Anda di halaman 1dari 80

KEHAMILAN RISIKO

TINGGI:
Komplikasi dalam kehamilan
Konsep dasar
Risk factors: Segala hal yg dpt menyebabkan seseorang menjadi sakit
atau mendapat masalah  kehamilan low risk, high risk  berkaitan dg
hasil maternal & janin
Faktor Risiko
Rendah: Kehamilan normal Tinggi:
Sedang: Perdarahan Antepartum
TB < 145 cm PEB (Pre-Eklampsi Berat)
Tingkat pendidikan, sos-ek Letak lintang pd usia gestasi >
rendah  kemiskinan 38 mgg
Jarak anak < 2 th atau Letak lintang pd primi
unwanted pregnancy Riwayat penyakit jantung
Grandemultipara (> 5 kali TBJ > 4 kg
melahirkan) KPD > 24 jam
Usia < 20 tahun, > 35 tahun Sepsis > 39 C

Komplikasi Kehamilan 2
Kategori Faktor Risiko Tinggi
Faktor biofisik Faktor sosio-demografik
1. Pertimbangan genetik 1. Pendapatan rendah
2. Status nutrisi 2. Kurang ANC
3. Gangguan medis dan 3. Usia
obstetrik 4. Paritas
Faktor psikososial 5. Status pernikahan
1. Merokok 6. Tempat tinggal
2. Kafein 7. Etnis
3. Alkohol Faktor lingkungan
4. Obat-obatan Infeksi, radiasi, paparan
5. Status psikologis kimiawi, dll

Komplikasi Kehamilan 3
Masalah/ Penyulit dalam Kehamilan
1. Komplikasi dlm kehamilan
A. Komplikasi perdarahan pada awal 2. Kondisi medis yg
kehamilan menyertai kehamilan
Abortus A. Penyakit jantung
Inkompetensia serviks B. Penyakit pernapasan 
Kehamilan ektopik Asthma
Mola hidatidosa C. Kelainan darah
B. Hiperemesis gravidarum D. Penyakit infeksi
C. Komplikasi perdarahan pada
akhir kehamilan
Plasenta previa
Abrupsio/solusio plasenta
D. Hipertensi pada kehamilan

Komplikasi Kehamilan 4
Komplikasi perdarahan yang
terjadi di awal kehamilan
ABORTUS SPONTAN
Terminasi kehamilan sebelum viabilitas fetus (viabilitas dicapai
sekitar 20 – 40 mgg) dengan berat fetus belum 500 gram (Wong &
Perry, 1998)

Abortus dpt terjadi melalui 2 cara:


Kematian embrio/ janin: kejadian pertama diikuti pengeluaran dari
uterus  tampak pada awal kehamilan.
Aktifitas uterus abnormal. Pada jenis abortus tertentu, mrp
kejadian utama  menyebabkan uterus memaksa mengeluarkan
janin yang sehat. Biasanya gambaran abortus yang terjadi pada
trimester 2.

Tanda & gejala: nyeri & perdarahan  keluarnya hasil konsepsi

Komplikasi Kehamilan 6
Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil Penyakit ibu
konsepsi Akut: pneumonia, typus
Kelainan kromosom: trisomi, abdominalis, dll
poliploidi Kronis: toksoplasmosis
Lingkungan endometrium Ggn endokrin, malnutrisi,
kurang sempurna sehingga keracunan obat, pengaruh toksin,
suplai zat makanan terganggu dll
Pengaruh teratogen: radiasi, Ggn hormonal yg tdk terkendali,
virus, obat mis: DM, tirotoksikosis, defisiensi
Kelainan plasenta korpus luteum, hipotiroid, dll
Oksigenasi plasenta terganggu Kelainan anatomi alat reproduksi:
 gangguan pertumbuhan kista ovarium, myoma uteri,
janin  kematian kelainan kongenital uterus,
inkompeten serviks
ABO inkompatibilitas, Rh sensitif
Faktor psikologis, stress

Komplikasi Kehamilan 7
Jenis Abortus, Tanda-gejala &
Penatalaksanaannya
1. Abortus imminens
Abortus yang mengancam kehamilan, tapi kehamilan masih dapat
dipertahankan
Tanda & gejala:
Perdarahan sedikit/bercak darah
Mulas sedikit
Periksa dalam: belum ada pembukaan serviks
Palpasi: TFU sesuai usia kehamilan

Penatalaksanaan:
Tirah baring
Kolaborasi pemberian sedatif, tokolisis, progesteron
Hindarkan sexual intercouse
USG  memastikan janin hidup
Komplikasi Kehamilan 8
2. Abortus incipiens
Abortus yang sedang berlangsung
Tanda & gejala:
Perdarahan banyak disertai bekuan
Mulas sering dan kuat
Ostium uteri eksterna sudah mulai terbuka
Hasil konsepsi masih ada
Palpasi : TFU sesuai usia kehamilan

