Tidak
TERDUGA
In House Training
Respon tim medis yang cepat dan Kegawatdaruratan
Tim terdiri atas Dokter, Perawat, dan Maternal
Bidan
tepat Neonatal
Pembagian Tugas Tim
Emergensi
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Klasifikasi kondisi ibu berdasarkan gejala yang dialami
1. Stabilisasi
2. Pemberian oksigen Penatalaksanaan awal
3. Infus dan terapi cairan kegawatdaruratan obstetri
4. Transfusi darah
5. Medika mentosa
6. Rujukan !!
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
A. Hiperemesis Gravidarum
• Mual dan muntah yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16
minggu
• Klasifikasi derajat HEG:
• Tanpa dehidrasi
• Dengan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit
• Dengan muntah yang persisten,
dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit, ketosis
dan penurunan berat badan > 5%
Ketonuria,
Dehidrasi,
Ketidakseimbangan elektrolit
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Mola Hidatidosa
3. Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90
mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok. Jika tidak terlihat
tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong
melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk
dengan cepat.
2. Pemberian uterotonika
4. Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali
pemeriksaan berturut-turut, ibu dirujuk ke rumah sakit rujukan
tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
5. HCG urin yang belum memberi hasil negatif setelah 8 minggu juga
mengindikasikan ibu perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
B. Kehamilan Ektopik Terganggu
Diagnosis :
Trias klasik (nyeri perut
mendadak, riwayat amenorea,
perdarahan pervaginam)
Keadaan klinis pasien tidak
sesuai dengan jumlah
perdarahan.
Nyeri abdomen dan pelvis
Nyeri goyang portio (+)
In House Training
Lokasi fetusKegawatdaruratan Maternal
pada kehamilan ektopik
Neonatal
Tatalaksana
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Faktor Predisposisi
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Diagnosis
1. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah
banyak
2. Perut nyeri dan kaku
3. Pengeluaran sebagian produk konsepsi
4. Serviks dapat tertutup maupun terbuka
5. Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya
6. Apabila tersedia ultrasonografi – sangat membantu
menegakkan diagnosis
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Tatalaksana Umum
1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan
umum ibu, hemodinamik dan keadaan yang
mendukung kepada penegakan diagnosis.
2. Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat,
takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg).
3. Bila syok lakukan tatalaksana awal syok.
4. Jika tidak terlihat tanda-tanda syok tetap
pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong
melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena
kondisinya dapat memburuk dengan cepat.
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
5. Bila ada tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus
dengan komplikasi, berikan kombinasi antibiotika
sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
• Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
• Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
• Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
7. Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat
dukungan emosional + konseling kontrasepsi pasca
keguguran.
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Diagnosis
3. Syok
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
4. Lakukan penilaian jumlah perdarahan untuk memperhitungkan kebutuhan
cairan
5. Berikan tokolitik bila ada kontraksi:
Nifedipin 3 x 20 mg/hari, atau
MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
C3. Solusio Plasenta
Diagnosis
• Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap
• Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio relatif
baru
• Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
• Anemia berat
• Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
• Uterus tegang terus menerus dan nyeri
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Tatalaksana
• Jika keadaan umum tampak ringan atau sedang dan belum terdapat
tanda-tanda syok, segera persiapkan rujukan
• Lakukan resusitasi cairan sesuai dengan kondisi ibu (lihat tata laksana
syok)
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
D. Persalinan Preterm
Diagnosis
Tatalaksana :
1. Umum : RUJUK !!
Cegah hipotermia !!
Metode Kangguru oleh Ayah
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
E. Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan atau dimulainya tanda
inpartu
Tatalaksana Umum
• Berikan antibiotik
eritromisin 4x250mg
kemudian lakukan rujukan
ke fasilitas yang memadai.
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Ilustrasi Ketuban Pecah DiniNeonatal
Tatalaksana Khusus :
• Jika ketuban pecah terjadi pada kehamilan 24 – 34 minggu berikan
pematangan paru dosis pertama injeksi deksametason 6 mg IM
• Jika ketuban pecah terjadi pada kehamilan 24 – 34 minggu disertai dengan
kontraksi berikan tokolitik :
Nifedipin 3 x 20 mg/hari, atau
MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 gr / 6 jam
• Lakukan konseling pada pasien dan keluarga mengapa diperlukan rujukan ke
rumah sakit dengan fasilitas yang memadai, terutama jika kehamilan masih
<37 minggu
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
F. Persalinan Lama (Kelainan His, CPD,
Makrosomia)
Tatalaksana :
RUJUK !!!
