Anda di halaman 1dari 30

ALUR PEMERIKSAAN TES HIV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Sebagai acuan pelaksanaan pemeriksaan Tes HIV di


RSUD dr. R. Soedarsono

Untuk membantu pasien yang ingin melakukan


Tujuan pemeriksaan HIV biar lebih mudah dan terlayani
dengan baik sesuai prosedur.

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono


Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Buatkan permintaan testing hiv sesuai dengan form


yang disediakan
2. Antar pasien ke unit laboratorium
3. Form permintaan laboratorium dibawa oleh
petugas VCT / CST untuk diserhakan ke petugas
laboratorium
Prosedur 4. Setelah dilakukan pencatatan oleh petugas
laboratorium pasien dipanggil untuk diambil
sampel darah
5. Setelah diambil sampel darah, pasien dipersilahkan
meninggalkan laboratorium
6. Hasil laborat diambil olegh petugas vct/cst untuk
disrahkan ke konselor/dokter.

Kllinik CST
Unit terkait
Laboratorium
ADMINISTRASI KLINIK VCT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/423.600.03/SPO.
0 1/2.
HIV/2017

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan

Standar Prosedur Tanggal terbit


Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002.

Pengertian Acuan petugas administrasi dalam menerima pasien


mulai awal datang

1. Klien mendapat pelayanan yang ramah dan efisien


Tujuan 2. Identitas klien dan dokumen klien terjaga
kerahasiaan

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono


Kebijakan
Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Berikan salam dan persilahkan klien duduk

2. Tanyakan nama, tanggal lahir, jenis kelamin, kota


tempat tinggal klien.

3. Catat identitas klien di buku registrasi klien dengan


sistem kode:
Prosedur
a. 4 digit - 4 huruf pertama dari nama
b. 2 digit 2 angka terakhir tahun lahir
c. 2 digit - bulan lahir
d. 2 digit - tanggal lahir/tahun lahir

4. Untuk klien baru nomer kode yang sama diisi pada


form konseling baru, Untuk klien lama,cari dokumen
klien dalam lemari file, sesui nomer registrasi klien.
ADMINISTRASI KLINIK VCT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 2/2

5. Berikan dokumen klien kepada petugas konselor.

6. Tunjukkan ruang konseling pada klien dan persilahkan


menunggu di ruang tunggu, bila konselor masih melayani
Prosedur klien lain.

7. Kumpulkan dokumen klien dan Simpanlah dalam lemari


sesuai no urut dokumen

8. Kuncilah Lemari Dokumen

POLI VCT
Unit terkait
REKAM MEDIS
PENANGANAN IO PADA PENDERITA
HIV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 1/2

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200201 1 002

Pengertian Sebagai acuan penanganan Infeksi Oportunistik pada


penderita HIV (+)

1. Menurunkan angka kesakitan infeksi oportunistik


pada pasien dengan risiko tinggi HIV/AIDS
melalui peningkatan mutu pelayanan konseling
Tujuan
dan testing HIV.
2. Memperbaiki keadaan umum pasien ODHA yang
mengalami infeksi oportunistik.
Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono
Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
1. Identifikasi faktor resiko HIV.
a. Status penyakit HIV pada ibu (jika pasien
bayi/anak).
b.Pernah melakukan tranfusi darah.
c. Penularan seksual (pernah melakukan seks
bebas).
Prosedur d.Pemakaian narkoba suntik.
e. Cara kelahiran dan laktasi (pada bayi).
2. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta
evaluasi bila ada tanda dan gejala infeksi HIV atau
infeksi oportunistik.
3. Lakukan pemeriksaan dan pengobatan yang
spesifik atau sesuai dengan penyakit yang
ditemukan.
PENANGANAN IO PADA PENDERITA
HIV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 2/2

4. Identifikasi faktor resiko atau gejaal yang sesuai


Prosedur dengan infeksi HIV atau infeksi oportunistik.
5. Lakukan uji diagnostik HIV.