Penatalaksanaan:
Percepat pengosongan rahim: oxytosin 2.5 U
Beri support fisik dan mental

Komplikasi Kehamilan 9
3. Abortus Inkompletus

Terjadi pengeluaran hasil konsepsi namun sebagian ada


yang masih tertinggal di kavum uteri
Tanda & gejala
Perdarahan lebih banyak + bekuan darah
Rasa mulas tambah hebat
Ostium uteri eksterna terbuka
Palpasi: TFU lebih kecil dari usia kehamilan
 komplikasi: perdarahan & syok
Penatalaksanaan
Atasi syok dengan cairan + transfusi darah
Kuretase: evakuasi jaringan
Terapi uterotonika + antibiotik

Komplikasi Kehamilan 10
4. Abortus Kompletus
Abortus dimana hasil konsepsi seluruhnya keluar dari
kavum uteri
Tanda & gejala
Perdarahan sedikit
Mulas sedikit/tidak ada
Ostium eksternal telah tertutup
Uterus sudah mengecil

Penatalaksanaan
Terapi tidak perlu, untuk membantu involusi uterus, diberi
tablet Methergin
Jika klien anemia  transfusi, tablet Fe

Komplikasi Kehamilan 11
5. Abortus Servikalis
Keluarnya hasil konsepsi dari uterus terhalang oleh ostium
uteri eksternum yang tidak membuka  semua terkumpul
dalam kanalis servikalis.
Tanda & Gejala
Serviks uterus membesar  bundar, dinding menipis
Di atas ostium uteri eksternum teraba jaringan
Penatalaksanaan
Dilatasi serviks dengan busi Hegar & kerokan 
mengeluarkan hasil konsepsi dari kanalis servikalis

Komplikasi Kehamilan 12
6. Missed Abortion
Abortus di mana hasil konsepsi telah meninggal tertanam
dalam uterus selama dua bulan atau lebih
Etiologi  diduga pengaruh hormon progesteron
Tanda & gejala
Didahului tanda Ab imminens
Tanda subyektif kehamilan menghilang
Rahim tidak membesar, tapi mengecil
Payudara mengecil
Amenorrhoe berlangsung terus
Test kehamilan negatif
 perlu USG

Komplikasi Kehamilan 13
Penatalaksanaan
Pembukaan serviks dgn laminaria
Evakuasi hasil konsepsi jika serviks telah membuka
Jika kehamilan > 12 mgg  induksi oksitosin
Support mental

Komplikasi
Perdarahan  DIC
Perforasi: akibat kuretase
Infeksi
Syok: terjadi akibat syok hemoragik & infeksi berat

Komplikasi Kehamilan 14
7. Abortus Habitualis
Abortus yg terjadi >3 kali secara berturut-turut
Penyebab:
Incompetensi Serviks: penyebab yang paling sering, mis
ketdkmampuan serviks menahan embrio  serviks lemah
Defisiensi Hormon
Uterine fibroids, Malformations uterus
Infeksi spt toxoplasmosis atau syphilis
Penyakit spt diabetes mellitus dan essential hypertension.
Rh iso-immunization
Idiopathic: Tidak ada penyebab yang dpt diidentifikasi.
Imunologik

Komplikasi Kehamilan 15
Tanda dan gejala:
Gambaran inkompeten serviks  pd awal trimester 2
terjadi pembukaan tanpa mules, ketuban menonjol
 ketuban pecah, janin keluar: hidup & normal
Keluhan banyak keluar lendir pervaginam

Komplikasi Kehamilan 16
Penatalaksanaan
Dimulai sejak sebelum hamil  mengetahui penyebab:
 Periksa darah  hormon, adanya infeksi, gula darah

 USG  penyebab uterus

 HSG (Histerosalpingografi )  inkompetensi serviks &

penyebab uterus.
Jika sudah hamil:
 Memperbaiki keadaan umum

 Perbaikan gizi & istirahat yang cukup

 Terapi hormon progesteron, vitamin

 Kolaborasi untuk mengetahui penyebab

Support mental

Komplikasi Kehamilan 17
8. Abortus infeksius, abortus septik
Abortus yg disertai infeksi genitalia. Abortus septik: abortus
infeksious berat yang disertai penyebaran kuman/toksin ke
dalam peredaran darah atau peritoneum
Tanda & gejala
Kanalis servikalis terbuka, ada perdarahan
Demam, takikardi, perdarahan pervaginam berbau
Uterus membesar, lembek
Nyeri tekan, lekositosis
Penatalaksanaan
Bila perdarahan banyak  transfusi darah + cairan
Terapi antibiotik: penicillin, streptomycin

