Anda di halaman 1dari 28

Preeklamsia

Pembicara:
Seminar IBI 29 Juni 2019 dr. Ario Legiantuko, Sp.OG
Preeklamsi
(Definisi I)
Kelainan malfungsi endotel pembuluh darah yang menyebar luas →
vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu, →penurunan perfusi
organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi,
edema, dan dijumpai proteinuria 300mg/24jam atau 30mg/dL (+1 pada
dipstick) pada minimal dua sampel urin secara acak yang dikumpulkan
setidaknya 4-6 jam tetapi tidak lebih dari 7 hari. Hilangnya semua
kelainan tersebut sebelum akhir minggu keenam postpartum.
Preeklamsi
(Definisi II)
Merupakan kumpulan gejala atau sindroma
yang mengenai wanita hamil dengan usia
kehamilan >20 minggu dengan tanda utama
berupa adanya hipertensi (>140/60mmHg) dan
proteinuria.
Bila disertai kejang yg bukan disebabkan oleh
kelainan neurologis maka dikatakan mengalami
Eklampsia.
Hipertensi dalam Kehamilan

(Definisi)
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolik >90
mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1 jam/lebih
Diagnosis Tekanan Darah Tanda Lain
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Diastolik ≥90 atau


kenaikan 15 mmHg Proteinuria (-)
Hipertensi gestasional
dalam 2 pengukuran Kehamilan >20 minggu
berjarak 1 jam

(pengertian sama dgn Proteinuria (+)/(>300mg/24


Preeklamsi
diatas) jam)
Proteinuria +2 (>5gr/24jam)
Oliguria, hiperrefleks,
Preeklamsi berat Diastolik >110 mmHg
gangguan penglihatan,
Nyeri epigastrium
Eklamsi Hipertensi Kejang
HIPERTENSI KRONIK
Proteinuri (-)
Hipertensi Kronik TD ≥140/90 (diastolik ≥90)
Kehamilan <20 minggu
Proteinuri dan tanda lain
Superimposed preeklamsi Hipertensi kronik
dari preeklamsia
Preeklamsi Ringan

 2 kali hasil pengukuran tekanan darah diastolik


berselang 4 jam adalah 90-110 mmHg, setelah
usia kehamilan 20 minggu
 Proteinuria +2 (<2gr/L/24jam)
 Tidak disertai gangguan fungsi organ
Preeklamsi Berat
 Preeklamsi
 Disertai ≥1 gejala berikut

 TD diastolik  110 mm Hg
 TD sistolik  160 mm Hg
 Proteinuria  +3 atau 
5g/L/24jam
 Disertai dengan:
○ Oliguria (urine ≤400mL/24jam ○ Edem paru, sianosis
○ Gangguan penglihatan ○ Gangguan perkembangan
○ Nyeri abdomen kuadran kanan intrauterine
atas / epigastrium ○ Microangiopatic hemolytic
○ Gangguan fungsi hati dengan anemia
○ trombositopenia
hiperbilirubinemia
Eklamsia

PEB disertai Kejang.

Preeklamsi dibagi dalam beberapa kategori yaitu:


 PEB tanpa impending eclampsia
 PEB dengan impending eclampsia
 Nyeri kepala, mata kabur, mual muntah,
nyeri epigastrium, nyeri abdomen kuadran
kanan atas.
Insidens
Insidens Preeklampsia sebesar 4-5
kasus/10.000 kelahiran hidup pada negara maju.
Di negara berkembang bervariasi antara 6-10
kasus/10.000 kelahiran hidup.
AKI karena preeklamsi antara 0-4%.
Penyebab kematian terbanyak wanita hamil
akibat preeklampsia adalah perdarahan
intraserebral dan edema paru.
Faktor Risiko Preeklamsi

 Primipaternity  pasangan  Obesitas & resistensi insulin


baru  DM sebelum hamil
 Nullipara  Penyakit infeksi pada ibu
 Usia ibu ekstrim
 Thrombophilia
 Maternal susceptibility genes
 Kehamilan ganda
 Riwayat preeklamsia pada
 Riwayat preeklamsia pada keluarga
kehamilan sebelumnya  Mola hidatidosa
 Hipertensi kronik atau
penyakit ginjal
 Penyakit rematik
Etiologi
Hipotesis etiologi preeklamsi
1. Iskemia plasenta
2. Peningkatan toksisitas Very Low Density
Lipoprotein (VLDL)
3. Maladaptasi imunologi, yang menyebabkan
gangguan invasi arteri spiralis dan disfungsi
sel endotel
4. Genetik
Patofisiologi
PRE-ECLAMPSIA
Sindrom HELLP
 Preeklamsia – eklampsia disertai timbulnya
hemolisis, ↑ enzim hepar, disfungsi hepar, dan
trombositopenia.