Kllinik CST
Unit terkait
Laboratorium
PELAYANAN KONSELING PRETES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 1/2

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Tanggal terbit
Standar Prosedur
07 APRIL 2017
Operasional

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002.
Sebagai acuan konseling kepada klien sebelum
Pengertian dilakukan test laboratorium

1. Klien mendapat pelayanan konseling di


ruangan/tempat yang nyaman dan aman
2. Klien mendapat pelayanan konseling pre-test yang
terjaga kerahasiaan
Tujuan 3. Klien mendapat pelayanan konseling pre-tes sesuai
standar
4. Klien dapat mengambil keputusan untuk melakukan
tes HIV dengan bantuan konselor
5. Klien mendapatkan bantuan untuk dilakukan tes
HIV

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono


Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Periksa perlengkapan untuk konseling

2. Panggil klien (dengan menyebutkan nomer


registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan
Prosedur
3. Persilahkan klien duduk dengan nyaman di kursi
yang telah tersedia

4. Berikan salam dan perkenalkan diri


PELAYANAN KONSELING PRETES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 2/2

5. Berikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan


ceklis.

6. Bantu klien untuk menilai risiko pada klien.

7..Bantu klien untuk membuat keputusan untuk


dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan
keuntungan dan keterbatasan melakukan tes HIV.

8. Diskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk


mendapatkan hasil dan arti dari hasil test

9. Diskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada


hasil test

10. Jelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi


HIV dan memfasilitasi

11. Kaji kemampuan klien dalam mengatasi masalah.


Prosedur
12. Lakukan penilaian sistem dukungan.

13. Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir.

14.Berikan form informed consent kepada klien dan


mintalah tanda tangannya setelah klien membaca isi
form. HIV/AIDS.
15. Jelaskan bahwa sesudah mendapat hasil test klien
akan mendapat dukungan dari manajer kasus.
16. Isilah dokumen klien dengan lengkap.
17. Antarlah klien ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas
laboratorium
18. Bila klien tidak menyetujui untuk di test, konselor
menawarkan kepada klien untuk datang
kembali sewaktu-waktu bila masih memerlukan
dukungan dan /atau untuk dilakukan tes.
19. Konselor mengucapkan salam
UNIVERSAL PRECAUTION

No. Dokumen No. Revisi Halaman


05/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 1.

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan kewaspadaan dalam pelayanan yang dilakukan


oleh petugas
1. Memberikan pedoman bagi pelaksana klinik
Tujuan VCT mengenai kewaspadaan standar.
2. Menghindari penularan infeksi dari pasien ke
pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan.

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono


Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan


sesudah memeriksa pasien.
2. Pakailah sarung tangan jika ada luka terbuka, dan
saat melakukan pekerjaan di laboratorium
Prosedur 3. Buatlah larutan chlorin 0,5% dengan benar.
4. Buanglah bahan-bahan infeksius ke tempat
sampah untuk membuang sampah infeksius.
5. Buanglah alat-alat suntikan ke wadah tahan
tusukan.

Poliklinik
Unit terkait IRD
Rawat Inap
Laboratorium
PEMBUATAN LARUTAN CHLORIN 0,5%
No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/423.600.03/SPO.
HIV/2017
0 1.

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan bagi petugas kesehatan mengenai cara membuat


larutan chlorin

Tujuan Agar alat-alat yang telah digunakan dapat dilakukan


dekontaminasi dengan baik
Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono
Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
Cara Membuat Larutan chlorin 0,5% :
1. Siapkan alat dan bahan: ember, chlorin 5%
(Bayclin), dan air.
2. Campurkan 1 bagian chlorine dengan 9 bagian
Prosedur air; (contoh: 1 botol chlorine dengan 9 botol air;
botol harus sama).
3. Ganti larutan chlorine ketika larutan sudah
terlihat kotor.
4. Buatlah larutan chlorine yang baru setiap hari.
Poliklinik
Unit terkait IRD
Rawat Inap
Laboratorium
PELAYANAN KONSELING PASCA TES
KLINIK VCT

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
07/423.600.03/SPO.
0 1/2
HIV/2017