Komplikasi Kehamilan 18
KEHAMILAN EKTOPIK (KE)
Definisi
Implantasi yang terjadi di luar cavum uteri. Lebih dari 95% terjadi di tuba
fallopii.
Etiologi
Pada tahun2 terakhir, jml KE meningkat 2x Iipat. Penyebab ↑angka tsb:
1. Me ↑ prevalensi infeksi tuba krn hub.seksual yg merusak mukosa
tuba secara ringan, tanpa menyebabkan buntu total
2. Pemakaian IUD & progesteron dosis rendah
3. Gagalnya sterilisasi tuba
4. Induksi abortus yang mengalami infeksi
5. Pemakaian obat pemacu ovulasi
6. Bekas operasi pelvis
7. Pemberian stilbestrol in utero
8. Teknik diagnosa yg > baik & > dini

Komplikasi Kehamilan 19
TANDA DAN GEJALA
Nyeri, pucat
Perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut
Bergantung pada lamanya KET, abortus, ruptur tuba, tuanya
kehamilan, derajat perdarahan Ku sebelum hamil
Amenorea
Kavum Douglas menonjol & nyeri pada perabaan

Ruptur tuba

Komplikasi Kehamilan 20
DIAGNOSIS
Pemeriksaan umum  kesakitan, pucat
Pemeriksaan ginekologi  tanda kehamilan muda,
kavum Douglas menonjol
Lab: darah
Kuldosentesis adalah pemeriksaan untuk mengetahui
apakah dalam kavum Douglas ada darah
USG  ditemukan kantung gestasi di luar uterus, ada djj
Laparoskopi  alat bantu terakhir apabila hasil yang
lainnya meragukan  dinilai keadaan uterus, ovarium,
tuba, kavum Daouglas dan ligamentum latum

Komplikasi Kehamilan 21
Kuldosentesis

Komplikasi Kehamilan 22
PENATALAKSANAAN
Kasus KET yg ruptur, yg pertama harus dilakukan 
mempertahankan homeostasis & mencegah shock
Operasi dpt menyebabkan perdarahan hebat, harus
disediakan darah yang cocok minimal 2000 ml yang siap
pakai di kamar operasi
Laparotomi untuk mengangkat hasil konsepsi,
pertimbangkan:
 KU
 Keinginan ttg alat reproduksinya, lokasi KE,
 Kondisi anatomis organ pelvis
 Kemampuan operator
Jika kehamilan sudah lanjut  operasi harus dilakukan
untuk mengeluarkan janin  plasenta ditinggalkan

Komplikasi Kehamilan 23
Lokasi KET

Komplikasi Kehamilan 24
PROGNOSIS
Pada umumnya bersifat bilateral 
Menjadi steril
KE pada kehamilan berikutnya (0-14%)

Tubal Pregnancy with Embryo

Komplikasi Kehamilan 25
Kehamilan Abdominal

Komplikasi Kehamilan 26
PENYAKIT TROFOBLAS
DEFINISI
Tumor jinak dari villi choriales yang berubah menjadi massa
gelembung bening yang besarnya berbeda. Massa tsb dapat
tumbuh besar sampai mengisi uterus yang besarnya sama dgn
kehamilan normal lanjut.
Penyakit proliferasi trofoblastic, menyerupai kehamilan 
menyebabkan human chorionic gonadotropin (HCG) ↑  maka test
kehamilan (+) semu

Penyebab  tidak jelas


Riwayat abortus sebelumnya
Kehamilan Ektopik
Cacat sel ovum
Abnormalitas dlm uterus
Kurang nutrisi  diets rendah protein, folic acid, & karotene.

Komplikasi Kehamilan 27
Gambaran kehamilan mola

Normal

Abnormal
Komplikasi Kehamilan 28
GEJALA
Perdarahan pervaginam pd kehamilan trim1
Nausea & vomiting,  hebat sampai perlu ranap (10% kasus)
Pertumb uterus abnormal. Pertumb berlebih ± 1/2 dari kasus dan
kurang dari usia kehamilan ± 1/3 kasus
Tampak gejala hipertiroidisme, spt:
 HR ↑
 Restlessness, nervousness
 Intoleransi tehadap panas
 Berat badan turun tidak jelas
 Tangan gemetar
 Kulit lebih hangat & lembab dari biasanya
Gejala spt preeklampsi timbul pada trimester 1/ awal trimester 2
(Preeklampsi sangat jarang timbul di awal trimester pd kehamilan
normal)
 Tekanan darah tinggi
 Pembengkakan di kaki
 Proteinuria
Komplikasi Kehamilan 29
PENATALASANAAN

Evakuasi mola dengan segera


Aspirasi vakum + kuretase, Beri oksitosin 
mengurangi perdarahan, Histerotomi, Histerektomi
Pengawasan lanjutan untuk meyakinkan mola sdh
hilang dan mendeteksi adanya perubahan
keganasan.

