupun di ruang rawat inap oleh dokter konsulen yang telah terlatih.
Jumlah kunjungan pasien baik yang datang keklinik VCT untuk melakukan
konseling maupun pasien rawat inap dan telah dilakukan VCT, PITC, maupun CST
setiap tahunnya semakin meningkat. Jumlah kunjungan pasien VCT, PITC, dan
CST tahun 2017 mulai bulan Januari – Juni dapat dilihat dalam tabel – tabel di
bawah ini.
20
10
0
Januari Februari Maret April Mei
Dari table dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah klien yang datang
berkunjung maupun pasien yang dirawat di ruang rawat inap dan telah dilakukan VCT
lengkap selama bulan Januari sampai Mei 2022 ada 428 orang. Pasien laki-laki lebih
banyak yaitu 204 pasien dibanding pasien perempuan yang hanya 124 orang.
Dari jumlah kunjungan di atas, beberapa pasien ditemukan dengan hasil tes
darah reaktif, atau dengan kata lain dinyatakan terinfeksi HIV. Pasien diketahu terinfeksi
HIV dalam berbagai stadium.Jumlahnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 428 pasien yang telah melaksanakan
VCT lengkap ditemukan 4 pasien yang terinfeksi HIV pada bulan Januari Sampai Mei
2022. Jika dibuat prosentase antara jumlah kunjungan VCT dengan hasil tes positif
sekitar %
Tahun 2022 perhitungan pasien sudah dipisahkan antara pasien yang diperiksa
melalui VCT dan pasien yang melalui PITC. Dari bulan Januari sampai Mei 2022,
jumlah keseluruhan pasien yang ditawarkan oleh petugas kesehatan untuk tes HIV
(PITC) sebanyak 167 orang, yang terdir idari laki – laki sebanyak 118 orang dan
perempuan 56 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawahini.
Tabel 3.Jumlah Pasien yang Tes HIV dari Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC)
60
50
40
30
Laki-laki
perempuan
20
10
0
April Mei Juni Juli Agustus September
Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah pasien laki – laki lebih banyak dari
perempuan . Dari semua pasien yang ditawarkan oleh petugas kesehatan untuk
melakukan tes HIV, semua menyatakan bersedia untuk diambil sampel darahnya
kemudian di periksa di instalasi laboratorium.Jumlah pasien yang di tes HIV melalui
PITC dan dinyatakan positif terinfeksi HIV dapat dilihat dari able di bawah ini.
1.2
0.8
0.6 Laki-laki
Perempuan
0.4
0.2
0
Januari Februari Maret April Mei
Total jumlah kasus HIV yang ditemukan di Rumah Sakit Tk.II R.W Mongisidi
selama tahun 2022, baik yang di tes melalui VCT maupun PITC adalah 167 orang.
Sebenarnya jumlah ini masih jauh dari jumlah yang sebenarnya kasus penderita
HIV/AIDS di Rumah Sakit Tk.II R.W MongisidiMongisidi dan sekitarnya. Karena
penderita HV/AIDS ini seperti fenomena gunung es, yang mana sebenarnya masih
banyak sekali kasus yang belum bisa ditemukan.
Jumlah kunjungan pasien yang telah mendapat terapi ARV dari Tahun 2005 –
2021 sebanyak 117 orang. Rinciannya dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
JUMLAH 92 52 144
20
18
16
14
12
10 laki-laki
perempuan
8
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kegiatan yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit Tk.II R.W Mongisidi pada tahun
2017 meliputi:
1 . Pelayanan VCT, PITC, Laboratotium, dan CST
2 . Melaporkan hasil kegiatan kedirektur rumah sakit setiap setahun sekali
3 . Melaporkan hasil kegiatan dan capaian kedinas kesehatan dan kementrian
kesehatan (subdit AIDS) setiap satu bulan sekali.
4 . Menjalin kerjasama dengan LSM
5 . Rapat tim HIV setiap satu bulan sekali dan rapat tim MDG’s setiap 3 bulan sekali
6 . Pemeriksaan CD4
7 . Memperingati Hari AIDS sedunia pada tanggal 1 Desember 2016 dengan
membagikan leaflet tentang HIV/AIDS kepada 500 pengunjung/pasien di Rumah
Sakit 07.06.01 R.W Mongisidi.
8 . Sosialisasi PITC kepada petugas medis dan non medis pada tanggal 29 Maret
2017.
D. KENDALA / PERMASALAHAN
Pelaksanaan pelayanan VCT dan CST di Rumah Sakit Tk.II R.W Mongisidi masih
mengalami berbagai kendala / permasalahan, selama dari tahun 2010 sampai
dengan sekarang masih ada hal-hal yang masih menjadi kendala namun ada juga
yang sudah teratasi.Kendala yang masih ada yaitu :
1. Pemeriksaan dengan menggunakan Viral Load, ELISSA dan Western Blood
belum dapat dilakukan.
2. Kekurangan obat untuk pengobatan infeksi oportunistik (yaitu : fluconazol,
pirimetamin, gansiklovir)
3. ODHA yang harus kontrol untuk mengambil ARV sulit dihubungi dikarenakan
tidak ada no telp/Hp atau no telp/Hp sering ganti.
4. Belum ada pelatihan untuk petugas PMTCT untuk dokter spesialis kebidanan
dan kandungan, perawat, atau bidan
5. Belum ada pelatihan untuk CST untuk dokter spesialis anak.
Koodinator HIV/AIDS