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan petugas vct mengenai konseling setelah hasil tes


selesai dilakukan

1. Klien mendapatkan hasil pemeriksaan test HIV


dengan penjelasan implikasinya dari konselor
Tujuan 2. Klien mendapatkan dukungan sesuai dengan hasil
test
3. Klien mendapatkan dukungan tindak lanjut

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono


Kebijakan Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Panggil klien dengan menyebutkan nomer register


seperti prosedur pemanggilan konseling pre-test.
2. Perhatikan komunikasi non verbal saat klien
memasuki ruang konseling
3. Kaji ulang konseling pretes secara singkat dan
menanyakan keadaan umum klien
Prosedur 4. Perlihatkan amplop hasil tes yang masih tertutup
kepada klien
5. Tanyakan kesiapan klien untuk menerima test.
6. Buka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil
testing HIV
7. Beri kesempatan klien membaca hasilnya
PELAYANAN KONSELING PASCA TES
KLINIK VCT

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
07/423.600.03/SPO.
0 2/2
HIV/2017

8. Sediakan waktu yang cukup untuk menyerap


informasi tentang hasil
Prosedur 9. Jelaskan kepada klien tentang hasil testing HIV
yang telah dibuka dan yang telah dibaca bersama
10. Berikan kesempatan dan ventilasikan keadaan
emosinya
11. Terapkan manajemen reaksi

Unit terkait Klinik VCT / CST


PELAYANAN KONSELING PASCA TES
KLINIK VCT / CST HASIL POSITIF

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
08/423.600.03/SPO.
0 1
HIV/2017

DITETAPKAN
Standar Prosedur Direktur RSUD Kota
Operasional Pasuruan
Tanggal terbit
07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002
1. Periksa apa yang diketahui klien tentng hasil test
2. Jelaskan dengan tenang arti hasil pemeriksaan
3. Beri kesempatan untuk memventilasikan emosi.
4. Fasilitasi klie menyelesaikan masalah
5. Jelaskan beberapa informasi sebagai berikut;
- Pengobatan ARV
- Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
- Menawarkan konseling pasangan
6. Tawarkan secara rutin klien mengikuti pemeriksaan sifilis
dan manfaat pengobatan sifilis.
7. Untuk klien perempuan terdapat fasilitas layanan
pemeriksaan kehamilan dan rencana penggunaan alat
Prosedur kontrasepsi bagi laki-laki dan perempuan.
8. Motivasi agar datang ke klinik untuk evaluasi awal secara
medis
9. Buatlah jadwal waktu kunjungan berikutnya
10. Apabila pada waktu yang ditentukan klien tidak bisa
hadir, disarankan untuk menghubungi konselor melalui
telepon untuk perjanjian berikutnya
11. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum diketahui
12. Tawarkan pelayanan VCT pada pasangan klien
13. Apabila klien sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, maka
konseling pasca-testing ditutup
14. Motivasi agar bersedia didampingi oleh MK
15. Isilah form pasca-konseling
Unit Terkait POLIKLINIK VCT/CST
PELAYANAN KONSELING PASCA TES
KLINIK VCT HASIL NEGATIF

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
09/423.600.03/SPO.
0 1/2
HIV/2017

DITETAPKAN
Standar Prosedur Direktur RSUD Kota
Operasional Pasuruan
Tanggal terbit
07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002.

Pengertian Acuan petugas vct mengenai konseling setelah hasil tes


selesai dilakukan bila hasil negatif

1. Klien mendapatkan hasil pemeriksaan test HIV


Tujuan dengan penjelasan implikasinya dari konselor
2. Klien mendapatkan dukungan sesuai dengan hasil test
3. Klien mendapatkan dukungan tindak lanjut

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota


Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Diskusikan kemungkinan klien masih berada dalam


periode jendela
2. Buatlah ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai hambatan
Prosedur 3. Pastikan klien paham mengenai hasil test yang diterima
dan pengertianperiode jen dela
4. Jelaskan kebutuhan untuk melakukan tes ulang dan
pelayanan VCT bagi pasangan
5. Jelaskan upaya penurunan risiko yang dapat dilakukan
PELAYANAN KONSELING PASCA TES
KLINIK VCT HASIL NEGATIF