Komplikasi Kehamilan 30
INKOMPETENSIA SERVIKS
Adanya dilatasi serviks tanpa rasa sakit pada kehamilan trimester II/
permulaan trimester III, dgn menonjolnya selaput janin melalui serviks
ke dlm vagina, disusul dgn pecahnya selaput janin & ekspulsi janin
immatur yg kemungkinan besar akan meninggal. Inkompetensia
serviks relatif jarang tjd

ETIOLOGI
Bekas trauma serviks (akibat dilatasi & kuretase, kateterisasi,
amputasi)

Komplikasi Kehamilan 31
Penatalaksanaan

Pembedahan, memperkuat serviks yg lemah dgn jahitan


kantung uang (purse string)  cerclage.
Setelah 24-26 mgg tdk dilakukan cerclage  merangsang
persalinan prematur atau pecah ketuban
Bed rest

Komplikasi Kehamilan 32
Cerclage

Tehnik Cerclage
Komplikasi Kehamilan 33
Prinsip Umum Intervensi Kep
Spotting sering mjd keluhan pd kehamilan muda setelah sexual
intercourse atau olahraga  trauma pembuluh darah di serviks,
klien harus melaporkan  utk pengkajian > lanjut. Intervensi
keperawatan:
Monitor tekanan darah dan Persiapkan alat utk pemeriksaan
nadi Sediakan terapi O2
Observasi KU  syok, spt Kumpulkan data  riwayat ANC,
pallor, kulit dingin, berkeringat, wkt perdarahan, hasil lab
dyspnoe, restlessness
Siapkan pengambilan sampel
Hitung jmlh pembalut  jmlh darah
perdarahan, simpan jika ada Kaji mekanisme koping & sistem
jaringan, bekuan suport, beri dukungan emosional,
Jika gestasi ≥ 12 mgg  djj dg siapkan kmgkn kehilangan  kaji
doppler ekspresinya
Persiapkan IV terapi  SOP Kaji respon keluarga terhadap
perdarahan situasi

Komplikasi Kehamilan 34
Asuhan Keperawatan

• Kurangnya volume cairan b.d perdarahan


• Risiko infeksi b.d. pengeluaran darah yang berlebih, prosedur
tindakan
• Grieving (berduka) b.d kehilangan anak yang dikandung (aktual
atau ancaman)
• Nyeri b.d perdarahan abdomen, kram abdomen

Komplikasi Kehamilan 35
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Mual & muntah    ggn keseimbangan cairan &
elektrolit, metabolik & nutrisi, penurunan berat badan
Berlangsung lebih dari 4 bulan
Mengganggu keadaan umum & aktivitas sehari-hari.
Insidens: 7-16 kasus pd setiap 1000 wanita hamil 
gaya hidup, ras, stressor, jml gravida, status perkawinan,
usia
Etiologi  belum pasti, diduga:
 Hormonal (HCG   mola; gemelli)
 Histamin ; villi korialis yg masuk ke sirkulasi maternal
dianggap benda asing  reaksi imunologik
 Ambivalensi terhadap kehamilan; Psikologis

Komplikasi Kehamilan 36
Patofisiologi  
 estrogen & HCG
 
Pengaruh fisiologis belum jelas, kemungkinan:
SSP
Pengosongan lambung 

Muntah yang berlangsung terus  cadangan KH & lemak habis


(digunakan utk sumber energi)  oksidasi lemak menjadi tdk
sempurna  ketosis: asam aseto asetat, as hidroksi butirat &
aseton dlm darah 
Dehidrasi  hemokonsentrasi  perfusi jaringan 
Hipokalemia

Komplikasi Kehamilan 37
Pengkajian
Tingkat I
KU lemah, nafsu makan (-),
BB , nyeri epigastrium, Nadi
100 X/mnt, TD , turgor kulit
, lidah kering, mata cekung
Tingkat II
KU lebih lemah, apatis, turgor Tingkat III
kulit makin kurang, Nadi KU buruk, kesadaran ↓,
cepat & kecil, TD , turgor muntah (-), nadi lebih cepat &
kulit , lidah kering & kotor, kecil, TD  drastis, suhu
mata agak ikterik, subfebris, meningkat,enselo
BB , mata cekung, WERNICKE (krn defisiensi vit
hemokonsentrasi, oligoria, B): nistagmus, diplopia, perub
konstipasi, napas berbau mental, payah hati (ikterus)
aseton, asetonuria

Komplikasi Kehamilan 38
PENATALAKSANAAN
Rawat inap klien  isolasi & bed rest
Koreksi kekurangan cairan & elektrolit serta asidosis/alkalosis 
Infus glukosa 5% +NaCl 0.9% 2-3 l/24 jam  sampai mual
muntah dapat dikendalikan. Bila KU buruk bila perlu beri
Aminofusin
Terapi vit B kompleks, C, klorpromazin IM, Obat simptomatik, mis
antiemetik
Observasi TNSP tiap 4 jam
Bila gejala mual muntah teratasi beri makanan yg mudah dicerna
& diserap, porsi kecil tetapi sering
Temukan penyakit lain mis gastritis, cholesistitis, hepatitis, ulkus
peptikum & piolonefritis.
Beri dorongan psikologik yang efektif/ psikoterapi
Pemeriksaan Ht, protein, aseton, bilirubin & klorida urin 
monitor kemajuan terapi
Terminasi kehamilan bila KU memburuk
Komplikasi Kehamilan 39
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Risiko kurang volume cairan tubuh b/d pengeluaran berlebih