Pada kondisi dimana terjadi
distosia pada PK1 aktif dengan
his yang kuat maka berikan
tokolitik untuk mencegah ruptur
uteri dengan cara sebagai
berikut :
Nifedipin 3x20 mg/hari
atau In House Training
MgSO4 4 gram IV dosis Kegawatdaruratan Maternal
awal dilanjutkan 4 gram/ 6 Neonatal
jam
G. Kelainan Letak dan Malpresentasi dalam
Persalinan
MALPOSISI
Tata Laksana :
Jika terdapat tanda
persalinan macet, segera
lakukan rujukan In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Malpresentasi
1. Presentasi Dahi
2. Presentasi Muka
3. Presentasi Majemuk
4. Presentasi Bokong (sungsang)
5. Letak Lintang
Tata Laksana :
Segera Lakukan Rujukan
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
H. Infeksi Nifas
Penyebab (terbanyak)
• Metritis : Infeksi pada uterus pasca salin
• Abses Pelvis : Abses pada regio pelvis
• Mastitis : Infeksi pada mammae (payudara)
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Tatalaksana :
• Metritis : Oksigen, Hidrasi, Antibiotik, pantau tanda vital, nyeri
perut, dan cairan pervaginam. Lakukan tindakan bila diperlukan.
• Abses pelvis : Oksigen, Hidrasi, Antibiotik, dan pungsi kavum douglas
• Mastitis : Hidrasi dan antibiotik
In House Training
Gambaran radiologi (transvaginal) padaKegawatdaruratan
abses Maternal
pelvis Neonatal
I. Prolaps Tali Pusat
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
J. Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia,
dan Eklampsia
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Kelahiran
Pre -eklampsia Timbul gejala preterm karena
mulai Pre -eklampsia pre-eklampsia
berkembang
Skrining
preeklampsia
Tidak ada atau
tunda onset
preeklampsia
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Perkembangan Preeklampsia selama kehamilan
Neonatal
Preeklampsia dan Eklampsia
KEJANG = EKLAMPSIA
(Pastikan tidak ada riwayat
epilepsi atau perdarahan
In House Training
intrakranial)
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Preeklampsia
Tekanan darah sekurang – kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada
dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama dan protein
urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.
Jika tidak didapatkan proteinurin, hipertensi dapat diikuti salah satu di bawah ini :
• Trombositopenia : trombosit < 100.000/mikroliter
• Gangguan ginjal kreatinin serum di atas 1.1 mg/dL, atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
di dalamnya
• Gangguan liver Peningkatan konsentrai transaminase 2 kali normal dan atau adanya
nyeri di daerah epigestrik/regio kanan atas abdomen
• Edema paru
• Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
In Houseatau
• Gangguan sirkulasi uteroplasenta : oligohidramnion, Fetal growth restiction, Training
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Preeklampsia Berat (PEB)
Diagnosis preeklamsia dipenuhi dan jika didapatkan salah satu kondisi klinis di
bawah ini :
• Tekanan darah sekurang – kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati.
• Gangguan ginjal kreatinin serum di atas 1.1 mg/dL, atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan
ginjal di dalamnya
• Gangguan liver Peningkatan konsentrai transaminase 2 kali normal dan atau
adanya nyeri di daerah epigestrik/regio kanan atas abdomen
• Edema paru
• Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
• Gangguan sirkulasi uteroplasenta : oligohidramnion, Fetal growth restiction, atau
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Tatalaksana Preeklampsia dan Eklampsia
Diagnosis
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Penyebab
Perdarahan
Pasca Salin
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Penanganan
Perdarahan
Pasca Salin
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
• Lakukan rujukan!!! bila perdarahan tidak berhenti.
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
Persiapan Rujukan
1. Stabilisasi pasien
2. Persiapan sarana merujuk, termasuk sistem dan cara rujukan
3. Perencanaan rujukan termasuk :
• Informasi kepada keluarga alasan merujuk pasien dan
resikonya bila tidak dirujuk
• Penyiapan peralatan untuk mempertahankan stabilisasi
pasien
• Memastikan kesiapan faskes yang dirujuk
• Menyiapkan keterangan obat dan tindakan yang telah
dilakukan pada faskes pertama
4. Rujukan Balik
In House Training
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
TERIMA KASIH