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
09/423.600.03/SPO.
0 2/2
HIV/2017

6. Diskusikan kemungkinan klien masih berada dalam


periode jendela
7. Buatlah ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai hambatan
8. Pastikan klien paham mengenai hasil test yang diterima
dan pengertianperiode jen dela
9. Jelaskan kebutuhan untuk melakukan tes ulang dan
pelayanan VCT bagi pasangan
10. Jelaskan upaya penurunan risiko yang dapat dilakukan
Prosedur 11. Berilah kesempatan kepada klien untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahui
12. Tutpulah konseling jika klien sudah mengerti
13. Berikan motivasi agar bersedia didampingi oleh MK
untuk mempertahankan perilaku
yang aman.
14. Buatlah perjanjian untuk kunjungan ulang bila
dibutuhkan
15. isilah form pasca koseling

Unit Terkait Klinik VCT / CST,


IRNA
PENANGANAN PASCA PAJANAN

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
10/423.600.03/SPO.
0 1.
HIV/2017
DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Standar Prosedur
Pasuruan
Operasional
Tanggal terbit
07 APRIL 2017
dr. HENDRA ROMADHON
Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan petugas mengenai pedoman penanganan tempat


pajanan

Tujuan Menjelaskan proses tenaga kesehatan dalam menangani


kontak dengan bahan-bahan yang berpotensi infeksius

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota


Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

Yang harus segera dilakukan ketika terkena pajanan:


1. Cuci area yang terpajan dengan cairan yang
berpotensi infeksius dengan sabun dan air.
2. Bilaslah mukosa membran yang terpajan dengan air.
Prosedur Jika tersedia lariutan saline, bilaslah mata dengan
saline.
3. Jangan menambahkan bahan yang dapat mengiritasi,
termasuk antiseptik dan desinfektan ke area yang
terpajan.

IRJ
Unit Terkait
IRNA
ALUR PELAPORAN PASCA PAJANAN

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
11/423.600.03/SPO.
0 1/2
HIV/2017

DITETAPKAN
Standar Prosedur Direktur RSUD Kota
Operasional Pasuruan
Tanggal terbit
07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002
Pengertian Acuan petugas mengenai pedoman penanganan tempat pajanan

Tujuan Menjelaskan proses tenaga kesehatan dalam menangani kontak


dengan bahan-bahan yang berpotensi infeksius
Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota
Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
1. Beritahu Petugas Medik perihal pajanan sesegera mungkin
2. Lengkapi Formulir Laporan Kejadian Pajanan Akibat
a) Tanggal dan waktu pajanan
b) Lokasi pajanan
c) Dimana dan bagaimana pajanan terjadi
d) Jika menyangkut objek tajam, jenis dan merk alat
tersebut
e) Jenis dan jumlah cairan
f) Tingkat keparahan pajanan ( misal, kedalaman
Prosedur luka tusuk )
g) Sumber pajanan ( Status infeksi, derajat sakit,
viral load, riwayat terapi ARV )
3. Konseling dan penanganan pasca pajanan dengan PPI
4. Kaji tenaga kesehatan yang terpajan:
- Status medis yang ada
- Status vaksinasi Hepatitis B
5. Laporkan kejadian ke Dokter Penanggung Jawab. Dokter
penanggung jawab akan
melaporkan kejadian ke Klinik PDP
ALUR PELAPORAN PASCA PAJANAN

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
11/423.600.03/SPO.
0 2/2
HIV/2017

IRJ
Unit Terkait
IRNA
PELAYANAN ( ALUR ) VCT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


12/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
Standar Prosedur TANGGAL TERBIT
Operasional
07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan klien / pasien yang akan mendapatkan layanan VCT.