(muntah)
• Risiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
kurangnya asupan makanan (mual & muntah)

Komplikasi Kehamilan 40
Gangguan Hipertensi pada
Kehamilan
Gangguan Hipertensi
Preeclampsia-eclampsia
 Preeclampsia (PE): pe↑tek darah sistolik 30 mmHg atau

pe ↑ diastolik 15 mmHg lebih dari biasanya, dan


proteinuria setelah 20 mgg kehamilan atau pd postpartum
dini
 Eclampsia: kejang/ koma pada klien PE

Hipertensi kronis
TD >140/90 mmHg sebelum usia 20 mgg atau hipertensi yg
didiagnosis stlh 20 mgg & menetap stlh 12 mgg pp
Hipertensi kronis dgn preeclampsia superimposed
PE/eclampsia pada bumil dgn hipertensi kronis
Transient hypertension
Hipertensi ringan pd bumil yang tadinya normal tanpa
proteinuria atau edema patologis
Komplikasi Kehamilan 42
Klasifikasi Hipertensi

Komplikasi Kehamilan 43
PRE EKLAMPSIA (PE)
Salah satu penyebab kematian utama ibu
Mempengaruhi kematian perinatal
Dpt dicegah dgn: deteksi dini & penanganan segera
Sindroma sering tidak dirasakan oleh bumil  tandanya tdk spesifik
Etiologi: belum diketahui
Faktor predisposisi:
 First pregnancy (excluding abortus)
 A family history of preeclampsia (sister/ mother)
 Maternal age < 20 and possibly maternal age > 35 to 40
 Riwayat preeklamsia kehamilan sebelumnya
 Riwayat Diabetes mellitus, lupus
 Kehamilan ganda
 Kehamilan mola
 Hipertensi kronik
 Obesitas

Komplikasi Kehamilan 44
Patofisiologi

Komplikasi Kehamilan 45
Tanda & gejala:
Hipertensi ( S  20 mmhg; D  15 mmHg  dilakukan sbyk
2x dgn jarak waktu stlh 6 jam istirahat or roll of test method)
Edema (BB  karena retensi; ekstremitas dan muka)
Proteinuria
Hipereflexia
Oligouria
Persistent headache
Vision changes
Muntah
Abdominal pain
Blood in the urine
Dizziness
 Ada yang tidak mengalami gejala sama sekali

Komplikasi Kehamilan 46
Komplikasi Kehamilan 47
Trias Gejala Pre-eclampsia

Komplikasi Kehamilan 48
KLASIFIKASI PRE EKLAMPSIA

Pre eklampsia ringan (PER): Pre eklampsia berat (PEB):


TD >140/90 mmHg setelah TD 160/110 mmHg atau lebih
usia 20 mgg Proteinuria: 5 g/L dlm 24 jam
Edema umum, kaki, jari atau 3 + atau lebih
tangan, & muka atau Oliguria: jumlah urin < 500
kenaikan BB >1 kg/minggu cc/24 jam
Ggn serebral atau gangguan
Proteinuria: positif 1 atau 2 visus
Nyeri di epigastrium
Edema paru dan sianosis
Gangguan fungsi liver
Thrombositopenia
Pertumbuhan Janin Terhambat
(PJT)

Komplikasi Kehamilan 49
Komplikasi Kehamilan 50
Asuhan Keperawatan
Diagnosis:
Pengkajian: Risk for injury
 Menemukan gejala dini Altered tissue perfusion: maternal
Timbang BB and fetus
Tanda vital Pain related to headache or
epigastric pain
Laboratorium: cek protein Fear related to development of
dlm urine severe PIH
Reflex patella  
Tingkat kesadaran Tujuan perawatan:
Faktor predisposisi Memberikan bimbingan/
penyuluhan
Melindungi ibu & janin
Mencegah keadaan yg > berat

Komplikasi Kehamilan 51
Penatalaksanaan
Untuk Rawat jalan (PER):
Hindari kenaikan BB selama kehamilan yang berlebihan
Hindari garam yang berlebihan tetapi tetap mengkonsumsi
garam dlm makanan
Konsumsi makanan yang mengandung kalsium cukup.
Diet menu seimbang, prenatal diet ( protein)
Minum 6-8 gelas air/ hari
Jangan mengkonsumsi makanan gorengan dan junk food
terlalu banyak.
Tingkatkan istirahat  tidur denga posisi miring kiri 30’ bbrp
kali/hari  ↑aliran darah ke ginjal
Exercise regularly  jalan 30’/hari
Jelaskan tanda bahaya  lapor
Rutin: TD dan pemeriksaan lab
Support emosi dari keluarga
Komplikasi Kehamilan 52
Untuk Rawat inap:
Bed rest
Monitor kondisi fisik ibu & janin
Pertahankan rasa nyaman
Berikan kesempatan klien untuk bersosialisasi
Pemberian obat:
 MgSO4,