H: Hemolysis
EL: elevated liver enzyme
LP: low platelet counts
Alur Tatalaksana Hipertensi dalam
Kehamilan Preeklamsi Berat

Eklamsi
MgSO4
Turunkan tensi
Rawat inap MgSO4
Turunkan Hipertensi
Tensi kronik
Preeklamsi
ringan Terminasi
HELLP >35 minggu kehamilan Cari Penyebab
<35 minggu
Istirahat Gawat
dalam 6 jam (SLE, Diabetes)
(kendalikan Janin
tek. Darah) PJT
Steroid
Terapi -> kendalikan
Tidak
tensi -> 140/90 mmHg
Terkendali
terkendali
Terminasi
Kehamilan Tidak
Terkendali
terkendali
Aterm

Terminasi
kehamilan
Prinsip-Prinsip Penatalaksanaan
 Mengurangi stress
 Penilaian keadaan (klinis & laboratorium) 
evaluasi kemungkinan komplikasi organ
lainnya: pulmo, ginjal, sistem saraf pusat
 Penilaian janin: bukti adanya gawat janin
 Pencegahan & pengendalian konvulsi
 Pengendalian hipertensi (bila diastolik >110
mmHg)
 Penentuan waktu dan cara persalinan:
tergantung kondisi ibu vs kematangan janin
(usia kehamilan)
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
- Kontrol 2 kali perminggu
- Evaluasi gejala pemberatan preeklampsia (tekanan darah, Terminasi
tanda impending, edema paru Kehamilan
- Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, albumin,
(AST/ALT) setiap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin setiap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat Usia
Kehamilan ≥ 37
mgg
Protokol Preeklampsia Berat
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Usia ≥ 34 mgg dengan : Ya
- Persalinan atau ketuban pecah Lakukan
- Perburukan kondisi ibu dan janin persalinan
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta

Tidak

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg


- Perawatan poliklinis
- Evaluasi ibu 2 kali dalam
seminggu
- Evaluasi kesejahteraan
janin 2
kali dalam seminggu

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg Ya


- Perburukan kondisi ibu dan janin
- Persalinan atau ketuban pecah
Preeklampsia dengan gejala berat
 Evaluasi di k a m a r bersalin d a l a m 2 4 - 2 8 j a m Manajemen
 Kortikosteroid untuk pematangan paru,
M a g n e s i u m sulfat profilaksis, antihipert ensi
Ekspektatif PEB
 USG, evaluasi k e se ja h te r a a n janin, gejala d a n
pemeriksaan laboratorium

Kontraindikasi p e r a w a t a n
ekspektatif :
 Eklampsia
 Edema Paru Ya
Lakukan
 HT berat, tidak terkontrol
Persalinan
 Gawat janin
 Solusio plasenta set elah stabil
 IUFD
 Janin t i d a k viabel

Komplikasi p e r a w a t a n
ekspektatif :
 Gejala persisten Pemberian
Ya
 S i n d r o m HELLP Kortikosteroid
 Per tum buhan janin t er ham b at pematangan paru
 S e v e re o l y g o h y d r a m n i o n Persalinan setelah 4 8
 R e v e r s e d e n d diastolic flo w jam
 KPP a t a u I n p a r t u
 Gangguan renal berat
P e r a w a t a n Ekspektatif :
 Te r s e d i a f a s i l i t a s p e r a w a t a n m a t e r n a l d a n
neonatal
intensif
 Usia k eha milan janin viabel – 3 4 m i n g g u
 Rawat inap
 Stop m a g n e s i u m sulfat d a l a m 2 4 j a m
 Evaluasi i b u d a n j an in setiap hari
 Usia keh amila n ≥ 3 4
minggu Ya
 KPP a t a u I n p a r t u Lakukan
persalinan
 Perburukan maternal-fetal
 Ad anya kontraindikasi perawatan ekspektatif
Pasien memenuhi persyaratan
perawatan konservatif
Preeklampsia dengan gejala
berat