Tujuan Agar klien / pasien mudah untuk mendapatkan layanan VCT

Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota


Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
Prosedur
1. Panggil klien sesuai nomor urut antrian
2. Konseling klien pre Test
3. Berikan inform consent kepada klien
4. Antar klien ke laboratoium
5. Buatlah perjanjian dengan pengambilan hasil.
6. Bila hasil negatif, kembali test ulang bila diperlukan.
7. Bila hasil positif dilakukan konseling lanjutan dan bila perlu
dukungan sesama ODHA :
a. Bila klien / pasien setuju, dirujuk ke pelayanan MK.
b. Bila tidak mau, dirujuk ke pelayanan medis lanjutan (Poli
CST, Rawat Jalan).
c. Bila sakit berat perlu perawatan akut dirujuk ke Rawat
Inap .
d. Bila perlu dirujuk ke layanan CST lain.
e. Untuk keluarga / ODHA ditawari pelatihan care giver
(pelaku rawat) dan konseling pasangan bila diperlukan
VCT CST
Unit Terkait Poli CST
Rawat Inap
TERAPI ARV PADA PENDERITA KOINFEKSI
TB HIV DEWASA

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO. REVISI
13/423.600.03/SPO. HIV/2017 1
0
DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan pemberian terapi ARV pada penderita ko infeksi


tuberculosis dan HIV sehingga menurunkan angka mortalitas.

Tujuan Memudahkan petugas dalam pemberian terapi pada penderita HIV dg


Koinfeksi TB
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

Prosedur 1. Temukan penderita koinfeksi TB HIV


2. Periksa laboratorium awal sebelum pengobatan
- Pemeriksaan hematologi dasar (darah lengkap)
- Pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT)
- Pemeriksaan hitung CD4
3. Obati TB sesuai panduan DOTS
4. Berikan terapi obat (ARV) setelah 1 bulan pengobatan TB
5. evaluasi hasil pengobatan setiap kali kunjungan

Klinik VCT / CST


Unit Terkait
Instalasi Farmasi
PEMBERIAN PROFILAKSIS KOTRIMOKSASOL
PADA PENDERITA HIV/ AIDS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


14/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan pemberian Profilaksis Kotrimoksasol pada penderita HIV /


AIDS
Tujuan 1. Membudayakan penanganan penderita HIV & AIDS yang tepat
sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan dan
penelitian.
2. Memberikan profilaksis primer bila ada indikasi
3. Menentukan saat yang tepat untuk memulai terapi antiretroviral.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota
Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
Prosedur
1. Kaji status kesehatan pederita
2. Tegakkan diagnose penderita
3. Tentukan stadium penyakit pendeita
4. Berikan terapi PP Kotrimoksasol sesuai pedoman
5. Lakukan Evaluasi hasil pemberian PP Kotrimoksasol

Klinik VCT / CST


Unit Terkait
Intalasi Rawat Inap
PENANGANAN DIARE PADA PENDERITA
HIV / AIDS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

15/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan penanganan penderita dengan HIV / AIDS dan Diare

1. membudayakan penanganan pasien HIV & AIDS yang tepat


sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan dan
Tujuan penelitian sesuai fungsi Rumah Sakit.
2. Memberikan petunjuk penanganan diare kronis yang
berhubungan dengan HIV.
Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota
Pasuruan
Kebijakan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Tanyakan berapa kali pasien diare dalam sehari


2. Observasi tanda tanda dehidrasi
Prosedur 3. Tentukan stadium penyakit pendeita
4. Berikan terapi sesuai pedoman nasional
5. Observasi hasil pengobatan

Unit Terkait KLINIK VCT / CST


INTALANSI RAWAT INAP
PENANGANAN PASIEN TB PADA PENDERITA
HIV / AIDS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

16/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Sebagai Acuan Petugas Dalam Penanangan Penderita HIV Dengan


Koinfeksi Tuberkolusis
Tujuan
Mengidentifikasi adanya koinfeksi TB pada pasien HIV & AIDS dan
memberikan petunjuk prosedur perawatan pasien HIV dengan
koinfeksi tersebut sehingga menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono
Prosedur
1. Berikan salam kepada pasien
2. Kaji tanda tanda gejala TB Paru
3. Segera periksa penderita dengan TCM
4. Konsultasikan dengan Dokter spesialis Paru jika hasil TCM (+)
5. Anjurkan penderita untuk kontrol rutin ke poli DOTS
6. Evaluasi penderita selama pengobatan TB