 Kortikosteroid  pematangan paru janin

 Sedatif

 Antihipertensi

Monitor I/O, keseimbangan cairan & elektrolit


pemeriksaan rutin penunjang: darah, urin, EKG, CTG, USG
Terminasi kehamilan: bayi viable, aman, bila terapi gagal

Komplikasi Kehamilan 53
NURSE’S RESPONSIBILITIES

Antenatal care: Intrapartum care:


Deteksi awal  ANC Rencanakan partus pervaginam,
Penyuluhan  tdk usah kurangi kecuali ada fetal distress
garam; diet  protein Pemberian Mg SO4 (utk cegah
Bed rest  kejang)
Evaluasi vital sign ibu & Monitor intake output
pemantauan kesejahteraan janin Test proteinuria
Support psikologis & rencanakan Monitor kesejahteraan fetus &
ranap vital sign ketat
  Kaji kemajuan persalinan
Kaji adanya solusio plasenta
Beri informasi perkembangan pd
keluarga

Komplikasi Kehamilan 54
Postpartum care:
Monitor tanda vital
Teruskan terapi MgSO4, bila tidak ada kejang
selama 48 jam, lakukan perawatan rutin
postpartum care
Perhatikan aktifitas dan istirahat
Pertahankan bonding-attachment ibu-bayi-
keluarga

Komplikasi Kehamilan 55
SINDROMA HELLP
(hemolysis, elevated liver enzymes & low platelet)

Diasosiasikan dg PEB namun kadang timbul


sebelum ada gejala PEB
90% ibu hamil dgn adanya sindroma HELLP 
gejala sebelum 36 mgg kehamilan
Gejala
Mual, muntah
Malaise
Flulike
Nyeri epigastrium
Komplikasi Kehamilan 56
EKLAMPSIA
Dalam bhs Yunani berarti halilintar karena serangan kejang-kejang
timbul tiba-tiba sprt petir
Menurut saat timbulnya dibagi dalam:
Eklampsia gravidarum (50%)
Eklampsia parturientum (40%)
Eklampsia puerperium (10%)

FREKUENSI
Di negara maju  ANC tinggi, angka kejadian ↓

KOMPLIKASI
Lidah tergigit, perlukaan dan fraktur, gangguan pernapasan,
perdarahan otak, Solusio plasenta, merangsang persalinan

PROGNOSIS
Morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi tinggi

Komplikasi Kehamilan 57
GEJALA-GEJALA
Biasanya didahului oleh tanda dan gejala PEB.
Serangan eklampsia dibagi 4 tingkat:
 Stadium invasi /serangan (awal/ aurora)
Putar bola mata ke satu sisi
Pergerakan otot-otot muka beberapa detik
 Stadium kejang kontraksi berulang
Seluruh badan kaku
Kontraksi otot menyeluruh/posisi muka tertarik ke satu sisi diikuti
tangan fleksi dan kaki inversi
 Stadium konvulsi
Tiba-tiba rahang membuka tutup, kelopak mata membuka tutup
Pergerakan otot dgn tenaga, yaitu gerakan melempar
badan/menggigit lidah
Mulut berbusa
Muka dan mata memerah
 Pergerakan otot berkurang perlahan & terjadi pergerakan  koma.
Bbrp menit/ bbrp jam tdk sadar kmd kejang kembali.
Komplikasi Kehamilan 58
Asuhan Keperawatan
Tujuan rencana tindakan: MANAGEMEN SELAMA KEJANG
Terpenuhinya kebutuhan O2 Kolaborasi pemberian
Terhindar dari injuri antikonvulsi
Urine lancar
Persiapkan Perlengkapan
  (airway, suction, mask & bag,
Tindakan keperawatan: oxygen) & beri O2 4–6 L / min.
Pengontrolan terus menerus, Lindungi dari injuri, jgn difiksasi
klien jangan ditinggal (hindari terlalu ketat.
injuri & perlukaan)  pasang
rel tempat tidur, minta bantuan Tempatkan klien miring kiri utk
Hindari rangsangan kejang me ↓ risiko aspirasi dari sekesi,
muntah dan darah .
Penuhi keb O2 & monitor
pengeluaran urin Setelah kejang, aspirasikan
Observasi & catat aktifitas mulut & tenggorokkan jika perlu.
kejang

Komplikasi Kehamilan 59
Setelah kejang

Jangan ditinggal sampai benar-benar sadar


Observasi koma pasca kejang
Beri O2 dg masker 10 l/mnt
Beri cairan IV, monitor adanya kelebihan cairan
Beri MgSO4
Pasang kateter urin
Monitor TD, status janin dan uterus
Periksa lab utk memonitor fungsi ginjal, liver, sistem
koagulasi & kadar obat
Pertahankan kebersihan & lingkungan yg tenang
Dukung ibu & keluarga  selalu infokan perkemb
Jika ibu dlm kondisi stabil persiapkan persalinan

Komplikasi Kehamilan 60
MANAJEMEN UMUM
Jika TD diastolik tetap > 110 mm Hg, beri obat antihipertensi .
Kurangi TD diastolik sampai < 100 mm Hg but tetapi tdk < 90 mm Hg.
Pasang infus
Pertahankan keseimbanan cairan, monitor I/O
Pasang kateter  monitor urine output & proteinuria. 
Jika urine output < 30 mL per jam:
 Tahan magnesium sulfate & cairan infus IV (normal saline or

Ringer’s lactate) pd 1 L/ 8 jam;


 Monitor  adanya edema paru.

