Anda di halaman 1dari 17

Bagian/SMF Obstetri Ginekologi

Fak.Kedokteran Undip – RSUP Dr Kariadi Semarang

 Ka Bagian/SMF
 Sekretaris Bagian/SMF
 Ketua Program Studi (KPS)
 Sekretaris Program Studi
 Divisi:
– Obstetri Ginekologi Sosial
– Fertilitas dan Reproduksi
– Ginekologi
– Ginekologi Onkologi
– Fetomaternal
– Uroginekologi
KULIAH PERDANA
SUB BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL
SEMARANG, MARET 2012
Kesimpulan Mimbar YBP-SP 1991

 Pendekatan klinis saja hanya bermanfaat


untuk menangani penyakit perorangan. Perlu
disertai pendekatan masyarakat dan
lingkungannya, agar lebih berhasil dalam
menekan morbiditas dan mortalitas dalam
penyelesaian masalah Obstetri dan Ginekologi
pada umumnya dan kesehatan reproduksi
pada khususnya.
 Untuk itu dirasakan adanya kebutuhan akan
staf yang memiliki kemauan, kemampuan dan
waktu serta pengalaman dalam melakukan
pembinaan.
Kesimpulan Mimbar YBP-SP 1991

 Perlu disusun kurikulum dasar dengan jam


paparan ke masyarakat yang cukup, agar kelak
memiliki kemampuan untuk memimpin dan
melakukan pengelolaan serta pengembangan
kesehatan reproduksi.
 Menekankan upaya promotif, preventif,
deteksi dini / penapisan risiko serta rujukan
Obstetri dan Ginekologi yang paripurna

Mimbar YBP-SP 1991. Meningkatkan Pemikiran Konsepsional Obstetri dan


Ginekologi Sosial
OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL

 Obginsos dapat berperan menjembatani


kepentingan Obstetri Ginekologi Klinik
dengan masyarakat dan lingkungannya.
 Obginsos diharapkan juga akan dapat
menjembatani kemajuan Iptek di klinik
dengan masyarakat dan lingkungan di
luar klinik.
PERAN DOKTER SPOG DALAM JARINGAN
PELAYANAN KESEHATAN IBU

 Sebagai dokter spesialis: bedah Obstetri Ginekologi


 Sebagai pelayan kesehatan primer: pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan kontrasepsi.
 Sebagai “Social Advocate”: Komunikasi, Informasi dan
Edukasi.
 Sebagai “Team Leader”: Strategi Pembinaan Jaringan
Pelayanan, Pembinaan dukun.
Affandi B. Peranan Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi dalam Jaringan Kesehatan Ibu.
Kuliah Utama PIT XI Semarang 1999.
PERAN KONSULTAN PADA
“COMMUNITY GYNECOLOGY “

 Supervisi dan integrasi Keluarga Berencana di rumah sakit


dan di masyarakat.
 Melakukan pelatihan di bidang Keluarga Berencana.
 Melakukan penapisan awal untuk penyakit pre-malignant.
 Promosi kesehatan (Health Promotion) dan Well Women
Clinics.
 Penyeliaan (supervision) dan organisasi pelayanan aborsi
dan sterilisasi.
Royal College of Obstetrics and Gynaecology. The Role of Consultant in Community
Gynaecology.
PERAN KONSULTAN PADA
“COMMUNITY GYNAECOLOGY “

 Melakukan kerjasama dengan lembaga sosial masyarakat /


institusi lain dalam upaya peningkatan kesehatan
reproduksi.
 Memberikan nasehat pada kegiatan Kesehatan Remaja.
 Pengelolaan masalah ginekologi
 Pengelolaan wanita dengan masalah menopause.
 Upaya pencegahan pada infeksi urogenital.
 Bertanggung jawab dalam pengelolaan, audit dan pelayanan
kesehatan wanita komunitas, sekaligus masalah pelatihan
dan penelitian lapangannya.
MATERI DASAR OBGINSOS

 Ruang lingkup Kesehatan Reproduksi dan


Obginsos
 Manajemen Program dan Pelayanan
Kesehatan
 Gerakan Sayang Ibu
 Audit Maternal dan Perinatal
 Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
 Pusat Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
MATERI DASAR OBGINSOS

 Asuhan Persalinan Normal


 Making Pregnancy Safer
 Peningkatan Kinerja
 Quality Assurance / Program Menjaga
Mutu
 Clinical Evidence Base
 Epidemiologi Dasar
MATERI DASAR OBGINSOS

 Penapisan dini untuk penyakit pre-


malignant.
 Promosi kesehatan (Health Promotion) dan
Well Women Clinics.
 Kerjasama lembaga sosial masyarakat /
institusi lain dalam upaya peningkatan
kesehatan reproduksi.
 Kesehatan Reproduksi Remaja.
MATERI DASAR OBGINSOS

 Pengelolaan masalah ginekologi (mis.


premenstrual tension)
 Pengelolaan masalah menopause.
 Upaya pencegahan pada infeksi urogenital
MATERI PEMBEKALAN

 Clinical Evidence Base


 Data dasar dari komunitas
(Community-based data)
 Epidemiologi
 Pembelajaran berdasarkan masalah
(Problem-based learning)
 Tehnik penyelesaian masalah
MATERI PEMBEKALAN

 Tehnik presentasi rencana kegiatan


 Tehnik advokasi
 Manajemen Program dan Pelayanan
Kesehatan
 Pelatihan berdasarkan kompetensi
(Competency-based training)
 Metode evaluasi
MATERI PEMBEKALAN

 Program Menjaga Mutu (Quality Assurance)


 Peningkatan Kinerja (Quality Improvement)
 Epidemiologi
 Metode dan perhitungan statistik
 Tehnik penyeliaan
 Tehnik supervisi fasilitatif
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

Anda mungkin juga menyukai