 Injeksi MgSO4sesuai prosedur (Alternatif 1 / Alternatif 2 )


dilanjutkan hingga 24 jam
 Berikan pematangan paru (Dexamathason 2 x 6mg i.m
selama 2 hari atau bethametason 1 x 12 mg i.m selama
2 hari)

Pindah ruangan, lakukan evaluasi ketat

MANAJEMEN Evaluasi Klinis Evaluasi Evaluasi Janin


 Kontrol tekanan darah Laboratorium  NST setiap minggu
 Evaluasi tanda  Trombosit, fungsi liver,  USG untuk evaluasi
KONSERVATIF impending eklampsia fungsi ginjal, albumin kesejahteraan janin 2
(nyeri epigastrium, setiap minggu kali seminggu
PEB nyeri kepala, mata  Evaluasi pertumbuhan
kabur) janin / 2 minggu

Semua parameter Salah satu parameter


baik memburuk

Umur kehamilan ≥ 34 Terminasi kehamilan


minggu
Terminasi kehamilan
Komplikasi Maternal PEB
 Eklamsia (3-4%)
 Abruptio/solusio placentae (1–4%)
 Disseminated coagulopathy/HELLP syndrome (10–20%)
 Edema paru/aspirasi (2–5%)
 Gagal ginjal akut (1–5%)
 Eklamsia (1%)
 Gangguan fungsi liver atau perdarahan liver (1%)
 Stroke
 Kematian
 Morbiditas kardiovaskuler jangka panjang
Komplikasi Neonatal PEB

 Persalinan preterm (15–67%)


 Janin tumbuh lambat (IUGR) (10–25%)
 Hipoksia-gangguan neurologis (1%)
 Kematian perinatal (1–2%)
 Morbiditas kardiovaskuler berkaitan dengan BBLR (fetal
origin of adult disease)
Strategi untuk Mencegah Eklamsia
 Asuhan antenatal dan  3.4% wanita dengan
deteksi hipertensi preeklamsia berat akan
 Identifikasi dan mengalami kejang
perawatan preeklamsia  Eklamsia adalah salah
oleh penolong yang satu penyebab kematian
kompeten & terampil ibu yang sulit diatasi
 Persalinan tepat waktu
Profilaksis Kejang
 Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
 Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi atau
proteinuria
 Magnesium sulfat merupakan antikonvulsi pilihan
 Indikasi:
 Eklamsia

 Preeklamsia berat yang mengharuskannya melahirkan


 Mulailah magnesium sulfat pada saat keputusan melahirkan
telah dibuat
 Lanjutkan terapi hingga 24 jam setelah melahirkan atau
konvulsi terakhir
MgSO4 untuk Preeklamsia dan Eklamsia

Dosis Awal - MgSO4 4gr IV (40%) selama 5 menit ->


lanjut 15 mL MgSO4 40% 6 gr dalam
RL/Ringer asetat selama 6 jam
- Jika kejang berulang setelah 15 menit,
berikan MgSO4 40% 2gr IV selama 5 menit
Dosis Pemeliharaan MgSO4 1gr/jam melalui infus ringer
asetat/RL yang diberikan sampai 24 jam
post partum
Sebelum Pemberian MgSo4, Refleks patella (+)
periksa: Urin min. 30mL/jam dalam 4 jam terakhir
Frekuensi pernapasan >16x/menit. (tidak
ada depresi napas)
Hentikan pemberian MgSO4 Refleks patella (-)
jika: Frekuensi napas <16x/menit
Siapkan antidotum Jika terjadi henti napas:
Bantu pernapasan dengan ventilator
Berikan Ca glukonas 1gr (20 mL dalam
larutan 10%) IV
Cara Kerja MgSO4 pada
Preeclampsia

terpenuhinya nutrisi
Dilatasi dari meningkatkan aliran
janin dan
pembuluh darah darah plasenta
perkembangan
otak
janin.

Memperbaiki
↓produksi faktor biovailabilitas
↓iskemi plasenta antiangiogenik faktor angiogenik(
PIGF dan VEGF )

Meningkatka
MgSO4 n fleksibilitas
arteri
sentral
Anti hipertensi

 Obatpilihan adalah Nifedipin, diberikan 5 – 10


mg oral yang dapat diulang 8x/24jam
 Jika respon tidak membaik setelah 10 menit,
berikan tambahan 5mg Nifedipin Sublingual

Anda mungkin juga menyukai