Jangan pernah meninggalkan klien sendiri. Kejang yg diikuti


aspirasi muntahan dpt menyebabkan kematian ibu & janin
Observasi TTV, reflexes & DJJ tiap jam
Auskultasi paru tiap jam  rales menunjukkan edema paru. Jika
rales (+), tahan cairan & beri frusemide 40 mg IV sekali.
Kaji status clotting. Kegagalan pembekuan > 7 menit  koagulopati

Komplikasi Kehamilan 61
Komplikasi yang Terjadi di Akhir
Kehamilan

(Perdarahan Antepartum)
Perdarahan Antepartum
Perdarahan dari jalan lahir yang terjadi setelah usia kehamilan 28
mgg sampai lahirnya bayi
Penyebab:
Plasenta Previa
Abruptio Plasenta/ solusio plasenta
Extra-placental causes: seperti erosi serviks, polip serviks,
cervical carcinoma & varicose veins of the vagina or vulva.

Komplikasi Kehamilan 63
PLASENTA PREVIA (PP)
JENIS  berdasarkan posisi plasenta
TOTAL : plasenta menutup komplit jalan lahir
PARSIAL : plasenta menutup sebagian jalan lahir
MARGINAL : plasenta berada di pinggir
LOW LYING: plasenta letak rendah
 
FAKTOR PREDISPOSISI
Paritas tinggi
Kehamilan ganda
Usia kritis > 35 tahun
Pernah dikuret  scar pada ddg uterus
PP sebelumnya
Bekas SC
Smoking/ cocaine: pemb darah uterus  konstriksi  ↓suplai darah
ke plasenta, plasenta mencari tempat implantasi yang > baik

Komplikasi Kehamilan 64
Tanda & Gejala
Perdarahan pervaginam tanpa rasa nyeri
Darah berwarna segar
Presentasi kepala  tidak turun, mudah dipalpasi
Janin  kelainan letak
Uterus tidak tegang

KOMPLIKASI
Maternal
Perdarahan, anemia  syok
Perdarahan intrapartum, postpartum
histerektomi
Emboli
Infeksi  endometritis, sepsis
Fetal/bayi: Gawat janin  asfiksia, premature, kematian

Komplikasi Kehamilan 65
PENATALAKSANAAN
Diagnosa harus jelas  USG Jika perdarahan banyak, tidak
Jika perdarahan sedikit & janin terkontrol & janin immatur: SC
immatur (<34 mgg),  keselamatan ibu, di RS
penanganan konservatif/pasif yang mampu merawat bayi
 Rawat inap prematur
 Bed rest Untuk terapi perdarahan:
 Transfusi jika perlu
 Terapi pematangan paru,
 Cairan
tokolisis
Jika perdarahan sedikit & janin Lain-lain:
matur  SC elektif  Hindari periksa dalam

(penanganan aktif)  Hindari sexual intercourse

 Monitor kesejahteraan janin

Komplikasi Kehamilan 66
Diagnosis Keperawatan
Kurangnya volume cairan b/d kehilangan darah yang
berlebihan sekunder thd plasenta previa
Risiko volume cairan berlebihan b/d resusitasi cairan
Perubahan perfusi jaringan periferal b/d hipovolemia dan
hambatan darah ke sirkulasi sentral
Risiko injuri janin b/d penurunan perfusi plasenta sekunder
thd plasenta previa
Cemas/ takut b/d kondisi maternal dan hasil akhir kehamilan
Perubahan proses keluarga b/d kondisi maternal dan
perawatan di RS
Antisipasi berduka b/d ancaman aktual kpd diri, kehamilan
dan bayi
Risiko infeksi b/d anemia, perdarahan, plasenta previa dan
transfusi
Risiko injuri maternal b/d prosedur invasif dan pengobatan
Komplikasi Kehamilan 67
SOLUSIO/ ABRUPTIO PLASENTA

Terlepasnya plasenta yg letaknya normal sblm janin lahir


Trimester III  1 : 50 persalinan.