Unit Terkait Klinik CST, IRNA, Klinik Paru


PENATALAKSANAAN JENAZAH HIV / AIDS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

17/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1/2

DITETAPKAN
Direktur RSUD KOTA
STANDART PASURUAN
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL
07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan petugas dalam penatalaksanaan jenazah klien dengan HIV


/AIDS

Tujuan Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau masyarakat


umum

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan


Kebijakan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Cucilah tangan dengan menggunakan antiseptik bisa pilih salah


satu antiseptik dan dilanjutkan dengan mencuci tangan kembali
dengan air mengalir selama 2-5 Menit
2. Gunakan alat pelindung, semua alat harus dipakai pada saat
menangani jenazah untuk mengurangi pajanan darah dan cairan
tubuh jenazah
3. Angkatlah jenazah ke meja untuk dimandikan
4. Siramlah jenazah dengan larutan kaporit , tunggu 5 10 menit
Prosedur dan bilas ulang dengan air sampai
kering dengan dosis kaporit dengan konsentrasi 35 % : 14 dr
kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 60% : 8 gr
kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 70 % :7,1 %
gr kaporit dalam 1 liter air
6. Segera keringkan jenazah dengan handuk
7. Lakukan pengkafanan dengan bungkus kain kafan yang harus
dilakukan oleh petugas yang berpakaian lengkap
8. Bungkus jenazah menggunakan plastik
9. serahkan jenazah kepada modin setempat untuk disholatkan
PENATALAKSANAAN JENAZAH HIV / AIDS

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO. REVISI
17/423.600.03/SPO. 1/2
HIV/2017
0

10. Modin memimpin pelaksanaan sholat jenazah sesuai


pelaksanaan sholat jenazah
Prosedur 11. Angkatlah jenazah ke keranda mayat untuk dikuburkan
Penguburan dilakukan oleh petugas sampai jenazah berada di tanah
untuk selanjutnya sesuai penguburan di daerah setempat

Unit Terkait IRNA, Klinik CST / VCT


RUJUKAN ODHA KE FASKES LANJUTAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

18/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan langkah langkah petugas yang akan merujuk ke Faskes


Lanjutan
Tujuan Agar petugas mudah untuk merujuk penderita HIV / AIDS

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan


Kebijakan NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Laporkan pada dokter CST melalui koordinator ruangan masing-


masing.
2. Buatkan ( Dokter CST ) surat rujukan ODHA
Prosedur 3. Catat data pasien yang dirujuk dalam buku bantu rujukan.
4. Informasikan data pasien kepada Faskes yang dituju
5. Lakukan Follow up kepada Faskes tujuan setelah diberikan
rujukan

CST / PDP
Unit Terkait
Seluruh Unit Pelayan Keperawatan
ALUR PITC

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

19/423.600.03/SPO. HIV/2017 0 1

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan Petugas sebelum melaksanakan Testing dan Konseling yang


diinisiasi oleh petugas kesehatan untuk kepentingan diagnostik

Tujuan Untuk dapat dipakai sebagai acuan bagi petugas medis yang akan
melaksanakan PITC

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan


Kebijakan NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Tawarkan testing HIV kepada klien.


2. Berikan informasi singkat tentang HIV dan alasan menjalani tes
tersebut.
3. Berikan lembar informed consent di berkas rekam medik,
didampingi konselor HIV untuk ditandatangani pasien.
4. Apabila pasien tidak setuju, dianjurkan untuk menjalani konseling
VCT.
5. Untuk pasien yang setuju diambil sampel darah nya oleh petugas
Prosedur laboratorium untuk diperiksa di laboratorium RSUD Kota
Pasuruan.
6. Setelah hasil pemeriksaan laboratorium selesai, dokter yang
merawat meminta konselor untuk melakukan konseling
pembukaan hasil pemeriksaan laboratorium.
7. Apabila hasil non reaktif disarankan periksa ulang 3(tiga) bulan
yang akan datang.
8. Apabila hasilnya reaktif, diberikan penanganan lebih lanjut.