Macam:
Solusio plasenta ringan plasenta lepas 10-20%, ada
perdarahan pervaginam, kejang uterus ringan, ibu & bayi
tidak gawat
Solusio plasenta sedang  20-50% plasenta lepas, kejang
uterus, perdarahan tampak atau tidak, ibu tidak syok, gawat
janin
Solusio plasenta berat  > 50% lepas, ibu syok (kadang
koagulopati), janin + 
Komplikasi Kehamilan 68
FAKTOR PREDISPOSISI

Usia ibu tua


Multiparitas
Hipertensi kronik
Pre eklamsia
Trauma
Tali pusat pendek
Tekanan pad avena cava
inferior
Defisiensi asam folat

Komplikasi Kehamilan 69
TANDA DAN GEJALA  berat
Sakit perut terus menerus, nyeri tekan pada uterus
Uterus tegang terus menerus
Perdarahan pervaginam kehitaman  syok
DJJ tak terdengar/ takikardi / brakardi
Air ketuban kemerahan

KOMPLIKASI
Perdarahan  syok
DIC
Kelainan pembekuan darah
Oliguria  gagal ginjal
Gawat janin
Sheenan’s syndrome (postpartum pituitary necrosis)

Komplikasi Kehamilan 70
PENATALAKSANAAN
Penghentian perdarahan  persalinan segera antisipasi
perdarahan postpartum
SC gagal  histerektomi
Transfusi darah
Pertahankan keseimb cairan & elektrolit  CVP
Pemecahan ketuban
Infus oksitoksin
Pengamatan pembekuan darah  fibrinogen tambahan
Beri dukungan emosi  proses kehilangan & kematian

Komplikasi Kehamilan 71
Perbedaan karakteristik solusio plasenta dan
plasenta previa
TANDA DAN GEJALA ABRUPTIO SEDANG PLASENTA PREVIA
-BERAT
Perdarahan pervaginam Minimal – sdg Minimal – berat
Warna Merah tua Merah segar
Tonus uterus Keras Normal
Nyeri sakit Konstan Tidak ada
Posisi plasenta dgn USG Normal Abnormal – PLR
Station fetus Engaged Tinggi – not engaged
Hipertensi Sering Kadang-kadang
Kondisi janin Sedang  kemungkinan + Variasi tingkat keparahan
Syok Sering Kadang-kadang
Koagulopathy Kadang-kadang  Jarang
hipofibrinogemia

Komplikasi Kehamilan 72
Plasenta Previa

Solusio Plasenta

Komplikasi Kehamilan 73
DIABETES MELITUS DLM KEHAMILAN
Ketidakadekuatan insulin (produksi & penggunaannya)

Patofisiologi:
Sekresi insulin inadekuat  Glukosa tdk dapat masuk ke sel
tubuh (hiperglikemia)  Sel memecah lemak & protein utk
menghasilkan energi  Hiperglikemia meningkatkan tek.
osmotik darah  sel dehidrasi
Dikelompokkan dalam dua jenis:
 Klien diabetes yang hamil

 Ibu hamil yang mendapat diabetes selama masa

kehamilannya -Gestational Diabetes.

Komplikasi Kehamilan 74
Penyebab

Komplikasi Kehamilan 75
Perempuan yang berisiko:
Jumlah ketuban berlebihan
Riwayat gestational diabetes selama hamil.
Riwayat keluarga diabetes.
Sangat gemuk
Peningkatan BB berlebihan
Usia > 35 th
Riwayat obstetric yg buruk :
 Pernah melahirkan stillbirth
 have had an unexplained intrauterine fetal death (IUFD)
 neonatal death
 recurrent pregnancy loss
 premature labor in an earlier pregnancy
 congenital malformed baby
 difficult delivery of a grossly overweight baby

Komplikasi Kehamilan 76
Komplikasi Kehamilan 77
Penatalaksanaan
Tergantung pada keparahan gestational diabetes.
Tujuan pengobatan adalah utk mempertahankan kadar
gula darah normal selama kehamilan & menjamin
kesejahteraan janin.
Meliputi diet, latihan dan medikasi

Komplikasi Kehamilan 78
Komplikasi
Komplikasi diabetes dlm Komplikasi pd fetus:
kehamilan: Cacat spt macrosomia (bayi
Abortus besar).
PEB  insiden lebih tinggi pd IUFD
kehamilan dg diabetes IUGR/ PJT
dibanding kehamilan normal Injuri pd persalinan akibat bayi
Persalinan Premature besar
Hydramnios Kematian neonatal (kematian
Maternal infections  urinary dlm 5-7hari)
tract infections & vaginitis Maturasi paru janin terlambat
IUFD Kelainan kongenital janin
Intra-uterine growth retardation terutamaskeletal defect,
of the fetus (IUGR/ PJT) anomali cardiac & kidney,
Persalinan sulit  bayi besar anencephaly

Komplikasi Kehamilan 79
Asuhan Keperawatan

Gangguan metabolisme karbohidrat b.d. krgnya kadar


insulin
Risiko injuri janin b/d peningkatan kadar gula darah
maternal
Cemas b/d kurang informasi
tentang cara perawatan diabetes selama hamil

Komplikasi Kehamilan 80

Anda mungkin juga menyukai