CST / PDP
Unit Terkait
Seluruh Unit Pelayan Keperawatan
MENERIMA RUJUKAN DARI FASKES
PERTAMA

NO. DOKUMEN NO. HALAMAN


REVISI
20/423.600.03/SPO. 1
HIV/2017 0
DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan petugas dalam menerima ODHA dari Faskes Pertama

Tujuan Memudahkan petugas dalam menerima penderita ODHA dari


faskes pertama
Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota
Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Periksa lembar rujukan dan kelengkapan berkas atau paket


obat ARV yang dibawa pasien.
2. Segera hubungi dokter CST
3. Buatlah registrasi nasional penderita ( Jika Pasien belum
Prosedur diberikan nomer registrasi) untuk memulai ARV
4. Catat sebagai pasien pindahan di Rekam Medis ( Jika
pasien sudah memiliki regnas )
5. Konfirmasikan dengan faskes yang merujuk , kalau pasien
sudah datang

Klinik CST / PDP


Unit Terkait
Seluruh Unit Pelayan Keperawatan
ALUR PENGAMBILAN OBAT ARV PASIEN BARU

NO. DOKUMEN NO.


HALAMAN
21/423.600.03/SPO. REVISI
1
HIV/2017 0

DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Pengertian Acuan petugas dalam memberikan ARV pada pasien Baru

Tujuan Agar petugas mudah dalam memberikan obat ARV


Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota
Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Antar penderita ke Depo IGD ( Farmasis )


2. Periksa resep dari Klinik CST( Farmasis)
Prosedur 3. Ambil Obat ARV sesuai resep
4. Berikan obat ARV kepada ODHA
5. Berikan peyuluhan kepada pasien tentang aturan minum
dan efeksamping obat ARV ( farmasis )
Instalasi Farmasi
Unit Terkait
Klinik CST / VCT
ALUR PENGAMBILAN OBAT ARV PASIEN LAMA

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
22/423.600.03/SPO.
0 1
HIV/2017
DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Sebagai Acuan atau langkah langkah pasien lama yang akan


Pengertian
mengambil obat ARV

Tujuan Agar petugas mudah dalam memberikan obat ARV

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota


Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Ambil resep dari dokter CST


2. Persilahkan penderita untuk menunggu obat
Prosedur 3. Serahkan resep ke bagian depo IGD
4. Resep dilayani oleh petugas Farmasis
5. Bawa obat ARV untuk diserahkan ke penderita

Instalasi Farmasi
Unit Terkait
Klinik CST / VCT
ALUR PMTCT

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
23/423.600.03/SPO.
0 1
HIV/2017
DITETAPKAN
Direktur RSUD Kota
Pasuruan
STANDART TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 07 APRIL 2017

dr. HENDRA ROMADHON


Pembina
NIP.19701109 200212 1 002

Sebagai acua petugas dalam melaksankan PMTCT


Pengertian

Tujuan Memudahkan petugas dalam melaksanaka PMTCT

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.R Soedarsono Kota


Kebijakan Pasuruan
NO. 188/159/SK.DIR/423.600.03/2017
Tentang Pelayanan HIV di RSUD Soedarsono

1. Tawarkan pemeriksaan HIV kepada klien ( Ibu Hamil Yg


Kontrol Ke KIA )
2. Lakukan konseling kepada Klien ( Pretest)
3. Berikan lembar Inform Consent Kepada Klien untuk
Prosedur ditandatangani
4. Antarlah klien ke Laboratorium
5. Jadwalkan untuk pengambilan hasil
6. Konsultasikan dengan konselor jika hasil reaktif
7. Buatlah jadwal ulang jika hasil negatif ( klien ada faktor
resiko)

Klinik KIA / OBGYN


Unit Terkait
Rawat inap Berrsalin

Anda mungkin juga menyukai